Angkutan Penumpang
Abstrak
Angkutan umum adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan kendaraan umum.
Sebelum tahun 1800 alat pengangkutan yang digunakan adalah tenaga manusia,
hewan dan sumber tenaga dari alam dengan daya angkut dalam jumlah kecil serta
waktu yang ditempuh lama sekali.
Pengertian Transportasi
Suatu barang atau komoditi mempunyai nilai menurut tempat dan waktu,
jika barang tersebut dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam hal ini
dengan menggunakan transportasi dapat menciptakan suatu barang atau komoditi
berguna menurut waktu dan tempat (Time Utility Place Utility).
Sistem Transportasi
Sistem Transportasi
a. Undang-undang/PP
Bagi pemakai jasa yang diutamakan dalam soal pengangkutan ialah aman,
teratur, tertib, memuaskan, cepat serta menyenangkan. Tinggi rendahnya
income/pendapatan suatu perusahaan angkutan (misalakan angkutan antar
kota) tergantung pada pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Pada umumnya perusahaan angkutan antar kota mempunyai daya saing yang
kuat sekali. Dari segi demand inilah merupakan titik tolak apakah suatu
perusahaan break event atau tidak, jadi dibutuhkan adanya demand forecast.
ANGKUTAN
ORANG BARANG
AKAP TAKSI
AKDP SEWA
KOTA PARIWISATA
PEDESAAN
LINTAS BATAS
Angkutan Orang dengan kendaraan Umum Dalam Trayek Tetap dan Teratur
a. Trayek antar kota antar propinsi yaitu trayek yang melalui lebih dari satu
wilayah Propinsi Daerah Tingkat I.
b. Trayek antar kota dalam propinsi yaitu trayek yang melalui antar Daerah
Tingkat II dalam satu wilayah Propinsi Daerah Tingkat I.
c. Trayek Kota yaitu trayek yang seluruhnya berada dalam satu wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II atau tratek dalam Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
d. Trayek pedesaan yaitu trayek yang seluruhnya berada dalam satu wilayah
Kabupaten Daerah Tingkat II.
e. Trayek lintas batas negara yaitu trayek yang melalui batas negara.
Pengangkutan orang dengan kendaraan umum tidak dalam trayek terdiri dari:
Pengangkutan dengan cara sewa merupakan pelayanan dari pintu ke pintu dengan
atau tanpa pengemudi dengan wilayah operasi tidak terbatas dan dilakukan dengan
mobil penumpang umum.
1. Barang Umum : adalah bahan atau benda selain dari bahan berbahaya, barang
khusus, peti kemas dan alat berat.
2. Barang Berbahaya : bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya
3. Barang Khusus : Barang khusus adalah barang yang karena sifat dan
bentuknya harus dimuat dengan cara khusus, seperti barang curah, barang
cair, barang yang memerlukan fasilitas pendinginan dan pengangkutan
tumbuhan dan hewan hidup.
4. Peti Kemas : Peti kemas sesuai International Standart Organization (ISO) yang
dapat diopersikan di Indonesia.
5. Alat Berat : Barang yg karena sifatnya tdk dapat dipecah-pecah shg
memungkinkan angkutannya melebihi MST dan/atau dimensinya melebihi
ukuran maksimum yg ditetapkan.
Prasarana
Berdasarkan, Juknis LLAJ, 1995, Terminal dibedakan berdasarkan jenis angkutan, menjadi:
rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum
jaringan transportasi jalan.
rencana umum tata ruang
kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal
keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda.
kondisi topografi, lokasi terminal.
kelestarian lingkungan.
Fasilitas Terminal
Fasilitas utama, terdiri dari:
a. jalur pemberangkatan kendaraan umum;
b. jalur kedatangan kendaraan umum;
c. tempat parkir kendaraan umum selama menunggu termasuk
keberangkatan, di
d. bangunan kantor terminal;
e. tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar;
f. menara pengawas;
g. loket penjualan karcis;
h. rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat petunjuk
jurusan, tarif dan jadual perjalanan;
i. pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.
Fasilitas penunjang, dapat berupa:
a. kamar kecil/toilet;
b. musholla;
c. kios/kantin;
d. ruang pengobatan;
e. ruang informasi dan pengaduan;
f. telepon umum;
g. tempat penitipan barang;
h. taman.
Jasa penggunaan tempat parkir kendaraan untuk melakukan bongkar muat barang
Usaha rumah makan
Penyediaan fasilitas pos dan telekomunikasi
Penyediaan peralatan bongkar muat barang
Penyediaan pelayanan kebersihan
Usaha penunjang lainnya
Sarana
1. Bus Besar
Bus Besar adalah kendaraan bermotor dengan kapasitas lebih dari 28 dengan
ukuran dan jarak antar tempat duduk normal tidak termasuk tempat duduk
pengemudi dengan panjang kendaraan lebih dari 9 meter.
2. Bus Sedang
3. Bus Kecil
Kendaraan bermotor kategori N yaitu kendaraan bermotor beroda empat atau lebih dan
digunakan untuk angkutan barang
Izin Trayek
Untuk melakukan usaha angkutan dalam trayek tetap dan teratur wajib
memiliki izin trayek.
Izin Operasi
Pengangkutan dengan kendaraan tidak dalam trayek wajib memiliki izin
operasi angkutan
Mekanisme pemberian izin usaha angkutan barang
PENETAPAN KEBUTUHAN
PENETAPAN KEBUTUHAN
ANGKUTAN BARANG
ANGKUTAN BARANG
14 HARI KERJA
PEMOHON
KERJA
HARI
14
GUBERNUR DKI
JAKARTA/BUPATI/ DITO
DITO SURAT
SURAT
KAJIAN
WALIKOTA LAK
LAK PENOLAK
PENOLAK
14 HARI KERJA
AN
AN
Persyarat SURAT
SURAT
DISETUJ
DISETUJ
UI an PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
UI
Tidak (Ijin
(IjinPrinsip)
Prinsip)
Persyarata
Persyarata Lengkap
nn
Lengkap
Lengkap
DIPR
DIPR
OSES
OSES
SK. Izin
Usaha
Catatan : Pengangkutan alat berat yang muatan sumbu terberat (MST) atau ukuranyya
melebihi ketentuan yang diteteapkan,pengangkutan lat berat wajib mengajukan
permohonan persetujuan kepada DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT. (Pasal 29
KM 69 tahun 1993).
(1) Lokasi
Salah letak sehingga susah untauk dikembangkan dan dimodifikasi
konflik dengan land use lain
batasan lingkungan, bising, barang berbahaya
akes yang kurang memadai
(2) Kemacetan
Pada lalu lintas didepan terminal tersebut
Akses
Fasilitas yang padat
Antrian kendaraan
Limpahan parkir di badan jalan
(3) Infrastruktur
Kerusakan jalan dan jembatan
Kerusakan rambu, APILL dan perlengkapan jalan lain
(4) Kelembagaan
Banyak pihak yang terlibat (multi stakeholder)
Disusun oleh :