Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang KKM

Perkembangan era globalisasi seperti sekarang ini persaingan dunia kerja

dan usaha semakin kompetitif saja, banyak perusahaan-perusahaan terus

membenahi diri dalam mempersiapkan segala konsekuensi untuk menghadapi era

globalisasi tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan dalam proses pencapaian

tujuan tersebut tentunya banyak dipengaruhi oleh beberapa sumber, dan salah

satunya adalah sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang

dimaksud adalah orang-orang yang berkualitas yang memiliki keahlian,

keterampilan, dan kesiapan diri untuk digunakan pada bidang kerjanya masing-

masing.

Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen merupakan salah satu syarat bagi

mahasiswa/mahasiswi untuk menyelesaikan kuliah perguruan tinggi.Apabila

seorang mahasiswa/mahasiswi belum menyelesaikan KKM maka yang

bersangkutan belum berhak melaksanakan sidang meja hijau.Kegiatan KKM ini

sangat penting dilaksanakan,agar mahasiswa/mahasiswi yang menjadi calon

sarjana dapat menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan dapat berkecimpung

langsung di dunia kerja sesuai dengan yang skill yang dibutuhkan.

            Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen  ( KKM ) ini dilakukan untuk

memperkenalkan bagi mahasiswa/mahasiswi bagaimana dunia kerja yang

1
sesungguhnya,bukan hanya sekedar praktek – praktek yang sering dilakukan pada

saat masih duduk dibangku perkuliahan ketika mengikuti mata kuliah.Dengan

adanya pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen (KKM ) ini bagi

mahasiswa/mahasiswi dapat menjadikan mereka terbiasa dan merasa tidak

canggung lagi apabila suatu saat mereka dihadapi langsung dengan dunia kerja

yang sesungguhnya, mereka juga harus dapat berpartisipasi serta dapat

beradaptasi di dalam perusahaan.

Dalam adanya hubungan kerja sama dengan adanya perusahaan Ayam

Penyet Surabayaselaku penyedia makanan dan minuman yang telah mengizinkan

atau memperbolehkan Mahasiswa/Mahasiswi untuk melaksanakan kegiata Kuliah

Kerja Manajemen (KKM) di peusahaan Ayam Penyet Surabaya sehingga Laporan

Kuliah Kerja Manajemen dapat diselesaikan Mahasiswa/mahasiswi dengan baik.

Laporan Kuliah Kerja Manajemen yang dibuat Mahasiswa mudah-mudahan dapat

membantu mahasiswa agar lebih memahami bidang studi yang ditekuninya dan

mendapatkan gambaran pengimplementasian ilmunya didunia nyata, untuk

mengatasi kesenjangan antara teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan

permasalahan dilapangan sebenernya.

1.1            Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen ( KKM )

            Secara umum tujuan Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen ( KKM ) ini yaitu

untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa / mahasiswi untuk lebih

2
mengenal bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya dan berkesempatan untuk

menerapkan semua disiplin ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.

            Untuk lebih jelasnya dibawah ini penulis uraikan beberapa tujuan

Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen tersebut :

1. Untuk memberikan kemampuan aktivitas nyata pada dunia kerja kepada

mahasiswa / mahasiswi yang didalamnya terjadi akomodasi berbagai

konsep dan teori dengan persoalan – persoalan yang dihadapi serta upaya

pemecahannya.

2. Untuk membatasi dua aktivitas belajar yakni antara belajar teori dibangku

perkuliahan dengan kondisi nyata di lapangan.

3. Untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan dan pengembangan

wawasan keilmuwan Mahasiswa/mahasiswi tentang iklim kerja dan

prosedur dunia usaha, industri dan Instansi

Memberikan pengalaman kerja kepada Mahasiswa/mahasiswi secara

nyata.

1.2       Manfaat Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen ( KKM )

Mahasiswa

1. Bagi Mahasiswa

a) Menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses

pembelajaran di perusahaan.

3
b) Memperoleh pengalaman tentang cara bekerja secara

interdisipliner,sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu

dalam mengatasi permasalahan yang ada di perusahaan.

c) Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelahaan,

perumusan dan pemecahan masalah yang ada di perusahaan.

d) Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan

pembelajaran dan kegiatan manajerial di perusahaan.

2. Bagi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan

a) Fakultas Ekonomi UMN memperoleh informasi tentang kebutuhan

kerja yang disesuaikan dengan kurikulum.

b) Dapat menjadi bahan evaluasi dibidang akademik khususnya

meningkatkan mutu pendidikan sehingga didapat suatu keselarasan

antara teori-teori yang diberikan dalam kurikulum dalam kenyataan

yang ada pada lapangan kerja serta sebagai sarana untuk menjalin

hubungan yang erat antar kampus dengan instansi kerja

Manajemen.

3. Bagi perusahaan Ayam Penyet Surabaya

a) Dapat membantu apabila dalam perusahaan tersebut sangat

membutuhkan tambahan pegawai – pegawai atau tenaga kerja

dalam melaksanakan pekerjaan – pekerjaan yang tidak diburu atau

pekerjaan yang menumpuk.

b) Dengan adanya Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen ini mereka bisa

terbantu walaupun hanya sekedar.

4
c) Dapat mempererat hubungan antara lembaga pendidikan

khususnya Fakultas Ekonomi dengan instansi terkait.

1.3 Waktu Dan Tempat

Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen Mahasiswa/i dilaksanakan

Tanggal 14Januari 2020 sampai dengan Tanggal 15Februari 2020. Adapun

waktu dan tempat pelaksanaan adalah sebagai berikut:

Tempat : Ayam Penyet Surabaya

Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 28 Medan

Waktu : Mengenai waktu pelaksanaan Kegiatan Kuliah

Manajemen,Mahasiswa menyesuaikan dengan kebijakan,

ketentuan dan Kesepakatan

B. Profil Ayam Penyet Surabaya

1. Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi dari Ayam Penyet Surabaya sebagai berikut :

Visi Ayam Penyet Surabaya

Perusahaan Islami yang menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat

sekitar dimana Ayam Penyet Surabaya berada.

MisiAyam Penyet Surabaya

Memenuhi kebutuhan pelanggan akan konsumsi yang bergizi tinggi,

higienis, aman bagi kesehatan pelanggan dan halal.

2. Sejarah Ayam Penyet Surabaya

Sejarah berdirinya rumah makan “Ayam Penyet Surabaya merupakan


usaha waralaba sebagai pelopor warung makan ayam penyet di Indonesia.

5
Ayam Penyet Surabaya didirikan oleh bapak Puspo Wardoyo.“Selama ini,
beliau dikenal sebagai pemilik Ayam Bakar Wong Solo. Namun tidak banyak
yang tahu, jika beliau juga sukses membuat produk ayam penyet dengan merek
Ayam Penyet Surabaya. Bahkan, Ayam Penyet Surabaya lah sebagai pelopor
ayam penyet di Indonesia, sebelum ayam penyet ramai seperti belakangan ini.
Ayam Penyet Surabaya juga telah dikenal oleh negara tetangga yaitu Malaysia.

Di negara jiran tersebut, “ayam penyet buatan Wong Solo Group merupakan
menu yang paling disukai oleh masyarakat sana. Banyaknya peminat ayam
penyet buatan Wong Solo Group di negara Malaydi sia, membuat bapakPuspo
Wardoyo membuka beberapa gerai dan menjadikan ayam penyet menjadi menu
andalannya.Ini merupakan sebuah peluang usaha untuk bisa kita geluti.
Awalnya “Ayam Penyet Surabaya hanyalah sebuah produk pelengkap di gerai
Ayam Bakar Wong Solo. Awal mula Puspo memasukan ayam penyet ke dalam
gerai Wong Solo karena pada 1992, anaknya senang makan tempe penyet di
Surabaya. Dari situlah beliau memiliki inisiatif untuk memasukkan menu tempe
penyet ke bagian dari menu Ayam Bakar Wong Solo. Banyaknya peminat
tempe yang kian hari kian bertambah, beliau menciptakan ide baru bagi untuk
membuat ayam penyet. Dan ternyata ayam penyet tersebut dapat diterima oleh
lidah konsumen. Sejarah terbentuknya ayam penyet tidak berjalan singkat,
bahkan harus melewati waktu yang lama untuk disukai customer. Pada tahun
1997, ayam penyet mulai disukai oleh warga Djogja, bahkan Ibu Megawati
berkeinginan untuk mencicipi cita rasa dari tempe dan ayam penyet tersebut.
Kemudian pada tahun 2006, bapak Puspo mendirikan gerai ayam penyet sendiri
dengan nama Ayam Penyet Surabaya di daerah Medan. Alasan beliau
menggunakan nama Ayam Penyet Surabaya di Medan karena ide dalam
menemukan ayam penyet terebut berasal dari kota Surabaya.
Saat ini, Ayam Penyet Surabaya sudah memiliki sekitar 20 gerai
tersebar di Medan, Aceh, Palembang, Jakarta, Bandung, Purbalingga,
Purwokerto, Malang, Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin.

6
“KedahsyatanAyam Penyet Surabaya memberikan inspirasi bagi banyak orang
untukmembuka usaha serupa, termasuk mantan-mantan karyawan bapak
PuspoWardoyo.Ada ratusan ayam penyet dengan berbagai merek, yang dibuka
olehmantan karyawan saya baik yang skalanya kecil-kecil, sampai yang skala
menengah, dan tersebar di seluruh Indonesia.Seperti yang diketahui, “ayam
penyet sebenarnya merupakan kuliner yang sangat sederhana, menu tersebut
merupakan ayam goreng yang dipenyet menggunakan ulegbatu giling, lalu
menggunakan sambal yang sangat pedas.Letak rahasianya ada pada resep
sambelnya.“Ayam Penyet Surabaya memiliki sambal yang khas, yaitu sambel
kampung yang pedasnya nonjok,” katanya.Selain ayam penyet, Universitas
Sumatera Utara banyak menu-menu lain yang terdapat dalam Ayam Penyet
Surabaya. Antara lain, lele penyet, tempe penyet, ikan penyet, nasi goreng,
ayam bakar, sayur, kangkung, capcay, dan sebagainya. Dan semua menu
ditawarkan dengan harga yang relatif murah, yang pastinya tidak memberatkan
pengeluaran konsumen.Kini“di setiap gerai Ayam Penyet Surabaya selalu
ramai oleh pengunjung. Untuk hari biasa saja, Ayam Penyet Surabaya bisa
dikunjungi sekitar 250 hingga 300 pengunjung, belum lagi kalau hari weekand,
bisa didatangi sekitar 600 pengunjung. Peluang bisnis Ayam Penyet Surabaya
akan selalu menjadi peluang bisnis yang bagus jika digeluti dengan serius.
Pasalnya, produk ayam mau dibuat apa saja laku, karena orang Indonesia sangat
menyukai ayam, mau ayam goreng, ayam bakar atau apa saja.
Sambalnya yang bikin orang bisa berkeringat, dan membuat orang
ketagihan. Ucap Wardoyo. “Bagi calon franchisee yang berminat menjadi mitra
bisnis Ayam Penyet Surabaya, maka sediakan investasi sekitar Rp 500 juta. “Itu
semua sudah total investasi termasuk sewa tempat, kitchen set dari bahan
stainlis, kendaraan motor untuk delivery, bahan baku, training, promosi dan
lain-lain. Dengan investasi tersebut, sang mitra diasumsikan bisa break even
dalam jangka waktu sekitar 1 tahun setengah. “Akan tetapi yang fenomal ada
yang cukup satu tahun saja sudah break even. Itu dengan syarat sang mitra bisa
menempati lokasi usaha yang strategis, di sebuah daerah yang banyak trafic
masyarakatnya”.

7
3. Analisis Respon Pelaku Ayam Penyet Surabaya Terhadap Kewajiban

Penetapan Sertifikasi Halal

Menurut Djalaludin Rakhmat, respon adalah suatu kegiatan (activity) dari


organisme itu bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif, setiap jenis
kegiatan (activity) yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat juga disebut
respon. Secara umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil atau
kesan yang didapat (ditinggal) dari pengamatan tentang subjek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
danmenafsirkan pesan-pesan (Rahmat,Psikologi Komunikasi, 1999).
Menurut Soenarjo, istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan
komunikasi yang diharapkan memunyai hasil atau setelah komunikasi dinamakan
efek. Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respon
darikomunikasi terhadap suatu pesan yang dilancarkan oleh komunikator
(Soenarjo, himpunan istilah komunikasi 1983).Ahmad Subandi mengemukakan
respondengan istlah balik (feedback)yang memiliki peranan atau pengaruh ynag
besardalam menentukan baik atautidaknya suatu komunikasi (Subandi, 1982).
Dengan adanya respon yangdisampaikan dari komunikan kepada komunikator
maka akan menetralisirkesalahan penafsiran dalam sebuah proses komunikasi.
Sedangkan menurut Poerdawarminta, respon diartikan sebagaitanggapan, reaksi
dan jawaban. Respon akan muncul dari penerimaan pesansetelah terjadinya
serangkaian komunikasi (Poerdawarminta, 1999).Para ahli dalam menafsirkan
respon antara satu dan lainnya berbeda.Tetapiwalaupun para ahli berbeda-beda
dalam mendefisinikan tanggapan, kesemuanya memiliki
kesamaan.FaktorTerbentuknya Respon dapat terjadi jika terpenuhi
factorpenyebabnya.Hal ini perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan
dapatmenanggapi dengan baik. Pada proses awalnya individu mengadakan
tanggapantidak hanya daristimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak
semua“stimulus yang ada persesuaaian atau yang menarik darinya. Dengan
demikianmaka akan ditanggapiadalah individu tergantung pada stimulus juga
bergantungpada keadaanindividu itu sendiriDengan kata lain, stimulus akan
mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung pada 2 faktor yaitu :

8
a. Faktor internal

Faktor Internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu manusia itu
sendiri dari dua unsur yakni rohani dan jasmani.Seseorang yang mengadakan
tanggapan terhadap stimulus tetap dipegaruhi oleh eksistensi kedua unsur
tersebut. Apabila terganggu salah satu unsur saja, maka akan melahirkan hasil
tanggapan yang berbeda intensitasnya pada diri individu yang melakukan
tanggapan atau akan berbeda tanggapannya tersebut antara satu orang dengan
orang lain. Unsur jasmani atau fisiologis meliputi keberadaan, keutuhan dan
cara kerja atau alat indera, urat syaraf dan bagian-bagian tertentu pada otak.
Unsur-unsur rohani dan fisiologisnya yang meliputi keberadaan dan perasaan
(feeling), akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, pikiran, motivasi, dan
sebagainya.

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal yaitu faktor yang ada pada lingkungan.Faktor ini


intensitas dan jenis benda perangsang atau oang menyebutnya dengan faktor
stimulus. Bimo walgito dalam bukunya menyatakan bahwa faktor psikis
berhubungan dengan objek menimbulkan stimulus dan stimulus akan mengenai
alat indera (Walsito 1999). Istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan
komunikasi yangdiharapkan mempunyai hasil atau dalam setelah komunikasi
dinamakan efek.Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek berupa respon
dari komunikasiterhadap pesan yang dilancarkan oleh komunikator. Menurut
Steven M. Chaferespon dibedakan menjadi tiga bagian :

a. Kognitif (the cognitive component): yang dimaksud dengan respon


kognitif
adalah respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan
informasi seseorang mengenai sesuatu. Respons ini timbul apabila adanya
perubahan terhadap yang dipahami atau di persepsi oleh khalayak.
b. Afektif (the affective component): yang dimaksud dengan respon
afektif

9
adalah respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai
seseorangterhadap sesuatu. Respons ini ini timbul apabila ada perubahan
yangdisenangiolehkhalayakterhadapsesuatu.

c. Konatif (the conative component): yang dimaksud dengan respon konatif


(Psikomotorik) adalah respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang
meliputi tindakan atau perbuatan.

4. Respon Konsumen Dan Produsen terhadap Ayam Peyet Surabaya

a. Respon Konsumen

Diskursus mengenai respon masyarakat terhadap penerapan sertifikasi


produk halal LP POM-MUI pada dasarnya selalu berkaitan dengan sistem
penerapan hukum yang melingkupinya. Berikut adalah respon yang dikatakan
oleh salah satu konsumen Ayam Penyet Surabaya“Kalaumenurut saya malah
bagus ya fatwa MUI tersebut karena dengan kewajibantersebut bisa terjamin
produk yang beredar sudah dapat izin dari pemerintahdan dari segi proses nya
juga kita tidak meragukan lagi, jadi saya sebagaikonsumen setuju dengan
kewajiban penetapan sertifikat halal dari MUI”. Darirespon diatas dapat
disimpulkan bahwa konsumen Ayam Penyet Surabaya dansangat merespon
dengan baik dengan adanya undang-undangyang mewajibkan pelaku usaha untuk
bersertifikat halal.Penerapan hukum hakikatnya adalah penyelenggaraan
pengaturanhubungan hukum terhadap setiap kesatuan hukum dalam suatu
masyarakathukum. Pengaturan ini meliputi aspek pencegahan pelanggaran
hokum(regulation aspect), penyelesaian sengketa hukum (settlement of
dispute),
hingga pemulihan kondisi atas kerugian akibat pelanggaran hukum
(reparation or convensation). Komponen itu merupakan kunci akhir dari
proses perwujudan sistem hukum yang efektivitasnya dapat diketahui melalui
komponen akhir dari suatu sistem hukum. Mengingat pentingnya perhatian
terhadap persoalan halal haram, kehalalan suatu produk menjadi perhatian dan
pengaturan yang serius dari Codex, yaitu sebuah organisasi dunia yang
mengatur sistem perdagangan internasional (Sakr, 1996). Kehalalan produk
makanan, minuman, obat dan kosmetika serta produk lainnya, dengan
demikian bukan saja menjadi masalah internal umat islam. Akan tetapi, isu ini
telah menjadi bagian penting dalam sistem produksi dan perdagangan
internasional. Berdasarkan kenyataan tersebut, kini negara-negara produsen

10
walaupun bukan negara yang berpenduduk muslim telah menerapkan sistem
produksi halal untuk memenuhi pangsa pasar ekspornya. Oleh karena itu,
Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia perlu memacu
diri dalam mengembangkan manajemen dan jaminan produk halal, bahkan
diharapkan menjadi pelopor terdepan bagi negarainegara lain (RI, 2003)

b. Respon Produsen

Dilihat dari respon pelaku usaha terhadap pelaksanaan sertifikasi


produk halal dan implikasinya, sangat penting.Sebagaimana yang dikatakan
oleh pak kuncoro manager Ayam Penyet Surabaya mengatakan “Kalau saya
pribadi sangat setuju apalagi untuk ayam penyet ini karena dari MUI sendiri
dan para ulama sudah ada kesepakatan atau mubes tentang regulasi
standarisasi dari tingkat kehalalan produk tersebut, jadi untuk regulasi tersebut
saya sangat setuju tidak ada keraguan lagi”.Dari pelaku usaha Ayam Penyet
Surabaya diatas sangat setuju dengan adanya sertifikasi halal karena sangat
penting untuk menjamin kehalalan produk. Kemudian yang dikatakan oleh
manager super geprek “Kalau tanggapan dari kita sih mungkin ya kalau kita
bisa ya kita ikuti selama itu poses nya baik ya saya setuju, ya mungkin MUI
itu arahan dari pemerintah juga ya untuk membedakan warung makan yang
halal yang muslim dan non muslim, jadi kalau dari kita insyaallah setuju dan
mendukung”. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa managerjuga setuju
dengan adanya sertifikasi halal.Berikut ini juga beberapa respon produsen
terhadap sertifikasi halal LPPOM-MUI yang diungkapkan sesuai cara pandang
masing-masing:Pertama, salah seorang staf PT Alfabet Cahaya Dunia,
Siswanto.
Alphabet adalah sebuah perusahaan catering di Jakarta yang telah bersertifikat
Halal dari LP POM-MUI. Menurutnya, terjadi penambahan jumlah pesanan
yang cukup tajam antara sebelum dengan sesudah produk bersertifikat halal
dan dan semakin mendapat kan kepercayaan dari masyarakat (Wawancara,
Wawancara PT Alfabet Cahaya Dunia dengan Siswanto, 2008).Kedua, Abdur
Rouf, pemilik usaha Azyza Catering di Jepara mengakusedang mengajukan proses
sertifikasi halal di LP POM-MUI untukmeyakinkan konsumennya yang rata-rata
muslim. Baginyta, sertifikasi halalmerupakan bukti meyakinkan bahwa suatu
produk layak dipercaya sebagaiproduk halal.Di samping itu, dengan dimilikinya
sertifikasi halal, perasaannyaselaku produsen menjadi lebih nyaman secara hukum
dan agama (Wawancara,Wawancara Azyza Catering dengan Abdur Rouf,
2009).Ketiga, sertifikasi halal dimaknai sebagai amanat Undang-Undang
Pangan No. 7 Tahun 1996 dan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, dan karenanya harus dijalankan. Hal ini

11
sebagaimana ditunjukkan Chairuddin Ahmad Sukri, Senior Product Manager
PT. Wyeth Indonesia, sebuah perusahaan pelopor dalam produksi susu
formula bayi dengan berbagai pengembangan, seperti pengembangan protein
whey dominan yang mirip dengan protein dalam ASI (LPPOM, 2007).
Keempat, sertifikasi halal direspon dengan mengoptimalkan Sistem
Jaminan Halal (SJH) di perusahaan.Misalnya seperti ditunjukkan PT
Quindofood yang sudah menerapkan komitmen tinggi dimana kualitas
merupakan hal yang paling utama.Setiap produk yang dihasilkan harus
diproses sesuai standar perusahaan dan harus halal.Manual mutu halal di
perusahaan diterapkan mulai dari atas hingga bawah.Sistem Jaminan Halal di
perusahaan tersebut merupakan respons produsen atas sertifikasi halal yang
dipandangnya menguntungkan.Keuntungan yang dirasakan oleh perusahaan
adalah kepercayaan konsumen berpengaruh pada aspek penjualan. Adanya
sertifikat dan label halal menyebabkan penjualan meningkat. Jauh lebih mudah
masuk ke retail daripada tidak ada tanda halalnya.Sistem Jaminan Halal yang
diterapkan sebuah perusahaan merupakan sebuah komitmen perusahaan
tersebut dalam merespons sertifikasi halal yang dimilikinya.

12
5. Struktur Organisasi Ayam Penyet Surabaya

PIMPINAN

BENDAHARA PEMBELANJAA
N

KEPALA PRODUKSI

KARYAWAN

1. Pimpinan

Uraian tugas Pimpinan adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi dengan perusahaan

dan lainnya.

b. Mengarahkan, Mengontrol, dan Mengevaluasi hasil kerja karyawannya

yang sangat menentukan pencapaian visi dan misi perusahaan.

2. Bendahara

Uraian tugas Bendahara adalah sebagai berikut :

13
a. Menyusun rencana anggaran pengeluaran belanja

b. Menyimpan dan Mengeluarkan uang untuk kebutuhan perusahaan

c. Menyusun pembukuan untuk satu periode

d. Mengelola bukti transaksi keuangan

3. Kepala produksi

Uraian tugas Kepala produksi adalah sebagai berikut :

a. Melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap semua produksi.

b. Menjaga standard kualitas bahan baku hingga prosuksi akhir.

c. Melakukan analisa dan mengatasi masalah yang terjadi paa proses

produksi.

d. Membangun dan dapat bekerja dengan tim secara komunikatif dalam

pencapaian target.

e. Memenuhi target kualitas dan kuantitas hasil prouksi.

4. Pembelajaan

Uraian tugas Pembelanjaan adalah sebagai berikut :

a. Memiih bahan – bahan yang bagus dan higienis utuk dibeli.

b. Tidak sembarangan memilih jenis bahan yang akan mau dipakai.

5. Karyawan

Uraian tugas Karyawan adalah sebagai berikut :

a. Bekerja sesuai kinerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.

b. Membuat makanan agar lebih menarik dilihat oleh pembeli.

c. Bersabar dalam melayani pembeli.

14
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA MANAJEMEN

Kegiatan Kuliah Kerja Manajemen yang penulis lakukan di Ayam Penyet

Surabaya terhitung mulai tanggal 14 Januari s/d 15 Februari tahun 2020 dengan

prosedur jam kerja mahasiswa KKM sesuai dengan para karyawan diperusahaan

tersebut, masuk kerja sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh kepala produksi,

dan bekerja selama 8 jam lamanya.Kerja berakhir sesuai jadwal yang

ditentukan.Dalam kerja praktek ini memberikan banyak pengalaman dan

pelajaran yang sangat berharga dan penulis juga mengetahui bagaimana dunia

kerja yang sesungguhnya.

A. Pengembangan Kegiatan di perusahaan Ayam Penyet Surabaya

Proses pembelajaran di perusahaan sebagai suatu runtutan perubahan dalam

perkembangan kegiatan pembelajaran di mana di dalamnya terjadi keinginan

untuk memperoleh perubahan dalam diri peserta didik baik berupa pengetahuan,

keterampilan, ataupun sikap dan perilaku yang dilakukan dengan interaksi antara

peserta didik dengan atasan pada suatu lingkungan kerja. Atau secara lebih

sederhana dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran di perusahaan

merupakan tingkatan atau suatu fase bagi peserta didik dalam mempelajari sesuatu

yang dilaksanakan di dalam perusahaan.

1. Faktor Penerapan Sertifikasi Produk Halal LP-MUI dan Implikasi Hukumnya

15
Penerapan Sertifikasi produk halal LP POM-MUI pada dasarnya selalu berkaitan

dengan sistem penerapan hukum yang melingkupinya. Penerapan hukum pada

hakikatnya adalah penyelenggaran pengaturan hubungan hukum terhadap setiap

kesatuan hukum dalam suatu masyarakat hukum. Mengingat pentingnya perhatian

terhadap persoalan halal dan haram, kehalalan suatu produk menjadi perhatianan

pengaturan yang serius dari codex, yaitu sebuah organisasi dunia yang mengatur

sistem perdagangan internasional. Kehalalan produk makanan, miuman, obat dan

kosmetika serta produk lainnya, deangan demikian bukan saja menjadi masalah

internal umat islam. Akan tetapi, isu ini telah menjadi bagian penting dalam

sistem produksi dan perdagangan penting internasional. Kini negara – negara

produsen walaupun bukan negara yang berpenduduk muslim telah menerapkan

sistem produksi halal untuk memenuhi pangsa pasar expornya. Oleh karena itu,

indonesia sebagai negara berpeduduk musli terbesar di sunia perlu meamacu diri

dalam mengembangkan manejamen dan jaminan produk halal, bahkan diharapkan

menjadi pelopor terdepan bagi negara- negara lain. Adanya sertifikat dan label

halal menyebabka penjualan meningkat. Jauh lebih mudah masuk ke retai

daripada tidak ada tanda halalnya. Sistem jaminan halal yang diterapkan sebuah

perusahaan tersebut dalam merespon sertifikat halal yang dimilikinya. Dalam

islam diajarkan kepada umatnya agar memakan makanan yang halal, makanan

yang halal dapat dikatakan halal apabila telah mendapatkan sertifikasi halal dan

Allah memerintahkan untuk memakan makanan halal sebagaimana firman-Nya :

16
Artinya :

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan

Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-

Nya saja menyembah.

Kewajiban produsen untuk melakukan sertifikasi halal telah ada

berdasarkan uu No.7 Tahun 1996 tentang Pangan dan UU No. 8 Tahun

1999 tentang perlindungan konsumen. Walaupun demikian, masih banyak

produsen makanan atau barang yang belum mengajukan dan memiliki

sertifikat halal.

Untuk mengeluarkan fatwa ini MUI tidak seenaknya mengeluarkan fatwa

karena fatwa hukum tanpa dalil disebut tahakkum yang wajib dijauhi oleh

mufti (pembuat hukum). Allah berfirman dalam Surat An-nahl:116

َ ‫ِب إِنَّ الَّذ‬


‫ِين‬ َ ‫َوالَ َت ُقولُو ْا لِ َما َتصِ فُ أَ ْلسِ َن ُت ُك ُم ْال َكذ‬
َ ‫ِب َه َذا َحالَ ٌل َو َه َذا َح َرا ٌم لِّ َت ْف َترُو ْا َعلَى هّللا ِ ْال َكذ‬
١١٦﴿ ‫ُون‬ َ ‫ِب الَ ُي ْفلِح‬ َ ‫ُون َعلَى هّللا ِ ْال َكذ‬َ ‫﴾ َي ْف َتر‬

Artinya : “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut – sebut
oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan

17
kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang - orang yang mengada -
adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung”.

Pada ayat diatas Allah SWT memerintahkan kepada hamba – hamba-Nya


yang beriman agar memakan rezeki-Nya yang halal lagi baik, dan bersyukur
kepada-Nya atas karunia tersebut. Karena sesungguhnya Allah-lah yang
mengkaruniakan nikmat itu kepada mereka, Dialah yang berhak disembah
semata, tiada sekutu bagi-Nya. Kemudian Allah menyebutkan apa-apa yang
diharamkan-Nya atas mereka, karena di dalamnya terkandung mudrat atau
bahaya bagi mereka, baik menyangkut agama maupun urusan dunia mereka

2. Faktor penghambat penerapan Sertifikasi Produk Halal

Faktor penghambat penerapan sertifikasi produk halal, dapat


mempengaruhi perusahaan. Contoh sebagai berikut :

1. Ada beberapa anggota yang mempunyai rangkap jabatan


dalam satu lembaga .
2. Minimnya dana.
3. Kurang anggota akan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.

3. Pemecahan masalah dalam penerapan Sertifikasi Produk Halal

Untuk pemecahan masalah yang di hadapi oleh perusahaan tentang


penerapan Sertifikasi Produk Halal, maka pemilik atau pimpinan perusahaan
lebih teliti dalam memilih anggota yang akan dijadikan sebagai karyawan di
perusahaan tersebut. Pimpinan juga harus menyiapkan dana yang cukup untuk
membuat sertifikasi halal yang baik pada perusahaan, dan Pimpinan harus lebih
banyak mencari anggota yang terutama jujur pada pekerjaan agar bertanggung
jawab untuk pekerjaan yang telah diberikan

18
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Selama pelaksanaan Kerja Kuliah Manajemen selama kurang lebih 25 hari

terhitung sejak 14 Januari 2020 sampai 15Februari 2020 di Ayam Penyet

Surabaya, penulis mendapat banyak pengalaman di bidang kerja yang dapat

membantu menghadapi dunia kerja dimasa yang akan datang.

Adapun kesimpulan yang dapat penulis jabarkan selama mengikuti

pelaksanaan Kuliah Kerja Manajemen sebagai berikut:

1. Memperkenalkan mahasiswa kepada dunia kerja yang sesungguhnya agar

mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

2. Memperluas wawasan untuk berfikir dan menganalisa dalam menghadapi

masalah perusahaan.

3. Melatih diri dalam hal penyesuaian sikap terhadap lingkungan kerja dan

melatih mental dalam menghadapi tantangan dalam pekerjaan.

4. Penulis dapat mengetahui secara langsung kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh karyawan di Ayam Penyet Surabaya.

5. Adanya kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kerja pada awal Kuliah

Kerja Manajemen serta adanya kesulitan dalam melaksanakan beberapa

pekerjaan.

19
6. Penulis belajar kedisiplinan waktu dan mengetahui budaya perusahaan

yang juga harus diterapkan pada diri penulis, bersikap ramah tamah serta

ikut membantu melakukan pekerjaan sesuai dengan yang di perintahkan.

7. Dengan adanya program Kuliah Kerja Manajemen ini dapat memberikan

pengalaman dan pengetahuan kepada mahasiswa terhadap dunia kerja

khususnya dibidang Kelompok Fungsional III.

8. Penulis dapat mempelajari bagaimana bekerja secara sistematis, efisien

dan efektif untuk stabilitas perusahaan.

9. Kelengkapan dari peralatan merupakan penunjang dan memudahkan

sistem kerja yang berlangsung selama jam kerja.

B. Saran

Untuk mencapai tujuan pelaksanaan KKM yang baik dimasa yang akan

datang, saran yang dapat disampaikan kepada suatu instansi, berguna menambah

perkembangan dalam dunia usaha dan ilmu pengetahuan. Khususnya untuk

peningkatan mekanisme penyelenggaraan KKM di Universitas Muslim Nusantara

Al Washliyah.

1. Untuk Mahasiswa

a) Dengan adanya pelaksanakan KKM mahasiswa diharapkan

lebih mengasah kemampuannya serta menerapkan ilmu yang

telah ditetapkan selama di perkuliahan.

20
b) Mahasiswa harus dapat menjaga sopan santun, tata krama, etika

serta harus disiplin dan mematuhi setiap peraturan yang ada di

tempat kerja praktik.

c) Mahasiswa harus memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan

yang diberikan oleh kepala atau atasan tempat dimana

pelaksanaan kerja praktik berlangsung.

d) Dalam KKM, Mahasiswa harusnya bisa mendapatkan ilmu-

ilmu yang sangat bermanfaat yang nantinya dapat berguna

untuk bekal dan pengalaman didalam dunia kerja.

2. Bagi Ayam Penyet Surabaya

a) Hendaknya tempat kerja praktik dilaksanakan memberi

kesempatan kepada mahasiswa peluang bekerja/bergabung

diperusahaan tersebut setelah mahasiswa selesai diperguruan

tinggi..

b) Ayam Penyet Surabaya diharapkan untuk tetap menerima

mahasiswa Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah untuk

melaksanakan kerja praktik pada tahun-tahun berikutnya.

c) Pegawai/karyawan yang bekerja diperusahaan tempat kerja

praktik dilaksanakan sebaiknya tidak bosan memberikan

arahan, kritik dan saran kepada mahasiswa sewaktu

melaksanakan kegiatan KKM dimana semuanya itu

membangun kedewasaan dan kematangan mahasiswa berpikir,

bersikap maupun dalam bertindak.

21
3. Bagi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

a) Hendaknya Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah lebih

efektif dalam melatih mental para mahasiwa yang sedang

menempuh studi, agar lebih siap berkompetensi dalam dunia

kerja yang nyata.

b) Hendaknya lembaga pendidikan Universitas Muslim Nusantara

Al Washliyah dapat memberikan waktu yang lebih untuk

mempelajari bagaimana dunia kerja.

c) Hendaknya lembaga pendidikan Universitas Muslim Nusantara

Al Washliyah lebih meningkatkan mutu pendidikan seperti

dosen pengajar, fasilitas kampus dan sarana penunjang

kemampuan mahasiswa dengan mengikuti perkembangan

teknologi yang ada sehingga mahasiswa mampu bersaing

dalam pengembangan diri dan bakat mereka.

22
Lampiran. 01

LEMBAR NILAI PEMBEKALAN


PELAKSANAAN KKM
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH

Nama Mahasiswa : Romy Anggara Syahputra


NPM : 163114283
Program Studi : Manajemen
Lokasi Praktek : Ayam Penyet Surabaya

No Indikator Penilaian Skor(0 - 10)


1 Kehadiran dan kedisiplinan dalam pembekalan
2 Kerapian peserta praktek
3 Keaktifan dalam mengikuti pembekalan
4 Sopan santun dalam mengikuti pembekalan
5 Tugas Pembekalan
Nilai Akhir Pembekalan

Medan, 15 Februari 2020


Unit Program Pengalaman Lapangan

(Dr. Nelvitia Purba, S.H., M.Hum)


NIDN. 0121037102

Lampiran. 02

LEMBAR PEMBERIAN TUGAS

23
PELAKSANAAN PROGRAM KKM
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH

Paraf
Tanggal
No Materi Penugasan Pemberi
Penugasan
Tugas
1. Selasa - Jumat Perkenalan lingkungan kerja,
(14 jan-18 jan) 2020 ruangan dan tugas

2 Senin - Jumat Membantu melayani konsumen


(20 jan-24 jan) 2020

3 Senin - Jumat Mencatat pembukuan pada


(27 jan-31 jan) 2020 perusahaan per akhir bulan.

4 Senin – Jumat Mengawasi pekerjaan karyawan


(3 feb-7 feb) 2020

5 Senin - Jumat Mengecek bahan – bahan makanan ,


(10 feb-14 feb) 2020 dan menyusun pengeluaran
perusahaan

Lampiran. 03

LEMBAR NILAI PEMBEKALAN PELAKSANAAN

24
PROGRAM KKM
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA ALWASHLIYAH

No Aspek Penilaian Skor (0 – 60 )


1 Kompetensi Profesional  1 2 3 4 5
a. Penguasaan Tugas  
b. Kemampuan Kerja  
c. Loyalitas  
2 Kompetensi Personal  
a. Kedewasaan atau kematangan berfikir dan
b. Tanggung Jawab
c. Kejujuran
d. Kemandirian Sikap
e. Disiplin
f. Antusia Kerja
g. Perhatian Terhadap Kerja
3 Kompetensi Sosial
a. Intensitas Komunikasi
b. Kerjasama
Nilai Akhir pelaksanaan Prakter Kerja Lapangan

Medan, 15 Februari 2020


Pamong KKM

(Dani )

Lampiran. 04

LEMBAR NILAI LAPORAN


PELAKSANAAN PROGRAM KKM
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA ALWASHLIYAH

Nama Mahasiwa : Romy Anggara Syahputra

25
NPM : 163114283
Kantor KKM : Ayam penyet Surabaya
Prodi Studi : Manajemen
No Aspek Penilaian 1 2 3 4 5
1 Ketetapan penyerahan  
2 Sistematika penulisan  
3 Tata tulis dan Bahasa  
4 Kelengkapan isi laporan  
5 Kerapian dan tata letak komponen  
6 Uraian deskripsi / kesimpulan
Nilai Akhir pelaksanaan Program Prakter Kerja Lapangan

Medan,15 Februari 2020


Dosen Pembimbing KKM

(Tukimin Lubis, SE, M.MA)


NIDN. 0115086001

Lampiran.05

REKAPITULASI NILAI AKHIR KKM

Lokasi Praktek KerjaLapangan :Ayam Penyet Surabaya


Prodi/Jurusan : Manajemen
NO NAMA NPM
Skor Nilai
Pembekalan Pamong Laporan Nilai Huruf

26
KKM KKM
(10%)
(60%) (30%)
1
2
3
4

Mengetahui, Medan, 15 Februari 2020


Ka. UPPL Dosen Pembimbing KKM

(Dr. Nelvitia Purba, S.H., M.Hum) (Tukimin Lubis, SE, M.MA)


NIDN. 0121037102 NIDN. 0115086001

Lampiran. 06
KEGIATAN MAHASISWA
KKM TAHUN 2019

RENCANA KEGIATAN KKM


Tempat Kantor
KKM :Ayam Penyet Surabaya
Nama
Mahasiswa : Romy Anggara Syaputra
NIM : 163114283

27
Waktu KKM : 14 Januari – 15 Februari 2020

Waktu
Kegiatan
Tgl
Jam 9.00-16.00 Jam 16.00-23.00

14 Jan 2020 A A. Bimbingan dan Orientasi


B. Observasi Karyawan di
A perusahaan
15 Jan 2020
C. Melayani Konsumen
16 Jan 2020 A D. Mengecek dan Menyusun
E. Tugas ADM
17 Jan 2020 A F. Lain-lain

18 Jan 2020 A

20 Jan 2020 C

22 Jan 2020 C

23 Jan 2020 C

24 Jan 2020 C

27 Jan 2020 E

28 Jan 2020 E

29 Jan 2020 E

30 Jan 2020 E

31 Jan 2020 E

3 Feb 2020 B

4 Feb 2020 B

5 Feb 2020 B

6 Feb
B
2020

7 Feb 2020 B

28
10 Feb
D
2020

11 Feb
D
2020

12 Feb
D
2020

13 Feb
D
2020

14 Feb
D
2020
15 Feb
F
2020

Disetujui oleh : Medan, 15 Februari 2020


Karyawan Ayam Penyet Surabaya Mahasiswa

(Dani) ( Romy Anggara Syahputra)


NPM. 163114283

Lampiran. 07

FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KULTUR/BUDAYA


PERUSAHAAN

Nama Mahasiwa : Romy Anggara Syahputra


NPM : 163114283
Prodi Studi : Manajemen
Kantor latihan : Ayam Penyet Surabaya
Waktu Pelaksanaan : 14 Januari – 15 Februari 2020
Hasil kegiatan yang dicapai:

29
Kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan KKM:

Kesuliatan dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas – tugas

yangdiberikan karena belum memahami tugas – tugas tersebut sepenuhnhya,

namun seiring dengan waktu dan bimbingan dari para karyawan penulis mulai

memahami cara penyelesaian pekerjaan dan tugas tersebut serta menambah

beberapa ilmu baru yang tidak diperoleh penulis di bangku perkuliahan.

Cara mengatasi kendala

Memberanikan dan membiasakan diri untuk bertanya tentang hal –

halyang kurang dimengerti baik dalam penyelesaian tugas-tugas yang diberikan

instansi dan penulis harus berperan aktif dan inisiatif dalam membantu dan

menyelesaikan pekerjaan ataupun tugas-tugas yang dirasa mampu untuk

dikerjakan

Medan, 15 Februari 2020


Diketahui
Dosen Pembimbing PK

(Tukimin Lubis, SE, M.MA)


NIDN. 0115086001

30
Lampiran. 08

DAFTAR HADIR MAHASISWA PROGRAM KKM

FE UMN AL WASHLIYAH

TAHUN 2020

Lokasi KKM : Ayam Penyet Surabaya

Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 28 Medan


Bulan : Januari – Februari

Januari Februari Ket


No Mahasiswa
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6
Romy . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1 Anggara
Syahputra

Medan,15 Februari 2020


Kassubbag Keuangan

( Dani)

31
32

Anda mungkin juga menyukai