Anda di halaman 1dari 8

Kajian Psikologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Naskah Drama

Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli Saduran T.

Arief.

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Karya sastra merupakan proses penuangan segala bentuk pengalaman

dan imajinasi pengarang. Karya sastra merupakan hasil pengumpulan

fenomena-fenomena yang terdapat dalam masyarakat yang kemudian

dijadikan sebuah karya. Fananie (2002:193) memaparkan bahwa karya

sastra merupakan sebuah fenomena produk sosial sehingga yang terlihat

dalam karya sastra sebuah entitas masyarakat yang bergerak, baik yang

berkaitan dengan pola struktur, fungsi, maupun aktivitas dan kondisi sosial

budaya sebagai latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya sastra

itu diciptakan. Salah satu bentuk karya sastra yang begitu dekat dengan pola

kehidupan dalam masyarakat adalah drama.

Drama merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berisikan seluk

beluk kehidupan manusia. Suroso (2015:09) menyebutkan bahwa drama

memiliki kekhasan dari sudut pemakaian bahasa dan penyampaian

amanatnya. Pemaparan bahasa dalam karya sastra drama berupa

pemakaian petunjuk lakuan yang menggambarkan suasana dan penggunaan

dialog para tokoh. Dari segi isi pesan, penulis drama mengisahkan

kehidupan manusia dengan berbagai persoalannya.

Drama merupakan salah satu karya sastra yang menarik. Hal tersebut

dapat dilihat dalam pelaksanaan pementasan drama. Drama sebelum


dipentaskan hanya berupa naskah drama. Naskah drama tersebut kemudian

dipentaskan untuk memberikan gambaran hasil pengalaman-pengalaman

seseorang atau bahkan kisah nyata dari sebuah kejadian yang tengah terjadi

di tengah masyarakat. Hal tersebut yang membuat berbeda drama dengan

karya sastra yang lainnya.

Suroso (2015:10) menyebutkan bahwa tema penulisan naskah drama

biasanya diperoleh pengarang dari kesaksian hidup, penggambaran realitas

hidup, bahkan persoalan politik, sosial, dan budaya yang dialami

pengarangnya. Tidak jarang dalam naskah drama tokoh-tokoh tidak hanya

memerankan penggambaran kehidupan manusia tetapi juga makhluk lain

seperti setan, hewan, dan malaikat.

Salah satu naskah drama yang dalam penulisan skenarionya melalui

sudut pandang selain manusia adalah naskah drama Ketika Iblis Menikahi

Perempuan Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief. Naskah drama

Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief

memberikan sudut pandang kehidupan melalui sudut pandang seorang iblis.

Iblis pada naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo

Machiavelli Saduran T. Arief digambarkan memiliki kehidupan yang sama

dengan manusia. Kehidupan iblis pada naskah drama Ketika Iblis Menikahi

Perempuan Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief dipimpin oleh

seorang raja iblis. Penulis berupaya memunculkan berbagai polemik dan

konflik yang dihadapi iblis dalam menjalani kehidupannya sebagai iblis.

Konflik yang dimunculkan dalam kehidupan iblis pada naskah drama

Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief

sangat beragam. Salah satu konflik yang paling menonjol adalah konflik batin
yang dialami oleh salah satu iblis yaitu iblis bernama Belfagor. Belfagor suatu

ketika diminta oleh Raja Iblis untuk ke dunia manusia dan menikahi seorang

perempuan. Belfagor merasa permintaann rajanya sungguh tidak masuk

akal. Hal tersebut memunculkan konflik batin dalam diri Belfagor. Tetapi

karena Belfagor merupakan iblis yang taat kepada rajanya maka pergi ke

dunia manusia untuk menikahi seorang perempuan. Tidak berhenti sampai

disitu, konflik batin muncul kembali ketika Belfagor menikahi seorang

perempuan bernama Honesta. Belfagor yang mulai mencintai Honesta

berupaya memenuhi semua keinginan Honesta. Belfagor yang terus menerus

memenuhi seluruh keinginan Honesta akhirnya terlilit hutang dan dikejar-

kejar oleh penagih hutang. Kondisi tersebut membuat Belfagor melarikan diri

dari Honesta istrinya.

Konflik batin demi konflik batin yang dialami oleh Belfagor sangat menarik

apabila dilakukan pengkajian. Kajian yang sangat tepat untuk mengkaji

konflik batin pada tokoh dalam naskah drama adalah kajian psikologi sastra.

Konflik batin merupakan bagian dari bentuk psikologi tokoh. Endraswara

dalam Minderop (2013:02) menyebutkan bahwa psikologi sastra digunakan

untuk mengkaji lebih mendalam aspek perwatakan, kemudian dengan

pendekatan psikologi sastra sangat membantu untuk menganalisis karya

sastra yang kental dengan masalah-masalah psikologis.

Naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo

Machiavelli Saduran T. Arief selain menarik apabila dikaji menggunakan

kajian psikologi sastra. Naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan

Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief di dalamnya mengandung nilai-

nilai pendidikan karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam naskah drama


Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief

dimunculkan melalui perjalanan yang dilewati oleh tokoh Belfagor.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan kajian terhadap

naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli

Saduran T. Arief menggunakan kajian psikologi sastra. Penulis dalam

pemilihan kajian psikologi sastra di dukung oleh pendapat Ratna (2010:342)

yang menyatakan bahwa tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-

aspek kejiwaan yang terkandung dalam karya sastra, bukan untuk

membuktikan keabsahan teori psikologi, misalnya dengan menyesuaikan

yang dilakukan oleh tokoh imajiner dalam teks yang dilakukan manusia riil

dalam kehidupan nyata.

Teori yang digunakan adalah teori kepribadian Sigmund Freud. Freud

(dalam Minderop, 2013: 20) menyebutkan bahwa pembagian psikisme

manusia ada tiga: id (terletak di bagian taksadar), ego (terletak di antara alam

sadar dan taksadar) dan superego (terletak sebagian di bagian taksadar).

Naskah drama mengandung aspek-aspek id, ego dan superego, yang

dimunculkan melalui kepribadian tokoh. Kepribadian tokoh muncul melalui

dialog-dialog yang menggambarkan kepribadian id, ego, dan superego yang

dimiliki tokoh dalam sebuah naskah drama.

Peneliti selain menggunakan kajian psikologi sastra dalam mengkaji

naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli

Saduran T. Arief. Peneliti juga melakukan kajian terhadap nilai-nilai

pendidikan karakter pada naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan

Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief. Naskah drama di selain bertujuan

untuk memberikan hiburan juga mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.


Nilai pendidikan karakter pada naskah drama bertujuan untuk mengedukasi

masyarakat. Kesuma (2013:6) juga menyebutkan bahwa tujuan pendidikan

karakter menurut ada tiga yaitu pertama, memfasilitasi penguatan dan

pengembangan dan nlai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak,

baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah. Kedua,

mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai

yang dikembangkan masyarakat. Ketiga, membangun koneksi yang harmoni

dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab

pendidikan karakter secara bersama.

Penelitian terhadap naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan

Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief sejauh yang diketahui oleh

peneliti belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal tersebut yang menjadikan

kebaruan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan uraian

tersebut peneliti menjadikan naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan

Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief sebagai objek kajian dalam

penelitian yang dilakukan peneliti.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah bentuk aspek id pada tokoh Belfagor dalam naskah drama

Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli Saduran T.

Arief?

2. Bagaimanakah bentuk aspek ego pada tokoh Belfagor dalam naskah

drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli

Saduran T. Arief?
3. Bagaimanakah bentuk aspek superego pada tokoh Belfagor dalam

naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo

Machiavelli Saduran T. Arief?

4. Bagaimanakah nilai pendidikan karakter dalam naskah drama Ketika Iblis

Menikahi Perempuan Karya Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendekskripsikan dan menjelaskan bentuk aspek id pada tokoh Belfagor

dalam naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo

Machiavelli Saduran T. Arief.

2. Mendekskripsikan dan menjelaskan bentuk aspek ego pada tokoh

Belfagor dalam naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya

Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief.

3. Mendekskripsikan dan menjelaskan bentuk aspek superego pada tokoh

Belfagor dalam naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya

Niccolo Machiavelli Saduran T. Arief.

4. Mendekskripsikan dan menjelaskan nilai pendidikan karakter dalam

naskah drama Ketika Iblis Menikahi Perempuan Karya Niccolo

Machiavelli Saduran T. Arief.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik manfaat

teoretis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis, hasil penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan

dalam pengajaran bidang bahasa dan sastra, khususnya tentang psikologi

sastra dan pembelajaran sastra tentang nilai-nilai pendidikan dalam drama.


2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh :

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi jawaban dari masalah yang

dirumuskan. Selain itu, dengan selesainya penelitian ini diharapkan

dapat menjadi motivasi bagi peneliti untuk semakin aktif

menyumbangkan hasil karya ilmiah bagi dunia sastra dan pendidikan.

b. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini bagi pembaca diharapkan dapat lebih memahami isi

drama dan mengambil manfaat darinya. Selain itu, diharapkan

pembaca semakin jeli dalam memilih bahan bacaan (khususnya drama)

dengan memilih drama yang mengandung nilai pendidikan kakarakter

dan dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk sarana pembinaan

watak diri pribadi.

c. Bagi Peneiti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi maupun

bahan pijakan peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih

mendalam.

E. Definisi Operasional

Menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran pada penelitian ini,

maka perlu adanya definisi operasional.

1. Drama adalah sebuah karya sastra yang bentukannya terdiri dari dialog-

dialog antar tokoh dan terdiri dari beberapa babak.

2. Psikologi sastra adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk psikologi

tokoh dalam sebuah karya sastra.


3. Pendidikan karakter dilakukan melalui pendidikan nilai-nillai yang menjadi

nilai dasar karakter bangsa.

Anda mungkin juga menyukai