Anda di halaman 1dari 3

RITME ART TODAY

Berangkat dari pengalaman pertama ketika mendapat kesempatan menulis


essai tentang sebuah pameran, jujur ini adalah pertama kali penulis mencoba
merangkai kata demi kata, menelaah dan mengomentari sebuah pameran dalam
bentuk tulisan. Sebenarnya penulis bingung dan tidak tahu akan menulis apa.
Seketika itu penulis mencoba membaca-baca buku, namun di sela-sela bacaan
yang tengah dinikmati, penulis teringat akan pemikiran sederhana tentang seni
namun sangat dalam maknanya dari seorang pendiri OFCA bernama Ferdi Ekel.
Ia mengatakan bahwa ruang lingkup berkesenian itu tidak hanya sebatas
meluapkan pikiran, perasaan, emosi ke atas bidang dua atau tiga dimensi saja,
namun lebih daripada itu. Apresiasi dari teman, keluarga, masyarakat, dan
terutama kepada para pelaku seni, termasuk ke dalam sikap berkesenian itu
sendiri. Mengapa? Berkesenian tidak hanya sebatas mencipta karya seni saja,
namun sikap dari penikmat seni yang berhenti untuk menatapi sebuah karya,
mendalami maknanya dan mencoba membaur dengannya, adalah bentuk lain dari
sikap berkesenian. Adalah suatu pengalaman dan kepuasan tersendiri bagi
seniman yang tak mudah didapat ketika penikmat seni berhenti sejenak untuk
melihat karyanya yang terpajang di sebuah pameran dan mencoba membaur
dengan apa yang ingin disampaikan si seniman melalui lukisannya, dan faktanya
memang tidak semua karya seni mencapai prestasi semacam itu.

Selanjutnya, pemikiran sederhana tentang apresiasi di atas ternyata kurang


ditemukan di lingkungan masyarakat kota Padangpanjang maupun sebuah
institusi seni yang ada di dalamnya. Memang tak dapat disalahkan, kebutuhan
akan hidup sehari-hari lebih diutamakan daripada kebutuhan akan seni. Namun
mirisnya, institusi seni yang ada sebagai institusi formal yang menampung dan
menyalurkan kreativitas seni mahasiswanya, ternyata kurang memberi perhatian
khusus terhadap perkembangan kreativitas mahasiswa seni rupa dan desain.
Memang sejatinya, jalan menuju kesuksesan selalu dimulai dari usaha yang tidak
sedikit dan cara yang tidak mudah. Hal ini dirasakan oleh sebuah kelompok seni
bernama Terminal Seni (TERAS), merupakan generasi baru yang muncul dua
tahun belakangan, terdiri dari mahasiswa ISI Padangpanjang. Keterbatasan
fasilitas di kampus seni dengan segala keterikatan peraturan dan kurangnya
dukungan, untungnya dapat memacu semangat dan motivasi anggota TERAS
untuk menyelenggarakan event pameran di kediaman mereka sendiri, mereka
mencoba mandiri tanpa naungan nama besar ISI Padangpanjang. Ini menjadi patut
untuk di apresiasi.

Ruang pameran kali ini akan menampilkan pameran kolaborasi antara


perupa muda Padangpanjang dengan perupa yang ada di Padang. Karya yang
dipamerkan pun beragam jenisnya, dimulai dari karya seni lukis, kriya, patung,
video art, dan instalasi. Secara keseluruhan karya yang ditampilkan menunjukkan
semangat dalam berkreativitas. Karya yang dipamerkan kebanyakan karya berbau
kontemporer, berisi tentang pencarian jati diri dan pengungkapan kegelisahan-
kegelisahan tentang gejala yang terjadi di sekelilingnya. Tak ayal, kegelisahan itu
pun muncul dengan satu tema, yakni “Ritme Art Today”. Ritme berarti irama, yakni
pengkolaborasian dan penyatuan unsur-unsur yang menghasilkan harmoni,
keseimbangan, dan keselarasan yang berkelanjutan dan terus-menerus. Makna
tersebut hendaknya dapat menjadi motivasi bahwa semangat berkesenian yang
muncul di ruang pameran hari ini, hendaknya lebih baik lagi dan dapat terulang
kembali di masa selanjutnya.

Pameran ini juga menunjukkan, bahwa inilah generasi baru, generasi yang
membawa benih-benih hidup dari suatu kelompok kecil yang mesti hidup dan
akan berjejer dengan kelompok lain, bahkan lebih besar berdiri sama dengan
bangsa-bangsa lain dan membawa cita-cita baru yang sehat dan segar dari
lingkungannya sendiri dan menunjukkan kepada dunia bahwa: “lihatlah kita,
beginilah kita, inilah gaya kita, inilah jiwa kita, jati diri kita, spirit kita, irama kita
hari ini”, yang berarti beginilah keadaan hidup dan kemauan kita di waktu ini.
Semoga dari pemaparan di atas dapat menggugah hati para pembaca dan
menjadikan pameran ini penting untuk dipamerkan kepada publik, bukan hanya
kalangan seni saja tetapi mencakup massa yang lebih luas untuk menyadarkan
bahwa betapa pentingnya arti motivasi dalam hidup. Semoga dengan inspirasi
yang didapat dalam ruang pameran hari ini, mampu memancing semangat
berkarya para rekan seperjuangan, agar terus berjuang. Selamat mengapresiasi.

Selfina Rahmi
Kurator

Anda mungkin juga menyukai