Anda di halaman 1dari 89

PERBANDINGAN DIAGRAM INTERAKSI AKSIAL-MOMEN (P-

M) KOLOM TABUNG BAJA TERISI BETON DAN BETON


BERTULANG DENGAN PENAMPANG PERSEGI

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Sipil

Oleh

Khotib Safa’at

NIM.5113413047

TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Khotib Safa’at


NIM : 5113413047
Program Studi : S1 Teknik Sipil
Judul : Perbandingan Diagram Interaksi Aksial-Momen (P-M) Kolom
Tabung Baja Terisi Beton dan Beton Bertulang Dengan
Penampang Persegi

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
Skripsi Program Studi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.

Semarang, Desember 2018

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Drs. Henry Apriyatno, M.T. Dr. Eng. Mahmud Kori Effendi, S.T., M.T.
NIP.195904091987021001 NIP. 198004022006041001

ii
PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Perbandingan Diagram Interaksi Aksial-Momen (P-M)


Kolom Tabung Baja Terisi Beton dan Beton Bertulang Dengan Penampang
Persegi” telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Teknik UNNES pada tanggal bulan Desember tahun 2017

Oleh:

Nama : Khotib Safa’at


NIM : 5113413047
Program Studi : Teknik Sipil S1
Panitia:

Ketua Sekretaris

Dra. Sri Handayani, M.Pd Dr. Rini Kusumawardani, S.T, M.T, M.Sc
NIP. 196711081991032001 NIP.197809212005012001

Penguji 1 Penguji 2/Pembimbing 1 Penguji 3/Pembimbing 2

Arie Taveriyanto, S.T., M.T. Drs. Henry Apriyatno, M.T. Dr. Eng. M. Kori E., S.T., M.T.
NIP.196507222001121001 NIP.195904091987021001 NIP. 198004022006041001

Mengetahui:
Dekan Fakultas Teknik UNNES

Dr.Nur Qudus, M.T


NIP.196911301994031001

iii
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas
Negeri Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan
gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, Februari 2018


Yang membuat pernyataan,

Khotib Safa’at
NIM.5113413047

iv
MOTTO

• Bila kau tidak tahan lelahnya belajar, maka kau harus menahan perihnya
kebodohan (imam Asy Syafi’i)
• Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah
selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan
hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS. Al-Insyirah : 68)
• Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kamu dan juga orang-orang
yang dikaruniai ilmu pengetahuan hingga beberapa derajat. (QS. AlMujadalah:
11)
• Banyak kegagalan hidup terjadi karena orang-orang tidak menyadari betapa
dekatnya kesuksesan ketika mereka menyerah (Thomas Alfa Edison)
• "Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin
kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik." (Evelyn Underhill)
• "Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah." (Lessing)
• "Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita
selalu menyesali apa yang belum kita capai." (Schopenhauer)
• Kita berdo’a kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga
berdo’a dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. (Kahlil Gibran)
• Musuh yang paling berbahaya di dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman
yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. (Andrew
Jackson)
PERSEMBAHAN

• Untuk Ayah tercinta Sumardi dan ibunda tersayang Siti Masitoh yang tiada henti
memberi materi dan mengarahkan kepada kebaikan dunia akhirat.
• Untuk saudara kandung (Mas Hakim, Mba Hikmah, Mas Habibi, Mba Habibah,
Dek Khotibah) serta saudara ipar (Mba Rum, Mas Sholah, Mba Husnul, Mas
Tyo) yang selalu mendoakan dan memberi semangat.
• Untuk dosen pembimbing skripsi (Bpk Drs. Henry Apriyanto, M.T. dan Bpk Dr.
Eng. Mahmud Kori Effendi, S.T., M.T.) yang telah membimbing dan
mengarahkan dalam penyelesaian skripsi ini.
• Untuk Bpk. Maskud dan putranya Wirawan Suryo Prabowo yang selalu
mengerti dan mendukung penulis.
• Untuk Sahabatku Alm. Roki Reagen Done, Andre, Owel, Kholik, Kak Fran,
Ipul, Ajik, Rizky, Edo, Indra, Sulton, Pandu, Ari, Budi, Nurma, Ara, Rohman,
Yudi yang telah mensupport dan mewarnai hari-hariku.
• Untuk teman-teman rombel 2 Teknik Sipil S1 Universitas Negeri Semarang
angkatan 2013, terimakasih atas kebersamaan, keceriaan, dan kekeluargaan
selama kuliah.
• Untuk masa depanku yang masih dirahasiakan Allah.
• Semua teman-teman satu almamater tercinta Universitas Negeri Semarang.
• Almamater kebanggaanku Universitas Negeri Semarang.
ABSTRAK

Khotib Safa’at. 2018. “Perbandingan Diagram Interaksi Aksial-Momen (P-M) Kolom


Tabung Baja Terisi Beton dan Beton Bertulang Dengan Penampang Persegi”. Skripsi
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I :
Drs. Henry Apriyatno, M.T., Dosen Pembimbing II : Dr. Eng. Mahmud Kori Effendi,
S.T., M.T.

Kolom merupakan komponen struktur yang sangat penting dalam menjamin


struktur tidak mengalami keruntuhan total. Dalam mendesain kolom harus memiliki
kekuatan yang cukup dalam memikul beban yang bekerja. Kekuatan penampang kolom
dalam memikul beban didasarkan pada kemampuan memikul beban aksial (P) dan
momen lentur (M) secara bersamaan. Untuk menggambarkan kekuatan penampang
kolom biasanya dibuat diagram interaksi, yaitu suatu grafik daearh batas yang
menunjukkan ragam kombinasi beban aksial dan momen lentur yang dapat ditahan oleh
kolom secara bersamaan.

Pada umumnya bangunan di Indonesia menggunakan beton bertulang sebagai


material kolom. Namun, dengan cepatnya perkembangan IPTEK, banyak material baru
yang mulai digunakan diantaranya adalah kolom komposit tabung baja terisi beton
(Concrete Filled Steel Tube - CFT) dengan penampang persegi.

Penelitian bertujuan menganalisis perbedaan kekuatan pada kolom komposit


tabung baja terisi beton dan beton bertulang dengan penampang persegi. Analisis kolom
tabung baja terisi beton mengacu pada Architectural Institute of Japan (AIJ 1997) tentang
“Rekomendasi untuk desain dan konstruksi tabung baja terisi beton”. Dan beton bertulang
mengacu pada SNI 03-2847-2002.

Hasil analisis didapatkan bahwa gaya aksial dan momen ultimit yang dapat
ditahan kolom tabung baja terisi beton jauh lebih besar dibandingkan dengan kolom beton
bertulang.

Kata kunci : diagram interaksi, kolom beton bertulang, kolom tabung baja terisi beton,
penampang persegi, perbedaan, interaction diagram, kolom concrete filled steel tube,
optimization, gaya aksial, momen, P - M, SNI 03-2847-2002, architectural institute of
japan, AIJ
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan
hidayahnya sehingga penulisan Skripsi dengan judul “Perbandingan Diagram
Interaksi Aksial-Momen (P-M) Kolom Tabung Baja Terisi Beton dan Beton
Bertulang Dengan Penampang Persegi”.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam pembuatan


skripsi, tidak sedikit adanya bantuan, petunjuk, saran maupun arahan dari berbagai pihak,
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
4. Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc., Ketua Program Studi Teknik Sipil S1
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
5. Drs. Henry Apriyatno, M.T., dosen pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, saran, dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini.
6. Dr. Eng. Mahmud Kori Effendi, S.T., M.T., dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, saran, dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini.
7. Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
8. Seluruh Staf, Karyawan, dan Tendik Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
9. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan motivasi, do’a dan semangat
dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Teman – teman satu angkatan Teknik Sipil S1 2013 yang selalu memberi semangat
dan bantuan kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak tersebutkan dan telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, maka segala saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya penulisan skripsi
ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan pada umumnya dan sebagai bekal untuk pengembangan pengetahuan
penulis di masa mendatang.

Semarang, Februari 2018

Penulis,
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii

PENGESAHAN ....................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1


1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 3
1.3 Perumusan Masalah .................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
1.5 Batasan Masalah ......................................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum .......................................................................................... 6


2.1.1 Kolom.................................................................................................. 6
2.1.2 Jenis Kolom......................................................................................... 6

x
2.1.3 Kolom Komposit ................................................................................. 7
2.1.4 Tabung Baja Terisi Beton (Concrete Filled Steel Tube)..................... 8
2.2 Kelebihan Kolom Tabung Baja Terisi Beton (CFT) .................................... 8
2.3 Diagram Interaksi ......................................................................................... 9
2.4 Diagram Interaksi Pada kolom Beton Bertulang ......................................... 12
2.4.1 Titik-Titik Signifikan Pada Diagram Interaksi Kolom ....................... 14
2.4.2 Gaya Aksial Maksimal ........................................................................ 16
2.5 Kekuatan Maksimal pada kolom Tabung baja Terisi Beton ...................... 16
2.6 Penelitian Mengenai Diagram Interaksi pada CFT dan Beton Bertulang .. 18

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan ............................................................................................... 19

3.2 Bagan Alir Penyelesaian Tugas Akhir........................................................ 19

3.3 Studi Literatur ............................................................................................. 20

3.4 Menentukan Spesifikasi Kolom ................................................................. 20

3.5 Analisis Perhitungan ................................................................................... 21

3.5.1 Analisis Perhitungan kolom Tabung Baja Terisi Beton...................... 21

3.5.2 Analisis Perhitungan Kolom Beton Bertulang .................................... 22

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Material .............................................................................................. 29

4.2 Analisis dan Perhitungan Kolom Tabung Baja Terisi Beton ..................... 29

4.2.1 Pembuatan Diagram Interaksi Kolom Tabung Baja Terisi Beton ..... 30

4.3 Analisis dan Perhitungan Kolom Beton Bertulang ..................................... 32


4.3.1 Penampang Kolom pada Kondisi Beban Sentris ................................ 33
4.3.2 Penampang Kolom pada Kondisi Beban Berimbang (balance) ......... 34
4.3.3 Penampang Kolom pada Kondisi Tulangan Tarik Menentukan ...... 40

xi
4.3.4Penampang Kolom pada Kondisi Beton Tekan Menentukan .............. 44
4.3.5 Penampang Kolom pada Kondisi Beban Pn = 0 ................................. 49

4.3.6 Pembuatan Diagram Interaksi beton Beton Bertulang ........................ 54


4.4 Perbandingan Diagram Interaksi CFT dan Beton Bertulang ...................... 56

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 58

5.2 Saran ........................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 59

LAMPIRAN ............................................................................................................. 60

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Interaksi Gaya Aksial (P) dan Momen Lentur (M) pada
beton bertulang ............................................................................ 2
Gambar 2.1 Kolom Steel Reinforced Concrete ................................................ 7
Gambar 2.2 Kolom Concrete Filled Steel Tube ............................................... 7
Gambar 2.3 Beban dan momen pada kolom..................................................... 10
Gambar 2.4 Diagram interaksi untuk kolom elastis dengan |ftu| = |fcu| ........... 11
Gambar 2.5 Diagram interaksi untuk kolom elastik dengan |ftu| ≠ |fcu| .......... 12
Gambar 2.6 Proses Perhitungan P dan M pada Distribusi Tegangan ............... 13
Gambar 2.7 5 ...................................................................................................
Hubungan Diagram Regangan dengan Titik-Titik pada Diagram
Interaksi ....................................................................................... 15
Gambar 2.8 Distribusi Tegangan untuk Momen Lentur Maksimal.................. 18
Gambar 3.1 Flowchart Penyelesaian Tugas Akhir ........................................... 19
Gambar 3.2 Flowchart Perhitungan Kolom Tabung Baja Terisi Beton ........... 22
Gambar 3.3 Flowchart Perhitungan Kolom Beton Bertulang kondisi Tekan...
Menentukan ................................................................................. 24
Gambar 3.4 Flowchart Perhitungan Kolom Beton Bertulang Kondisi Seimbang
..................................................................................................... 25
Gambar 3.5 Flowchart Perhitungan Kolom Beton Bertulang Kondisi Tarik ...
Menentukan ................................................................................. 26
Gambar 3.6 Flowchart Perhitungan Kolom Beton Bertulang Kondisi Pn = 0 .
..................................................................................................... 27
Gambar 4.1 Spesifikasi Kolom Tabung Baja Terisi Beton (CFT) ................... 30
Gambar 4.2 Penampang Tabung Baja Terisi Beton (CFT) .............................. 30
Gambar 4.3 Diagram Interaksi Kolom Tabung Baja Terisi Beton (CFT) ........ 32
Gambar 4.4 Spesifikasi Kolom Beton Bertulang ............................................. 33
Gambar 4.6 Jarak Tulangan Terhadap Tepi Beton ........................................... 35

xiii
Gambar 4.7 Distribusi regangan pada masing-masing baja tulangan .............. 35
Gambar 4.8 Jarak Tulangan Terhadap Tepi Beton ........................................... 40
Gambar 4.9 Distribusi regangan pada masing-masing baja tulangan .............. 40
Gambar 4.10 Jarak Tulangan Terhadap Tepi Beton ......................................... 45
Gambar 4.11 Distribusi regangan pada masing-masing baja tulangan ............ 45
Gambar 4.12 Jarak Tulangan Terhadap Tepi Beton ......................................... 49
Gambar 4.13 Distribusi regangan pada masing-masing baja tulangan ............ 50
Gambar 4.14 Diagram Interaksi P-M Beton Bertulang (Kondisi Batas) .......... 54
Gambar 4.15 Diagram Interaksi P-M Beton Bertulang (dengan faktor reduksi ϕ)
..................................................................................................... 55
Gambar 4.16 Diagram Interaksi P-M Tabung Baja Terisi Beton dan Kolom Beton
Bertulang (Kondisi Batas) ........................................................... 56
Gambar 4.17 Diagram Interaksi P-M Tabung Baja Terisi Beton dan Kolom Beton
Bertulang (dengan faktor reduksi ϕ) ............................................ 57

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Faktor Reduksi (ϕ) untuk Kolom dan Balok .................................... 39

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Diagram Interaksi Beton Bertulang Menurut ACI 318-2008 ....... 60


Lampiran 2 Rekap Perhitungan Kolom Komposit Tabung Baja Terisi Beton . 61

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka (frame) struktural yang memikul
beban dari balok. Kolom meneruskan beban beban dari elevasi paling atas ke elevasi
paling bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui pondasi. Karena kolom
merupakan komponen tekan, maka keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis
yang dapat menyebabkan collapse (runtuhnya) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
batas total (ultimate total collapse) seluruh strukturnya. (Edward G. Nawy, 1998 : 306)

Pada kolom gaya aksial dan momen lentur akan bekerja secara bersama-sama,
saling mempengaruhi, dan tidak terpisahkan dan pola keruntuhan yang dibentukpun
sejenis. Karenanya dalam merencanakan kolom perlu lebih waspada yaitu dengan
memberikan kekuatan cadangan yang lebih tinggi daripada yang dilakukan pada balok
dan elemen struktural yang lainya. (Edward G. Nawy, 1998 : 306)

Kekuatan kolom dalam memikul beban didasarkan pada kemampuanya memikul


kombinasi beban aksial (P) dan Momen Lentur (M) secara bersamaan. Sehingga
perencanaan kolom suatu struktur bangunan didasarkan pada kekuatan dan kekakuan
penampang melintang terhadap gaya aksial dan momen lentur. Untuk mempermudah
mengetahui kekuatan penampang kolom biasanya dibuat diagram interaksi, yaitu suatu
grafik daerah batas yang menunjukan ragam kombinasi beban aksial dan momen lentur
yang dapat ditahan oleh kolom secara bersamaan. (Wahyudi,1997)

Biasanya konstruksi kolom terbuat dari material beton bertulang. Namun, dengan
cepatnya perkembangan IPTEK, banyak material baru yang mulai digunakan dalam dunia
kontruksi di Indonesia diantaranya adalah kolom komposit tabung baja terisi beton
(Concrete Filled Steel Tube - CFT) berpenampang persegi. Pada beton bertulang,
diagram interaksi kolom dihitung dengan mengasumsikan serangkaian distribusi
tegangan yang terjadi, masing masing ditinjau pada titik-titik netral (neutral axis) tertentu
dan menghasilkan kombinasi antara nilai P dan M. Hasil perhitungan kombinasi P dan M

1
2

diplotkan pada grafik dan membentuk suatu diagram interaksi P dan M pada beton
bertulang. Namun, informasi mengenai diagram interaksi antara gaya aksial (P) dan
momen lentur (M) pada material kolom komposit tabung baja terisi beton (CFT) masih
sangat sedikit. Sehingga diperlukan penelitian mengenai pengembangan interaksi antara
gaya aksial (P) dan Momen Lentur (M) pada kolom komposit tabung baja terisi beton
(CFT) untuk memberikan referensi dalam merencakan kapasitas kolom komposit tabung
baja terisi beton (CFT).

Gambar 1.1 Diagram Interaksi Gaya Aksial (P) dan Momen Lentur (M) pada beton
bertulang

Penelitian ini akan membahas mengenai diagram interaksi gaya aksial (P) dan
momen lentur (M) pada kolom komposit tabung baja terisi beton (CFT) penampang
persegi dan membandingkan dengan beton bertulang penampang persegi dengan ukuran
yang sama.
3

1.2 Identifikasi Masalah


Dari penjelasan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dengan ini didapatkan
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Kapasitas penampang kolom komposit tabung baja terisi beton berupa gaya
aksial (P) dan momen lentur (M).
2. Kapasitas penampang kolom beton bertulang berupa gaya aksial (P) dan
momen lentur (M).
3. Diagram interaksi P-M yang menunjukan beban aksial dan momen lentur pada
kondisi batas.
4. Perbedaan kekuatan pada kolom komposit tabung baja terisi beton dan beton
bertulang.

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kapasitas gaya aksial (P) dan momen lentur (M) penampang
kolom komposit tabung baja berisi beton?
2. Bagaimana kapasitas gaya aksial (P) dan momen lentur (M) penampang
kolom beton bertulang?
3. Bagaimana diagram interaksi antara gaya aksial (P) dan Momen lentur (M)
pada kondisi batas?
4. Bagaimana perbedaan kekuatan kolom komposit tabung baja terisi beton dan
beton bertulang?

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki beberapa
tujuan yang diantaranya adalah :
1. Menentukan kapasitas penampang kolom tabung baja terisi beton (CFT).
2. Menentukan kapasitas penampang kolom beton bertulang.
3. Mengembangkan diagram interaksi P-M pada kolom tabung baja terisi beton
(CFT).
4

4. Meneliti perbedaan kekuatan pada kolom komposit tabung baja terisi beton dan
beton bertulang.

1.5 Batasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan dan pembatasan pada penelitian ini dibatasi beberapa
hal antara lain:

1. Penelitian ini hanya meninjau elemen struktur komposit tabung baja terisi beton
(CFT) dan beton bertulang yang mengalami kombinasi gaya aksial dan momen
lentur.
2. Penelitian ini hanya meninjau kolom komposit tabung baja terisi beton (CFT)
berpenampang bujur sangkar (Rectangular) tanpa tulangan.
3. Perhitungan kolom komposit terisi beto mengacu pada Architectural Institute
of Japan (AIJ) tentang “Rekomendasi untuk Desain dan Konstruksi Tabung
Baja Terisi Beton (CFT)”.
4. Perhitungan kolom beton bertulang mengacu pada SNI 03-2847-2002.
5. Asumsi material baja sudah leleh sempurna (Full Plastic).
6. Dalam perhitungan, kekuatan tarik beton tidak diperhitungkan atau diasumsikan
nol (0).

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini antara lain:
1. Dapat digunakan oleh praktisi untuk lebih memahami dasar analisis kolom
komposit tabung baja terisi beton (CFT).
2. Dapat digunakan untuk membuat peraturan tentang tata cara perhitungan
struktur komposit tabung baja terisi beton (CFT) yang dapat diterapkan di
indonesia.
3. Dapat digunakan oleh praktisi untuk lebih memahami dasar analisis kolom beton
bertulang.
5

4. Dapat menjadi rujukan untuk membedakan kolom tabung baja terisi beton (CFT)
dan beton bertulang.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum


2.1.1 Kolom
Kolom adalah struktur vertikal yang menahan gaya aksial, baik dengan momen
atau tidak. Luas potongan penampang kolom biasanya lebih kecil daripada tingginya.
Kolom menahan gaya vertikal yang terjadi di lantai dan atap dan menyalurkan beban ke
pondasi. Oleh karena itu, kolom menempati posisi penting di dalam sistem struktur
bangunan. Kegagalan kolom akan berakibat langsung pada runtuhnya komponen
struktur lain yang berhubungan dengan kolom, atau bahkan merupakan batas runtuhnya
keseluruhan struktur bangunan.

2.1.2 Jenis Kolom


Berdasarkan bentuk dan susunan tulangan, kolom dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu sebagai berikut:
1. Kolom sengkang persegi adalah kolom yang mempunyai serangkaian
sengkang persegi yang tertutup. Sengkang sangat efektif dalam meningkatkan
kekuatan kolom. Sengkang mencegah tulangan longitudinal bergerak selama
masa pembangunan atau konstruksi dan sengkang menahan kecenderungan
tulangan longitudinal untuk menekuk ke arah luar akibat beban, yang dapat
menyebabkan selimut betondagian luar pecah. Kolom sengkang persegi
biasanya berbentuk bujur sangkar atau persegi.
2. Kolom spiral adalah kolom dengan tulangan spiral menerus yang
membungkus sekeliling tulangan longitudinal. Sengkang spiral dengan jarak
yang berdekatan dapat mengekang lebih baik tulangan longitudinal pada
posisinya, dan menyelimuti beton bagian dalam serta dapat meningkatkan
keuatan aksial yang cukup signifikan.

6
7

3. Kolom komposit adalah kolom dengan menggabungkan profil baja dengan


beton.

2.1.3 Kolom Komposit


Kolom komposit adalah kolom yang menggabungkan dua jenis bahan atau lebih
membentuk suatu elemen tunggal untuk memikul beban yang bekerja. Dengan adanya
perbedaan sifat dari meterial penyusunya maka akan memberikan suatu sifat baru yang
saling mengisi. Kolom komposit yang sering digunakan dilapangan misalnya kolom
komposit baja-beton.
Kolom komposit baja-beton memberikan sifat baru dengan kekuatan dan
kekakuan yang tinggi. Hal ini dikarenakan sifat material baja yang kuat dan sifat
material beton yang kaku digabung menjadi satu, sehingga saling mengisi dan
membentuk suatu material dengan sifat baru.Adapun beberapa jenis kolom komposit
baja-beton antara lain:
1. Steel Reinforced Concrete (SRC) adalah material komposit profil baja
diselimuti beton

Gambar 2.1 Kolom Steel Reinforced Concrete


2. Concrete Filled Steel Tube (CFT) adalah material komposit pipa baja terisi
beton.

Gambar 2.2 Kolom Concrete Filled Steel Tube


8

2.1.4 Tabung Baja Terisi Beton (Concrete Filled Steel Tube)


Concrete Filled Steel Tube (CFT) adalah material komposit baja-beton dengan
susunan material profil tabung baja yang diisi dengan material beton di bagian
dalamnya. Struktur CFT biasa digunakan untuk menahan gaya lateral dengan kapasitas
beban yang besar dan struktur tahan gempa. Hal ini dikarenakan CFT memberikan
kelebihan yang signifikan dari sifat kedua material yang digunakan, baik baja maupun
beton. Beberapa kelebihanya akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian 2.2.
Dalam dunia internasional, CFT digunakan terutama untuk menahan gaya lateral
dengan beban yang besar. Beberapa negara yang sudah mengaplikasikan CFT ini antara
lain Jepang, Eropa, dan belum lama ini di indonesia CFT sudah mulai digunakan
sebagai kolom pada bangunan lantai banyak (High rise Building), pilar jembatan, dan
tiang pancang pada dermaga.

2.2 Kelebihan Kolom Tabung Baja Terisi Beton (CFT)


Struktur kolom CFT memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan struktur
baja atau beton bertulang. Beberapa keuntungan utamanya antara lain (e.g. Morino S):
1. Interaksi antara tabung baja dan beton: menunda terjadinya lokal buckling
pada baja, penurunan kekuatan setelah lokal buckling dapat diperlambat,
Kedua keuntungan tersebut ditahan oleh efek beton. Disisi lain, meningkatkan
kekuatan beton dengan adanya selimut baja yang melindungi bagian luar baja,
dan sifat getas dari beton akan berkurang karena dapat dicegah oleh sifat dari
tabung baja sehingga ketika terjadi kegagalan struktur tidak langsung hancur.
Penyusutan pada beton akan lebih kecil daripada beton bertulang biasa.
2. Potongan penampang CFT: Rasio baja pada penampang CFT lebih besar
daripada beton bertulang dan penampang komposit baja terbungkus beton.
Baja pada penampang CFT dapat memperkuat lentur yang terjadi karena
terletak di luar penampang.
3. Efisiensi konstruksi: tenaga kerja untuk membuat bekisting dan tulangan dapat
dihilangkan dan pengecoran beton dilakukan menggukan pipa tremie atau
metode pompa beton. Hal ini akan menjadikan proyek lebih bersih dan
9

mengurangi jumlah tenaga kerja, biaya konstruksi, dan waktu pengerjaan


proyek.
4. Performa biaya: berdasarkan keterangan diatas, performa biaya struktur CFT
lebih baik daripada struktur baja biasa.
5. Ekologi: Mengurangi dampak terhadap lingkungan sekitar dengan tidak
menggunakan bekisting dan menggunakan kembali tabung baja dan
menggunakan beton mutu baik dengan agregat daur ulang.

2.3 Diagram Interaksi


Hampir semua batang tekan pada struktur selain menerima beban aksial juga
menerima momen. Ini mungkin dikarenakan oleh tidak sejajarnya beban dengan sumbu
as kolom, seperti pada gambar 2.4-b, atau mungkin momen yang diakibatkan oleh
sambungan balok-kolom yang tidak seimbang (Gambat 2.4-c). Jarak e menggambarkan
eksentrisitas beban. Ini adalah dua kasus yang sama, karena eksentrisitas dari beban P
pada gambar 2.4-b dapat diganti dengan aksi beban P pada sumbu as kolom, plus
momen M = Pe.
James K. Weight pada bukunya yang berjudul “Reinforced Concrete Mechanics
and Design” meng-ilustrasikan konsep hubungan antara momen dan gaya aksial pada
kolom, diasumsikan bahwa kuat tekan kolom (fcu) sama dengan kuat tariknya (ftu).
Untuk kolom seperti itu, kegagalan struktur kolom terjadi ketika mencapai tegangan
maksimal (fcu), seperti yang dijelaskan
P My
  f cu (2.1)
A I
Dimana:
A, I = luasan dan momen inersia dari penampang
y = jarak dari sumbu kolom ke tegangan terbesar yang terjadi
(digambarkan A – A pada gambar 2.4-a)
M = Momen, seperti yang ditunukkan gambar 2.4-c
P = Gaya aksial
10

a.penampang

b. gaya eksentris

c. gaya aksial dan


momen

Gambar 2.4 Beban dan momen pada kolom


Dari persamaan diatas dapat diturunkan menjadi
P My
 1 (2.2)
f cu A f cu I

Gaya tekan maksimal dari kolom terjadi ketika momen M = 0 dan Pmax = fcu.A.
Begitu pula dengan momen maksimal pada kolom terjadi ketika gaaksial P = 0 dan
Mmax = (fcu.I/y). dengan mensubtitusikan Pmax dan Mmax didapat
P My
 1 (2.3)
P max M max
Persamaan diatas dinamakan persamaan interaksi, karena menunjukan hubungan
antara P dan M pada kondisi batas yang diplotkan pada garis AB pada gambar 2.5.
Untuk persamaan pada gaya tarik P tergantung dengan ftu pada gambar ditampilkan
dengan garis BC. Dan untuk garis AD dan DC terjadi jika momen memiliki aran yang
berlawanan.
Gambar 2.5 menunjukkan diagram interaksi. Garis AB, AD, BC dan CD
mempresentasikan daya tahan penampang dalam menahan gaya P dan momen M.
Apabila titik kombinasi P dan M pada suatu kasus berada pada garis itu berarti
penampang berada pada batas kekuatanya, apabila titik kombinasi berada di dalam
diagram, seperti pada titik E, menunjukan kombinasi P dan M tidak menimbulkan
kegagalan struktur atau masih dalam kondisi aman. Namun jika titik kombinasi berada
11

di luar garis, seperti pada titik F, menunjukan kombinasi beban dan momen pada
struktur kolom melebihi kekuatan yang mampu dipikul kolom atau kolom mengalami
kegagalan struktur.
Gambar 2.5 menunjukan diagram interaksi pada material elastis dengan ftu = -fcu.
Gambar 2.6-a menunjukan diagram interaksi untuk material yang elastis dengan kuat
tekan fcu dan kuat tarik ftu = 0, dan gambar 2.6-b menunjukan dengan material |ftu| =
0.5 |fcu|. Garis AB dan AD mengindikasikan batas kegagalan struktur akibat gaya tekan
fcu dan garis BC dan DC mengindikasikan batas kegagalan struktur akibat gaya tarik.
Pada kasus lain, titik B dan D pada gambar 2.5 dan 2.6 menunjukan kondisi balance
atau seimbang, yang mana kuat tarik dan kuat tekan material mencapai kondisi
seimbang pada kolom.

Gambar 2.5 Diagram interaksi untuk kolom elastis dengan |ftu| = |fcu|
12

Gambar 2.6 Diagram interaksi untuk kolom elastik dengan |ftu| ≠ |fcu|
2.4 Diagram Interaksi Pada Kolom Beton Bertulang
Beton mempunyai sifat tidak elastis dan memiliki kuat tarik jauh lebih kecil
dibanding kuat tekanya. Dengan adanya tulangan pada sisi tarik beton bertulang,
banyak peniliti yang mengembangkan kuat tarik yang dimilikinya. Maka dari itu,
perhitungan diagram interaksi pada beton bertulang jauh lebih kompleks dibanding
material elastis yang dijelaskan pada bagian 2.3, yang mana secara keseluruhan diagram
interaksi pada beton bertulang menyerupai gambar 2.6-b.
Meskipun memungkinkan untuk mendapatkan persamaan untuk mengevaluasi
kekuatan kolom yang memiliki kombinasi momen lentur dan gaya aksial (lihat
persamaan 2.3) , persamaan ini terlalu sederhana. Maka dari itu, Diagram interaksi
13

kolom dihitung dengan mengasumsikan serangkaian distribusi tegangan yang terjadi,


pada diagram interaksi masing-masing ditinjau pada titik-titik tertentu dan
menghasilkan kombinasi antara nilai P dan M. Hasil perhitungan kombinasi P dan M
diplotkan pada grafik dan membentuk suatu diagram interaksi P dan M.

Gambar 2.7 Proses Perhitungan P dan M pada Distribusi Tegangan


Proses perhitungan distribusi tegangan ditunjukan pada gambar 2.7. Potongan
penampang ditunjukan pada gambar 2.7-a, dan distribusi regangan ditunjukan pada
gambar 2.7-b dengan regangan tekan terbesar adalah 0.003 (sesuai dengan ketentuan
regangan tekan maksimal yang boleh digunakan pada ACI) dan menentukan lokasi garis
netral (Neutral Axis) dan mengeplot regangan yang terjadi akibat baja tulangan. Ini
digunakan untuk menghitung besarnya tegangan tekan yang terjadi dan tegangan pada
baja tulangan, seperti yang ditunjukan pada gambar 2.7-c. Sedangkan gaya-gaya yang
terjadi pada beton dan baja tulangan ditunjukan pada gambar 2.7-d, dihitung dengan
parameter tegangan dan luas area yang bereaksi. Dan, gaya aksial P dihitung dengan
menjumlahkan setiap gaya yang terjadi pada beton dan baja, dan momen M dihitung
dengan menjumlahkan momen yang terjadi pada setiap gaya. Gaya aksial P dan momen
M ini menunjukan satu titik pada diagram interaksi. Titik lain pada diagram interaksi
bisa didapat dengan menentukan garis netral yang berbeda kedalamanya.
14

2.4.1 Titik-Titik Signifikan Pada Diagram Interaksi Kolom


Gambar 2.8 menunjukan variasi dari distribusi regangan dan beberapa titik tinjau
pada diagram interaksi untuk suatu kolom. Biasanya pada diagram interaksi, gaya aksial
diplotkan vertikal dan momen diplotkan horisontal.
1. Titik A – Gaya Aksial Murni. Titik A pada gambar 2.8 menunjukan distribusi
tegangan yang terjadi akibat adanya gaya aksial tanpa momen, terkadang
disebut juga gaya aksial murni. Ini adalah gaya aksial terbesar yang dapat
ditahan oleh kolom. Pada perencanaan beton gaya aksial yang boleh dipakai
adalah 0.85 dari gaya aksial murni.
2. Titik B – Tarik Nol, Permulaan Terjadinya Retak. Distribusi regangan yang
terjadi pada titik B pada gambar 2.8, hubungan gaya aksial dan momen
menunjukan mulai terjadi kehancuran pada beton atau regangan pada beton
sisi bawah beton adalah nol. Kasus titik B menunjukan permulaan terjadinya
crack pada sebagian sisi tekan kolom. Karena kuat tarik pada beton diabaikan
pada perhitungan. Jika gaya berada di bawah titik B pada diagram interaksi
menunjukan kasus dimana sebagian penampang mengalami retak.
3. Daerah A-C – Daerah Tekan. Kolom mengalami kehancuran jika gaya aksial
P dan momen M berada diatas diagram interaksi antara titik A dan titik C,
yang mana kegagalan terjadi akibat hancurnya sisi tekan sebelum batas tarik
tulangan leleh.
15

Gambar 2.8 Hubungan Diagram Regangan dengan Titik-Titik pada Diagram


Interaksi
4. Titik C – Kondisi Seimbang. Titik C pada gambar 2.8 menunjukan distribusi
regangan dimana regangan tekan mencapai maksimal 0.003 dan regangan
tarik sama dengan regangan leleh tulangan.
5. Titik D – Batas Tarik. Titik D pada gambar 2.8 menunjukan hubungan
distribusi regangan dengan 0.003 pada regangan tekan dan regangan tarik
sebesar 0.005 atau kondisi ekstrim pada lentur baja (terdekat dengan sisi tarik
penampang).
6. Daerah C-D – Daerah Transisi. Batang tarik dan kolom dengan beban dan
momen akan diplotkan antara titik C dan titik D pada gambar 2.8 disebut
kegagalan transisi (Transition Failure) karena kegagalan berada pada transisi
16

dari daerah rapuh di titik C dan lentur pada titik D, sesuai regangan baja pada
0.002 dan 0.005 pada kondisi ekstrim dari lentur baja.
7. Titik E – Hanya Terjadi Momen, Pada titik ini momen hanya mengalami
momen tanpa gaya aksial.

2.4.2 Gaya Aksial Maksimal


James K. Weight pada bukunya yang berjudul “Reinforced Concrete Mechanics
and Design” menjelaskan, besar kekuatan kolom beton bertulang yang hanya
dipengaruhi oleh gaya aksial (titik A pada gambar 2.8) dapat ditulis dengan
P  k3 f 'c ( Ag  Ast )  f y ( Ast ) (2.4)

Dimana
k3f’c = tegangan ijin maksimal pada kolom desain
Ag = Luas kotor penampang beton bertulang (beton dan baja)
fy = tegangan leleh baja tulangan
Ast = total luas tulangan pada penampang

Besarnya k3f’c berasal dari persamaan (2.1), (2.2), (2.3) dan normalnya sebesar
0.85 f’c.
Kekuatan yang diberikan oleh persamaan (2.4) biasanya tidak dapat dicapai oleh
struktur karena hampir selalu ada reaksi momen yang terjadi, seperti yang ditunjukan
oleh gambar 2.5, 2.6 dan 2.8, akan ada momen yang mempengaruhi sehigga
mengurangi kapasitas gaya aksial. Seperti momen atau eksentrisitas yang timbul dari
ketidak seimbangan balok, tidak lurusnya sumbu as kolom pada tiap tiap lantai, tidak
ratanya pemadatan pada penampang beton, atau tidak lurusnya sumbu as tulangan.

2.5 Kekuatan Maksimal pada kolom Tabung Baja Teisi Beton


Shosuke Morino pada jurnalnya yang berjudul “Design and Construction of
Concrete-Filled Steel Tube Column System in Japan” menjelaskan, Momen lentur
maksimal Mu pada balok kolom CFT ditentukan oleh besarnya gaya aksial Nu. dimana
Nu c Nu  s Nu (2.5)
17

M u c M u  s M u (2.6)

Kekuatan yang muncul dari sN, cN, sM, cM, pada persamaan (2.5) dan (2.6)
diberikan pada persamaan berikut:
Untuk CFT penampang persegi:

c N u  xn1 .c D 2 .c ru .Fc (2.7)

c Mu 
1
1  xn1 xn1 .c D 3 .c ru .Fc (2.8)
2

s N u  22 x n1  1c D 2 .s t. s  y (2.9)

 t 
s M u 1  s  D 2  21  x n1 x n1 .c D 2  s t. s  y (2.10)
 D 
Dimana
cD = lebar atau diameter penampang beton
D = lebar atau diameter penampang CFT
st = tebal pipa baja
xn = posisi garis netral (parameter of neutral axis, PNA)
sσy = tegangan leleh pipa baja
Fc = kuat tekan beton
c ru = faktor reduksi beton, 0.85

Kondisi seimbang antara gaya dalam dan gaya luar digambarkan pada persamaan
(2.5) dan (2.6), dan gaya aksial dan momen lentur dari beton dan pipa baja pada posisi
maksimal dihitung menggunakan persamaan (2.7) ~ (2.18). Kekuatan ini berdasarkan
dari diagram tegangan pada gambar 2.9 dengan garis netral (neutral axis)pada jarak xn
dari serat terluar tekan beton. Peningkatan kekuatan akibat terkekangnya beton dihitung
dengan c  cB , dan perubahan gaya aksial tekan dan tegangan leleh pada pipa baja karena

tegangan ring stiffner dihitung dengan β1 dan β2.


18

Gambar 2.9 Distribusi Tegangan untuk Momen Lentur Maksimal

2.6 Penelitian Mengenai Diagram Interaksi pada Tabung Baja Terisi Beton CFT
dan Beton Bertulang
Penelitian mengenai diagram interaksi pada kolom tabung baja terisi beton dan
beton bertulang telah dilakukan sebelumnya oleh Francesco Trentadue, dkk. Dengan
judul “Closed-form approximations od interaction diagrams for assessment and design
of reinforced concrete columns and concrete-filled steel tubes with circular cross
section”. Francesco Trentadue, dkk membuat diagram interaksi kolom beton bertulang
berdasarkan “Reinforced concrete-design tables and abacus for design section”.
Sedangkan pembuatan diagram interaksi kolom tabung baja terisi beton berdasarkan
“Eurocode 4: Design of composite steel and concrete structure”. Hasil penelitianya
menunjukan diagram interaksi pada beton bertulang dan tabung baja terisi beton dengan
beragam variasi ukuran penampang bulat dan penulangan.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan
Metodologi penelitian ini berisi mengenai urutan pelaksanaan penyelesaaian
skripsi, mulai dari pengumpulan data, studi literatur, tahap perencanaan, analisis data dan
sebagainya.

3.2 Bagan Alir Penyelesaian Tugas Akhir

Start

Studi Literatur

Mempelajari Hitungan

Konsep Diagram Interaksi

Menentukan Spesifikasi CFT dan Beton Bertulang

Analisis Perhitungan

Perbandingan kolom CFT dan Beton Bertulang

Plot Grafik

Finish

Gambar 3.1 Flowchart Penyelesaian Tugas Akhir

19
20

3.3 Studi Literatur


Mempelajari literatur/pustaka yang berkaitan dengan skripsi diantaranya tentang
peraturan dan literatur yang membahas perencanaan struktur, antara lain:
a. Design dan Costruction Of Concrete Filled Steel Tube Column System in Japan.
b. SNI 03-2847-2002
c. Jurnal-jurnal dan pustaka yang terkait dengan skripsi.

3.4 Menentukan Spesifikasi Kolom


Pada pembuatan skripsi ini akan dibuat diagram interaksi kolom komposit tabung
baja terisi beton dengan spesifikasi:
- Dimensi = 300 mm x 300 mm
- Ketebalan pipa baja = 20 mm
- Kuat tekan beton (fc’) = 20 MPa
- Mutu baja (fy) = 400 MPa

Dan sebagai pembanding akan dibuat kolom beton bertulang dengan spesifikasi
sebagai berikut:
- Dimensi = 300 mm x 300 mm
- Kuat tekan beton (fc’) = 20 MPa
- Mutu baja tulangan (fy) = 400 MPa
- Diameter tulangan = 16 mm, 19 mm, 22 mm, 25 mm
- Jumlah tulangan = 8 buah
21

3.5 Analisis Perhitungan


3.5.1 Analisis Perhitungan Kolom Tabung Baja Terisi Beton
Analisis perhitungan kapasitas kolom tabung baja berisi beton (CFT)
dilaksanakan sebagai berikut:
1. Meninjau xn pada setiap jarak 1 mm atau garis netral ditinjau pada setiap jarak
1 mm.
2. Mencari nilai gaya aksial ultimate Pu dengan menjumlahkan gaya aksial pada
masing masing material yaitu gaya aksial baja sPu, dan gaya aksial beton Pc pada
setiap garis netral yang ditinjau. Nilai cPu dapat ditentukan dengan cara sebagai
berikut:
Pu  c Pu  s Pu , dengan

c Pu  xn .c B.c ru . f c '

s Pu  2s t (2 xn c B) f y

3. Mencari nilai momen lentur ultimate Mu, dengan menjumlahkan momen yang
terjadi pada beton cMu dan momen yang terjadi pada baja sMu pada setiap garis
netral yang ditinjau. Nilai Mu dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
M u c M u  s M u ,dengan

c Mu 
1
 c B  xn c B.xn .c ru . f c '
2

s M u  s B.s t.s  y . s B  s t   2 s t.x n .s  y . c B  x n 


22

fc’, fy, cB, sB, st, cru, xn

c Pu  xn .c B.c ru . f c ' s Pu  2 s t (2 xn c B) f y

Gaya aksial, Pu  c Pu  s Pu

c Mu 
1
 c B  xn c B.xn .c ru . f c ' s M u  s B.s t.s  y . s B  s t   2 s t.x n .s  y . c B  x n 
2

Momen Lentur, M u  c M u  s M u

Plot Grafik

Gambar 3.2 Flowchart Perhitungan Kolom Tabung Baja Terisi Beton

3.5.2 Analisis Perhitungan Kolom Beton Bertulang


Analisis perhitungan kapasitas kolom beton bertulang dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Dihitung nilai ϕPn dan ϕMn berdasarkan 5 kondisi beban, yaitu:
23

1. Penampang kolom pada kondisi beban sentris.


Pada penampang kolom dengan kondisi beban sentris, berarti beban tersebut
tepat bekerja pada sumbu (as) longitudinal kolom, sehingga beton maupun baja
tulanganya (semuanya) menahan beban tekan. Kekuatan penampang kolom dengan
beban sentris ditentukan dengan menganggap bahwa semua baja tulangan sudah
mencapai leleh. Disamping itu regangan tekan beton sudah mencapai batas maksimal,
yaitu ɛc’ = ɛcu’ = 0,003.

Pada kondisi beban sentris (P0) ini dapat dianalisis seperti berikut:

Ag = b.h

1
Ast = n.  .d 2
4
An = Ag – Ast

Cc = 0,85 fc . An

Cs = Ast . fy

Dengan mempetimbangkan kesetimbangan maka diperoleh:


P0 = Cc + C s
Pada kenyataanya, beban yang betul-betul sentris itu jarang sekali dijumpai, dan
dianggap tidak ada. Oleh karena itu pasal 12.3.5 SNI 03-2847-2002 memberi batasan
kuat tekan nominal maksimal sebagai berikut:
Pn maks = 0,8.P0 (kolom dengan tulangan sengkang)

Pn maks = 0,85.P0 (kolom dengan tulangan spiral)


Kuat rencana dihitung dengan memasukkan faktor reduksi kekuatan ϕ pada kuat
nominalnya. Jadi kuat rencana pada penampang kolom dengan sentris dihitung dengan
persamaan berikut:
Pn maks = 0,8 . ϕ . P0 (kolom dengan tulangan sengkang)

Pn maks = 0,85 . ϕ . P0 (kolom dengan tulangan spiral)


24

2. Penampang kolom pada kondisi tekan menentukan.


Jika beban Pn pada daerah tarik menerima beban tarik relatif kecil (sehingga
baja tulangan tarik belum leleh), sedangkan penampang kolom daerah tekan tetap
menahan beban tekan yang cukup besar (sehingga dapat menimbulkan retak beton
tekan). Kekuatan penampang kolom pada kondisi bergantung pada kekuatan tekan dari
beton, sehingga disebut: kolom pada kondisi tekan menentukan.

fc’,fy,b,h,Es,ds,Dtulangan,ntulangan

 600 .d 
Cb=  

 600  f y 

c > cb

ya
fc’ ≤ 30 MPa ɛs1=  0,003 xcb  d 1  
 
tidak  cb 

β1 = 0,85 – 0,05 .  f c '30  ya


 7 
tidak ɛsi  fy / Es

ya
β1< 0,65 fsi = ɛsi x Es
β1= 0,65 fsi = fy
tidak β1= 0,65

a = β1 x cb Fsi= fsi x Asi

Cc = 0,85 x fc’ x a x b Cs = ΣFsi

ϕPn = ϕ(Cc+ Cs)


ϕMn = ϕ(Cs(d-a/2) + Cs(d-a/2))

Gambar 3.3 Flowchart Perhitungan Kolom Beton Bertulang kondisi Tekan


Menentukan
25

3. Penampang kolom pada kondisi seimbang (balance).


Pada penampang kolom dengan kondisi seimbang, maka tulangan tarik
mencapai titik leleh bersamaan dengan regangan beton tekan mencapai batas retak atau
batas ultimit. Pada kondisi ini diperoleh jarak antara garis netral dan tepi beton tekan cb

fc’,fy,b,h,Es,ds,Dtulangan,ntulangan

 600 .d 
Cb=  

 600  f y 
ya
fc’ ≤ 30 MPa ɛs1=  0,003 xcb  d 1  
 
tidak  cb 

β1 = 0,85 – 0,05 .  f c '30  ya


 7 
tidak ɛsi  fy / Es

ya
β1< 0,65 fsi = ɛsi x Es
β1= 0,65 fsi = fy
tidak β1= 0,65

a = β1 x cb Fsi= fsi x Asi

Cc = 0,85 x fc’ x a x b Cs = ΣFsi

ϕPn = ϕ(Cc+ Cs)


ϕMn = ϕ(Cs(d-a/2) + Cs(d-a/2))
Gambar 3.4 Flowchart Perhitungan Kolom Beton Bertulang Kondisi
Seimbang
26

4. Penampang kolom pada kondisi tarik menentukan.


Jika penampang mengalami daerah tarik lebih besar daripada daerah tekan,
maka kekuatan penampang kolom ditentukan oleh kuat leleh tulangan tarik dan disebut:
penampang kolom pada kondisi tarik menentukan.

fc’,fy,b,h,Es,ds,Dtulangan,ntulangan

 600 .d 
Cb=  

 600  f y 

c < cb

ya
fc’ ≤ 30 MPa ɛs1=  0,003 xcb  d 1  
 
tidak  cb 

β1 = 0,85 – 0,05 .  f c '30  ya


 7 
tidak ɛsi  fy / Es

ya
β1< 0,65 fsi = ɛsi x Es fsi = fy
β1= 0,65
tidak β1= 0,65

a = β1 x Fsi= fsi x Asi


cb

Cc = 0,85 x fc’ x a x b Cs = ΣFsi

ϕPn = ϕ(Cc+ Cs)


ϕMn = ϕ(Cs(d-a/2) + Cs(d-a/2))
Gambar 3.5 Flowchart Perhitungan Kolom Beton Bertulang Kondisi Tarik
Menentukan
27

5. Penampang kolom pada kondisi beban Pn = 0 (lentur murni).


Penampang kolom pada kondisi beban Pn = 0 adalah kondisi dimana kolom
hanya menerima momen. Nilai c atau jarak titik netral dan tepi beton didapatkan dengan
cara trial error.

fc’,fy,b,h,Es,ds,Dtulangan,ntulangan

 600 .d 
Cb=  

 600  f y 

c = ditentukan
trial error
ya
fc’ ≤ 30 MPa ɛs1=  0,003 xcb  d 1  
 
tidak  cb 

β1 = 0,85 – 0,05 .  f c '30  ya


 7 
tidak ɛsi  fy / Es

ya
β1< 0,65 fsi = ɛsi x Es fsi = fy
β1= 0,65
tidak β1= 0,65

a = β1 x cb Fsi= fsi x Asi

Cc = 0,85 x fc’ x a x b Cs = ΣFsi

ϕMn = ϕ(Cs(d-a/2) + Cs(d-


a/2))

Gambar 3.6 Flowchart Perhitungan Kolom Beton Bertulang Kondisi Pn = 0


28

3.5 Plot Grafik


Nilai nilai gaya aksial dan momen lentur pada setiap titik tinjau yaitu garis netral
diplotkan kedalam sebuah grafik diagram interaksi P-M kolom dengan sisi horizontal
mempresentasikan momen lentur dan sisi vertikal mempresentasikan gaya aksial.
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Material


Pada skripsi ini, diagram interaksi kolom tabung baja terisi beton (CFT) yang dibuat
memerlukan data-data antara lain dimensi kolom tabung baja terisi (CFT), kuat tekan
beton (fc’), tebal tabung baja, dan tegangan leleh tabung baja (fy). Dan sebagai
pembanding akan dilakukan perbandingan dengan kolom beton bertulang dengan dimensi
dan spesifikasi material yang sama dengan melakuakan variasi pada diameter tulangan
mulai dari tulangan ø16 mm, ø19 mm, ø22 mm, ø25 mm. Data-data kolom tabung baja
terisi beton (CFT) yang akan diteliti yaitu:
- Dimensi = 300 mm x 300 mm
- Kuat tekan beton (fc’) = 20 MPa
- Ketebalan pipa baja = 20 mm
- Mutu baja (fy) = 400 MPa

- Modulus elastisitas (Es) = 200000 MPa


Dengan pembanding kolom beton bertulang dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Dimensi = 300 mm x 300 mm
- Kuat tekan beton (fc’) = 20 MPa
- Diameter Tulangan = 16 mm, 19 mm, 22 mm, 25 mm
- Jumlah Tulangan = 8 buah
- Mutu baja (fy) = 400 MPa
- Selimut beton = 50 mm
- Modulus elastisitas (Es) = 200000 MPa

4.2 Analisis dan Perhitungan Kolom Tabung Baja Terisi Beton (CFT)
Acuan yang digunakan dalam perhitungan kapasitas kolom tabung baja terisi beton
(CFT) adalah Architechtural Institute of Japan (AIJ) tentang “Rekomendasi untuk Desain
dan Konstruksi Tabung Baja Terisi Beton (CFT)”. Analisis kapasitas kolom tabung baja

29
30

terisi beton (CFT) didapatkan dengan menghitung kekuatan momen ultimit (ultimate
bending strength) dari kolom tabung baja terisi beton CFT. Ultimate bending strength
Mu dipengaruhi oleh besarnya gaya aksial Nu dan dihitung mengikuti ketentuan dari AIJ.
Adapun spesifikasi penampang kolom yang akan dianalisis dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Dimensi (D) = 300 mm x 300 mm
Dimensi beton (cD) = 260 mm x 260 mm

Kuat tekan beton (Fc) = 20 MPa

Ketebalan pipa baja (st) = 20 mm

Mutu baja (sσy) = 400 MPa

Modulus elastisitas (Es) = 200000 MPa

cru = 0,85
Gambar 4.1 Spesifikasi Kolom Tabung Baja Terisi Beton (CFT)

4.2.1 Pembuatan Diagram Interaksi Kolom Tabung Baja Terisi Beton (CFT)
Dalam pembuatan diagram interaksi kolom tabung baja terisi beton CFT dilakukan
perhitungan gaya aksial ultimit (Nu) dan momen ulimit (Mu) pada titik netral (xn) dengan
interval 1 mm untuk mendapatkan kurva diagram lebih akurat. Berikut merupakan contoh
perhitungan gaya aksial ultimit (Nu) dan momen ulimit (Mu) pada titik netral (xn) = 150
mm
Kemudian hitung nilai perbandingan xn dan cD (xn1) :

Gambar 4.2 Penampang Tabung Baja Terisi Beton (CFT)


31

D = 300 mm

cD = D – 2st = 300 – 2 x 20 = 260 mm

xn1 = xn / cD = 150 / 260 = 0,5769

Gaya aksial ultimit pada beton (cNu)

cNu = xn1. cD. cru.Fc


= 0,5769 x 260 x 0,85 x 20 x 10-3
= 663 kN
Gaya aksial ultimit pada tabung baja (sNu)

sNu = 2(2xn1-1). cD2. st.sσy


= 2 x (2 x 0,5769 - 1) x 2602 x 20 x 400 x 10-3
= 640 kN
Momen akibat gaya aksial beton (cMu)

cMu =
1
1  xn1 xn1 .c D 3 .c ru .Fc
2

=
1
1  0,5769 0,5769 x 260 3 x0,85 x 20 x10 6
2
= -36,465 kNm
Momen akibat gaya aksial tabung baja (sMu)

 t 
sMu = 1  s  D 2  21  x n1 x n1 .c D 2  s t.s  y .10 6
 D 

 20  2
300  21  0,5769 0,5769 x 260 20 x 400 x10
6
= 1  2

 300  
= 936 kNm
Gaya aksial ultimit (Nu)

Nu = cNu + sNu
= 663 + 640
= 1303 kN
32

Momen ultimit (Mu)

Mu = cMu + sMu
= 36,465 + 936
= 972,465 kNm

Dengan melakukan prosedur perhitungan yang sama pada titik netral (xn) dengan
interval 1 mm, maka didapatkan diagram interaksi kolom tabung baja terisi beton CFT.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran.

10000
9000
8000
7000
GAya Aksial (kN)

6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0

200

400

600

800

1000

Momen (kNm)
Gambar 4.3 Diagram Interaksi Kolom Tabung Baja Terisi Beton (CFT)

4.3 Analisis dan Perhitungan Kolom Beton Bertulang


Analisis penampang kolom beton bertulang ini dikutip dari skripsi Universitas
Indonesia tahun 2012 dengan judul “Pengembangan Diagram Interaksi Kolom Beton
Bertulang Sesuai SNI 03-2847-2002” karya Lazuardy Lasimapala. Analisis kapasitas
kolom beton bertulang dilakukan berdasarkan lima kondisi beban. Kondisi pertama yaitu
kondisi beban sentris. Dimana beban tersebut tepat bekerja pada sumbu as longitudinal
kolom. Kondisi kedua yaitu kondisi beban berimbang (balance). Penampang kolom pada
kondisi balance, tulangan pada sisi tarik mencapai titik leleh dan pada saat bersamaan
33

beton pada sisi lainya mencapai batas retak atau batas ultimit. Kondisi ketiga yaitu kondisi
tarik menentukan. Kekuatan penampang kolom pada kondisi tarik menentukan
bergantung pada kuat leleh tulangan tarik. Kondisi keempat yaitu kondisi tekan
menentukan. Kekuatan penampang pada kondisi tekan menentukan bergantung pada
kekuatan tekan beton. Kondisi kelima yaitu penampang kolom pada kondisi beban Pn =
0 (lentur murni). Spesifikasi penampang kolom yang akan dianalisis dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
b = 300 mm Jumlah tulangan = 8 buah
h = 300 mm Diameter tulangan = 16 mm
fc’ = 20 MPa Selimut Beton (ds) = 50 mm
fy = 400 MPa Es = 200000 MPa
Jarak antar tulangan (X) = 100 mm
Gambar 4.4 Spesifikasi Kolom Beton Bertulang

4.3.1 Penampang Kolom Beton Bertulang pada Kondisi Beban Sentris


Kekuatan penampang kolom pada kondisi beban sentris ditentukan dengan
menganggap bahwa semua tulangan sudah mencapai leleh, jadi tegangan baja tulangan
fs = fs’ = fy. Di samping itu, regangan tekan beton sudah mencapai batas maksimal,

yaitu ɛc’ = ɛcu’ = 0,003.

Pada kondisi beban sentris (P0) ini dapat dianalisis spserti berikut:

Ag = b.h
= 300 x 300
= 90000 mm2
1
Ast = n.  .d 2
4
= 8 x 0.25 x π x 162
= 1608,5 mm2
An = Ag – Ast
= 90000 – 1608,5
34

= 88391,5 mm2
Cc = 0,85 fc . An
= 0.85 x 20 x 88391,5
= 1502,656 kN

Cs = Ast . fy
= 1608,5 x 400
= 643,4 kN
Dengan mempetimbangkan kesetimbangan maka diperoleh:
P0 = Cc + C s
= 1502,656 + 643,4
= 2146,056 kN
Pada kenyataanya, beban yang betul betul sentris jarang sekali dijumpai, dan
dianggap tidak ada. Oleh karena itu Pasal 12.3.5 SNI 03-2847-2002 memberi batasan
kuat tekan nominal maksimal sebagai berikut:
Pn maks = 0,8 . 0,65 . P0
= 0,8 x 0,65 x 2146,056
= 1115,948 kN

4.3.2 Penampang Kolom Beton Bertulang pada Kondisi Beban Berimbang


(balance)
Pada penampang kolom dengan kondisi seimbang, maka tulangan tarik
mencapai leleh (ɛs = ɛy) bersamaan dengan regangan beton tekan mencapai batas retak

atau batas ultimit (ɛc’ = ɛcu’ = 0,003). Nilai cb dapat ditentukan dengan cara berikut
(lihat gambar 4.5)
ɛcu’ = 0,003
fy
ɛs =
200000
35

 cb   d  cb 
    
  cu '    s 
Subtitusi nilai ɛcu’ dan ɛs maka diperoleh
 600 .d 
cb = 
 600  f 
 y 

 600x 250 
= 
 600  400 
= 150 mm
Kemudian hitung jarak tulangan terhadap tepi beton (di)
X = 100 mm
H = 300 mm
ds = 50 mm

d1 = 2.X + ds = (2 x 100) + 50 = 250 mm

d2 = X + ds =100 + 50 = 150 mm

d3 = ds = 50 mm
Gambar 4.6 Jarak Tulangan Terhadap Tepi Beton
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung regangan pada masing masing baja
tulangan. Untuk distribusi regangan dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini

Gambar 4.7 Distribusi regangan pada masing-masing baja tulangan


Maka regangan pada masing-masing baja tulangan dihitung dengan
menggunakan perbandingan segitiga.
36

 0,003 xcb  d1  
ɛs1 =   = -0,002
 cb 

 0,003 xcb  d 2  
ɛs2 =   = 0
 cb 

 0,003 xcb  d 3  
ɛs3 =   = 0,002
 cb 
Berdasarkan pasal 12.2.4 SNI 03-2847-2002 dapat disimpulkan:
• Untuk ɛsi < fy / Es, maka fsi = ɛsi x Es

• Untuk ɛsi  fy / Es, maka fsi = fy


Berdasarkan ketentuan diatas maka tegangan pada masing-masing baja tulangan
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
fy / Es = 400 / 200000 = 0,002

• ɛs1 = -0,002 < 0,002 ,

maka fsi = ɛsi x Es = -0,002 x 200000 = -400 MPa

• ɛs2 = 0 < 0,002 ,

maka fsi = ɛsi x Es = 0 x 200000 = 0 MPa

• ɛs3 = 0,002 < 0,002 ,

maka fsi = ɛsi x Es = 0,002 x 200000 = 400 MPa


Gaya-gaya internal pada masing masing baja tulangan dihitung dengan
mengalikan tegangan pada masing-masing baja tulangan dengan luas total baja
tulangan di tiap lapisanya
• Luas total tulangan lapis 1
As1 = 3 x 0.25 x π x D2
= 3 x 0.25 x π x 162
= 603,186 mm2
• Luas total tulangan lapis 2
As2 = 2 x 0.25 x π x D2
37

= 2 x 0.25 x π x 162
= 402,124 mm2
• Luas total tulangan lapis 3
As3 = 3 x 0.25 x π x D2
= 3 x 0.25 x π x 162
= 603,186 mm2
Fs1 = fs1 x As1
= -400 x 603,186
= -241,274 kN
Fs2 = fs2 x As2
= 0 x 402,124
= 0 kN
Fs3 = fs3 x As3
= 400 x 603,186
= 241,274 kN
Resultan gaya-gaya internal baja tulangan
Cs = Fs1 + Fs2 + Fs3
= -241,274 + 0 + 241,274
= 0 kN
Tinggi blok tegangan tekan beton
a = β1 x cb

nilai β1 berdasarkan pasal 12.2.7.3 SNI 03-2847-2002 diambil sebagai berikut:

1. Untuk fc’  30 MPa β1 = 0,85

 f '30 
2. Untuk fc’ > 30 MPa β1 = 0,85 – 0,05 .  c  , tetapi β1  0.65
 7 

Berdasarkan nilai fc’ = 20 MPa, maka:

β1 = 0,85

a = β1 x cb
38

= 0,85 x 150
= 127,5 mm
Gaya internal pada beton tekan
Cc = 0,85 x fc’ x a x b
= 0,85 x 20 x 127,5 x 300 x 10-3
= 650,25 kN
Gaya aksial nominal
Pn = Cs + Cc
= 0 + 650,25
= 650,25 kN
Gaya aksial rencana
Pu = ϕPn
= 0,65 x 650,25
= 422,663 kN
Momen akibat gaya internal masing-masing baja tulangan
Ms1 = Fs1 x ( h/2 – d1 )
= -241,274 x ( 300/2 – 250)
= 24127,4 kNmm
Ms2 = Fs2 x ( h/2 – d2 )
= 0 x ( 300/2 – 150)
= 0 kNmm
Ms3 = Fs3 x ( h/2 – d3 )
= 241,274 x ( 300/2 – 50)
= 24127,4 kNmm
Momen total akibat gaya internal baja tulangan
Ms = Ms1 + Ms2 + Ms3
= 24127,4 + 0 + 24127,4
= 48254,8 kNmm
39

Momen akibat gaya internal tekan beton


Mc = Cc x ( h – a ) / 2
= 650,25 x ( 300 – 127,5 ) / 2
= 56084,1 kNmm
Momen nominal
Mn = Ms + Mc
= 48254,8 + 56084,1
= 104338,9 kNmm
= 104,3389 kNm
Tabel 4.1 Faktor Reduksi (ϕ) untuk Kolom dan Balok

Sumber: “Reinforced concrete mechanics & design”, James K. Weight


Dari tabel 4.1, maka nilai faktor reduksi (ϕ) dapat dihitung:
ɛs1 = -0,0078 > 0,005 , maka
ϕ = 0,65
Gaya aksial rencana
Pu = ϕPn
= 0,65 x 650,25
= 422,6625 kN
Momen Rencana
Mu = ϕMn
40

= 0,65 x 104,3389
= 67,8203 kNm

4.3.3 Penampang Kolom Beton Bertulang pada Kondisi Tulangan Tarik


Menentukan
Pada penampang kolom dengan kondisi tulangan tarik menentukan, merupakan
suatu kondisi dimana kekuatan penampang kolom pada kondisi ditentukan oleh kuat
leleh tulangan tarik. Pada kondisi ini nilai c<cb. Maka diambil c = 100 mm < cb = 150
mm
Kemudian hitung jarak tulangan terhadap tepi beton (di)
X = 100 mm
H = 300 mm
ds = 50 mm

d1 = 2.X + ds = (2 x 100) + 50 = 250 mm

d2 = X + ds =100 + 50 = 150 mm

d3 = ds = 50 mm
Gambar 4.8 Jarak Tulangan Terhadap Tepi Beton
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung regangan pada masing masing baja
tulangan. Untuk distribusi regangan dapat dilihat pada Gambar 4.9 dibawah ini

Gambar 4.9 Distribusi regangan pada masing-masing baja tulangan


41

Maka regangan pada masing-masing baja tulangan dihitung dengan


menggunakan perbandingan segitiga.
 0,003 xc  d1  
ɛs1 =  = -0,0045
 c 

 0,003 xc  d 2  
ɛs2 =  = -0,0015
 c 

 0,003 xc  d3  
ɛs3 =  = 0,0015
 c 
Berdasarkan pasal 12.2.4 SNI 03-2847-2002 dapat disimpulkan:
• Untuk ɛsi < fy / Es, maka fsi = ɛsi x Es

• Untuk ɛsi  fy / Es, maka fsi = fy


Berdasarkan ketentuan diatas maka tegangan pada masing-masing baja tulangan
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
fy / Es = 400 / 200000 = 0,002

• ɛs1 = -0,0045 > 0,002 ,

maka fsi = -400 MPa

• ɛs2 = -0,0015 < 0,002 ,

maka fsi = ɛsi x Es = -0,0015 x 200000 = -300 MPa

• ɛs3 = 0,0015 < 0,002 ,

maka fsi = ɛsi x Es = 0,0015 x 200000 = 300 MPa


Gaya-gaya internal pada masing-masing baja tulangan dihitung dengan
mengalikan tegangan pada masing-masing baja tulangan dengan luas total baja
tulangan di tiap lapisanya
• Luas total tulangan lapis 1
As1 = 3 x 0.25 x π x D2
= 3 x 0.25 x π x 162
= 603,186 mm2
• Luas total tulangan lapis 2
42

As2 = 2 x 0.25 x π x D2
= 2 x 0.25 x π x 162
= 402,124 mm2
• Luas total tulangan lapis 3
As3 = 3 x 0.25 x π x D2
= 3 x 0.25 x π x 162
= 603,186 mm2
Fs1 = fs1 x As1
= -400 x 603,186
= -241,274 kN
Fs2 = fs2 x As2
= -300 x 402,124
= -120,637 kN
Fs3 = fs3 x As3
= 300 x 603,186
= 180,995 kN
Resultan gaya-gaya internal baja tulangan
Cs = Fs1 + Fs2 + Fs3
= -241,274 + (-120,637) + 180,995
= -180,956 kN
Tinggi blok tegangan tekan beton
a = β1 x cb

nilai β1 berdasarkan pasal 12.2.7.3 SNI 03-2847-2002 diambil sebagai berikut:

3. Untuk fc’  30 MPa β1 = 0,85

 f '30 
4. Untuk fc’ > 30 MPa β1 = 0,85 – 0,05 .  c  , tetapi β1  0.65
 7 

Berdasarkan nilai fc’ = 20 MPa, maka:

β1 = 0,85
43

a = β1 x c
= 0,85 x 100
= 85 mm
Gaya internal pada beton tekan
Cc = 0,85 x fc’ x a x b
= 0,85 x 20 x 85 x 300 x 10-3
= 433,5 kN
Gaya aksial nominal
Pn = Cs + Cc
= -180,956 + 433,5
= 252,5443 kN
Momen akibat gaya internal masing-masing baja tulangan
Ms1 = Fs1 x ( h/2 – d1 )
= -241,274 x ( 300/2 – 250)
= 24127,4 kNmm
Ms2 = Fs2 x ( h/2 – d2 )
= -120,637 x ( 300/2 – 150)
= 0 kNmm
Ms3 = Fs3 x ( h/2 – d3 )
= 180,955 x ( 300/2 – 50)
= 18095,6 kNmm
Momen total akibat gaya internal baja tulangan
Ms = Ms1 + Ms2 + Ms3
= 24127,4 + 0 + 18095,6
= 42223 kNmm
Momen akibat gaya internal tekan beton
Mc = Cc x ( h – a ) / 2
= 433.5 x ( 300 – 127,5 ) / 2
44

= 46601,25 kNmm
Momen nominal
Mn = Ms + Mc
= 42223 + 46601,25
= 88824,25 kNmm
= 88,82425 kNm
Menurut table 4.1, maka nilai faktor reduksi (ϕ) dapat dihitung:
0.002 < ɛs1 = -0,0045 < 0,005 , maka

ϕ = 0,65   t  0,002 
250
3

= 0,65  0,0045  0,002 


250
3
= 0,85833
Gaya aksial rencana
Pu = ϕPn
= 0,85833 x 252,5443
= 216,7672 kN
Momen Rencana
Mu = ϕMn
= 0,85833 x 88,82425
= 76,24082 kNm

4.3.4 Penampang Kolom Beton Bertulang pada Kondisi Beton Tekan


Menentukan
Pada penampang kolom dengan kondisi beton tekan menentukan, regangan
tekan beton telah mencapai batas ultimit (ɛcu’ = 0,003). Pada kondisi ini nilai c>cb.

Maka diambil c = 200 mm > cb = 150 mm


45

Kemudian hitung jarak tulangan terhadap tepi beton (di)


X = 100 mm
H = 300 mm
ds = 50 mm

d1 = 2.X + ds = (2 x 100) + 50 = 250 mm

d2 = X + ds =100 + 50 = 150 mm

d3 = ds = 50 mm
Gambar 4.10 Jarak Tulangan Terhadap Tepi Beton
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung regangan pada masing masing baja
tulangan. Untuk distribusi regangan dapat dilihat pada Gambar 4.11 dibawah ini

Gambar 4.11 Distribusi regangan pada masing-masing baja tulangan


Maka regangan pada masing-masing baja tulangan dihitung dengan
menggunakan perbandingan segitiga.
 0,003 xc  d1  
ɛs1 =  = -0,00075
 c 

 0,003 xc  d 2  
ɛs2 =  = 0,00075
 c 

 0,003 xc  d3  
ɛs3 =  = 0,00225
 c 
Berdasarkan pasal 12.2.4 SNI 03-2847-2002 dapat disimpulkan:
• Untuk ɛsi < fy / Es, maka fsi = ɛsi x Es
46

• Untuk ɛsi  fy / Es, maka fsi = fy


Berdasarkan ketentuan diatas maka tegangan pada masing-masing baja tulangan
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
fy / Es = 400 / 200000 = 0,002

• ɛs1 = -0,00075 < 0,002 ,

maka fsi = ɛsi x Es = -0,00075 x 200000 = -150 MPa

• ɛs2 = 0,00075 < 0,002 ,

maka fsi = ɛsi x Es = 0,00075 x 200000 = 150 MPa

• ɛs3 = 0,00225 > 0,002 ,

maka fsi = fy = 400 MPa


Gaya-gaya internal pada masing-masing baja tulangan dihitung dengan
mengalikan tegangan pada masing-masing baja tulangan dengan luas total baja
tulangan di tiap lapisanya
• Luas total tulangan lapis 1
As1 = 3 x 0.25 x π x D2
= 3 x 0.25 x π x 162
= 603,186 mm2
• Luas total tulangan lapis 2
As2 = 2 x 0.25 x π x D2
= 2 x 0.25 x π x 162
= 402,124 mm2
• Luas total tulangan lapis 3
As3 = 3 x 0.25 x π x D2
= 3 x 0.25 x π x 162
= 603,186 mm2
Fs1 = fs1 x As1
= -150 x 603,186
47

= -90,478 kN
Fs2 = fs2 x As2
= 150 x 402,124
= 60,318 kN
Fs3 = fs3 x As3
= 400 x 603,186
= 241,274 kN
Resultan gaya-gaya internal baja tulangan
Cs = Fs1 + Fs2 + Fs3
= -90,478 + 60,318 + 241,274
= 211,115 kN
Tinggi blok tegangan tekan beton
a = β1 x cb
nilai β1 berdasarkan pasal 12.2.7.3 SNI 03-2847-2002 diambil sebagai berikut:
1. Untuk fc’  30 MPa β1 = 0,85

 f '30 
2. Untuk fc’ > 30 MPa β1 = 0,85 – 0,05 .  c  , tetapi β1  0.65
 7 

Berdasarkan nilai fc’ = 20 MPa, maka:

β1 = 0,85

a = β1 x cb
= 0,85 x 200
= 170 mm
Gaya internal pada beton tekan
Cc = 0,85 x fc’ x a x b
= 0,85 x 20 x 170 x 300 x 10-3
= 867 kN
Gaya aksial nominal
Pn = Cs + Cc
48

= 211,115 + 867
= 1078,115 kN
Momen akibat gaya internal masing-masing baja tulangan
Ms1 = Fs1 x ( h/2 – d1 )
= -90,478 x ( 300/2 – 250)
= 9047,8 kNmm
Ms2 = Fs2 x ( h/2 – d2 )
= 60,318 x ( 300/2 – 150)
= 0 kNmm
Ms3 = Fs3 x ( h/2 – d3 )
= 241,274 x ( 300/2 – 50)
= 24127,4 kNmm
Momen total akibat gaya internal baja tulangan
Ms = Ms1 + Ms2 + Ms3
= 9047,8 + 0 + 24127,4
= 33175,2 kNmm
Momen akibat gaya internal tekan beton
Mc = Cc x ( h – a ) / 2
= 867 x ( 300 – 127,5 ) / 2
= 56355 kNmm
Momen nominal
Mn = Ms + Mc
= 33175,2 + 56355
= 89530,2 kNmm
= 89,5302 kNm
Menurut table 4.1, maka nilai faktor reduksi (ϕ) dapat dihitung:
ɛs1 = -0,00075 > 0,005 , maka
ϕ = 0,65
49

Gaya aksial rencana


Pu = ϕPn
= 0,65 x 1078,115
= 700,7748 kN
Momen Rencana
Mu = ϕMn
= 0,65 x 89,5302
= 58,19464 kNm

4.3.5 Penampang Kolom Beton Bertulang pada Kondisi Beban Pn = 0

Pada penampang kolom dengan kondisi beban Pn = 0, merupakan suatu kondisi


dimana kolom hanya menahan momen lentur saja. Digunakan nilai c = 69,42 mm.
Kemudian hitung jarak tulangan terhadap tepi beton (di)
X = 100 mm
H = 300 mm
ds = 50 mm

d1 = 2.X + ds = (2 x 100) + 50 = 250 mm

d2 = X + ds =100 + 50 = 150 mm

d3 = ds = 50 mm
Gambar 4.12 Jarak Tulangan Terhadap Tepi Beton
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung regangan pada masing masing baja
tulangan. Untuk distribusi regangan dapat dilihat pada Gambar 4.13 dibawah ini
50

Gambar 4.13 Distribusi regangan pada masing-masing baja tulangan


Maka regangan pada masing-masing baja tulangan dihitung dengan
menggunakan perbandingan segitiga.
 0,003 xc  d1  
ɛs1 =  = -0,0078
 c 

 0,003 xc  d 2  
ɛs2 =  = -0,00348
 c 

 0,003 xc  d3  
ɛs3 =  = 0,00084
 c 
Berdasarkan pasal 12.2.4 SNI 03-2847-2002 dapat disimpulkan:
• Untuk ɛsi < fy / Es, maka fsi = ɛsi x Es

• Untuk ɛsi  fy / Es, maka fsi = fy


Berdasarkan ketentuan diatas maka tegangan pada masing-masing baja tulangan
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
fy / Es = 400 / 200000 = 0,002

• ɛs1 = -0,0078 > 0,002 ,

maka fsi = fy = -400 MPa

• ɛs2 = -0,00348 < 0,002 ,

maka fsi = fy = -400 MPa

• ɛs3 = 0,00084 < 0,002 ,

maka fsi = ɛsi x Es = 0,00084 x 200000 = 167,84 MPa


51

Gaya-gaya internal pada masing-masing baja tulangan dihitung dengan


mengalikan tegangan pada masing-masing baja tulangan dengan luas total baja
tulangan di tiap lapisanya
• Luas total tulangan lapis 1
As1 = 3 x 0.25 x π x D2
= 3 x 0.25 x π x 162
= 603,186 mm2
• Luas total tulangan lapis 2
As2 = 2 x 0.25 x π x D2
= 2 x 0.25 x π x 162
= 402,124 mm2
• Luas total tulangan lapis 3
As3 = 3 x 0.25 x π x D2
= 3 x 0.25 x π x 162
= 603,186 mm2
Fs1 = fs1 x As1
= -400 x 603,186
= -241,274 kN
Fs2 = fs2 x As2
= -400 x 402,124
= -160,85 kN
Fs3 = fs3 x As3
= 164,84 x 603,186
= 101,239 kN
Resultan gaya-gaya internal baja tulangan
Cs = Fs1 + Fs2 + Fs3
= -241,274 + (-160,85) + 101,239
= -300,885 kN
52

Tinggi blok tegangan tekan beton


a = β1 x cb

nilai β1 berdasarkan pasal 12.2.7.3 SNI 03-2847-2002 diambil sebagai berikut:

1. Untuk fc’  30 MPa β1 = 0,85

 f '30 
2. Untuk fc’ > 30 MPa β1 = 0,85 – 0,05 .  c  , tetapi β1  0.65
 7 

Berdasarkan nilai fc’ = 20 MPa, maka:

β1 = 0,85

a = β1 x cb
= 0,85 x 69,42
= 59,0059 mm
Gaya internal pada beton tekan
Cc = 0,85 x fc’ x a x b
= 0,85 x 20 x 59,0059 x 300 x 10-3
= 300,93 kN
Gaya aksial nominal
Pn = Cs + Cc
= -300,88 + 300,935
= 0,055 kN
Momen akibat gaya internal masing-masing baja tulangan
Ms1 = Fs1 x ( h/2 – d1 )
= -241,274 x ( 300/2 – 250)
= 24127,4 kNmm
Ms2 = Fs2 x ( h/2 – d2 )
= -160,85 x ( 300/2 – 150)
= 0 kNmm
Ms3 = Fs3 x ( h/2 – d3 )
= 101,239 x ( 300/2 – 50)
53

= 10123,9 kNmm
Momen total akibat gaya internal baja tulangan
Ms = Ms1 + Ms2 + Ms3
= 24127,4 + 0 + 10123,9
= 34251,3 kNmm
Momen akibat gaya internal tekan beton
Mc = Cc x ( h – a ) / 2
= 300,93 x ( 300 – 127,5 ) / 2
= 3626,2 kNmm
Momen nominal
Mn = Ms + Mc
= 34251,3 + 36261,2
= 70513 kNmm
= 70,513 kNm
Menurut table 4.1, maka nilai faktor reduksi (ϕ) dapat dihitung:
ɛs1 = -0,0078 > 0,005 , maka
ϕ = 0,9
Gaya aksial rencana
Pu = ϕPn
= 0,8 x 0,055
= 0,049 kN
Momen Rencana
Mu = ϕMn
= 0,9 x 70,513
= 63,46 kNm
54

4.3.6 Pembuatan Diagram Interaksi beton Beton Bertulang


Pembuatan diagram interaksi kolom dibuat dengan menggunakan 2 buah sumbu
yaitu yaitu sumbu vertikal dan sumbu horizontal yang berpotongan secaar tegak lurus.
Sumbu vertikal menggambarkan beban aksial P, sedangkan sumbu horizontal
menggambarkan momen lentur M yang dapat ditahan oleh kolom. Prosedur pembuatan
diagram interaksi dilakukan dengan memperhitungkan kekuatan kolom berdasarkan 5
macam kondisi beban yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian dari hasil
perhitungan kelima kondisi beban, diplot ke dalam diagram. Untuk mendapatkan
kurva diagram lebih akurat, ditambahkan nilai c yang berbeda dengan interval tertentu.

3500

3000

2500
GAya Aksial (kN)

2000

1500

1000

500

0
140
0

20

40

60

80

100

120

160

180

200

Momen (kNm)
Beton D16 Beton D19 Beton D22 Beton D25

Gambar 4.14 Diagram Interaksi P-M Beton Bertulang (Kondisi Batas)


55

1800

1600

1400

1200
GAya Aksial (kN)

1000

800

600

400

200

0
0

20

40

60

80

100

120

140
Momen (kNm)
Beton D16 Beton D19 Beton D22 Beton D25

Gambar 4.15 Diagram Interaksi P-M Beton Bertulang (dengan faktor reduksi ϕ)
56

4.4 Perbandingan Diagram Interaksi Tabung Baja Terisi Beton (CFT) dan Beton
Bertulang
Dari hasil perhitungan gaya aksial dan momen pada kolom tabung baja terisi beton
(CFT) dan kolom beton bertulang maka didapatkan grafik gabungan sebagai berikut:

10000

9000

8000

7000
GAya Aksial (kN)

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
0

200

400

600

800

1000
Momen (kNm)
CFT Beton D16 Beton D19 Beton D22 Beton D25

Gambar 4.16 Diagram Interaksi P-M Tabung Baja Terisi Beton dan Kolom Beton
Bertulang (Kondisi Batas)
57

10000

9000

8000

7000
GAya Aksial (kN)

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
0

200

400

600

800

1000
Momen (kNm)
CFT Beton D16 Beton D19 Beton D22 Beton D25

Gambar 4.17 Diagram Interaksi P-M Tabung Baja Terisi Beton dan Kolom
Beton Bertulang (dengan faktor reduksi ϕ)
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai perbandingan diagram interaksi
kolom tabung baja terisi beton (CFT) dan kolom beton bertulang penampang persegi
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setiap perubahan ukuran diameter tulangan pada beton bertulang dengan
dimensi yang sama, terjadi kenaikan pada gaya aksial dan momen yang mampu
ditahan oleh kolom beton bertulang.
2. Gaya aksial ultimit yang dapat ditahan kolom tabung baja terisi beton (CFT)
jauh lebih besar dibandingkan dengan kolom beton bertulang. Kenaikan yang
terjadi mencapai 3 kali nilai gaya aksial ultimit pada beton bertulang.
3. Momen ultimit yang dapat ditahan kolom tabung baja terisi beton (CFT) jauh
lebih besar dibandingkan dengan kolom beton bertulang. Kenaikan yang terjadi
mencapai 4 kali nilai momen kolom beton bertulang.

5.2 Saran
Saran yang diperoleh dari perbandingan diagram interaksi kolom tabung baja terisi
beton (CFT) dan kolom beton bertulang penampang persegi adalah sebagai berikut :
1. Analisis yang dilakukan pada kolom tabung baja terisi beton hanyalah
mengenai berpenampang persegi. Perlu adanya penelitian mengenai
penampang lingkaran dan bentuk penampang lainya.
2. Perlu adanya pembuatan program (software) mengenai diagram interaksi
kolom tabung baja terisi beton (CFT) supaya pemakaianya lebih mudah.
3. Pembuatan diagram interaksi dapat dilakukan menggunakan program yang
berbeda.

58
DAFTAR PUSTAKA

SNI 03 – 2847 – 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
Badan Standardrisasi Nasional BSN, Jakarta.
Architechtural Institute of Japan (AIJ). 1997. Recommendations for Design and
Construction of Concrete Filled Steel Tubulat Structures.
Trentadue, Francesco dkk. 2016. Closed-form approximation of interaction diagrams for
assessment and design of reinforced concrete columns anf concrete filled steel tubes
with circular cross-section. Enginering Structures. 127: 594-601.
James K. Weight dan James G. MacGregor. 2009. Reinforcement Concrete : Mechanics
and Design – 6th edition.
Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia pustaka
utama.
Lazuardi L. 2012. Pengembangan diagram interaksi kolom beton sesuai SNI 03-2847-
2002 [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
Morino, Shosuke dan Tsuda Keigo. Design and Construction of Concrete Filled Steel
Tube Column System in Japan.
Effendi, M. Kori. 2015. A Study on Impact Resistant Capacity of Concrete Filled Steel
Tubular Member Against Tsunami Flotsam Collision.
Hardick, C. Patel dkk. Development of P-M Interaction Chart for Concrete Filled Steel
Tube. IJARSE Vol. No. 5, Issue No. 04 April 2016.
Jong Wan Hu. Advance Analysis ang Performance Based Evaluation of Concrete Filled
Steel Tube (CFT) Column.
Stephen P. Schneider, dkk. 2004. The Design and Construction of Concrete Filled Steel
Tube Column Frame. 13th World Conference on Earthquake Engineering. 252.

59
LAMPIRAN 1
Diagram Interaksi Beton Bertulang Menurut ACI 318-2008
800
Pn vs Mn
Pmax
600 Pu vs Mu
applied forces Pu and Mu
400 balanced case
strain of .005

200
Axial Load, kips

0
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100

-200

-400

-600
Moment Capacity, kip-in

60
LAMPIRAN 2

Rekap Perhitungan Kolom Komposit Tabung Baja Terisi Beton

sMu cMu
xn sNu (kN) cNu (kN) (kNm) (kNm) Nu (kN) Mu (kNm)
1 -4128.00 4.42 676.14 0.57 -4123.58 676.72
2 -4096.00 8.84 680.26 1.14 -4087.16 681.40
3 -4064.00 13.26 684.34 1.70 -4050.74 686.04
4 -4032.00 17.68 688.38 2.26 -4014.32 690.65
5 -4000.00 22.10 692.40 2.82 -3977.90 695.22
6 -3968.00 26.52 696.38 3.37 -3941.48 699.75
7 -3936.00 30.94 700.34 3.91 -3905.06 704.25
8 -3904.00 35.36 704.26 4.46 -3868.64 708.71
9 -3872.00 39.78 708.14 4.99 -3832.22 713.14
10 -3840.00 44.20 712.00 5.53 -3795.80 717.53
11 -3808.00 48.62 715.82 6.05 -3759.38 721.88
12 -3776.00 53.04 719.62 6.58 -3722.96 726.19
13 -3744.00 57.46 723.38 7.10 -3686.54 730.47
14 -3712.00 61.88 727.10 7.61 -3650.12 734.72
15 -3680.00 66.30 730.80 8.12 -3613.70 738.92
16 -3648.00 70.72 734.46 8.63 -3577.28 743.09
17 -3616.00 75.14 738.10 9.13 -3540.86 747.23
18 -3584.00 79.56 741.70 9.63 -3504.44 751.32
19 -3552.00 83.98 745.26 10.12 -3468.02 755.38
20 -3520.00 88.40 748.80 10.61 -3431.60 759.41
21 -3488.00 92.82 752.30 11.09 -3395.18 763.40
22 -3456.00 97.24 755.78 11.57 -3358.76 767.35
23 -3424.00 101.66 759.22 12.05 -3322.34 771.26
24 -3392.00 106.08 762.62 12.52 -3285.92 775.14
25 -3360.00 110.50 766.00 12.98 -3249.50 778.98
26 -3328.00 114.92 769.34 13.45 -3213.08 782.79
27 -3296.00 119.34 772.66 13.90 -3176.66 786.56
28 -3264.00 123.76 775.94 14.36 -3140.24 790.29
29 -3232.00 128.18 779.18 14.80 -3103.82 793.99
30 -3200.00 132.60 782.40 15.25 -3067.40 797.65
31 -3168.00 137.02 785.58 15.69 -3030.98 801.27
32 -3136.00 141.44 788.74 16.12 -2994.56 804.86
33 -3104.00 145.86 791.86 16.56 -2958.14 808.41
34 -3072.00 150.28 794.94 16.98 -2921.72 811.93
35 -3040.00 154.70 798.00 17.40 -2885.30 815.40

61
62

36 -3008.00 159.12 801.02 17.82 -2848.88 818.85


37 -2976.00 163.54 804.02 18.23 -2812.46 822.25
38 -2944.00 167.96 806.98 18.64 -2776.04 825.62
39 -2912.00 172.38 809.90 19.05 -2739.62 828.95
40 -2880.00 176.80 812.80 19.45 -2703.20 832.25
41 -2848.00 181.22 815.66 19.84 -2666.78 835.51
42 -2816.00 185.64 818.50 20.23 -2630.36 838.73
43 -2784.00 190.06 821.30 20.62 -2593.94 841.92
44 -2752.00 194.48 824.06 21.00 -2557.52 845.07
45 -2720.00 198.90 826.80 21.38 -2521.10 848.18
46 -2688.00 203.32 829.50 21.76 -2484.68 851.26
47 -2656.00 207.74 832.18 22.12 -2448.26 854.30
48 -2624.00 212.16 834.82 22.49 -2411.84 857.30
49 -2592.00 216.58 837.42 22.85 -2375.42 860.27
50 -2560.00 221.00 840.00 23.21 -2339.00 863.21
51 -2528.00 225.42 842.54 23.56 -2302.58 866.10
52 -2496.00 229.84 845.06 23.90 -2266.16 868.96
53 -2464.00 234.26 847.54 24.25 -2229.74 871.78
54 -2432.00 238.68 849.98 24.58 -2193.32 874.57
55 -2400.00 243.10 852.40 24.92 -2156.90 877.32
56 -2368.00 247.52 854.78 25.25 -2120.48 880.03
57 -2336.00 251.94 857.14 25.57 -2084.06 882.71
58 -2304.00 256.36 859.46 25.89 -2047.64 885.35
59 -2272.00 260.78 861.74 26.21 -2011.22 887.95
60 -2240.00 265.20 864.00 26.52 -1974.80 890.52
61 -2208.00 269.62 866.22 26.83 -1938.38 893.05
62 -2176.00 274.04 868.42 27.13 -1901.96 895.55
63 -2144.00 278.46 870.58 27.43 -1865.54 898.00
64 -2112.00 282.88 872.70 27.72 -1829.12 900.43
65 -2080.00 287.30 874.80 28.01 -1792.70 902.81
66 -2048.00 291.72 876.86 28.30 -1756.28 905.16
67 -2016.00 296.14 878.90 28.58 -1719.86 907.47
68 -1984.00 300.56 880.90 28.85 -1683.44 909.75
69 -1952.00 304.98 882.86 29.13 -1647.02 911.99
70 -1920.00 309.40 884.80 29.39 -1610.60 914.19
71 -1888.00 313.82 886.70 29.66 -1574.18 916.36
72 -1856.00 318.24 888.58 29.91 -1537.76 918.49
73 -1824.00 322.66 890.42 30.17 -1501.34 920.58
74 -1792.00 327.08 892.22 30.42 -1464.92 922.64
75 -1760.00 331.50 894.00 30.66 -1428.50 924.66
76 -1728.00 335.92 895.74 30.90 -1392.08 926.65
63

77 -1696.00 340.34 897.46 31.14 -1355.66 928.60


78 -1664.00 344.76 899.14 31.37 -1319.24 930.51
79 -1632.00 349.18 900.78 31.60 -1282.82 932.38
80 -1600.00 353.60 902.40 31.82 -1246.40 934.22
81 -1568.00 358.02 903.98 32.04 -1209.98 936.03
82 -1536.00 362.44 905.54 32.26 -1173.56 937.79
83 -1504.00 366.86 907.06 32.47 -1137.14 939.52
84 -1472.00 371.28 908.54 32.67 -1100.72 941.22
85 -1440.00 375.70 910.00 32.87 -1064.30 942.87
86 -1408.00 380.12 911.42 33.07 -1027.88 944.49
87 -1376.00 384.54 912.82 33.26 -991.46 946.08
88 -1344.00 388.96 914.18 33.45 -955.04 947.63
89 -1312.00 393.38 915.50 33.63 -918.62 949.14
90 -1280.00 397.80 916.80 33.81 -882.20 950.61
91 -1248.00 402.22 918.06 33.99 -845.78 952.05
92 -1216.00 406.64 919.30 34.16 -809.36 953.45
93 -1184.00 411.06 920.50 34.32 -772.94 954.82
94 -1152.00 415.48 921.66 34.48 -736.52 956.15
95 -1120.00 419.90 922.80 34.64 -700.10 957.44
96 -1088.00 424.32 923.90 34.79 -663.68 958.70
97 -1056.00 428.74 924.98 34.94 -627.26 959.92
98 -1024.00 433.16 926.02 35.09 -590.84 961.10
99 -992.00 437.58 927.02 35.23 -554.42 962.25
100 -960.00 442.00 928.00 35.36 -518.00 963.36
101 -928.00 446.42 928.94 35.49 -481.58 964.43
102 -896.00 450.84 929.86 35.62 -445.16 965.47
103 -864.00 455.26 930.74 35.74 -408.74 966.47
104 -832.00 459.68 931.58 35.86 -372.32 967.44
105 -800.00 464.10 932.40 35.97 -335.90 968.37
106 -768.00 468.52 933.18 36.08 -299.48 969.26
107 -736.00 472.94 933.94 36.18 -263.06 970.12
108 -704.00 477.36 934.66 36.28 -226.64 970.94
109 -672.00 481.78 935.34 36.37 -190.22 971.72
110 -640.00 486.20 936.00 36.47 -153.80 972.47
111 -608.00 490.62 936.62 36.55 -117.38 973.18
112 -576.00 495.04 937.22 36.63 -80.96 973.85
113 -544.00 499.46 937.78 36.71 -44.54 974.49
114 -512.00 503.88 938.30 36.78 -8.12 975.09
115 -480.00 508.30 938.80 36.85 28.30 975.65
116 -448.00 512.72 939.26 36.92 64.72 976.18
117 -416.00 517.14 939.70 36.98 101.14 976.67
64

118 -384.00 521.56 940.10 37.03 137.56 977.13


119 -352.00 525.98 940.46 37.08 173.98 977.55
120 -320.00 530.40 940.80 37.13 210.40 977.93
121 -288.00 534.82 941.10 37.17 246.82 978.27
122 -256.00 539.24 941.38 37.21 283.24 978.58
123 -224.00 543.66 941.62 37.24 319.66 978.86
124 -192.00 548.08 941.82 37.27 356.08 979.09
125 -160.00 552.50 942.00 37.29 392.50 979.29
126 -128.00 556.92 942.14 37.31 428.92 979.46
127 -96.00 561.34 942.26 37.33 465.34 979.59
128 -64.00 565.76 942.34 37.34 501.76 979.68
129 -32.00 570.18 942.38 37.35 538.18 979.73
130 0.00 574.60 942.40 37.35 574.60 979.75
131 32.00 579.02 942.38 37.35 611.02 979.73
132 64.00 583.44 942.34 37.34 647.44 979.68
133 96.00 587.86 942.26 37.33 683.86 979.59
134 128.00 592.28 942.14 37.31 720.28 979.46
135 160.00 596.70 942.00 37.29 756.70 979.29
136 192.00 601.12 941.82 37.27 793.12 979.09
137 224.00 605.54 941.62 37.24 829.54 978.86
138 256.00 609.96 941.38 37.21 865.96 978.58
139 288.00 614.38 941.10 37.17 902.38 978.27
140 320.00 618.80 940.80 37.13 938.80 977.93
141 352.00 623.22 940.46 37.08 975.22 977.55
142 384.00 627.64 940.10 37.03 1011.64 977.13
143 416.00 632.06 939.70 36.98 1048.06 976.67
144 448.00 636.48 939.26 36.92 1084.48 976.18
145 480.00 640.90 938.80 36.85 1120.90 975.65
146 512.00 645.32 938.30 36.78 1157.32 975.09
147 544.00 649.74 937.78 36.71 1193.74 974.49
148 576.00 654.16 937.22 36.63 1230.16 973.85
149 608.00 658.58 936.62 36.55 1266.58 973.18
150 640.00 663.00 936.00 36.47 1303.00 972.47
151 672.00 667.42 935.34 36.37 1339.42 971.72
152 704.00 671.84 934.66 36.28 1375.84 970.94
153 736.00 676.26 933.94 36.18 1412.26 970.12
154 768.00 680.68 933.18 36.08 1448.68 969.26
155 800.00 685.10 932.40 35.97 1485.10 968.37
156 832.00 689.52 931.58 35.86 1521.52 967.44
157 864.00 693.94 930.74 35.74 1557.94 966.47
158 896.00 698.36 929.86 35.62 1594.36 965.47
65

159 928.00 702.78 928.94 35.49 1630.78 964.43


160 960.00 707.20 928.00 35.36 1667.20 963.36
161 992.00 711.62 927.02 35.23 1703.62 962.25
162 1024.00 716.04 926.02 35.09 1740.04 961.10
163 1056.00 720.46 924.98 34.94 1776.46 959.92
164 1088.00 724.88 923.90 34.79 1812.88 958.70
165 1120.00 729.30 922.80 34.64 1849.30 957.44
166 1152.00 733.72 921.66 34.48 1885.72 956.15
167 1184.00 738.14 920.50 34.32 1922.14 954.82
168 1216.00 742.56 919.30 34.16 1958.56 953.45
169 1248.00 746.98 918.06 33.99 1994.98 952.05
170 1280.00 751.40 916.80 33.81 2031.40 950.61
171 1312.00 755.82 915.50 33.63 2067.82 949.14
172 1344.00 760.24 914.18 33.45 2104.24 947.63
173 1376.00 764.66 912.82 33.26 2140.66 946.08
174 1408.00 769.08 911.42 33.07 2177.08 944.49
175 1440.00 773.50 910.00 32.87 2213.50 942.87
176 1472.00 777.92 908.54 32.67 2249.92 941.22
177 1504.00 782.34 907.06 32.47 2286.34 939.52
178 1536.00 786.76 905.54 32.26 2322.76 937.79
179 1568.00 791.18 903.98 32.04 2359.18 936.03
180 1600.00 795.60 902.40 31.82 2395.60 934.22
181 1632.00 800.02 900.78 31.60 2432.02 932.38
182 1664.00 804.44 899.14 31.37 2468.44 930.51
183 1696.00 808.86 897.46 31.14 2504.86 928.60
184 1728.00 813.28 895.74 30.90 2541.28 926.65
185 1760.00 817.70 894.00 30.66 2577.70 924.66
186 1792.00 822.12 892.22 30.42 2614.12 922.64
187 1824.00 826.54 890.42 30.17 2650.54 920.58
188 1856.00 830.96 888.58 29.91 2686.96 918.49
189 1888.00 835.38 886.70 29.66 2723.38 916.36
190 1920.00 839.80 884.80 29.39 2759.80 914.19
191 1952.00 844.22 882.86 29.13 2796.22 911.99
192 1984.00 848.64 880.90 28.85 2832.64 909.75
193 2016.00 853.06 878.90 28.58 2869.06 907.47
194 2048.00 857.48 876.86 28.30 2905.48 905.16
195 2080.00 861.90 874.80 28.01 2941.90 902.81
196 2112.00 866.32 872.70 27.72 2978.32 900.43
197 2144.00 870.74 870.58 27.43 3014.74 898.00
198 2176.00 875.16 868.42 27.13 3051.16 895.55
199 2208.00 879.58 866.22 26.83 3087.58 893.05
66

200 2240.00 884.00 864.00 26.52 3124.00 890.52


201 2272.00 888.42 861.74 26.21 3160.42 887.95
202 2304.00 892.84 859.46 25.89 3196.84 885.35
203 2336.00 897.26 857.14 25.57 3233.26 882.71
204 2368.00 901.68 854.78 25.25 3269.68 880.03
205 2400.00 906.10 852.40 24.92 3306.10 877.32
206 2432.00 910.52 849.98 24.58 3342.52 874.57
207 2464.00 914.94 847.54 24.25 3378.94 871.78
208 2496.00 919.36 845.06 23.90 3415.36 868.96
209 2528.00 923.78 842.54 23.56 3451.78 866.10
210 2560.00 928.20 840.00 23.21 3488.20 863.21
211 2592.00 932.62 837.42 22.85 3524.62 860.27
212 2624.00 937.04 834.82 22.49 3561.04 857.30
213 2656.00 941.46 832.18 22.12 3597.46 854.30
214 2688.00 945.88 829.50 21.76 3633.88 851.26
215 2720.00 950.30 826.80 21.38 3670.30 848.18
216 2752.00 954.72 824.06 21.00 3706.72 845.07
217 2784.00 959.14 821.30 20.62 3743.14 841.92
218 2816.00 963.56 818.50 20.23 3779.56 838.73
219 2848.00 967.98 815.66 19.84 3815.98 835.51
220 2880.00 972.40 812.80 19.45 3852.40 832.25
221 2912.00 976.82 809.90 19.05 3888.82 828.95
222 2944.00 981.24 806.98 18.64 3925.24 825.62
223 2976.00 985.66 804.02 18.23 3961.66 822.25
224 3008.00 990.08 801.02 17.82 3998.08 818.85
225 3040.00 994.50 798.00 17.40 4034.50 815.40
226 3072.00 998.92 794.94 16.98 4070.92 811.93
227 3104.00 1003.34 791.86 16.56 4107.34 808.41
228 3136.00 1007.76 788.74 16.12 4143.76 804.86
229 3168.00 1012.18 785.58 15.69 4180.18 801.27
230 3200.00 1016.60 782.40 15.25 4216.60 797.65
231 3232.00 1021.02 779.18 14.80 4253.02 793.99
232 3264.00 1025.44 775.94 14.36 4289.44 790.29
233 3296.00 1029.86 772.66 13.90 4325.86 786.56
234 3328.00 1034.28 769.34 13.45 4362.28 782.79
235 3360.00 1038.70 766.00 12.98 4398.70 778.98
236 3392.00 1043.12 762.62 12.52 4435.12 775.14
237 3424.00 1047.54 759.22 12.05 4471.54 771.26
238 3456.00 1051.96 755.78 11.57 4507.96 767.35
239 3488.00 1056.38 752.30 11.09 4544.38 763.40
240 3520.00 1060.80 748.80 10.61 4580.80 759.41
67

241 3552.00 1065.22 745.26 10.12 4617.22 755.38


242 3584.00 1069.64 741.70 9.63 4653.64 751.32
243 3616.00 1074.06 738.10 9.13 4690.06 747.23
244 3648.00 1078.48 734.46 8.63 4726.48 743.09
245 3680.00 1082.90 730.80 8.12 4762.90 738.92
246 3712.00 1087.32 727.10 7.61 4799.32 734.72
247 3744.00 1091.74 723.38 7.10 4835.74 730.47
248 3776.00 1096.16 719.62 6.58 4872.16 726.19
249 3808.00 1100.58 715.82 6.05 4908.58 721.88
250 3840.00 1105.00 712.00 5.53 4945.00 717.53
251 3872.00 1109.42 708.14 4.99 4981.42 713.14
252 3904.00 1113.84 704.26 4.46 5017.84 708.71
253 3936.00 1118.26 700.34 3.91 5054.26 704.25
254 3968.00 1122.68 696.38 3.37 5090.68 699.75
255 4000.00 1127.10 692.40 2.82 5127.10 695.22
256 4032.00 1131.52 688.38 2.26 5163.52 690.65
257 4064.00 1135.94 684.34 1.70 5199.94 686.04
258 4096.00 1140.36 680.26 1.14 5236.36 681.40
259 4128.00 1144.78 676.14 0.57 5272.78 676.72
260 4160.00 1149.20 672.00 0.00 5309.20 672.00
261 4192.00 1153.62 667.82 -0.58 5345.62 667.25
262 4224.00 1158.04 663.62 -1.16 5382.04 662.46
263 4256.00 1162.46 659.38 -1.74 5418.46 657.63
264 4288.00 1166.88 655.10 -2.33 5454.88 652.77
265 4320.00 1171.30 650.80 -2.93 5491.30 647.87
266 4352.00 1175.72 646.46 -3.53 5527.72 642.94
267 4384.00 1180.14 642.10 -4.13 5564.14 637.97
268 4416.00 1184.56 637.70 -4.74 5600.56 632.96
269 4448.00 1188.98 633.26 -5.35 5636.98 627.91
270 4480.00 1193.40 628.80 -5.97 5673.40 622.83
271 4512.00 1197.82 624.30 -6.59 5709.82 617.72
272 4544.00 1202.24 619.78 -7.21 5746.24 612.56
273 4576.00 1206.66 615.22 -7.84 5782.66 607.37
274 4608.00 1211.08 610.62 -8.48 5819.08 602.15
275 4640.00 1215.50 606.00 -9.12 5855.50 596.88
276 4672.00 1219.92 601.34 -9.76 5891.92 591.58
277 4704.00 1224.34 596.66 -10.41 5928.34 586.25
278 4736.00 1228.76 591.94 -11.06 5964.76 580.88
279 4768.00 1233.18 587.18 -11.72 6001.18 575.47
280 4800.00 1237.60 582.40 -12.38 6037.60 570.02
281 4832.00 1242.02 577.58 -13.04 6074.02 564.54
68

282 4864.00 1246.44 572.74 -13.71 6110.44 559.03


283 4896.00 1250.86 567.86 -14.38 6146.86 553.47
284 4928.00 1255.28 562.94 -15.06 6183.28 547.88
285 4960.00 1259.70 558.00 -15.75 6219.70 542.25
286 4992.00 1264.12 553.02 -16.43 6256.12 536.59
287 5024.00 1268.54 548.02 -17.13 6292.54 530.89
288 5056.00 1272.96 542.98 -17.82 6328.96 525.15
289 5088.00 1277.38 537.90 -18.52 6365.38 519.38
290 5120.00 1281.80 532.80 -19.23 6401.80 513.57
291 5152.00 1286.22 527.66 -19.94 6438.22 507.73
292 5184.00 1290.64 522.50 -20.65 6474.64 501.85
293 5216.00 1295.06 517.30 -21.37 6511.06 495.93
294 5248.00 1299.48 512.06 -22.09 6547.48 489.97
295 5280.00 1303.90 506.80 -22.82 6583.90 483.98
296 5312.00 1308.32 501.50 -23.55 6620.32 477.95
297 5344.00 1312.74 496.18 -24.29 6656.74 471.89
298 5376.00 1317.16 490.82 -25.03 6693.16 465.79
299 5408.00 1321.58 485.42 -25.77 6729.58 459.65
300 5440.00 1326.00 480.00 -26.52 6766.00 453.48
301 5472.00 1330.42 474.54 -27.27 6802.42 447.27
302 5504.00 1334.84 469.06 -28.03 6838.84 441.02
303 5536.00 1339.26 463.54 -28.79 6875.26 434.74
304 5568.00 1343.68 457.98 -29.56 6911.68 428.42
305 5600.00 1348.10 452.40 -30.33 6948.10 422.07
306 5632.00 1352.52 446.78 -31.11 6984.52 415.68
307 5664.00 1356.94 441.14 -31.89 7020.94 409.25
308 5696.00 1361.36 435.46 -32.67 7057.36 402.78
309 5728.00 1365.78 429.74 -33.46 7093.78 396.28
310 5760.00 1370.20 424.00 -34.26 7130.20 389.75
311 5792.00 1374.62 418.22 -35.05 7166.62 383.17
312 5824.00 1379.04 412.42 -35.86 7203.04 376.56
313 5856.00 1383.46 406.58 -36.66 7239.46 369.91
314 5888.00 1387.88 400.70 -37.47 7275.88 363.23
315 5920.00 1392.30 394.80 -38.29 7312.30 356.51
316 5952.00 1396.72 388.86 -39.11 7348.72 349.76
317 5984.00 1401.14 382.90 -39.93 7385.14 342.96
318 6016.00 1405.56 376.90 -40.76 7421.56 336.13
319 6048.00 1409.98 370.86 -41.59 7457.98 329.27
320 6080.00 1414.40 364.80 -42.43 7494.40 322.37
321 6112.00 1418.82 358.70 -43.27 7530.82 315.43
322 6144.00 1423.24 352.58 -44.12 7567.24 308.46
69

323 6176.00 1427.66 346.42 -44.97 7603.66 301.44


324 6208.00 1432.08 340.22 -45.83 7640.08 294.40
325 6240.00 1436.50 334.00 -46.69 7676.50 287.31
326 6272.00 1440.92 327.74 -47.55 7712.92 280.19
327 6304.00 1445.34 321.46 -48.42 7749.34 273.04
328 6336.00 1449.76 315.14 -49.29 7785.76 265.84
329 6368.00 1454.18 308.78 -50.17 7822.18 258.61
330 6400.00 1458.60 302.40 -51.05 7858.60 251.35
331 6432.00 1463.02 295.98 -51.94 7895.02 244.05
332 6464.00 1467.44 289.54 -52.83 7931.44 236.71
333 6496.00 1471.86 283.06 -53.72 7967.86 229.33
334 6528.00 1476.28 276.54 -54.62 8004.28 221.92
335 6560.00 1480.70 270.00 -55.53 8040.70 214.47
336 6592.00 1485.12 263.42 -56.43 8077.12 206.99
337 6624.00 1489.54 256.82 -57.35 8113.54 199.47
338 6656.00 1493.96 250.18 -58.26 8149.96 191.91
339 6688.00 1498.38 243.50 -59.19 8186.38 184.32
340 6720.00 1502.80 236.80 -60.11 8222.80 176.69
341 6752.00 1507.22 230.06 -61.04 8259.22 169.02
342 6784.00 1511.64 223.30 -61.98 8295.64 161.32
343 6816.00 1516.06 216.50 -62.92 8332.06 153.58
344 6848.00 1520.48 209.66 -63.86 8368.48 145.80
345 6880.00 1524.90 202.80 -64.81 8404.90 137.99
346 6912.00 1529.32 195.90 -65.76 8441.32 130.14
347 6944.00 1533.74 188.98 -66.72 8477.74 122.26
348 6976.00 1538.16 182.02 -67.68 8514.16 114.34
349 7008.00 1542.58 175.02 -68.64 8550.58 106.38
350 7040.00 1547.00 168.00 -69.62 8587.00 98.38
351 7072.00 1551.42 160.94 -70.59 8623.42 90.35
352 7104.00 1555.84 153.86 -71.57 8659.84 82.29
353 7136.00 1560.26 146.74 -72.55 8696.26 74.18
354 7168.00 1564.68 139.58 -73.54 8732.68 66.04
355 7200.00 1569.10 132.40 -74.53 8769.10 57.87
356 7232.00 1573.52 125.18 -75.53 8805.52 49.66
357 7264.00 1577.94 117.94 -76.53 8841.94 41.41
358 7296.00 1582.36 110.66 -77.54 8878.36 33.12
359 7328.00 1586.78 103.34 -78.55 8914.78 24.80
360 7360.00 1591.20 96.00 -79.56 8951.20 16.44
361 7392.00 1595.62 88.62 -80.58 8987.62 8.05
362 7424.00 1600.04 81.22 -81.60 9024.04 -0.39
363 7456.00 1604.46 73.78 -82.63 9060.46 -8.85
70

364 7488.00 1608.88 66.30 -83.66 9096.88 -17.36


365 7520.00 1613.30 58.80 -84.70 9133.30 -25.90
366 7552.00 1617.72 51.26 -85.74 9169.72 -34.48
367 7584.00 1622.14 43.70 -86.78 9206.14 -43.09
368 7616.00 1626.56 36.10 -87.83 9242.56 -51.74
369 7648.00 1630.98 28.46 -88.89 9278.98 -60.42
370 7680.00 1635.40 20.80 -89.95 9315.40 -69.15
371 7712.00 1639.82 13.10 -91.01 9351.82 -77.91
372 7744.00 1644.24 5.38 -92.08 9388.24 -86.70
373 7776.00 1648.66 -2.38 -93.15 9424.66 -95.53
374 7808.00 1653.08 -10.18 -94.23 9461.08 -104.40
375 7840.00 1657.50 -18.00 -95.31 9497.50 -113.31
376 7872.00 1661.92 -25.86 -96.39 9533.92 -122.25
377 7904.00 1666.34 -33.74 -97.48 9570.34 -131.22
378 7936.00 1670.76 -41.66 -98.57 9606.76 -140.24
379 7968.00 1675.18 -49.62 -99.67 9643.18 -149.29
380 8000.00 1679.60 -57.60 -100.78 9679.60 -158.38
381 8032.00 1684.02 -65.62 -101.88 9716.02 -167.50
382 8064.00 1688.44 -73.66 -102.99 9752.44 -176.66
383 8096.00 1692.86 -81.74 -104.11 9788.86 -185.85
384 8128.00 1697.28 -89.86 -105.23 9825.28 -195.09
385 8160.00 1701.70 -98.00 -106.36 9861.70 -204.36
386 8192.00 1706.12 -106.18 -107.49 9898.12 -213.66
387 8224.00 1710.54 -114.38 -108.62 9934.54 -223.00
388 8256.00 1714.96 -122.62 -109.76 9970.96 -232.38
389 8288.00 1719.38 -130.90 -110.90 10007.38 -241.80
390 8320.00 1723.80 -139.20 -112.05 10043.80 -251.25
391 8352.00 1728.22 -147.54 -113.20 10080.22 -260.73
392 8384.00 1732.64 -155.90 -114.35 10116.64 -270.26
393 8416.00 1737.06 -164.30 -115.51 10153.06 -279.82
394 8448.00 1741.48 -172.74 -116.68 10189.48 -289.42
395 8480.00 1745.90 -181.20 -117.85 10225.90 -299.05
396 8512.00 1750.32 -189.70 -119.02 10262.32 -308.72
397 8544.00 1754.74 -198.22 -120.20 10298.74 -318.42
398 8576.00 1759.16 -206.78 -121.38 10335.16 -328.17
399 8608.00 1763.58 -215.38 -122.57 10371.58 -337.94
400 8640.00 1768.00 -224.00 -123.76 10408.00 -347.76
401 8672.00 1772.42 -232.66 -124.96 10444.42 -357.61
402 8704.00 1776.84 -241.34 -126.16 10480.84 -367.50
403 8736.00 1781.26 -250.06 -127.36 10517.26 -377.42
404 8768.00 1785.68 -258.82 -128.57 10553.68 -387.38
71

405 8800.00 1790.10 -267.60 -129.78 10590.10 -397.38


406 8832.00 1794.52 -276.42 -131.00 10626.52 -407.42
407 8864.00 1798.94 -285.26 -132.22 10662.94 -417.49
408 8896.00 1803.36 -294.14 -133.45 10699.36 -427.59
409 8928.00 1807.78 -303.06 -134.68 10735.78 -437.74
410 8960.00 1812.20 -312.00 -135.92 10772.20 -447.92
411 8992.00 1816.62 -320.98 -137.15 10808.62 -458.13
412 9024.00 1821.04 -329.98 -138.40 10845.04 -468.38
413 9056.00 1825.46 -339.02 -139.65 10881.46 -478.67
414 9088.00 1829.88 -348.10 -140.90 10917.88 -489.00
415 9120.00 1834.30 -357.20 -142.16 10954.30 -499.36
416 9152.00 1838.72 -366.34 -143.42 10990.72 -509.76
417 9184.00 1843.14 -375.50 -144.69 11027.14 -520.19
418 9216.00 1847.56 -384.70 -145.96 11063.56 -530.66
419 9248.00 1851.98 -393.94 -147.23 11099.98 -541.17
420 9280.00 1856.40 -403.20 -148.51 11136.40 -551.71
421 9312.00 1860.82 -412.50 -149.80 11172.82 -562.29
422 9344.00 1865.24 -421.82 -151.08 11209.24 -572.91
423 9376.00 1869.66 -431.18 -152.38 11245.66 -583.56
424 9408.00 1874.08 -440.58 -153.67 11282.08 -594.25
425 9440.00 1878.50 -450.00 -154.98 11318.50 -604.98
426 9472.00 1882.92 -459.46 -156.28 11354.92 -615.74
427 9504.00 1887.34 -468.94 -157.59 11391.34 -626.54
428 9536.00 1891.76 -478.46 -158.91 11427.76 -637.37
429 9568.00 1896.18 -488.02 -160.23 11464.18 -648.24
430 9600.00 1900.60 -497.60 -161.55 11500.60 -659.15
431 9632.00 1905.02 -507.22 -162.88 11537.02 -670.10
432 9664.00 1909.44 -516.86 -164.21 11573.44 -681.08
433 9696.00 1913.86 -526.54 -165.55 11609.86 -692.09
434 9728.00 1918.28 -536.26 -166.89 11646.28 -703.15
435 9760.00 1922.70 -546.00 -168.24 11682.70 -714.24
436 9792.00 1927.12 -555.78 -169.59 11719.12 -725.36
437 9824.00 1931.54 -565.58 -170.94 11755.54 -736.53
438 9856.00 1935.96 -575.42 -172.30 11791.96 -747.72
439 9888.00 1940.38 -585.30 -173.66 11828.38 -758.96
440 9920.00 1944.80 -595.20 -175.03 11864.80 -770.23
441 9952.00 1949.22 -605.14 -176.40 11901.22 -781.54
442 9984.00 1953.64 -615.10 -177.78 11937.64 -792.89
443 10016.00 1958.06 -625.10 -179.16 11974.06 -804.27
444 10048.00 1962.48 -635.14 -180.55 12010.48 -815.68
445 10080.00 1966.90 -645.20 -181.94 12046.90 -827.14
72

446 10112.00 1971.32 -655.30 -183.33 12083.32 -838.63


447 10144.00 1975.74 -665.42 -184.73 12119.74 -850.16
448 10176.00 1980.16 -675.58 -186.14 12156.16 -861.72
449 10208.00 1984.58 -685.78 -187.54 12192.58 -873.32
450 10240.00 1989.00 -696.00 -188.96 12229.00 -884.96
451 10272.00 1993.42 -706.26 -190.37 12265.42 -896.63
452 10304.00 1997.84 -716.54 -191.79 12301.84 -908.34
453 10336.00 2002.26 -726.86 -193.22 12338.26 -920.08
454 10368.00 2006.68 -737.22 -194.65 12374.68 -931.86
455 10400.00 2011.10 -747.60 -196.08 12411.10 -943.68
456 10432.00 2015.52 -758.02 -197.52 12447.52 -955.54
457 10464.00 2019.94 -768.46 -198.96 12483.94 -967.43
458 10496.00 2024.36 -778.94 -200.41 12520.36 -979.36
459 10528.00 2028.78 -789.46 -201.86 12556.78 -991.32
460 10560.00 2033.20 -800.00 -203.32 12593.20 -1003.32
461 10592.00 2037.62 -810.58 -204.78 12629.62 -1015.36
462 10624.00 2042.04 -821.18 -206.25 12666.04 -1027.43
463 10656.00 2046.46 -831.82 -207.72 12702.46 -1039.54
464 10688.00 2050.88 -842.50 -209.19 12738.88 -1051.69
465 10720.00 2055.30 -853.20 -210.67 12775.30 -1063.87
466 10752.00 2059.72 -863.94 -212.15 12811.72 -1076.09
467 10784.00 2064.14 -874.70 -213.64 12848.14 -1088.34
468 10816.00 2068.56 -885.50 -215.13 12884.56 -1100.63
469 10848.00 2072.98 -896.34 -216.63 12920.98 -1112.96
470 10880.00 2077.40 -907.20 -218.13 12957.40 -1125.33
471 10912.00 2081.82 -918.10 -219.63 12993.82 -1137.73
472 10944.00 2086.24 -929.02 -221.14 13030.24 -1150.17
473 10976.00 2090.66 -939.98 -222.66 13066.66 -1162.64
474 11008.00 2095.08 -950.98 -224.17 13103.08 -1175.15
475 11040.00 2099.50 -962.00 -225.70 13139.50 -1187.70
476 11072.00 2103.92 -973.06 -227.22 13175.92 -1200.28
477 11104.00 2108.34 -984.14 -228.75 13212.34 -1212.90
478 11136.00 2112.76 -995.26 -230.29 13248.76 -1225.55
479 11168.00 2117.18 -1006.42 -231.83 13285.18 -1238.25
480 11200.00 2121.60 -1017.60 -233.38 13321.60 -1250.98
481 11232.00 2126.02 -1028.82 -234.93 13358.02 -1263.74
482 11264.00 2130.44 -1040.06 -236.48 13394.44 -1276.54
483 11296.00 2134.86 -1051.34 -238.04 13430.86 -1289.38
484 11328.00 2139.28 -1062.66 -239.60 13467.28 -1302.26
485 11360.00 2143.70 -1074.00 -241.17 13503.70 -1315.17
486 11392.00 2148.12 -1085.38 -242.74 13540.12 -1328.11
73

487 11424.00 2152.54 -1096.78 -244.31 13576.54 -1341.10


488 11456.00 2156.96 -1108.22 -245.89 13612.96 -1354.12
489 11488.00 2161.38 -1119.70 -247.48 13649.38 -1367.17
490 11520.00 2165.80 -1131.20 -249.07 13685.80 -1380.27
491 11552.00 2170.22 -1142.74 -250.66 13722.22 -1393.40
492 11584.00 2174.64 -1154.30 -252.26 13758.64 -1406.56
493 11616.00 2179.06 -1165.90 -253.86 13795.06 -1419.76
494 11648.00 2183.48 -1177.54 -255.47 13831.48 -1433.00
495 11680.00 2187.90 -1189.20 -257.08 13867.90 -1446.28
496 11712.00 2192.32 -1200.90 -258.69 13904.32 -1459.59
497 11744.00 2196.74 -1212.62 -260.31 13940.74 -1472.94
498 11776.00 2201.16 -1224.38 -261.94 13977.16 -1486.32
499 11808.00 2205.58 -1236.18 -263.57 14013.58 -1499.74
500 11840.00 2210.00 -1248.00 -265.20 14050.00 -1513.20

Anda mungkin juga menyukai