Makalah Tentang Jalan Simpang Susun Semanggi
Makalah Tentang Jalan Simpang Susun Semanggi
PENDAHULUAN
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai
berikut:
a. Apa itu Simpang Susun Semanggi?
b. Apakah kendala dalam pembangunan Simpang Susun Semanggi?
c. Kelebihan dan kekurangan Simpang Susun Semanggi?
d. Fakta menarik apa saja terkait Simpang Susun Semanggi?
1.3. Tujuan
``
BAB II
PEMBAHASAN
Beton adalah salah satu material struktur yang lazim digunakan dalam suatu
pelaksanaan konstruksi. Dengan sifat yang kuat dalam kondisi tekan namun
lemah dalam kondisi tarik, beton biasanya dikombinasikan dengan material
baja yang memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi namun lemah terhadap
gaya tekan. Kedua bahan ini dikombinasikan untuk membentuk satu
kesatuan bahan komposit yang disebut sebagai beton bertulang. Pada beton
bertulang, tegangan tekan akan diterima oleh beton sedangkan tegangan
tarik akan diterima oleh baja yang diletakkan pada daerah yang mengalami
tegangan tarik. Namun, terdapat kelemahan berupa adanya retakan-retakan
di daerah tarik yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada baja
tulangan yang memicu terjadinya kegagalan struktur.
Sebagai sebuah struktur jembatan baru yang mendukung beban yang cukup
besar dan sensitif terhadap perbedaan penurunan diperlukan sebuah struktur
fondasi yang kuat dan mampu untuk menerima semua beban layan yang
terjadi sebelum didistribusikan ke dalam tanah. Pada Proyek Pengembangan
Simpang Susun Semanggi digunakan fondasi tipe bore pile dengan
kedalaman berkisar 30 m di bawah permukaan tanah. Namun, dikarenakan
lokasi dari Simpang Susun Semanggi yang berada di pusat pemerintahan
Republik Indonesia, terdapat jaringan-jaringan utilitas bawah tanah yang
tersebar di beberapa titik proyek sehingga dapat mengganggu aktivitas
pekerjaan terutama pada pekerjaan fondasi. Hal ini terjadi pada fondasi P6
ramp 1 yang mana terdapat utilitas kabel 150 kV yang melintas di bawah
pile cap dari pier tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan
pergeseran tiang-tiang guna memberi celah agar dapat tetap dilintasi oleh
kabel utilitas. Namun, hal ini berakibat pada besarnya jarak antar piles yang
memicu peningkatan gaya-gaya dalam yang terjadi pada pile cap. Hal ini
diatasi dengan melakukan perkuatan berupa pemberian gaya prategang pada
pile cap yang dinilai efisien untuk mengatasi permasalahan ini dari segi
biaya dan waktu.
Denah Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi (PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk, 2016)
Pengunaan sistem prategang sebagai bentuk perkuatan terhadap pile cap ini
mendorong penulis untuk melakukan analisis terhadap efisiensi dari
penggunaan sistem prategang terhadap kekuatan serta dimensi pile cap.
Analisis dilakukan dengan melakukan perbandingan kekuatan terhadap pile
cap yang tidak menggunakan sistem prategang namun memiliki beban layan
dan konfigurasi bore pile yang serupa dengan mengacu kepada peraturan
beton yang berlaku saat ini di Indonesia yaitu SNI 2847:2013 Persyaratan
Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Untuk melakukan perhitungan
akan dilakukan pemodelan dari pile cap dengan menggunakan software
SAP2000.
Akibat adanya penggunaan sistem prategang pada pile cap, tegangan tarik
yang terjadi akan menjadi lebih kecil dibandingkan pada pile cap yang tidak
menggunakan sistem prategang. Selain itu, penggunaan sistem prategang ini
telah memberikan struktur pile cap yang lebih kuat terhadap beban lentur
maupun geser dengan dimensi yang lebih kecil. Namun, seberapa besar
efisiensi dan penambahan kekuatan yang diberikan oleh penggunaan sistem
prategang dalam meningkatkan kemampuan layan dan kekuatan struktur
pada pile cap P6 ramp 1 Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi.
Selain itu, pada jembatan ini juga dipasang lampu LED yang
pencahayaannya diatur sehingga jembatan ini terlihat seperti mengapung.
Hal ini tentunya menjadikan Simpang Susun Semanggi terlihat berkilau dan
sangat indah.
Tidak heran jika jembatan ini diusulkan menjadi ikon baru kota Jakarta.
Awalnya, jembatan ini ditargetkan selesai pada Agustus 2017, ternyata
rampung lebih cepat pada Juli 2017. Jembatan Simpang Susun Semanggi
juga sudah melewati uji kelayakan seperti uji beban atau load test dan sudah
memiliki sertifikat layak fungsi. Berdasarkan hal inilah Jembatan Simpang
Susun Semanggi sudah mulai dioperasikan.
a. Dimensi XYZ
Dimensi XYZ, atau tiga dimensi, yakni memiliki ramp on dari bawah
kemudian membentang dengan melingkar, dan ramp off atau turunan.
Jembatan ini didesain oleh Jodi Firmasyah, ahli jembatan dari ITB yang
pernah merancang Jembatan Barelang yang kini jadi ikon Pulau Batam.
b. Jembatan tersulit
Simpang Susun Semanggi menjadi jembatan tersulit yang pernah
dirancang. Hal ini tak lain lantaran bentuk jembatan yang melengkung
membentuk lingkaran utuh.
c. Menghabiskan dana ratusan miliar rupiah
Simpang susun semanggi setidaknya menghabiskan dana sebesar 360
miliar. Meski tercatat sebagai proyek Pemprov DKI Jakarta, namun
pembangunan infrastruktur ini sama sekali tak menggunakan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Proyek ini dibiayai dari dana
kompensasi atas kelebihan koefisien luas bangunan (KLB) dari PT
Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building
Company.
d. Memiliki salah satu teknologi jembatan tercanggih saat ini
Deputi General Manager Superintendent Proyek Simpang Susun
Semanggi dari Wijaya Karya, Dani Widiatmoko mengatakan, Simpang
Susun Semanggi memiliki salah satu teknologi jembatan tercanggih
saat ini. Dua flyoveryang melingkar ini tersusun dari 333 segmental box
girder yang telah dicetak (precast) untuk kemudian disusun. Cetakan
harus sama persis antara boks yang satu dengan yang lain, jika meleset
sedikit saja, maka tidak akan bertemu sempurna.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan