Anda di halaman 1dari 11

PERAN KULTUR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN MUTU SEKOLAH

DISUSUN OLEH
ANISA PUTRI ROSARI MOTU
ALDY RONALDO BOUK
ONI YUNUS NUBAN
SIMFO ROSA MIDE
EUSTIN GEUVIN
MAKDALENA K DOPO
ERNALINDA TAE
NURIATI TITI MUSTIKA
NARANI WULAN KAMI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karna atas rahmat dan hidayahnya sehinga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang disusun untuk menguraikan dan mendiskusikan topik yang relevan
dengan [PERAN KULTUR DALAM MEMBANGUN MUTU SEKOLAH]. Dalam era perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, topik ini menjadi semakin penting karena,Makalah ini bertujuan untuk
[bertujuan sebagai Fondasi Pembelajaran], serta menyajikan berbagai informasi, data, dan analisis yang
mendalam terkait [PERAN KULTUR DALAM MEMBANGUN MUTU SEKOLAH].

Latar belakang masalah menjadi landasan penting dalam pemahaman topik ini. [Deskripsi latar belakang
masalah] telah menjadi sorotan utama dalam konteks [KULTUR SEKOLAH]. Dalam konteks ini, penulis
ingin menyoroti [PERAN-PERAN KULTUR ] yang menjadi fokus utama makalah ini.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan kontribusi pengetahuan yang berarti dalam
[PERAN KULTUR] dan menjadi panduan yang berguna bagi pembaca yang tertarik dengan topik ini.
Selain itu, makalah ini juga diharapkan dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut dalam [KULTUR
SEKOLAH] yang semakin menarik perhatian di masa kini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan
selama proses penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang
berharga.

[Kayu putih]
[penulis]
DAFTAR ISI

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II. PEMBAHASAN

A. Konsep Kultur

B. Mutu Sekolah

C. Hubungan Antara Kultur dan Mutu Sekolah

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kultur Sekolah

BAB III. Peran Kultur dalam Membangun Mutu Sekolah

A. Kultur sebagai Landasan Etika

B. Kultur sebagai Motivator

C. Kultur sebagai Penggerak Inovasi

BAB IV. Kesimpulan

BAB V. Daftar Pustaka


BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Latar belakang peran kultur sekolah dalam membangun mutu sekolah adalah salah satu bagian
penting dalam pembuatan makalah Anda. Ini adalah tempat di mana Anda menjelaskan mengapa
topik ini penting dan relevan. Berikut contoh latar belakang untuk topik ini:

Pendidikan dianggap sebagai fondasi utama bagi pembangunan suatu negara. Salah satu elemen
kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah sekolah. Kualitas sekolah bukan hanya
mencakup fasilitas fisik, sumber daya manusia, atau kurikulum yang disediakan. Kualitas sekolah
juga sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek yang bersifat budaya dan sosial yang ada di dalamnya,
yang sering disebut sebagai "kultur sekolah."

Kultur sekolah mencakup nilai-nilai, norma, tradisi, dan cara berinteraksi yang ada dalam
lingkungan sekolah. Kultur yang positif dan sehat di sekolah dapat menciptakan suasana belajar
yang produktif, mendorong partisipasi aktif siswa, dan meningkatkan motivasi guru. Sebaliknya,
kultur yang negatif atau tidak sehat dapat menghambat perkembangan siswa, memicu konflik,
dan menghambat pencapaian mutu sekolah yang optimal.

Pentingnya kultur sekolah dalam membangun mutu sekolah adalah sebuah isu yang semakin
mendapat perhatian para peneliti, praktisi pendidikan, dan pembuat kebijakan. Kultur sekolah
dapat menjadi faktor yang menentukan dalam mencapai tujuan pendidikan, seperti peningkatan
hasil belajar siswa, pengembangan keterampilan sosial, dan pembentukan karakter.

Namun, walaupun banyak penelitian yang menyoroti peran kultur sekolah, masih banyak
pertanyaan yang perlu dijawab. Bagaimana kultur sekolah dapat dibangun, dijaga, dan diperbaiki?
Apa dampak positif dan negatif dari kultur sekolah terhadap mutu sekolah? Apa strategi yang
dapat digunakan untuk mengoptimalkan peran kultur dalam konteks pendidikan?

Dalam konteks ini, makalah ini akan mengeksplorasi dan menganalisis peran kultur sekolah
dalam membangun mutu sekolah. Melalui pemahaman mendalam tentang bagaimana kultur
sekolah dapat memengaruhi berbagai aspek pendidikan, kita dapat mencari solusi dan
rekomendasi untuk meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan.

Dengan demikian, pemahaman tentang latar belakang peran kultur sekolah dalam membangun
mutu sekolah akan membantu kita lebih menghargai pentingnya topik ini dan menunjukkan
mengapa penelitian dan tindakan lebih lanjut diperlukan dalam upaya memperbaiki pendidikan di
tingkat sekolah.
B RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kultur sekolah memengaruhi mutu sekolah dan prestasi siswa?
2. Apa saja elemen-elemen kultur sekolah yang berkontribusi positif terhadap peningkatan mutu
sekolah?
3. Bagaimana perbedaan kultur sekolah di sekolah-sekolah dengan mutu yang berbeda?
BAB II PEMBAHASAN
A KONSEP KULTUR
Konsep budaya (kultur) adalah istilah yang mencakup berbagai aspek yang menggambarkan cara hidup
dan sistem nilai suatu kelompok manusia. Budaya mencakup aspek-aspek seperti bahasa, kepercayaan,
norma, nilai, adat istiadat, makanan, seni, musik, dan berbagai bentuk ekspresi lainnya yang digunakan
oleh kelompok manusia tertentu. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang berkaitan dengan konsep
budaya:
1. Bahasa: Bahasa adalah salah satu elemen paling fundamental dalam budaya. Bahasa membentuk
cara orang berkomunikasi, berpikir, dan menyampaikan pengetahuan. Bahasa juga mencerminkan
norma dan nilai-nilai budaya.
2. Nilai: Nilai-nilai budaya mencakup keyakinan dan prinsip-prinsip yang dipegang oleh suatu
kelompok manusia. Nilai-nilai ini dapat mencakup konsep tentang baik dan buruk, etika,
moralitas, dan hal-hal yang dihargai dalam masyarakat.
3. Norma: Norma-norma budaya adalah aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku dalam suatu
masyarakat. Norma-norma ini dapat berkaitan dengan cara berpakaian, etika makan, cara
berkomunikasi, dan banyak aspek lain dari kehidupan sehari-hari.
4. Agama dan Kepercayaan: Agama dan sistem kepercayaan memainkan peran penting dalam
membentuk budaya. Mereka mempengaruhi nilai-nilai, norma-norma, ritual, dan tata cara
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat.
5. Tradisi dan Adat Istiadat: Tradisi dan adat istiadat adalah praktik-praktik yang diturunkan dari
generasi ke generasi. Mereka mencakup perayaan, ritual, pakaian, dan upacara khusus yang
menjadi bagian integral dari budaya.
6. Makanan: Jenis makanan dan cara persiapan makanan adalah bagian penting dari budaya.
Makanan mencerminkan preferensi rasa, nilai-nilai nutrisi, dan cara masyarakat menghabiskan
waktu bersama.
7. Seni dan Musik: Seni dan musik merupakan bentuk ekspresi budaya. Mereka mencerminkan
kreativitas, nilai-nilai, dan cerita dalam budaya tertentu.
8. Arsitektur: Bangunan dan desain kota juga mencerminkan budaya. Gaya arsitektur dan struktur
bangunan dapat mengungkapkan sejarah, teknologi, dan preferensi budaya.
9. Perubahan Budaya: Budaya tidak statis, melainkan dapat berubah seiring waktu. Perubahan
budaya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk globalisasi, teknologi, migrasi, dan
interaksi antara kelompok budaya yang berbeda.
10. Budaya sebagai Identitas: Budaya adalah bagian penting dari identitas individu dan kelompok.
Budaya memainkan peran dalam membentuk cara individu melihat diri mereka sendiri dan
bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain.
B MUTU SEKOLAH
"Mutu sekolah" merujuk pada sejauh mana sebuah lembaga pendidikan, seperti sekolah atau universitas,
memenuhi standar tertentu dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa atau mahasiswa.
Konsep mutu sekolah mencakup berbagai aspek, termasuk aspek akademik, fasilitas fisik, manajemen,
dan berbagai faktor lain yang memengaruhi pengalaman belajar siswa. Berikut beberapa komponen yang
relevan dalam pembahasan tentang mutu sekolah:
1. Kualitas Pengajaran: Mutu sekolah ditentukan sebagian besar oleh kualitas pengajaran. Ini
mencakup kemampuan guru atau dosen dalam menyampaikan materi pelajaran, memberikan
umpan balik kepada siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.
2. Kurikulum: Kurikulum yang baik harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Ini
harus mencakup materi pelajaran yang sesuai dan up-to-date untuk menghasilkan lulusan yang
siap menghadapi tuntutan dunia nyata.
3. Fasilitas Fisik: Fasilitas fisik sekolah, seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan
fasilitas olahraga, memainkan peran penting dalam pengalaman belajar siswa. Fasilitas yang baik
dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.
4. Sumber Daya Manusia: Selain guru atau dosen, mutu sekolah juga tergantung pada staf sekolah,
termasuk staf administratif, konselor, dan spesialis pendidikan. Mereka semua berkontribusi
dalam membantu siswa mencapai potensi mereka.
5. Manajemen Sekolah: Manajemen yang efektif dan transparan merupakan faktor penting dalam
mutu sekolah. Ini mencakup administrasi, pengelolaan anggaran, dan perencanaan strategis.
6. Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kehidupan
sekolah dapat meningkatkan mutu sekolah. Mereka dapat memberikan dukungan, sumber daya
tambahan, dan perspektif yang berharga.
7. Evaluasi dan Pengukuran: Pengukuran mutu sekolah sering melibatkan penggunaan data ujian
dan penilaian lainnya. Evaluasi teratur memungkinkan sekolah untuk mengidentifikasi kelemahan
dan melakukan perbaikan.
8. Keselamatan dan Kesejahteraan Siswa: Mutu sekolah juga mencakup perhatian terhadap
keselamatan dan kesejahteraan siswa. Sekolah harus menciptakan lingkungan yang aman dan
mendukung pertumbuhan sosial dan emosional siswa.
9. Keterlibatan Siswa: Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan
sekolah dapat meningkatkan mutu sekolah. Mereka harus merasa memiliki dan berperan aktif
dalam pendidikan mereka.
10. Pemenuhan Standar dan Akreditasi: Sekolah sering diukur berdasarkan standar pendidikan
tertentu dan mungkin harus mengikuti proses akreditasi untuk memastikan mutu sekolah.
Peningkatan mutu sekolah merupakan tujuan yang penting dalam upaya untuk memberikan pendidikan
yang lebih baik kepada generasi mendatang. Banyak negara dan lembaga pendidikan bekerja keras untuk
mengukur, memantau, dan meningkatkan mutu sekolah agar siswa dapat meraih hasil yang lebih baik dan
lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
C HUBUNGAN ANTARA KULTUR DAN MUTU SEKOLAH

Hubungan antara kultur dan mutu sekolah merupakan hal yang kompleks dan penting dalam konteks
pendidikan. Kultur sekolah mencakup nilai, norma, keyakinan, praktik, dan interaksi sosial yang ada di
sekolah, sedangkan mutu sekolah mengacu pada sejauh mana sekolah mencapai tujuan pendidikan dan
memberikan pengalaman pendidikan yang berkualitas bagi siswa. Berikut adalah beberapa aspek penting
yang menggambarkan hubungan antara kultur sekolah dan mutu sekolah:
1. Kultur Sekolah Mempengaruhi Kualitas Pengajaran: Nilai dan norma yang berlaku di sekolah
dapat memengaruhi cara pengajaran dan pembelajaran berlangsung. Sekolah dengan budaya yang
mendorong inovasi, kolaborasi, dan perbaikan berkelanjutan lebih cenderung memberikan
pengalaman pendidikan yang lebih baik.
2. Kultur Sekolah dan Kepemimpinan: Kepemimpinan sekolah memainkan peran kunci dalam
membentuk kultur sekolah. Kepala sekolah yang efektif dapat membentuk budaya sekolah yang
mendukung peningkatan mutu pendidikan. Mereka memainkan peran dalam menetapkan visi,
memotivasi staf, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran.
3. Kultur Sekolah dan Keterlibatan Siswa: Kultur sekolah juga dapat mempengaruhi tingkat
keterlibatan siswa. Sekolah dengan budaya yang memprioritaskan partisipasi siswa,
pengembangan karakter, dan perasaan siswa diterima cenderung memiliki tingkat keterlibatan
yang lebih tinggi, yang dapat berdampak positif pada mutu pendidikan.
4. Budaya Inklusif dan Diversitas: Budaya sekolah yang menerima dan menghargai keragaman
siswa dan staf dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Ini dapat mendukung mutu
sekolah dengan menciptakan peluang yang sama bagi semua siswa dan menghargai kontribusi
yang beragam.
5. Kultur Sekolah dan Kolaborasi: Budaya sekolah yang mendorong kolaborasi antara guru, staf,
dan administrator dapat meningkatkan mutu pendidikan. Kolaborasi memungkinkan berbagi ide,
praktik terbaik, dan pengalaman, yang dapat berkontribusi pada perbaikan terus-menerus.
6. Kultur Sekolah dan Pemantauan Kinerja: Budaya sekolah yang menekankan pemantauan kinerja
dan akuntabilitas dapat membantu meningkatkan mutu sekolah. Penilaian dan evaluasi yang baik
dapat membantu sekolah mengidentifikasi area perbaikan dan mengukur pencapaian tujuan
pendidikan.
Untuk mencapai mutu sekolah yang tinggi, penting bagi sekolah untuk memahami dan mengelola kultur
sekolah dengan cermat. Kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang baik, pengembangan staf, dan fokus
pada pembelajaran siswa adalah beberapa faktor kunci dalam membentuk budaya sekolah yang
mendukung mutu pendidikan yang lebih baik.
D FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KULTUR SEKOLAH
Kultur sekolah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kultur sekolah:
1. Kepemimpinan Sekolah: Kepemimpinan yang kuat dan efektif dari kepala sekolah dan staf
manajemen sekolah dapat berpengaruh besar terhadap kultur sekolah. Gaya kepemimpinan, nilai-
nilai, dan visi kepala sekolah dapat membentuk budaya sekolah.
2. Nilai dan Keyakinan: Nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh staf, guru, dan siswa sekolah juga
memainkan peran penting dalam membentuk kultur sekolah. Nilai-nilai ini dapat mencakup
pentingnya pendidikan, toleransi, kerja sama, dan lain sebagainya.
3. Tradisi Sekolah: Tradisi yang telah ada dalam sekolah selama bertahun-tahun juga dapat
membentuk kultur sekolah. Misalnya, perayaan tradisional, upacara sekolah, atau kebijakan
tertentu.
4. Struktur Organisasi: Struktur organisasi sekolah, seperti bagaimana keputusan dibuat, bagaimana
komunikasi terjadi, dan sebagainya, dapat mempengaruhi kultur sekolah.
5. Komunikasi: Cara komunikasi yang terjadi di sekolah, baik antara staf, guru, siswa, dan orang
tua, juga dapat memengaruhi kultur sekolah. Komunikasi yang terbuka, jujur, dan positif dapat
membentuk budaya sekolah yang lebih baik.
6. Sumber Daya: Ketersediaan sumber daya seperti buku teks, peralatan, fasilitas, dan dana juga
dapat mempengaruhi kultur sekolah. Sumber daya yang cukup dapat membantu menciptakan
lingkungan belajar yang positif.
7. Lingkungan Fisik: Fisik lingkungan sekolah, seperti bangunan, ruang kelas, dan fasilitas lainnya,
dapat memengaruhi kultur sekolah. Lingkungan yang aman, bersih, dan nyaman dapat
menciptakan suasana belajar yang lebih positif.
8. Komposisi Siswa dan Guru: Komposisi siswa dan guru di sekolah, termasuk latar belakang
budaya, demografi, dan pengalaman mereka, juga dapat mempengaruhi kultur sekolah.
9. Teknologi: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan komunikasi di sekolah juga dapat
memengaruhi kultur sekolah.
10. Dukungan Orang Tua: Keterlibatan orang tua dan dukungan mereka terhadap pendidikan anak-
anak mereka dapat memengaruhi kultur sekolah. Orang tua yang aktif dalam kehidupan sekolah
dapat membantu menciptakan budaya sekolah yang positif.
Semua faktor di atas dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi kultur sekolah secara keseluruhan.
Budaya sekolah yang positif dan mendukung dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dan kinerja
sekolah secara keseluruhan.
BAB III PERAN KULTUR DALAM MEMBANGUN MUTU SEKOLAH
A. Kultur sebagai landasan etika
Kebudayaan (kultur) seringkali menjadi landasan etika karena budaya manusia dapat memainkan peran
penting dalam membentuk norma, nilai, dan prinsip-prinsip yang mengatur perilaku individu dan
masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa etika dapat bervariasi antara budaya-budaya yang berbeda, dan apa yang
dianggap baik atau benar dalam satu budaya mungkin tidak sama dengan yang lain. Oleh karena itu,
pemahaman etika dalam konteks budaya sangat penting untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda.
B. Kultur sebagai motivator
Kebudayaan (kultur) dapat berperan sebagai motivator dalam berbagai cara, mempengaruhi motivasi
individu dan kelompok dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa cara di mana budaya berperan sebagai
motivator:
Nilai dan Identitas: Nilai-nilai yang dianut oleh budaya individu dapat menjadi motivator kuat. Orang
sering kali merasa terdorong untuk mengikuti nilai-nilai budaya mereka dan mempertahankan identitas
budaya mereka. Ini bisa menjadi motivasi untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai
budaya tersebut.
Norma Sosial: Norma-norma yang berlaku dalam budaya dapat memotivasi individu untuk mematuhi
aturan dan perilaku yang diharapkan. Kebanyakan orang merasa terdorong untuk tidak melanggar norma
sosial karena takut menghadapi stigmatisasi atau penolakan dari kelompok budaya mereka
Penting untuk diingat bahwa motivasi yang berasal dari budaya dapat bervariasi antara individu,
tergantung pada sejauh mana mereka merasa terhubung dengan budaya mereka dan sejauh mana budaya
tersebut mempengaruhi kehidupan mereka. Budaya bisa menjadi sumber kuat dalam memotivasi dan
membentuk perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat.

C. Kultur sebagai Penggerak Inovasi

Kebudayaan (kultur) juga dapat berperan sebagai penggerak inovasi dalam beberapa cara. Inovasi
adalah proses menciptakan solusi baru, ide-ide kreatif, dan perubahan yang dapat membawa perbaikan
dalam berbagai aspek kehidupan. Kebudayaan dapat menjadi faktor penting dalam menginspirasi dan
mendorong inovasi dalam berbagai cara berikut:
Kreativitas Budaya: Kreativitas seringkali tumbuh dari budaya yang kaya dengan seni, musik, cerita-
cerita, tarian, dan ekspresi budaya lainnya. Seni dan ekspresi budaya dapat menjadi sumber inspirasi
untuk menciptakan solusi baru dan berinovasi dalam berbagai bidang.
Pemecahan Masalah Kontekstual: Budaya dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang
tantangan dan masalah yang dihadapi dalam suatu masyarakat. Ini dapat membantu mendorong inovasi
yang lebih kontekstual, karena para inovator dapat merancang solusi yang mempertimbangkan nilai-nilai,
kebutuhan, dan dinamika budaya.
BAB IV KESIMPULAN
Kultur atau budaya sekolah memainkan peran yang sangat penting dalam membangun mutu sekolah.
Berikut adalah peran kultur dalam meningkatkan mutu sekolah:
1. Kultur sekolah menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran: Budaya sekolah yang
positif, inklusif, dan berfokus pada pembelajaran menciptakan lingkungan yang merangsang
siswa untuk belajar. Ketika siswa merasa diterima dan didukung, mereka cenderung lebih
termotivasi untuk berpartisipasi dan belajar dengan baik.
2. Kultur sekolah memengaruhi motivasi dan kinerja staf: Guru dan staf sekolah yang bekerja dalam
lingkungan yang mempromosikan kerja tim, kolaborasi, dan perkembangan profesional
cenderung lebih termotivasi dan produktif. Ini dapat berdampak positif pada mutu pengajaran dan
hasil belajar siswa.
3. Budaya sekolah memengaruhi perilaku siswa: Nilai-nilai, norma, dan ekspektasi yang dianut oleh
budaya sekolah dapat memengaruhi perilaku siswa. Budaya yang menekankan disiplin, tanggung
jawab, dan norma-norma yang positif dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung
perilaku siswa yang baik.
4. Kultur sekolah mempengaruhi kolaborasi dan komunikasi: Budaya sekolah yang mendorong
komunikasi terbuka, kolaborasi antara guru, siswa, orangtua, dan staf sekolah dapat membantu
mengatasi masalah, memperbaiki proses pembelajaran, dan meningkatkan mutu sekolah secara
keseluruhan.
5. Budaya sekolah menciptakan identitas dan citra sekolah: Budaya yang positif dan kuat dapat
menciptakan identitas dan citra sekolah yang baik di mata siswa, orangtua, dan masyarakat. Ini
dapat meningkatkan dukungan masyarakat, meningkatkan kehadiran siswa, dan mendukung
upaya pengembangan sekolah.
kultur atau budaya sekolah memiliki dampak besar pada mutu sekolah. Budaya yang positif, inklusif, dan
berfokus pada pembelajaran dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan
siswa, motivasi staf sekolah, dan kesuksesan sekolah secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi
sekolah untuk memperhatikan dan memperkuat kultur sekolah mereka sebagai bagian dari upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Deal, T. E., & Peterson, K. D. (2019). Shaping School Culture: Pitfalls and Promises. Wiley.
2. Fullan, M. (2014). Leading in a Culture of Change. Jossey-Bass.
3. Hargreaves, A., & Shirley, D. (2012). The Global Fourth Way: The Quest for Educational
Excellence. Corwin.
4. Schein, E. H. (2010). Organizational Culture and Leadership. Jossey-Bass.
5. Leithwood, K., Seashore Louis, K., Anderson, S., & Wahlstrom, K. (2004). How Leadership
Influences Student Learning. Wallace Foundation.
6. Denison, D. R. (1990). Corporate Culture and Organizational Effectiveness. John Wiley & Sons.
7. Cameron, K. S., & Quinn, R. E. (2006). Diagnosing and Changing Organizational Culture: Based
on the Competing Values Framework. Jossey-Bass.
8. National School Climate Center. (https://www.schoolclimate.org/)

Anda mungkin juga menyukai