Anggota Kelompok
2
Tujuan
Pengertian
untuk mengurangi sesak pada
Terapi inhalasi nebulisasi adalah
pemberian obat yang dilakukan penderita asma, untuk mengencerkan
secara hirupan/inhalasi dalam dahak, bronchiale berkurang dan
bentuk aerosol ke dalam saluran menghilang.
napas. Terapi inhalasi masih
menjadi pilihan utama pemberian Prinsip
obat yang bekerja langsung pada Mengubah obat yang berbentuk larutan
saluran napas terutama pada menjadi aerosol sehingga dapat dihirup
kasus asma dan PPOK penderita dengan menggunakan mouthpiece
atau masker. Dengan nebulizer dapat
dihasilkan partikel aerosol berukuran antara
2-5 μ. Alat nebulizer terdiri dari beberapa
bagian yang terpisah yang terdiri dari
generator
3 aerosol, alat bantu inhalasi (kanul
Indikasi
• Klien yang kesulitan mengeluarkan secret
• Klien yang mengalami penyempitan jalan napas
Kontraindikasi
• Hipertensi
• Nadi yang meningkat atau takikardi
• Riwayat reaksi yang tidak baik terhadap pengobatan
4
Komplikasi
2
1 Spasme
3
Akibat efek
Henti obat yang
bronkus atau digunakan
napas iritasi saluran seperti
napas salbutamol
5
Bagian Bagian Nebulizer
2
Beberapa pasien membutuhkan dosis
yang lebih tinggi daripada yang dapat
benar. 1
dihantarkan oleh MDI dan DPI,
misalnya pada pasien asma kronik, Untuk pengobatan sendiri di rumah,
serangan akut PPOK dan sistik fibrosis. dimana pasien membutuhkan dosis yang
lebih besar daripada yang dapat
diberikan menggunakan MDI. 3
Serangan pada asma
akut
4
7
1. Simple nebulize
2. Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8
mikron. Biasanya tipe ini mempunyai tabel dan paling banyak dipakai di rumah
sakit.
3, Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang
tinggi, sehingga dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil
yang bervolume tinggi, yakni mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang
uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel dengan mudah masuk
ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi, seperti bronkospasme dan
dispnoe. Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secara intermiten, yakni untuk
menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada pasien dengan sputum
yang kental.
Persiapan Pasien
1. Memberi salam dan
memperkenalkan diri Persiapan Alat
2. Menjelaskan tujuan
1. Set nebulizer
3. Menjelaskan langkah
atau prosedur yang akan
Persiapan 2. Obat bronkodilator
Lingkungan 3. Bengkok 1 buah
dilakukan
4. Menanyakan persetujuan 1. Menutup pintu dan 4. Tissue
pasien untuk diberikan memasang sampiran 5. Spuit 5 cc
tindakan 6. Aquades
5. Meminta pengunjungan
atau keluarga
7. Tissue
meninggalkan ruangan
9
Prosedur
1. Memberikan salam dan mengecek data pasien.
2. Taruh kompresor di tempat yang rata dan mudah dicapai.
3. Pastikan peralatan yang digunakan sudah bersihkan.
4. Cuci tangan sebelum menyiapkan obat.
5. Masukkan obat ke cangkir Saat memasukkan obat, pastikan dosis yang diberikan sesuai
anjuran atau resep dokter.
6. Sambungkan corong mulut atau masker ke cangkir nebulizer.
7. Pasang selang penyambung ke kompresor dan cangkir nebulizer.
8. Saat alat sudah siap, nyalakan mesin kompresor. Jika berfungsi normal, alat akan
mengeluarkan kabut atau uap yang berisi obat.
9. Letakkan corong mulut atau masker ke mulut. Pastikan tidak ada sela.
10. Duduklah dengan nyaman dalam posisi Prosedur ini memakan waktu sekitar 15
hingga 20 menit.
11. Ketika menggunakan alat, bernapaslah secara perlahan hingga obat habis.
12. Jaga agar cangkir nebulizer tetap tegak selama alat digunakan.
10
“
1. Melakukan evaluasi tindakan
Terminasi
2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
11
Thank
12