Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nasrul Abdul Kholi

Kelas : PIPS 4B
NIM: 1805267
Prodi: Pendidikan IPS
Matkul: Isu-isu Sosial Kontemporer
ANALISIS KELOMPOK 2
MENCIPTAKAN MASA DEPAN BARU
Kita hidup di era transformasi dan kita harus belajara cara beradaptasi dengan
kenyataan yang sama sekali berbeda.hal ini terutama berlaku bagi tiga sektor utama yang
akan membentuk dan dibentuk oleh perubahan mendatang: bisnis, pemimpin di semua sektor
dan warga negara dunia.
Tidak ada kelompok masyarakat yang tidak tersentuh oleh transformasi yang sedang
berlangsung serta kebutuhan untuk berubah dan beradaptasi. Meski demikian, tampaknya
bisnis cenderung lebih terpengaruh karena kekuasaan yang sangat besar yang dimilikinya di
dunia serta akuntabilitas yang relatif sedikit, yang diberlakukan selama ini mengenai cara
kekuasaan tersebut digunakan. Hal ini pada saatnya akan menuntut perubahan besar dalam
logika bisnis, terutama dalam dua yakni :
 menyeimbangkan kebijaksanaan pasar dan kebijaksanaan moral,
 bergerak dari fokus yang sempit yaitu daya saing kemudian mengikutsertakan
kemampuan beradaptasi.
Paradoks Baru Tentang Kepemimpinan
Kepemimpinan di dunia yang semakin tidak pasti juga menuntut kemampuan untuk
bersikap holistik menerapkan pandangan "helikopter" (komprehensit) yang sistemik terhadap
dunia, merasakan pola baru yang terus berubah saat pola tersebut terungkap, dan juga
memiliki kemampuan untuk memberi perhatian khusus secara cepat pada persoalan dan
anomali tertentu. Artinya tuntutan dari yang dipimpin adalah pemimpin yang mampu
menyesuaikan pada berbagai situasi, dan mampu memecah masalah dan mengendalikan
situasi.
Kepemimpinan juga menuntut keinginan dan kapasitas untuk selalu memperoleh
cukup informasi mengenai konteks eksternal, baik sebagai generalis (untuk konteks) maupun
spesialis (untuk substansi). Namun, kita tidak bisa mengingkari kenyataan bahwa meskipun
kita berkembang serta terus memelihara pengetahuan dan pemahaman kita, kita tetap berada
dalam keadaan ketidakpastian.
Pemimpin harus pragmatis, tetap tenang dalam masa sulit, serta berfokus pada cara
mempercepat, memungkinkan, dan memfasilitasi perubahan yang berarti, dalam masalah ini
pemimpin harus cepat tanggap dan senantiasa bersiap dalam menghadapi sebuah perubahan
dan menemukan pola dan strategi dalam malakukan perubahan. Semua itu dilakukannya
sambil tetap mempertahankan serta menyampaikan tingkat keinginan dan pendirian yang
bukan berasal dari akal dan strategi, tetapi dari kepercayaan, nilai, dan energi pribadi. Artinya
segala tindakan dan keputusan nya diambil dan ditetapka berdasarkan kepentingan
masyarakat dan hasil pertimbangan secara matang dan menyeluruh. Kepemimpinan juga
menuntut pekerja yang berpengaruh pemimpin yang berkemauan keras, tahan menghadapi
kritik, tegas, teguh mempertahankan prinsip dan pendirian mereka.
Kepemimpinan juga menuntut hubungan baru dengan diri sendiri, yang mencakup
kesediaan yang mendalam, untuk bangkit menghadapi tantangan masa kini dan tetap gigih
dalam masa sulit, sekaligus kerendahan hati yang dalam dan kemampuan untuk mengakui
kebingungan, meminta bantuan, dan menyerahkan wewenang pada orang lain. Pemimpin
harus memiliki sifar dan karakter tersebut spaya segala kepentingan khalayak dapat tercapai
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pemikiran Divergen
Pemikiran divergen adalah pemikiran yang beragam. fitur paling penting dari
pemikiran divergen terletak pada upaya secara aktif untuk memahami perspektif yang sangat
tidak kita setujui. Artinya pemikiran tersebut tidak berpusat pada satu pemikiran melaikan
membaginya. Untuk mencapai pemikiran divergen sejati, diperlukan maksud dan perubahan
aktif perilaku kita.
Lima Pertanyaan “Why”
Adanya kecenderungan langsung media, pembuat kebijakan dan warga negara yang
peduli pada umumnya adalah mengamati dan menganalisis peristiwa konkret dan manifestasi
lain dari ketidaksinambungan dan kebingungan. Guna memisahkan manifestasi dinamis dan
dengan yang lebih fundamental, untuk memahami hubungan di antara keduanya maka
menggunakan pemikiran sistem “five whys” Proses five whys dapat membawa kita dari
gejala tingkat tinggi menuju penyebab yang lebih mendalam dan memiliki konsekuensi;
proses ini memaksa kita untuk berpikir lebih keras dan lebih sistematis daripada jika kita
melakukan sebaliknya.
Bigger “WE”
Dari semua perubahan yang telah kita alami selama era yang kacau ini. Salah satu
yang paling signifikan tentunya adalah keterhubungan dan ketergantungan antar bagian
dunia. Hal ini merupakan paradoks penting pada masa kita yang kuat ini dan penting bagi
kita untuk memimpikan dan membayangkan cara baru memecahkan masalah tersebut. Juga
bukan sesuatu yang melodramatis jika kita menyatakan bahwa masa depan kita bergantung
pada pelaksanaannya.
ANALISIS KELOMPOK 3
KEMISKINAN
Kemiskinan merupakan sebuah fenomena yang ada pada masyarakat dan itu sudah
terlihat jelas pada setiap negara. Menurut BAPPENAS sendiri yaitu kemiskinan merupakan
suatu situasi serba kekurangan karena keaadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan
kekuatan yang dimilikinya. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwasanya kemiskinan
merupakan ketidak seimbangan antara kebutuhan daengan alat pemuas kebutuhan yang dimiliki
oleh sesorang dalam jangka waktu tertentu yang menyebabkan terjadinya serba kekurangan.
Jenis-Jenis Kemiskinan
Berikut adalah beberapa jenis dari kemiskinan:
a) Kemiskinan natural
Keadaan miskin ini terjadi karena pada awalnya yaitu sudah miskin, maksudnya yaitu
kelompok masyarakat tersebut menjadi miskin karena tidak memiliki sumberdaya yang
memadai baik dari sumberdaya alam, sumber daya mansia, ataupun sumber daya
pembangunan. Sumberdaya yang tidak mendudkung tersebut berimbas pada produktivitas
masyarakat sehingga meiliki produktivitas yang rendah yang kemudian terjadilah kemiskinan
karena kurangnya daya dukung.
b) Kemiskinan Kultural
Kultural disini yang dimaksud yaitu sebuah gaya hidup seseorang atau kelompok
masyarakat. Seperti malas dan tidak disiplin, ditambah dari sikap borosnya kebiasaan hidup
dan budaya di mana mereka merasa hidup berkecukupan dan tidak merasa kekurangan. Ini
juga dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis dari masyrakat tersebut sehingga memunculkan
tindakan dan kebiasaan yang mencerminakan masyarakat statis dan tidak berkembang.
c) Kemiskinan Struktural
Kemiskinan seperti ini disebabkan oleh faktor buatan manusia seperti kebijakan
ekonomi yang tidak adil, distribusi aset yang tidak merata, melakukan tindakan korupsi dan
kolusi serta tatanan ekonomi yang lebih menguntungkan salah satu kepentingan kelompok.
Kemiskinan ini juga dapat dipengaruhi oleh kebijakan yang merugikan sehingga menurunkan
tingkat ekonomi masyarakat. Contohnya adalah kurang nya pemerataan terhadpa daerah
tertentu sehingga terjadinya ketimpangan ekonomi yang menyebakan ketertinggalan dalam
bidang ekonomi yang kemudian menyebabkan kemiskinan dan menurunnya produktivitas.
Faktor Penyebab Terjadinya Kemiskinan
1. ketidakmampuan dalam mencapai pendidikan tinggi, hal ini berkaitan dikarenakan dengan
mahalnya biaya pendidikan. Sehingga dengan terbatasnya kualitas dan tingkat pendidikan
menyebabkan terbatas pula keilmuan dan kemampuan dari masyarakat tersebut, sehingga
daya produktivitaspun menyesuaikan dengan pendidikan nya.
2. kemiskinan juga selalu dihubungkan dengan jenis pekerjaan
3. hubungan antara kemiskinan dengan gender. Di indonesia sendiri dimana pekerjaan lebih
mengdepankan kemamuan laki-laki dari pada perempuan sehingga banyak perempuan yang
menganggu.
4. Terjadinya ketimpangan, yaitu tidak adanya pemeratan terhadap tingkat ekonomi.
Upaya dalam Mengatasi Masalah Kemiskinan

1. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Miskin atas Pendidikan, Kesehatan, dan


Infrastruktur Dasar.
Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik itu dari segi
pendidikan, kesehatan dan sarana. Hal ini juga dapat memacu produktivitas masyarkat.
2. Memberikan program penyuluhan dan pembekalan keterampilan.
Hal ini tercermin dalam pembuatan kartu prakerja dimana masyarakat tindak hanya
mendapatkan insentif tetapi juga diarahkan untuk meiliki kemampuan sesuai dengan
bidang yang disanggupinyasehingga dapat memiliki keterampilan pada bidang
tertentu.
3. Peningkatan Kesempatan Berusaha
Upaya perluasan kesempatan kerja dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan produktivitas usaha. Dalam hal ini pemerintah saat ini menggalakan
terbentuknya UKM atau Unit Kegiatan masyarakat, yang mana masyarakat diarahkan
untuk mengekspresikan keinginannya dan belajar untuk berjualan sesuai dengan
kemampuannya.
4. Memperluas lapangan kerja.
Hal ini diperlukan karena kemiskinan dan pengangguran juga disebabkan oleh tingkat
lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja dan calon pekerja.
5. Memberi fasilitas memadai dan subsidi gratis.
Ini adalah sebagai bentuk untuk meringan beban dan mengurangi pengeluaran
masyarakat sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.
.

Anda mungkin juga menyukai