Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ISU SOSIAL KONTEMPORER

KEMAKMURAN DAN KEMEROSOTAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Isu Sosial Kontemporer yang
diampu oleh Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd, Dr. Neiny Ratmanigsi, M.Pd dan Wildan
Insan Fauzi,M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 12

Ahmad Danang Risanto 1804674

Firda Ferina 1803989

Lordy Valiant Milenees Suwandi 1808534

Mirma Lutfiatunnisa 1805378

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Kemakmuran dan Kemerosotan”. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita
haturkan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua. Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk
dari pemenuhan tugas mata kuliah Kebudayaan Indonesia.

Kami ucapkan terimakasih yang banyak kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan


pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai
penulisan makalah kami ini, untuk kemudian kami akan merevisi kembali
pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

Bandung, 19 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
KAJIAN TEORI..............................................................................................................3
2.1 Definisi Kemakmuran Dan Kemerosotan.................................................................3
BAB III.............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
3.1. Kemakmuran...........................................................................................................4
3.2. Meluasnya kemakmuran tetapi Bertumbuhnya Jarak..............................................4
3.3. Perubahan Bentuk Kemakmuran.............................................................................5
3.4. Repatriasi Modal Manusia dan Keuangan...............................................................6
3.5. Menantang Peraturan...............................................................................................7
3.6. Menghubungkan Dasar Piramida............................................................................8
3.7. Menciptakan Kembali Kapitalisme.........................................................................9
3.8. Mereformasi Kebijakan Perdagangan......................................................................9
3.9. Kemerosotan.........................................................................................................10
3.10. Miskin dan menjadi lebih miskin........................................................................10
3.11. Melawan Penyakit, Korupsi, dan Konflik............................................................10
3.12. Kemerosotan Relatif: Memberantas Kemiskinan di antara Pertumbuh-an yang
Pesat.............................................................................................................................13
3.13. Kemerosotan di Negara Kaya..............................................................................13
3.14. Kemiskinan yang Membutuhkan Perhatian Segera.............................................16
BAB IV............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan............................................................................................................18

ii
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat bersifat dinamis dan didukung
oleh perkembangan zaman. Salah satu contoh perubahan yang terjadi yaitu
kemakmuran dan kemerosotan dalam bidang ekonomi. Namun, dinamika
ekonomi ini juga dapat menyebabkan perpecahan pada beberapa hal yang
menjadi faktor kemerosotan mutlak di beberapa belahan dunia. Perubahan
kemakmuran yang signifikan dekade ini berupa kebangkitan ekonomi penting
dari beberapa negara besar dan berpengaruh yang berkaitan dengan
perekonomian global. Perubahan kemakmuran yang signifikan dekade ini
berupa kebangkitan ekonomi penting dari beberapa negara besar dan
berpengaruh yang berkaitan dengan perekonomian global. Bagian dari proses
adaptasi pasti akan mencakup urgensi yang lebih besar untuk memperbaiki
model-model pasar untuk menguntungkan mereka yang bertarung, bahkan
untuk mencapai tahap pertama pertumbuhan dan tangga pengembangan.
Terkadang, hal ini berarti mencari unsur dasar kapitalisme yang baru.
Beberapa kekuntungan ini mungkin salah satu penggerak kapitalisme yang
paling penting: penyebaran perdagangan bebas. Perdangan bebas memperkuat
janji model pasar dan selalu didukung oleh negara maju. Konflik juga
merupakan sumber kesulitan dan kemerosotan ekonomi yang serius 11 persen
dari negara yang berada di peringkat setengah teratas.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat ?
2. Bagaimana dinamika ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ?
3. Bagaimana dinamika ekonomi pada masa kemakmuran ?
4. Bagaimana bentuk kemerosotan yang terjadi dalam kehidupan ekonomi
masyarakat ?
5. Bagaimana dampak dari kemerosotan perekonomian masyarakat ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat
2. Mengetahui dinamika ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
3. Mengetahui dinamika ekonomi pada masa kemakmuran
4. Mengetahui bentuk kemerosotan yang terjadi dalam kehidupan ekonomi
masyarakat
5. Mengetahui dampak dari kemerosotan perekonomian masyarakat

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Kemakmuran Dan Kemerosotan


Dudley Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang
perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan atau kemakmuran
suatu negara. 3 masalah tersebut adalah:

- Tingkat kemiskinan

- Tingkat pengangguran

- Tingkat ketimpangan di berbagai bidang

Hendra Esmara, lebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan


dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yakni:

- Penduduk dan kesempatan kerja

- Pertumbuhan ekonomi

- Pemerataan dan kesejahteraan masyarakat

3
BAB III

PEMBAHASAN

KEMAKMURAN DAN KEMEROSOTAN

Masyarakat selalu mengalami perubahan sosial didalam kehidupannya maka dapat


dikatakan bahwa masyarakat bersifat dinamis. Perubahan sosial yang terjadi
dimasyarakat antara lain didukung oleh perkembangan zaman. Salah satu contoh
perubahan yang terjadi yakni dijelaskan dalam buku Eamon Kelly bahwa pada
dekade mendatang atau bisa disebut juga abad 21 perekonomian global akan
mengalami perubahan dan akan menciptakan kemakmuran dan kesempatan baru
karena meluasnya pasar ekonomi. Namun, dinamika ekonomi ini juga dapat
menyebabkan perpecahan pada beberapa hal yang menjadi faktor kemerosotan
mutlak di beberapa belahan dunia.

3.1. Kemakmuran
Kemakmuran yang terjadi pada abad ke-20 dengan pertumbuhan yang
fenomenal yakni terjadinya kemajuan ekonomi yang besar yaitu output ekonomi
global melebihi output total kumulatif. Namun, pertumbuhan fenomenal tersebut
menyebabkan jarak ekstrem dalam kesejahteraan. Kesejahteraan lima tahun lalu
dibuktikan dengan pendapatan Cina dan India secara kasar sama dengan Uni
Eropa Barat, dan Timur Tengah yang dianggap daerah termakmur dibumi.

3.2. Meluasnya kemakmuran tetapi Bertumbuhnya Jarak


Sistem perekonomian yang didukung oleh pasar yang kuat, hubungan
perdagangan terbuka, teknologi inovatif, pendidikan umum, alokasi modal yang
efisien, serta kerangka kerja yang bersih dan legal menjadi faktor tumbuhnya
jarak dan jurang pemisah mengenai kemakmuran yang ada di negara berkembang
dengan yang kurang berkembang sebagai fenomena baru yang tidak diharapkan
maupun dipertahankan. Jurang pemisah antara kaya dan miskin juga semakin
melebar dengan anggapan adanya perdagangan pasar bebas serta konspirasi
beberapa kasus yang terjadi antara negara maju dan negara berkembang yang
tidak sesuai dengan kemakmurannya.

4
Menurut Bank Dunia, negara yang berintegrasi lebih cepat menuju
ekonomi global yang lebih baik dibandingkan negara yang lambat. Namun pada
kenyataannya beberapa negara yang berintegrasi bahkan mengalami pertumbuhan
negatif dan berdasarkan pengamatan Bradford DeLong, komunisme muncul dan
sukses dengan perekonomian yang optimis dan signifikan pada abad ke-20 yang
dibuktikan dengan perbandingan GNP per kapita di negara Korea Selatan sebesar
13.590 dolar dibandingkan dengan Korea Utara sebesar 700 dolar; Kuba mencapai
3.100 dolar dibandingkan dengan Meksiko 8.370 dolar; Rusia 4.370 dolar
dibandingkan dengan Finlandia 20.150 dolar pada tahun 1997.

Dilihat dari data tersebut bisa dilihat bahwa tingkat pertumbuhan menjadi
faktor penting dalam kemakmuran sistem ekonomi suatu negara. Selain hal
tersebut penyebaran perdagangan global dan prinsip pasar akan menjadi kunci
kemakmuran di berbagai belahan dunia, serta ekonomi pasar yang terus meluas
menyebabkan banyak orang di seluruh dunia yang ingin terlibat dalam sistem
ekonomi global. Tetapi tidak seharusnya kita mengharapkan penyebaran tanpa
tantangan, karena pada dekade mendatang pendekatan berdasarkan pasar akan
disesuaikan dengan kondisi, budaya dan nilai tempat tertentu. Hal tersebut
dilakukan karena tidak semua negara akan cocok karena aspek tersebut yang
berbeda-beda. Seperti Cina dan India yang membentuk hubungan sendiri dalam
ekonomi global yang terus berkembang.

3.3. Perubahan Bentuk Kemakmuran


Perubahan kemakmuran yang signifikan dekade ini berupa kebangkitan
ekonomi penting dari beberapa negara besar dan berpengaruh yang berkaitan
dengan perekonomian global. Menurut analisis Goldman Sachs, mengharap
negara besar dengan pendapatan rendah agar berpengaruh terhadap ekonomi
seperti Amerika, Jepang, Uni Eropa dan Cina agar melampaui Amerika sebagai
ekonomi terbesar dunia pada 2040. Pada dua puluh tahun lalu, negara yang
sekarang muncul menggunakan investasi asing langsung/foreign direct investment
(FDI) sebagai mekanisme primer untuk membangun hubungan dengan sistem
ekonomi dunia. Amerika, Jepang dan Uni Eropa kebanyakan menggunakan tenaga
kerja lokal untuk produksi dan perakitan serta bernilai murah sehingga mereka
tidak lagi tergantung pada FDI dan hubungannya dengan investor asing berubah.

5
Selain negara tersebut India, beberapa negara Cina mulai memindahkan investasi
asing ke atas tangga penciptaan nilai dari manufaktur ke pengembangan nilai yang
lebih tinggi serta jasa. India pun berhasil dengan menarik pengembangan software
dasar yang meluas lebih besar dan gerakan layar radar yang menghasilkan
perjuangan untuk membangun dirinya sendiri sebagai pola strategis bagi investor
asing, pelayanan,konsultasi dan pengembangan produk.

Selain software dan juga layar radar, India menggerakan nilainya dengan
menyediakan pelayanan kesehatan darurat karena di Amerika biaya sangat mahal.
India membangun rumah sakit baru, merenovasi rumah sakit yang ada dengan
standar Barat dan penawaran layanan pada pasien Barat, hal tersebut disebut
sebagai strategi outsourcing. Strategi outsourcing akan sukses karena bervariasi
dan menjadi perusahaan global, kebanyakan untuk kepentingan negara dengan
pendapatan rendah-menengah, tren ini menjadi hal yang dikhawatirkan bagi
pekerjaan dan kepentingan politik karena akan lebih menyulitkan dan menantang
yang dapat merumitkan tahap globalisasi ekonomi selanjutnya.

3.4. Repatriasi Modal Manusia dan Keuangan


Repatriasi modal membantu mentranformasikan ekonomi dan keahlian
oleh orang-orang yang kembali ke tanah airnya setelah selesai sekolah atau
bekerja diluar negeri merupakan jenis kedua investasi “asing” seperti di Cina,
India, Amerika dan tempat lain.Mereka yang terlatih memilih untuk kembali ke
rumah untuk memulai bisnis mereka. Antara tahun 1978 dan 2002, 580.000
pelajar dan mahasiswa meninggalkan Cina untuk belajar di luar negeri dan dengan
insentif dan dana khusus sebagai bantuan untuk memulai perusahaan mereka
mendorong 15.000 kembali. Bekerja di lebih dari 100 “lapangan berteknologi
tinggi”. Lebih dari 6000 perusahaan mengoperasikan lapangan ini dan
menambahkan sekitar 8,9 milyar dollar untuk perusahaan Cina dan 80 persen
pelajar di Amerika mereka berkata akan kembali ke Cina setelah selesai belajar.
“Kura-kura laut” merupakan julukan bagi orang orang repatrisiasi tersebut karena
binatang ini selalu kembali ke pantai yang sama untuk bereproduksi. Hal tersebut
membantu meningkatkan teknologi di Cina dengan cepat.

6
3.5. Menantang Peraturan
Kombinasi Kapasitas barang yang berkualitas tinggi, dapat
membangkitkan kemampuan untuk menawarkan pelayanan yang bernilai tinggi.
Modal,kemampuan, dan pasar domestik yang sangat besar mungkin menjamin
bahwa Cina, India dan perekenomian lain yang muncul, akan lebih jauh
mempengaruhi pelaku ekonomi pada satu dekade ini. Tetapi, Aspek-aspek lain
juga menjanjikan perubahan besar dalam penyebaran kemakmuran di seluruh
dunia. Mereka tidak akan dimainkan oleh peran yang dibuat ruang dewan dan
ruang politik Uni Eropa dan Amerika Utara. Namun, mereka akan menantang
aturan itu dengan kuat, memprakarsai nya dengan nama “Kultur Kapitalisme’ baru
yang sesuai dengan minat nasional mereka yang unik.

Brazil salah satu contoh dengan negara besar dengan warisan yang
membanggakan. Brazil sebagai pemberontak atau jiwa yang bebas diantara
bangsa lain, dibuktikan dengan berani memutuskan untuk menghentikan hak
paten pabrik obat HIV/AIDS, padahal tingkat infeksi HIV meningkat. Karena
Brazil akan memproduksi sendiri dengan harga yang jauh lebih murah. Pada
dekade terakhir ini, Cina maupun India mengalami pertumbuhan ekonomi yang
cepat tanpa menerapkan keseluruhan model kapitalisme barat yang dominan.
Dalam dekade yang akan datang, Cina akan memindahkan penekanan strategisnya
dari industrialisasi bernilai rendah, menuju inovasi yang pertumbuhannya lebih
cepat dan memperluas image-nya sebagai jaringan low-end. Pengiriman manusia
ke angkasa dilakukan Cina pada 2003 sebagai tanda yang jelas dari keinginannya
untuk memimpin dunia di masa depan.

Cina juga berhati-hati agar tidak terjebak dalam standar dan solusi
kepemilikan software karena dianggap terlalu mahal sehingga mendorong untuk
mencari jalan alternatif. Namun, benar juga bahwa Cina tidak mengacuhkan
model-model internasional dimanapun dan kapanpun sehingga menjadikan Cina
seperti negara Brazil yang mulai menetapkan standarnya sendiri dan membuat
peraturannya sendiri. Hal ini merupakan hal yang benar-benar penting. Cina
semakin aktif untuk menantang dominasi ekonomi global dari dunia maju,
khusunya meletakkan standar teknologi global masa depan, diantaranya teknologi
RFID, teknologi seluler dan telepon dll.

7
India tentu tidak akan berjalan terlalu lambat di belakang, ketika
menggunakan kekuatannya untuk mempromosikan daya tarik nasionalnya.
Kebangkitan dramatis India secara luas difasilitasi di akhir abad ke-20 dengan
pengurangan ukuran dan pengaruh negara untuk mendorong perdagangan bebas.
Negara ini secara eksplisit memfokuskan pada beberapa sektor kunci pengetahuan
insentif yang diterapkan pada kekuatan pendidikannya dan kelancaran bahasa
inggris yang meluas. Namun India sepertinya tidak mungkin mengikuti cara
konvensional perkembangan teknologi gaya barat. Meskipun ratusan perusahaan
Barat memiliki fasilitas riset di India, negara ini cepat menjadi pemimpin dalam
inovasi bernilai rendah.

3.6. Menghubungkan Dasar Piramida


Usaha memenuhi kebutuhan bagian dunia yang lebih miskin tidak berlaku
di India. Asia, Afrika, dan Amerika Latin semuanya bisa menguntungkan sejak
perusahaan dunia mulai berpikir berbeda tentang pasar ini. 4 Miliar orang yang
kesehariannya hidup dengan gaji sangat kecil seharusnya dilihat sebagai pasar
utama untuk barang yang dibuat bagi kepentingan mereka, bukan sebagai
kelompok yang tidak dipedulikan oleh para inovator dan kapitalis. Tentunya,
ketika pasar yang ada tumbuh semakin matang dan lengkap, hal ini merupakan
massa yang diambil haknya, yang paling menjanjikan untuk menjadi konsumen
masa depan.

Industrialisasi outsourcing lebih mendorong beberapa inovasi ini,


Misalnya perusahaan Amerika Whirlpool mendapati bahwa ketika ia mengalihkan
kapasitas industrialisasinya ke Brazil dan Cina, desainer lokal tertarik untuk
menerapkan model amerika untuk kebutuhan lokalnya. Hasilnya adalah yang
diiklankan sebagai mesin cuci otomatis termurah di dunia, diluncurkan pada tahun
2003 hanya sepertiga rumah tangga memiliki mesin cuci. Whirlpool yakin bahwa
mesin cuci merupakan alat rumah tangga yang akan selalu dibutuhkan, untuk
sebagian orang Cina, India. Dan ditempat lain, mesin cuci masih dianggap sebagai
barang mewah.

Contoh bisnis lainyang menargetkan secara langsung kebutuhan


“berdasarkan pada piramida” adalah Adaptive Eyecare, Perusahaan Inggris

8
dengan misi sederhana dan menginspirasi yang memberikan kacamata untuk satu
milyar orang di duina yang membutuhkan lensa yang dapat memperbaiki
penglihatannya tapi tidak sanggup membelinya. Proses diagnosis termasuk
pemeriksaan penglihatan dan penghalusan lensa untuk mengatasi keterbatasan
yang ada. Melalui inovasi cerdas ini dengan proses yang sederhana, murah dan
digunakan oleh semua orang.

3.7. Menciptakan Kembali Kapitalisme


Bagian dari proses adaptasi pasti akan mencakup urgensi yang lebih besar
untuk memperbaiki model-model pasar untuk menguntungkan mereka yang
bertarung, bahkan untuk mencapai tahap pertama pertumbuhan dan tangga
pengembangan. Terkadang, hal ini berarti mencari unsur dasar kapitalisme yang
baru

Ahli ekonomi Peruvian, Hernando de Soto, memperdebatkan dalam The


Mystery of Capital bahwa negara Barat telah mengembangkan jaringan hukum,
pengharapan, gelar, serta hubungan tak terencana dan tak terlihat yang
mendukung kepemilikan properti, dengan demikian, agar kita tahu tentang
kapitalisme. Di banyak negara berkembang, elemen vital dari sistem itu tidak
muncul. Hal ini bukanlah fakta yang mengejutkan, karena sebagian besar orang di
Barat memahami secara terbuka cara sistem mereka bekerja.

3.8. Mereformasi Kebijakan Perdagangan


ada kemungkinan bahwa banyak pendangan baru kapitalisme ini dapat
menghasilkan masa depan yang lebih menjanjikan bagi miliaran orang diseluruh
dunia. Akan tetapi, beberapa kekuntungan ini mungkin salah satu penggerak
kapitalisme yang paling penting: penyebaran perdagangan bebas. Perdangan bebas
memperkuat janji model pasar dan selalu didukung oleh negara maju. Tetapi
mereka lebih cerdas dalam merekomendasikan obat untuk pihak lain daripada
menggunakannya sendiri. Barulang kali pembicaraan perdangan WTO telah gagal
untuk menepati janji mereka, gagal terutama dala politik pertanian.

Negara negara ynag berkembang lebih menginginkan perdangan bebas untuk


barang barang hasil pertanian mereka dipasar dunia. Sementara itu, Amerika dan
Uni Eropa berjuang mempertahankan subsidi perkebunan besar untuk
mempertahankan kapasitas produktif internal mereka dan menenangkan
kemarahaan petani mereka, menciptakan tekanan kelompok yang lebih kecil tetapi
sangat berpengaruh di kedua sisi samudra Atlantik.

9
Dunia maju telah sangat diuntungkan dari perdangangan global selama lebih dari
seabad. Tetapi hal ini akan terus berlanjut hanya dengan pengenalan aspirasi
legitimasi dari seluruh dunia untuk menjadi mitra sejati dan perserta dalan
ekonomi global yang sedang berkembang. Hal ini pasti mengharuskan negara
maju, untuk memberikan pijakan dasar bagi dukungan pertanian. Hal ini juga
mengharuskan penerimaan dari pergantian ekonomi lain yang membutuhkan
negara berkembang diseluruh dan semua sector ekonomi-termasuk transfer
perkerjaan bernilai tinggi dan kemunculan pihak pesaing kuat yang baru yang
mampu berinvonasi dan mengemudikan ekonomi global dimasa depan, tidak
hanya menyediakan buruh murah dan pasar konsumen yang besar. Decade
berikutnya seharusnya menghasilkan pencapaian positif sehingga kemakmuran si
kaya dan si miskin sama rata.

3.9. Kemerosotan
Ada manusia dibumi yang begitu lapar sehingga Tuhan tidak dikenal, kecuali
dalam bentuk roti (Mahatma Gandhi). Jutuaan orang diuntungkan dari
penyebaraan kemakmuran, jutaan orang lain nya akan mengalami hal yang
sebaliknya: Kemerostan standar hidup yang bergitu memilukan dari apa yang
meteka keyahui sebelumnya. Bagi orang lain, hal ini relatif; hal ini akan datang
dalam benyik rasa sakit untuk tetap bertahan, atau bergerak maju sedikit
sementara yang lain berpacu di depan.

3.10. Miskin dan menjadi lebih miskin


Menurut PBB, jumlah orang miskin mengalami penurunan tetapi dalam keadaan
yang sebenarnya terdapat 1,3 milyar orang miskin atau dapat dibulang seperempat
dari populasi di dunia ini mengalami keadaaan yang miskin. Tujaun
pengembangan millennium PBB berjanji untuk mengurangi julam kemiskinan
pada tahun 2015 dan kemajuan sedang diusahakan untuk tujuan ini. Namun,
terdapat data yang lain yang menyatakan bahwa konsidis orang miskin semakin
memburuk.

3.11. Melawan Penyakit, Korupsi, dan Konflik


Dengan melihat ke depan, tidak dapat dihindari bahwa beberapa negara di
sub-Sahara Afrika, Asia tengah, dan Timur Tengah, masih akan terus berjuang.
Indeks Pengembangan Manusia PBB, yang mengukur gabungan pengharapan
kehidupan. pendidikan, dan pendapatan per kapita, menunjukkan bahwa hampir
semua negara yang berada pada dasar Indeks berada dalam sub-Sahara, Afrika.
Pendapatan dalam setengah negara di Amerika Latin dan Karibia menurun atau
tetap selama tahun 1990-an. Uni Eropa Timur dan Asia Tengah keduanya
menunjukkan kemerosotan keseluruhan dalam Indeks Pengembangan Manusia
selama periode yang sama. Dalam dekade yang akan datang, beberapa negara dan

10
daerah yang terjebak dalam krisis yang berkepanjangan, akan melihat bahwa tidak
ada keuntungan lagi dari ekspansi global dan model kapitalisme yang lebih
fleksibel.

Sebagai contoh, mungkin' adil untuk menyerahkan kemerosotan ini ke


keseluruhan aplikasi ketat kebijakan ekonomi gaya Barat. "Konsensus
Washington," doktrin yang sangat berpengaruh menekankan disiplin fiskal,
privatisasi, dan tingkat pertukaran kompetitif, secara pasti telah memimpin
ketidakstabilan perekonomian dan membangkitkan rasa ketidakadilan di beberapa
negara. IMF dan Bank Dunia telah dituduh merekayasa aturan main hanya untuk
melayani kepentingan negara kaya daripada negara miskin. Joe Stiglitz, pemenang
Hadiah Nobel yang merupakan ahli ekonomi dan mantan kepala ekonomi Bank
Dunia, mengatakannya dengan jelas: "Globalisasi telah menciptakan banyak
negara termiskin di dunia berkembang bahkan lebih miskin. Bahkan ketika
keadaan mereka membaik, mereka merasa lebih lemah.

Namun, kebijakan ekonomi internasional tidak berarti merupakan


penjelasan penuh untuk kemerosotan. Bagi negara yang paling miskin, tempat
yang paling bermasalah adalah menyatunya kemiskinan, penyakit, banjir,
kelaparan, pertikaian etnis, konflik yang berkelanjutan, dan pemerintahan buruk
yang mengantarkan jutaan orang menuju stres dan keburukan sepanjang hidup.

Skala krisis AIDS merupakan kepedulian khusus yang sekarang melebihi


skenario kasus terburuk pada dekade yang lalu. Proyek bantuan PBB antara tahun
2002 dan 2020, 68 juta orang akan mati karena AIDS di negara berkembang-lebih
dari tiga kali lipat dari yang telah meninggal-dan harapan hidup akan turun
dengan tajam. Sementara itu, influenza sedang berjangkit, epidemik Ebola
muncul, dan malaria terus menyebar tidak terkendali. Polio, penyakit yang oleh
WHO diharapkan untuk menghilang dari planet ini pada tahun 2000, mengalami
kebangkitan. Terdapat 1.185 kasus polio baru pada tahun 2004, dan sejak awal
2004, penyakit telah menyebar ke-16 negara yang sebelumnya bebas polio.

Penyakit menghasilkan bencana ekonomi jangka panjang dan juga tragedi


manusia. Kesatuan pekerja di sub-Sahara bubar, dengan konsekuensi yang besar

11
terhadap produksi, tabungan, dan investasi. Tidaklah mengejutkan, negara yang
terkena wabah AIDS dan penyakit-penyakit lain kesulitan untuk mempertahankan
tingkat aktivitas ekonomi mereka yang sudah rendah. Tahun-tahun
pengembangan, pelatihan, dan pendidikan hilang selarnanya. Perawatan
kesehatan, militer, dan sistem kepolisian yang telah hancur akan sulit untuk
menaganinya. Bahkan bila tingkat kematian mulai melambat, efek-efek sistemik
akan terus berlangsung dari generasi ke generasi.

Harapan negara miskin juga telah dikandaskan oleh korupsi yang


menyebar di mana-mana dan konflik yang terus berlangsung. Riset oleh Institut
Bank Dunia mengacu pada sesuatu yang disebut "400 persen dividen pemerintah,"
yang percaya bahwa negara yang menghadapi korupsi dan memperbaiki aturan
hukum dapat meningkatkan pendapatan nasional sampai empat kali dan
mengurangi kematian anak sebanyak 75 persen. Korupsi bukan hanya merupakan
masalah dunia berkembang. Namun, negara seperti Nigeria, Bangladesh, dan Haiti
secara teratur berada di urutan teratas, dan hampir nilai seluruh negara
berkembang kurang dari 3 dari kemungkinan nilai 10 yang "bersih" pada skala
korupsi. WBI menghitung bahwa lebih dari satu milyar dolar dibayarkan dalam
bentuk suap setiap tahun secara global.

Konflik juga merupakan sumber kesulitan dan kemerosotan ekonomi yang


serius. 11 persen dari negara yang berada di peringkat setengah teratas Indeks
Pengembangan Manusia pada tahun 2003, mengalami konflik bersenjata selama
10 tahun pada periode 1994-2003, tetapi 43 persen dari negara terbawah juga
berada dalam kondisi perang selama periode tersebut. Hasil dari perjuangan ini-
tanah pertambangan, bom yang tersebar di mana-mana, akses senjata yang tak
terkendali akan meyakinkan bahwa penderitaan itu terkunci selama beberapa
tahun untuk menunggu sampai terjadi. Biasanya terdapat sekitar 30 konflik
signifikan (konflik dengan lebih dari 1000 korban, militer, dan warga sipil)
muncul di dunia, dan sebagian besar dari hal tersebut diperangi sebagai
permasalahan negara daripada sebagai masalah antar individu. Banyak konflik
berlangsung lama, seperti juga pertempuran yang meledak berhenti antara India
dan Pakistan di Kashmir atau konflik Israel-Palestina. Yang lainnya adalah

12
tinggalan dari negara yang berdiri sebelumnya, seperti daerah Afrika Tengah di
mana Republik Demokratik Kongo, Burundi, Rwanda, dan Uganda bertemu,
dengan pertempuran yang sekarang meluas ke Sudan; ada lebih dari 20 perang
sipil utama di Afrika sejak 1960. Apa pun sebab konflik-konflik internal,
konsekuensinya jelas: penderitaan besar manusia dalam jangka pendek dan kinerja
perekonomian rendah yang kronis dalam jangka panjang.

3.12. Kemerosotan Relatif: Memberantas Kemiskinan di antara Pertumbuh-


an yang Pesat
Bahkan untuk situasi dan orang yang telah mengalami beberapa tingkat
kemajuan ekonomi, pemahaman kemakmuran yang tumbuh mungkin dirasakan
terbatas, jika melihat kesuksesan pihak lain yang semakin jelas dan maju.
Misalnya, pendapatan per orang di 20 negara termiskin di dunia telah meningkat
selama 40 tahun terakhir-tetapi hanya naik seperempatnya, dari 212 dolar pada
tahun 1960-1962 sampai hanya sekitar 267 dolar secara marjinal pada tahun 2000-
2002. Sebaliknya, 20 negara terkaya telah melihat pendapatan per kepala tiga kali
lipat dari 11.417 dolar ke 32.339 dolar dalam periode yang sama. Ketika Presiden
Bush melakukan tur ke Nigeria, Senegal, Bostwana, dan Uganda pada tahun 2003,
pendapatan gabungan dari empat negara tersebut kurang dari pendapatan
gabungan 400 orang Amerika terkaya. Ada juga ketidaksamaan pertumbuhan di
dalam negara tersebut. Figur-figur pertumbuhan yang mengesankan bagi banyak
perekonomian yang berkembang dengan cepat sering menutupi ketidaksamaan
yang besar dan tekanan-tekanan sosial, khususnya antara orang kota yang kaya
dan orang desa yang miskin. Di Cina, pendapatan orang kota tiga kali lipat lebih
besar daripada pendapatan yang diperoleh pekerja desa. Di Rusia, 10 persen yang
terkaya sekarang menghasilkan 23 kali lebih banyak daripada 10 persen yang
termiskin, hanya naik dari 3,2 kali seperti pada tahun 1980. Akhir-akhir ini Rusia
berada diperingkat ke-82 didaftar CIA sebagai negara dengan GNP per kapita
tertinggi, tetapi ia memiliki jumlah milyuner tertinggi keempat didunia. Hanya
AS, Jerman, dan Jepang yang memiliki lebih banyak dari itu.

3.13. Kemerosotan di Negara Kaya


Banyak orang di negara maju telah mengalami dan akan mengalami hal
seperti kemerosotan relative, ketika mereka menyaksikan banyak kemunculan

13
yang lebih cepat dari pendapatan orang lain. Misalnya pada tahun 1979,
pendapatan setelah pajak dari 1 persen populasi Amerika adalah 23 kali lebih
besar daripada yang 20 persen dari negara yang berada di paling bawah; pada
tahun 2000, 63 kali lebih besar. Sepertinya tampak bahwa tren ini akan berlanjut
dalam kebanyakan negara berkembang. Namun, banyak warga dari negara yang
lebih kaya tidak akan kebal dari kemerosotan total dalam kemakmuran, saat
tekanan perekonomian dan restrukturisasi digabungkan dengan kekuatan
demografi untuk menurunkan standar kehidupan.

Setengah dari Amerika dan Uni Eropa telah menderita pada saat transisi
ekonomi yang sulit. Penggerak ganda perubahan dalam perekonomian global-
perdagangan dan teknologi- telah mengeluarkan biaya yang besar pada industri
tradisional seperti pertanian dan manufaktur. Sayangnya, beberapa daerah tertentu
mengalami ketidak-proporsionalan, bahkan bila mereka berada di negara yang
makmur. Saat realitas bisnis berubah, banyak tempat telah kehilangan fungsi
perekonomian mereka seperti Flint, Michigan, setelah industri mobil Amerika
menurun, dan area pertambangan Inggris setelah Margaret Thatcher menggantikan
kebijakan energi negara dari batu bara ke gas alam. Tentunya, mengenali
tersulutnya friksi yang berhubungan dengan restrukturisasi ekonomi-seperti juga
kebutuhan untuk memelihara kesamaan kasar antara daerah berbeda agar Suek
bisa dijalankan sebagai "perekonomian tunggal" -Uni Eropa telah lama
mempersiapkan "dana struktural" khusus yang membantu tempat tadi dengan
kurang dari 75 % rata-rata GNP Uni Eropa.

Kita seharusnya mengharap, dengan masuknya negara yang khususnya


tercatat lebih miskin ke Uni Eropa, bahwa dana struktural tersebut secara
signifikan akan ditekan untuk negara termiskin dari anggota lain yang lebih kaya,
khususnya dari Yunani, Spanyol, Jerman, dan Itali. Sementara itu, perusahaan
Amerika akan terus merelokasi aspek signifikan pekerjaan mereka sementara
menghadapi semakin meningkatnya kompetisi di kategori pekerjaan dan area
geografi.

Lebih lanjut, terdapat perhatian mengenai kelemahan keuangan jangka


panjang dari perekonomian Eropa tradisional yang kuat seperti Jerman, Italia, dan

14
Perancis. Seperti sebagian besar tetangganya, negara ini mendesain sistem
kesejahteraan yang sangat baik ketika rasio pekerja-ke-pensiunan sekitar empat
dibanding satu. Namun, pergantian demografis dan kebijakan pembatasan
imigrasi inengubah rasio tersebut secara radikal. Di Jerman, bila tren terbaru ini
berlanjut, akan ada satu pekerja Jerman untuk setiap orang yang pensiun pada
tahun 2020. Pada tahun 2030, hampir setengah dari populasi dewasa Jerman
berada di atas 65, dan jumlah orang di usia kerja akan turun dari 40 juta ke 30
juta. Sebagai hasilnya, tingkat keuntungan terbaru menjadi tak bertahan dalam
jangka yang lebih lama. Keuntungan kesehatan dan kesejahteraan terlalu
berlebihan dijanjikan dan akan semakin mahal serta sulit untuk dilakukan,
khususnya ketika pendekatan baby boomer berhenti. Kita seharusnya mengharap
untuk melihat beberapa tahap keuntungan balik. khususnya keuntungan pensiun-
selama dekade yang akan datang -disertai, dapat dipahami, oleh kehebohan politik
dan perdebatan Uni Eropa yang panas mengenai kebijakan imigrasi.

Jelasnya, akan terdapat daerah, kelompok demografis, dan banyak


individu hebat di negara maju mengalami kemerosotan kemakmuran nyata pada
dekade mendatang dan hal ini akan semakin tinggi dan isu-isu ynag dipolitisi di
berbagai negara. Namun, seharusnya kita juga dipersiapkan untuk kemungkinan
kemerosotan radikal relatif. Sementara tampaknya kita tidak melihat kemerosotan
mutlak dari GDP di seluruh dunia maju mana pun, kita tampaknya melihat
beberapa pengalaman negara makmur mengalami tingkat pertumbuhan yang
sangat rendah yang mengacu pada bagian dunia lainnya. Misalnya, banyak negara
Uni Eropa, sebagian karena kekuatan ekonomi yang bertahan dalam industrialisasi
dan perindustrian tradisional barangkali telah di bawah investasi dalam
memperbarui praktik- praktik industrial dan dasar perekonomian penting untuk
tahun- tahun mendatang. Sementara itu, berpindahnya kaum muda dan berbakat
ke negara dinamis cenderung meningkat, mendorong kemungkinan stagnasi
perekonomian. Dalam perekonomian global yang semakin kompetitif, dengan
kemunculan pemain yang ambisius lebih berhasil dibandingkan dengan pihak
berwenang yang berpuas diri, gabungan tantangan ini dapat menempatkan tekanan
signifikan pada perekonomian - seperti juga sistem politik dan kesatuan
komunitas dari hal-hal ini dan negara berkembang lainnya.

15
Kelemahan-kelemahan struktural ini tidak terbatas di Uni Eropa saja.
Jepang telah menderita dari pertumbuhan perekonomian tingkat rendah selama
satu dekade dan ada alasan puncak untuk tidak mempedulikan kesehatan
perekonomian jangka panjang Amerika. Kelemahan keuangan yang penting dapat
menghasilkan pada ditempatkannya kembali perekonomian keras dalam dekade
mendatang. Pada tahun 2004, penghitungan defisit Amerika naik hampir 6 % dari
GNP nya, atau 650 milyar dolar-serta ada indikasi kuat bahwa hal iní masih akan
tumbuh lebih besar pada tahun-tahun mendatang. Hasil yang pasti akan menjadi
kemerosotan yang berlanjut dalam nilai dolar Amerika Bila hal ini terjadi-
perekonomian Amerika dapat mengalami inflasi dan tingkat suku bunga yang
lebih tinggi, menekan bisnis dan konsumen tanpa hutang ke arah krisis
kepercayaan.

Ketidakseimbangan fiskal AS yang menggunung membuat citranya lebih


buruk. Pada awal tahun 2005, perkiraan Kantor Anggaran Kongres menyatakan
bahwa defisit anggaran federal akan mencapai 2,4 milyar dolar pada dekade
berikutnya. Kemungkinan kemerosotan yang menyakitkan dalam standar
perekonomian Amerika pada tahun-tahun ke depan benar-benar pasti.

3.14. Kemiskinan yang Membutuhkan Perhatian Segera


Di dunia tempat pemain dunia yang baru menikmati pertumbuhan
perekonomian yang cepat dan tantangan aturan permainan sementara dunia
berkembang menghadapi tantangan perekonomian baru, tidak dapat dihindari
bahwa akan muncul beberapa pertimbangan dari beberapa pihak tentang tinjauan
radikal dari program bantuan dan pendanaan negara maju untuk negara yang lebih
miskin. Namun, argumen semacam ini tampaknya tidak terjadi. Tidak ada solusi
sederhana bagi masalah rumit seperti penyakit, konflik, bencana, dan korupsi, dan
mungkin kondisi di beberapa bagian dunia tampaknya akan memburuk sebelum
membaik. Pada akhir dekade ini, situasi sulit dan serius di beberapa negara yang
terus menurun akan lebih jelas terlihat pada agenda isu-isu dunia yang menekan-
tidak lebih karena hal ini akan menjadi tempat yang semakin "tidak teratur" yang
mana negara lain tidak dapat mengasingkan dirinya. Kita tidak dapat begitu saja
tidak mempedulikan daerah yang sangat miskin dan ketidakteraturan dalam dunia
yang terkait di mana seperti yang dikatakan oleh analis kebijakan asing, "negara

16
tanpa hukum dan peraturan masih bisa memiliki bandara internasional."
Menghadapi kemiskinan dunia menjadi seperti pengorbanan diri pada dekade
mendatang-dan hal ini akan menjadi prioritas.

Pola penyebaran kemakmuran tetapi meningkatkan kemerosotan ini sangat


berhubungan dengan pertumbuhan populasi manusia yang berkelanjutan, yang
meningkat pada tingkat percepatan selama beberapa abad. Hal ini mungkin bisa
mengarahkan pada tegangan dinamis yang paling dramatis dan menekan-saling
berefek antara manusia dan planet kita.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan salah satu bentuk dinamika atau perubahan sosial
yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan yang terjadi salah satunya pada sistem
ekonomi yang ditunjukan pada pasar global. Dengan adanya pasar global maka
akan menimbulkan perkembangan positif dan banyak kesempatan baru bagi jutaan
orang yang mendukung perdagangan bebas.Pasar global menjadi salah satu faktor
dalam terciptanya kemakmuran negara di berbagai belahan dunia. Kemakmuran
ini juga ditentukan oleh faktor pertumbuhan karena semakin banyak penduduk
maka semakin menentukan pendapatan setiap negara.

Selain menimbulkan perkembangan positif ternyata dinamika ekonomi ini


juga menimbulkan beberapa perpecahan pada beberapa aspek di berbagai belahan
dunia. Daerah yang mudah timbul perpecahan diantaranya daerah yang banyak
terpengaruh oleh kerusakan seperti konflik, penyakit atau korupsi. Hal tersebut
menjadi faktor yang sangat rentan terjadi kemerosotan mutlak yang membuat
orang-orang lebih sadar akan kemiskinan dan melakukan perlawanan terhadap
penyakit korupsi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kelly, Eamon. 2010. Agenda Dunia Abad 21; Bangkit Menghadapi Tantangan
Dunia yang Penuh Ketidakpastian. Jakarta: Indeks

Setyawan, Aris Budi. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Gunadarma

19

Anda mungkin juga menyukai