Oleh :
Hisyam Ilham
15711101
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
PERCEPTION DUE TO SMOKING AMONG SMOKER
STUDENTS AT SENIOR HIGH SCHOOL 2 PLAYEN
GUNUNGKIDUL
A Scientific Paper
Submitted as Requirement
To Obtain Bachelor of Medicine
by :
Hisyam Ilham
15711101
FACULTY OF MEDICINE
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
iii
Hisyam Ilham
15711101
26 April 2019
Disahkan
Dekan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
HALAMAN PERYATAAN ............................................................................. ...viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
INTISARI.............................................................................................................. xii
ABSTRACT ...................................................................................................... ...xiii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
LAMPIRAN .......................................................................................................... 53
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen HBM dan Hubungan dengan Perilaku Merokok ........... 18
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Hisyam Ilham
ix
KATA PENGANTAR
Bissmillhirrahmanirrahim
7. Bapak Imam Mushodo, S.P, selaku guru bagian kesiswaan SMA N 2 Playen
Gunungkidul yang telah membantu penulis untuk mencari responden dari
awal penelitian hingga akhir.
8. Kedua orang tua penulis, Ayahnda H. Sumadi, S.K.M, M.M, beserta Ibunda
Hj. Puji Rahayu Amd.Keb yang senantiasa memberikan doa, cinta, dan
kasih saying serta pengorbanannya hingga sekarang.
9. Para narasumber siswa SMA Negeri 2 Playen yang tidak bisa disebutkan
nama-namanya.
10. Rekan-rekan bimbingan penelitian penulis Muhammad Wildan Jauhar
Alafi, Muhammad Syihab Romzi Zain, Ihsan Najib, Mushammad
Musadaddul Fikri, Hana Amelia Adianingrum, Shela Aisyah Granitya,
dan Retno Asih Rarasati yang selalu membantu penulis dalam doa dari
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
11. Sahabat, rekan seperjuangan, saudara Hanif Purbaya, Adhitama Noor
Idninda, Mohammad Faried Rahman Hakim dan Abdulhakim Akbar
Rashif Mizani yang telah membantu penulis dalam mengarungi dinamika
belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Semoga kita
semua dapat menjadi seorang dokter yang memiliki kepribadian rahmatan lil
‘alamin serta dipertemukan kembali di surga-Nya kelak, aamiin ya rabbal
‘alamin.
12. Sahabat juang yang selalu memberikan keceriaan, Irawan Zaki Mediciano,
Ahmad Romzia Primaditya, dan Muhammad Abdul Rosyid Mundzir.
13. Kawan yang selalu mendengar keluh kesah penulis, Inannami Fadiyah
Mahrunnisa, dan Kaka Cita Prasiddha.
14. Keluarga yang menjadi support sistem Mardhika Pramestu, dan Wahyu
Aziz Priyatama.
15. Teman-teman AZATHRA yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
16. Bapak Ibu fotocopy Sahabat FK UII yang selalu sigap membantu mahasiswa
agar tugas dan bahan tersedia tepat waktu.
17. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis
mengucapkan terima kasih banyak.
xi
Penulis sadar dan paham bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang ada di dalamnya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaan karya tulis ilmiah ini. Selain itu penulis juga
mengharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah ini, dapat membantu ataupun
menfasilitasi penelitian-penelitian yang akan datang.
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi
siapapun yang membacanya dan dapat menjadi salah satu lahan pahala untuk
penulis, aamiin aamiin ya rabbal alamin.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Hisyam Ilham
xii
INTISARI
ABSTRACT
PENDAHULUAN
1
2
China, namun terjadi penurunan di Amerika dan Jepang akibat sistem regulasi
yang cukup ketat dalam mengatur produksi rokok (Tobacco Atlas, 2015).
TINJAUAN PUSTAKA
10
11
2.1.2 Perilaku
Perilaku menurut Wawan & Dewi (2010), merupakan suatu respon
individu terhadap paparan stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati
dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan yang disadari
maupun tidak disadari. Perilaku dapat juga diartikan kumpulan berbagai
faktor yang saling berinteraksi satu sama lain yang mana interaksi tersebut
tidak disadari memiliki hubungan kompleks sehingga kadang kita tidak
sempat memikirkan penyebab seseorang melakukan perilaku tertentu.
2.1.4 Persepsi
Menurut Sarlito (2012) persepsi merupakan kemampuan seseorang
untuk mengorganisir suatu pengamatan, kemampuan tersebut antara lain
kemampuan untuk membedakan, kemampuan mengelompokan, dan
kemampuan untuk memfokuskan suatu keyakinan dalam diri seseorang.
Oleh karena itu setiap orang bisa memiliki persepsi yang berbeda-beda
walaupun objeknya sama. Hal tersebut memang dimungkinkan karena
adanya perbedaan dalam segi sistem penilaian dan ciri dari kepribadian
seseorang karena pada hakekatnya persepsi berhubungan dengan proses
kognitif yang dialami oleh setiap individu dalam memahami kondisi
informasi melalui penglihatan, penghayatan, perasaan dan penciuman.
16
Tabel 2.1 Kunci konsep dan definisi dari HBM (Sumber Glanz et al., 2008)
berhenti akan membuat berat badan bertambah karena seorang perokok akan
lebih banyak mengalihkan keinginan untuk merokok dengan makan yang tidak
terkontrol.
(Suhendro, 2012)
BAB III
METODE PENELITIAN
26
27
4. Kesimpulan akhir
Kesimpulan akhir penelitian kualitatif berbentuk deskriptif kualitatif,
merupakan hasil dari konseptualisasi dan penggabungan dari temuan
di lapangan. Data primer berupa hasil wawancara dibandingkan
dengan data sebelumnya yang sudah ada. Sehingga menemukan
kesimpulan akhir yang komprehensif.
9 10 11 12 1 2 3 4
Proposal
Penyusunan
Proposal
Konsultasi
Seminar Proposal
Pengajuan Etik
Pelaksanaan
Pengambilan data
Hasil
Pengolahan data
konsultasi
Penyusunan
laporan
Seminar hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada saat peneliti melakukan observasi pada siswa yang datang ke kantin
peneliti hanya melihat para siswa laki-laki membeli makanan ringan, nasi, soto,
dan minuman es. Mereka hanya duduk-duduk di kantin bersantai sambil
mengobrol selama jam istirahat berlangsung. Topik bahasanya mereka juga
35
36
jarang yang membahas rokok namun ada beberapa yang memang membahas
rokok tapi hanya sekedar membahas saja tidak sampai melakukan perilaku
merokok secara terang-terangan.
“…Takut sih mas, Cuma ya mau gimana lagi!...” (N2 baris 50)
“…Saya merasakan jadi lebih akrab sama temen, jadi kalo bahaya macam
itu tidak terpikirkan…” (N4 baris 86-88)
Selain itu ada manfaat yang menarik yang dijelaskan oleh narasumber,
yaitu prinsip orang merokok sudah beda dengan orang biasa. Orang yang
merokok akan mempunyai alasan masing-masing agar orang lain tahu bahwa
rokok juga memiliki manfaat. Salah satunya sesuai dengan pendapat salah satu
tokoh masyarakat yang di jelaskan oleh salah satu narasumber tentang persepsi
manfaat merokok bagi negara.
“…Perokok itu prinsipnya udah beda mas sama itu.. contohnyaa kaya
prinsip cak Nun jadi kita merokok itu sama seperti kita rutin membayar
pajak ke pemerintah jadi makin banyak merokok makin bagus buat
memperbaiki keuangan negara…” (N1 baris 160-165)
Selain itu ada juga yang berpendapat mengkonsumsi air kelapa muda
minimal tiga kali dalam seminggu dapat menetralisir zat nikotin yang masuk
kedalam tubuh.
“…Kalo saya sih minum air kelapa muda mas minimal 3 kali
seminggu…” (N2 baris 149-150)
Bahkan ada narasumber yang menjelaskan efek rokok terutama pada
paru-paru dapat dikurangi dengan minum susu bear brand secara teratur dan
hal tersebut sudah dilakukan secara rutin. Pendapat tersebut didasarkan pada
salah satu teman narasumber yang sama-sama seorang perokok dan rutin
mengkonsumsi susu bear brand kemudian melakukan foto rontgen paru dengan
hasil yang normal.
“…Kalo saya tahu dari teman yang sama-sama merokok dulu
pernah rontgen paru eee itu katanya susu bear brand bisa mengurangi
dampak diparu akibat rokok mas…” (N1 baris 194-198)
“…Pihak sekolah memang tidak bisa memilih siswa sesuai dengan kriteria
yang diinginkan…” (N6 baris 33-34)
tersebut. Sehingga masuk di bangku SMA siswa tersebut juga tetap melakukan
perilaku merokok.
4.2 Pembahasan
Persepsi narasumber yang menganggap bahwa bahaya merokok yang
tertera dalam bungkus rokok maupun informasi-informasi lain nampaknya
sesuai dengan pendapat Robbins (2002) yang menyebutkan bahwa persepsi
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Sehingga hal tersebut yang
menyebabkan narasumber tidak takut dengan adanya peringatan merokok
karena karakteristik yang berbeda-beda. Narasumber mengganggap bahaya
merokok pada bungkus rokok tidak sesuai dengan apa yang dialami dan
dirasakan. Para narasumber juga masih beranggapan bahwa bahaya rokok tidak
sesuai dengan pengalamannya sehingga narasumber masih sulit untuk
meyakini bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit maupun dampak
negatif pada dirinya. Kemudian narasumber yang tidak menyakini bahwa
dirinya rentan akan dampak negatif merokok dikarenakan mereka belum
mengetahui bahwa rokok baru akan menimbulkan dampak dalam kurun waktu
tertentu. Menurut WHO (2009) rokok baru akan berdampak pada kesehatan
44
dalam kurun waktu 20-30 tahun mendatang. Sehingga memang para siswa
tidak meyakini bahwa dirinya rentan akan dampak negatif karena saat ini masih
dalam kondisi sehat. Para narasumber juga merasa bahwa mereka tidak bisa
berhenti merokok karena kecanduan dengan rokok. Hal ini sesuai dengan
pendapat Tirtosastro (2010) yang menjelaskan perokok mengalami kecanduan
diakibatkan oleh zat adiktif nikotin yang ada didalam rokok sehingga mereka
akan tetap melakukan perilaku merokok agar keinginan terpenuhi.
Narasumber juga menganggap bahwa rokok menjadi pintu gerbang
untuk bisa diterima di lingkungan pergaulan sehingga hal itu dianggap sebagai
manfaat utama karena mereka tidak akan memikirkan bahaya merokok. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Komalasari dan Helmi (2000) dalam
penelitiannya mengatakan bahwa pengaruh teman sebaya sangat erat sekali
dengan perilaku merokok pelajar. Sehingga lingkungan tempat tinggal
menentukan perilaku merokok. Para narasumber juga rata-rata erat dengan
lingkungan perokok seperti ayah, kakak, simbah atau teman sepergaulan sesuai
dengan pendapat Rachmat et al., (2013) yang menyebutkan bahwa keluarga
ataupun orang terdekat merupakan agen imitasi yang baik untuk
mentransmisikan perilaku secara vertikal atau permisif. Sikap permisif itulah
yang akan mengukuhkan hal positif dari perilaku merokok. Sehingga hal
tersebut semakin membuat enggan untuk memulai tindakan berhenti merokok.
Selain itu meskipun manfaat tersebut hanya dirasakan sementara namun hal
tersebut memang sesuai dengan pendapat Leventhal & Cleary (dalam Oskamp,
2001), yang menyebutkan bahwasanya motif merokok ialah untuk
mendapatkan emosi positif, misalnya rasa tenang, relaksasi dan ditujukan
untuk mengikuti kebiasaan kelompok terutama pada remaja dan anak-anak.
Sehingga pada dasarnya mereka memang mengharapkan manfaat tersebut atas
dasar keyakinan dan keinginan pribadi. Perasaan tersebut didapatkan karena
rokok mengandung zat nikotin. Dalam penjelasannya Benowitz (2010)
menjelaskan bahwa zat nikotin yang ada di dalam rokok memicu pelepasan
neurotransmitter salah satunya dopamin. Senyawa kimia inilah yang
menstimulasi perasaan bahagia, tenang, dan nyaman. Sebelum melepaskan
45
dopamin nikotin akan lebih dahulu melepaskan glutamin yakni suatu senyawa
yang memfasilitasi pelepasan dopamin. Sehingga akan timbul perasaan
bahagia dan sebagainya. Waktu yang dibutuhkan nikotin untuk mencapai otak
sekitar sepuluh menit setelah seseorang memulai untuk merokok (NIH, 2011).
Menurut Benowitz (2010) zat nikotin akan meningkatkan kadar dopamin
dalam otak namun apabila kadar nikotin menurun maka akan muncul perasaan
gelisah dan stress.
Seseorang yang merokok juga akan memilik prinsip yang berbeda seperti
seorang perokok selain mendapatkan manfaat dari segi batin juga menganggap
merokok dapat memperbaiki keuangan negara. Menurut Atlas Tembakau
(2013) memang pendapatan negara Indonesia paling tinggi berasal dari cukai
rokok atau pajak produk olahan tembakau yang dewasa ini biasa di konsumsi
masyarakat indonesia. Sehingga tidak mengeherankan apabila hal tersebut
dianggap sebagai salah satu manfaat rokok namun bukan sebagai manfaat
utama. Namun yang menarik dari persepsi ini adalah pandangan manfaat rokok
berdasarkan sudut pandang narasumber memang lebih dominan manfaat
negatif dari pada positif. Karena mereka menganggap manfaat yang didapatkan
tidak imbang dengan apa yang harus mereka hadapi misalnya mendapatkan
rasa tenang, puas, bangga namun mereka akan mendapatkan dampak buruk
seperti penurunan kesehatan, penurunan fisik dan lain sebagainya.
Narasumber menganggap keluarga dan finansial menjadi penghambat
utama dalam perilaku merokok. Apabila merujuk pada hasil penelitian
Komalasari dan Helmi (2000) yang menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor
yang menyebabkan perilaku merokok remaja antara lain kepuasan psikologis,
sikap permisif orang tua terhadap perilaku merokok dan pengaruh teman
sebaya. Sehingga ketika tidak didapatkan sikap permisif orang tua narasumber
akan malu ataupun takut dilihat oleh keluarga maupun orang tua sehingga
mereka akan melakukan perilaku merokok diluar rumah atau berkumpul
bersama teman yang sama-sama perokok atas dasar solidaritas untuk
bergabung dan merokok bersama-sama. Perilaku merokok narasumber
memang sebagian besar belum diketahui oleh pihak keluarga maupun
46
ketahanan olahraga lari pada laki-laki bukan atlet menunjukan bahwa air
kelapa dapat meningkatkan ketahanan olahraga pada laki-laki bukan atlet.
Sedangkan untuk konsumsi susu bear brand bisa mengurangi dampak merokok
di paru nampaknya juga belum terdapat bukti ilmiah pasti sehingga diperlukan
penelitian lanjutan untuk mencari bukti tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
persepsi kemampuan diri narasumber masih meyakini stimulus-stimulus dari
dalam maupun luar untuk berupaya melakukan tindakan dengan tujuan
menjaga kesehatan agar terhindar dari dampak dan bahaya merokok.
Implikasinya adalah para narasumber akan tetap merokok apabila persepsi
yang salah itu masih tertanam dalam fungsi kognitif mereka. Dibutuhkan pola
pikir baru untuk mengintervensi persepsi tersebut. Namun saat ini peneliti
belum bisa memberikan intervensi lebih lanjut karena masalah merokok masih
perlu pembahasan secara komprehensif.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif yang telah dilakukan maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat persepsi yang kurang tepat pada siswa
perokok di SMA Negeri 2 Playen Gunungkidul. Pada persepsi kerentanan dan
keparahan sebagian besar narasumber yakin dan tahu dengan bahaya merokok
namun belum meyakini merokok dapat mempengaruhi dari kesehatan
narasumber. Persepsi manfaat sebagian narasumber menganggap bahwa rokok
lebih banyak negatifnya karena narasumber mendapatkan manfaat utama
hanya sementara namun dampak negatif seperti penurunan kesehatan tetap
akan dihadapi. Kemudian terkait persepsi hambatan seluruh narasumber
menganggap bahwa keluarga dan finansial menjadi hambatan utama yang
ditemui, karena memang narasumber memiliki perilaku merokok namun belum
diketahui oleh pihak keluarga dan narasumber masih menyakini tindakan
berhenti merokok dapat memberikan dampak negatif. Persepsi kemampuan
diri sebagian besar narasumber sudah siap dengan kondisi yang akan dihadapi
ketika memutuskan berperilaku merokok. Narasumber telah melakukan
tindakan-tindakan seperti aktifitas fisik rutin, mengkonsumsi susu bear brand,
mengkonsumsi air kelapa muda minimal 3 kali dalam seminggu yang
diharapkan bisa mengurangi dampak negatif bagi kesehatan. Sehingga
narasumber masih meyakini stimulus baik dari dalam maupun luar untuk tetap
menjaga kesehatannya. Untuk sistem zonasi memang masih menjadi temuan
baru yang dimungkinkan untuk di teliti kembali sehingga dapat menjawab
sejauh mana zonasi mempengaruhi dari perilaku merokok siswa.
48
49
5.2 Saran
Saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan penelitian ini
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Abroms, L. C. et al. (2013) ‘A content analysis of popular smartphone apps for smoking
cessation’, American Journal of Preventive Medicine, 45(6), pp. 732–736. doi:
10.1016/j.amepre.2013.07.008.
Adila Putri, I. (2016) ‘Hubungan Antara Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Dan
Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di
Poliklinik Interna RSUD Bitung’.
Afif Z., Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada siswa-siswi kelas 1
SMU Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia, 2005.
Aula, E.L., 2010, Stop Merokok. Yogyakarta : Garailmu.
Baharuddin. 2017. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada
anak usia remaja madya (15-19 Tahun). Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar.
Bandura, A. (1986). Social Foundations of Tought and Action, A Social Cognitive
Theory. New Jersey: Prentice-Hall.
Benowitz, N. L. 1988. Pharmacologic aspect of cigarette smoking and nicotine
addiction. The New England Journal of Medicine, 319:1318-1330.
Corner M, Norman P. (2003). Predicting Health Behaviour, Research, and Practice
with Social with Social Cognition Model. Buckingham : Open University Press.
Cresswell, J. (2015) Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Crothers, K., 2005, The impact of cigarette smoking on mortality quality of life and
comorbid illnes among HIV-positive veterans : Journal of General Internal
Medicine, 20 (12), 1142-1145.
Fauzi, R. et al. (2013) ‘Atlas Tembakau Indonesia’, (March), p. 21. Available at:
http://tcsc-indonesia.org/wp-content/uploads/2014/02/Atlas.pdf.
Fikriyah, S. and Febrijanto, Y. (2012) ‘Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
merokok pada mahasiswa laki-laki di asrama putra’, 5(1), pp. 99–109.
Glanz,K., Rimer, B.K., and Viswanath,K., 2008, Health behaviour and health education
: theory, research, and practice (4th ed.) John Wiley & Sons, San Francisco.
Heany, C. and Israel, B. (2008) Health Behavior And Health Education. doi:
http://hdl.handle.net/2027/spo.10381607.0007.102.
51
Hong, S. A. and Peltzer, K. (2018) ‘Early Adolescent Patterns of Alcohol and Tobacco
Use in Eight Association of South-East Asian Nations (ASEAN) Member States’,
Substance Use & Misuse. Taylor & Francis, 0(0), pp. 1–9. doi:
10.1080/10826084.2018.1517797.
Jacobsen, L. K. et al. (2005) ‘Effects of smoking and smoking abstinence on cognition
in adolescent tobacco smokers’, Biological Psychiatry. doi:
10.1016/j.biopsych.2004.10.022.
Jenson, T. and Ramos, M. A. (2018) ‘Differences in Psychosocial and Behavioral Risk
Profiles of Cigarette Smokers and E-cigarette Users Among Minnesota
Adolescents: 2016’, Preventing Chronic Disease Public Health Research, Practice
and Policy, 15(E118), pp. 1–10. Available at:
https://hsrc.himmelfarb.gwu.edu/gw_research_days/2018/GWSPH/71.
Johnston, V. et al. (2012) ‘Starting to smoke : a qualitative study of the experiences of
Australian indigenous youth’.
Kementrian Kesehatan RI (2013) ‘Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia
Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013’. doi: 24422-7659.
Komalasari, D. & Helmi, A.F.2000. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok pada
Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada, 2. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada Press.
Leopold, P. L. et al. (2009) ‘Smoking is associated with shortened airway Cilia’, PLoS
ONE, 4(12). doi: 10.1371/journal.pone.0008157.
National Institute Of Health. 2011. DNA Damage. http://www.science-
education.nih.gov. Diakses pada 26 Maret 2019.
Nasution.2007. Perilaku Merokok pada Remaja. Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatra Utara : Medan.
Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT Rineka Cipta.
Jakarta.
Oskamp, Stuart. 2001. Applied Social Psychologi. Buchingham: Open University Press.
Perfetti, T. and Rodgman, A. (2016) ‘THE CHEMICAL COMPONENTS OF
TOBACCO AND by and 2116 New Castle Drive’, (February).
Rachmat, M. et al. (2013) ‘Perilaku Merokok Remaja Sekolah Menengah Pertama’, 7,
p. 11.
Rice, V. H. et al. (2018) ‘Health Effects Reported by Adolescent Water Pipe and/or
Cigarette Smokers Compared to Nonsmokers’, Journal of Adolescent Health.
Elsevier Inc., 000, pp. 1–7. doi: 10.1016/j.jadohealth.2018.08.027.
Saminan, S. (2016) ‘Efek Perilaku Merokok Terhadap Saluran Pernapasan’, Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala, 16(3), pp. 1–4.
52
Sarlito Wirawan Sarwono. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Smet, Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta. PT. Grasindo.
Stephen P. Robbins. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Erlangga. Jakarta.
Strauss, A. and Juliet, C. (2009) Dasar Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Subanada, Ida Bagus. (2008). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.
Jakarta: Sagung Seto.
Sugiyono (2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suhendro, Muhammad. 2012. Aplikasi teori health belief model pada perilaku merokok
siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Pontianak.KTI. Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Swayampakala, K. et al. (2018) ‘Factors associated with changing cigarette
consumption patterns among low-intensity smokers: Longitudinal findings across
four waves (2008–2012) of ITC Mexico Survey’, Addictive Behaviors Reports,
8(June), pp. 154–163. doi: 10.1016/j.abrep.2018.10.002.
Tih, F. et al. (2016) ‘Efek Konsumsi Air Kelapa ( Cocos nucifera ) terhadap Ketahanan
Berolahraga Selama Latihan Lari pada Laki-laki Dewasa Bukan Atlet The Effects
of Coconut Water ( Cocos nucifera ) Consumption towards Endurance During
Running Exercise on Non-Athlete Adult Male’, (65), pp. 33–38.
Tirtosastro S, M. A. (2010) ‘Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok. Buletin Tanaman
Tembakau, Serat & Minyak Industri’, pp. 33–43.
Wawan A., Dewi M., 2010, Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia, Nuha Medika :
Yogyakarta.
Werch, C. E. et al. (no date) ‘Brief Multiple Behavior Health Interventions for Older
Adolescents’, pp. 92–97.
Zulkifli, 2008, Thank You For Smoking, Yogyakarta : Pinus Book Publisher.
53
DATA NARASUMBER
NAMA :
USIA : TAHUN
ALAMAT RUMAH :
KELAS : X / XI / XII
PERSETUJUAN RESPONDEN
Sesuai dengan etika penelitian, data responden yang telah disampaikan pada waktu
wawancara mendalam akan dijaga kerahasiaannya. Diharapkan responden
menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan dengan jujur, cermat, dan tanpa
pengaruh dari orang, agar hasil penelitian ini dapat menggambarkan kenyataan dari
objek penelitian. Semoga dapat dimaklumi & terima kasih atas partisipasi anda.
Tanda tangan
Narasumber
( ..................................................... )
*Tuliskan
Nama anda
54
No Kategori Pertanyaan
Kepada Yth,
Yth. Kepala Sekolah
Gunungkidul
Dengan Hormat
Sehubungan dengan penyusunan tugas akhir karya tulis ilmiah penelitian oleh
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia maka dari itu saya
yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Hisyam Ilham
NIM : 15711101
Program studi : Pendidikan Dokter /Fakultas Kedokteran
Institusi : Universitas Islam Indonesia
Judul Penelitian : Persepsi Tentang Merokok Pada Siswa Perokok Di SMA Negeri 2
Playen Gunungkidul
Dosen Pembimbing : drg. Punik Mumpuni Wijayanti, M.Kes
Waktu : 4 Maret – 4 April 2019
Bersama ini saya memohon kepada Bapak/Ibu untuk dapat memberikan ijin
penelitian demi kelancaran proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah sebagai salah
satu syarat memperoleh derajat sarjana kedokteran.
Demikian surat ini saya sampaikan, atas segala perhatian dan kebijaksanaannya,
saya mengucapkan terima kasih.
Pemohon
(Hisyam Ilham)
57
58
59
TRANSKRIP WAWANCARA
(Open Coding)
Nama : Sdr. P
Kelas : X IPS 2
Usia : 16 tahun
Setting
INISIAL PENELITI :H
INISIAL RESPONDEN :P
P Kira-kira sejak kelas II SD mas saya mulai kenal rokok Pertama kali
5 dan merokok. Tapi sebelumnya saya ketika masih usia TK mengenal
pernah coba-coba mas. rokok usia TK
(N1, baris 4-5)
P Sehari bisa 10 batang mas dari pagi sampe sore, biasanya Dalam sehari
sebelum berangkat ke sekolah ngrokok dulu 2 batang menghabiskan
30 dikamar, dijalan nanti ngrokok lagi 1 batang, kemudian 10 batang
nanti baru setelah sekolah ngrokok bareng-bareng sama rokok (N1
temen di tongkrongan angkringan. baris 28)
P Siapp mas,
P 50 Aanuu mas sering sesak nafas, dan kalo batuk sering Bahaya akibat
terpingkal-pingkal rokok yang
diketahui (N1
baris 50)
P Yaa kalo ngrokok barengan gini kaya enak dilihat gitu Merokok
mas, apalagi rokok juga bisa bikin akrab bareng teman. bareng teman
Terus lebih kelihatan asik bebas gitulah mas mudah rasanya asik
membaur suasana. dan nikmat (N1
baris 66-69)
H 70 Tapi dari teman adik sendiri ada nggak paksaan ajakan buat
adik merokok?
P Tidak ada mas, kalo merokok ya monggo kalo nggak ya Tidak ada
monggo gitu sih mas. paksaan untuk
merokok (N1
baris 72-73)
P Hemm gini mas kalo yang saya rasakan tu kalo merokok Merokok
saya bisa lebih senang, terus bisa lupa kalo pas lagi ada membuat lebih
masalah gitu misal patah hati hehehehe. Ya bisa senang dan
mengalihkan gitulah mas ya meskipun nanti kalo rokoknya tidak ingat
100 dah habis bakal inget lagi. hehehe dengan
bahayanya (N1
baris 96)
H Oaalah gitu ya, terus kalo nggak merokok apa manfaat yang
dirasakan? Misal beberapa jam gitu atau seharian !
P Yaa dimulut itu rasane sepah mas, kayak hambar- Apabila tidak
110 hambar gimana gitulah dirasakan ada yang kurang. merokok serasa
ada yang
kurang dan
hambar (N1
baris 109-110)
H Aaa oke sekarang kalo menurut adik rokok itu lebih banyak
kurangnya atau manfaatnya?
P Yaa kalo dipikir-pikir sih mas, aaa lebih banyak Merokok lebih
kurangnya mas. banyak
kurangnya dari
pada
manfaatnya
(N1 baris 118)
P Hehe yang pertama rokok itu boros uang mas, mesti setiap Rokok
hari harus keluar uang terus. Yang kedua kesehatannya membuat boros
saya jadi menurun mas gara-gara rokok. Ketigaa apa yaa uang dan
? hehe ya dua itu aja sih mas yang paling banyak. mempengaruhi
kesehatan (N1
baris 121-124)
H 125 Okee, kalo rasa nyaman, tenang, fokus, dan dilihat jantan
merupakan manfaat utama yang adik rasakan?
P Ehmmm aanuu mas kalo yang dilihat jantan nggak, kalo
yang fokus, tenang itu iya!
H Kenapa kok nggak dik?
P 130 Iyaa kalo sekarang biasa aja sih mass, aaa mau ngrokok Merokok atau
atau enggak juga biasa aja. Beda lagi dulu semasa saya tidak sama saja
TK sampai SD mas. tidak ada
bedanya (N1
baris 130-132)
P Yaa ibaratnya udah kayak makan gitu mas, eeee sehari Rokok sudah
gak makan rasanya nggak kuat sama dengan rokok seperti
mas.hehehe makanan (N1
baris 141-143)
gitu lah mas sama tetangga kadang malu juga. Makanya kalo
170 mau ngerokok saya keluar bareng teman-teman di
angkringan.
H Kalo tinggal dilingkungan perokok merupakan suatu
hambatan nggak? Misal jadi nggak bisa berhenti merokok?
P Hahaa nggak mas, eee malah seneng saya eeee... karena Tinggal
175 bisa dapet teman banyak eeee.. sharing tentang rokok dilingkungan
“eh rokokmu apa?” terus nanti nyobain bareng sambil minta perokok bukan
eee sekalian ngobrol rasanya lebih deket aja mas sama suatu hambatan
teman. (N1 baris 174-
175)
P 190 Kalo untuk mengurangi bahaya merokok saya olah raga Olahraga
teratur mas, minimal futsal seminggu satu kali terus lari- teratur minimal
lari gitu. Sama minum susu. futsal satu kali
seminggu dan
lari ditambah
minum susu
(N1 baris 190-
192)
P Yaa eee kalo saya tau dari teman yang sama-sama Susu bear
195 merokok dulu pernah rontgen paru eee itu katanya susu brand menurut
bear brand bisa mengurangi dampak diparu akibat teman yang
rokok mas. Yaa kalo yang lain sih kalo benar-benar udah sama-sama
eee.. sakit ya berhenti mas rokoknyaa. merokok dan
melakukan
rontgen paru
bisa
mengurangi
dampak
merokok,
berhenti
merokok ketika
sakit (N1 baris
194-198)
P 200 Yaaa pengennya eee berhenti mas kalo bisa, cuma kalo Pengen
suruh berhenti langsung sih belum bisa mas. Baru berhenti
ngurangi dikit-dikit aja yang penting niatnya dulu mas. merokok tapi
Hehehe kalo nggak ada niat ya sama aja. masih
71
mengurangi
sedikit-
sedikit(N1
baris 200-202)
H Tapi eee kalo dalam waktu dekat ini akan tetap merokok?
P 205 Ehmmm.. iyaa mas karena yaa udah kecanduan itu lho mas.. Setiap hari
ibaratnya “Every day is smoking”. Hehehe harus merokok
jadi belum bisa
berhenti (N1
baris 206)
P Eee.. ya ada sih mas kalo bisa mulai kelas dua ini saya Ada niatan
berhenti karena pengen daftar TNI mas. Cuma sampe untuk berhenti
210 sekarang eee.. baru ngurangin aja. merokok
karena mau
daftar TNI (N1
baris 208-209)
TRANSKRIP WAWANCARA
(Open Coding)
Nama : Sdr. G
Kelas : X IPS 2
Usia : 16 tahun
Setting
INISIAL PENELITI :H
INISIAL RESPONDEN :G
G Ayah saya merokok mas, ee. Terus pengen coba-coba Ayah seorang
gitu. perokok
sehingga
timbul
keinginan
mencoba rokok
(N2 baris 6)
G 10 Yaa penasaran aja mas, liat ayah merokok seperti apa to Penasaran
rasanya kok kayaknya enak banget. ketika melihat
ayah merokok
seperti enak
(N2 baris 10-
11)
kecapaian dan
sesak nafas
apabila udara
dingin (N2
baris 29-30)
G Iyaa mas, kalo saya sih ee.. udah netap Esse 20 batang mas
buat rokoknya.
H 40 Adik ada riwayat asma nggak?
G Yakin si mas, cuma saya agak khawatir aja sih. Yakin rokok
berbahaya
namun tidak
terlalu
khawatir
dengan bahaya
merokok (N2,
baris 47)
G Hemm kalo dulu yaa kuat mas, mau lari dan sepedaan Sebelum
juga kuat nggak ada masalah. Sekarang aja jadi gampang merokok fisik
90 lelah. masih kuat
tidak ada
penurunan (N2
baris 88-90)
79
G Kalo dirumah itu mas ada adik sama simbah jadi nggak Hambatan
enak kalo mau merokok. yang ditemui
adalah ketika
merokok
dirumah ada
adik dan
simbah (N2
baris 96-97)
G Iyaaa aaa kalo merokok takut mereka terpapar mas, Takut apabila
100 terus kena bahayanya juga. Saya kalo merokok diluar adik dan
bareng teman. simbah terkena
paparan dari
rokok (N2
baris 99-100)
80
G Kalo senin sampai kamis 20 rb terus kalo jum’at gini 10 Uang saku
rb mas. senin-kamis
20rb dan
jum’at 10 rb
(N2 baris 109-
110)
G Yaa sebenernya hambatan mas, Cuma nggak terlalu aja sih. Hari sabtu
115 Biasanya kalo sabtu dikasih uang saku lebih buat main diberi uang
nanti disisihkan buat beli rokok. saku lebih
untuk main dan
dipakai buat
beli rokok (N2
baris 113-114)
G Ya… kadang sih mas kalo pas ayah lagi dirumah aja. Kadang
merokok
bareng dengan
ayah ketika
ayah dirumah
(N2 baris 116)
G Kalo saya agak sih mas, jadi prinsip saya merokok nggak Tidak begitu
merokok besok juga akan meninggal! takut dengan
informasi
82
bahaya
merokok
karena
prinsipnya
merokok tidak
merokok besok
juga pasti
meninggal (N2
baris 120-121)
G Yaa gak gitu sih mas, cuma buat enjoy aja asik-asik.
merokok (N2
baris 130)
G Ya… setengah sih mas, karena bagi saya rokok sudah Tapi baru
seperti kebutuhan yang wajib dipenuhi setiap hari. setengah sadar
karena rokok
sudah seperti
kebutuhan
yang harus
dipenuhi setiap
hari (N2 baris
138-139)
G Ya kalo saya sih minum air kelapa muda mas minimal 3 Mengkonsumsi
kali seminggu. air kelapa
muda minimal
3 kali
seminggu (N2
baris 149-150)
G 155 Katanya itu bisa mengurangi nikotin gitu sih mas. Air kelapa bisa
mengurangi
85
dampak nikotin
(N2 baris 152)
G Ada sih mas cuma ya kalo berhenti belum bisa baru Ada keinginan
165 mengurangi aja. berhenti
merokok tapi
masih
mengurangi
saja (N2 baris
167-168)
86
TRANSKRIP WAWANCARA
(Open Coding)
Nama : Sdr. B
Kelas : XI IPA 1
Usia : 17 tahun
Jam : 11.00
Setting
INISIAL PENELITI :H
INISIAL RESPONDEN :B
B Yaaa kalo yang saya tahu ya mas, bahaya rokok itu eee… Bahaya yang
30 dipernafasan, jantung, dan paru-paru. diketahui
terutama
dipernafasan,
jantung, dan
paru-paru (N3
baris 29-30)
89
B Ini… mas sekarang kalo olahraga mudah capek, yaa gak Muncul gejala
35 sekuat dulu gitu. Yaa bukan mudah capek sih mas, ee.. akibat rokok
gimana ya, kayak gak tahanan gak tahan lama. hehehe mempengaruhi
stamina
ketahanan
tubuh (N2 baris
34-36)
B Iyaa banget mas, buat lari dikit aja udah ngos-ngosan. Dipake lari
mudah ngos-
ngosan (N3
baris 38)
tidak
diimbangi
olahraga (N3
baris 45-49)
merokok (N3
baris 61-62)
H Lhaaa kalo dapet yang lehernya bolong itu gimana dik? haha
B 80 Jadi lebih bisa membaur dan akrab sama temen mas. Lebih bisa
membaur dan
akrab dengan
92
rokok (N3
baris 80)
B Yaaa kalo manfaatnya saya jadi tenang, nyaman kalo Manfaat jadi
merokok sebelum pertandingan bulutangkis, terus tenang dan
pikiran bisa jalan kalo pas diajak musyawarah. Kalo nyaman
ruginya itu jadi stamina gampang habis dan jadi boros kurangnya
uang. stamina turun
93
B Kalo hambatan sih lebih ke finansial sama fisik aja sih Hambatan
mas. lebih ke
finansial dan
fisik (N3 baris
94)
B Oalah ya ada mas, karena orang rumah dan lingkungan Hambatan lain
tetangga belum pada tahu. Takutnya jadi semacam dilingkungan
bahan gosip mas. keluarga dan
masyarakat
(N3 baris 96-
98)
B 105 Eee.. kalo udah membahas masa depan gitu kadang Apabila
sering takut juga mas, tapi kalo cuma bahas bahaya membahas
rokok yang biasa aja nggak takut. bahaya tentang
94
masa depan
muncul rasa
takut (N3 baris
105-107)
B 130 Hehe kalo ini belum tahu mas, kalo disuruh langsung Belum bisa
berhenti belum bisa mas, karena itu harus bertahap berhenti
untuk menguranginya. merokok perlu
proses (N3
baris 130-132)
96
TRANSKRIP WAWANCARA
(Open Coding)
Nama : Sdr. P
Kelas : XI IPA 3
Usia : 17 tahun
Jam : 12.00
Setting
INISIAL PENELITI :H
INISIAL RESPONDEN :P
P Ya mas!
P Awal kenal rokok sejak kelas V SD mas eee,, saya sering Awal pertama
5 merokok. Cuma waktu SMP saya berhenti selama 3 merokok SD
tahun karena ketahuan. Tapi SMA kembali lagi. kelas 5 dan
sempat
berhenti
semasa SMP
(N4 baris 4-6)
H 15 Ketauan siapa?
98
P Iyaa mas.
P 25 Aaa,, yang merokok tu simbah, eee, bapak, terus kakak Simbah, ayah,
eh maksudnya suaminya kakak saya. Saya 3 bersaudara mas dan kakak
kakak perempuan adik juga perempuan saya nomor 2. merupakan
perokok aktif
(N4 baris 25)
P Hehehe gak mesti sih mas, tapi biasanya saya merokok 1 Merokok 1
bungkus pasti habis. Sama di minta teman. bungkus habis
(N4 baris 41-
42)
P Hahahaha
H Kemudian eee,, kalo hambatan yang adik temui apa saja sih
dari perilaku merokok ini?
P 100 Hemm kalo hambatan eee,, mungkin dari keluarga mas. Hambatan
berasal dari
keluarga (N4
baris 100)
P Yaa nggak enak mas. Ada rasa canggung dan takut kalo Takut dan tidak
dilihat orang tua. Karena orang tua pengennya saya nggak enak dilihat
merokok. Makanya saya sering merokok diluar sama orang tua
teman. ketika merokok
(N4 baris 102-
104)
H 105 Okee kalo yang lain? Mungkin dari segi fisik gitu?
akan dihadapi
(N4 baris 117)
P Iyaa masih, tapi ya gak mudah mas kalo mau berhenti Masih tetap
merokok. merokok
karena berhenti
merokok susah
(N4 baris 123)
TRANSKRIP WAWANCARA
(Open Coding)
Nama : Sdr. T
Kelas : XI IPA 2
Usia : 17 tahun
Jam : 12.30
Setting
INISIAL PENELITI :H
INISIAL RESPONDEN :T
H 5 Terus gimana adik ketika merokok pas sama teman atau pas
kepengen atau gimana?
T Hehehe, pas sama teman aja sih mas biasanya.
T Eee,,, ya nggak mesti mas kadang kalo pas dikasih temen Merokok rata-
25 wae. Ya bisa 3 batang lah. rata 3 batang
(N5 baris 25)
kesehatan (N5
baris 54-55)
teman (N5
baris 72-73)
T Katanya temen eee,,, yang mau rontgen buat daftar Minum susu
poltekes susu bear brand bisa membersihkan paru- bear brand
paru. untuk
mengurangi
bahaya (N5
baris 104)
H 110 Okee terus apalagi dik selain yang sudah adik sebutkan tadi?
T 120 Hehehe InshaAllah sudah. Cuma kalo gabut mungkin bisa Apabila gabut
merokok lagi mas. akan muncul
keinginan
merokok (N5
baris 120)
112
TRANSKRIP WAWANCARA
(Open Coding)
Jam : 14.00
Setting
INISIAL PENELITI : H
INISIAL RESPONDEN : I
yang kurang. Sudah ada beberapa siswa yang mengundurkan SMP (N6 baris
diri karena kasus pelanggaran. Setelah kami usut ternyata 41-46)
siswa-siswa yang berkasus tersebut memang sejak dari SMP
sudah terbiasa melakukan pelanggaran bahkan dilingkungan
45 keluargapun juga sudah menunjukan kejanggalan ke arah
negatif.
I Yaa itu pasti, pihak sekolah dengan senang hati akan Usaha pihak
membantu siswa-siswa yang ingin berhenti merokok. Kami sekolah untuk
dari pihak kesiswaan akan bekerja sama dengan bagian konseling membantu
untuk membina siswa-siswa yang memiliki kebiasaan merokok. mengurangi
65 Kemudian setiap awal kegiatan peserta didik baru kami perilaku
selalu menghadirkan narasumber dari instansi kesehatan merokok siswa
misal puskesmas untuk hadiri memberikan informasi tentang (N6 baris 61-68)
bahaya merokok bagi siswa.
LAMPIRAN DOKOMENTASI