Anda di halaman 1dari 22

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

(POPULASI DAN SAMPEL, SKALA PENGUKURAN DAN


INSTRUMEN PENELITIAN, TEKHNIK PENGUMPULAN DATA
DAN ANALISIS

Makalah ini Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Mata kuliah


Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Armai Arief, M.A.

Oleh: NENENG HARYATI


NIM: 203530053

PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


KONSENTRASI
ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PTIQ
JAKARTA 2021 M / 1443 H
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
(POPULASI DAN SAMPEL, SKALA PENGUKURAN DAN
INSTRUMEN PENELITIAN, TEKHNIK PENGUMPULAN DATA DAN
ANALISIS)

Abstrak
Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang
berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa
kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional,
sistematis dan empiris. Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan
masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia.
Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau
langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam
penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Kata kunci : Rasional, Empiris, Sistematis


1

A. Pendahuluan

Metodologi merupakan suatu formula dalam penerapan penelitian


dimana dalam melakukan penelitian tersebut terdapat langkah-langkah dan
juga hasil penelitian. Sedangkan metodologi penelitian adalah cara atau teknik
yang disusun secara teratur yang digunakan oleh
seorang peneliti untuk mengumpulkan data/informasi dalam melakukan
penelitian yang disesuaikan dengan subjek/objek yang diteliti.
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki
manusia. Sifat tersebut mendorong manusia senantiasa mencari dan bertanya.
Manusia terus ingin tahu segala sesuatu yang ada di sekitar dan di dalam
dirinya sendiri. Dengan kata lain, manusia selalu ingin tahu hal-hal yang
dipikirkan dan dirasakan, yang ada dan yang mungkin ada.1
Metodologi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan ini
ketika kita ingin mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Sebagaimana
pengertian metodologi yang terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia
yaitu “Cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuatu dengan yang dikehendaki, atau cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Sedangkan pengertian metodologi menurut Partanto dan Al Barry
adalah “cara yang teratur dan sistematis untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan2
Metodologi penelitian akan lebih baik jika disesuaikan dengan
subjek/objek penelitian. Metodologi yang tidak tepat dalam melakukan
penelitian akan menimbulkan kerancuan yang pada akhirnya menyebabkan
hasil penelitian tidak valid dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah Aktivitas
manusia secara alamiah memiliki ciri adanya hasrat ingin tahu segala sesuatu
yang ada dan mungkin ada. Hal ini merupakan naluri manusia. Bila manusia
belum mengetahui, ia terus mencari jalan untuk tahu. Untuk memenuhi
keinginan tersebut, manusia terus mencari dan mencari kembali sampai ia tahu
benar (search and research). Yang terus dicari adalah pengetahuan tentang
segala sesuatu yang benar untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.

1
Depdiknas. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional. 2008) 4
2
A Pius Partanto, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya : CV Arkola, 1994), h. 461.

1
2

B. Pengertian Metodologi Penelitian

Kata “metodologi” berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos, yang


berarti cara atau jalan.3 Dalam bahasa Inggris kata ini ditulis method, dan
bangsa Arab menterjemahkannya dengan thariqat dan manhaj. Dalam
bahasa Indonesia, kata tersebut megandung arti: cara yang teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan
sebagainya) ; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai suatu yang ditentukan.4 Pengertian serupa
ini juga dijumpai dalam kamus Webster.5
Metodologi Penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya
adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan “logos” yang artinya
adalah ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara melakukan
sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai
suatutujuan Metode berarti cara yang paling tepat dan cepat,
maka urutan kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan
benar-benar secara ilmiah. Karena itulah suatu metode selalu
merupakan hasil eksperimen.6
Pengertian metodologi penelitian (research methods) adalah ilmu
yang menerangkan bagaimana sebaiknya dan seharusnya penelitian itu
dilaksanakan. Jadi, metode penelitian akan datang kemudian setelah
seorang peneliti memahami secara benar-benar ilmu meneliti itu sendiri
(metodologi penelitian), yaitu bagaimana sebuah penelitian harus dilakukan
agar sesuai dengan data.
Pengertian lain dari metodologi penelitian adalah cara atau teknik
yang disusun secara teratur yang digunakan oleh seorang peneliti untuk
mengumpulkan data/informasi dalam melakukan penelitian yang
disesuaikan dengan subjek/objek yang diteliti.

3
Fuad Hasan dan Koentjaraningrat, Beberapa Asas Metodologi Ilmiah, dalam
Koentjaraningrat ,(ed) Metode metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia, 1977,
h. 16
4
Team Penyusun Kamus Basar Bahasa Indonesia, Cet. I, Balai Pustaka, Jakarta, 1988 hal.
580
dan Lihat Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet. IX, Balai Pustaka,
Jakarta, 1986, hal 649
5
Method ; 1. A way of doing anything; mode; procedure, process; especially, a regular,
orderly definite procedure or way of teaching, inverstigating, etc; 2. Regularity and
orderliness in action, thought, or expression; system in doing things or handling ideas; and
3. Regular orderly arrangement (Noah Webster, Webster‟s New Twentieth Century
Dictionary, Cet II, Amerika Serikat: William Collins, 1980, hal. 1134
6
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011)P, 9

2
3

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian metodologi yaitu


“Cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuatu dengan yang dikehendaki, atau cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan. Metodologi penelitian akan lebih baik jika
disesuaikan dengan subjek atau objek penelitian. Metodologi yang tidak
tepat dalam melakukan penelitian akan menimbulkan kerancuan yang pada
akhirnya menyebabkan hasil penelitian tidak valid dan tidak bisa
dipertanggungjawabkan. 7
Dalam bahasa Arab metode disebut dengan al thariqah, al manhaj,
dan alwashilah. Al thariqah berarti jalan, al manhaj berarti sistem dan al
washilah bearti perantara atau mediator. Dengan demikian, yang paling
dekat dengan arti metode adalah al thariqah. Kata kata serupa ini banyak
dijumpai dalam al Qur‟an. Menurut Muhammad Fuad Abd al Baqi dalam
al Qur‟an kata al Thariqah diulang sebanyak sembilan kali, kata ini
terkadang dihubungkan dengan objeknya yang dituju oleh al thariqah,
seperti kata neraka, sehingga jalan menuju neraka, sebagai firmanNya:

ِ ٰ ‫علَى‬
‫ّللا يَ ِسي ًْرا‬ َ ‫ا اَِّل‬
َ َ‫ط ِريْقَ َج َهنا َم خ ِل ِديْنَ فِ ْي َها اَبَدًا ۗ َو َكانَ ذلِك‬
Artinya: “kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya.dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. QS. An
Nisa 169

Terkadang dihubungakan dengan sifat jalan tersebut, seperti


thariqah al mustaqimah, yang diartikan jalan yang lurus, sebagaimana
firmanNya:

ْ ‫ص ِدِّقًا ِلِّ َما َبيْنَ َيدَ ْي ِه َي ْه ِد‬


‫ي اِلَى‬ َ ‫س ِم ْعنَا ِكتبًا ا ُ ْن ِز َل ِم ْن َب ْع ِد ُم ْوسى ُم‬ َ ‫قَالُ ْوا يقَ ْو َمنَا اِ انا‬
‫ق ُّم ْستَ ِقي ٍْم‬ َ ‫ق َواِلى‬
ٍ ‫ط ِر ْي‬ ِ ِّ ‫ْال َح‬
Artinya: “mereka berkata: "Hai kaum Kami, Sesungguhnya Kami telah
mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang
membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada
kebenaran dan kepada jalan yang lurus”. QS.al Ahqaf ayat 30

7
https://kbbi.kata.web.id/metode-penelitian/,diunduh pada hari ahad, 10 oktober 2021, pukul
18.30 wib

3
4 4

Dari rangkaian beberapa makna tersebut dapat disimpulkan bahwa


metode ialah cara yang dilakukan untuk mengetahui cara meneliti suatu
bidang keilmuan. Maka metodologi merupakan suatu ilmu untuk
mendapatkan cara mengetahui sesuatu permasalahan.
Sedangkan Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang
mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi
yang dikumpulkan secara empiris. Logika berpikir tampak dalam langkah-
langkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis,
penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan.
Informasi dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang
terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian
menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran
dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/realita.
Dari beberapa pengeertian dan pendapat ahli,maka dapat
disimpulkan metode pene;itian adalah Metodologi penelitian terdiri dari
kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk
memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sejalan dengan makna penelitian tersebut di atas, penelitian
juga dapat diartikan sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan
keseksamaan atau kecermatan dalam memahami kenyataan sejauh mungkin
sebagaimana sasaran itu adanya. Jadi, metodologi penelitian adalah ilmu
mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman.
Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan
data yang dicari untuk membangun/ memperoleh pemahaman harus melalui
syarat ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya. Lebih luas lagi
dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang
tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah
untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data,
sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Allah
SWT.

C. Metode Penelitian Eksperimen (populasi dan sampel, skala


pengukuran dan instrument penelitian, tekhnik pengumpulan data
dan analisis).

➢ Pengertian Metode Penelitian Eksperimen


Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan
sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode
eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu

4
5

percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan


hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh guru.8
a. Pengertian penelitian eksperimen menurut para ahli. 9
Menurut Sudarmayanti dan Syarifudin, penelitian eksperimen adalah
penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel lain dengan kontrol yang ketat.
b. Menurut Yatim Riyanto, penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap
kondisi
c. Sugiyono menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikendalikan.
Dari ketiga pengertian menurut para ahli tersebut, dapat
disimpulkanbahwa penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian
sistematis yang berusaha untuk mencari pengaruh dari suatu perlakuan
tertentu yang diberikan pada variabel terhadap variabel yang lain yang
tanpa diberikan perlakuan dengan kondisi yang dikendalikan. Penelitian
eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat
kuat mengukur hubungan sebab akibat.
Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk membuktikan suatu
hipotesis. Setelah dilakukan perlakuan, kemudian diukur tingkat
perubahannya dan boleh jadihipotesisnya dapat diterima ataupun ditolak.
Diterima atau ditolaknya suatu hipotesis sangat tergantung kepada hasil
observasi terhadap hubungan antar variable yang dieksperimenkan.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian metode penelitian
eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap
variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi
dikendalikan agar tidak ada variabel lain (selain varibel treatment) yanng
mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapa dikendalikan maka
dalam penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol dan sering
penelitian eksperimen dilakukan di dalam laboratorium.10

8
Sayiful Sagala Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, ( Bandung: CV. Afabeta, 2005), hal. 220
9
file:///D:SEKRIPSI/Pengertian/Penelitian Eksperimen/ Menurut Ahli / Pengertian-
Pengertian Dan Info. htm/ , diakses 10 Oktober 2021, pukul 20:45 wib
10
https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/, diunduh pada
hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.45 wib

5
6
6

✓ Macam-macam desain dalam metode penelitian eksperimen


Ada beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan
dalam penelitian baik untuk skripsi, tesis, maupun disertasi yaitu: Pre-
Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan
Quasi Experimental Design
.
1. Pre-Experimenal Design (Nondesigns)
Disebut Pre Experimental Design karena desain ini belum termasuk
eksperimen yang sungguh-sungguh, sebab masih terdapat variabel luar
yang juga ikut berpengaruh atas terbentuknya variabel dependen. Jadi
eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata
dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak
adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Ada
beberapa macam bentuk pre-experimental designs, yaiitu One-Shot Case
Study, One-Group Pretest-Posttest Design, dan Intact-Group Comparison.

2. True Experimental Design


Dalam penelitian ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan begitu kualitas
pelaksanaan rancangan penelitian (validitas internal) bisa menjadi tinggi.
Ciri utama true experimental design ialah sampel yang dipakai untuk
kelompok eksperimen maupun kontrol diambil secara acak dari populasi
tertentu. Jadi, true experimental design ialah adanya kelompok kontrol dan
sampel penelitian yang dipilih secara acak. Ada dua bentuk true
experimental design yakni Posttest Only Control Design dan Pretest
Group Design.

3. Faktorial Design
Faktorial design adalah bentuk modifikasi atas true experimental
design. Modifikasi yang dilakukan ialah dengan mengamati kemungkinan
adanya variabel moderator yang mempengaruhi variabel independen
(perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil).

4. Quasi Experimental Design


Quasi Experimental Design juga merupakan pengembangan dari
true experimental design, namun desain ini cenderung sulit dilaksanakan.
Desain ini memiliki kelompok kontrol, namun tidak bisa berfungsi secara
penuh untuk mengontrol varibel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen/percobaan. Walau demikian desain ini lebih baik
dari pre-experimental design. Quasi experimental design dipakai karena
pada pelaksanaanya sulit memperoleh kelompok kontrol yang dapat
dipakai untuk penelitian.

6
7

Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak


mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan
sebagiannya tidak. Maka dari itu, dikembangkan desain quasi experimental
untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam
penelitian. Ada dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu Times-Series
Design dan Nonequivalent Control Group Design.11

✓ Populasi dan Sampel

Salah satu bagian dalam penelitian adalah menentukan popolasi


dan sampel penelitian. Kegiatan penelitian banyak dilakukan dengan
menggunakan penarikan sampel, karena dibandingkan metode sensus
penarikan sampel lebih praktis, hemat biaya, dan tidak banyak
menyita waktu maupun tenaga. Penentuan sampel dari suatu populasi,
disebut sebagai penarikan sampel (Sukmadinata 2011,251).12
Dalam sebuah penelitian baik itu skripsi, tesis, maupun desertasi,
keberadaan populasi dan sampel memiliki peranan yang sangat penting.
hal ini dikarenakan sampel penelitian dijadikan sebagai sumber
pengambilan data baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif.
Mengingat pentingnya populasi dan sampel dalam suatu penelitian
tersebut, maka dibawah ini terdapat pengertian dari populasi dan sampel,
serta ragam/jenisnya.

a. Pengertian populasi
Kata populasi dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu
dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian.
Populasi dalam statistika tidak terbatas pada sekelompok orang saja, tetapi
juga binatang atau apa saja yang menjadi perhatian kita. Sedangkan
sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan
menggunakan aturan-aturan tertentu yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang
dimiliki populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

11
https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/, diunduh pada
hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.50 wib
12
https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/populasi-dan-
sampel_ariesta_oke.pdf,doakses pada hari senin, tanggal 11 Oktober 2021, pukul :8; 35
wib

7
8
8

kesimpulannya. Jadi populasi sebenarnya bukan hanya orang tetapi juga


objek atau subjek beserta karakteristik atau sifat-sifatnya.13
Jadi populasi adalah keseluruhan wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu
mewakili populasi dalam penelitian. Jika populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Maka dari itu sampel
yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili.
Menurut Margono (2010:118), “populasi adalah suatu data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan.” Sedangkan menurut Sukmadinata (2011:250) mengemukakan
bahwa populasi adalah “kelompok besar dan wilayah yang
menjadi lingkup penelitian kita.” Senada dengan itu Arikunto (2002:108)
mengemukakan bahwa populasi adalah “Keseluruhan objek penelitian”.
Kaitannya dengan batasan tersebut populasi dibedakan menjadi dua yaitu,
populasi terhingga dan populasi tidak terhingga.
Populasi terhingga yaitu, populasi yang memiliki kuantitatif secara
jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Sedangkan populasi tak
terhingga yaitu, populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya,
sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara

b. Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.14 Menurut Riduwan teknik sampling jenuh adalah
Teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai
sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus.15
Sampel merupakan Bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Kemudian dalam menentukan sampel dari
populasi yang akan diteliti, peneliti berpijak pada standart Harsimi
Arikunto, yaitu apabila subyek atau populasi kurang dari seratus lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi dan
jika subyeknya lebih dari itu maka dapat diambil sampel antara 10 – 15%
atau 20 – 25% atau lebih.16

13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2015,
hal. 80
14
Ibid,hlm,116
15
Riduwan,Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan
Pemula,Bandung:Alfabeta,2011,hlm,64.
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.2002,h. 155

8
9

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan mampu


mewakili populasi dalam penelitian. Dalam menyusun sampel perlu
disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua sampling dalam
populasi sampling, dengan syarat harus meliputi seluruh unsur sampling,
tidak ada unsur sampling yang dihitung dua kali, harus up to date, batas-
batasnya harus jelas, dan harus dapat dilacak dilapangan. Dalam
penelitian yang menggunakan sampel sebagai alat untk menganalisis, baik
pada penelitian dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif.
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel dibedakan menjadi
dua jenis, yang pertama adalah sampel judgemental yaitu sampel dipilih
berdasarkan pendapat analisis dan hasil penelitian digunakan untuk
menarik kesimpulan tentang item-item didalam sampel yaitu observasi
sesungguhnya. Yang kedua, sampel statistical yaitu sampel dipilih secara
acak/random dari seluruh populasi dan hasil penelitiannya dapat
digunakan untuk menarik kesimpulan tentang seluruh populasi.
Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan
penentuan jenis sampel serta perhitungan besarnya sampel yang akan
menjadi subjek atau objek penelitian. Untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai jenis sampling yang
digunakan.

c. Skala pengukuran dan Instrument Penelitian

➢ Pengertian Skala Pengukuran


Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.17
Jenis-jenis skala pengukuran ada empat yaitu :
a. Skala Nominal
Skala nominal yaitu skala paling sederhana disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan sebagai simbol untuk
membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya.18
b. Skala Ordinal

17
Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004),
hal. 18
18
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, (Bandung : Alfabeta,
2005), hal. 6

9
10
10

Skala ordinal yaitu skala yang didasarkan pada rangking diurutkan


dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau
sebaliknya.19
c. Skala Interval
Skala interval yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data
dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.20
d. Skala Rasio
Skala rasio yaitu skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak
dan mempunyai jarak yang sama.21

➢ Instrumen penelitian
Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.22
Dalam penelitian bidang pendidikan, teknik pengumpulan data
yang lazim adalah menggunakan intrumen. Dalam menjalankan
penelitian data merupakan tujuan utama yang hendak dikumpulkan
dengan menggunakan instrument. Instrumen penelitian adalah nafas
dari penelitian. Menurut (Arikunto, 1995:177), ‘’instrumen penelitian
adalah sesuatu yang penting dan strategis kedudukannya dalam
pelaksanaan penelitian.’’23
Definisi instrumen penelitian menurut para ahli, antara lain adalah
sebagai berikut;
1. Sukmadinata (2010), Pengertian instrumen penelitian adalah sebuah
tes yang memiiki karekatristik mengukur informan dengan sejumlah
pertanyaan dan pernyataan dalam penelitian, yang bisa dilakukan
dengan membuat garis besar antara topik penelitian dengan contoh
tujuan penelitian yang akan dilakukan.
2. Sugiono (2009), Definisi instrumen penelitian ialah alat bantu yang
dipergunakan oleh peneliti dalam mengukur fenomena sosial serta
alam yang sesuai dengan variabel penelitian.
3. Notoatmodjo (2010), Arti instrumen penelitian adalah sebagai alat-
alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen
penelitian ini dapat berupa kuesioner, formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.

19
Ibid, hal. 7
20
Ibid, hal 9
21
Ibid,hal 11
22
Ibid, hal. 203
23
https://dinysabila.wordpress.com/2014/01/16/skala-pengukuran-dan-instrumen-
penelitian/,diakses pada hari senin, tanggal 11 oktober 2021, pukul : 10: 35 wib

10
11

4. Sanjaya (2011), Makna instrumen penelitian adalah alat yang dapat


digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi penelitian. Pada
dasarnya, meneliti ialah melakukan pengukuran, sehingga harus
meggunakan alat ukur yang valid dan baik.
5. Suharsimi Arikunto, Pengertian instrumen penelitian adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan
kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya.24
➢ Jenis Instrumen Penelitian
Adapun untuk macam-macam bentuk dalam instrumen
penelitian secara umum, adalah sebagai berikut;
1. Kuesioner/Angket
2. Wawancara
3. Observasi
4. Dokumentasi
5. Tes

➢ Uji Coba Instrumen


Uji coba instrument diperlukan untuk mengetahuai apakah
instrumen yang digunakan tersebut benar-benar sahih (valid) dan
handal (reliabel). Yang dimaksud dengan valid atau sahih adalah
melihat apakah alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang hendak
diukur. Sedangkan yang dimaksud dengan reliabel atau handal adalah
untuk melihat apakah suatu alat ukur mampu memberikan hasil
pengukuran yang konsisten dalam waktu dan tepat yang
berbeda.
Untuk melakukan uji coba maka perlu diperhatikan beberapa
prosedur pelaksanaanyaitu:
a) Penentuan responden uji coba; responden uji coba diambil dari luar
sampel penelitian dalam populasi yang sama25
b) Pelaksanan uji coba instrumen
c) Analisis instrumen uji coba analisis uji coba dilakukan untuk
mengetahui dan memilih butir-butir instrumen yang sahih dan
handal. Butir-butir instrumen yang memenuhi syarat tersebut yang
akan digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan.

➢ Analisis Data

24
https://dosensosiologi.com/5-instrumen-penelitian-pengertian-jenis-dan-contoh-
lengkap/, diakses hari selasa, tanggal 12 0ktober 2021, pukul : 07.45 wib
25
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur dalam
Penelitian,Bandung: Pustaka Setia, 2007, h. 31

11
12
12

Analisis data merupakan proses yang sangat penting dalam


penelitian karena setelah data terkumpul barulah diolah dan dianalisis
untuk menentukan kesimpulan dari hipotesis yang dirumuskan. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif.
Pengolahan data untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah
suatu proses dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan
cara-cara atau rumusan tertentu.26
Menurut Patton, analisis data adalah proses mengatur ukuran
data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan
uraian dasar. Menurut Suprayogo, analisis data adalah rangkaian
kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan
verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis
dan ilmiah.27
Sedangkan menurut Bogdan dan Biken, analisis data
merupakan suatu proses mencari dan mengatur secara sistematis
transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang
telah dihimpun oleh peneliti. Kegiatan analisis dilaukan dengan
menelaah data, menata, membagi menjadi satu-satuan yang dapat
dikelola, mensintesis, mencari pola, menemukan apa yang bermakna,
dan apa yang diteliti dan dilaporkan secara sistematis.28
Langkah-langkah analisis data meliputi reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Adapun penjelasan masing-masing
adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data
Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis
data, tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap data
yang diperoleh. Pada tahap ini, peneliti memilih data mana yang
relevan dan kurang relevan dengan tujuan dan masalah penelitian,
kemudian meringkas, memberi kode, selanjutnya mengelompokkan
(mengorganisir) sesuai dengan tema-tema yang ada.29
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dalam penelitian ini akan
memfokuskan pada siswa yang hasil jawabannya mengacu pada
kriteria kreatif.

26
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, ( Jakarta: KENCANA, 2013) hal. 18
27
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta, 2011), hal. 80
28
Ibid., hal. 168
29
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
hal. 172

12
13

2. Penyajian data
Setelah melakukan reduksi terhadap data yang dikumpulkan,
maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Bentuk penyajian
data yang akan digunakan adalah bentuk teks naratif. Hal ini didasarkan
pertimbangan bahwa setiap data yang muncul selalu berkaitan erat
dengan data yang lain. Oleh karena itu, diharapkan
setiap data bisa dipahami dan tidak terlepas dari latarnya. Penyajian
data ini digunakan sebagai bahan untuk menafsirkan dan mengambil
simpulan atau dalam penelitian kualitatif dikenal dengan istilah
inferensi yang merupakan makna terhadap data yang terkumpul dalam
rangka menjawab permasalahan.30
Penyajian data dilakukan dalam rangka menyusun teks naratif
dari sekumpulan informasi yang berasal dari hasil reduksi data,
sehingga dapat memungkinkan untuk ditarik suatu kesimpulan. Dalam
penyajian data ini dilengkapi dengan analisis data yang meliputi
analisis hasil observasi, analisis hasil tes, dan analisis hasil wawancara.

3. Penarikan kesimpulan
Langkah terakhir dalam analisis data ini adalah menarik
simpulan dan verifkasi. Simpulan tersebut merupakan pemaknaan
terhadap data yang telah dikumpulkan. Kemudian dilakukan verifikasi
data agar data yang diperoleh lebih tepat dan objektif.31
Pada tahap penarikan kesimpulan ini kegiatan yang dilakukan
adalah memberikan kesimpulan terhadap data-data hasil penafsiran.
Karena dalam penelitianini peneliti menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif maka analisa datanya dilakukan pada saat kegiatan
penelitianberlangsung dan dilakukan setelah pengumpulan data selesai.
Dimana data tersebut dianalisa secara cermat dan teliti sebelum
disajikan dalam bentuk laporan yang utuh dan sempurna.

➢ Tekhnik Pengumpulan Data dan Analisis


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standard yang
ditetapkan.32

30
Ibid., hal. 172
31
Ibid., hal. 173
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2015,
hlm 85

13
14 14

Teknik pengumpulan data adalah strategi atau cara yang dilakukan


peneliti untuk mengumpulkan data-data yang valid dari responden serta
bagaimana peneliti menentukan metode yang tepat untuk memperoleh
data, kemudian mengambil kesimpulan. Teknik pengumpulan data
memiliki peranan yang sangat besar dalam suatu penelitian, teknik yang
digunakan akan menentukan hasil akhir yang di dapatkan dalam satu
penelitian. Semakin baik teknik yangdigunakan, maka semakin baik pula
obyek yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian.
Metode pengumpulan data merupakan bagian yang sangat urgen
dari penelitian itu sendiri. Prosedur pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner, observasi, wawancara,
dokumentasi.

➢ Teknik Analisa Data


Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling
menentukan dari suatu penelitian, karena analisa data berfungsi untuk
menyimpulkan hasil penelitian.
Adapan langkah-langkah yang harus dilalui dalam analisis data
adalah redusi data, display data, dan coclusion drawing atau verification.33
Miles and Huberman, menegemukakan bahwa aktifitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara intraktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah penuh. Aktifitas
selama analisis data, yaitu data recution data, display data, dan coclusion
drawing atau verificasion.34

➢ Reduksi Data (Data Reduction)


Kegiatan mereduksi data yaitu data mentah yang telah di
kumpulkan dari hasil observasi, interview dan dokumentasi
diklasifikasikan, kemudian diringkas agar mudah dipahami. Reduksi data
ini merupakan suatu bentuk analisis yang bertujuan mempertajam,
memilih, memfokuskan, menyususn data sedemikian rupa sehingga
kesimpulan akhir dari penelitian dapat dibuat dan diverifikasikan.35
Dapat disimpulkan bahwa reduksi data yaitu merangkum data-data
yang terkumpul dari lapangan kemudian memilih hal-hal yang pokok
sesuai dengan fokus peneltian.

33
S.Nasution, Metode Penelitian Naturalitik Kuantitatif , Bandung: Tarsito,1999, hlm.127
34
Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung: CV Alfabeta,1998, hlm.300.
35
Subino Hadi Subroto, Pokok-Pokok Pengumpulan Data, Analisis Data, Penafsiran Data
dan Rekomendasi Dalam Penelitian Kualitatif, Bandung : IKIP, 1999, hlm.17.

14
15

➢ Display Data
Display data (penyajian data) menurut Miles and Huberman
menyatakan yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.36
Dengan sajian data tersebut membantu untuk memahami sesuatu
yang sedang terjadi dan kemudian untuk membuat suatu analisis lebih
lanjut berdasarkan pemahaman terhadap data yang disajikan tersebut.
Oleh karena itu dengan pemasalahan yang diteliti, data akan disajikan
dalam bentuk tabel, matrik,grafik, dan bagan. Dengan penyajian seperti
itu diharapakan informasai tertata dengan baik dan benar menjadai bentuk
yang padat dan mudah dipahami untuk menarik sebuah kesimpulan.

➢ Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga setelah analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten pada saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.37

➢ Pengertian Studi Kasus


Menurut Suharsimi Arikunto studi kasus adalah pendekatan yang
dilakukan secara intensif, terperindi dan mendalam terhadap gejala-gejala
tertentu.38. Studi kasus yang baik harus dilakukan secara langsung dalam
kehidupan sebenernya dari kasus yang diselidiki.Walaupun demikian data
studi kasus dapat diperoleh tidak saja dari kasus yang diteliti tetapi, juga
dapat diperoleh dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus
tersebut dengan baik. Menurut bungin studi kasus yang menarik
adalahkebebasan peneliti dalam meneliti objek penelitiannya serta
kebebasan menentukan domain yang ingin dikembangkan.39

➢ Pelaksanaan Studi Kasus

36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta,2010.hlm.341.
37
Ibid hal,341
38
Wahyuni,Pengembangan Koleksi Jurnal studi Kasus di perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga. http://diglib.uin-suka.ac.id/12295/2/BAB/20V/pustaka.pdf, yogyakarta
2013.hal.20, diakses pada hari selasa, 12 oktober 2021, pukul : 9.55 wib
39
Djam’an satori dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, alfabeta,
Bandung,2014

15
16 16

1. Perencanaan:
Dalam perencanaan terdapat langkah-langkah sebagai berikut,
yaitu, mengenali gejala. Pertama- tama mengamati adanya salah
satu gejala, gejala itu mungkin ditemukan atau diperoleh dengan
beberapa cara yaitu guru pembimbing menemui sendiri gejala pada
siswa yang bermasalah, guru mata pelajaran memberikan informasi,
adanya siswa yang bermasalah kepada guru pembimbing untuk
menangani seorang siswa yang bermasalah berdasarkan informasi
yang diterimanya dari pihak lain, seperti siswa, para guru, ataupun
pihak tata usaha.
2. Membuat deskripsi kasus, setelah gejala itu dipahami oleh guru
pembimbing kemudian dibuatkan kasusnya secara objektif,
sederhana, tetapi cukup jelas.
3. Setelah deskripsipsinya dibuat, dipelajari lebih lanjut aspek ataupun
bidang-bidang masalah yang mungkin dapat ditemukan dalam
deskripsi itu, kemudian ditentukan jenis masalahnya, apakah
menyangkut masalah pribadi, sosial, belajar atau karis.
4. Jenis masalah yang telah dikelompokkan itu dijabarkan dengan cara
mengembangkan ide-ide atau konsep dengan rinci, agar lebih mudah
memahami permasalahannya.
5. Adanya jabaran masalah yang lebih terinci dapat membantu guru
pembimbing untuk membuat perkiraan kemungkinan sumber
penyebab masalah.
6. Perkiraan kemungkinan sumber penyebab masalah mengetahui jenis
informasi yang dikumpulkan, sumber informasi yang perlu
dikumpulkan, dan teknik atau alat yang yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi.
7. Pengumpulan data, terdapat beberapa teknik, tetapi yang sering
digunakan dalam studi kasus adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Setelah terkumpul konselor dapat mengklasifikasi
data menjadi bagian data yang dapat dikelola.
8. Penggunaan dan pengolahan data, merupakan usaha pengolahan
data untuk merangkum, menggolongkan dan menghubungkan data
yang diperoleh dalam pengumpulan data. Dengan demikian dapat
menunjukan keseluruhan gambaran tentang diri anak, rumusan ini
bersifat ringkas dan padat.
9. Sintesa dan interpasi data setelah mengolah data selanjutnya data
studi kasus diinterprasikan dengan case conference terlibat petugas
khusus yang mempelajari setiap kasus dari individu yang bermaslah.
Rumusan ini dilakukan melalui pengambilan kesimpulan yang logis.
10. Membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan (treatment)
merupakan langkah yang dibentuk untuk menetapkan teknik atau

16
17

bantuan yang diberikan kepada siswa yang bermasalah serta


memprediksi kemungkinan yang akan timbul oleh siswa
sehubungan dengan masalah yang dialami.
11. Evaluasi dan tindak lanjut (follow up) kegiatan ini dilakukan
setelah melakukan treatment atau membuat pelaksanaan
pertolongan. Untuk tindak lanjut bisa dilakukan oleh pengajar
sendiri, guru BK, ataupun dan dirujuk dan alih tangan kepada pihak
lain yang lebih berkompeten maupun dari orang tua siswa itu
sendiri.40

➢ Contoh Studi Kasus Penelitian Eksperimen

Berikut adalah beberapa-beberapa contoh peristiwa yang bisa


diangkat menjadi objek Penelitian Studi Kasus Misalnya, sebuah
sekolah memperoleh banyak prestasi, di bidang akademik, olah raga,
kebersihan dan lingkungan sekolah, baik di tingkat lokal, provinsi
bahkan nasional. Prestasi-prestasi itu diraih ketika sekolah dipimpin
oleh seorang ibu yang diangkat dari salah seorang guru di sekolah
tersebut. Selama menjadi guru, prestasi ibu itu biasa-biasa saja dan
praktis tidak ada yang menonjol. Tetapi semua warga sekolah
mengenal ibu itu sebagai sosok yang tekun dan tidak suka menonjolkan
diri. Model kepemimpinan ibu kepala sekolah itu pantas dijadikan
“kasus” untuk diteliti mengapa itu bisa terjadi. Jika
peneliti bisa menggali model kepemimpinan ibu kepala sekolah, akan
bisa diperoleh banyak pelajaran yang bermanfaat, tidak saja bagi
peneliti itu sendiri dan sekolah tetapi juga masyarakat luas. Contoh
kasus di atas bisa diteliti oleh mahasiswa bidang Manajemen
Pendidikan.

40
Nanik Sariyani. Studi kasus dalam Bk.http://naniksaryani.blogspot.com/2012/04/studi-
dalam-bk.html, diakses pada hari selasa, tanggal 12 oktober 2021, pukul : 10.45 wib

17
18
18

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal, Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012

Ali Muhidin Sambas dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2007

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:


PT. Rineka Cipta.2002

Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2011

Depdiknas. “Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan”, Jakarta:


Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008

Hadi Subroto Subino, Pokok-Pokok Pengumpulan Data, Analisis Data,


Penafsiran Data dan Rekomendasi Dalam Penelitian Kualitatif,
Bandung: IKIP, 1999

Hasan Fuad dan Koentjaraningrat, “Beberapa Asas Metodologi Ilmiah, dalam


Koentjaraningrat, (ed) Metode metode Penelitian Masyarakat”,
Jakarta, Gramedia, 1977

Irianto Agus, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Kencana, 2004

Method: 1. A way of doing anything; mode; procedure, process; especially, a


regular, orderly definite procedure or way of teaching, inverstigating,
etc; 2. Regularity and orderliness in action, thought, or expression;
system in doing things or handling ideas; and 3. Regular orderly
arrangement (Noah Webster, Webster‟s New Twentieth Century
Dictionary, Cet II, Amerika Serikat: William Collins, 1980

Nasution S. Metode Penelitian Naturalitik Kuantitatif , Bandung: Tarsito,1999

Pius Partanto A, “Kamus Ilmiah Populer”, Surabaya: CV Arkola, 1994

Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta,


2005

18
19

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Pemula, Bandung:


Alfabeta, 2011

Sagala Sayiful Konsep dan Makna Pembelajaran: “Untuk Membantu


Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar”, Bandung: CV.
Afabeta, 2005

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung:


Alfabeta, 2015

Siregar Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan


Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, Jakarta: Kencana, 2013

Satori Djam’an dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, Alfabeta:


Bandung, 2014

Sariyani Nanik. Studi kasus dalam


Bk.http://naniksaryani.blogspot.com/2012/04/studi-dalam-bk.html,
diakses pada hari selasa, tanggal 12 oktober 2021, pukul : 10.45 wib

Tanzeh Ahmad, Metodologi Penelitian Praktis, Teras: Yogyakarta, 2011

Team Penyusun Kamus Basar Bahasa Indonesia, Cet. I, Balai Pustaka: Jakarta,
1988

Wahyuni, Pengembangan Koleksi Jurnal studi Kasus di perpustakaan UIN


Sunan Kalijaga.

Skripsi/Pengertian/Penelitian Eksperimen/ Menurut Ahli / Pengertian-


Pengertian Dan Info. htm/ , diakses 10 Oktober 2021, pukul 20:45 wib

https://kbbi.kata.web.id/metode-penelitian/,diunduh pada hari ahad, 10


oktober 2021, pukul 18.30 wib

http://diglib.uin-suka.ac.id/12295/2/BAB/20V/pustaka.pdf, yogyakarta
2013.hal.20, diakses pada hari selasa, 12 oktober 2021, pukul: 9.55 wib

https://dosensosiologi.com/5-instrumen-penelitian-pengertian-jenis-dan-
contoh-lengkap/, diakses hari selasa, tanggal 12 0ktober 2021, pukul:
07.45 wib

19
20
20

https://dinysabila.wordpress.com/2014/01/16/skala-pengukuran-dan-instrumen-
penelitian/,diakses pada hari senin, tanggal 11 oktober 2021, pukul: 10:
35 wib

https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/,
diunduh pada hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.45 wib

https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/,
diunduh pada hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.50 wib

https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/,
diunduh pada hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.50 wib

20

Anda mungkin juga menyukai