Anda di halaman 1dari 20

PERCOBAAN KE-7

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIKA 1
PERSAMAAN NERNST

Dosen Pengampu Matakuliah:


Dr. Dra. Hj. Fauziatul Fajaroh, M.S.
Dr. Dra. Nazriati, M.Si.

Oleh:
Kelompok 3 Offering C 2017
Ahsanah Amalia (170331614031)*
Annida Dhea H. M. (170331614056)
Khoirul Inayati (170331614066)

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2019
A. JUDUL
Persamaan Nernst.

B. TUJUAN
Menyusun dan mengukur GGL sel elektrik (sel elektrokimia),
dan mencoba membuktikan persamaan Nernst melalui
percobaan.

C. DASAR TEORI
Reaksi kimia dapat menghasilkan energi atau menyerap
energi. Pertukaran energi yang terjadi biasanya dalam bentuk
panas, tetapi kadang-kadang dengan mengadakan suatu
modifikasi tertentu energi yang dipertukarkan tersebut bisa
diubah dalam bentuk energi listrik. Sel elektrokimia dibagi
menjadi dua yaitu, sel volta dan sel elektrolisis. Energi yang
dilepaskan dari reaksi redoks dapat diubah menjadi energi listrik
dan ini digambarkan dalam sel volta atau sel galvani. Sedangkan

jika energi listrik dialirkan dalam Iarutan elektrolit, maka akan


terjadi reaksi redoks dan ini digambarkan dalam sel elektrolisis.
Sebuah sel elektrik sederhana yang menghasilkan energi listrik
dapat dilihat pada gambar 7.1 berikut:
gambar 7.1

Sel volta atau sel galvani terdiri atas dua elektroda dan
larutan elektrolit. Elektroda ladihubungkan oleh penghantar luar
yang mengangkut elektron ke dalam sel atau ke luar sel. Setiap
elektroda dan larutan elektrolit di sekitarnya membentuk
setengah sel. Kedua setengah sel dihubungkan dengan jembatan
garam. Dan arus diangkut oleh ion-ion yang bergerak melalui
jembatan garam.
Pada sel elektrokimia, elektron akan mengalir dari anoda
seng ke katoda tembaga. Hal ini akan menimbulkan perbedaan
potensial antara kedua elektroda. Perbedaan potensial akan
mencapai maksimum ketika tidak ada arus listrik yang mengalir.
Perbedaan maksimum ini dinamakan GGL sel atau Esel. Esel
bergantung pada berbagai faktor. Bila konsentrasi larutan Seng
dan tembaga adalah 1,0 M dan suhu sistem adalah 298 K (25°C),
Esel berada dalam keadaan standar dan diberi simbol E°sel.
Salah satu faktor yang mempengaruhi Esel adalah konsentrasi.
Persamaan yang menghubungkan konsentrasi dengan Esel
disebut persamaan Nernst. Bentuk persamaan tersebut adalah
sebagai berikut :
Esel = E°sel – RT ln acC adD
………………………. persamaan (1)
nF aaA abB
dimana aaA, abB, acC, adD adalah aktivitas dipangkatkan dengan
koeflsien reaksi.
F = konstanta Faraday
N = Jumlah (mol) elektron yang di pertukarkan dalam
reaksi redoks
R = tetapan gas.
Untuk perhitungan yang tidak memerlukan ketelitian yang
tinggi, aktivitas dapat diganti dengan konsentrasi, sehingga
persamaan (1) menjadi :
Esel = E°sel – RT ln acC adD
nF aaA abB
dengan C adalah konsentrasi.
D. ALAT BAHAN
1. Alat:

a. PH meter (potensiometer)
b. Kabel, penjepit
c. Labu takar (100 ml)
d. Pipet (10 m1)
e. Gelas piala
f. Pembakar gas, kasa, dan kaki tiga
g. Termometer 0-100°C

2. Bahan:
a. Lembaran tembaga
b. Lembaran seng
c. Larutan ZnSO4 (Konsentrasi: 1,00 M; 0,10 M; 0,01 M; 0,001 M)
d. larutan CuSO4(konsentrasi 1,0M ;0.1M ;0.01M ;0.001M)
e. jembatan garam
f. kertas ampelas
g. kertas saring

E. LANGKAH KERJA
a. Konsentrasi ZnSO4 dibuat tetap, konsentrasi CuSO4 dibuat bervarasi
1. Menyiapkan potongan logam Cu dan Zn 6 cm.
2. Membersihkan dengan ampelas.
3. Menyiapkan dua beaker glass 100 mL dan diisi 50 mL. larutan CuSO4 1,0
M pada beaker 1 dan diisi 50 mL larutan ZnSO4 1,0 M pada beaker 2.
4. Menyelupkan elektoda Cu pada katoda (+) dan eletroda Zn pada anoda (-)
lalu dihubungkan dengan kabel.
5. Memasukkan jembatan garam seperti gambar 7.1.
6. Mengamati dan dicatat nilai GGL dengan menggunakan Voltmeter.
7. Mencuci dan dibersihkan kembali kedua elektroda dengan kertas ampelas.
8. Mengganti jembatan garam dengan yang baru dan diganti larutan CuSO4
1,0 M berturut-turut dengan konsentrasi 0,1 M ; 0,01 M; 0,001 M dengan
larutan ZnSO41,0 M tetap.
9. Mengukur kembali nilai GGL dengan menggunakan Voltmeter.

b. Konsentrasi CuSO4 dibuat tetap, konsetrasi ZnSO4 dibuat bervarasi


1. Menyiapkan potongan logam Cu dan Zn 6 cm.
2. Membersihkan dengan ampelas.
3. Menyiapkan dua beaker glass 100 mL dan diisi 50 mL larutan ZnSO4 1,0
M pada beaker 1 dan diisi 50 mL larutan CuSO4 1,0 M pada beaker 2.
4. Menyelupkan elektoda Cu pada katoda (+) dan eletroda Zn pada anoda (-)
lalu dihubungkan dengan kabel.
5. Memasukkan jembatan garam seperti gambar 7.1.
6. Mengamati dan dicatat nilai GGL dengan menggunakan Voltmeter.
7. Mencuci dan dibersihkan kembali kedua elektroda dengan kertas ampelas.
8. Mengganti jembatan garam dengan yang baru dan diganti larutan ZnSO4
1,0 M berturut-turut dengan konsentrasi 0,1 M ; 0,01 M; 0,001 M dengan
larutan CuSO4 1,0 M tetap.
9. Mengukur kembali nilai GGL dengan menggunakan Voltmeter.
F. DATA PENGAMATAN
a. Konsentrasi ZnSO4 dibuat tetap, konsentrasi CuSO4 dibuat bervarasi.

Larutan pada anoda Larutan pada katoda Esel (volt)


Zn/Zn2+ [M] Cu/Cu2+ [M]
1,0 1,0 1,06
1,0 0,1 1,04
1,0 0,01 1,02
1,0 0,001 0,98

b. Konsentrasi CuSO4 dibuat tetap, konsetrasi ZnSO4 dibuat bervarasi.


Larutan pada anoda Larutan pada katoda Esel (volt)
Zn/Zn2+ [M] Cu/Cu2+ [M]
1,0 1,0 1,10
0,1 1,0 1,11
0,01 1,0 1,12
G. ANALISIS DATA
Persamaan Reaksi
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e Eo oks = +0,76 Volt
Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu Eo red = +0,34 Volt +
Reaksi Total : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Eo sel = +1,10 Volt

Perhitungan
Diketahui: Suhu (T) = 27oC = 300oK
Tetapan gas (R) = 8,314 J/Mol K
Tetapan Faraday (F) = 96.485 C/mol e-
Jumlah elektron yang terlibat (n) = 2e-
𝐸o𝑠𝑒𝑙 = 1,10 Volt
a. Pada variasi konsentrasi CuSO4
Larutan Larutan Esel ¿¿ ln¿ ¿ log¿ ¿
pada anoda pada katoda (volt)
Zn/Zn2+ [M] Cu/Cu2+ [M]
1,0 1,0 1,06 1,0 0 0
1,0 0,1 1,04 10,0 2,3026 1
1,0 0,01 1,02 100,0 4,6052 2
1,0 0,001 0,98 1000,0 6,9078 3

grafik Esel sebagai fungsi log[Zn2+]/[Cu2+]


pada variasi konsentrasi CuSO4
1.08
1.06
f(x) = − 0.03 x + 1.06
1.04 R² = 0.97
1.02
Esel

1 Linear ()
0.98
0.96
0.94
0.92
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
log[Zn2+]/[Cu2+]
b. Pada variasi konsentrasi Zn2+
Larutan Larutan Esel ¿¿ ln¿ ¿ log¿ ¿
pada anoda pada katoda (volt)
Zn/Zn2+ [M] Cu/Cu2+ [M]
1,0 1,0 1,10 1,0 0 0
0,1 1,0 1,11 0,1 -2,3026 -1
0,01 1,0 1,12 0,01 -4,6052 -2

grafik Esel sebagai fungsi log[Zn2+]/[Cu2+]


pada variasi konsentrasi ZnSO4
1.13
1.12
f(x) = − 0.01 x + 1.1
R² = 1 1.12
1.11
Esel

1.11 Linear ()
1.1
1.1
1.09
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0

log[Zn2+]/[Cu2+]

Dari dua grafik dapat digabungkan menjadi satu grafik, yakni:

grafik Esel sebagai fungsi log[Zn2+]/[Cu2+]


1.15
f(x) = − 0.03 x + 1.07
1.1

1.05
Esel

1 Linear ()

0.95

0.9
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
log[Zn2+]/[Cu2+]
H. PEMBAHASAN
Persamaan nernst merupakan persamaan yang menyatakan hubungan
antara potensial dari sebuah elektron ion-ion metal dan konsentrasi dari ion dalam
sebuah larutan. Pada sel elektrokimia sederhana, elektron akan mengalir dari
anoda ke katoda. Hal ini akan menimbulkan perbedaan potensial antara kedua
elektroda. Perbedaan potensial akan mencapai maksimum jika tidak ada arus
listrik yang mengalir. Perbedaan maksimum ini dapat disebut GGL sel atau Esel.
Salah satu faktor yang mempengaruhi Esel adalah konsentrasi. Persamaan yang
menghubungkan konsentrasi dengan Esel dinamakan persamaan Nernst.
Pada percobaan ini, logam tembaga dicelupkan dalam larutan elektrolit
CuSO4 pada ruang katoda dengan berbagai konsentrasi, sedangkan logam seng
dicelupkan dalam larutan elektrolit ZnSO4 pada ruang anoda dengan berbagai
konsentrasi masing-masing sebanyak 50 mL. Kedua larutan kemudian
dihubungkan dengan jembatan garam mengandung larutan jenuh KNO3 yang
beetujuan untuk menyeimbangkan muatan pada kedua elektrolit, kemudian
dihubungkan dengan kabel yang dihubungkan pada Voltmeter untuk mengukur
nilai GGL/Esel. Percobaan kedua menggunakan variasi konsentrasi CuSO 4,
digunakan variasi konsentrasi ZnSO4 dengan konsentrasi CuSO4 tetap.
Logam Zn akan mengalami reaksi oksidasi karena nilai Eosel-nya bernilai
postif. Logam Zn akan melepaskan elektron menjadi ion Zn 2+ dan bergabung
dalam larutan ZnSO4. Elektron mengalir dari elektrode Zn(anode) ke elektrode
Cu(katode). Ion Cu2+ dalam larutan CuSO4 menerima elektron dari anode
sehingga mengalami reaksi reduksi, kemudian ion tersebut tereduksi membentuk
endapan logam Cu. Aliran elektron ini menyebabkan perbedaan potensial antara
kedua elektroda. Perbedaan potensial akan mencapai maksimum ketika tidak ada
arus yang mengalir. Perbedaan maksimum ini dinamakan GGL atau Esel.
Persamaan Reaksi
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e Eo oks = +0,76 Volt
Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu Eo red = +0,34 Volt +
Reaksi Total : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Eo sel = +1,10 Volt
Pada percobaan pertama, konsentrasi larutan CuSO4 divariasi sehingga
menghasilkan nilai Esel yang berbeda pada setiap konsentrasi yang berbeda pula.
Berdasarkan data dan analisis data, Esel dengan variasi konsentrasi larutan CuSO4
didapatkan data sebagai berikut :

[Zn2+]/produk [Cu2+]/reaktan Esel eksperimen Esel teori


(M) (M) (Volt) (Volt)
1,0 1,0 1,06 1,10
1,0 0,1 1,04 1,07
1,0 0,01 1,02 1,04
1,0 0,001 0,98 1,01

Dari data yang didapat, menunjukkan semakin kecil konsentrasi reaktan maka
nilai GGL/Esel yang dihasilkan akan semakin kecil. Konsentrasi [Zn2+]/reaktan
berbanding lurus dengan nilai GGL/Esel.
Pada percobaan selanjutnya, konsentrasi larutan ZnSO4 divariasi sehingga
menghasilkan nilai Esel yang berbeda pada setiap konsentrasi yang berbeda pula.
Berdasarkan data dan analisis data, Esel dengan variasi konsentrasi larutan ZnSO4
didapatkan data sebagai berikut :

[Zn2+]/produk [Cu2+]/reaktan Esel eksperimen Esel teori


(M) (M) (Volt) (Volt)
1,0 1,0 1,10 1,10
0,1 1,0 1,11 1,13
0,01 1,0 1,12 1,16

Dari data yang didapat, menunjukkan semakin kecil konsentrasi produk maka
nilai GGL/Esel yang dihasilkan akan semakin besar. Hal tersebut menunjukkan
Konsentrasi [Zn2+]/reaktan berbanding terbalik dengan nilai GGL/Esel.
Dalam percobaan diperoleh nilai GGL/Esel yang dapat dilihat pada
voltmeter. Ternyata, Semakin kecil konsentrasi [Cu2+] daripada konsentrasi
[Zn2+] maka makin kecil pula nilai GGL/Esel-nya. Sedangkan jika semakin kecil
konsentrasi [Zn2+] daripada [Cu2+] maka semakin besar nilai GGL/Eselnya. Hal
tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan Nernst sebagai berikut;
RT
Esel = Eosel - ln [Zn2+ ]/ [Cu2+]
nF
Berdasarkan hasil perhitungan antara Esel teori atau perhitungan dengan Esel
hasil eksperimen mendapat nilai yang tidak besar persen kesalahannya. Pada
konsentrasi CuSO4 dan konsentrasi ZnSO4 , terdapat perbedaan perhitungan Esel.
Hal tersebut terjadi karena voltmeter yang digunakan tidak sama sehingga
menghasilkan angka yang berbeda.

grafik Esel sebagai fungsi log[Zn2+]/[Cu2+]


1.15
f(x) = − 0.03 x + 1.07
1.1

1.05
Esel

1 Linear ()

0.95

0.9
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
log[Zn2+]/[Cu2+]

Dari penggabungan dua grafik, diketahui persamaan garis baru, yaitu


y = -0.029x + 1.0739. Persamaan nernst yang ada, memenuhi persamaan garis
y=a + bx, dimana y adalah Esel, a adalah Eosel, b adalah nilai RT/nF dan x adalah
log[Zn2+]/[Cu2+]. Dari persamaan tersebut, dapat diketahui slope dan interceptnya.
Slope yang dimiliki adalah -0,029. Nilai slope merupan harga dari RT/nF.
Intercept yang dimiliki dar kurva adalah sebesar 1,0739. Nilai intercept
menunjukkan Eosel berdasarkan percobaan. Dari percobaan didapat nilai Eosel
sebesar 1,0739 V sedangkan berdasarkan teori E osel sebesar 1,10 V. persen
kesalahan yang dilakukan dalam percobaan ini adalah:

Esel teori−Esel percobaan


% Kesalahan = [ Eselteori
x 100% ]
1,10 V −1,0739 V
= [ 1,10 V ]
x 100% = 2,61 %
Persen yang dilakukan pada percobaan ini sebesar 2,61 %.
Data Esel pada konsentrasi Zn 0,001 M adalah 1,10 V. Hal tersebut tidak
sesuai dengan teori persamaan Nernst. Hasil E sel yang diperoleh seharusnya lebih
tinggi dari 1,12 V karena konsentrasi Zn yang digunakan 0,01 M. Ln yang dibagi
semakin kecil dengan pembagi yang sama besar, maka hasilnya akan semakin
besar. Kesalahan ini terjadi karena kemungkinan kurang bersih saat
pengampelasan atau bisa terjadi karena pengenceran yang tidak tepat 0,001 M.
I. SIMPULAN
 Persamaan reaksi:
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e Eo oks = +0,76 Volt
Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu Eo red = +0,34 Volt +
Reaksi Total : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Eo sel = +1,10 Volt

 Data Esel yang dihasilkan menurun seiring menurunnya konsentrasi


reaktan yang ada (CuSO4). Sebaliknya, Esel yang dihasilkan meningkat
seiring meningkatnya konsentrasi produk (ZnSO4).
RT
 Persamaan Nernst Esel = Eosel - ln [Zn2+ ]/ [Cu2+] terbukti.
nF
J. TUGAS
1. Isi tabel di atas.
 Pada variasi konsentasi CuSO4.
Larutan pada anoda Larutan pada katoda Esel (volt)
Zn/Zn2+ [M] Cu/Cu2+ [M]
1,0 1,0 1,06
1,0 0,1 1,04
1,0 0,01 1,02
1,0 0,001 0,98

Pada variasi konsentrasi ZnSO4


Larutan pada anoda Larutan pada katoda Esel (volt)
Zn/Zn2+ [M] Cu/Cu2+ [M]
1,0 1,0 1,10
0,1 1,0 1,11
0,01 1,0 1,12

2. Tulis persamaan reaksi sel dan bentuk umum persamaan Nernst untuk sel
tersebut.
Reaksi sel:
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e Eo oks = +0,76 Volt
Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu Eo red = +0,34 Volt +
Reaksi Total : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Eo sel = +1,10 Volt

Persamaan Nernst:
RT
Esel = Eosel - ln [Zn2+ ]/ [Cu2+]
nF
3. Buat kurva Esel sebagai fungsi log[Zn2+ ]/ [Cu2+].
 Pada variasi konsentasi CuSO4.

kurva Esel sebagai fungsi log[Zn2+]/[Cu2+]


pada variasi konsentrasi CuSO4
1.08
1.06
f(x) = − 0.03 x + 1.06
1.04 R² = 0.97
1.02
Esel

1 Linear ()
0.98
0.96
0.94
0.92
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
log[Zn2+]/[Cu2+]

 Pada variasi konsentasi ZnSO4.

kurva Esel sebagai fungsi log[Zn2+]/[Cu2+]


pada variasi konsentrasi ZnSO4
1.13
1.12
f(x) = − 0.01 x + 1.1
R² = 1 1.12
1.11
Esel

1.11 Linear ()
1.1
1.1
1.09
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0

log[Zn2+]/[Cu2+]

 Gabungan dari kedua kurva


grafik Esel sebagai fungsi log[Zn2+]/[Cu2+]
1.15
f(x) = − 0.03 x + 1.07
1.1

1.05
Esel

1 Linear ()

0.95

0.9
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
log[Zn2+]/[Cu2+]

4. Menghitung gradient dan perpotongan kurva dengan sumbu E.


Persamaan garis dari kurva gabungan: y = -0.029x + 1.0739.

Gradient= -0,029

Intercept atau perpotongan kurva= 1,0739

5. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan gardien teoritis yang dihitung


dengan menggunakan persamaan Nernst, juga bandingkan dengan Eosel
pada literatur.
Persamaan garis dari kurva gabungan: y = -0.029x + 1.0739. Gradient
yang diperoleh dari percobaan adalah -0,029. Sedangkan menurut teori
gradient adalah -0,03 yang dari persamaan garis menurut teori adalah y =
-0,03x + 1,1

6. Apakah yang mungkin menjadi sumber kesalahan pada percobaan ini?


 Kurang bersih saat mengamplas elektroda.
 Berubahnya konsentrasi larutan akibat kurang bersihnya elektroda ketika
mengganti larutan.
 Pengenceran yang tidak tepat konsentrasi.
 Larutan yang mungkin terkontaminasi oleh senyawa lain.
DAFTAR PUSTAKA

KBK KIMIA FISIKA. 2019.Petunjuk Praktikum Kimia Fisika.Malang:Kimia


FMIPA Universitas Negeri Malang.
Chang, Raymond. 2009.Kimia Dasar Edisi Ketiga Konsep-konsep Inti. Jakarta:
Erlangga,.

Atkins. 1997. Kimia Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Castellan, Gilbert W. 1983. Physical Chemistry 3rd edition. London: Addison-


Wesley Publishing Company.
LAMPIRAN

Gambar 1: Gambar 2: Gambar 3:


Proses pengampelasan lembaran Cu Pengampelasan lembaran Zn Pengambilan larutan ZnSO4

Gambar 4: Gambar 5: Gambar 6:


ZnSO4 1,0 M + CuSO4 1,0 M ZnSO4 1,0 M + CuSO4 0,1 M ZnSO4 1,0 M + CuSO4 0,01 M
GGL: 1,06 V GGL: 1,04 V GGL: 1,02 V

Gambar 7: Gambar 8: Gambar 9:


ZnSO4 1,0 M + CuSO4 0,001 M Pengambilan 50 ml CuSO4 1,0 M ZnSO4 1,0 M + CuSO4 1,0 M
GGL: 0,98 V GGL: 1,10 V
Gambar 10: Gambar 11:
ZnSO4 0,1 M + CuSO4 1,0 M ZnSO4 0,01 M + CuSO4 1,0 M
GGL: 1,11 V GGL: 1,12 V

Anda mungkin juga menyukai