IMPERIALISME DI INDONESIA
Disusun oleh :
1. Anisa Sunhidayah ( 02 )
2. Izza Aufy Affeliann Nz. ( 13 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan berasal dari pihak
yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik anggapan
mupun materi yang telah mereka kontribusikan.
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu
bagi para pembaca, sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
meningkatkan isi makalah sehingga menjadi makalah yang memiliki wawasan yang luas dan
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 3 PENUTUP
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Para pemuda sudah sadar bahwa sifat kedaerahan akan menghambat cita-cita mereka.
Sifat ketergantungan dengan pemimpin juga menjadi kendala tersendeiri dalam meraih
kemerdekaan. Inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya kongres pemuda yang
merumuskan Sumpah Pemuda.
3. Apa makna penting dan nilai-nilai sumpah pemuda bagi kehidupan bangsa indonesia?
1.3 TUJUAN
1. Memberikan pengetahuan tentang proses terbentuknya sumpah pemuda
iii
BAB 2
PEMBAHASAN
1. EKSISTENSI ORGANISASI PEMUDA
a. Daendels atau raffle sudah meletakkan dasar pemerintahan yang modern. Para Bupati
dijadikan pegawai negeri dan di gaji, padahal menurut adat istiadat kedudukan Bupati
adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati dijadikan alat kekuasaan
pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang
menjadi sistem kepegawaian.
b. Jawa dijadikan pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektur.
c. Dahulu hukum yang digunakan yaitu hukum adat dan kemudian diubah menjadi hukum
barat modern.
d. Belanda dan Inggris melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, contohnya
tentang pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di
Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elit kerajaan berkurang dalam politik , dan
kekuasaan pribumi bahkan bisa runtuh.
e. Pamong praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi sistem
kepegawaian.
f. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektur.
g. Hukum yang dahulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum
barat modern.
h. Kebijakan yang diambil raja dicampuri Belanda.
2
3
3. DAMPAK KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI BIDANG SOSIAL-BUDAYA.
Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial
Usaha-usaha yang dilakukan oleh Kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak
lain adalah untuk keuntungan pemerintah Belanda, yaitu menghasilkan pegawai
administrasi Belanda yang murah, terampil, dan tetdidik. Selain itu pemerintah Belanda
menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya perkembangan pendidikan dan
pengajaran di Indonesia sampai abad ke-19 menunjukan kecenderungan politik dan
kebudayaan. Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat yang
mempunyai jabatan yang dapat merasakan pendidikan, seperti keturunan raja, keturunan
bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya.
Para pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat-rakyat jelata,
dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh-bodohi oleh para Kolonial
Belanda.
Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain :
BAB 3
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ppg.spada.ristekdikti.go.id
https://underpapers.blongspot.com