Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Armai Arief, M.A.
Abstrak
Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang
berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa
kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional,
sistematis dan empiris. Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan
masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh penalaran manusia.
Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau
langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam
penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
A. Pendahuluan
1
Depdiknas. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional. 2008) 4
2
A Pius Partanto, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya : CV Arkola, 1994), h. 461.
1
2
3
Fuad Hasan dan Koentjaraningrat, Beberapa Asas Metodologi Ilmiah, dalam
Koentjaraningrat ,(ed) Metode metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia, 1977,
h. 16
4
Team Penyusun Kamus Basar Bahasa Indonesia, Cet. I, Balai Pustaka, Jakarta, 1988 hal.
580
dan Lihat Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet. IX, Balai Pustaka,
Jakarta, 1986, hal 649
5
Method ; 1. A way of doing anything; mode; procedure, process; especially, a regular,
orderly definite procedure or way of teaching, inverstigating, etc; 2. Regularity and
orderliness in action, thought, or expression; system in doing things or handling ideas; and
3. Regular orderly arrangement (Noah Webster, Webster‟s New Twentieth Century
Dictionary, Cet II, Amerika Serikat: William Collins, 1980, hal. 1134
6
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011)P, 9
2
3
ِ ٰ علَى
ّللا يَ ِسي ًْرا َ ا اَِّل
َ َط ِريْقَ َج َهنا َم خ ِل ِديْنَ فِ ْي َها اَبَدًا ۗ َو َكانَ ذلِك
Artinya: “kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya.dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. QS. An
Nisa 169
7
https://kbbi.kata.web.id/metode-penelitian/,diunduh pada hari ahad, 10 oktober 2021, pukul
18.30 wib
3
4 4
4
5
8
Sayiful Sagala Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, ( Bandung: CV. Afabeta, 2005), hal. 220
9
file:///D:SEKRIPSI/Pengertian/Penelitian Eksperimen/ Menurut Ahli / Pengertian-
Pengertian Dan Info. htm/ , diakses 10 Oktober 2021, pukul 20:45 wib
10
https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/, diunduh pada
hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.45 wib
5
6
6
3. Faktorial Design
Faktorial design adalah bentuk modifikasi atas true experimental
design. Modifikasi yang dilakukan ialah dengan mengamati kemungkinan
adanya variabel moderator yang mempengaruhi variabel independen
(perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil).
6
7
a. Pengertian populasi
Kata populasi dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu
dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian.
Populasi dalam statistika tidak terbatas pada sekelompok orang saja, tetapi
juga binatang atau apa saja yang menjadi perhatian kita. Sedangkan
sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan
menggunakan aturan-aturan tertentu yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang
dimiliki populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
11
https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/, diunduh pada
hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.50 wib
12
https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/populasi-dan-
sampel_ariesta_oke.pdf,doakses pada hari senin, tanggal 11 Oktober 2021, pukul :8; 35
wib
7
8
8
b. Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.14 Menurut Riduwan teknik sampling jenuh adalah
Teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai
sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus.15
Sampel merupakan Bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Kemudian dalam menentukan sampel dari
populasi yang akan diteliti, peneliti berpijak pada standart Harsimi
Arikunto, yaitu apabila subyek atau populasi kurang dari seratus lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi dan
jika subyeknya lebih dari itu maka dapat diambil sampel antara 10 – 15%
atau 20 – 25% atau lebih.16
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2015,
hal. 80
14
Ibid,hlm,116
15
Riduwan,Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan
Pemula,Bandung:Alfabeta,2011,hlm,64.
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.2002,h. 155
8
9
17
Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004),
hal. 18
18
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, (Bandung : Alfabeta,
2005), hal. 6
9
10
10
➢ Instrumen penelitian
Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.22
Dalam penelitian bidang pendidikan, teknik pengumpulan data
yang lazim adalah menggunakan intrumen. Dalam menjalankan
penelitian data merupakan tujuan utama yang hendak dikumpulkan
dengan menggunakan instrument. Instrumen penelitian adalah nafas
dari penelitian. Menurut (Arikunto, 1995:177), ‘’instrumen penelitian
adalah sesuatu yang penting dan strategis kedudukannya dalam
pelaksanaan penelitian.’’23
Definisi instrumen penelitian menurut para ahli, antara lain adalah
sebagai berikut;
1. Sukmadinata (2010), Pengertian instrumen penelitian adalah sebuah
tes yang memiiki karekatristik mengukur informan dengan sejumlah
pertanyaan dan pernyataan dalam penelitian, yang bisa dilakukan
dengan membuat garis besar antara topik penelitian dengan contoh
tujuan penelitian yang akan dilakukan.
2. Sugiono (2009), Definisi instrumen penelitian ialah alat bantu yang
dipergunakan oleh peneliti dalam mengukur fenomena sosial serta
alam yang sesuai dengan variabel penelitian.
3. Notoatmodjo (2010), Arti instrumen penelitian adalah sebagai alat-
alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen
penelitian ini dapat berupa kuesioner, formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.
19
Ibid, hal. 7
20
Ibid, hal 9
21
Ibid,hal 11
22
Ibid, hal. 203
23
https://dinysabila.wordpress.com/2014/01/16/skala-pengukuran-dan-instrumen-
penelitian/,diakses pada hari senin, tanggal 11 oktober 2021, pukul : 10: 35 wib
10
11
➢ Analisis Data
24
https://dosensosiologi.com/5-instrumen-penelitian-pengertian-jenis-dan-contoh-
lengkap/, diakses hari selasa, tanggal 12 0ktober 2021, pukul : 07.45 wib
25
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur dalam
Penelitian,Bandung: Pustaka Setia, 2007, h. 31
11
12
12
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis
data, tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap data
yang diperoleh. Pada tahap ini, peneliti memilih data mana yang
relevan dan kurang relevan dengan tujuan dan masalah penelitian,
kemudian meringkas, memberi kode, selanjutnya mengelompokkan
(mengorganisir) sesuai dengan tema-tema yang ada.29
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dalam penelitian ini akan
memfokuskan pada siswa yang hasil jawabannya mengacu pada
kriteria kreatif.
26
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, ( Jakarta: KENCANA, 2013) hal. 18
27
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta, 2011), hal. 80
28
Ibid., hal. 168
29
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
hal. 172
12
13
2. Penyajian data
Setelah melakukan reduksi terhadap data yang dikumpulkan,
maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Bentuk penyajian
data yang akan digunakan adalah bentuk teks naratif. Hal ini didasarkan
pertimbangan bahwa setiap data yang muncul selalu berkaitan erat
dengan data yang lain. Oleh karena itu, diharapkan
setiap data bisa dipahami dan tidak terlepas dari latarnya. Penyajian
data ini digunakan sebagai bahan untuk menafsirkan dan mengambil
simpulan atau dalam penelitian kualitatif dikenal dengan istilah
inferensi yang merupakan makna terhadap data yang terkumpul dalam
rangka menjawab permasalahan.30
Penyajian data dilakukan dalam rangka menyusun teks naratif
dari sekumpulan informasi yang berasal dari hasil reduksi data,
sehingga dapat memungkinkan untuk ditarik suatu kesimpulan. Dalam
penyajian data ini dilengkapi dengan analisis data yang meliputi
analisis hasil observasi, analisis hasil tes, dan analisis hasil wawancara.
3. Penarikan kesimpulan
Langkah terakhir dalam analisis data ini adalah menarik
simpulan dan verifkasi. Simpulan tersebut merupakan pemaknaan
terhadap data yang telah dikumpulkan. Kemudian dilakukan verifikasi
data agar data yang diperoleh lebih tepat dan objektif.31
Pada tahap penarikan kesimpulan ini kegiatan yang dilakukan
adalah memberikan kesimpulan terhadap data-data hasil penafsiran.
Karena dalam penelitianini peneliti menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif maka analisa datanya dilakukan pada saat kegiatan
penelitianberlangsung dan dilakukan setelah pengumpulan data selesai.
Dimana data tersebut dianalisa secara cermat dan teliti sebelum
disajikan dalam bentuk laporan yang utuh dan sempurna.
30
Ibid., hal. 172
31
Ibid., hal. 173
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2015,
hlm 85
13
14 14
33
S.Nasution, Metode Penelitian Naturalitik Kuantitatif , Bandung: Tarsito,1999, hlm.127
34
Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung: CV Alfabeta,1998, hlm.300.
35
Subino Hadi Subroto, Pokok-Pokok Pengumpulan Data, Analisis Data, Penafsiran Data
dan Rekomendasi Dalam Penelitian Kualitatif, Bandung : IKIP, 1999, hlm.17.
14
15
➢ Display Data
Display data (penyajian data) menurut Miles and Huberman
menyatakan yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.36
Dengan sajian data tersebut membantu untuk memahami sesuatu
yang sedang terjadi dan kemudian untuk membuat suatu analisis lebih
lanjut berdasarkan pemahaman terhadap data yang disajikan tersebut.
Oleh karena itu dengan pemasalahan yang diteliti, data akan disajikan
dalam bentuk tabel, matrik,grafik, dan bagan. Dengan penyajian seperti
itu diharapakan informasai tertata dengan baik dan benar menjadai bentuk
yang padat dan mudah dipahami untuk menarik sebuah kesimpulan.
➢ Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga setelah analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten pada saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.37
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta,2010.hlm.341.
37
Ibid hal,341
38
Wahyuni,Pengembangan Koleksi Jurnal studi Kasus di perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga. http://diglib.uin-suka.ac.id/12295/2/BAB/20V/pustaka.pdf, yogyakarta
2013.hal.20, diakses pada hari selasa, 12 oktober 2021, pukul : 9.55 wib
39
Djam’an satori dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, alfabeta,
Bandung,2014
15
16 16
1. Perencanaan:
Dalam perencanaan terdapat langkah-langkah sebagai berikut,
yaitu, mengenali gejala. Pertama- tama mengamati adanya salah
satu gejala, gejala itu mungkin ditemukan atau diperoleh dengan
beberapa cara yaitu guru pembimbing menemui sendiri gejala pada
siswa yang bermasalah, guru mata pelajaran memberikan informasi,
adanya siswa yang bermasalah kepada guru pembimbing untuk
menangani seorang siswa yang bermasalah berdasarkan informasi
yang diterimanya dari pihak lain, seperti siswa, para guru, ataupun
pihak tata usaha.
2. Membuat deskripsi kasus, setelah gejala itu dipahami oleh guru
pembimbing kemudian dibuatkan kasusnya secara objektif,
sederhana, tetapi cukup jelas.
3. Setelah deskripsipsinya dibuat, dipelajari lebih lanjut aspek ataupun
bidang-bidang masalah yang mungkin dapat ditemukan dalam
deskripsi itu, kemudian ditentukan jenis masalahnya, apakah
menyangkut masalah pribadi, sosial, belajar atau karis.
4. Jenis masalah yang telah dikelompokkan itu dijabarkan dengan cara
mengembangkan ide-ide atau konsep dengan rinci, agar lebih mudah
memahami permasalahannya.
5. Adanya jabaran masalah yang lebih terinci dapat membantu guru
pembimbing untuk membuat perkiraan kemungkinan sumber
penyebab masalah.
6. Perkiraan kemungkinan sumber penyebab masalah mengetahui jenis
informasi yang dikumpulkan, sumber informasi yang perlu
dikumpulkan, dan teknik atau alat yang yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi.
7. Pengumpulan data, terdapat beberapa teknik, tetapi yang sering
digunakan dalam studi kasus adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Setelah terkumpul konselor dapat mengklasifikasi
data menjadi bagian data yang dapat dikelola.
8. Penggunaan dan pengolahan data, merupakan usaha pengolahan
data untuk merangkum, menggolongkan dan menghubungkan data
yang diperoleh dalam pengumpulan data. Dengan demikian dapat
menunjukan keseluruhan gambaran tentang diri anak, rumusan ini
bersifat ringkas dan padat.
9. Sintesa dan interpasi data setelah mengolah data selanjutnya data
studi kasus diinterprasikan dengan case conference terlibat petugas
khusus yang mempelajari setiap kasus dari individu yang bermaslah.
Rumusan ini dilakukan melalui pengambilan kesimpulan yang logis.
10. Membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan (treatment)
merupakan langkah yang dibentuk untuk menetapkan teknik atau
16
17
40
Nanik Sariyani. Studi kasus dalam Bk.http://naniksaryani.blogspot.com/2012/04/studi-
dalam-bk.html, diakses pada hari selasa, tanggal 12 oktober 2021, pukul : 10.45 wib
17
18
18
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhidin Sambas dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2007
Irianto Agus, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Kencana, 2004
18
19
Team Penyusun Kamus Basar Bahasa Indonesia, Cet. I, Balai Pustaka: Jakarta,
1988
http://diglib.uin-suka.ac.id/12295/2/BAB/20V/pustaka.pdf, yogyakarta
2013.hal.20, diakses pada hari selasa, 12 oktober 2021, pukul: 9.55 wib
https://dosensosiologi.com/5-instrumen-penelitian-pengertian-jenis-dan-
contoh-lengkap/, diakses hari selasa, tanggal 12 0ktober 2021, pukul:
07.45 wib
19
20
20
https://dinysabila.wordpress.com/2014/01/16/skala-pengukuran-dan-instrumen-
penelitian/,diakses pada hari senin, tanggal 11 oktober 2021, pukul: 10:
35 wib
https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/,
diunduh pada hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.45 wib
https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/,
diunduh pada hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.50 wib
https://ranahresearch.com/pengertian-metode-penelitian-eksperimen/,
diunduh pada hari senin, 11 oktober,2021 pukul: 07.50 wib
20