Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Isu Sosial Kontemporer yang
diampu oleh Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd, Dr. Neiny Ratmanigsi, M.Pd dan Wildan
Insan Fauzi,M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 12
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Kemakmuran dan Kemerosotan”. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita
haturkan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua. Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk
dari pemenuhan tugas mata kuliah Kebudayaan Indonesia.
Kami ucapkan terimakasih yang banyak kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
KAJIAN TEORI..............................................................................................................3
2.1 Definisi Kemakmuran Dan Kemerosotan.................................................................3
BAB III.............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
3.1. Kemakmuran...........................................................................................................4
3.2. Meluasnya kemakmuran tetapi Bertumbuhnya Jarak..............................................4
3.3. Perubahan Bentuk Kemakmuran.............................................................................5
3.4. Repatriasi Modal Manusia dan Keuangan...............................................................6
3.5. Menantang Peraturan...............................................................................................7
3.6. Menghubungkan Dasar Piramida............................................................................8
3.7. Menciptakan Kembali Kapitalisme.........................................................................9
3.8. Mereformasi Kebijakan Perdagangan......................................................................9
3.9. Kemerosotan.........................................................................................................10
3.10. Miskin dan menjadi lebih miskin........................................................................10
3.11. Melawan Penyakit, Korupsi, dan Konflik............................................................10
3.12. Kemerosotan Relatif: Memberantas Kemiskinan di antara Pertumbuh-an yang
Pesat.............................................................................................................................13
3.13. Kemerosotan di Negara Kaya..............................................................................13
3.14. Kemiskinan yang Membutuhkan Perhatian Segera.............................................16
BAB IV............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan............................................................................................................18
ii
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat bersifat dinamis dan didukung
oleh perkembangan zaman. Salah satu contoh perubahan yang terjadi yaitu
kemakmuran dan kemerosotan dalam bidang ekonomi. Namun, dinamika
ekonomi ini juga dapat menyebabkan perpecahan pada beberapa hal yang
menjadi faktor kemerosotan mutlak di beberapa belahan dunia. Perubahan
kemakmuran yang signifikan dekade ini berupa kebangkitan ekonomi penting
dari beberapa negara besar dan berpengaruh yang berkaitan dengan
perekonomian global. Perubahan kemakmuran yang signifikan dekade ini
berupa kebangkitan ekonomi penting dari beberapa negara besar dan
berpengaruh yang berkaitan dengan perekonomian global. Bagian dari proses
adaptasi pasti akan mencakup urgensi yang lebih besar untuk memperbaiki
model-model pasar untuk menguntungkan mereka yang bertarung, bahkan
untuk mencapai tahap pertama pertumbuhan dan tangga pengembangan.
Terkadang, hal ini berarti mencari unsur dasar kapitalisme yang baru.
Beberapa kekuntungan ini mungkin salah satu penggerak kapitalisme yang
paling penting: penyebaran perdagangan bebas. Perdangan bebas memperkuat
janji model pasar dan selalu didukung oleh negara maju. Konflik juga
merupakan sumber kesulitan dan kemerosotan ekonomi yang serius 11 persen
dari negara yang berada di peringkat setengah teratas.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat ?
2. Bagaimana dinamika ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ?
3. Bagaimana dinamika ekonomi pada masa kemakmuran ?
4. Bagaimana bentuk kemerosotan yang terjadi dalam kehidupan ekonomi
masyarakat ?
5. Bagaimana dampak dari kemerosotan perekonomian masyarakat ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat
2. Mengetahui dinamika ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
3. Mengetahui dinamika ekonomi pada masa kemakmuran
4. Mengetahui bentuk kemerosotan yang terjadi dalam kehidupan ekonomi
masyarakat
5. Mengetahui dampak dari kemerosotan perekonomian masyarakat
2
BAB II
KAJIAN TEORI
- Tingkat kemiskinan
- Tingkat pengangguran
- Pertumbuhan ekonomi
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kemakmuran
Kemakmuran yang terjadi pada abad ke-20 dengan pertumbuhan yang
fenomenal yakni terjadinya kemajuan ekonomi yang besar yaitu output ekonomi
global melebihi output total kumulatif. Namun, pertumbuhan fenomenal tersebut
menyebabkan jarak ekstrem dalam kesejahteraan. Kesejahteraan lima tahun lalu
dibuktikan dengan pendapatan Cina dan India secara kasar sama dengan Uni
Eropa Barat, dan Timur Tengah yang dianggap daerah termakmur dibumi.
4
Menurut Bank Dunia, negara yang berintegrasi lebih cepat menuju
ekonomi global yang lebih baik dibandingkan negara yang lambat. Namun pada
kenyataannya beberapa negara yang berintegrasi bahkan mengalami pertumbuhan
negatif dan berdasarkan pengamatan Bradford DeLong, komunisme muncul dan
sukses dengan perekonomian yang optimis dan signifikan pada abad ke-20 yang
dibuktikan dengan perbandingan GNP per kapita di negara Korea Selatan sebesar
13.590 dolar dibandingkan dengan Korea Utara sebesar 700 dolar; Kuba mencapai
3.100 dolar dibandingkan dengan Meksiko 8.370 dolar; Rusia 4.370 dolar
dibandingkan dengan Finlandia 20.150 dolar pada tahun 1997.
Dilihat dari data tersebut bisa dilihat bahwa tingkat pertumbuhan menjadi
faktor penting dalam kemakmuran sistem ekonomi suatu negara. Selain hal
tersebut penyebaran perdagangan global dan prinsip pasar akan menjadi kunci
kemakmuran di berbagai belahan dunia, serta ekonomi pasar yang terus meluas
menyebabkan banyak orang di seluruh dunia yang ingin terlibat dalam sistem
ekonomi global. Tetapi tidak seharusnya kita mengharapkan penyebaran tanpa
tantangan, karena pada dekade mendatang pendekatan berdasarkan pasar akan
disesuaikan dengan kondisi, budaya dan nilai tempat tertentu. Hal tersebut
dilakukan karena tidak semua negara akan cocok karena aspek tersebut yang
berbeda-beda. Seperti Cina dan India yang membentuk hubungan sendiri dalam
ekonomi global yang terus berkembang.
5
Selain negara tersebut India, beberapa negara Cina mulai memindahkan investasi
asing ke atas tangga penciptaan nilai dari manufaktur ke pengembangan nilai yang
lebih tinggi serta jasa. India pun berhasil dengan menarik pengembangan software
dasar yang meluas lebih besar dan gerakan layar radar yang menghasilkan
perjuangan untuk membangun dirinya sendiri sebagai pola strategis bagi investor
asing, pelayanan,konsultasi dan pengembangan produk.
Selain software dan juga layar radar, India menggerakan nilainya dengan
menyediakan pelayanan kesehatan darurat karena di Amerika biaya sangat mahal.
India membangun rumah sakit baru, merenovasi rumah sakit yang ada dengan
standar Barat dan penawaran layanan pada pasien Barat, hal tersebut disebut
sebagai strategi outsourcing. Strategi outsourcing akan sukses karena bervariasi
dan menjadi perusahaan global, kebanyakan untuk kepentingan negara dengan
pendapatan rendah-menengah, tren ini menjadi hal yang dikhawatirkan bagi
pekerjaan dan kepentingan politik karena akan lebih menyulitkan dan menantang
yang dapat merumitkan tahap globalisasi ekonomi selanjutnya.
6
3.5. Menantang Peraturan
Kombinasi Kapasitas barang yang berkualitas tinggi, dapat
membangkitkan kemampuan untuk menawarkan pelayanan yang bernilai tinggi.
Modal,kemampuan, dan pasar domestik yang sangat besar mungkin menjamin
bahwa Cina, India dan perekenomian lain yang muncul, akan lebih jauh
mempengaruhi pelaku ekonomi pada satu dekade ini. Tetapi, Aspek-aspek lain
juga menjanjikan perubahan besar dalam penyebaran kemakmuran di seluruh
dunia. Mereka tidak akan dimainkan oleh peran yang dibuat ruang dewan dan
ruang politik Uni Eropa dan Amerika Utara. Namun, mereka akan menantang
aturan itu dengan kuat, memprakarsai nya dengan nama “Kultur Kapitalisme’ baru
yang sesuai dengan minat nasional mereka yang unik.
Brazil salah satu contoh dengan negara besar dengan warisan yang
membanggakan. Brazil sebagai pemberontak atau jiwa yang bebas diantara
bangsa lain, dibuktikan dengan berani memutuskan untuk menghentikan hak
paten pabrik obat HIV/AIDS, padahal tingkat infeksi HIV meningkat. Karena
Brazil akan memproduksi sendiri dengan harga yang jauh lebih murah. Pada
dekade terakhir ini, Cina maupun India mengalami pertumbuhan ekonomi yang
cepat tanpa menerapkan keseluruhan model kapitalisme barat yang dominan.
Dalam dekade yang akan datang, Cina akan memindahkan penekanan strategisnya
dari industrialisasi bernilai rendah, menuju inovasi yang pertumbuhannya lebih
cepat dan memperluas image-nya sebagai jaringan low-end. Pengiriman manusia
ke angkasa dilakukan Cina pada 2003 sebagai tanda yang jelas dari keinginannya
untuk memimpin dunia di masa depan.
Cina juga berhati-hati agar tidak terjebak dalam standar dan solusi
kepemilikan software karena dianggap terlalu mahal sehingga mendorong untuk
mencari jalan alternatif. Namun, benar juga bahwa Cina tidak mengacuhkan
model-model internasional dimanapun dan kapanpun sehingga menjadikan Cina
seperti negara Brazil yang mulai menetapkan standarnya sendiri dan membuat
peraturannya sendiri. Hal ini merupakan hal yang benar-benar penting. Cina
semakin aktif untuk menantang dominasi ekonomi global dari dunia maju,
khusunya meletakkan standar teknologi global masa depan, diantaranya teknologi
RFID, teknologi seluler dan telepon dll.
7
India tentu tidak akan berjalan terlalu lambat di belakang, ketika
menggunakan kekuatannya untuk mempromosikan daya tarik nasionalnya.
Kebangkitan dramatis India secara luas difasilitasi di akhir abad ke-20 dengan
pengurangan ukuran dan pengaruh negara untuk mendorong perdagangan bebas.
Negara ini secara eksplisit memfokuskan pada beberapa sektor kunci pengetahuan
insentif yang diterapkan pada kekuatan pendidikannya dan kelancaran bahasa
inggris yang meluas. Namun India sepertinya tidak mungkin mengikuti cara
konvensional perkembangan teknologi gaya barat. Meskipun ratusan perusahaan
Barat memiliki fasilitas riset di India, negara ini cepat menjadi pemimpin dalam
inovasi bernilai rendah.
8
dengan misi sederhana dan menginspirasi yang memberikan kacamata untuk satu
milyar orang di duina yang membutuhkan lensa yang dapat memperbaiki
penglihatannya tapi tidak sanggup membelinya. Proses diagnosis termasuk
pemeriksaan penglihatan dan penghalusan lensa untuk mengatasi keterbatasan
yang ada. Melalui inovasi cerdas ini dengan proses yang sederhana, murah dan
digunakan oleh semua orang.
9
Dunia maju telah sangat diuntungkan dari perdangangan global selama lebih dari
seabad. Tetapi hal ini akan terus berlanjut hanya dengan pengenalan aspirasi
legitimasi dari seluruh dunia untuk menjadi mitra sejati dan perserta dalan
ekonomi global yang sedang berkembang. Hal ini pasti mengharuskan negara
maju, untuk memberikan pijakan dasar bagi dukungan pertanian. Hal ini juga
mengharuskan penerimaan dari pergantian ekonomi lain yang membutuhkan
negara berkembang diseluruh dan semua sector ekonomi-termasuk transfer
perkerjaan bernilai tinggi dan kemunculan pihak pesaing kuat yang baru yang
mampu berinvonasi dan mengemudikan ekonomi global dimasa depan, tidak
hanya menyediakan buruh murah dan pasar konsumen yang besar. Decade
berikutnya seharusnya menghasilkan pencapaian positif sehingga kemakmuran si
kaya dan si miskin sama rata.
3.9. Kemerosotan
Ada manusia dibumi yang begitu lapar sehingga Tuhan tidak dikenal, kecuali
dalam bentuk roti (Mahatma Gandhi). Jutuaan orang diuntungkan dari
penyebaraan kemakmuran, jutaan orang lain nya akan mengalami hal yang
sebaliknya: Kemerostan standar hidup yang bergitu memilukan dari apa yang
meteka keyahui sebelumnya. Bagi orang lain, hal ini relatif; hal ini akan datang
dalam benyik rasa sakit untuk tetap bertahan, atau bergerak maju sedikit
sementara yang lain berpacu di depan.
10
daerah yang terjebak dalam krisis yang berkepanjangan, akan melihat bahwa tidak
ada keuntungan lagi dari ekspansi global dan model kapitalisme yang lebih
fleksibel.
11
terhadap produksi, tabungan, dan investasi. Tidaklah mengejutkan, negara yang
terkena wabah AIDS dan penyakit-penyakit lain kesulitan untuk mempertahankan
tingkat aktivitas ekonomi mereka yang sudah rendah. Tahun-tahun
pengembangan, pelatihan, dan pendidikan hilang selarnanya. Perawatan
kesehatan, militer, dan sistem kepolisian yang telah hancur akan sulit untuk
menaganinya. Bahkan bila tingkat kematian mulai melambat, efek-efek sistemik
akan terus berlangsung dari generasi ke generasi.
12
tinggalan dari negara yang berdiri sebelumnya, seperti daerah Afrika Tengah di
mana Republik Demokratik Kongo, Burundi, Rwanda, dan Uganda bertemu,
dengan pertempuran yang sekarang meluas ke Sudan; ada lebih dari 20 perang
sipil utama di Afrika sejak 1960. Apa pun sebab konflik-konflik internal,
konsekuensinya jelas: penderitaan besar manusia dalam jangka pendek dan kinerja
perekonomian rendah yang kronis dalam jangka panjang.
13
yang lebih cepat dari pendapatan orang lain. Misalnya pada tahun 1979,
pendapatan setelah pajak dari 1 persen populasi Amerika adalah 23 kali lebih
besar daripada yang 20 persen dari negara yang berada di paling bawah; pada
tahun 2000, 63 kali lebih besar. Sepertinya tampak bahwa tren ini akan berlanjut
dalam kebanyakan negara berkembang. Namun, banyak warga dari negara yang
lebih kaya tidak akan kebal dari kemerosotan total dalam kemakmuran, saat
tekanan perekonomian dan restrukturisasi digabungkan dengan kekuatan
demografi untuk menurunkan standar kehidupan.
Setengah dari Amerika dan Uni Eropa telah menderita pada saat transisi
ekonomi yang sulit. Penggerak ganda perubahan dalam perekonomian global-
perdagangan dan teknologi- telah mengeluarkan biaya yang besar pada industri
tradisional seperti pertanian dan manufaktur. Sayangnya, beberapa daerah tertentu
mengalami ketidak-proporsionalan, bahkan bila mereka berada di negara yang
makmur. Saat realitas bisnis berubah, banyak tempat telah kehilangan fungsi
perekonomian mereka seperti Flint, Michigan, setelah industri mobil Amerika
menurun, dan area pertambangan Inggris setelah Margaret Thatcher menggantikan
kebijakan energi negara dari batu bara ke gas alam. Tentunya, mengenali
tersulutnya friksi yang berhubungan dengan restrukturisasi ekonomi-seperti juga
kebutuhan untuk memelihara kesamaan kasar antara daerah berbeda agar Suek
bisa dijalankan sebagai "perekonomian tunggal" -Uni Eropa telah lama
mempersiapkan "dana struktural" khusus yang membantu tempat tadi dengan
kurang dari 75 % rata-rata GNP Uni Eropa.
14
Perancis. Seperti sebagian besar tetangganya, negara ini mendesain sistem
kesejahteraan yang sangat baik ketika rasio pekerja-ke-pensiunan sekitar empat
dibanding satu. Namun, pergantian demografis dan kebijakan pembatasan
imigrasi inengubah rasio tersebut secara radikal. Di Jerman, bila tren terbaru ini
berlanjut, akan ada satu pekerja Jerman untuk setiap orang yang pensiun pada
tahun 2020. Pada tahun 2030, hampir setengah dari populasi dewasa Jerman
berada di atas 65, dan jumlah orang di usia kerja akan turun dari 40 juta ke 30
juta. Sebagai hasilnya, tingkat keuntungan terbaru menjadi tak bertahan dalam
jangka yang lebih lama. Keuntungan kesehatan dan kesejahteraan terlalu
berlebihan dijanjikan dan akan semakin mahal serta sulit untuk dilakukan,
khususnya ketika pendekatan baby boomer berhenti. Kita seharusnya mengharap
untuk melihat beberapa tahap keuntungan balik. khususnya keuntungan pensiun-
selama dekade yang akan datang -disertai, dapat dipahami, oleh kehebohan politik
dan perdebatan Uni Eropa yang panas mengenai kebijakan imigrasi.
15
Kelemahan-kelemahan struktural ini tidak terbatas di Uni Eropa saja.
Jepang telah menderita dari pertumbuhan perekonomian tingkat rendah selama
satu dekade dan ada alasan puncak untuk tidak mempedulikan kesehatan
perekonomian jangka panjang Amerika. Kelemahan keuangan yang penting dapat
menghasilkan pada ditempatkannya kembali perekonomian keras dalam dekade
mendatang. Pada tahun 2004, penghitungan defisit Amerika naik hampir 6 % dari
GNP nya, atau 650 milyar dolar-serta ada indikasi kuat bahwa hal iní masih akan
tumbuh lebih besar pada tahun-tahun mendatang. Hasil yang pasti akan menjadi
kemerosotan yang berlanjut dalam nilai dolar Amerika Bila hal ini terjadi-
perekonomian Amerika dapat mengalami inflasi dan tingkat suku bunga yang
lebih tinggi, menekan bisnis dan konsumen tanpa hutang ke arah krisis
kepercayaan.
16
tanpa hukum dan peraturan masih bisa memiliki bandara internasional."
Menghadapi kemiskinan dunia menjadi seperti pengorbanan diri pada dekade
mendatang-dan hal ini akan menjadi prioritas.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan salah satu bentuk dinamika atau perubahan sosial
yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan yang terjadi salah satunya pada sistem
ekonomi yang ditunjukan pada pasar global. Dengan adanya pasar global maka
akan menimbulkan perkembangan positif dan banyak kesempatan baru bagi jutaan
orang yang mendukung perdagangan bebas.Pasar global menjadi salah satu faktor
dalam terciptanya kemakmuran negara di berbagai belahan dunia. Kemakmuran
ini juga ditentukan oleh faktor pertumbuhan karena semakin banyak penduduk
maka semakin menentukan pendapatan setiap negara.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kelly, Eamon. 2010. Agenda Dunia Abad 21; Bangkit Menghadapi Tantangan
Dunia yang Penuh Ketidakpastian. Jakarta: Indeks
19