Anda di halaman 1dari 19

TEKINIK IRIGASI YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBERSIHAN DAN

PEMBENTUKAN SELAMA PERAWATAN ENDODONTIK – SEBUAH


TINJAUAN
Keberhasilan terapi saluran akar bergantung pada kombinasi instrumentasi
yang tepat, irigasi, dan pengisian saluran akar. Dari tiga langkah penting terapi
saluran akar ini, irigasi saluran akar adalah penentu terpenting dalam penyembuhan
jaringan periapikal. Tujuan utama perawatan endodontik adalah untuk
mengoptimalkan desinfeksi saluran akar dan untuk mencegah infeksi ulang. Selain
itu, selama preparasi saluran akar, secara manual dan dengan instrumen putar, smear
layer harus dihilangkan oleh larutan irigasi. Larutan irigasi biasanya disuntikkan ke
ruang saluran akar menggunakan syringe dan jarum logam dengan ukuran dan desain
ujung yang berbeda. Ulasan ini merangkum berbagai bahan irigasi dan alat
aplikasinya yang biasa digunakan dalam praktik klinis.

PENGANTAR
Keberhasilan perawatan endodontik tergantung pada eliminasi bakteri yang ada
dalam sistem saluran akar dan mencegah pertumbuhannya kembali. Menghilangkan
debris, biofilm, mikroba, dan jaringan nekrotik dari sistem saluran akar dilakukan
secara manual atau menggunakan alat putar otomatis, serta irigasi saluran akar.
Tujuan utama preparasi dan pembentukan saluran adalah untuk memudahkani irigasi,
desinfeksi, dan pengisian saluran akar. Tidak ada irigasi yang mampu memberikan
semua karak teristik yang diharapkan; irigasi ideal harus menggunakan kombinasi
dua atau lebih larutan yang sesuai melalui urutan tertentu. Dengan demikian,
komposisi kimia saluran irigasi telah diubah untuk meningkatkan penetrasi dan efek
irigasi. Irigasi harus berkontak langsung dengan seluruh permukaan dinding saluran
akar agar bekerja efektif terutama untuk bagian apikal saluran akar kecil. Berbagai
metode telah dikembangkan untuk mendapatkan hasil efektif. Sistem ini dapat dibagi
menjadi dua kategori besar, teknik agitasi manual dan teknik agitasi dengan bantuan
mesin. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk memberikan gambaran umum tentang
metode irigasi kontemporer yang tersedia dalam endodontik.

TUJUAN IRIGASI ENDODONTIK


Saluran akar sangat kompleks secara anatomis. Banyak gigi memiliki
setidaknya satu atau lebih saluran akar lateral atau aksesori, yang sering tidak dapat
dilihat pada radiograf dan terlalu kecil untuk instrumen. Oleh karena itu, bahkan
dengan preparasi dan instrumentasi menyeluruh, jaringan organik (mis., Pulpa) dan
anorganik (mis., Sisa-sisa restorasi sebelumnya) masih ada di dalam saluran akar.
Selain itu, bakteri berada di tubulus dentinal dalam saluran akar. Ini membuat area ini
tidak mungkin dibersihkan hanya dengan instrumentasi mekanis. Sangat penting
memastikan seluruh sistem saluran akar didesinfeksi untuk mencegah pertumbuhan
bakteri, setelah perawatan saluran akar dilakukan, dan terulangnya infeksi.
Instrumentasi tidak sepenuhnya membersihkan saluran akardari jaringan pulpa yang
vital, terinfeksi, dan nekrotik. Ini harus dihilangkan karena dapat menjadi sumber
nutrisi bagi bakteri dalam sistem saluran akar. Banyak bahan irigasi yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan jaringan pulpa.

I. TEKNIK AGITASI MANUAL


A. Irigasi menggunakan syringe dengan Jarum / Kanula
Irigasi konvensional dengan jarum suntik telah dianjurkan sebagai metode
yang efisien untuk pengaplikasian irrigan sebelum ditemukannya aktivasi
ultrasonik pasif. Teknik ini masih diterima secara luas oleh dokter umum dan ahli
endodontik. Teknik ini yaitu pengaplikasian bahan irigasi ke dalam saluran akar
melalui jarum / kanula berbagai ukuran, baik secara pasif atau dengan agitasi.
Agitasi dicapai dengan menggerakkan jarum ke atas dan ke bawah ruang saluran
akar. Ukuran dan desain ujung jarum irigasi memiliki dampak yang signifikan
pada pola aliran irigasi, kecepatan aliran, kedalaman penetrasi, dan tekanan pada
dinding dan ujung saluran. 1
Ukuran ujung jarum irigasi akan sangat menentukan seberapa dalam suatu bahan
irigasi dapat menembus ke dalam saluran akar. Jarum berukuran 21-gauge dapat
mencapai ujung saluran akar ukuran ISO 80, Jarum berukuran 23-gauge dapat
mencapai ujung saluran akar berukuran 50, Jarum berukuran 25-gauge dapat
mencapai saluran akar ukuran 35, dan Jarum berukuran 30-gauge dapat mencapai
ujung saluran akar berukuran 25. Jarum berukuran 27 adalah ukuran ujung jarum
yang disukai untuk prosedur endodontik umumnya. Hal ini berkaitan dengan
diameter jarum, yang dihubungkan dengan diameter preparasi bagian apical.
Tiap instrumen reaming dan filing diberi nomor berdasarkan diameter atau
penampang melintang ujung alat dalam seperseratus milmeter, misalnya instrument
nomer 35 (yang merupakan ukuran file yang umum digunakan sebagai master apical
file) berarti memiliki diameter ujung alat sebesar 0.35 mm. Begitu pula jarum
berukuran 40 (satu nomor setelah file no 35) berarti memiliki diameter ujung file
sebesar 0.4 mm. Diameter ini akan bertambah sebesar 0.02mm pada setiap
penambahan jarak 1 mm dari ujung instrument. Hal ini, memungkinkan jarum irigasi
berukuran 27 Gg, yang berdiameter 0,406 mm, berada pada jarak 1mm+ dari ujung
apical, sehingga mendapatkan irigasi yang maksimal sekaligus mengurangi resiko
terjadinya tekanan larutan irigasi kea rah apical.

tabel ukuran diameter jarum suntik berdasarkan nomor gauge:

Jarum Perkiraan Diameter Luar Perkiraan Diameter Dalam


Gauge mm inchi toleransi (in.) mm inchi toleransi (in.)
10 3.404 0.1340 ±0.0010 2.692 0.1060 ±0.0020
11 3.048 0.1200 " 2.388 0.0940 "
12 2.769 0.1090 " 2.159 0.0850 "
13 2.413 0.0950 " 1.803 0.0710 "
14 2.108 0.0830 " 1.600 0.0630 "
15 1.829 0.0720 ±0.0005 1.372 0.0540 ±0.0015
16 1.651 0.0650 " 1.194 0.0470 "
17 1.473 0.0580 " 1.067 0.0420 "
18 1.270 0.0500 " 0.838 0.0330 "
19 1.067 0.0420 " 0.686 0.0270 "
20 0.902 0.0355 +0.0005 0.584 0.0230 +0.0015
-0.0000 -0.0000

21 0.813 0.0320 " 0.495 0.0195 "


22 0.711 0.0280 " 0.394 0.0155 "
22s 0.711 0.0280 " 0.140 0.0055 "
23 0.635 0.0250 " 0.318 0.0125 "
24 0.559 0.0220 " 0.292 0.0115 "
25 0.508 0.0200 " 0.241 0.0095 "
25s 0.508 0.0200 " 0.140 0.0055 "
26 0.457 0.0180 " 0.241 0.0095 "
26s 0.467 0.0184 " 0.114 0.0045 "
27 0.406 0.0160 " 0.191 0.0075 "
28 0.356 0.0140 " 0.165 0.0065 "
29 0.330 0.0130 " 0.165 0.0065 "
30 0.305 0.0120 " 0.140 0.0055 "
31 0.254 0.0100 " 0.114 0.0045 "
32 0.229 0.0090 " 0.089 0.0035 "
33 0.203 0.0080 " 0.089 0.0035 "

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa irigasi hanya memiliki efek terbatas di
luar ujung jarum karena zona air mati atau kadang-kadang gelembung udara di
saluran akar apikal, yang menghalangi penetrasi larutan ke apical.
Gambar 1 teknik irigasi dengan jarum

Desain ujung jarum


Irigan dapat bekerja secara efektif jika dapat mencapai seluruh bagian dari
saluran akar sehingga pemilihan jarum yang digunakan akan memengaruhi proses
irigasi saluran akar.
Jarum yang lebih kecil memungkinkan penyaluran bahan irrigasi lebih dekat
dengan ujung saluran, hal ini bukan tanpa masalah keamanan. Beberapa modifikasi
desain ujung jarum telah diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir untuk
medapatkan efektivitas dan meminimalisir risiko. Ujung jarum yang terbuka
menyemprotkan bahan irigasi dari ujung jarum ke arah apeks dan akibatnya
meningkatkan tekanan apikal dalam saluran akar. Jarum irigasi dengan ujung tertutup
memiliki lubang di bagian sisi dan membuat lebih banyak tekanan pada dinding
saluran akar dan meningkatkan aktivasi hidrodinamik dari irigasi dan mengurangi
kemungkinan ekstrusi apikal. Ini memungkinkan bahan irigasi untuk berbalik dan
menyebabkan lebih banyak puing untuk dialirkan ke koronal, sekaligus menghindari
mengalirnya bahan irigasi yang tidak disengaja ke dalam jaringan periapikal.4
Jenis jarum yang umum digunakan untuk irigasi saluran akar adalah jarum
bevel, yaitu jarum ujung terbuka yang memiliki ujung menyudut. Jenis jarum lain
yang dapat dijadikan pilihan adalah jarum side-vent, yaitu jarum ujung tertutup
dengan bukaan tunggal pada sisi lateral. Jarum bevel akan mengeluarkan irigan
langsung mengarah pada apeks sedangkan jarum side-vent akan mengeluarkan irigan
ke arah dinding saluran akar kemudian mengalir ke arah apeks. Penelitian Shen dkk.
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan kebersihan debris pada
sepertiga apikal saluran akar yang diirigasi jarum bevel dan jarum side-vent. Menurut
Boutsioukis dkk., jarum side-vent dapat memberikan kebersihan saluran akar yang
lebih baik dari debris yang ditempatkan pada saluran akar dalam bentuk suspensi,
sedangkan AbouRass dan Piccinino menyatakan bahwa jarum bevel dapat
membersihkan sepertiga apikal saluran lebih baik dibanding jarum side-vent.
Boutsioukis et al (2010) telah membandingkan tekanan apikal pada desain
ujung jarum irigasi yang berbeda, yaitu jarum ujung terbuka (open-ended needle) dan
jarum ujung tertutup (closed-ended needle). Jarum ujung terbuka meliputi flat, bevel,
dan notched; jarum ujung tertutup meliputi side-vented, double side-vented, dan
multivented. Ukuran jarum dan jarak penetrasi jarum disamakan, yaitu ukuran 30G
dan jarak penetrasi 3mm dari panjang kerja dengan bahan irigasi NaOCl 1%.
Hasilnya menunjukkan bahwa jarum ujung terbuka rata-rata mempunyai tekanan
apikal yang lebih tinggi dibanding jarum ujung tertutup, yaitu flat 18kPa, bevel
17kPa, notched 16kPa, side-vented 10kPa, double side-vented 9kPa dan yang terkecil
adalah multivented 2kPa. Sedangkan untuk tekanan rata-rata yang dapat diberikan
saat irigasi saluran akar menggunakan jarum one side-vented 30G adalah 153,62 kPa.
Boutsioukis et al (2012) telah meneliti hubungan antara jarak penetrasi jarum
dan desain ujung jarum terhadap tekanan apikal pada saluran akar. Jarak penetrasi
jarum yang diteliti adalah 1, 2, 3, 4, dan 5 mm dengan desain ujung jarum terbuka
(bevel) dan side-vented. Hasilnya menunjukkan bahwa tekanan apikal semakin
berkurang apabila ujung jarum diletakkan semakin jauh dari foramen apikal dan
tekanan yang lebih rendah didapat dengan jarum berujung side-vented. Hal ini terjadi
karena jumlah vortex yang terbentuk dalam saluran akar akan berkurang. Vortex
merupakan aliran yang berpola siklus yang dapat meningkatkan tekanan shear
dinding dan kadar penggantian bahan irigasi.12
Salah satu keuntungan dari irigasi menggunakan syringe adalah
memungkinkan pengontrolan yang relatif mudah terhadap kedalaman penetrasi jarum
di dalam saluran akar dan volume irrigant yang mengalir melalui saluran akar.

Kelebihan dan kekurangan Teknik irigasi Syringe dan Jarum


Syringe plastik dalam ukuran yang berbeda (1-20ml) sering digunakan dalam
tindakan irigasi. Syringe dengan volume yang besar dapat menghematkan waktu,
namun tekanannya lebih sukar dikontrol serta tidak dapat membersihkan daerah
apikal dan saluran akar yang sempit dengan sempurna. Selain itu, tekanan yang
berlebihan sewaktu melakukan irigasi harus dihindari agar tidak terjadi ekstrusi ke
ruangan periapikal. Oleh itu, untuk tujuan keamanan, syringe dengan volume 1-5ml
lebih dianjurkan penggunaannya sewaktu irigasi dilakukan. Syringe juga harus
dipisahkan untuk setiap larutan bahan irigasi untuk mencegah terjadinya reaksi kimia
antara larutan tersebut.

Gambar syringe yang tersedia dalam ukuran 20ml,


10ml, 5ml,dan 1ml (dari atas ke bawah)

Pada saat ini, jarum 25 gauge diganti secara perlahan-lahan oleh jarum yang
berukuran lebih kecil, yaitu 27 gauge, 30 gauge, dan 31 gauge jarum dalam
penggunaan rutin sewaktu irigasi. Meskipun ukuran jarum yang lebih kecil membantu
penghantaran bahan irigasi lebih dekat ke apeks akar, faktor keamanan masih
dijadikan perhatian penting. Beberapa modifikasi telah dilakukan pada ujung jarum
untuk memfasilitas efektivitas dan mengurangi resiko yang mungkin terjadi.7 Jenis
jarum secara umum terdiri dari jarum dengan ujung terbuka (open-ended) dan ujung
tertutup (closed-ended). Jarum dengan ujung terbuka terbagi atas flat, bevel, dan
notched, sedangkan jarum dengan ujung tertutup terbagi atas side vented, double side
vented, dan multivented.19 Jarum dengan ujung tertutup dapat meningkatkan aktivasi
hidrodinamik bahan irigasi dan menghindari ekstrusi bahan irigasi pada apikal.
Ketika melakukan irigasi, jarum harus dalam keadaan terbebas di dalam saluran akar.
Hal tersebut memungkinkan bahan irigasi untuk refluks dan menyebabkan debris
bergerak ke arah koronal serta mencegah terdorongnya bahan irigasi ke jaringan
periapeks.

Gambar sebenarnya (atas), gambar tiga dimensi (bawah).


Jarum A-C (open-ended): (A) Flat, (B) Bevel, (C) Notched.
Jarum D-F (closed-ended): (D) Side vented, (E) Double side vented,
(F) Multivented.

Dengan penggunaan syringe dan jarum, pergantian bahan irigasi yang sebenarnya
hanya terbatas pada 1-1,5 mm di bawah ujung jarum. Keberhasilan dalam
chemomechanical debridement sangat tergantung pada volume dan kecepatan bahan
irigasi mengalir ke dalam saluran akar. Penempatan yang dekat dengan panjang kerja
sangat dibutuhkan untuk memastikan pergantian bahan irigasi. Selain itu,
pembersihan saluran akar yang efektif harus dilakukan dengan cara agitasi secara
intermiten untuk menghindari akumulasi debris pada daerah apikal saluran akar.
Faktor yang dapat meningkatkan efisiensi teknik ini adalah mengatur jarak ujung
jarum terhadap ujung apeks. Pada penelitian yang dilakukan oleh Boutsioukis et al.
(2010) menunjukkan bahwa flow pattern pada apikal saluran akar hampir sama pada
posisi jarum yang berbeda dalam saluran akar. Perbedaan yang signifikan adalah jenis
ujung jarum yang digunakan. Ujung jarum yang side-vented hanya dapat mencapai
pergantian bahan irigasi pada posisi 1 mm dari panjang kerja, sedangkan ujung jarum
yang open-ended (flat needle) dapat mencapai pergantian bahan irigasi yang
sempurna pada posisi 2 mm dari panjang kerja. Tekanan shear berkurang apabila
posisi ujung jarum semakin jauh dari panjang kerja. Selain itu, tekanan pada apikal
juga berkurang dengan bertambahnya jarak antara ujung jarum dengan panjang kerja.

a b c d e
Kedalaman jarum dalam saluran akar: (a)1 mm,
(b)2 mm, (c)3 mm, (d)4 mm, (e)5 mm, dari panjang kerja

B. Brush
Sebenarnya, Brush tidak secara langsung digunakan untuk mengalirkan
bahan irigasi ke saluran akar. Brush adalah alat tambahan yang telah dirancang
untuk pembersihan dinding saluran atau agitasi bahan irigasi saluran akar. Brush
juga secara tidak langsung berperan dalam mengalirkan bahan irigasi di dalam
saluran akar. Baru-baru ini, jarum irigasi ukuran 30 yang ditutupi dengan brush
(NaviTip FX; Ultradent Products Inc., South Jordan, UT) diperkenalkan secara
komersial. NaviTip Fx adalah jarum irigasi ukuran 30 yang ditutup dengan brush
diperkenalkan secara komersial oleh perusahaan Ultradent. Brush adalah alat
tambahan yang telah dirancang untuk pembersihan dinding saluran atau agitasi
bahan irigasi saluran akar. Jarum NaviTip FX memberikan peningkatan
kebersihan pada sepertiga koronal bila dibandingkan dengan jarum NaviTip tanpa
brush. Namun demikian, perbedaan dalam sepertiga apikal dan pertengahan tidak
signifikan secara statistik.6 Bulu sikat NaviTip FX dapat terlepas di dalam saluran
akar yang tidak halus karena gesekan, karena sifat radiolusennya sangat sulit
untuk diidentifikasi secara radiografis dan bahkan dengan menggunakan
mikroskop bedah.

Gambar 2. Teknik irigasi dengan brush

Kelebihan dan kekurang teknik irigasi menggunakan brush


Teknik irigasi manual dengan brushes tidak digunakan secara langsung untuk
menghantar bahan irigasi ke dalam saluran akar. Teknik ini digunakan sebagai
pelengkap untuk debridemen saluran akar atau agitasi bahan irigasi. Penggunaan alat
ini secara tidak langsung mempengaruhi perpindahan bahan irigasi di dalam saluran
akar. Pada studi dilaporkan adanya peningkatan kebersihan sepertiga koronal dinding
saluran akar yang dipreparasi dan agitasi antara jarum Navitip FX dengan brushes
dibandingkan tanpa brushes. Namun, perbedaan tingkat kebersihan pada daerah apeks
dan sepertiga tengah tidak ada perbedaan secara signifikan.

C. Irigasi Manual-dinamis
Bahan irrigasi harus bersentuhan langsung dengan dinding saluran untuk
tindakan yang efektif. Namun, sering kali bahan irigasi untuk mencapai bagian apikal
dari saluran akar karena apa yang disebut efek kunci uap (vapor lock effect).
Penelitian telah menunjukkan bahwa menggerakkanmaster gutta-percha yang pas
dengan perlahan ke atas dan ke bawah 2–3 mm di dalam saluran yang diinstrumentasi
dapat menghasilkan efek hidrodinamik yang efektif dan secara signifikan
meningkatkan perpindahan dan pertukaran setiap reagen yang diberikan. Hal ini baru-
baru ini dikonfirmasi oleh penelitian McGill et al. dan Huang et al.
Beberapa faktor dapat berperan pada hasil positif irigasi manual-dinamis:
• Gerakan push and pull dari gutta-percha point yang pas di saluran akar dapat
menghasilkan perubahan tekanan intrakanal yang lebih tinggi selama gerakan
mendorong, yang menghasilkan aliran larutan irigasiyang lebih efektif ke permukaan
saluran yang 'belum tersentuh';
• Frekuensi gerakan dorong-tarik dari guttapercha (3,3 Hz, 100 stroke per 30
detik) lebih tinggi daripada frekuensi (1,6 Hz) tekanan hidrodinamik negatif positif
yang dihasilkan oleh RinsEndo, mungkin menghasilkan lebih banyak turbulensi di
saluran akar;
• Gerakan dorong-tarik dari gutta-percha mungkin bertindak dengan
mendorong, melipat, dan memotong cairan secara fisik, di bawah “aliran yang
didominasi secara cair” dalam sistem saluran akar. Yang terakhir mungkin
memungkinkan pencampuran yang lebih baik dari larutan segar yang tidak bereaksi
dengan irrigant yang sudah terpakai dan bereaksi.
Meskipun irigasi manual-dinamis dianjurkan sebagai metode irigasi saluran karena
sederhana dan biaya yang efektif, sifat melelahkan dari prosedur yang diaktifkan
dengan tangan ini masih menghambat penerapannya dalam praktik klinis rutin. Oleh
karena itu, ada sejumlah perangkat otomatis yang dirancang untuk agitasi irigasi
saluran akar yang tersedia secara komersial atau sedang diproduksi oleh produsen.

II. AGITASI YANG DIBANTU MESIN


A. Brush Putar
Microbrush yang dipasangkan pada handpiece putar telah digunakan oleh
[14]
Ruddle untuk membantu pembuangan debris dan smear layer dari saluran akar
yang diinstrumentasi. Brush terdiri dari batang dan bagian sikat yang meruncing.
Sikat ini memiliki banyak bulu memanjang secara radial dari inti. Selama
debridemen, mikro brush berputar pada kecepatan sekitar 300 rpm, dapat
menyebabkan perubahan bentuk yang tidak teratur pada preparasi. Alat ini membantu
mengalirkan sisa-sisa debris dari saluran akar ke arah koronal. Namun, produk ini
belum tersedia secara komersial sejak paten disetujui pada tahun 2001. Canal Brush
(Coltene Whaledent, Langenau, Jerman) adalah Microbrush endodontik yang baru-
baru ini tersedia secara komersial. Microbrush yang sangat fleksibel ini dicetak
seluruhnya dari polypropylene dan dapat digunakan secara manual dengan aksi putar.
Namun, alat ini lebih manjur bila dipasangkan dengan handpiece kontraangel yang
bekerja pada 600 rpm. Laporan terbaru oleh Weise et al. menunjukkan bahwa
penggunaan Brush Canal kecil dan fleksibel dengan bahan irigasi membersihkan
debris secara efektif pada simulasi perluasan dan ketidak teraturan saluran akar.

B. Sistem irigasi Quantec-E


Sistem irigasi Quantec-E diperkenalkan oleh perusahaan Sybron Endo adalah
unit penyaluran cairanterpisah yang dipasangkan Sistem Endo Quantec-E. Alat ini
menggunakan konsol pompa, 2 reservoir irigasi, dan tabung untuk memberikan
irigasi kontinyu selama instrumentasi putar. Diperkirakan bahwa agitasi irigasi
berkelanjutan selama instrumentasi rotari aktif akan menghasilkan peningkatan
volume irigasi, meningkatkan waktu kontak irigasi, dan menghasilkan kedalaman
penetrasi irigasi yang lebih dalam di dalam saluran akar. Hal ini dipastikan
menghasilkan pembersihan saluran akaryang lebih efektif dibandingkan dengan
irigasi jarum suntik. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Setlock et al. dan
Walters et al. membuktikan bahwa irigasi Quantec-E benar-benar menghasilkan
dinding saluran yang lebih bersih dan pembuangan debris dan smear layer yang
lengkap di sepertiga koronal dinding saluran dan tidak ada perbedaan yang signifikan
antara irigasi jarum suntik standar dan irigasi denganpompa Quantec-E.

Gambar 3. Teknik irigasi quantec

C. Irigasi Ultrasonik
Ultrasonics adalah kelompok instrumen lain yang dapat digunakan untuk
irigasi dalam handpiece ultrasonics dan subsonic. Handpiece ultrasonik meneruskan
gelombang suara ke file endodontik dan menyebabkannya bergetar pada frekwensi
25.000 hz. Getaran ini memotong dentin serta menyebabkan streaming akustik dari
bahan irigasi (Martin dan Cunningham). Ditemukan juga pembuangan debris dari
dinding saluran terjadi melalui kavitasi yang terjadi dalam larutan irigasi. Literatur
menyebutkan dua jenis irigasi ultrasonik. Yang pertama adalah kombinasi
instrumentasi dan irigasi ultrasonik simultan (UI). Yang kedua beroperasi tanpa
instrumentasi simultan dan disebut sebagai irigasi ultrasonik pasif (PUI). PUI lebih
efektif daripada irigasi jarum suntik untuk menghilangkan sisa-sisa jaringan pulpa
dan debris dentin. Hal ini mungkin karena kecepatan dan volume aliran irigasi yang
jauh lebih tinggi yang tercipta di saluranakar selama irigasi ultrasonik. Ultrasonik
dapat membersihkan debris dan bakteri secara efektif dari sistem saluran akar, tetapi
tidak dapat secara efektif melewati kunci uap apikal (apical vapor lock). [18-20]

Gambar 4. Teknik irigasi ultrasonic

D. Irigasi Sonik
Tronstad et al.[21] adalah yang pertama melaporkan penggunaan instrumen
sonik untuk endodontik pada tahun 1985. Irigasi sonik berbeda dari irigasi ultrasonik
karena beroperasi pada frekuensi yang lebih rendah (1-6 kHz) dan menghasilkan
[22]
tegangan geser yang lebih kecil. Energi sonik juga menghasilkan amplitudo yang
secara signifikan lebih tinggi atau gerakan ujung bolak-balik yang lebih besar. Selain
itu, pola osilasi perangkat sonik berbeda dibandingkan dengan instrumen yang
didorong secara ultrasonik. Osilasi minimum dari amplitudo dapat dianggap sebagai
simpul, sedangkan osilasi maksimum dari amplitudo mewakili suatu antinode.
[23]
Mereka memiliki 1 node di dekat attached file dan 1 antinode di ujung file. Ketika
pergerakan file sonic dibatasi, osilasi sideway menghilang. Ini menghasilkan osilasi
file longitudinal murni. Mode getaran ini telah terbukti sangat efisien untuk
debridemen saluran akar karena sebagian besar tidak terpengaruh oleh pemuatan dan
menunjukkan amplitudo perpindahan besar. [23]

Perangkat Perubahan Tekanan


Tampaknya ada fenomena dilematis yang terkait irigasi konvensional
menggunakan jarum suntik. Sangat diharapkan bahan irigasi bersentuhan langsung
dengan dinding saluran untuk mendapatkan pembersihan debris yang efektif dan
penghilangan smear layer. Namun, sulit bagi bahan irigasi untuk mencapai bagian
[24]
apikal dari saluranakar karena udara yang terperangkap, ketika ujung jarum
ditempatkan terlalu jauh dari ujung apikal saluranakar. Sebaliknya, jika ujung jarum
diposisikan terlalu dekat dengan foramen apikal, ada kemungkinan peningkatan
ekstrusi iritasi dari foramen yang dapat mengakibatkan kerusakan iatrogenik yang
[25]
parah pada jaringan periapikal. Penyampaian dan aspirasi irrigant secara
bersamaan melalui penggunaan perangkat pergantian tekanan memberikan solusi
yang masuk akal untuk masalah ini.

E. Sistem EndoVac
Sistem irigasi tekanan negatif apikal EndoVac telah diperkenalkan oleh
Discus Dental Company. Ini memiliki tiga komponen: Tip Pengiriman Utama,
MacroCannula, dan MicroCannula. Master Delivery Tip secara serentak
menyuntikkan dan menyedot bahan irigasi. Makro Cannula digunakan untuk
menyedot bahan irigasi dari ruang ke segmen koronal dan tengah saluranakar. Macro
Cannula atau Micro Cannula terhubung melalui pipa ke pengisap unit gigi yang
berkecepatan tinggi. Master Delivery Tip terhubung ke syringe berisi larutan irigasi
dan ujung penghisap yang terhubung ke penghisap pada dental unit bertekanan tinggi.
[10]
Macrocannula plastik memiliki ukuran 55 berujung terbuka dengan keruncingan
no 02 dan melekat pada pegangan titanium untuk penyemprotanpada bagian koronal
dari saluran akar. Microcannula stainless steel ukuran 32 memiliki 4 set dari3laser-
cut, diposisikan secara lateral, lubang offset yang berdekatan dengan ujungnya yang
tertutup. Ini melekat pada potongan jari titanium untuk irigasi bagian apikal
saluranakar dengan memposisikannya pada panjang kerja. Microcannula dapat
digunakan dalam saluranakar yang diperbesar hingga ukuran 35 atau lebih besar.
Selama irigasi, ujung pennyuntik/penyedot menyuntikkan bahan irigasi ke ruang
pulpa dan menyedot kelebihannya untuk mencegahnya meluap. Kanula di saluranakar
secara bersamaan memberikan tekanan negatif yang menarik dari pasokan segar di
ruangan, turun ke ujung kanula, ke kanula, dan keluar melalui selang hisap. Dengan
demikian, aliran konstan larutan irigasi yang baru disampaikan oleh tekanan negatif
ke seluruh panjang kerja. Tekanan negatif apikal memungkinkan larutan irigasi
[26,27]
mencapai sepertiga apikal dan membantu mengatasi masalah kunci uap apikal.
Dalam penelitian yang membandingkan kemanjuran EndoVac dengan sistem lain
seperti ultrasonik pasif, File F, Manual Dynamic Max-I-Probe, Ultrasonik Tekanan,
dan EndoActivator mengungkapkan hanya EndoVac yang mampu membersihkan
[28-30]
100% area isthmus. Selain dapat menghindari jebakan udara, sistem EndoVac
juga menguntungkan dalam kemampuannya untuk mengirimkan secara aman ke
daerah kerja tanpa menyebabkan ekstrusi yang tidak semestinya ke dalam periapex,
sehingga menghindari insiden akibatNaOCl. Penting untuk dicatat bahwa mungkin
saja menyebabkan tekanan positif di saluran pulpa jika salah dalam
penggunaanMaster Delivery Tip, yang akan menciptakan risiko insiden natrium
hipoklorit. Instruksi pabrikan harus diikuti untuk penggunaan yang benar dari Tip
Pengiriman Utama.
Gambar 5 instrumen endovac irigasi

Gambar 5.2 teknik irigasi endovac

F. RinsEndo System
RinsEndo System mengirigasi saluran akar menggunakan teknologi
pengisapan tekanan yang dikembangkan oleh Durr Dental Co. Komponennya adalah
handpiece, kanula dengan lubang keluar 7 mm, dan syringe yang menyimpan bahan
irigasi. Handpiece ini ditenagai oleh dental kompresor udara dan memiliki kecepatan
irigasi 6,2 ml / menit. Dengan sistem ini, 65 mL larutan pembilasan berosilasi pada
frekuensi 1,6 Hz diambil dari jarum suntik yang terpasang dan diangkut ke saluran
akar melalui kanula yang disesuaikan. Selama fase pengisapan, larutan dan udara
yang digunakan diekstraksi dari saluran akar dan secara otomatis digabung dengan
larutan pembilasan segar. Siklus hisap tekanan berubah sekitar 100 kali per menit.
Pembuat RinsEndo mengklaim bahwa sepertiga apikal saluranakar mungkin dibilas
secara efektif, dengan kanula terbatas pada sepertiga koronal dari saluran akar karena
[13]
sifat berdenyut dari aliran fluida. McGill et al. mengevaluasi efektivitas sistem
RinseEndo dalam model gigi split. Mereka menemukan kurang efektif dalam
menghilangkan kolagen yang ternoda dari dinding saluran akar bila dibandingkan
dengan irigasi manual-dinamis dengan agitasi tangan dari saluranakar instrumen
dengan gutta-percha yang pas.

Gambar 6. Rins Endo Irigasi By Durr Dental

KESIMPULAN
Berbagai perangkat irigasi telah dikembangkan untuk memberikan pembersihan yang
efektif dan pembuangan debris yang unggul untuk menggantikan metode irigasi
jarum yang lebih tua. Banyak studi klinis telah melaporkan efikasi yang lebih tinggi
dari jumlah mikroba yang tidak efektif. Namun, tidak ada bukti tingkat tinggi yang
berkorelasi dengan kemanjuran klinis perangkat ini dengan hasil pengobatan yang
lebih baik. Namun demikian, karena faktor keamanan, kapasitas volume penyuntikan
yang tinggi dari bahan irigasi dan kemudahan aplikasi, perangkat irigasi yang lebih
baru dapat menggantikan wawasan perawatan endodontik konvensional.

Anda mungkin juga menyukai