Anda di halaman 1dari 2

MetodePenguapan

Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untukmenetapkan komponen-


komponen dari suatu senyawa yang relatif mudahmenguap. Cara yang dilakukan dalam
metode ini dapat dilakukan dengancara pemanasan dalam gas tertentu atau
penambahan suatu pereaksitertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah
menguap
atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang diinginkantidak
mudah menguap. Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan
kadarair(hidrat) dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah.Berat
sampel sebelum dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat airkristal yang
menguap. Pemanasan untuk menguapkan air kristal adalah110-130 derajat celcius,
garam-garam anorganik banyak yang bersifathigroskopis sehingga dapat ditentukan
kadar hidrat/air yang terikat sebagaiair Kristal

Metode Penguapan
Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen-komponen
dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat
dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan suatu pereaksi tertentu
sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu pereaksi
tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah menguap.
Dalam cara evolusi bahan direaksikan, sehingga timbul suatu gas. Caranya dapat dengan
memanaskan bahan tersebut atau mereaksikan dengan suatu pereaksi. Pada umumnya yang dicari
adalah banyaknya gas yang terjadi.

Berdasarkan pembentukan suatu gas, gravimetri dibedakan menjadi 2 cara :


1.         Gravimetri Penguapan Tidak langsung
Gravimetri dapat digunakan dalam analisis kadar air. Kadar air bahan bisa ditentukan dengan cara
gravimetri evolusi langsung ataupun tidak langsung. Bila yang diukur ialah fase padatan dan
kemudian fase gas dihitung berdasarkan padatan tersebut, maka disebut gravimetri evolusi tidak
langsung. 
Metode penguapan tidak langsung dapat digunakan untuk menentukan kadar air (hidrat) dalam
suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah. Berat sampel sebelum dipanaskan
merupakan berat senyawa dan berat air kristal yang menguap. Pemanasan untuk menguapkan air
kristal adalah 105-130 ⁰C garam-garam anorganik banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat
ditentukan kadar hidrat/air yang terikat sebagai air kristal. Contoh lain adalah penentuan karbonat.
Karena pemanasan, karbonat terurai dan mengeluarkan gas CO 2. Berat gas juga ditentukan dengan
menimbang bahan sebelum dan sesudah pemanasan.
2.         Gravimetri Penguapan Langsung
Gas yang terjadi ditimbang setelah diserap oleh suatu bahan yang khusus untuk gas yang
besangkutan. Sebenarnya yang ditimbang ialah bahan penyerap itu, yaitu sebelum dan sesudah
penyerapan sedangkan berat gas diperoleh sebagai selisih kedua penimbangan. Pada penentuan
kadar air, maka uap air yang terjadi dilewatkan tabung berisi bahan higroskopis yang tidak
menyerap gas-gas lain.
Berat tabung dengan isi sebelum dan sesudah uap diserap menunjukkan jumlah air. Untuk
penentuan karbonat yang tidak dapat terurai karena dipanaskan, maka karbonat yang bersangkutan
direaksikan, misalnya dengan menambah HCl. CO2 yang terjadi dilewatkan pada tabung berisi bahan
yang hanya menyerap CO2. Berat tabung dengan isi sebelum dan sesudah menyerap gas
memberikan berat CO2.
Penguapan cara langsung lebih sulit, karena harus diusahakan jangan sampai ada gas yang tidak
melewati tabung, misalnya karena kebocoran dalam alat.   Misalnya pada penentuan kadar air,
mungkin bukan hanya air yang menguap, tetapi juga zat-zat yang titik didihnya rendah ikut
menguap.

Anda mungkin juga menyukai