SKRIPSI
Yuliana Hengkesa
NIM : 2016 35 015
BAB I
PENDAHULUAN
bukan hanya cerita khayal semata tetapi salah satu media yang menjembatani
hubungan realita dan fiksi. Dalam kenyataannya, karya sastra bukan hanya
dengan lingkungan sesama interaksinya dengan diri sendiri dan Tuhan. Fiksi
lingkungan dan kehidupan. Selain itu, fiksi juga merupakan karya imajintif
yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai
Salah satu bentuk karya sastra fiksi yang banyak diminati oleh
berbagai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur instrinsik bersumber pada teks
karya sastra menawarkan sebuah dunia yang berisi model kehidupan yang
novel adalah unsur yang membangun novel dari luar, biasanya berupa latar
tawa, atau untuk hiasan. Contohnya “Untuk apa kita berperang, bukankah
Dalam kalimat di atas sudah jelas bahwa sebenarnya opsi yang dipilih
adalah opsi damai dan tidak ada opsi lain. Kalimat retoris sering dipakai untuk
Novel Dilan, diterbitkan tahun 1990, novel ini menceritakan kisah cinta
seorang Dilan yang humoris dan Milea seorang gadis yang rajin, Dilan
ucapan romantis hampir setiap hari, perhatian yang terus menerus itu membuat
Milea mempunyai rasa kepada Dilan akan tetapi masih menjaga jarak
Surayah, yang kerap disapa sebagai Ayah, namun dikenal luas dengan
nama Pidi Baiq dan kadang mndapatkan penambahan nama berupa Herdi Pidi
Baiq (lahir di Kota Bandung, Jawa Barat, 8 Juli 1972; umur 48 tahun) adalah
Pidi Baiq semakin dikenal para pecinta karya sastra khususnya bergenre
humor melalui karyanya berjudul Dilanku 1990 : Dia adalah Dilanku tahun
1990 terbit tahun 2014, Dilan dibagian kedua: Dia adalah Dilanku tahun 1991
terbit tahun 2015dan Milea: Suara dari Dilan terbit tahun 2016. Selain ketiga
karya diatas, Pidi Baik juga memiliki karya-karya novel yang lain seperti: (1)
Drunken Monster: Kumpulan Kisah Tidak Teladan terbit tahun 2008; (2)
Drunken Molen: Kumpulan Kisah Tidak Teladan terbit tahun 2008; (3)
Drunken Mama: Keluarga Besar Kisah-kisah Tidak Teladan terbit tahun 2009;
(4) Drunken Marmut: Ikatan Perkumpulan Cerita Teladan terbit tahun 2009;
Menjawab Semuanya Pidi Baiq Menjawab Semuanya Terbit Tahun 2012; (7)
tinggi atau tidak. Dalam mengolah kata atau kalimat, mereka biasanya secara
4
meneliti Novel Dilan Karya Pidi Baiq dengan tujuan untuk mengetahui gaya
Gaya Bahasa Retoris dalam Novel Dilan 1990 karya Pidi Baiq, dengan
1. Manfaaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
tentang gaya bahasa pada novel Dilan 1990’’ Karya Pidi Baiq
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Tarigan (1986: 164) kata novel berasal dari kata Latin
novellusyang diturunkan pula dari kata novies yang berarti baru. Dikatakan
baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi
dan drama, maka jenis novel ini muncul kemudian. Pendapat lain dikemukakan
oleh Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2005: 9) yang menyatakan jika kata novel
berasal dari bahasa Itali novella (yang dalam bahasa Jerman novelle). Secara
harfiah novellaberarti sebuah barang baru yang kecil dan kemudian diartikan
sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Jika dicermati kedua pendapat di
atas, yaitu pendapat Tarigan dan Abrams mengacu pada pengertian novel
(2005: 2-9) novel bersinonim dengan fiksi sehingga pengertian fiksi juga dapat
digunakan untuk mendefinisikan istilah novel. Definisi fiksi adalah suatu karya
yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak
menyatakan novel merupakan sebuah karya yang bersifat imajiner dan kreatif.
Pendapat Nurgiyantoro ini mengacu pada sifat novel yang disamakan dengan
oleh Jassin. Menurut Jassin (dalam Nurgiyantoro, 2005: 16) novel adalah suatu
cerita yang bermain dalam dunia manusia dan benda yang ada di sekitar kita,
tidak mendalam, lebih banyak melukiskan satu saat dari kehidupan seseorang,
dan lebih mengenai sesuatu episode. Pengertian yang dikemukakan oleh Jassin
ini mengacu pada hal yang diceritakan, yaitu bersifat tidak mendalam dan
hanya pada saat tertentu, tidak mencakup pada keseluruhan kehidupan tokoh
cerita. Senada dengan pendapat Jassin adalah pendapat Waluyo (1994: 37)
yang menyebut pengertian novel adalah cerita yang termasuk dalam klasifikasi
novel merupakan salah satu genre sastra. Novel seperti juga karya sastra yang
lain merupakan cerita rekaan. Lingkup penceritaan novel hanya pada saat
yang rinci. Dari beberapa pengertian novel tersebut dapat disimpulkan bahwa
novel adalah salah satu genre sastra, cerita rekaan berbentuk prosa yang
Unsur intrinsik novel adalah unsur yang membangun karya sastra itu
sendiri. Unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca
karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur secara langsung
turut serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah
yang membuat sebuah novel berwujud . di bawah ini akan diuraikan unsur
1. Tema
2. Alur / Plot
sampai akhir. Kadang jalan cerita yang dikisahkan penulis juga seringkali
membuat luapan emosi dari para pembaca fisik. Dan hal ini merupakan
yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh
seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam
tindakan.
4. Latar/ Setting
Sudut pandang merupaka salah satu unsur fiksi yang oleh Stanton
digolongkan sebagai sarana cerita. Walau demikian hal itu tidak berarti
klasifikasi novel menurut karakteristik jenisnya, yaitu: (1) novel serius; dan (2)
novel populer.
10
kehidupan (Nurgiyantoro, 2005: 20-21). Secara lebih tegas Waluyo (1994: 40)
bertahan sepanjang masa. Maka tidak mengherankan jika novel serius ini bisa
bertahan lama dan tidak pernah ketinggalan zaman. Novel serius tetap menarik
karena tidak ada unsur kreatifitas karena teknik dan topik penggarapannya
mengulang ulang problem dan teknik yang sudah ada (Waluyo, 1994: 40).
Novel popular adalah novel yang populer pada masanya dan banyak
lebih intens, tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan. Novel populer pada
zaman, dan tidak memaksa orang untuk membacanya sekali lagi. Bisa
Bahasa yang digunakan dalam novel populer mudah dipahami, selain itu
permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ringan tetapi aktual dan
menarik.
11
Sebuah karya sastra, fiksi atau puisi, menurut kaum strukturalisme adalah
pembincaraan terhadapnya juga tak perlu dikaitkan dengan hal-hal lain yang
diluar karya itu. Disatu pihak, struktur karya sastra dapat diartikan sebagai
susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi
sebagai cara berpikir tentang dunia (dunia kesustraan) yang lebih menekankan
kepada susunan hubungan dari pada susunan benda. Dengan demikian, setiap
unsur dalam bagian sistem struktur itu baru mempunyai makna setelah berada
fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama
tertentu sebuah karya fiksi, misalnya peristiwa, plot, tokoh, latar, atau yang
lain. Namun yang lebih penting adalah bagaimana menunjukan hubungan antar
unsur itu dan sumbangan apasaja yang diberikan terhadap tujuan estetik dan
makna keseluruhan yang ingin dicapai. Hal ini perlu di ingat bahwa karya
sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks dan unik, ciri kekompleksan
dan keuinikannya sendiri hal inilah yang membedakan karya satu dengan karya
yang lain.
fungsi memegang peranan penting. Artinya, unsur-unsur sevagai ciri khas teori
tersebut dapat berperan secara maksimal karena adanya funsi, yakni dalam
dikatakan lebih dari sekedar unsur-unsur dan totalitasnya, karya sastra lebih
dari sekedar pemahaman bahasa sebagai medium, serta lebih dari sekedar
bangsa dapat diketahui kepribadiannya (Pranowo, 2009: 3). Jika kita berbahasa
13
dengan baik dan sopan, maka mencerminkan bahwa kepribadian kita juga baik
dan sopan. Tetapi, jika kita berbahasa secara kasar dan tidak sopan, maka
tercermin bahwa perilaku kita tidak baik dan kurang sopan. Seperti yang
dikatakan oleh Pranowo (2009: 8) jika seseorang berbahasa secara baik, benar
dan santun dapat membentuk perilaku seseorang tersebut menjadi lebih baik.
diperkuat juga oleh Widjono, Hs (2007: 14) yang mengatakan bahwa bahasa
adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat pemakainya.
efek dengan jelan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal
tertentu dengan benda lain yang lebih umum. Secara singkat penggunaan gaya
bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu. (Dale [et
al]’1971:220).
menjadi empat kelompok besar yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya Bahasa
persamaan sifat (bentuk) dari dua hal yang dianggap sama. Contoh:
simile, asosiasi, eufemisme, pars pro toto, epitet, eponym dan hipalase.
bahasa sindiran.
Gaya bahasa retoris merupakan bagian dari gaya bahasa yang semata-
1. Aliterasi
Contoh:
2. Litotes
1985:187).
Contoh :
16
kasihku.
3. Pleonasme
diperlukan.
Contoh :
4. Hiperbol
Contoh :
langit.
5. Anastrof
kalimat,
Contoh :
17
perangainya
Karya Trie Utami (Suatu Tinjauan Stilistika)” Dari hasil penelitian ini,
sebuah cipta sastra yang dianggap sebagai hasil karya sastra yang
Dalam Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku 1990 Karya Pidi Baiq” Hasil
Dilanku 1990 karya Pidi Baiq ditemukan sebelas gaya bahasa retoris,
dengan proposal penulis yaitu gaya Bahasa dalam novel dilan 1990
struktural).
19
BAB III
METODE PENELITIAN
metode yang ada. Jadi, dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan secara
alamiah data dari proses interaksi dengan objek yang diteliti yaitu novel Dilan
1990 Karya Pidi Baiq. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu memberikan
gambaran secara jelas tentang bagaimana wujud nilai moral dalam novel
Dilan 1990 Karya Pidi Baiq. Denzin dan Lincon (dalam Moleong, 2017:5).
metode kualitatif. Analisis data secara induktif, teori dari dasar (grounded
yang ditentukan oleh fokus, adanya fokus, adanya kriteria khusus keabsahan
oleh hubungan yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila
1. Data
Data penelitian ini adalah berupa kata-kata dan kalimat mengenai gaya
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah teks novel Dilan 1990 Karya Pidi Baiq.
data untuk memecahkan masalah penelitian ini. Ketiga teknik yang digunakan
Peneliti menggunakan ketiga teknik dengan teliti dan cermat agar ketiga
menggunakan teknik baca, teknik, catat, dan teknik pustaka langkah awal yang
harus peneliti lakukan yaitu dengan membaca keseluruhan isi novel Dilan
1990 Karya Pidi Baiq dengan teliti dan cermat khususnya memperhatikan
mencatat bagian-bagian penting yaitu kata-kata dan kalimat dalam novel Dilan
1990 Karya Pidi Baiq yang merujuk pada nilai pendidikan. Proses pembacaan
harus secara berulang-ulang agar data yang diambil sebagai penelitian dapat
yang penting dan apa yang dipelajari, dan merumuskan apa yang diceritakan
dilakukan terhadap novel Dilan 1990 Karya Pidi Baiq yang telah ditentukan
1. Membaca novel Dilan 1990 Karya Pidi Baiq yang telah diambil sebagai
3. Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu
Bahasa retoritis.
24