Anda di halaman 1dari 22

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 18%

Date: Selasa, April 14, 2020


Statistics: 1185 words Plagiarized / 5019 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective
Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------
-

LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI Dosen pembimbing : Athi


Linda Yani, S.Kep.,Ns.,M.Kep Disusun oleh : Faridhotul Riski (7419012) PRODI
PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI
DARUL ULUM JOMBANG 2020
LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI Masalah Utama Defisit
perawatan diri Proses Terjadinya Definisi Defisit perawatan diri merupakan salah
satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa
kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri.

Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien


dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat (Yusuf dkk, 2015). Defisit
perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan
jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri antaranya mandi, makan minum secara
mandiri, berhias secara mandiri, toileting (BAK/BAB) (Damaiyanti, 2012) Defisit
perawatan diri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya dan
kesejahteraannya sesuai dengan kondisi
kesehatannya.

Klien dinyatakan Kadang perawatan Tidak melakukan


terganggu diri kadang tidak perawatan diri pada
perawatan dirinya saat stres
ika
tidak dapat
melakukan
perawatan dirinya
(Mukhripah, 2012)
Rentan Respon
Adatif Maladaptif
Pola perawatan diri
seimbang
Pola perawatan diri seimbang: saat pasien mendapatkan stressor dan mampu
ntuk berperilaku adatif maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang,
klien masih melakukan perawatan diri Kadang melakukan perawatan diri kadang
tidak: saat pasien mendapatan stressor kadang-kadang pasien tidak
menperhatikan perawatan dirinya Tidak melakukan perawatan diri: klien
mengatakan dia tidak perduli dan tidak bisa melakukan perawatan saat stresso
(Ade, 2011).

Lingkup Defisit Perawatan Diri Kebersihan diri Tidak ada keinginan untuk mandi
secara teratur, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi
Berdandan atau berhias Kurangnya minat dalam memilih pakaian yang sesuai,
tidak menyisir rambut, atau mencukur kumis. Makan Mengalami kesukaran dalam
mengambil, ketidakmampuan dalam membawa makanan dari piring ke mulut,
dan makan hanya beberapa suap dari piring. BAB dan BAK Ketidakmampuan atau
tidak adanya keinginan untuk melakukan defekasi atau berkemih tanpa bantuan
(Yusuf dkk, 2015). Etiologi Menurut Ridhayalla (2015) penyebab defisit perawatan
diri adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran.

Menurut Depkes (2000) dikutip dalam Ridhayalla (2015) terdapat penyebab


defisit perawatan diri adalah: Factor predisposisi Perkembangan Keluarga terlalu
melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu
Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri. Kemampuan realitas turun Klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri. Sosial Kurang dukungan dan latihan
kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi
latihan kemampuan dalam perawatan diri.

Faktor presipitasi Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah
kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri. Menurut Ridhayalla (2015) Faktor — faktor
yang mempengaruhi personal hygiene adalah: Gambaran individu terhadap
dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya
perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya. Praktik
Sosial Pada anak — anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

Status Sosial Ekonomi Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan
uang untuk menyediakannya. Pengetahuan Pengetahuan personal hygiene
sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan
kakinya. Budaya Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan. Kebiasaan seseorang Ada kebiasaan orang yang menggunakan
produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan
lain-lain.

Kondisi fisik atau psikis Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat
diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya Tanda dan gejala Tanda
dan gejala defisit perawatan diri menurut Damaiyanti (2012) sebagai berikut:
Mandi/hygine Klien mengalami ketidakmapuan dalam membersihkan badan,
memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi,
mendapatkan perlengkapan mandi, mengerikan tubuh, serta masuk dan keluar
kamar mandi Berpakaian Klien mempunyai kelemahan dalam meletakan atau
mengambil potongan pakian, menangalkan pakaian, serta memperoleh atau
menukar pakaian.

Makan Klien mempunyai ketidak mampuan dalam menelan makanan,


mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan,
menggunakan alat tambahan, mendapat makanan, membuka container,
memanipulasi makanan dalam mulut, mengambil makanan dari wadah lalu
memasukan ke mulut, melengkapi makanan,mencerna makanan menurut cara
yang diterima masyarakat, mengambil cangkir atau gelas, serta mencerna cukup
makanan dengan aman Eliminasi Klien memiliki kebatasan atau krtidakmampuan
dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil atau bangkit dari jamban,
memanipulasi pakaian toileting, membersihkan diri setelah BAK/BAB dengan
tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil.

Menurut Depkes (2000) dikutip dari Damaiyanti (2012), tanda dan gejala klien
dengan defisit perawatan diri adalah: Fisik Badan bau, pakaian kotor Rambut dan
kulit kotor Kuku panjang dan kotor Gigi kotor disertai mulut bau Penampilan
tidak rapi. Psikologis Malas, tidak ada inisiatif Menarik diri, isolasi diri Merasa tak
berdaya, rendah diri dan merasa hina. Social Interaksi kurang Kegiatan kurang
Tidak mampu berperilaku sesuai norma Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di
sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.

Pohon masalah Effect Resiko perilaku kekerasan Core Problem Defiist perawatan
diri Cause Harga diri rendah Kronis Koping Individu Tidak Efektif Dampak Defisit
Perawatan Diri Dampak dari defisit perawatan diri adalah gangguan pemeliharaan
kesehatan. Gangguan pemeliharaan kesehatan ini bentuknya bisa
bermacam-macam. Akibat dari defisit perawat diri adalah sebagai berikut: Kulit
yang kurang bersih adalah penyebab berbagai gangguan
macam penyakit kulit seperti kadas, kurap, kudis, panu, bisul, kusta, frambosa,
dan borok) Kuku yang kurang terawat dan kotor dapat sebagai tempat bibit
penyakit yang masuk ke dalam tubuh terutama penyakit alat-alat pernapasan.

Disamping itu kuku yang kotor sebagai tempat bertelur cacing, dan sebagai
penyakit cacing pita, cacing tambang, dan penyakit pencernaan Gigi dan mulut
yang kurang terawat akan mengakibatkan gigi berlubang, bau mulut, dan
penyakit gusi Gangguan lain yang akan muncul seperti gastritis kronis (karenan
kegagalan dalam makan), penyebaran penyakit dari orofecal (karena hygiene
BAB/BAK sembarangan) (Wahit Iqbal, 2015). Mekanisme Koping Regresi
Penyangkalan Isolasi sosial Menarik diri Intelektualisasi (Mukhripah, 2012)
Pengkajian Keperawatan Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah
defisit perawatan diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi
pada psien yaitu sebagai berikut: Gangguan kebersihan diri ditandai dengan
rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor
Ketidakmampuan berhias/berdandan ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak
bercukur, serta pada pasien wanita tidak berdandan Ketidakmampuan makan
secara mandiri ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makan sendiri,
makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya Ketidakmampuan BAB atau
BAK secara mandiri ditandai dengan BAB atau BAK tidak pada tempatnya, serta
tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK (Yusuf dkk, 2015).

Mas Inte TU Bina TUK Mel TUK Mel TUK Mel TUK Men
alah rven M: hub 2: atih 3: atih 4: atih 5: gaja
Kep si Pasi ung Pasi pasi Pasi pasi Pasi pasi Pasi rkan
era en an en en en en en en en pasi
wat tida salin ma cara ma ber ma mak ma en
an k g mp -car mp dan mp an mp mel
Defi men perc u a u dan u seca u aku
sit gala aya mel pera mel /ber mel ra mel kan
pera mi den aku wat aku hias: aku man aku BAB
wat defi gan kan an kan Unt kan diri: kan /BA
an sit men keb keb ber uk kegi Men BAB K
diri pera ggu ersi ersi hias pasi atan jelas /BA seca
Dia wat nak han han /ber en mak kan K ra
gno an an diri diri: dan laki- an cara seca man
sa diri prin seca Men dan laki den me ra diri:
kep TUK sip ra jelas seca latih gan mpe man Men
era 1: kom man kan ra an baik rsia diri jelas
wat Pasi unik diri pen baik meli pka kan
an en asi ting puti: n tem
Defi dap tera nya Ber mak pat
sit at peu men pak an BAB
pera me tik: jaga aian Men /BA
wat mbi Sap keb Men jelas K
an na a ersi yisir kan yan
diri hub pasi han ram cara g
Hyg ung en diri but mak tepa
ine an den Men berc an t
diri salin gan jelas ukur yan Men
Ber g ram kan unt g jelas
hias perc ah alat- uk terti kan
Mak aya baik alat pasi b cara
an den verb unt en Men me
BAB gan al uk pere jelas mbe
/BA pera dan men mp kan rsih
K wat non jaga uan cara kan
Ren verb keb latih mer diri
can al ersi ann apik sete
a Me han ya an lah
tind mpe diri meli pera BAB
aka rken Men puti: lata dan
n alka jelas Ber n BAK
kep n kan pak mak Men
era diri cara aian an jelas
wat den -car Men sete kan
an gan a yisir lah cara
Tuju sop mel ram sele me
an an aku but sai mbe
Tan kan Ber mak rsih
yaka keb hias an kan
n ersi Prak tem
nam han tek pat
a diri mak BAB
leng Mel an dan
kap atih sesu BAK
dan pasi ai
nam en den
a me gan
pan mpr taha
ggil akte pan
an kka mak
yan n an
g cara yan
disu men g
kai jaga baik
pasi keb
en ersi
Jela han
skan diri
tuju
an
pert
emu
an
Bers
ikap
jujur
dan
men
epat
i
janji
Tunj
ukk
an
sika
p
emp
ati
dan
men
erim
a
kea
daa
n
pasi
en
apa
ada
nya
Beri
kan
per
hati
an
dan
per
hati
kan
keb
utu
han
das
ar
pasi
en
DAFTAR PUSTAKA Damaiyanti. (2012). Asuhan keperawatan Jiwa. Bandung: PT
Refika Aditama Herdman Ade. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika Iqbal Wahit, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.

Jakarta: Salemba
Medika Mukhripah & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
Refika
Aditama. Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta:
Salemba Medika .
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
SP1 KEBERSIHAN DIRI Proses keperawatan Kondisi pasien Ny. N mengalami
defisit perawatan diri. Ny. N terlihat kotor, rambut kotor dan kusam, gigi kotor,
kulit berdaki, bau, kuku panjang dan kotor, BAB/BAK disembarangan tempat.

Diagnosa keperawatan Defisit Perawatan Diri: ketidakmampuan dalam kebersihan


diri Tujuan Khusus: Membina hubungan saling percaya Menjelaskan pentingnya
kebersihan diri Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri Membantu pasien
mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri Membantu pasien memasukkan
kegiatan membersihkan diri kedalam jadwal harian Tindakan keperawatan Bina
hubungan saling percaya Jelaskan pentingnya kebersihan diri Jelaskan cara
menjaga kebersihan diri Bantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan
diri Bantu pasien memasukkan kegiatan membersihkan diri ke jadwal hariannya
Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan Orientasi Salam
terapeutik selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya faridhotul riski, biasanya
dipanggil perawat riski.

Nama ibu siapa? Biasanya dipanggil siapa? Saya mahasiswa dari unipdu jombang
yang akan merawat ibu hari ini dari jam 7 sampai jam 2 siang, dari tadi saya
melihat ibu menggaruk-garuk tangan, apakah gatal? Evaluasi Bagaimana kabar
ibu hari ini? Apakah sudah mandi bu? Sudah ganti baju? Kontrak Topik : Ibu, saya
ingin berbincang-bincang tentang pentingnya kebersihan Waktu : Ibu, kita akan
berbincang-bincang jam berapa? Berapa lama? Bagaimana jika jam 09.00-09.30 ?
Tempat : Ibu, dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau ditaman ?
Kerja Ibu mengapa ibu garuk-garuk tangan ? Apa ibu sudah mandi ? Apa alasan
ibu tidak merawat diri ? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah
apa menurut ibu yang bisa muncul ? Ya betul, selain tidak nyaman , masalah yang
dapat timbul yaitu kudis, panu, kutu, gatal-gatal, dan lain — lain.

Menurut ibu, jika mandi harus bagaimana ? sebelum mandi apa yang perlu kita
siapkan ? benar sekali, ibu perlu menyiapkan handuk, sikat gigi dan pasta gigi,
sabun, shampoo, dan sisir. Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi, saya
akan membimbing ibu melakukannya. Sekarang, buka pakaian dan siram seluruh
tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokan pada kepala ibu sampai
berbusa, lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali! Selanjutnya ambil sabun, gosokan
diseluruh tubuh secara merata, lalu disiram dengan air sampai bersih, jangan lupa
sikat gigi pakai pasta gigi, giginya disikat mulai dari atas sampai bawah.

Gosok seluruh gigi ibu mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu
kumur-kumur sampai bersih.
Terakhir, siram lagi seluruh badan ibu sampai bersih lalu keringkan dengan
handuk. Ibu bagus sekali melakukannya. Teriminasi Evaluasi subyektif Bagaimana
bu perasaannya setelah belajar cara menjaga kebersihan diri (mandi) yang benar?
Evaluasi obyektif Coba ibu sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang
sudah ibu lakukan Kontrak Topik Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan
berbincang-bincang lagi tentang cara makan yang baik Tempat Ibu mau
berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan? Waktu
Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang jam 08.00-08.20? apa ibu
setuju? Rencana tindak lanjut Saya harap ibu melakukan cara menjaga kebersihan
diri dan jangan lupa memasukkan dalam jadwal kegiatan sehari-hari (Apriliani,
2014).
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
SP 2 MAKAN Proses keperawatan Kondisi pasien Ny. N mengatakan malas untuk
makan sendiri dan tidak mampu untuk makan sendiri. Ketidakmampuan makan
secara mandiri ditandai dengan ketidakmmapuan mengambil makanan sendiri,
makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya. Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri: makan Tujuan Khusus: Membina hubungan saling percaya
Mengetahui cara dan alat makan yang benar Melakukan kegiatan makan
Memasukkan kegiatan makan dalam jadwal kegiatan sehari-hari Tindakan
keperawatan Bina hubungan saling percaya Jelaskan cara dan alat makan yang
benar Latih kegiatan makan Anjurkan untuk memasukkan kegiatan makan dalam
jadwal harian Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan Orientasi
Salam terapeutik selamat pagi ibu, tampak rapi hari ini, pagi ini kita akan berlatih
bagaimana cara makan yang benar, kita akan latihan di meja makan ya bu.

Ayo bu ini makananannya sudah siap Evaluasi Bagaimana ibu sudah mandi hari
ini? Alat apa saja yang dibutuhkan ketika mandi bu? Kontrak Topik Ibu, saya ingin
berbincang-bincang tentang cara dan alat makan yang benar Waktu Ibu, kita
akan berbincang-bincang jam berapa? Berapa lama? Bagaimana jika jam
08.00-08.20? Tempat : Ibu, dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di meja makan ? Kerja Bagaimana kebiasaan ibu sebelum makan, saat
makan, maupun setelah makan? Dimana ibu biasanya makan? Sebelum makan
kita harus cuci tangan memakai air dan sabun.

Ya, ayo kita praktikkan bu! Bagus bu, setelah itu kita duduk dan ambil makanan.
Sebelum kita makan, kita harus berdoa dulu, silahkan ibu pimpin berdoa! Bagus
bu. Ayo kita makan bu! Saat makan kita harus menyuap makanan satu persatu
dengan pelan-pelan, ya ayo sayurnya dimakan juga ya bu. Stelah kita makan, kita
harus bereskan piring dan gelas yang kotor. Iya betul seperti itu, dan kita akhiri
dengan cuci tangan. Teriminasi Evaluasi subyektif Bagaimana bu perasaannya
setelah berbincang-bincang dengan saya dan setelah kita latihan makan bersama
tadi Evaluasi obyektif Coba ibu sebutkan lagi apa saja yang harus kita lakukan
saat makan Kontrak Topik Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan
berbincang-bincang lagi tentang BAB dan BAK yang baik Tempat Ibu mau
berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di aula? Waktu Bagaimana kalau
besok kita berbincang-bincang jam 10.00-10.30? apa ibu setuju? Rencana tindak
lanjut Saya harap ibu melakukan makan secara mandiri dan jangan lupa
memasukkan dalam jadwal kegiatan sehari-hari (Apriliani, 2014).
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
SP 3 TOILETING Proses keperawatan Kondisi pasien Ny. N mengatakan jarang
membersihkan alat kelaminnya ketika setelah BAB atau BAK, ketidakmampuan
BAB atau BAK secara mandiri ditandai BAB atau BAK tidak pada tempatnya, tidak
membersihkan diri dengan baik setelah BAB atau BAK. Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri: toileting Tujuan Khusus: Membina hubungan saling
percaya Dapat melakukan BAB dan BAK yang baik Menjelaskan tempat BAB dan
BAK yang benar Mejelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Tindakan keperawatan Bina hubungan saling percaya Latihan cara BAB dan BAK
dengan baik Jelaskan tempat BAB dan Bak yang benar Jelaskan cara
membersihkan diri setelah BAK dan BAB Strategi komunikasi pelaksanaan
tindakan keperawatan Orientasi Salam terapeutik selamat pagi ibu, bagaimana
perasaannya hari ini? Baik.

Apa sudah dijalankan jadwal kegiatannya? Kita akan berbincang-bincang tentang


cara BAB dan BAK yang baik ya bu, kira-kira 30 menit ya bu? Dimana kita duduk?
Evaluasi Bagaimana ibu apa makannya dihabiskan? Keitka makan apa saja yang
harus dilakukan bu? Kontrak Topik Ibu, saya ingin berbincang-bincang tentang
tempat dan cara BAB dan BAK yang benar Waktu Ibu, kita akan
berbincang-bincang jam berapa? Berapa lama? Bagaimana jika jam 10.00-10.30?
Tempat : Ibu, dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di aula ?
Kerja cara membilas yang bersih setelah ibu buang air besar itu dengan
menyiram air ke alat kelamin ibu dari depan ke belkang, jangan terbalik ya bu.

Cara seperti ini untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di


bokong/anus ibu ke bagian kemaluan kita, setelah ibu selesai cebok, jangan lupa
tinja atau air kecing yang ada di WC dibersihkan, Caranya siram tinja atau air
kencing tersebut dengan air
secukupnya sampai air kencing atau tinja tidak tersisa di WC. Lalu cuci dengan
menggunakan sabun. Teriminasi Evaluasi subyektif Bagaimana bu perasaannya
setelah berbincang-bincang tentang BAB dan BAK yang baik Evaluasi obyektif
Coba ibu jelaskan ulang tentang cara BAB/BAK yang benar Kontrak Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang lagi tentang
cara berhias/berdandan Tempat Ibu mau berbincang-bincang dimana?
Bagaimana kalau di ruangan? Waktu Bagaimana kalau besok kita
berbincang-bincang jam 08.00-08.15? apa ibu setuju? Rencana tindak lanjut Saya
harap ibu melakukan toileting yang benar dan jangan lupa memasukkan dalam
jadwal kegiatan sehari-hari (Apriliani, 2014).
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
SP 4 BERDANDAN/BERHIAS Proses keperawatan Kondisi pasien Ny. N
mengatakan malas berdandan, ketidakmampuan berpakaian atau berhias
ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak
sesuai, tidak berdandan Diagnosa keperawatan Defisit Perawatan
Diri:berhias/berdandan Tujuan Khusus: Membina hubungan saling percaya
Menjelaskan pentingnya berhias/berdandan Latihan cara berhias/berdandan
Masukkan dalam jadwal kegiatan harian Tindakan keperawatan Bina hubungan
saling percaya Jelaskan pentingnya berhias/berdandan Latih cara
berhias/berdandan Anjurkan memasukkan kegiatan berdandan/berhias dalam
kegiatan sehari-hari Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
Orientasi Salam terapeutik selamat pagi ibu, bagaimana perasaannya hari ini?
Baik.

Apa sudah dijalankan jadwal kegiatannya? Kita akan berbincang-bincang tentang


cara berdandan/berhias ya bu, kira-kira 15 menit ya bu? Dimana kita latihannya?
Bagaimana kalau di ruangan? Evaluasi Bagaimana ibu apa hari ini sudah BAB atau
BAK? Ibu ketika BAB/BAK apa saja yang harus dilakukan? Kontrak Topik Ibu, saya
ingin berbincang-bincang tentang melakukan berhias/berdandan Waktu Ibu, kita
akan berbincang-bincang jam berapa? Berapa lama? Bagaimana jika jam
08.00-08.15? Tempat : Ibu, dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruangan ? Kerja apa yang ibu lakukan setelah selesai mandi? Apa ibu
sudah ganti baju? Untuk berpakaian, pilih pakaian yang bersih dan kering,
berganti pakaian yang bersih 2 kali sehari, sekarang coba ibu ganti baju. Iya
bagus bu seperti itu. Apa ibu menyisir rambut? Bagaimana cara menyisir rambut/
coba kita praktikan, lihat ke cermin bu. Bagus sekali.

Teriminasi Evaluasi subyektif Bagaimana bu perasaannya setelah


berhias/berdandan Evaluasi obyektif Coba ibu jelaskan cara berhias diri yang baik
Kontrak Topik Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang
lagi tentang kondisi ibu yang lain Tempat Ibu mau berbincang-bincang dimana?
Bagaimana kalau di taman? Waktu Bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi
nanti jam 15.00-15.30? apa ibu setuju? Rencana tindak lanjut Saya harap ibu
melakukan berhias/berdandan yang benar dan jangan lupa memasukkan dalam
jadwal kegiatan sehari-hari (Apriliani, 2014).

STRATEGI PELAKSANA PADA KELUARGA PASIEN SP 1 KEBERSIHAN DIRI Proses


keperawatan Diskripsi keluarga pasien Tanggal 11 April 2020 perawat riski
bertemu dengan keluarga Ny. N yang sedang menjenguk Ny. N. Hasil wawancara
awal keluarga tidak mengetahui persis apa yang terjadi pada Ny. N. Selain itu,
keluarga Ny. N sudah putuas asa merawatnya, dan tidak tahu lagi bagaimana cara
membujuk Ny. N untuk mandi dan merawat kebersihan dirinya Tujuan
keperawatan pada keluarga Mengetahui masalah yang dialami pasien
Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit perawatan
diri Melatih pasien untuk melakukan kebersihan;mandi Rencana tindakan
keperawatan Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya defisit perawatan diri
Mendiskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
oleh pasien untuk menjaga perawatan diri Jelaskan cara merawat defisit
perawatan diri Latih keluarga tentang cara merawat kebersihan diri:mandi
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian Rencana
komunikasi keperawatan Orientasi Salam terapeutik Selamat pagi, perkenalkan
saya perawat faridhotul riski, biasanya dipanggil perawat riski. Saya yang bertugas
merawat Ny. N selama 1 minggu ini Validasi keluarga Apakah bapak dan ibu
keluarga Ny.

N? Kalau boleh tau apa bapak dan ibu mengetahui apa yang sedang dialami oleh
Ny. N saat ini? Iya, itu salah satu penyebabnya. Ny. N sekarang sedang
mengalami penurunan motivasi untuk merawat diri sendiri Kontrak kerja Kalau
begitu, bagaimana kalau kita berbicara tentang merawat dan membimbing Ny.N
terhadap kebersihan dirinya, bapak dan ibu bisanya kapan? Kalau tempatnya
maunya dimana bapak dan ibu? Baiklah bu, kita akan berbincang-bincang di
ruang perawat kira-kira 15 menit, bagaimana bu? Kerja Apa masalah yang Bapak
dan Ibu rasakan saat merawat Ny. N. Nah, seperti yang saya katakana tadi, Ny.N
mengalami Defisit Perawatan Diri. Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan diri, berhias,
makan, toileting).

Tanda dan gejalanya meliputi malas mandi, tidak mau menyisir rambut, tidak mau
menggosok gigi, tidak mau
memotong kuku, tidak mau berhias, tidak manggunakan alat mandi,
tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum,
BAB dan BAK sembarangan, tidak mengetahui cara perawatan dir
yang benar, badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku
panjang, tidak menggunakan alat-alat mandi, tidak mandi dengan
benar, rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi,pakaian
tidak rapi, tidak mampu berdandan. Kalau di rumah Ny.N, fasilitas apa saja yang
ada untuk kebersihan diri? Kalau kamar mandi? Peralatan yang ada di kamar
mandi apa saja? Baik, kalau begitu bagus, alat-alat tersebut sangat mendukung
Ny.N
untuk menjaga kebersihannya dengan mandi. Bagus, fasilitas yang Bapak dan Ibu
sebutkan tadi itu adalah fasilitas untuk mendukung Ny.N menjaga kebersihan
dirinya. Diharapkan fasilitas tersebut selalu ada di rumah. Bapak, Ibu sekarang
saya akan menjelaskan bagaiman cara merawat Ny.N. Pertama, berikan motivasi
kepada Ny.N jika Bapak dan Ibu melihat tanda dan gejala defisit perawatan diri
mandi pada ibu. Beritahu tentang keuntungan dan kerugian jika kita menjaga
kebersihan diri. Kedua, bapak dan Ibu jelaskan dan bimbing
klien cara mandi.

Ketiga, beri pujian jika pasien telah berhasil melakukan kegiatannya, untuk cara
mandi dan gosok gigi, seperti cara mandi Bapak dan Ibu
pada umumnya. Bapak/Ibu, mari kita ke ruangan Ny.N, Bapak/Ibu mempraktikkan
yang telah kita bicarakan tadi, nanti saya akan mendampingi dan mengawasi
Bapak/Ibu. Ny.N kemarin sudah diberikan jadwal melakukan kegiatan. Saya harap
Bapak dan Ibu selalu mengawasi jadwalnya Ny.N dan beri pujian jika Ny. N
berhasil melaksanakannya Terminasi Evaluasi subyektif Nah, Bapak, Ibu
bagaimana perasaanya setelah kita membahas masalah Ny. N tentang kebersihan
diri ini Evaluasi obyektif Iya bapak, nah kita sudah membahas tentang kebersihan
diri.

Apa Bapak
dan Ibu masih ingat apa yang kita bahas tadi? Sekarang coba Bapak dan Ibu
sebutkan lagi! Rencana tindak lanjut Bagus, Pak, Bu. Nah Bapak dan Ibu selalu
mengawasi jadwal yang telah diberikan kepada Ny. N dan ingat selalu berikan
pujian pada ibu jika ibu berhasil melakukannya Kontrak yang akan datang Kalau
begitu Pak, Bu. Besok saya akan menemui Bapak dan Ibu lagi
jam 09.00 pagi untuk Melatih cara merawat & membimbing pasien:
makan, tempatnya di ruang perawat.

Bagaimana, pak?
STRATEGI PELAKSANA PADA KELUARGA PASIEN SP 2 MAKAN Proses
keperawatan Diskripsi keluarga pasien Tanggal 12 April 2020 keluarga sering
mengunjungi Ny. N. Keluarga juga sering memberi pujian pada Ny, N jika Ny, N
berhasil melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan. Keluarga juga
mengatakan sudah mengerti keadaan Ny, N dan tau cara memotivasi dan
membimbing klien untuk mandi. Tetapi, keluarga mengatakan terkadang Bapak
Donny makan disembarang tempat.

Sehingga, keluarga sangat sedih melihat kebiasaan yang jelek saat makan Tujuan
keperawatan pada keluarga Keluarga mampu melatih pasien cara makan yang
benar Rencana tindakan keperawatan Evaluasi kemampuan keluarga untuk
mengidentifikasi gejala defisit
perawatan diri Memvalidasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien
melaksanakan kegiatan yang telah dilatih Mengevaluasi manfaat yang dirasakan
keluarga dalam merawat, beri pujian Bimbing keluarga merawat kebersihan diri;
makan Bersama keluarga melatih pasien cara makan yg benar Anjurkan
membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian Rencana komunikasi
keperawatan Orientasi Salam terapeutik Selamat pagi pak, bu Validasi keluarga
Bagaimana kabar bapak dan ibu hari ini? Kontrak kerja Bapak, Ibu sesuai janji kita
kemarin hari ini kita akan melatih
cara merawat dan membimbing pasien: makan yang baik. Sesuai kesepakan
kemarin kita melakukannya di ruang perawat, waktunya kira-kira 15 menit.

Bagaimana, Pak, Bu Kerja Sama seperti kemarin, apa saja yang bapak dan ibu
ketahui mengenai
gejala defisit perawatan diri pada Ny. N gimana pak, apakah Bapak dan Ibu ada
kesulitan membimbing pasien dan mengawasi jadwal mandi Ny. N? Apa Bapak
dan Ibu selalu memberikan pujian saat Ny. N berhasil melaksanakan jadwalnya?
Bagus sekali, Bapak. Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah merawat Ny. N
dengan selalu memotivasi dan membimbing untuk mandi? Iya bapak dan Ibu,
benar sekali Nah, sekarang saya akan menjelaskan bagaimana cara melatih pasien
makan dan minum yang baik. Pertama, seperti yang sebelumnya saya katakana
berikan motivasi Ny.

N untuk makan dan minum yang baik. Kedua, bimbing klien cara makan dan
minum yang baik dan tertib, merapikan alat makan stelah makan. Beritahukan
caranya. Setelah itu, Bapak dan Ibu selalu mengingatkan untuk Ny. N minum
obat. Ketiga, selalu berikan pujian Sekarang kita latihan, ya Pak, Bu, sebagaimana
yang telah kita pelajari tadi, mari kita ke ruangan Ny. N, saya akan mendampingi
dan mengawasi Bapak dan Ibu Bapak, Ibu, Ny. N kemarin sudah diberikan jadwal
melakukan kegiatan latihan makan dan minum yang baik. Saya harap Bapak dan
Ibu selalu mengawasi jadwal latihan makan dan minum yang baik Ny. N, dan beri
pujian jika Ny.

N berhasil melaksanakannya Terminasi Evaluasi subyektif Bapak, Ibu bagaimana


perasaanya setelah kita membahas masalah Ny. N tentang latihan makan dan
minum yang baik Evaluasi obyektif Iya bapak, kita sudah membahas tentang
latihan makan dan minum yang baik. Apa Bapak dan Ibu masih ingat apa yang
kita bahas tadi? Sekarang coba Bapak dan Ibu sebutkan lagi. Bagus, Pak, Bu
Rencana tindak lanjut Tadi Bapak dan Ibu selalu mengawasi jadwal yang telah
diberikan kepada Ny. N dan ingat selalu berikan pujian pada ibu jika ibu berhasil
melakukannya. Kontrak yang akan datang Kalau begitu Pak, Bu.

Besok saya akan menemui Bapak dan Ibu


lagi jam 11.00 siang untuk membicarakan merawat & membimbing
BAB dan BAK pasien, Bagaimana, pak? STRATEGI PELAKSANA PADA KELUARGA
PASIEN SP 3 TOILETING Proses keperawatan Diskripsi keluarga pasien Tanggal 13
April 2020 keluarga mengatakan sudah mengerti keadaan
Ny. N dan tau cara memotivasi dan membimbing Ny. N untuk mandi. Keluarga
juga tau bagaimana membimbing Ny. N untuk makan dan minum yang baik.
Keluarga juga selalu membantu pasien untuk melaksanakan kegiatan sesuai
jadwal dan selalu memberi pujian.

Tapi, keluarga masih tidak tau bagaimana membimbing klien untuk BAB dan BAK
yang baik Tujuan keperawatan pada keluarga Keluarga mampu melatih pasien
merawat kebersihan diri: BAB dan BAK dengan benar Rencana tindakan
keperawatan Evaluasi kemampuan keluarga untuk mengidentifikasi gejala defisit
perawatan diri Memvalidasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien
melaksanakan kegiatan yang telah dilatih Mengevaluasi manfaat yang dirasakan
keluarga dalam merawat, beri pujian Bimbing keluarga merawat kebersihan diri:
BAB dan BAK Bersama keluarga melatih pasien cara BAB dan BAK yg benar
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian Rencana
komunikasi keperawatan Orientasi Salam terapeutik Selamat pagi pak, bu Validasi
keluarga Bagaimana kabar bapak dan ibu hari ini? Kontrak kerja Bapak, Ibu sesuai
janji kita kemarin hari ini kita akan melatih
cara merawat dan membimbing BAB dan BAK yang baik. Sesuai kesepakan
kemarin kita melakukannya di ruang perawat, waktunya kira-kira 15 menit.

Bagaimana, Pak, Bu Kerja Bapak ibu, sudah tiga hari kita bertemu, sekarang bapak
dan ibu
coba sebutkan apa saja yang telah bapak dan ibu ketahui mengenai
gejala defisit perawatan diri Gimana pak, apakah Bapak dan Ibu ada kesulitan
membimbing dan mengawasi jadwal Ny. N? Apa Bapak dan Ibu selalu
memberikan pujian saat Ny. N berhasil melaksanakan jadwalnya? Bagus sekali,
Bapak Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah merawat Ny. N dengan selalu
memotivasi dan membimbing ibu dalam hal perawatan diri? Terus, apa yang
Bapak dan Ibu rasakan setelah membimbing Ny. N? Iya bapak dan Ibu, benar
sekali Sekarang ayo kita mulai bapak ibu. Pertama, bapak dan ibu dapat
menanyakan kepada Ny.

N, apa Ny. N sudah BAB atau BAK, kemudian bantu Ny. N untuk latihan
membersihkan diri setelah BAB atau BAK. Yang terakhir, bantu Ny. N latihan
membersihkan tempat BAB dan BAK. Sekarang bapak, ibu kita langsung
praktekkan ke Ny. N ya, saya juga akan menemani dan mengawasi Bapak dan Ibu
Bapak, Ibu, Ny. N kemarin sudah diberikan jadwal
melakukan kegiatan latihan BAK dan BAB. Saya harap Bapak dan
Ibu selalu mengawasi jadwal latihan BAK dan BAB Ny. N dengan baik. Dan beri
pujian jika Ny. N berhasil melaksanakannya Bapak ibu, suasana kekeluargaan dan
lingkungan yang nyaman sangat penting untuk mempercepat proses
penyembuhan Ny. N.

Jadi bapak/ibu harus menciptakan kondisi tersebut, selain itu bapak/ibu juga
perawat harapkan selalu menemani bapak selama
perawatan dilakukan dan mengajak Ny. N ngobrol disaat waktu santai,
memberikan pujian dan juga buat lingkungan seperti dirumah Terminasi Evaluasi
subyektif Bapak, Ibu bagaimana perasaanya setelah kita membahas masalah Ny.
N tentang merawat & membimbing BAB dan BAK pasien Evaluasi obyektif Iya
bapak, nah kita sudah membahas tentang merawat & membimbing BAB dan BAK
pasien.

Apa Bapak dan Ibu masih ingat apa yang kita bahas tadi? sekarang coba Bapak
dan Ibu sebutkan lagi Rencana tindak lanjut Bagus, Pak, Bu. Tadi kan, Bapak dan
Ibu selalu mengawasi jadwal yang telah diberikan kepada ibu dan ingat selalu
berikan pujian pada ibu jika ibu berhasil melakukannya. Kontrak yang akan
datang Bapak, Ibu, dan juga Ny.N bagaimana kalau besok jam 09.00 pagi kita
bertemu di kamar Ny.N

untuk berlatih cara mebimbing ibu untuk berdandan/berhias waktunya sekitar 20


menit, Bagaimana Pak, Bu?
STRATEGI PELAKSANA PADA KELUARGA PASIEN SP 4 BERDANDAN/BERHIAS
Proses keperawatan Diskripsi keluarga pasien Tanggal 14 April 2020 keluarga
mengatakan selalu mengawasi jadwal
Ny.N. Keluarga juga mengatakan sudah mengerti keadaan Ny.N dan tau cara
memotivasi dan membimbing klien untuk mandi. Keluarga juga terlihat lebih
sering mengunjungi Ny.N. Tetapi, keluarga masih belum tahu bagaimana cara
agar Ny.N selalu berpenampilan rapi Tujuan keperawatan pada keluarga Keluarga
mampu melatih pasien untuk melakukan kebersihan diri:
berdandan/berhias Rencana tindakan keperawatan Evaluasi kemampuan keluarga
untuk mengidentifikasi gejala defisit
perawatan diri Memvalidasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien
melaksanakan kegiatan yang telah dilatih Mengevaluasi manfaat yang dirasakan
keluarga dalam merawat, beri pujian Bimbing keluarga merawat kebersihan diri:
berdandan Bersama keluarga melatih pasien cara berdandan yg benar Anjurkan
membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian Rencana komunikasi
keperawatan Orientasi Salam terapeutik Selamat pagi pak, bu Validasi keluarga
Bagaimana kabar bapak dan ibu hari ini? Kontrak kerja Bapak, Ibu sesuai janji kita
kemarin hari ini kita akan melatih
cara merawat dan membimbing pasien: berdandan tempatnya disini
saja pak, Bu di ruang perawat, waktunya kurang lebih 20 menit.
Bagaimana, Pak, Bu Kerja Bapak, Ibu, apakah saja yang ibu dan bapak ketahui
mengenai tanda
dan gejala kalau Ny.N

mengalami kesulitan dalam perawatan diri sendiri? Bagus, pak, bu Gimana pak,
apakah Bapak dan Ibu ada kesulitan membimbing pasien
dan mengawasi jadwal Ny.N? Apa Bapak dan Ibu selalu memberikan pujian saat
Ny.N berhasil melaksanakan jadwalnya? Bagus sekali, Bapak Bagaimana perasaan
Bapak dan Ibu setelah merawat Ny.N dengan selalu memotivasi untuk melakukan
kebersihan diri? Iya bapak dan Ibu, benar sekali? Nah, sekarang saya akan
menjelaskan bagaimana cara merawat kebersihan diri, berdandan. Pertama,
seperti yang sebelumnya saya katakana berikan motivasi jika
Ny.N

malas berhias. Kedua, bimbing klien cara berhias, seperti berpakaian yang rapi,
sisiran dan berdandan. Beritahukan caranya. Ketiga, selalu berikan pujian
Sekarang kita latihan, ya Pak, Bu, sebagaimana yang telah saya jelaskan tadi. Mari
kita ke ruang Ny.N agar latihan berias dirinya bersama dengan Ny.N, saya akan
mendampingi dan mengawasi Bapak dan Ibu saat ibu mempraktikkannya Bapak,
Ibu, Ny.N kemarin sudah diberikan jadwal melakukan kegiatan berias diri. Saya
harap Bapak dan Ibu selalu mengawasi jadwal berias diri Ny.N. Dan beri pujian
jika Ny.N berhasil melaksanakannya Terminasi Evaluasi subyektif Nah, Bapak, Ibu
bagaimana perasaanya setelah kita membahas masalah
Ny.N

tentang berdandan Evaluasi obyektif Iya bapak, nah kita sudah membahas
tentang berdandan. Apa Bapak dan
Ibu masih ingat apa yang kita bahas tadi? Sekarang coba Bapak dan Ibu sebutkan
lagi Rencana tindak lanjut Bagus, Pak, Bu. Nah tadi kan, Bapak dan Ibu selalu
mengawasi jadwal yang telah diberikan kepada Ny.N dan ingat selalu berikan
pujian pada ibu jika ibu berhasil melakukannya. Eksplorasi perasaan Bapak dan
ibu juga bisa menemani dan sering mengajak Ny.N bicara agar Ny.N tidak merasa
kesepian

INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------
-
1% - http://eprints.ums.ac.id/44506/8/RAMDHANI%20e%20baru.pdf
2% -
https://samoke2012.files.wordpress.com/2017/03/lpsp-defisit-perawatan-diri-b.p
df
5% -
https://samoke2012.files.wordpress.com/2017/03/lpsp-defisit-perawatan-diri.pdf
1% - https://www.scribd.com/document/377893355/defisit-perawatan-diri
<1% - https://www.scribd.com/document/364115194/Makalah-Jiwa-I-Defisit
1% -
https://iloslayers.blogspot.com/2011/06/asuhan-keperawatan-pasien-dewasa-de
ngan.html
2% -
https://blognyasiradinsam.blogspot.com/2013/12/askep-defisit-perawatan-diridp
d.html
1% -
https://www.slideshare.net/ayunannaim/asuhan-keperawatan-keperawatan-lansia
-dengan-personal-hygiene
<1% -
https://www.scribd.com/document/367565252/LAPORAN-PENDAHULUAN-JIWA
1% - https://diananovietha.blogspot.com/2012/09/bab-1-pendahuluan-1.html
1% - https://bersamainonk.blogspot.com/2012/07/lp-defisit-perawatan-diri.html
<1% - https://www.scribd.com/document/393433732/DOC-20170929-WA0081
<1% - https://www.scribd.com/document/368844478/Lp-Defisit-Perawatan-Diri
1% - https://www.scribd.com/document/388521265/defisit-perawatan-diri-docx
1% - https://lutfyaini.blogspot.com/2015/03/strategi-pelaksanaan-sp-defisit.html
<1% -
https://www.academia.edu/36420261/LAPORAN_PENDAHULUAN_DPD_dan_RPK
1% -
https://ktijiwa.blogspot.com/2013/07/bab-1-jiwa-gsp-haluinasi-pendengaran.htm
l
1% - https://agungmajestic.wordpress.com/category/asuhan-keperawatan/
1% - https://dwiekeke.blogspot.com/2013/07/askep-defisit-perawatan-diri.html
<1% - https://sampun68.wordpress.com/
<1% -
https://agungmajestic.files.wordpress.com/2011/10/lp-defisit-perawatan-diri.doc
<1% - https://ners-novriadi.blogspot.com/2012/09/defisit-perawatan-diri.html
<1% - https://nanangranggo.blogspot.com/
<1% -
https://www.scribd.com/document/391956215/lpsp-defisit-perawatan-diri-b-pdf
1% -
https://www.scribd.com/document/392666902/lpsp-defisit-perawatan-diri-b-pdf
<1% -
https://ellamarthalaudya.blogspot.com/2015/12/contoh-askep-dan-sptk-pada-kli
en.html
<1% -
https://senyumketiga.blogspot.com/2014/08/makalah-gangguan-presepsi-sensor
i.html
<1% - https://bluesteam47.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/ozlke6q4-asuhan-keperawatan-pada-ny-s-
dengan-prioritas-masalah-defisit-perawatan-diri-di-rsj-daerah-provsu-medan.ht
ml
1% - https://edoc.pub/lp-amp-sp-pasien-defisit-perawatan-diri-pdf-free.html
<1% - https://www.scribd.com/document/365389153/Laporan-Kep-Jiwa
<1% -
https://id.scribd.com/doc/171119853/Asuhan-Keperawatan-Pada-Pasien-Defisit-
Perawatan-Diri
1% -
https://id.scribd.com/doc/313444857/Strategi-Pelaksanaan-Tindakan-Keperawata
n-Dengan-Klien-Defisit-Perawatan-Diri-Fix
<1% -
https://dannyprijadi.wordpress.com/2009/06/25/anak-sudah-3-tahun-tapi-belum
-mau-bicara/
<1% - https://bamschalampa.blogspot.com/2010/08/
<1% -
https://es.scribd.com/document/339211845/Modul-Keswa-Bagi-Perawat-Di-FKTP
-Copy
<1% - https://muslimahwatyyahoocoid.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://id.scribd.com/doc/6240697/21092008
<1% - https://bluesteam47.blogspot.com/2010_10_10_archive.html
<1% - https://bluesteam47.blogspot.com/2010/
<1% -
https://www.scribd.com/document/354776539/DEFISIT-PERAWATAN-DIRI-doc-d
oc

Anda mungkin juga menyukai