N N j
j dan F F
j
j (2.1)
dimana:
N = Laju alir mol total (mol/satuan waktu)
F = Laju air massa total (massa/satuan waktu)
Nj = Laju air mol komponen j (mol/waktu)
Fj = Laju alir massa komponen j (massa/waktu)
Apabila laju alir semua komponen diketahui maka laju alir total merupakan
“dependent variable”. Fraksi massa (fraksi berat), Wj dan fraksi mol, Xj sebanyak S
komponen di dalam setiap alur-alir berjumlah = 1.
W
j 1
j 1 (2.2)
dan
s
X
j 1
j 1 (2.3)
s W F s W
N F j
j
(2.4)
j 1 M j j 1 M j
16
W F / M
j j W / M j j
Xj
W / M
s
N (2.5)
j j
j 1
Apabila laju alir komponen diketahui, maka komposisi dapat dihitung dengan
persamaan:
W j Fj / F dan X j Nj /N (2.6)
Contoh 2.1:
Air asin dengan fraksi massa NaCl 0,05 dan fraksi massa air 0,95 diumpankan ke sebuah unit desalinasi
dengan laju 100 kg/jam. Apabila berat molekul NaCl = 58,5 kg/kmol dan berat molekul air 18 kg/kmol.
Hitung: laju alir mol dan fraksi mol komponen.
Penyelesaian:
= 5,363 kmol/jam
Fraksi mol komponen:
X NaCl W NaCl .F / M NaCl / N
0,05100 / 58,5 / 5,363
0,01594
N H 2O X H 2O .N 5,2778 kmol/jam
atau
NH2O = N – N NaCl = 5,363 – 0,0855 = 5,2778 kmol/jam
17
Untuk sejumlah S komponen, maka apabila komposisi sebanyak S-1 diketahui
atau dihitung, maka komposisi komponen terakhir dapat dihitung dengan persamaan:
s 1 s 1
X s 1 X j atau Ws 1 Ws (2.7)
j 1 j 1
Laju alir massa zat kimia j Laju alir massa zat kimia j
yang masuk melalui semua alur yang keluar lewat semua alur
= (2.8)
datang pergi
Contoh 2.2:
Pada proses pemurnian air laut yang mengandung fraksi massa garam 0,035 dilakukan dengan cara
penguapan untuk memperoleh 1000 kg air murni/jam. Hitung jumlah air laut yang diperlukan apabila
berdasarkan pertimbangan korosi, fraksi massa garam yang boleh dibuang adalah sebesar 0,07.
Penyelesaian:
FS = ?
WSNaCl = 0,035
Buangan (B)
WBNaCl = 0,07
WHs 2O 1 W NaCl
s
W HB2O 1 W NaCl
B
FS FP FB (1)
Total massa NaCl masuk = total massa NaCl keluar
F s .WNaCl F B .WNaCl
B
(2)
F S 1 W NaCl
S
F P 1 W NaCl
B
FB (3)
Dengan memasukkan semua harga-harga yang diketahui, maka persamaan (1), (2) dan (3) menjadi:
F s 1000 F B (4)
F s 2F B
Kemudian disubstitusikan ke persamaan (4) diperoleh:
2 F B 1000 F B
F B 1000 kg / jam
F S 2 F B 2000 kg / jam
Contoh soal di atas melibatkan 2 komponen (air dan NaCl) dengan 3 buah persamaan neraca massa.
F W i
j
i
F Wi
j
i
(2.9)
i = aliran masuk i = aliran keluar
19
Persamaan neraca massa total adalah
F i
F i
(2.10)
i = aliran masuk i = aliran keluar
s s
aliran umpan
F i W ji
j 1
F i W ji
aliran keluar j 1
(2.11)
s i
W j 1 untuk semua alur-alir i (2.12)
j 1
Contoh 2.3:
Suatu umpan yang akan dipisahkan di dalam sebuah kolom distilasi (proses pemisahan) dialirkan
dengan laju 1000 mol/jam terdiri dari (% mol):
20% propana (C3)
30% iso-butana (i-C4)
20% iso pentana (i-C5)
30% n pentane (C5)
Pada proses ini diharapkan semua propana di dalam umpan dan 80% iso-pentana di dalam umpan dapat
diperoleh pada produk atas (destilat). Selain itu produk atas juga mengandung 40% iso-butana. Produk
bawah diharapkan akan diperoleh semua normal pentana yang ada didalam umpan. Tentukan secara
lengkap semua komposisi distilat dan produk bawah.
Penyelesaian:
Seluruh informasi tentang neraca massa tersebut telah ditunjukkan pada skema dalam gambar. Di
dalam gambar tersebut mol fraksi (i-C5) yang diberi tanda kurung merupakan variabel “dependent”
tidak diperlukan secara eksplisit di dalam perhitungan neraca massa.
Distilat (D)
ND
XDC3
XDi-C4 = 0,4
(XDi-C5 = 1 - 0,4 - XDC3)
= 0,6 - XDC3
Umpan (M) K
o
NM = 1000 mol/jam l
XMC3 = 0,2 o
XMi-C4 = 0,3 m
(XMi-C5 = 0,2)
XMC5 = 0,3 D
i
s
t
i Produk bawah (B)
l NB
a XBi-C4
s (XBi-C5 = 1 – XBi-C4 –XBC5)
i XBC5
Gambar 2.3 Blok diagram kolom distilasi
21
Persamaan neraca yang dapat disusun ada lima tetapi ada 4 diantaranya yang “independent”.
Neraca massa total:
NM ND NB (1)
Neraca massa C 3 :
0,2 N M X D
C3N
D
(2)
Neraca massa i- C 4 :
Neraca massa i C 5 :
0,2 N M N D 0,6 X D C 3 N B 1 X B i C 4 X B C 5 (4)
Neraca massa C 5 :
0,3 N M N B X B
C5 (5)
Ketentuan-ketentuan lain yang dipersyaratkan adalah:
80% dari i C 5 dalam umpan diperoleh pada distilat, sehingga:
0,8 0,2 N M N D 0,6 X D
C3
Jika NM = 1000 mol/jam
D
X C3 200 / N D (b)
Dari persamaan (a) dan (b):
200
160 N D 0,6
ND
D
N 600 mol/jam
N B 400 mol/jam
Dari persamaan (3):
X B i C 4 0,15
Dari persamaan (5):
X B C 5 0,75
22
Contoh 2.4:
Salah satu tahap penting dalam memproduksi aluminium dari bauksit adalah pemisahan alumina dari
mineral-mineral pengotor lain pada biji bauksit. Pada proses Bayer, pemisahan dilakukan dengan cara
ekstraksi menggunakan larutan NaOH sebagai pelarut menghasilkan NaAlO 2 yang terikuti dengan
Mud. Alumina diperoleh dengan cara pencucian beberapa kali menggunakan air sebagai pencuci.
Skema prosesnya ditunjukkan pada gambar berikut ini. Umpan (berupa slurry) mengandung 10%
padatan, 11% NaOH, 16% NaAlO2 dan sisanya air. Air pencuci mengandung 2% NaOH. Larutan
terdekantasi mengandung 95% air. Mud sisa pencucian mengandung 20% padatan. Apabila laju alir
umpan sebesar 1000 lb/jam, berapa banyak NaAlO2 yang diperoleh dalam larutan yang terdekantasi?
Umpan
Tangki Pencuci
Larutan yang
terdekantasi
Tangki Pengendap
Penyelesaian:
Skema sistim dalam bentuk diagram alir untuk perhitungan neraca massa diberikan pada gambar
berikut:
F1
W1NaOH = 0,02
W1H2O
F1 F 2 F 3 F 4 (1)
Neraca massa padatan:
0,1F 2 0,2 F 3 (2)
Neraca massa air:
atau:
0,63F 2 0,98F 1 0,8 W 3 NaOH W 3 NaAlO 2 F 3 0,95F 4 (3)
0,16F 2 W 3 NaAlO 2 F 3 1 0,95 W 4 NaOH F 4
0,16 F 2 W 3 NaAlO 2 F 3 0,05 W 4
NaOH F 4 (5)
Apabila dianggap tidak terjadi penyerapan NaOH dan NaAlO 4 pada permukaan padatan, maka
konsentrasi kedua komponen ini pada cairan yang terbawa padatan (aliran 3) sama dengan konsentrasi
di aliran (4), maka dapat dituliskan dua hubungan berikut:
W 3 NaOH lbNaOH
W 4 NaOH (6)
1 0,2 lb larutan bebas padatan
atau
W 3 NaAlO2
W 4 NaAlO2 0,05 W 4 NaOH (7)
1 0,2
Dari penyusunan persamaan-persamaan di atas, baik persamaan neraca (5 persamaan) maupun
persamaan hubungan harga-harga komposisi umpan yang terbagi di antara dua fasa (mud dan larutan
terdekantasi) yang terdiri atas dua persamaan yaitu persamaan (6) dan (7), diperoleh 7 buah persamaan.
Akan tetapi karena dari 5 persamaan neraca, hanya ada 4 yang independen, maka jumlah persamaan
independen = 4 + 2 = 6.
24
Jumlah variabel yang terlibat ada sebanyak 14 buah terdiri dari jumlah semua komponen pada semua
alur-alir (13 komponen) dan sebuah laju alir umpan.
Diketahui F2 = 1000 lb/jam, maka:
Dari persamaan (2): 0,1(1000) = 0,2F3
F3 = 500 lb/jam
Dari persamaan (6) dan (7):
W 3 NaAlO 2 W 3 NaOH
0,05
1 0,2 1 0,2
W 3 NaAlO 2 W 3 NaOH
0,05
0,8
atau
F 4 NaAlO 2 W 4 NaAlO 2 F 4
= 0,01938 (8000) = 155,04 lb/jam
Dari persamaan (4):
W 3 NaOH 0,02476
Dari persamaan (5):
W 3 NaAlO 2 0,01524
25
F 4 NaAlO2 155,04
% perolehan X 100% X 100% 96,9%
F 2 NaAlO2 0,161000
Contoh 2.5:
Tentukan derajat kebebasan untuk Contoh 2.3.
Penyelesaian :
Jumlah total variabel alur-alir adalah 12 diperoleh dari jumlah komponen tiap alur-alir. Jumlah total
neraca independent = jumlah komponen dalam sistim yaitu 4 komponen (jumlah komposisi yang
ditentukan 6).
Distilat (D)
ND
XDC3
XDi-C4 = 0,4
(XDi-C5 = 1 - 0,4 - XDC3)
= 0,6 - XDC3
K
Umpan (M) o
l
NM = 1000 mol/jam o
XMC3 = 0,2 m
XMi-C4 = 0,3
(XMi-C5 = 0,2) D
XMC5 = 0,3 i
s
t
i Produk bawah (B)
l
a NB
s XBi-C4
i (XBi-C5 = 1 – XBi-C4 –XBC5)
XBC5
Tabel DK
Variabel alur-alir [3 x 4] 12
Neraca independen [4 komponen] 4
Variabel independen yang ditetapkan
- Komposisi (3 + 2 + 1) 6
- Laju alir 1
Hubungan pembantu 1 -12
+
DK 0
27
Persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik karena derajat kebebasannya = 0.
Dapat juga diselesaikan dengan mengambil ketentuan lain, karena:
XDC5 = 0, hanya ada 3 variabel pada distilat
XBC3 = 0, hanya ada 3 variabel pada produk bawah
Sehingga banyak variabel = 4 + 3 + 3 = 10
Dengan mengambil ketentuan ini, maka:
Banyaknya komposisi = 4 = 3 + 1 + 0 (XDC5 dan XBC3 tidak perlu dihitung)
DK = 10 variabel – 4 neraca massa– 4 komposisi – 1 laju alir – 1 hubungan pembantu = 0
Contoh 2.6:
Distilasi azeotropik larutan alkohol – air dilakukan untuk memproduksi 95% volume alkohol. Distilasi
sederhana tidak bisa mengeliminasi azeotrop. Maka perlu ditambah benzene sebagai pengganggu
membentuk azeotrop dengan air. Diharapkan 1000 lb/jam etil alkohol murni dapat diproduksi dari
distilasi campuran umpan yang mengandung 60% berat H 2O dan 40% alkohol. Jika komposisi distilat
75% benzene dan 24% H2O dan sisanya alkohol. Berapa benzen yang mesti diumpankan dalam kolom?
Penyelesaian:
Distilat FD
WDH2O = 0,24
WDC6H6 = 0,75
Umpan FM
WDC2H5OH = 0,01
WMH2O = 0,6
WMC2H5OH = 0,4
“Entrener” FB = ?
Benzen murni
Produk FA = 1000 kg/jam
Alkohol murni
Tabel DK
varibel alur-alir [3+3+1] 7
28
Neraca independen (3 komp) 3
Komposisi tertentu independen [1+2] 3
Laju alir 1 -7
+
DK 0
Permasalahan terspesikasi dengan benar dan dapat diselesaikan dengan baik.
Empat (= 3+1) persamaan neraca yang mungkin dibangun:
Neraca total: FM + FB = FD + FA
Neraca alkohol :(1- 0,6) FM = (1-0,75-0,24)FD + FA
Neraca air : (1 – 0,4) FM = 0,24 FD dipilih 3 persamaan yang terakhir
B D
Neraca benzena : F = (1 - 0,01 – 0,24) F
Sekalipun FA diketahui (= 1000 lb/jam), diperlukan penyelesaian serempak (simultan) untuk
mendapatkan nilai FM (terutama) dan FB. Karena itu, abaikan FB dan pilih FM atau FD sebagai basis.
Basis: FD = 2000 lb/jam
Neraca benzena:
FB = 0,75(2000) = 1500 lb/jam
Neraca air:
FM = 0,24(2000)/0,6 = 800 lb/jam
Neraca alkohol:
FA = 0,4(800) – 0,01(2000) = 300 lb/jam
Dengan basis FD = 2000 lb/jam:
[FA, FB, FD, FM] = [ 300, 1500, 2000, 800]
1000 10
maka untuk FA = 1000 lb/jam
300 3
Jelas terlihat bahwa faktor 10/3 dapat digunakan untuk menskala F A ke 1000 lb/jam:
10
[FA, FB, FD, FM] = [ 300, 1500, 2000, 800]
3
= [1000, 5000, 6667, 2667] lb/jam
3 5
Sistim proses berunit dua dan dipandang sebagai satu kesatuan (tiap alur
terdiri atas S komponen), maka:
2 4
Jika suatu sistim proses terdiri
atas M unit dan melibatkan S buah
Contoh 2.7:
Suatu rangkaian alat pemisah yang terdiri atas dua unit kolom distilasi didesain untuk pemisahan
campuran benzena, toluena dan xilena menjadi tiga produk yang maing-masing kaya salah satu
senyawa tersebut.
N2 N4
X2B X4B = 0,08
X2T = 1- X2B X4T = 0,72
X4X = 0,20
N1= 1000 mol/jam Unit I Unit II
X1B = 0,2
N3
X3B = 0,025 N5
X5T
X3T = 0,350
X5X = 1-X5T
X3X = 0,625
30
X1T = 0,3
X1X = 0,5
Keseluruhan
Neraca benzena : 200 = X2BN2 + 0,08N4
Neraca toluena : 300 = (1 – X2B)N2 + 0,72N4 + (1 – X5X)N5
Neraca xilena : 500 = 0,20N4 + X5XN5
Perhatikan bahwa:
Neraca benzena Unit I + Neraca benzena Unit II = Neraca benzena keseluruhan
Neraca toluena Unit I + Neraca toluena Unit II = Neraca toluena keseluruhan
Neraca xilena Unit I + Neraca xilena Unit II = Neraca xilena keseluruhan
Jadi hanya dua set dari tiga set persamaan bersifat independen. Neraca mana yang akan dipilih
bergantung pada kemudahan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Perhatikan satuan pemroses dengan tiga unit kolom distilasi berikut ini:
Mana yang akan dipilih? Secara umum, jangan pilih neraca gabungan unit–unit, tetapi
pilih neraca masing–masing unit + (jika perlu) neraca keseluruhan (semua sistim).
Jika sistim berupa rangkaian sejumlah M unit satuan pemroses dan tiap unit i
memproses Si komponen (Si Є S, i = 1, 2, ..........., M) maka:
M
Banyak persamaan neraca yang independen (maksimum) = S i buah.
i 1
Contoh 2.8:
Untuk Contoh 2.7, lakukan analisis derajat kebebasan.
N2 N4
X2B X4B = 0,08
X2T = 1- X2B X4T = 0,72
X4X = 0,20
N1= 1000 mol/jam Unit I Unit II
X1B = 0,2
X1T = 0,3
X1X = 0,5
N3
X3B = 0,025 N5
X5T
X3T = 0,350
X5X = 1-X5T
X3X = 0,625
Gambar 2.10 Unit pemisah dengan dua kolom distalasi
Penyelesaian:
Tabel DK
Varibel alur-alir [3 + 2 + 3 + 3 + 2] 13
Neraca independen
- Unit I 3
- Unit II 3
Variabel independen yang ditetapkan
- Komposisi 6
- Laju alir 1
Hubungan pendukung - -13 +
DK 0
Persoalan terspesifikasi dengan baik.
32
[ X B2 , X T5 , N 2 , N 4 , N 5 ]
Karena Unit I mempunyai 3 varibel yang belum diketahui dengan 3 persamaan neraca, maka:
Unit I harus diselesaikan pertama-tama (didapat N3, N2, X2B), sehingga:
Variabel dalam neraca Unit II tinggal 3, sudah dapat diselesaikan (didapat
5 4 5
N , N , X T) atau
Variabel dalam neraca Keseluruhan juga tinggal 3, dapat diselesaikan.
Unit I
Neraca xilena:
500
N3 = = 800 mol/jam
0,625
Neraca benzena + neraca toluena:
N2 + 0,375 (800) = 500
N2 = 200 mol/jam
Neraca benzena:
200 = X2B (200) + 0,025 (800)
200 20
X2B = = 0,9
200
Unit II
Neraca benzena:
0,025 (800)
N4 = = 250 mol/jam
0,08
Neraca toluena + neraca xilena:
0,975 (800) = 0,92 (250) + N5
N5 = 780 – 230 = 550 mol/jam
Neraca xilena:
0,625 (800) = 0,20 (250) + X5B (550)
500 50
X5B = = 9/11
550
Kesimpulan : untuk dapat memutuskan dari mana perhitungan akan dimulai, derajat kebebasan unit-
unit penyusun sistim perlu diketahui.
Contoh 2.9:
Susunlah tabel derajat kebebasan sistim multi unit pada Contoh 2.8 untuk masing-masing unit.
Penyelesaian:
Tabel DK
33
Unit I Unit II Proses
Varibel alur-alir 8 8 13
Neraca independen 3 3 6
Variabel independen yang ditetapkan
- Komposisi 4 4 6
- Laju alir 1 0 1
Hubungan pendukung - -8 - -7 - -13
+ + +
DK 0 1 0
Jelas terlihat bahwa penyelesaian persoalan harus dimulai dari Unit I karena DK-nya = 0.
Contoh 2.10:
Dalam sistim evaporasi 4 tahap, larutan gula dengan konsentrasi 50% (berat) dipekatkan menjadi 65%
(berat) dengan menguapkan air dalam jumlah yang sama di setiap unit. Dengan total input 50.000
kg/jam, sejumlah 35.000 kg/jam produk dihasilkan. Hitung komposisi semua alur-alir antara.
2 4 6 8
9
produk
I II III IV 35.000 kg/jam
3 5 7 65% gula
50.000 kg/jam
50% gula
Gambar 2.11 Evaporasi multi tahap
Penyelesaian:
F2 = F4 , F4 = F6 , dan F6 = F8
Tabel DK
Unit I Unit II Unit III Unit IV Proses
Varibel alur-alir 5 5 5 5 14
Neraca independen 2 2 2 2 8
Variabel independen
yang dispesifikasi
- Komposisi 1 - - 1 2
- Laju alir 1 - - 1 2
Hubungan pendukung - -4 - -2 + - -2 + - -4 + 3 -15 +
+
DK 1 3 3 1 -1
Terlihat bahwa proses overspecified (kelebihan spesifikasi).
Kekurangan spesifikasi/pertelaan pada
suatu unit berarti bahwa persamaan-persamaan neraca unit tersebut tidak dapat diselesaikan
tersendiri.
Terlepas dari DK Proses, DK tiap unit
penyusunnya harus selalu 0, karena kelebihan pertelaan pada salah satu unit penyusun
menunjukkan bahwa masalah dipertelakan secara tidak baik.
34
4 Daur ulang
1 2 3 5
Unit
Pencampur Pembagi
F1 + F4 = F2 (2.14)
X 1j F 1 X 4j F 4 X 2j F 2 j = 1, ...., S-1 (2.15)
F3 = F4 + F5 (2.16)
X 3j F 3 X 4j F 4 X 5j F 5 j = 1, ...., S-1 (2.17)
35
Sebagaimana sudah didiskusikan dalam sub Bab 2.1.3, kondisi dalam Gambar
2.12 di atas dapat diterjemahkan dalam satu set hubungan pendukung berikut:
X 3j X 4j X 5j atau W j3 W j4 W j5 j 1, ...., S 1
(2.18)
Contoh 2.11:
Sebuah splitter membagi aliran yang mengandung malt, hops dan air menjadi tiga aliran seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 2.12 di bawah ini. Komposisi aliran masuknya 20% malt, 10% hops dan
sisanya air. Pembagian aliran ini diatur agar F2 = 2F3 dan F3 = 1/3F4. Jika F1 = 1000 kg/jam, berapakah
laju alir pada setiap cabang?
F2 = 2F3
1 2
20% Malt
3 1 4
1000 kg/jam 10% Hop F3 = F
3
4
70% Air
Penyelesaian:
Tabel DK
Varibel alur-alir 12
Neraca independen 3
Variabel independen yang ditetapkan
- Komposisi 2
- Laju alir 1
Hubungan pendukung
- Nisbah aliran 2
- Batasan-batasan pembagi 4 -12
+
DK 0
Persoalan terspesifikasi dengan baik.
Neraca total:
1000 = F2 + F3 + F4
Nisbah aliran (flow ratio):
F2 = 2 F3 1000 = 2F3 + F3 + 3F3, maka:
36
1 4 1000
F3 = F F3 = kg/jam
3 6
Sehingga:
1000
F2 = kg/jam
3
1000
F4 = kg/jam
2
3 Bypass
1 2 4 5
Unit
Pembagi Pencampur
F1 = F2 + F3 (2.19)
X 1j F 1 X 2j F 2 X 3j F 3 j = 1, ...., S-1 (2.20)
F3 + F4 = F5 (2.21)
X 3j F 3 X 4j F 4 X 5j F 5 j = 1, ...., S-1 (2.22)
37
Analog dengan aliran daur-ulang, kondisi dalam Gambar 2.14 di atas dapat
diterjemahkan dalam satu set hubungan pendukung berikut:
Contoh 2.12:
Jus jeruk segar terdiri atas 12% gula dan padatan terlarut lainnya dalam air. Untuk mengurangi biaya
pengangkutan, jus biasanya dipekatkan terlebih dahulu dan kemudian diencerkan kembali sesampainya
di tempat tujuan. Pemekatan dilakukan dengan evaporator pada tekanan di bawah tekanan atmosfir
untuk menghindari kerusakan pada jus akibat panas. Meskipun demikian, kehilangan massa zat-zat
pemberi aroma dan rasa pada jus tidak dapat dihindari. Untuk menjaga aroma dan rasa dari jus tersebut,
sebagian kecil jus segar umpan ditambahkan setelah proses evaporasi (dikenal dengan cutback).
Anggap bahwa 10% umpan segar dipakai sebagai cutback. Konsentrasi gula dan padatan terlarut
keluaran evaporator adalah 80%. Jika laju umpan jus segar 10000 kg/jam, hitung laju penguapan air
dan komposisi produk akhir.
4 Air
Gula 80%
Air
Bypass
Gula
Air
Penyelesaian:
Tabel DK
Splitter Evaporator Mixer Proses
Varibel alur-alir 6 5 6 11
Neraca independen 2 2 2 6
Variabel independen yang ditetapkan
- Komposisi 1 1 1 2
- Laju alir 1 - - 1
Hubungan pendukung
- Nisbah split 1 - - 1
38
- Batasan-batasan 1 -6 + - -3 + - -3 + 1 -11 +
pembagi aliran
DK 0 2 3 0
Terlihat bahwa Splitter dan proses terspesifikasi dengan baik.
Oleh karena DK Splitter nol, maka penyelesaian dimulai dari unit ini.
Neraca total dan gula pada Splitter:
10000 = F2 + F3
WG2 WG3
Diselesaikan:
F5 = 1350 kg/jam
F4 = 7650 kg/jam
Selanjutnya kita tuntaskan perhitungan dengan menggunakan neraca Mixer:
Neraca total: F5 F3 F6
WG6 0,51