Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MATERI PERTEMUAN 1-8

NAMA:

NURUL FADILAH JASMANI (D41116016)

PENDAHULUAN
I.1. PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI BERGERAK
I.1.1. CONVENTIONAL MOBILE SYSTEM
Total Access Communication Services (TACS) merupakan teknologi telepon bergerak pertama
yang diperkenalkan di Indonesia, yakni merupakan sistem non – selular yang ditemukan dan
dikembangkan di Inggris. Khusus dalam pengoperasiannya di Indonesia sistem ini lebih populer
dgn sebutan Sambungan Telepon Kenderaan Bergerak (STKB) – INTI yang merupakan hasil
kerjasama PT.TELKOM dengan PT.INTI.
Sifat khusus dari komunikasi bergerak konvensional ini adalah
: 1. Cakupan seluas mungkin
2. Daya pancar sebesar mungkin
3.Tingkat pelayanan rendah, karena pada setiap perpindahan wilayah pelayanan misal dari
Cakupan
1 ke Cakupan 2 maka para pelanggan harus melakukan sendiri “reinitiating call” .
4. Penggunaan spektrum frekuensi tidak efisien. 5. Daya tampung terbatas
ANALISIS SINYAL
Kualitas suatu penerima salah satunya ditentukan oleh besarnya sinyal yang diterima, untuk itu
pengukurannya dilakukan melalui 2 kriteria sbb.:

1. SINYAL CARRIER: Orientasi pengukuran adalah terhadap kuat medan sinyal carrier pada
input RF Amplifier (dititik A pada Gbr:I –2), yakni :  Amplituda kuat medan dengan satuan
V/m atau V/m  Level kuat medan dengan satuan dBV/m atau dBV/m

2. SINYAL INFORMASI AUDIO : Orientasi pengukuran adalah terhadap daya pd output Audio
Amplifier ( dititik B pada Gbr:I –2 ) , yakni:  Amplituda daya dengan satuan pWatt, Watt
atau mWatt  Level daya dengan satuan dBpWatt, dBW, dBm atau dB. II. KONSEP
SEL
II.1. BENTUK DASAR SEL
Sel pada jaringan GSM merupakan suatu area kecil yang melayani proses transmit/receive suatu
komunikasi. Karena pada kenyataannya bentuk sel tidak beraturan akibat pengaruh
contour/lingkungannya, maka sebagai pendekatan disepakati bentuk sel yang ideal adalah
lingkaran atau segi enam beraturan.

Tetapi disamping pola omnidirectional, antena juga punya arahan, shg cakupan suatu wilayah
selular juga bisa berupa sektor tergantung beamwidth ( lebar berkas ) antena yang digunakan,
dalam hal ini yang umum digunakan pada sistem selular adalah sektor 60o atau 120o
sebagaimana terlihat pada Gbr.II-1. Berdasar Gbr.II –1 ini maka sesuai kebutuhan kemungkinan
pancaran antena BTS disaat mengirim / menerima secara ideal adalah : x Omni – omni x Omni
– sektor x Sektor – sektor x Sektor – omni

FREQUENCY MANAGEMENT / CHANNEL ASSIGNMENT

III.1. FREQUENCY MANAGEMENT GSM900


Frequency management yang diselenggarakan oleh FCC mencakup : 1. Perencanaan, penentuan
ataupun penetapan alokasi frekuensi bagi control channel ataupun voice channel . 2. Melakukan
pengelompokan channel tertentu dalam subset berdasar kebutuhan dari sistem yang
direncanakan.
PENGATURAN KANAL : 1. Total kanal : 666 2. Total kanal dibagi atas 2 block system yakni :
a. Block System A : Voice channel : ( 001 s/d. 312 ) Control channel : ( 313 s/d. 333 ) b.
Block System B : Control channel : ( 334 s/d. 354 ) Voice channel : ( 355 s/d. 666 ) 3. Setiap
block system ( 333 kanal ) dibagi dalam 21 Subset channel, masing2 Subset channel mempunyai:
a. 15 voice channel b. 1 control channel

PENGATURAN FREKUENSI : 4. Untuk memungkinkan komunikasi 2 arah, maka daerah


frekuensi GSM900 dibagi atas 2 kelompok dengan spasi 45 MHz, yakni: a. Low Band Frequency
/ Mobile Transmit : x Frekuensi kerja MS saat memancar / mengirim x Frekuensi kerja Cell-
Site saat menerima. x Daerah frekuensinya (825,030 s/d. 844,980) MHz b. High Band
Frequency / Cell Site Transmit x Frekuensi kerja Cell-Site saat memancar / mengirim x
Frekuensi kerja MS saat menerima x Daerah frekuensinya (870,030 s/d. 899,980) MHz c.
Dengan demikian spasi frekuensi antara MS transmit dan Cell site transmit disebut juga sebagai
spasi duplex. 5. Setiap kanal terdiri dari 2 frekuensi ( pasangan Low dan High Band
Frequency ) , contohnya : Kanal 001 : 825,030 MHz dan 870,980 MHz

IV. KONFIGURASI JARINGAN GSM

Sebagaimana dikemukakan pad bab I, perkembangan teknologi Komunikasi Seluler dapat


dirangkum sbb: 1. Generasi 1: Analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System) 2.
Generasi 2: Digital, kecepatan rendah-menengah. Contoh: GSM, CDMA2000 1xRTT 3.
GENERASI 2.5: Digital, kecepatan menengah ( hingga 150Kbps), contoh:  Layanan berbasis
data seperti General Packet Radio Service (GPRS)  Enhance Data rate for GSM Evolution
(EDGE) pada domain GSM  Packet Data Network (PDN) pada domain CDMA 4. Generasi
3: Digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).contoh:  W-CDMA
(dikenal juga dengan UMTS)  CDMA2000 1xEV-DO

Secara garis besar jaringan GSM terdiri atas 3 sub system : 1. Network Switching Subsystem
Memuat fungsi utama switching jaringan GSM serta berbagai basis data yg diperlukan bagi data
pelanggan maupun mobilitasnya. 2. Base Station Subsystem Merupakan infra struktur yang
spesifik bagi sistem radio selular GSM yang akan menghubungkan NSS dengan MS. 3.
Operation and Support Subsystem Mempunyai fungsi operasi dan pemeliharaan jaringan GSM
dgn software yang terletak secara lokal didalam node-node network GSM.

V .ANALISIS DAYA PENERIMA


JARAK NORMAL / SEDANG
Komunikasi dlm radius ini harus dgn memperhitungkan situasi lingkungan, yakni : 1. Bentukan
manusia : open area, rural, suburban, urban 2. Contour pemukaan bumi : rata , berbukit. 3.
Tipe / jenis permukaan bumi: daerah industri, pertanian, laut, pasir,dsb. Catatan: x Suburban /
small town: bangunan dg panjang / lebar = (18-30)m dan tinggi (20-30)m,umumnya tinggi BTS
= (30-50)m x Urban / large city : bangunan lebih besar yang diklasifikasikan sebagai pencakar
langit., umumnya tinggi BTS (50-90)m. x Karena jarak maksimum 15 mile (24 km), berarti tidak
dipengaruhi oleh horizon radio.

Anda mungkin juga menyukai