Jamari
*Jamari.suprat@gmail.com
ABSTRAK
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. telah melahirkan berbagai kebijakan
berbagai bidang. berbagai perubahan kebijakan ini sebagaian besar belum dapat
berbagai perubahan dan pergeseran nilai seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
umum terlihat adanya budaya yang sangat melekat dalam tatanan pelaksanaannya,
serta memberikan inovasi pendidikan yang sangat cepat, budaya tersebut berupa nilai-
Budaya organisasi terutama dalam suatu lembaga rasanya memegang peranan penting.
Sebab akan menjadikan lembaga tersebut lentur, fleksibel dan elastis, sebagaimana
budaya yang tidak akan pernah mengalami kemunduran dan akan menjadi sangat
sempurna jika dipadu dengan agama yang bersumber pada wahyu ilahi. Tidak sedikit
yang mengatakan bahwa agama termasuk dalam lingkup budaya. Itupun jika umat
Sedangkan bila tidak, maka justru akan menjadi budaya umat yang termarginalkan
dan menginternalisasikan potensi dan nilai-nilai kemanusiaan pada diri individu agar
menjadi seorang yang dewasa yang mampu secara internal mempersepsikan dirinya
sendiri dan secara external mampu merespon dan berkomunikasi dengan dunianya.
Dalam kaitan ini maka sebuah sistem pendidikan harus diorientasikan secara aktif
Antara pendidikan dan budaya organisasi terdapat hubungan yang sangat erat dalam
arti keduanya dengan suatu hal sama yaitu nilai-nilai. Pendidikan selalu berkaitan
dengan manusia, sedang manusia selalu menjadi anggota masyarakat dan mendukung
budaya tertentu. Konsep pendidikan mengangkat derajat manusia sebagai makhluk
budaya yaitu makhluk yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan nilai budaya
budaya organisasi banyak menimbulkan hal-hal yang masuk dalam dunia pendidikan
berbagai interaksi-interaksi dari luar, yang menjadi budaya baru dalam pendidikan,
2. METODE
dari berbagai macam jurnal dan buku yang ditulis oleh orang-orang paham dan
tingkatan serta anailsa budaya. Setelah bahan-bahan literatur yang bersumber dari
jurnal dan buku tersebut dikumpulkan dan kemudian disusunlah artikel ini dengan
Budaya adalah apa yang dilakukan orang dan apa arti tindakan mereka bagi diri
mereka. Budaya adalah gagasan, kepentingan, nilai-nilai dan sikap yang disumbangkan
oleh kelompok. Perilaku merupakan cerminan budaya dan kepemimpinan. Hal yang
Menurut Masaong & Tilomi “budaya sekolah diartikan sebagai sistem makna yang
dianut bersama oleh warga sekolah yang membedakannya dengan sekolah lain”.
Menurut Deal & Peterson “budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi
kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa, dan masyarakat sekitar sekolah”.
Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di
masyarakat luas. budaya sekolah sebagai karakteristik khas sekolah yang dapat
kebiasaan yang ditampilkannya, dan tindakan yang ditunjukkan oleh seluruh personel
sekolah yang membentuk satu kesatuan khusus dari sistem sekolah. Menurut Riduwan
bahwa “ budaya sekolah yang kerap disebut dengan iklim kerja yang menggambarkan
suasana dan hubungan kerja antara sesama guru, antara guru dan kepala sekolah,
antara guru dengan tenaga kependidikan lainnya serta antar dinas dilingkungannya
Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya tersendiri yang dibentuk dan
disimpulkan bahwa budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku,
Vijay Sethe (1985) menjelaskan bahwa nilai adalah asumsi dasar mengenai apa-apa
yang ideal yang diinginkan atau berharga (berguna). Nilai-nilai dapat mencerminkan
standar, tujuan, larangan atau falsafah sekolah sekolah tersebut. Taliziduhu Ndraha
(1997) menjelsakan bahwa nilai-nilai juga dapat dibedakan berdasarkan fakta, yaitu
sebagai berikut :
1) Nilai etika, yakni menyangkut hal baik dan buruk dalam hubungan dengan kegiatan
4) Nilai Agama, yakni berhubungan dengan suruhan dan larangan Tuhan yang ada
hidup.
kemampuan untuk memperoleh kepercayaan dari siapa saja akan memberikan kesan
tuntutan dan kebutuhan siswa, orang tua dan masyarakat. Menurut Mulyasa, upaya
ini :
Pengembangan budaya sekolah harus senantiasa sejalan dengan visi, misi, dan
tujuan sekolah. Fungsi visi, misi, dan tujuan sekolah adalah mengarahkan
pengembagnan budaya sekolah. Visi tentang keunggulan mutu misalnya, harus disertai
tersebut perlu digunakan dalam menyampaikan pesan secara efektif dan efisien.
Salah satu dimensi budaya organisasi adalah inovasi dan kesediaan mengambil
resiko. Setiap perubahan budaya sekolah menyebabkan adanya resiko yang harus
diterima khususnya bagi para pembaharu. Ketakutan akan resiko menyebabkan kurang
beraninya seorang pemimpin mengambil sikap dan keputusan dalam waktu cepat.
Pengembangan budaya sekolah perlu ditopang oleh strategi dan program. Strategi
kegiatan operasional yang perlu dilakukan. Strategi dan program merupakan dua hal
5. Berorientasi Kinerja.
Pengembangan budaya sekolah perlu diarahkan pada sasaran yang terdapat mungkin
dapat diukur. Sasaran yang dapat diukur akan mempermudah pengukuran capaian
secara rutin dan bertahap : jangka pendek, sedang, dan jangka panjang. Karena itu
perlu dikembangkan sistem evaluasi terutama dalam hal kapan evluasi dilakukan,
siapa yang melakukan dan mekanisme tindak lanjut yang harus dilakukan.
yang berujung pada pengambilan keputusan secara consensus. Meskipun hal itu
meskipun tidak selalu dalam bentuk barang atau uang. Bentuk lainnya adalah
penghargaan atau kredit poin terutama bagi siswa yang menunjukan perilaku positif
individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Untuk itu, nilai kerja sama
merupakan suatu keharusan dan kerjasama merupakan aktivitas yang bertujuan untuk
membangun kekuatan-kekuatan atau sumber daya yang dimilki oleh personil sekolah.
2. Kemampuan.
profesional guru bukan hanya ditunjukkan dalam bidang akademik tetapi juga
3. Keinginan.
Keinginan di sini merujuk pada kemauan atau kerelaan untuk melakukan tugas
dan tanggung jawab untuk memberikan kepuasan terhadap siswa dan masyarakat.
Semua nilai di atas tidak berarti apa-apa jika tidak diiringi dengan keinginan.
Keinginan juga harus diarahkan pada usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan dan kompetensi diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
3 Nevizond Chatab, Profil Budaya Organisasi, (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm 56-
63
sebagai budaya yang muncul dalam diri pribadi baik sebagai kepala sekolah, guru,
4. Kegembiraan (happiness).
Nilai kegembiraan ini harus dimiliki oleh seluruh personil sekolah dengan
harapan kegembiraan yang kita miliki akan berimplikasi pada lingkungan dan iklim
sekolah yang ramah dan menumbuhkan perasaan puas, nyaman, bahagia dan
bangga sebagai bagian dari personil sekolah. Jika perlu dibuat wilayah-wilayah yang
dapat membuat suasana dan memberi nuansa yang indah, nyaman, asri dan
menyenangkan, seperti taman sekolah ditata dengan baik dan dibuat wilayah bebas
5. Hormat (respect).
saja baik dalam lingkungan sekolah maupun dengan stakeholders pendidikan lainnya.
respek dapat diungkapkan dengan cara memberi senyuman dan sapaan kepada
siapa saja yang kita temui, bisa juga dengan memberikan hadiah yang menarik
sebagai ungkapan rasa hormat dan penghargaan kita atas hasil kerja yang dilakukan
dengan baik. Atau mengundang secara khusus dan menyampaikan selamat atas
6. Jujur (honesty).
sekolah, baik kejujuran pada diri sendiri maupun kejujuran kepada orang lain. Nilai
kejujuran tidak terbatas pada kebenaran dalam melakukan pekerjaan atau tugas
tetapi mencakup cara terbaik dalam membentuk pribadi yang obyektif. Tanpa
kejujuran, kepercayaan tidak akan diperoleh. Oleh karena itu budaya jujur dalam
setiap situasi dimanapun kita berada harus senantiasa dipertahankan. Jujur dalam
waktu serta konsisten pada tugas dan tanggung jawab merupakan pribadi yang kuat
7. Disiplin (discipline).
Disiplin merupakan suatu bentuk ketaatan pada peraturan dan sanksi yang
berlaku dalam lingkungan sekolah. Disiplin yang dimaksudkan dalam asas ini
adalah sikap dan perilaku disiplin yang muncul karena kesadaran dan kerelaan kita
untuk hidup teratur dan rapi serta mampu menempatkan sesuatu sesuai pada
kondisi yang seharusnya. Jadi disiplin disini bukanlah sesuatu yang harus dan tidak
harus dilakukan karena peraturan yang menuntut kita untuk taat pada aturan yang
ada. Aturan atau tata tertib yang dipajang dimana-mana bahkan merupakan atribut,
tidak akan menjamin untuk dipatuhi apabila tidak didukung dengan suasana atau
iklim lingkungan sekolah yang disiplin. Disiplin tidak hanya berlaku pada orang
tertentu saja di sekolah tetapi untuk semua personil sekolah tidak kecuali kepala
8. Empati (empathy).
Empati adalah kemampuan menempatkan diri atau dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain namun tidak ikut larut dalam perasaan itu. Sikap ini perlu
dimiliki oleh seluruh personil sekolah agar dalam berinteraksi dengan siapa saja dan
dimana saja mereka dapat memahami penyebab dari masalah yang mungkin
dihadapai oleh orang lain dan mampu menempatkan diri sesuai dengan harapan
orang tersebut. Dengan sifat empati warga sekolah dapat menumbuhkan budaya
sekolah yang lebih baik karena dilandasi oleh perasaan yang saling memahami.
kemampuan untuk memperoleh kepercayaan dari siapa saja akan memberikan kesan
yang meyakinkan bagi orang lain. Dimensi ini menuntut para guru, staf dan kepala
Kepedulian budaya pada tingkat yang paling dalam ini adalah pra anggapan
dasar dibawah sadar dan sekaligus keadaan yang diterima tentang bagaimana
2. Values
Level kepedulian berikut mencakup values tentang sebaiknya menjadi apa dalam
organisasi. Values memberitahu ara anggota apa yang penting dan berharga di dalam
organisasi dan apa yang mereka butuhkan untuk member perhatian.Values merupakan
keyakinan dasar yang berperan sebagai sumber inspirasi kekuatan dan pendorong
budaya sekolah.
3. Norms
berkelakuan didalam situasi tertentu. Hal ini menggambarkan peraturan yang tidak
tertulis dari perilaku. Setiap kelompok menetapkan norma sendiri, yaitu standar
perilaku yang dapat diterima, yang dibagi dengan para anggotannya. Norma
memberitahukan para anggota apa yang sebaiknnya dan tidak sebaiknnya untuk
melakukan diobawah keadaan tertentu. Ketika disetujui dan diterima oleh kelompok,
ataupun organisasi.5
2. Pengikat/pemersatu seperti bahasa sunda yang bergaul dengan orang sunda, sama
hobi olahraganya,
3. Sources,misalnya inspirasi,
Selain beberapa manfaat diatas, manfaat lain bagi individu dan kelompok adalah :
7. Selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri
sendiri.6
4. Kesimpulan
1. Budaya adalah apa yang dilakukan orang dan apa arti tindakan mereka bagi diri
e. Berorientasi kinerja.
j. Evaluasi diri.
a. Kerjasama tim.
c. Keinginan.
d. Kegembiraan (happynes).
e. Hormat (respec).
f. Jujur.
g. Disiplin.
h. Empati.
b. Values.
c. Norms.
d. Artiface.
c. Sources,misalnya inspirasi,
sekolah.http:// edukasi.kompasiana.com/2011/10/18/pengembangan-lingkungan-