Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME

CHILD ABUSE (KEKERASAN PADA ANAK)

Oleh :

Mahasiswa Semester IV/Sarjana Terapan

Putri Nur Asyifa


P07124218008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
2020
CHILD ABUSE (KEKERASAN PADA ANAK)

Kekerasan, sebagai salah satu bentuk agresi, memiliki definisi yang beragam. Salah
satu definisi yang paling sederhana adalah segala tindakan yang cenderung menyakiti orang
lain, berbentuk agresi fisik, agresi verbal, kemarahan atau permusuhan. Masing-masing
bentuk kekerasan memiliki faktor pemicu dan konsekuensi yang berbeda-beda. Penganiayaan
anak atau kekerasan pada anak atau perlakuan salah terhadap anak merupakan terjemahan
bebas dari child abuse, yaitu perbuatan semena-mena orang yang seharusnya menjadi
pelindung pada seorang anak secara fisik, dan emosional. Anak-anak korban kekerasan
umumnya menjadi sakit hati, dendam, dan menampilkan perilaku menyimpang di kemudian
hari. Rasa sakit hati yang disimpan oleh anak ini akan sangat berpengaruh pada kehidupan
psikologis anak. Meski kondisi lingkungan, pendidikan dan pergaulan juga sangat
berpengaruh, beberapa hal yang mungkin terjadi :
1. Anak menjadi penakut dan sulit mengambil keputusan.
2. Anak menjauhkan diri dari pergaulan dengan teman sebaya.
3. Anak menjadi agresif.
4. Anak suka mencederai atau menyakiti orang lain.
5. Anak melakukan penyimpangan seksual.
6. Anak menjadi pengguna markoba.
7. Anak depresi dan bahkan ingin bunuh diri.
Faktor resiko terjadinya kekerasan terhadap anak dibagi menjadi tiga factor :
1. Faktor Orang tua atau Keluarga
Faktor orang tua memegang peranan penting terjadinya kekerasan dan penelantaran
terhadap anak menyebabkan orang tua melakukan hal tersebut adalah :
a. Praktik-praktik budaya yang merugikan anak,
b. Dibesarkan dengan penganiayaan,
c. Gangguan mental,
d. Belum mencapai kematangan fisik, emosi maupun sosial,
e. Pecandu minuman keras dan obat.
2. Faktor Lingkungan sosial/komunitas
Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap anak antara
lain :
a. Kemiskinan dalam masyarakat dan tekanan nilai materialistis,
b. Kondisi sosial ekonomi yang rendah,
c. Adanya anggapan orang tua bahwa anak adalah milik orang tua sendiri,
d. Status wanita yang dianggap rendah,
e. Nilai masyarakat yang terlalu individualistis.
3. Faktor anak itu sendiri
Faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan dan penelantaran terhadap anak dari
anak itu sendiri antara lain :
a. Penderita gangguan perkembangan, menderita penyebab penyakit kronis disebabkan
ketergantungan anak kepada lingkungannya,
b. Perilaku menyimpang pada anak
Berdasarkan beberapa hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penyebab dari
kekerasan yang dialami pada anak hanya dipengaruhi oleh faktor internal yaitu anak,
namun juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor eksternal seperti kondisi
keluarga dan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada banyak kemungkinan
yang timbul dan dapat menjadi penyebab munculnya perlakuan kekerasan terhadap
anak.
4. Faktor Sosio-Kultural
Dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Stress berasal dari anak :
1) Fisik berbeda (misal cacat)
2) Mental berbeda (misal retardasi)
3) Tempramen berbeda (misal sukar)
4) Tingkah laku berbeda (misal hiperaktif)
5) Anak angkat/tiri
b. Stress berasal dari keluarga
1) Kemiskinan, pengangguran, mobilitas, isolasi, perumahan, tidak memadai
2) Hubungan orang tua – anak, stress perinatal anak yang tidak diharapkan,
prematuritas
3) perceraian
c. Stress berasal dari orang tua
1) Rendah diri
2) Waktu kecil dapat perlakuan salah
3) Depresi
4) Harapan pada anak yang tak realistic
5) Kelainan karakter/gangguan jiwa
Hak - hak anak :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
3. Pasal 15, setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari :
a. Penyalah gunaan dalam kegiatan politik
b. Pelibatan dalam sengketa bersenjata
c. Pelibatan dalam kerusuhan social
d. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan
e. Perlibatan daalam peperangan
f. Kejahatan seksual
Bentuk - bentuk Kekerasan Terhadap Anak :
1. Kekerasan Fisik (Physical abuse) adalah penyiksaan, pemukulan, dan penganiayaan
terhadap anak,dengan atau tanpa menggunakan benda-benda tertentu, yang
menimbulkan luka-luka fisik atau kematian pada anak. Bentuk luka dapat berupa lecet
atau memar akibat persentuhan atau kekerasan benda tumpul, seperti bekas gigitan,
cubitan, ikan pinggang, atau rotan. Dapat pula berupa luka bakar akibat bensin panas
atau berpola akibat sundutan rokok atau setrika. Seperti, dianiaya, dipukul, dijambak,
ditendang, diinjak, dicubit, dicekik, dicakar, dijewer, disetrika, disiram air panas.
2. Kekerasan Emosional (emotional abuse) terjadi ketika orang tua/pengasuh dan
pelindungnanak setelah mengetahui anaknya meminta perhatian, mengabaikan anak
itu. Ia membiarkan anak basah atau lapar karena ibu terlalu sibuk atau tidak ingin
diganggu pada waktu itu. Ia boleh jadi mengabaikan kebutuhan anak untuk dipeluk
atau dilindungi. Anak akan mengingat semua kekerasan emosional jika kekerasan
emosional itu berlangsung konsisten. Orang tua yang secara emosional berlaku keji
pada anaknya akan terusmenerus melakukan hal sama sepanjang kehidupan anak itu
3. Kekerasan Seksual sexual abuse adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan
hubungan seksual, pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar dan atau
tidak disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersil
dan atau tujuan tertentu. Seperti, diperkosa, disodomi, diraba-raba alat kelaminnya,
diremas-remas payudaranya, dicolek pantatnya, diraba-raba pahanya, dipaksa
melakukan oral sex, dijual pada mucikari, dipaksa menjadi pelacur, dipaksa bekerja
diwarung remang-remang dan pelecehan seksual lainnya.
4. Penelantaran : Kurang memberikan perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan
anak,tidak memperhatikan kebutuhan makan, bermain, rasa aman, kesehatan,
perlindungan (rumah) dan pendidikan, mengacuhkan anak, tidak mengajak bicara.
Kebutuhan Dasar Anak :
a. food
b. housing
c. health care
d. adequate clothing
e. personal hygiene
f. hygienic living conditions
g. timely provision of medical treatment
h. adequate supervision
Indikasi Pemeriksaan pada Kekerasan :
1. Kekerasan pada fisik
Anamnesis
a. Riwayat kecelakaan tidak cocok dengan jenis atau beratnya trauma
b. Riwayat bagaimana kecelakaan terjadi tidak jelas
c. Riwayat kecelakaan berubah-ubah ketika diceritakan kepada petugas kesehatan
yang berlainan
d. Orang tua jika ditanya secara terpisah memberi keterangan yang saling
bertentangan
e. Riwayat yang tidak masuk akal
Kondisi Fisik
a. Memar dan bilur: pada wajah, bibir/mulut, dll
b. Patah tulang
c. Luka bakar
d. Cedera pada kepala
e. Luka lainnya : dislokasi
2. Kekerasan Emosi
Anamnesis
a. lebih sering anak menyangkal/ membalikkan cerita yang diungkapkan.
b. Sering terdapat sikap ketakutan yang berlebihan terhadap orang tua
c. ada rasa enggan mendapat perlindungan dari orang tuanya.
Kondisi fisik
a. anak sering menghindari kontak mata
b. memperlihatkan sikap agresif, atau menarik diri secara berlebihan.
c. Adanya perilaku ingin mencederai diri sendiri atau bunuh diri
d. Sangat mungkin ditemukan perilaku seksual agresif dan gangguan tidur
Dampak dari kekerasan pada anak secara umum adalah :
1. Anak berbohong, ketakutan, kurang dapat mengenal cinta atau kasih sayang, sulit
percaya dengan orang lain.
2. Harga diri anak rendah dan menunjukkan perilaku yang destruktif.
3. Mengalami gangguan dalam perkembangan psikologis dan interaksi sosial.
4. Pada anak yang lebih besar anak melakukan kekerasan pada temannya dan anak yang
lebih kecil.
5. Kesulitan untuk membina hubungan dengan orang lain.
6. Kecemasan berat atu panik, depresi anak mengalami sakit fisik dan bermasalah
disekolah.
Daftar Pustaka

Perdana, P, 2012. Kekerasan Pada Anak. Link :


https://panduperdana4694.wordpress.com/2012/11/21/kekerasan-terhadap-anak/. Diakses
pada tanggal 07 april 2020

http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413361004.pdf. Diakses pada


tanggal 07 april 2020.

Anda mungkin juga menyukai