Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berkata, â€Wah ... itu indah! Seni
banget, ya!†Misalnya, melihat pegunungan dengan jalan yang berliku-liku,
pantai dengan airnya yang tampak biru, kebun bunga yang berwarna-warni,
lukisan seorang pelukis terkenal, dekorasi yang indah, suara seorang penyanyi
yang merdu, dan gerakan penari yang luwes. Di antara keindahan di atas,
apakah semuanya disebut seni?
Pengertian Seni
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan,
dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang
disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa
Belanda genie dalam bahasa Latin disebut genius, artinya kemampuan luar
biasa yang dibawa sejak lahir.
Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh
beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi seni menurut para ahli.
1. Everyman Encyklopedia
Menurut Everyman Encyklopedia, seni adalah segala sesuatu yang dilakukan
orang, bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan karena kehendak
kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual.
2. Ensiklopedi Indonesia
Di dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan bahwa seni merupakan ciptaan
segala hal karena keindahannya orang senang melihat atau mendengarkannya.
3. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat, seni adalah perbuatan manusia yang timbul
dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa
perasaan manusia.
4. Akhdiat Karta Miharja
Akhdiat Karta Miharja berpendapat, seni adalah kegiatan rohani manusia yang
merefleksikan kenyataan dalam suatu karya, bentuk, dan isinya mempunyai
daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani.
5. Prof. Drs. Suwaji Bastomi
Hal senada diungkapkan oleh Prof. Drs. Suwaji Bastomi bahwa seni adalah
aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung,
mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
6. Drs. Sudarmaji
Drs. Sudarmaji berpendapat, seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur,
volume, dan gelap terang.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seni merupakan hasil
aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan
perasaan orang lain. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan
yang menghasilkan karya indah.
Definisi umum seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh
manusia.
ined
JAUHARI
9 comments
APA ITU SENI?
"Seni adalah ungkapan perasaan", demikianlah pernyataan yang sering kita
dengar tentang seni. Jika kita renungkan, sesungguhnya ungkapan tersebut
memiliki kebenaran. Karena seni itu sendiri memang merupakan ungkapan dari
pengalaman-pengalaman bathin. Pengalaman itu kemudian dituangkan melalui
berbagai medium seni, yang akhirnya kita nikmati sebagai sebuah karya. Dalam
dunia seni rupa, medium ini terungkap menjadi lukisan, patung, grafis, krya serta
karya-karya lainnya.
SyafwandiBagi seorang seniman, berkarya merupakan sebuah tantangan yang
harus dilewati. Berkarya adalah menjawab tantangan dan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang timbul, baik permasalah yang ada di dalam
diri sendiri, maupun berbagai permasalahan yang ada di luar diri. Keinginan-
keinginan untuk memecahkan permasalahan itulah yang menyebabkan seorang
seniman berkarya. Berbagai permasalahan yang muncul, baik dalam diri maupun
yang berada diluar diri, kemudian dialami seniman menjadi sebuah pengalaman
bathin. Pengalaman bathin ini selanjutnya berubah menjadi sebuah angan-
angan. Akhirnya dengan daya indah yang ada pada seorang seniman, berbagai
angan yang ada, kemudian diungkapkan menjadi sebuah karya seni melalui
medium seni yang dipilihnya sendiri.
Dari ungkapan di atas terlihat bahwa pada dasarnya setiap bentuk karya seni
memuat unsur-unsur budaya, karena ia memang terlahir dari keinginan seorang
seniman untuk merespon berbagai gejala yang timbul. Baik yang terdapat
didalam dirinya sendiri maupun gejala yang berkembang diluar dirinya, atau
dalam lingkungannya. Selanjutnya dengan menggunakan berbagai ungkapan
yang dipilih seniman sebagai pengandaian lahirlah sebuah potret tentang
kebudayaan. Yang menjadi pertanyaan kemudian ialah potret seperti apakah
yang ditampilkan seniman dalam menangkap gelora budaya yang terjadi di
sekitarnya. Kemudian pengandaian seperti apakah yang dipilih seniman dalam
mengungkap berbagai gelora kebudayaan tersebut. Permasalahan dapat disigi
dengan menggunakan pendekatan proses cipta seniman dan telaah karya
tentang potret kebudayaan serta permasalahannya.
Pekerjaan mencipta merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk
menemukan sesuatu yang baru. Hurlock dalam Utami (1988: 2-3) mengatakan
bahwa kreatif adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru,
apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang
baru. Sedangkan Erich Fromm, ahli teori analisis ilmu jiwa dalam bukunya
berjudul "The Creative Attitude "¦ mengatakan bahwa : Kreativitas adalah suatu
kemampuan untuk melihat ( menyadari, bersikap peka ) dan menanggapi
Chandra (1994: 12)
Lebih lanjut, Rogers dalam Utami (1988: 3) mengatakan bahwa; "Kreatif
merupakan munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari
keunikan individu disatu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan keadaan
hidupnya dipihak lain"?. Dalam pernyataan ini Rogers menekankan bahwa
lingkungan merupakan faktor penting dalam proses kreativitas. Lingkungan ikut
memberikan andil terhadap karya jalan fikiran seseorang. Dengan demikian
karya-karya yang bermula dari proses kreasi, adalah juga hasil dari interaksi
seseorang dengan lingkungannya.
Seorang seniman dapat pula disebut sebagai kreator, karena ia selalu berkarya,
dan selalu mencari sesuatu yang baru. Karya seni lahir melalui sebuah proses
cipta yang terjadi di dalam diri seorang seniman. Proses ini diawali dengan
munculnya keinginan-keinginan yang melanda diri seniman. Keinginan-keinginan
ini muncul karena dorongan yang dating dari dalam diri sendiri maupun dorongan
yang datang dari luar. Selanjutnya, keinginan-keinginan yang telah mendapat
dorongan tersebut diolah seniman, dengan menggunakan daya estetis yang
dimilikinya.
Setiap orang pada dasarnya memiliki daya cipta, namun dalam kenyataannya
belum semua orang dapat memanfaatkan daya tersebut. Karena daya cipta itu
perlu pula mendapat dorongan, berupa hal-hal yang dapat menimbulkan minat
untuk melakukan ciptaan.
Utami (1988: 21) mengatakan bahwa untuk menimbulkan minat kreasi, maka
dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu, baik kondisi-kondisi eksternal (dari
lingkungan dalam arti kata sempit dan luas, mencakup kondisi sosio-kultural dan
politis) maupun kondisi-kondisi internal (pribadi, dalam diri individu) agar dapat
muncul, tumbuh dan terwujud menjadi karya-karya kreatif yang bermakna uuntuk
individu dan masyarakatnya, kebudayaannya.
Daya cipta seseorang sangat dipengaruhi oleh dorongan yang dimiliki oleh
masing-masing diri. Semakin tinggi dorongan yang dimilikinya, maka besar
kemungkinan akan diperoleh daya cipta yang tinggi pula. Utami Munandar (1988:
1) menyimpulkan bahwa " Kreativitas merupakan ungkapan unik dari
keseluruhan kepribadian sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya,
dan yang tercermin dalam pikiran, perasaan, sikap atau perilakunya"?.
Lingkungan bathin, yaitu bakat yang memang telah dimiliki oleh seorang
seniman sebagai kodratnya, atau sebagai anugerah dari Sang Pencipta.
Kemudian lingkungan budaya, dimana seorang seniman telah tumbuh dan
berkembang di dalam lingkungan tersebut, serta lingkungan luar sebagai akibat
kemajuan ilmu dan teknologi secara lebih luas.
Selanjutnya proses mencipta juga dipengaruhi oleh keterampilan yang dimiliki
oleh seorang seniman. Kemampuan melakukan, baik yang bersifat cara
mengerjakan, penguasaan pokok permasalahan, atau apa yang akan dikerjakan,
maupun penguasaan bahan dan alat yang digunakan dalam berkarya.
Penguasaan keterampilan dan penguasaan pokok persoalan serta penguasaan
bahan yang baik dapat memberikan keleluasaan kepada seniman untuk
melakukan berbagai kemungkinan dalam berkarya cipta.
Sebagaimana yang dikemukakan Lowenfeld (1956: 81) bahwa: bahan yang
bagus dan perkembangan keterampilan memegang peranan penting dalam
mengekspresikan seni. Hanya melalui penggunaan bahan seni, ekspresi-
ekspresi dapat berkembang. Seperti kata-kata amatlah penting dalam
komunikasi lisan dan struktur kalimat serta paragraf penting dalam komunikasi
tulisan, dalam seni, seorang seniman harus mengembangkam keterampilan-
keterampilan dan teknik-teknik yang memungkinkan untuk berkomunikasi, dan
dia harus mempunyai pemahaman tentang bahan-bahan yang dia gunakan
supaya bisa menggunakan kualitas instrinsiknya.
Dorongan lain yang tidak kalah penting adalah tanggapan dan penghargaan,
yang datang dari lingkungan seni. Yang dimaksud lingkungan seni disini ialah
masyarakat yang menikmati karya seni. Tanggpan dan penghargaan ini dapat
diperoleh seniman melalui pameran-pameran yang dilaksanakan. Jumlah
pengunjung pada setiap pameran dapat memberikan dorongan yang baik bagi
seniman dalam menunjang semangat berkarya cipta. Dengan kata lain, sebuah
pameran dapat dilihat sebagai salah satu bentuk kegiatan yang berguna bagi
peningkatan karya cipta seorang seniman.
Pembahasan
Sebagaimana telah diungkapkan pada bagian terdahulu, bahwa proses cipta
seni sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Baik lingkungan bathin, budaya, serta
lingkungan luar seniman. Maka sudah dapat dipastikan bahwa semua pengaruh
tersebut akhirnya terhimpun bersamaan dengan daya estetis, yang akhirnya
menjadi sebuah karya seni.
Dalam kehidupan sehari-hari, seorang seniman adalah anggota kelompok dari
sebuah masyarakat. Sebagai seorang anggota kelompok masyarakat, maka ia
hidup dalam tatanan nilai ataupun kaidah yang berlaku pada kelompok tersebut.
Seseorang yang berasal dari kelompok masyarakat Jawa, tentulah memiliki
tatanan nilai kebudayaan Jawa sebagai panduan hidup bermasyarakatnya.
Begitu pula bagi anggota masyarakat Minangkabau, mereka akan hidup dalam
tatanan kebudayaan Minang yang memiliki falsafah "alam takambang jadi guru".
Jadi, setiap anggota kelompok suatu masyarakat, selalu berpegang kepada nilai-
nilai yang berlaku dalam kelompok tersebut. Selanjutnya secara bersama-sama
atau mereka menjaga dan bahkan membuat sebuah kerangka kebudayaan
sebagai jaminan dalam menata gelora perkembangan kebudayaan itu sendiri.
Guna menjaga proses gelora kebudayaan inilah seniman sebagai salah seorang
anggota masyarakat ikut berperan melalui karya-karyanya. Ia bertanggung jawab
atas berbagai gelora yang terjadi dalam lingkungannya. Karena pada dasarnya
setiap bentuk kesenian selalu memiliki nilai-nilai yang bermanfaat bagi
kelangsungan gelora kebudayaan dan hidup manusia. gelora budaya inilah yang
merupakan salah satu unsur yang melanda seniman, sehingga menimbulkan
keinginan-keinginan untuk berkarya.
Seniman dapat saja memberikan sebuah pernyataan tentang penolakan atau
penerimaan berbagai gelora budaya yang sedang berlaku. Namun demikian,
bukan berarti seorang seniman harus mampu memutuskan berbagai gelora yang
muncul sebagai sesuatu yang harus ditolak atau diterima. Adakalanya seorang
seniman cukup hanya dengan mengetengahkan berbagai gelora budaya yang
sedang berlaku, kemudian diungkapkan menjadi sebuah karya. Selanjutnya
melalui karya seni, berbagai gelora budaya tadi akan sampai kepada masyarakat
melalui sebuah pameran. Pada saat inilah akhirnya terjadi cengkerama antara
seniman dan masyarakat seni. Selanjutnya permasalahan yang sedang di alami
oleh seorang seniman menyangkut gelora yang sedang berlaku di masyarakat
telah berubah menjadi permasalahan bersama antara seniman dan
masyarakatnya.
Senada dengan apa yang dikatakan Utami (1988: 19) bahwa berfikir bebas
adalah kreasi yang bebas dari hambatan apapun. Bebas dari segala macam
praduga dan streotip. Pada saat ini setiap individu memperoleh berbagai
kemungkinan untuk menemukan sesuatu. Masing-masing individu memiliki
kesempatan untuk menelusuri berbagai arah yang ada dalam fikirannya. Bahkan
mereka mendapatkan peluang untuk menjajaki berbagai alternatif yang muncul.
Keadaan inilah akhirnya yang menimbulkan berbagai penemuan baru. Apakah
berupa ide-ide baru, ataupun bentuk-bentuk baru, dan lain sebagainya.
Lebih jauh Jakob (2000: 47) mengatakan bahwa sebuah benda seni disebut
sebagai seni kalau sudah berada di tangan penanggap seni. Seni itu masalah
komunikasi, masalah relasi nilai-nilai. Sebuah benda akan disebut seni kalau
melahirkan relasi seni berupa munculnya nilai dari benda tersebut. Selanjutnya
Jakob (2000: 73) menjelaskan bahwa dalam seni, perasan harus dikuasai lebih
dahulu, harus dijadikan objek, dan harus diatur, dikelola, dan diwujutkan atau
diekspresikan dalam karya seni. Istilah populernya "perasaan harus diendapkan
dahulu". Perasaan itu telah berjarak dengan seniman. Dan, dalam kondisi
semacam itu, barulah seniman dapat mengekspresikan perasaannya. Sebab
ekspresi perasaan dalam seni hanya dapat terjadi dalam suasana perasaan
"sekarang" yang santai, bahkan dalam suasana kegembiraan mencipta.
Dari beberapa uraian diatas dapat kita rangkum, bahwa proses cipta karya
seniman selalu beranjak dari pengalaman bathin, yang diperoleh melalui
lingkungan, baik lingkungan bathinnya sendiri, maupun lingkungan budaya, dan
lingkungan secara keseluruhan. Keadaan seperti ini sesungguhnya telah
berlangsung sejak lama, bahkan sejak zaman prasejarah. Patung-patung menhir
yang terdapat di Sumatera Utara, atau patung-patung peninggalan zaman
megalitikum yang sekarang dapat kita saksikan di kabupaten 50 Kota, Sumatera
Barat adalah bagian dari potret kebudayaan yang dituangkan melalui medium
seni.
Haris Sukendar (1987: 54) mengatakan bahwa arca-arca yang ditemukan di Nias
dan Pasemah, menunjukan bukti-bukti bahwa arca tersebut menggambarkan
tokoh yang berkuasa atau tokoh yang terkemuka dalam masyarakat. Arca-arca
tersebut hanya merupakan lambang atau simbul dari ketua adat atau tokoh yang
dimaksud. Masih sulit dikatakan bahwa arca yang bertujuan sakral lebih
mementingkan tujuan dan kepercayaan saja tanpa mengabaikan keindahan
semata-mata, sedang arca yang digunakan sebagai lambang atau status kepala
adat, bentuk-bentuk yang lebih megah dengan keindahan sempurna memegang
peranan penting.
Pada zaman berikutnya, yaitu pada masa kebudayaan agama Hindu-Budha di
Indonesia, terdapat bangunan candi yang dibuat dengan sangat megahnya.
Candi-candi yang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan potret
kebudayaan untuk masa Hindu-Budha di Indonesia. Bahkan Borobudur
merupakan puncak dari seni bangun kebudayaan Hindu-Budha di dunia.
Borobudur merupakan maha karya yang mengungkap tentang kesatuan manusia
dalam sebuah tatanan hidup. Sebuah tatanan hidup yang dipandu oleh nilai-nilai
budaya yang berkembang pada masa itu. Nilai-nilai tersebut kemudian
dinyatakan dalam sebuah seni bangun.
Gubug-Gubug di London karya G. DoreKarya lukis yang digubah oleh G. Dore ini
bercerita tentang kemajuan ilmu dan teknologi yang telah dicapai, khususnya
bagi masyarakat kota London, Inggeris. Namun kemudian kemajuan tersebut
membawa dampak yang kurang baik terhadap kehidupan bermasyarakat.
Dengan kemajuan teknologi, orang mampu membangun gedung-gedung yang
megah, membuat pesawat terbang dan lain sebagainya. Tapi di sisi lain ternyata
keadaan ini berakibat terhadap meningkatnya jumlah pengangguran. Sehingga
pada gilirannya masyarakat kelas bawah menjadi semakin terhimpit, bahkan
mereka kehilangan lahan untuk tempat tinggal. Akhirnya mereka mendirikan
gubug-gubug sebagai tempat berlindung di sisi bangunan megah hasil teknologi
maju tersebut.
Kesenjangan hidup inilah yang ditampilkan seniman dalam karyanya.
Kesenjangan ini digubah sedemikian rupa dengan tetap memperhatikan kaidah-
kaidah pokok dalam berkarya, bagian-bagian terkecilpun ditampilkan oleh
seniman dengan sangat cermat. Selanjutnya karya lukis ini mencoba mengajak
pemirsanya untuk memahami arti kemajuan secara lebih dalam. Apa
sesungguhnya makna kemajuan bagi keselarasan hidup manusia pendukung
kebudayaan.
Dalam mengungkapkan keinginan serta pengalamannya , seniman
memanfaatkan berbagai macam bentuk pengandaian. Pilihan seorang seniman
terhadap pengandaianyang digunakan sangat bergantung kepada kecendrungan
dan gaya masing-masing seniman. Namun demikian, semua pengandaian yang
dilahirkan seniman merupakan simbol-simbol yang memiliki makna tertentu
sesuai dengan pengalaman masing-masing seniman dalam merespon berbagai
fenomena yang terjadi disekitarnya. Sebagaimana pengandaian yang ada dalam
bidang seni suara atau seni sastra, maka dalam seni rupa pengandaian ini
menjadi lebih nyata. Hal ini disebabkan karena seni rupa itu sendiri merupakan
sebuah cara ungkap yang menggunakan bahasa rupa. Pada seni bangun
sebagaimana yang telah diungkap pada bagian terdahulu terlihat bahwa struktur
bangunan yang diciptakan merupakan gambaran dari keselarasan yang terdapat
dalam masyarakat. Keselarasan ini ini kemudian diungkapkan sang arsitek
melalui struktur bangunan yang tertata dengan baik. Bangunan tersebut
merupakan simbol dari nilai yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat pada
masa-masa tertentu. Begitu pula dengan bangunan-bangunan megah yang
dideretkan bersamaan dengan gubug-gubug yang digambarkan oleh G. Dore
dalam karyanya, Dore memilih objek bangunan yang megah dan gubuk sebagai
pengandaian dari kesenjangan sosial yang terjadi akibat kemajuan ilmu dan
teknologi.
Simpulan
Seni merupakan ungkapan pengalaman bathin yang dituangkan seniman melalui
media ungkapnya. Sebagai sebuah pengalaman bathin, seni selalu hadir dengan
muatan nilai yang membawa manfaat bagi kehidupan manusia dan alam
semesta.
Seni rupa sebagi sebuah media ungkap, berbicara dalam bahasa rupa. Ia hadir
dengan berbagai bentuk pengandaian, sesuai dengan pilihan dan daya
keindahan seorang seniman. Salah satu bentuk nilai yang terdapat dalam
ungkapan seni adalah kebudayaan. Seni merupakan ungkapan dari cerminan
cipta, karsa dan rasa manusia. Seni merupakan potret kebudayaan yang selaras
dengan ruang dan waktu yang dilaluinya. Melalui karya seni kita dapat
memahami gelora budaya yang terjadi, baik pada waktu lalu, sekarang maupun
untuk masa yang akan datang. Semua itu dikemas seniman dalam sebuah
bingkai keindahan yang disebut dengan karya seni.
Daftar Bacaan
Bakker SJ, JWM. 1984. Filsafat Kebudayaan. Sebuah Pengantar. Yogyakarta;
Kanisius.
Haris Sukendar.1987. Konsep Keindahan pada Peninggalan Megalitik. dalam:
Estetika dalam Arkeologi Indonesia (Diskusi Ilmiah Arkeologi II ); Ikatan Ahli
Arkeologi Indonesia
Lowenfeld, Viktor. 1956. Creative and Mental Growth. Rev.ed. Nem York. The
Macmillan Company.
Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung; Penerbit ITB
Suwono, Bambang. 1979. Sejarah Seni Rupa Indonesia. Jakarta; Proyek
penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan
kebudayaan.
Utami Munandar. SC. 1988. Pengertian Dan Ruang Lingkup Kreativitas. Dalam
Kreatiftas Sepanjang Masa (Utami Munandar. SC. Ed). Jakarta; Pustaka Sinar
harapan.
Biodata Penulis:
Syafwandi, Lahir di Payakumbuh 24 Juni 1960. S1 Pendidikan Seni Rupa (1985),
mengikuti pendidikan Seni Patung dan Furniture di Jepang (1994 "“1996) S2
Jurusan Seni Rupa ITB Bandung.
Posted in:
Seni
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Arah ikut jam daripada atas kiri: sebuah potret diridaripada Vincent van Gogh, sebuah patung
Afrika Chokwe, butiran daripada Birth of Venus oleh Sandro Botticelli danSinga Shisa Jepun
Seni merupakan julat yang berlainan untuk aktiviti manusia, produk serta aktiviti mereka; artikel ini
memfokuskan perkara terutamanya seni visual termasuklah penciptaan imej atau objek dalam lapangan bidang
seperti seni lukis, seni arca, pembuatan percetakan, fotografi dan media visual yang lain. Pada masa kini, seni
merupakan luahan kreativiti manusia yang paling dikenali dan dianggap sebagai keunggulan daya cipta
manusia. Walaupun begitu, seni sukar ditakrifkan disebabkan setiap seniman mempunyai aturan dan sekatan
tersendiri bagi setiap hasil kerja mereka, seni boleh dikatakan sebagai proses dan hasil dari pemilihan
saluran medium, untuk menyampaikan sama ada kepercayaan, idea, rasa, atau perasaan dalam bentuk
terbaik untuk saluran tersebut.
Seni sukar ditakrifkan, sebagaimana ia sukar dinilaikan, disebabkan setiap artis memilih peraturan dan tata
rajah tersendiri untuk menentukan karyanya, masih boleh dikatakan bahawa seni adalah proses dan hasil
pemilihan medium, set aturan untuk penggunaan medium tersebut, dan set nilai yang menentukan apa yang
berhak di gambarkan melalui medium tersebut, agar dapat menyampaikan samaada kepercayaan, idea, rasa,
perasaan dalam bentuk paling berkesan bagi medium tersebut. Walaupun, banyak artis terikut artis dahulu,
dan sebagainya, beberapa garis panduan telah muncul untuk menetapkan bagaimana menggambarkan idea
tertentu melalui simbol dan bentuk (seperti pokok selasih sebagai kekasih)
Setiap orang mempunyai pendapat tersendiri mengenai apa yang boleh dianggap seni; sebagai contoh,
adakah seseorang itu boleh menghasilkan seni, sekiranya ia tidak bertujuan sebagai hasil seni? Adakah seni
merupakan bentuk luahan seseorang? Adakah hasil seni dianggap seni hanya apabila ia sempurna?
Isi kandungan
[sorokkan]
1 Bidang kesenian
2 Portal Seni
3 Contoh bidang kesenian
4 Pautan luar
Bidang kesenian[sunting]
Terdapat banyak cabang bidang kesenian. Masa kini, seni merujuk kepada seni yang dapat dilihat,
terutamanya lukisan and ukiran, dan fotografi.
Beberapa bidang seni juga dikenali sebagai seni halus (fine arts), termasuk muzik, penulisan, puisi, tarian, and
the teater. Cabang dari kesenian theater adalah perfileman dan animasi, dan terkini, multimedia. Mereka yang
bergiat dalam bidang theater dan perfileman biasanya dikenali secara amnya sebagai seniman.
Apabila sesuatu itu dilakukan dengan begitu sempurna, ia juga boleh dianggap seni:
kejayaan kejuruteraan seperti Jambatan Golden Gate (Golden Gate Bridge) boleh dianggap sebagai hasil
seni. Seni reka juga dianggap sebagai satu gaya kesenian: lihat Menara Eiffel atau katedral Notre Dame. Seni
reka adalah gabungan antara seni dan sains. Aturcara komputer juga boleh dianggap seni;
Seni tidak hanya untuk tujuan aesthetik; seni dan pertukangan berkaitan dengan menghasilkan benda berguna
kepada seni. seni perdagangan ("komunikiasi visual") menggunakan kaedah artistik untuk menyampaikan
maklumat seperti melalui pengiklanan. Kadang-kala orang melihat seni dari benda rawak yang tidak bertujuan
sebagai hasil seni; seni sedemikian dikenali sebagai seni jumpa.
Portal Seni[sunting]
Sebuah portal atau web seni telah dilancarkan pada tahun 2007 iaitu MyArtHost.com diketuai pelukis Realisme
Malaysia yang berjaya,Abdul Latiff Maulan bersama saudaranya Fuad Samat dan Irshah. Semua
penggiat,peminat dan pengkritik seni dijemput untuk 'register' dan menyertainya bagi menaikkan 'rating'
kesenian Malaysia dan dunia.
Contoh bidang kesenian[sunting]
1. Nyanyian
2. Lakonan
3. Muzik
4. Lukisan
5. Ukiran
6. Penulisan
7. Puisi
8. Origami
9. Bonsai
10. Suiseki
Setiap karya seni baik itu seni rupa, musik, Tari, atau Teater tidak hadir begitu
saja dalam kehidupan manusia tentunya para seniman atau pengrajin
mempunyai tujuan – tujuan tertentu dalam menciptakan karya – karya tersebut.
Adapun tujuan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Ritual
Suatu karya seni yang diciptakan untuk tujuan ritual (upacara agama) bisaanya
memiliki aturan – aturan tertentu harus disepakati berasama oleh para
penganutnya. Aturan ini mengakibatkan dihasilkannya karya seni yang baku
(konvensional) dan diwariskan secara turun temurun (tradisional). Misalnya
setiap patung – patung Hindu harus diberi atribut – atribut keDewaan (laksana),
pembuatan kaligrafi harus memancarkan keagungan dan kesucian Al-Qur’an dan
sebagainya.
2. Tujuan Ekspresi
Kegiatan seni untuk tujuan ekspresi, yaitu seni yang hanya semata – mata
sebagai media untuk mengungkapkan berbagai perasaan dan pengalaman batin
pencipta. Hasil karyanya memiliki ciri – ciri yang mandiri mempunyai kepribadian
yang original.
3. Tujuan Komersial
Seni untuk tujuan komersial, yaitu karya seni yang dibuat untuk memperoleh
suatu keuntungan ekonomi. Jenis karya seni ini erat kaitannya dengan dunia
perdagangan yang dibutuhkan oleh masyarakat
Fungsi dan
Tujuan Seni
114 Votes
a. Fungsi Religi/Keagamaan
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan
Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, atau Angklung dan
gamelan pun ada nilai pendidikannya karena kesenian tersebut terdapat
nilai sosial, kerjasama dan disiplin. karya seni yang sering digunakan untuk
pelajaran/pendidikan seperti : gambar ilustrasi buku pelajaran, film
ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA, dsb.
c. Fungsi Komunikasi
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
e. Fungsi Artistik
a. Fungsi Religi/Keagamaan
b. Fungsi Pendidikan
c. Fungsi Komunikasi
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
e. Fungsi Artistik
Demikian yang bisa anda simak tentang fungsi dan tujuan seni.
Semoga bermanfaat.
Simak juga :
Pengertian Seni
Pengertian Budaya, Adat Istiadat, dan Kebudayaan
Memahami Aliran-Aliran Seni Rupa
Warna Dasar Dalam Seni Rupa
a. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan
dengan fisik, seperti busana, perabot, rumah, dan sebagainya.
Contohnya adalah music pengiring senam.
b. Emosional
Depenuhi melalui seni murni, baik dari segi pembuat/pengubah,
maupun konsumen penikmat. Contohnya: lukisan, novel, music, tari,
film dan sebagainya.
2. Fungsi social
Fungsi social artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi
kepentingan orang banyak dalam waktu relative bersamaan. Fungsi
social di kelompokan menjadi beberapa bidang.
a. Rekreasi/hiburan
Seni dapat dijadikan sarana melepas kejenuhan atau mengurangi
kesedihan. Hal ini dapat terjadi misalnya pada saat kita menyaksikan
music, tarian, film, dan lawak.
b. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti
pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak,
contohnya: lagu, balada, poster, drama komedi dan reklame.
c. Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangan,
contohnya: gambar, ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah, documenter,
poster ilmiah, dan foto.
d. Religi/keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan, contohnya:
kaligrafi, busana muslim, dekorasi rumah ibadah, dan lagu-lagu
rohani.
Fungsi Seni
1. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh :
kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. seni
juga sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran, kematian,
pernikahan dsb. contohnya : gamelan dalam upacara Ngaben di
Bali (gamelan luwang, angklung dan gambang)
2. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik,
misalkan Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, atau
Angklung dan gamelan pun ada nilai pendidikannya karena
kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin.
karya seni yang sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan
seperti : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter,
poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA, dsb.
3. Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik
sosial, gagasan, kebijakan dan memperkenalkan produk kepada
masyarakat. bisa dilihat dalam pagelaran wayang kulit, wayang
orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan
reklame.
4. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan yang khusus pertunjukan untuk
berekspresi ataupun hiburan.
5. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam
menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, seperti :
musik kontenporer, tari kontenporer, dan seni rupa kontenporer.
(seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati
pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para seniman
dan komunitasnya)
6. Fungsi Guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya,
kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni) atau pun
dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek
kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan rumah tangga
yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
7. Fungsi Kesehatan (terapi)
Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan
penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui
terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). terbukti
musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan
penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu
kejadian dsb. pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik
klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat
merangsang sistem limbic jarikan neuron otak dan gamelan
menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.
A.
FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL
Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan hanya sebagai
hiburan. Konotasi inilah yang perlu kita perjelas tidak hanya sebagai
media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebih kompleks dapat
merupakan sarana legitimasi, ketika seni itu berada di dalam istana
(kraton). Soedarsono mengemukakan bahwa fungsi utama seni
pertunjukan ada tiga yaitu :
1. Untuk kepentingan upacara ritulal
2. Sebagai hiburan pribadi
3. Sebagai penyajian etestis atau tontonan.
2. Tuntunan
Fungsi seni sebagai tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara
verbal diungkapkan. Pelaku seni dalam hal ini lebih dituntut untuk
menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang
sebagai contohnya, harus mampu memerankan semua tokoh yang
ada di dalam kotak wayangnya. Dalang juga harus mampu
membawakan diri dan memilah mana tokoh simbol angkara murka
dan mana tokoh kebaikan. Dimensi inilah yang mewarnai tuntunan di
balik sebuah tontonan.
3. Tontonan/hiburan
Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak
membutuhkan persyaratan. Seni untuk hiburan tidak terikat pada misi
tertentu. Seni yang mampu memberikan kesenangan pada seorang
atau kelompok orang yang berada di sekitar pertunjukan.
2. Pendidikan
Sebi sebagai pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu
dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas
dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang dituangkan ke
dalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan
tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.
3. Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengarah pada tujuan atau
kepentingan tertentu untuk mendukung satu produk tertentu. Seni
untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada
produk yang ditawarkan. Misalnya sebuah lagu dibuat untuk
kepentingan iklan produk susu. Atau ketika seorang penata tari
membuat koreografi untuk menggambarkan sesuatu yang terkait
dengan keperkasaan seseorang lewat iklan rokok.
4. Seni terapi
Fungsi seni untuk terapi digunakan secara khusus memberi
ketenangan batin seseorang yang sedang menderita secara psikis.
Masalah kejiwaan yang sering dihadapi manusia membutuhkan media
untuk menyelesaikan. Salah satu cara tersebut dapat ditempuh
dengan beraktifitas di dunia seni. Dengan berolah seni seseorang
yang memiliki permasalahan atau tekanan jiwannya, akan terobati.
Dengan demikian orang belajar seni untuk terapi sebagai media untuk
memeberi siraman estetis melalui kegiatan seni yang ia gemari.
5. Komersial / instant
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan keuntungan
(entertaiment) ini bisa dibuat keperluan dan keinginansi penggarap.
Apa pun dan wujud kesenian itu asal mampu memenuhi keinginan
pembeli tidak masalah, walaupun kadang-kadang harus menyimpang
pada norma estetis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjadi karena
permintaan yang main banyak. Dunia pariwisata membuka peluang
untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.
Laura. H Chapman
Fungsi seni dalam kehidupan manusia, antara lain :
1. Fungsi Pribadi (Individual)
Pengertian fungsi seni dalam individu, adalah konsep penciptaan
seni yang lebih menekankan pada proses emosional dari sang
seniman. Disini peran seniman sebagai kreator dalam
menciptakan sebuah karya seni, semua ide, imajinasi, pemikiran
dituangkan sehingga menghasilkan sebuah karya seni. Bagi
seorang seniman karya seni itu mencitrakan pemikiran dan
karakter psikologis dari si penciptanya. Oleh sebab itu ketika
seseorang apresiator mengamati sebuah karya seni, disitu dapat
dibaca karakter dari si seniman. Bagi seniman juga akan tecapai
kepuasan jiwa atau diri, ketika semua konsep pemikirannya telah
tertuang dalam karya. Perlu ditekankan disini fungsi individu dari
seni itu dapat tercapai dengan sempurna, jika seniman itu
berkarya dengan jujur, berkarya dengan hati.
Meskipun seni sudah setua kehidupan manusia, namun masih sangat sukar
untuk dapat memberikan pengertian hanya dalam beberapa kalimat.
Sungguhpun demikian peranan seni dalam kehidupan manusia dari zaman ke
zaman mengalami perubahan. Inilah letak dari subyektivitas seni, budi manusia
tetap berdaya mencari perkembangan baru. Kebudayaan manusia berganti dan
selera perorangan serta zaman selalu berubah.
Sepanjang kehidupan manusia dari zaman es sampai kini ternyata gejala seni itu
sudah ada, sehingga lahirlah pendapat yang mengatakan, art is a old as
mankind ( seni berumur setua manusia).
Sudah barang tentu musti ada sebabnya, sehingga seni itu dapat diterima dan
bertahan sedemikian oleh dan dalam kehidupan bangsa-bangsa sepanjang
zaman. Disinilah seni mempunyai kegunaan dan peranan yang dirasa dan
disadari oleh bangsa-bangsa yang mengenalnya.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari kesenian. Kesenian itu timbul karena
manusia selalu ingin yang indah, dengan jalan menciptakan benda-benda yang
indah. Karena keindahan selalu menimbulkan kebahagiaan dan sebagai
kodratnya, manusia ingin bahagia.
Sejak zaman pra sejarah manusia sudah mengenal kesenian mendahului lain-
lain bentuk kebudayaan. Kesenian sebagai lapisan hidup yang khusus
menampakkan diri lebih dahulu. Hal ini kelihatan pada lukisan, topeng dan
patung-patung primitif, dongeng-dongen yang tak tertulis dalam lingkungan
suku bangsa yang hidupnya masih sederhana dan sebagainya.
Dalam faktanya, kesenian merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tak
terpisahkan. Dimana ada kesenian di situ ada manusia
Dalam istilah lainnya dapat diartikan sebagai seni terpakai atau applied art , seni
yang digunakan atau, dipakai atau yang lebih tepat sebagai seni terapan. Seni
ini diterapkan pada sesuatu maksud atau benda, menurut kegunaannya tanpa
melepaskan segi keindahannya.
Jadi disamping memiliki keindahan ujud, juga memiliki nilai kegunaan ujud.
Misalnya jambangan-jambangan atau guci dari tiongkok kuno, ujud serta
permukaannya dibentuk dan dihias demikian indah, tanpa menghilangkan fungsi
jambangan itu. Manusia ingin melepaskan dan mencurahkan keinginan
keindahan ke seluruh hidupnya.
Kesan untuk memberi inspirasi seni dan kebahagiaan seni, terutama kepada
seniman. Ia mengerjakan seni karena disitu ada kebahagiaan yang merupakan
kebutuhan, walaupun hasilnya nanti untuk dinikmati oleh para penonton.
Jadi peranan seni dalam kehidupan manusia merupakan suatu cara atau usaha
hasil budi manusia untuk mencapai tujuan, kebahagiaan atau kesejahteraan.
Inilah kenyataan tentang suatu gejala aktivitas manusia yang dinamakan SENI.
Jumat, 16 November 2012
oleh : sabda
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya seni lahir dari seniman yang kreatif, artinya seniman selalu berusaha meningkatkan
sensibilitas dan presepsi terhadap dinamika kehidupan masyarakat. Sebaliknya masyarakatakan dapat
merasakan manfaatnya. Seniman yang kreatif akan membawa masyarakat ke selera estetik yang lebih
dalam, bukan selera yang mengarah pada kedangkalan seni. Hal tersebut menuntut kreativitas seniman
dalam proses cipta seni, secra teoritis membutuhkan pemikiran yang matang. Ada tiga komponen
dalam proses cipta karya seni sbagai landasan berkarya. Ketiga komponen tersebut adalah tema,
bentuk, dan isi. Walaupun secara teori dapat di pisahkan namun sebenarnya ketiga komponen tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisah-pisahkan.
Subject matter atau tema pokok ialah rangsang cipta seniman dalam usahanya untuk
menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang menyenangkan ialah bentuk yang dapat
memberikan konsumsi batin manusia secara utuh, dan perasaan keindahan kita dapat
menangkap harmoni bentuk yang disajikan serta mampu merasakan lewat sensitivitasnya. Dalam
sebuah karya seni hampir dapat dipastikan adanya subject matter, inti atau pokok persoalan yang di
hasilkan sebagai akibat adanya pengolahan objek (objek alam atau objek image) yang terjadi dalam ide
seseorang seniman dengan pengalaman pribadinya.Oleh karna itu problem yang sangat penting dalam
mencipta sebuah karya seni bukalah apa yang digunakan sebagai objek, tetapi “bagaimana” sang
seniman mengolah objek tersebut menjadi karya seni yang punya nafsu/citra pribadi.
2. Bentuk (Form)
Pada dasarnya apa yang dimaksut dengan bentu (form) adalah totalitas darada karya
seni.brntuk itu merupakan organisasi atau satu kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur pendukung
karya. Ada dua macam bentuk
Visual form, yaitu bentuk fisik dari sebuah karya seni atau satu kesatuan dari unsur-unsur
pendukungkarya seni tersebut.
Special form, yaitu bentuk yang tercipta karna adnya hubungan timbal balik antara nilai-nilai yang di
pancarkan oleh fenomena bentuk fisiknya terhadap tanggapan kesadaran emosionalnya.
Bentuk fisik sebuah karya dapat diartikan sebagai kongkritisasi dari subject matter tersebut dan bentuk
psikis sebuah karya merupakan sususnan dari kesan hasil tanggapan. Hasil tanggapan yang terorganisir
dari kekuatan proses imajinasi seorang penghayat itulah maka akan terjadilah sebuah bobot karya atau
arti (isi) sebuah karya seni atau juga disebut makna.
Isi atau arti sebenarnya adalah bentuk psikis dari seorang penghayat yang baik. Perbedaan
bentuk dan isi hanya terletak pada diri penghayat. Bentuk hanya cukup dihayati secara indrawi tetapi isi
atau arti di hayati dengan mata batin seorang penghayat secara kontemplasi. Sehingga dapat di
simpulkan bahwa isi disamakan dengan subject matter seorang penghayat. Disini persamaan antara
pencipta dan penghayat . seorang seniman pencipta adalah adalah penghayat yang pertama yang punya
bentuk psikis didalam dunia idenya yang berhak atas karyanya dalam mengubah atau menambah.
Bentuk psikis seorang seniman pencipta merupakn merupakan bentuk yang disebut subject matter
yang setiap saat dapat dibabarkan. Sedangkan seniman penghayat yang punya bentuk psikis yang di
hasilkan dari proses hayati oleh dunia idenya yang merupakan juga hasil imajinasi atau proses
kreativitas. Sehing dapat kita simpulkan bahwa bentuk fisik milik seniman pencipta sedangkan bentuk
psikis atau isi milik seniman penghayat.
B. Batasan Masalah
Dalaam kesempatan kali ini kelompok kami hanya membahas tentang fungsi seni dalam
kehidupan masyarkat.
Mengkritik atau Memuji Berbagai Karya – Di
bawah ini akan diuraikan secara singkat dan
sederhana pengertian Mengritik dan Memuji suatu
karya dan hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan
baik dalam memberi Kritikan ataupun Pujian.
A. Pengertian Mengkritik
Mengkritik dapat diartikan sebagai kegiatan
mengemukakan pendapat atau tanggapan terhadap
sesuatu hal yang disertai dengan uraian dan
pertimbangan baik buruknya hal tersebut,
tapi cenderung dikaitkan dengan hal-hal yang
dinilai Kurang baik.
B. Pengertian Memuji
Memuji dapat diartikan sebagai kegiatan
mengemukakan pendapat terhadap sesuatu hal yang
dianggap bernilai positif dan cenderung dikaitkan
dengan hal-hal yang baik.
Perlu diperhatikan
§ Sesorang harus berterima kasih kepada orang yang
memberikan kritik.
§ Manusia yang menginginkan kemajuan dan
perbaikan dalam hidupnya, membutuhkan kritik dari
pihak lain.
Peneliti menemukan bahwa pasien stroke yang menyukai seni cenderung memiliki kesehatan
yang lebih baik, daripada mereka yang tidak menyukai seni. Bahkan mereka lebih mudah
berjalan, lebih berenergi, merasa lebih bahagia dan lebih tenang. Pasien penyuka seni juga
memiliki daya ingatan yang lebih tajam dan mudah mengerti apa yang diucapkan orang lain.
"Hasil penelitian ini menjelaskan pentingnya paparan seni untuk meningkatkan proses pemulihan
setelah stroke. Orang yang sembuh dari stroke menganggap seni sebagai bagian tak
terpisahkan dari hidupnya. Mereka ini memperlihatkan pemulihan yang lebih baik daripada
orang yang tidak tertarik dengan seni," ungkap peneliti Dr. Ercole Vellone, dilansir melalui Time
Healthland, Senin (19/3). (source : id.she.yahoo.com).
Mulai sekarang jangan ragu dengan hobi kita terhadap seni, karena baik untuk kesehatan kita
1. Pengertian Kebudayaan dan Seni
Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran daripada budi dan
daya. Seluruh apa yang difikir, dirasa dan direnung diamalkan dalam
bentuk daya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah cara hidup sesuatu
bangsa atau umat. Budaya tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan
pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur
kehidupan berasaskan peradaban.
a. Rumah adat daerah yang berbeda satu dengan daerah lainnya, sebagai
contoh ciri khas rumah adat di Jawa mempergunakan joglo sedangkan
rumah adat di Sumatera dan rumah adat Hooi berbentuk panggung.
b. Alat musik di setiap daerah pun berbeda dengan alat musik di daerah
lainnya. Jika dilihat dari perbedaan jenis bentuk serta motif ragam hiasnya
beberapa alat musik sudah dikenal di berbagai wilayah, pengetahuan kita
bertambah setelah mengetahui alat musik seperti Grantang, Tifa dan
Sampe.
c. Seni Tari, seperti tari Saman dari Aceh dan tari Merak dari Jawa Barat.
d. Kriya ragam hias dengan motif-motif tradisional, dan batik yang sangat
beragam dari daerah tertentu, dibuat di atas media kain, dan kayu.
e. Properti Kesenian
g. Pakaian Daerah. Setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda seni
yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
h. Benda Seni. Karya seni yang tidak dapat dihitung ragamnya, merupakan
identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia. Benda seni atau souvenir yang
terbuat dari perak yang beasal dari Kota Gede di Yogyakarta adalah salah
satu karya seni bangsa yang menjadi ciri khas daerah Yogyakarta, karya
seni dapat menjadi sumber mata pencaharian dan objek wisata.Kesenian
khas yang mempunyai nilai-nilai filosofi misalnya kesenian Ondel-ondel
dianggap sebagai boneka raksasa mempunyai nilai filosofi sebagai
pelindung menolak bala, nilai filosofi dari kesenian Reog Ponorogo
mempunyai nilai kepahlawanan yakni rombongan tentara kerajaan
Bantarangin (Ponorogo) yang akan melamar putri Kediri dapat diartikan
Ponorogo menjadi pahlawan dari serangan ancaman musuh, selain hal-hal
tersebut, adat istiadat, agama, mata pencaharian, system kekerabatan dan
sistem kemasyarakatan, makanan khas, juga merupakan bagian dari
kebudayaan.
Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya,
walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni
berasal dari kata “sani” yang artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”.
Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART” (artivisial) yang artinya adalah
barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
Cabang-cabang Seni :
No
Cabang Seni
Bentuk Media
Indera Penikmat
Matra
Rupa Benda
Penglihatan,
peraba
2 dimensi
atau 3
dimensi
Sastra
Tulisan
Penglihatan
2 dimensi
Musik
Suara, benda,
manusis, gerak
Pendengaran,
penglihatan
Waktu 3
dimensi
Tari
Tubuh manusia,
gerak, musik
Penglihatan,
pedengaran
Waktu
3 dimensi
5
Teater
Manusia,
benda/alam, akting,
adegan, suara/musik
Penglihatan,
pendengaran
Waktu
3 dimensi
Terdapat 5 ciri yang merupakan sifat dasar seni (The Liang Gie, 1976) yang
meliputi :
a. Sifat kreatif dari seni. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia
yang selalu mencipta karya baru.
b. Sifat individualitas dari seni. Karya seni yang diciptakan oleh seorang
seniman merupakan karya yang berciri personal, Subyektif dan individual.
d. Keabadian sebab seni dapat hidup sepanjang masa. Konsep karya seni
yang dihasilkan oleh seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat
tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan oleh waktu.
The Liang Gie (1976) menjelaskan bahwa dalam semua jenis kesenian
terdapat unsur- unsur yang membangun karya seni sebagai berikut:
b. Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide
pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan
subject matter (pokok soal) danjudul karya. Pokok soal dapat berhubungan
dengan niat estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa: objek alam, alam
kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori. Namun
tidak semua karya memiliki tema melainkan kritik.
d. Gaya atau style dalam karya seni merupakan ciri ekspresi personal yang
khas dari si seniman dalam menyajikan karyanya. Menurut Soedarso SP
(1987), gaya adalah ciri bentuk luar yang melekat pada wujud karya seni,
sedangkan aliran berkaitan dengan isi karya seni yang merefleksikan
pandangan atau prinsip si seniman dalam menanggapai sesuatu.
Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup:
1) nilai keindahan,
Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu
persoalan estetis yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan
menurut luasnya pengertian,yakni:
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagi pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana
muslim/muslimah, dan lagu-lago rohani Seni yang digunakan untuk
sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran, kematian,
ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara
Ngaben di Bali yakni gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan
di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek, Monggang, dan Ageng.
b. Fungsi Pendidikan
c. Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti pesan, kritik sosial,
kebijakan, gagasan, dan memperkenalkan produk kepada masyarakat.
Melalui media seni tertentu seperti, wayang kulit, wayang orang dan seni
teater, dapat pula syair sebuah lagu yang mempunyai pesan, poster, drama
komedi, dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
a. Persepsi
Kegiatan mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di
Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang
berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen Pada kegiatan
persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan
b. Pengetahuan
c. Pengertian
d. Analisis
e. Penilaian
f. Apresiasi
Struktur musiknya
Gaya musiknya
- Pola tabuhan
- Struktur musiknya
- Gaya musiknya
Fungsi seni
Seni Teater
Seni Rupa
Makna
Gaya
Material
Elemen
Estetika