Anda di halaman 1dari 1

1.

Fisik
Adapun komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah memperhatikan atau
membantu para klien lanjut usia untuk bernafas dengan lancar, makan, minum, melakukan
eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu
berjalan, duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan
menukar pakaian, mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan kecelakaan. Toleransi
terhadap kakurangan O2 sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu kekurangan O2
yang mendadak harus disegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal, jangan
melakukan gerak badan yang berlebihan.
2. Pendekatan psikis
Peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat
berperan sebagai supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai
penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya
memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup
banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat
harus selalu memegang prinsip ” Tripple S”, yaitu sabar, simpatik dan service.
3. Pendekatan sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam
pendekatan social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien usia
berarti menciptakan sosialisasi mereka. Jadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan
bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan
orang lain.
4. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan
Tuhan atau agama yang dianutnua dalam kedaan sakit atau mendeteksi kematian. Umumnya
pada waktu kematian akan datang , agama atau kepercayaan seseorang merupakan factor
yang penting sekali. Pada waktu inilah kehadiran seorang ulama/tokoh agama sangat perlu
untuk melapangkan dada.

Anda mungkin juga menyukai