Anda di halaman 1dari 4

Nofriza Endah Pratiwi

111711023

S1 Keperawatan Tk. 3

1. Berikan contoh teknik pengambilan sampeling berikut :


Jawaban:
- Simple Random Sampling ; Artinya pengambilan secara sederhana, Misalkan kita
ingin mengambil sampel 50 orang dari 150 populasi yang ada, maka secara acak kita
dapat mengambil 50 orang ini dengan melalui lemparan dadu atau dengan nomor
yang telah ditulis kemudian disesuaikan dengan urutan populasi.
- Stratified random sampling ; artinya ada strata/tingkatan. Misalkan peneliti ingin
mengambil 30 orang dari 100 populasi yang tersedia kemudian peneliti
mengelompokkan subjek dengan tingkatan pendidikan, SD diambil 10 orang, SMP
10 orang, dan SMA 10 orang.
- Cluster random sampling ; Artinya ada klaster/Pengelompokan bedasarakan wilayah
atau lokasi. Misalkan peneliti ingin meneliti anak yang mengalami hospitalisasi
dengan sampel 15 anak, maka peneliti mengambil sampel pada anak berdasarkan
ruangan yang dirawat dari Rumas Sakit A sebanyak 5 anak, RS B sebanyak 5 anak
dan RS C sebanyak 5 anak.
- Purposive sampling ; Artinya pengambilan sampel bedasarkan penetapan yang
bedasarkan karakteristik inklusi yang dikehendaki oleh peneliti. Misalnya peneliti
ingin meneliti tentang peran keluarga dalam perawatan pasien dengan skizofrenia
dirumah, maka peneliti memilih subjek pada keluarga klien yang mempunyai anak
dengan skizofrenia.
- Convinience sampling ; artinya pengambilan sampel karena kebetulan dijumpai di
tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data. Misalnya pada waktu
peneliti praktik diruangan kebetulan menjumpai klien yang diperlulkan (sesuai
permasalahan penelitian), maka peneliti langsung menetapkan subjek tersebut untuk
diambil datanya.
- Snow ball sampling; artinya pengambilan sampel secara berantai. Misalkan peneliti
ingin mengetahui gambaran orang dengan HIV/AIDS namun peneliti sulit dalam
mendapatkan subjek dengan HIV/AIDS, namaun informan atau sebagian responden
akan mempunyai jaringannya sehingga akan memberikan informasi terkait subjek
lainnya yang mengidap HIV/AIDS. Teknik ini disebut snowball karena jumlahnya
sedikit diawal dan semakin besar diakhir seperti bola salju.

2. Hubungan pola asuh terhadap perilaku merokok pada remaja di desa A dengan jumlah
remaja sebanyak 146 Orang. Hitungalah sampel yang tepat.
Jawaban:
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan menurut Nursalam (2013).

N . z2 p . q Keterangan
n=
d 2 ( N −1 )+ z2 . p . q
n = perkiraan besar sampel
146 ( 1,96 )2 .0,5.0,5
= 2 2
( 0,05 ) . ( 146−1 )+ (1,96 ) . 0,5 . 0,5
N = perkiraan besar populasi
146 . 3,84 . 0,25
=
0,0025 .145+0,96 Z = nilai standar normal untuk α= 0,05 (1,96)
140,16
=
1,32 P = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
= 106 responden
q = 1-p (100% - p)

d = tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)

3. Mahasiswa C melakukan penelitian pada ODGJ yang melakukan kekerasan terhadap


pasangannya. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling, sebutkan kriteria
pertimbangan pada penelitian ini ?
Jawaban :
Kriteria pertimbangan merupakan keriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti dalam
menentukan sampel penelitian,. Bedasarkan kasus petanyaan maka untuk keriteria
pertimbangan/penetapan oleh peneliti yang menggunakan teknik purposive smpling
dibagi menjadi kriteria inklusi dan ekslusi, sebagai berikut:
Inklusi ; merupakan karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target
yang terjangkau dan akan diteliti
- ODGJ yang telah menikah atau memiliki pasangan
- ODGJ yang melakukan kekerasan terhadap pasangan
- ODGJ yang agresif terhadap pasangan

Ekslusi ; merupakan karakteristi responden yang tidak termasuk dalam keriteria inklusi.

- ODGJ yang belum menikah


- ODGJ yang tidak agresif terhadap pasangannya

4. Jelaskan populasi target dan terjangkau beserta contohnya


Jawaban :
- Populasi Target ; yaitu populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi
sasaran akhir penelitian. Misalkan peneliti ingin mengtahui gambaran pasien dengan
Diabetes Melitus, dan kita sudah mempunyai kelompok populasi target pada klien
Diabetes Melitus di Panti Werda Tanjungpinang.
- Populasi Terjangkau (Accessible Popilation) ; Merupakan populasi yang memenuhi
kriteria penelitian dan biasanya dapat terjangkau oleh peneliti dari kelompoknya.
Contoh, semua klien Diabetes Melitus yang menjadi anggota Askes di Panti Werda
Tanjungpinang. Peneliti biasanya menjadikan sampel pada populasi target tersebut
dan diharapkan dapat dipergunakan untuk mewakili kelompok populasi klien
Diabetes Melitus yang ada di Panti Werda Tanjungpinang

5. Jelaskan pertimbangan dalam memilih teknik sampling


Jawaban:
Yang perlu dipertimbangkan dalam memilih teknik sampling, yaitu

- Tujuan penelitian. Bila kita ingin mencapai generalisasi yang berlaku bagi seluruh
populasi, maka perlu kita pakai sampling acakan atau random. Kalau kita bertujuan
untuk memperoleh kesan-kesan umum dalam waktu singkat dapat kita gunakan non-
probability sampling.

- Pengetahuan tentang populasi. Bila kita tidak mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang populasi, sampling acakan tidak dapat kita laksanakan dengan baik. Pada taraf
permulaan kita adakan studi eksploratif dengan non-probabaility sampling, kemudian
setelah kita memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang populasi baru kita
gunakan sampling acakan.
- Ketersediaan untuk menjadi populasi sebagai sampel. Sering timbul kesulitan untuk
mendapatkan ketersediaan orang untuk dijadikan sampel.

- Jumlah biaya yang tersedia untuk penelitian.

- Besar populasi. Bila populasi sangat besar, sampling daerah yang paling serasi. Bila
populasi kecil, ada kemungkinan bagi sampling jenuh atau padat.

- Fasilitas yang tersedia seperti komputer, kalkulator.

Anda mungkin juga menyukai