3.3 - Potongan Materi PDF
3.3 - Potongan Materi PDF
1
2
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
3
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
4
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
5
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
6
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
7
Para Pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat - rakyat jelata,
dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh – bodohi oleh para
kolonial Belanda.
Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain :
a. Munculnya golongan - golongan terpelajar di Indonesia.
b. Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga –
tenaga kerja di perusahaan Belanda.
c. Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
8
d. Perlawanan bersifat follow-up, artinya tidak ada tindak lanjut apabila seorang
pemimpin berhasil ditawan.
Faktor Internal
a. Penderitaan rakyat akibat adanya penjajahan. Penderitaan yang dialami
rakyat Indonesia kemudian memunculkan rasa senasib dan sepenanggungan
karena sama-sama merasa dijajah oleh Belanda.Rasa inilah yang selanjutnya
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
9
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
10
Faktor Eksternal
a. Masuknya ide-ide Barat lewat Pendidikan. Masuknya ide-ide ini melalui
pendidikan modern yang menggantikan pendidikan tradisional (wihara-wihara,
pesantren dan pondok).
b. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905. Kemenangan ini membuat
semangat juang kaum intelek Indonesia yang kemudian menjadi pelopor lahirnya
pergerakan nasional di Indonesia untuk melawan penjajah.
c. Perjuangan Bangsa lain. Perjuangan bangsa-bangsa di luar Indonesia seperti di
Turki, India dan Irlandia untuk menentang penjajah membuat pergerakan nasional
mulai disadari dan harus dilakukan.
d. Berkembangnya Liberalisme, Demokrasi dan Nasionalisme. Berkembangnya
faham baru ini di Indonesia kemudian membuat pola pikir masyarakat untuk
melawan penjajahan demi suatu kebebasan dan kemerdekaan.
e. Perkembangan Gerakan Nasional negara tetangga. Gerakan nasional negara
tetangga seperti Filipina dan India ini menjadi inspirasi para penggagas
pergerakan nasional untuk melawan penjajah.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
11
yang maju dan bermoral harus membayar utang budi kepada bangsa Indonesia.
Caranya adalah dengan menjalankan Politik Balas Budi atau dikenal dengan sebutan
Politik Etis. Politik Etis yang diuslkan oleh C.Th van Deventer berisi tentang
perbaikanperbaikan dalam bidang irigasi (pengairan), transmigrasi (perpindahan),
dan edukasi (pendidikan). Akan tetapi pelaksanaannya tidak terlepas dari kepentingan
pemerintah Hindia Belanda. Politik Etis sebenarnya merupakan bentuk penjajahan
kebudayaan yang halus sekali. Program edukasi itu sendiri sebenarnya merupakan
pelaksanaan dari Politik Asosiasi yang berarti penggantian kebudayaan asli tanah
jajahan dengan kebudayaan penjajah.
Walaupun menyimpang dari tujuan semula, beberapa pelaksanaan dari Politik
Etis telah membawa pengaruh yang baik. Misalnya, dengan didirikannya sekolah-
sekolah untuk golongan pribumi. Tujuannya adalah untuk memperoleh tenaga baru
pegawai rendah yang bersedia digaji lebih murah dari pada tenaga bangsa-bangsa
Belanda. Banyaknya penduduk pribumi yang bersekolah telah menghasilkan kaum
cerdik pandai dikalangan penduduk pribumi. Kaum cerdik pandai inilah yang
mempelopori kesadaran kebangsaan, yaitu suatu kesadaran tentang perlunya
persatuan dan kesatuan bangsa. Peristiwa timbulnya kesadaran berbangsa disebut
Kebangkitan Nasional Indonesia. Kaum cerdik pandai ini pula yang mempelopori dan
memimpin pergerakan nasional pada awal abad ke-20.
a. Budi Utomo
Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para
mahasiswa STOVIA di Batavia dengan Sutomo sebagai ketuanya. Terbentuknya
organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya telah
berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya membentuk Studiefounds.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
12
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
13
Sampai dengan akhir tahun 1909, telah berdiri 40 cabang Budi Utomo dengan
jumlah anggota mencapai 10.000 orang. Akan tetapi, dengan adanya kongres
tersebut tampaknya terjadi pergeseran pimpinan dari generasi muda ke generasi
tua. Banyak anggota muda yang menyingkir dari barisan depan, dan anggota Budi
Utomo kebanyakan dari golongan priayi dan pegawai negeri. Dengan demikian,
sifat protonasionalisme dari para pemimpin yang tampak pada awal berdirinya
Budi Utomo terdesak ke belakang. Strategi perjuangan BU pada dasarnya bersifat
kooperatif.
Mulai tahun 1912 dengan tampilnya Notodirjo sebagai ketua menggantikan R.T.
Notokusumo, Budi Utomo ingin mengejar ketinggalannya. Akan tetapi, hasilnya
tidak begitu besar karena pada saat itu telah muncul organisasi-organisasi nasional
lainnya, seperti Sarekat Islam (SI) dan Indiche Partij (IP).
Namun demikian, Budi Utomo tetap mempunyai andil dan jasa yang besar
dalam sejarah pergerakan nasional, yakni telah membuka jalan dan memelopori
gerakan kebangsaan Indonesia.Itulah sebabnya tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai
hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati setiap tahun hingga sekarang.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
14
Melihat tujuannya tidak tampak adanya kegiatan politik. Akan tetapi, Sarekat
Islam dengan gigih selalu memperjuangkan keadilan dan kebenaran terhadap
penindasan dan pemerasan oleh pemerintah kolonial.Dengan demikian, di
samping tujuan ekonomi juga ditekankan adanya saling membantu di antara
anggota. Itulah sebabnya dalam waktu singkat, Sarekat Islam berkembang
menjadi anggota massa yang pertama di Indonesia. Sarekat Islam merupakan
gerakan nasionalis, demokratis dan ekonomis, serta berasaskan Islam dengan
haluan kooperatif.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
15
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
16
Organisasi ini mempunyai cita-cita untuk menyatukan semua golongan yang ada
di Indonesia, baik golongan Indonesia asli maupun golongan Indo, Cina, Arab,
dan sebagainya. Mereka akan dipadukan dalam kesatuan bangsa dengan
membutuhkan semangat nasionalisme Indonesia. Cita-cita Indische Partij banyak
disebar-luaskan melalui surat kabar De Expres. Di samping itu juga disusun
program kerja sebagai berikut:
1) meresapkan cita-cita nasional Hindia (Indonesia).
2) memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, baik di bidang
pemerintahan, maupun kemasyarakatan.
3) memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antara agama
yang satu dengan yang lain.
4) memperbesar pengaruh pro-Hindia di lapangan pemerintahan.
5) berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia.
6) dalam hal pengajaran, kegunaannya harus ditujukan untuk kepentingan
ekonomi Hindia dan memperkuat mereka yang ekonominya lemah.
Melihat tujuan dan cara-cara mencapai tujuan seperti tersebut di atas maka dapat
diketahui bahwa Indische Partij berdiri di atas nasionalisme yang luas menuju
Indonesia merdeka.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indische Partij
merupakan partai politik pertama di Indonesia dengan haluan kooperasi.Dalam
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
17
waktu yang singkat telah mempunyai 30 cabang dengan anggota lebih kurang
7.000 orang yang kebanyakan orang Indo.
Oleh karena sifatnya yang progresif menyatakan diri sebagai partai politik
dengan tujuan yang tegas, yakni Indonesia merdeka sehingga pemerintah menolak
untuk memberikan badan hukum dengan alasan Indische Partij bersifat politik dan
hendak mengancam ketertiban umum. Walaupun demikian, para pemimpin
Indische Partij masih terus mengadakan propaganda untuk menyebarkan gagasan-
gagasannya.
Satu hal yang sangat menusuk perasaan pemerintah Hindia Belanda adalah
tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik een Nederlander was
(seandainya saya seorang Belanda) yang isinya berupa sindiran terhadap
ketidakadilan di daerah jajahan. Oleh karena kegiatannya sangat mencemaskan
pemerintah Belanda maka pada bulan Agustus 1913 ketiga pemimpin Indische
Partij dijatuhi hukuman pengasingan dan mereka memilih Negeri Belanda sebagai
tempat pengasingannya.
Dengan diasingkannya ketiga pemimpin Indische Partij maka kegiatan
Indische Partij makin menurun. Selanjutnya, Indische Partij berganti nama
menjadi Partai Insulinde dan pada tahun 1919 berubah lagi menjadi National
Indische Partij (NIP). National Indische Partij tidak pernah mempunyai pengaruh
yang besar di kalangan rakyat dan akhirnya hanya merupakan perkumpulan
orang-orang terpelajar.
d. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada
tanggal 18 November 1912.Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan
Indonesia, sifatnya nonpolitik. Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan,
pendidikan, dan sosial menuju kepada tercapainya kebahagiaan lahir batin.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
18
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
19
e. Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda Indonesia, sebenarnya telah dimulai sejak berdirinya Budi
Utomo, namun sejak kongresnya yang pertama perannya telah diambil oleh
golongan tua (kaum priayi dan pegawai negeri) sehingga para pemuda kecewa
dan keluar dari organisasi tersebut. Baru beberapa tahun kemudian, tepatnya pada
tanggal 7 Maret 1915 di Batavia berdiri Trikoro Dharmo oleh R. Satiman
Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
20
f. Taman Siswa
Sekembalinya dari tanah pengasingannya di Negeri Belanda (1919), Suwardi
Suryaningrat menfokuskan perjuangannya dalam bidang pendidikan. Pada
tanggal 3 Juli 1922 Suwardi Suryaningrat (lebih dikenal dengan nama Ki Hajar
Dewantara) berhasil mendirikan perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Dengan
berdirinya Taman Siswa, Suwardi Suryaningrat memulai gerakan baru bukan lagi
dalam bidang politik melainkan bidang pendidikan, yakni mendidik angkatan
muda dengan jiwa kebangsaan Indonesia berdasarkan akar budaya bangsa.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
21
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
22
Dengan cara itu Sneevliet dan kawan-kawannya telah mempunyai pengaruh yang
kuat di kalangan SI, lebih-lebih setelah berhasil mengambil alih beberapa
pemimpin SI, seperti Semaun dan Darsono. Mereka inilah yang dididik secara
khusus untuk menjadi tokoh-tokoh Marxisme tulen. Akibatnya SI Cabang
Semarang yang sudah berada di bawah pengaruh ISDV semakin jelas warna
Marxisnya dan selanjutnya terjadilah perpecahan dalam tubuh SI.
Pada tanggal 23 Mei 1923 ISDV diubah menjadi Partai Komunis Hindia
dan selanjutnya pada bulan Desember 1920 menjadi Partai Komunis Indonesia.
(PKI). Susunan pengurus PKI, antara lain Semaun (ketua), Darsono (wakil ketua),
Bersgma (sekretaris), dan Dekker (bendahara).
PKI semakin aktif dalam percaturan politik dan untuk menarik massa maka
dalam propagandanya PKI menghalalkan secara cara. Sampai-sampai tidak
segan-segan untuk mempergunakan kepercayaan rakyat kepada ayat-ayat Al -
Qur'an dan Hadis bahkan juga Ramalan Jayabaya dan Ratu Adil.
Kemajuan yang diperolehnya ternyata membuat PKI lupa diri sehingga
merencanakan suatu petualangan politik. Pada tanggal 13 November 1926 PKI
melancarkan pemberontakan di Batavia dan disusul di daerah-daerah lain, seperti
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Sumatra Barat pemberontakan PKI
dilancarkan pada tanggal 1 Januari 1927.Dalam waktu yang singkat semua
pemberontakan PKI tersebut berhasil ditumpas. Akhirnya, ribuan rakyat
ditangkap, dipenjara, dan dibuang ke Tanah Merah dan Digul Atas (Papua).
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
23
Radikal PNI telah kelihatan sejak awal berdirinya. Hal ini terlihat dari anggaran
dasarnya bahwa tujuan PNI adalah Indonesia merdeka dengan strategi
perjuangannya nonkooperasi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka PNI
berasaskan pada self help, yakni prinsip menolong diri sendiri, artinya
memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial budaya yang telah rusak oleh
penjajah dengan kekuatan sendiri; nonkooperatif, yakni tidak mengadakan kerja
sama dengan pemerintah Belanda; Marhaenisme, yakni mengentaskan massa dari
kemiskinan dan kesengsaraan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI telah menetapkan program kerja
sebagaimana dijelaskan dalam kongresnya yang pertama di Surabaya pada tahun
1928, seperti berikut.
1) Usaha politik, yakni memperkuat rasa kebangsaan (nasionalisme) dan
kesadaran atas persatuan bangsa Indonesia, memajukan pengetahuan sejarah
kebangsaan, mempererat kerja sama dengan bangsa-bangsa Asia, dan
menumpas segala rintangan bagi kemerdekaan diri dan kehidupan politik.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
24
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
25
i. Gerakan Wanita
Munculnya gerakan wanita di Indonesia, khusunya di Jawa dirintis oleh R.A.
Kartini yang kemudian dikenal sebagai pelopor pergerakan wanita
Indonesia.R.A.Kartini bercita-cita untuk mengangkat derajat kaum wanita
Indonesia melalui pendidikan.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
26
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
27
memberikan hasil berarti untuk kemerdekaan Indonesia karena pergerakan seperti itu
sangat mudah dipatahkan oleh penjajah Belanda.
Oleh sebab itulah organisasi-organisasi pemuda ini sepakat untuk melebur
menjadi satu dan membuat pergerakan secara serentak untuk melawan penjajah. Dari
kesepakatan inilah para pemuda ini sepakat untuk mengadakan kongres pemuda.
Kongres ini bertujuan untuk menyatukan organisasi-organisasi yang pada saat itu
terpecah belah. Kongres pemuda diadakan sebanyak dua kali, yakni Kongres Pemuda
1 yang berlangsung pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926. Sedangkan Kongres Pemuda
Kedua diadakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928.
Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda Kedua yang diadakan selama dua hari
lamanya, tepatnya di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres ini diadakan
oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) (Linkin, Dias : 2016). Anggota
PPPI terdiri dari pelajar-pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Ada sejumlah
perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia yang menghadiri
kongres ini, yakni Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong
Islamieten Bond dan Jong Ambon. Ada juga pengamat dari perwakilan etnis
Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi
Djien Kwie.
Kongres yang diadakan di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta ini
bukanlah pertemuan yang pertama yang diadakan oleh para pemuda. Pertemuan
pertama justru diadakan pada tahun 1926. Hasil dari pertemuan ini keluar pada
tanggal 20 Februari 1927. Di tahun berikutnya, tepatnya di bulan Mei 1928,
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
28
pertemuan para pemuda ini kembali diadakan dan dilanjutkan lagi dengan pertemuan
di tanggal 12 Agustus 1928 yang dihadiri oleh seluruh barisan organisasi pemuda
Indonesia. Dari pertemuan tanggal 12 Agustus 1928 inilah yang memutuskan untuk
mengadakan kongres di bulan Oktober 1928. Perihal susunan kepanitiaan diambil dari
masing-masing perwakilan organisasi kepemudaan.
Keputusan inilah yang mengobarkan semangat para pejuang tanah air untuk
memperjuangkan terbentuknya tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia. Pada perkumpulan-perkumpulan yang membahas
kemerdekaan Indonesia berikutnya, Sumpah Pemuda selalu dijadikan asas bersama.
Selain itu, Sumpah Pemuda juga selalu disiarkan di semua surat kabar berbahasa
Indonesia dan selalu dibacakan sebagai pembuka rapat perkumpulan-perkumpulan.
Kongres Pemuda 1
Kongres Pemuda yang pertama ini diadakan pada tanggal 30 April hingga 2 Mei 1928.
Kongres ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari Jong Java, Jong Islamieten
Bond, Jong Sumatra Bond Jong Ambon, Sekar Rukun Jong Batak dan para Pemuda
Theosofie. Kongres pertama ini mengedepankan tema pentingnya persatuan dan
kesatuan para pemuda yang kemudian berdiri dalam satu payung untuk mencapai
Indonesia merdeka.
Sejumlah tokoh yang menjadi pembicara dalam kongres ini adalah Sumarto, M.
Tabrani, Muh. Yamin, Bahder Johan dan Pinontoan. Meski terbentuk kesepakatan
untuk menerima dan mengakui cita-cita persatuan Indonesia, badan untuk mewadahi
semua organisasi pemuda saat itu masih gagal terbentuk. Hal ini terjadi karena adanya
kesalahpahaman serta beda pendapat antara anggota kongres.
Setelah Kongres Pemuda 1 ini, masih diadakan sejumlah pertemuan lainnya
untuk membahas mengenai wadah tunggal organisasi pemuda dari seluruh Indonesia.
Keputusan penting hasil dari Kongres Pemuda 1 ini adalah:
1) Semua perkumpulan pemuda harus bersatu dalam organisasi yang bernama
Pemuda Indonesia
2) Perlu segera diadakannya Kongres Pemuda kedua.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
29
Kongres Pemuda 2
Ada tiga rapat yang dihadiri oleh para pemuda di Kongres Pemuda Kedua ini. Rapat
pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein
(sekarang Lapangan Banteng), hari Sabtu, 27 Oktober 1928. Rapat dibuka oleh Ketua
PPPI, Soegondo Djojopoespito.
Dalam sambutannya, Soegondo mengatakan bahwa ia sangat mengharapkan
kongres ini bisa memperkuat semangat persatuan yang ada di dalam hati para pemuda
peserta kongres, dan seluruh Indonesia nantinya. Ia melanjutkan dengan menjelaskan
lima factor yang bisa membuat persatuan Indonesia menjadi lebih kuat, yakni sejarah,
Bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan yang kuat.
Rapat kedua bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop di tanggal 28 Oktober
1928. Rapat kedua ini banyak membahas seputar pendidikan. Di hari kedua ini yang
jadi pembicara adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Kedua
pembicara ini memiliki pendapat bahwa anak-anak harus mendapat pendidikan
kebangsaan. Selain itu mereka juga mengetengahkan pentingnya keseimbangan
antara pendidikan sekolah dan di rumah.
Rapat ketiga, sekaligus menutup kongres mengambil tempat di gedung
Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Di sini Sunario yang menjadi
pembicara memberikan penjelasan akan pentingnya nasionalisme dan demokrasi
mengiringi gerakan kepanduan. Ramelan yang ikut menjadi pembicara di rapat ketiga
ini mengatakan bahwa gerakan kepanduan tidak boleh dipisahkan dari pergerakan
nasional. Gerakan kepanduan yang ditanamkan sejak dini pada anak-anak bisa
mendidik mereka untuk menjadi disiplin dan mandiri. Kedua hal tersebut sangatlah
dibutuhkan dalam perjuangan menuju kemerdekaan.
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
30
Pertama : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah darah Jang
Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia).
Kedoea : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putran dan Putri Indonesia, Mengaku
Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia).
Ketiga : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putran dan Putri Indonesia,
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia)
Ketiga kalimat yang menjadi rumusan Kongres Sumpah Pemuda tersebut ditulis oleh
Moehammad Yamin di atas secarik kertas yang disodorkan pada Soegdondo saat
Sunario sedang berpidato di sesi terakhir kongres.Moehammad Yamin berbisik pada
Soegondo bahwa ia mempunyai sebuah formula yang terlihat lebih elegen demi
keputusan kongres ini.
Melihat isi dari apa yang dituliskan Moehammad Yamin, Soegondo
membubuhkan paraf setuju di secarik kertas tersebut, lalu diteruskan kepada peserta
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
31
kongres untuk kemudian ikut membubuhkan paraf setuju. Pada awalnya, sumpah
tersebut dibacakan Soegondo dan kemudian dijelaskan secara lebih mendetail oleh
Moehammad Yamin.
E. Rangkuman
1. Dampak Kolonialisme di Indonesia dalam bidang soial budaya adalah
terbentuknya golongan masyarakat. Nasib rakyat Indonesia, khususnya para
penguasa sangat buruk. Kedudukan mereka yang sebelumnya menjadi penguasa,
berubah menjadi aparatur pemerintah kolonial Belanda. Derajat dan kehormatan
mereka sebagai pemuka masyarakat pribumi menurun, kedudukan mereka tidak
diakui oleh pemerintah kolonial Belanda.Mereka bukan lagi sebagai penguasa,
melainkan pembantu dalam menjalankan pemerintahan kolonial. Sedangkan
derajat kehidupan rakyat biasa dinjak injak. Martabat dan hak mereka tidak
mendapat pengakuan dan perlindungan. Keseharian mereka diliputi rasa takut,
cemas, tidak percaya diri, bodoh dan terhina. Kedudukan sosial bangsa Indonesia
dibagi menjadi 3 kelas, yaitu: kelas kesatu diduduki oleh bangsa Barat, kelas
kedua oleh Timur Asing, dan kelas ketiga diduduki oleh masyarakat pribumi.
2. Dalam bidang politik dampak kolonialisme adalah antara lain adalah
Pemerintahan kolonial ikut campur tangan dalam pemerintahan Kerajaan,
kedudukan raja terikat oleh struktur pemerintahan colonial, pemerintahan
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
32
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
33
DAFTAR PUSTAKA
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
34
~ Jayusman ~
Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan
© Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia