PENDAHULUAN
terdapat dampak negatif seperti kemacetan, polusi udara, kriminal dan yang
paling menonjol ialah kecelakaan lalu lintas (Hubdat, 2007). WHO mencatat
ditahun 2014 terdapat 95.906 peristiwa kecelakaan dan sekitar 17,2% menjadi
korban meninggal dunia dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 1,3 juta
tinggi yaitu insiden fraktur ekstermitas bawah sekitar 40%. (Motors &
Europe, 2016)
(WHO), kecelakaan lalu lintas menelan korban jiwa sekitar 2,4 juta jiwa
Kemenkes RI tahun 2013 kasus cedera yang mengalami patah tulang (fraktur)
bagian rekam medik RSUD AWS didapati jumlah pasien fraktur berjumlah di
770 orang dari 33.241 pasien RSUD AWS atau sekitar 2,31% dari seluruh
Dari hasil data tersebut, dampak yang timbul pada pasien dengan fraktur
yaitu dapat mengalami perubahan pada bagian tubuh yang terkena cedera,
merasakan cemas akibat rasa sakit dan rasa nyeri yang dirasakan, resiko
masalah yang mengganggu kebutuhan dasar lainnya. Selain itu fraktur juga
akut dan gangguan mobilitas fisik (SDKI 2016). Sebagai perawat tindakan
yang dapat dilakukan yaitu manejemen nyeri, dan mengajarkan pasien dan
femur
femur
femur
1.1 Manfaat
Diharapkan karya tulis ilmiah dapat menjadi referensi bacaan ilmiah untuk
Krisdiyana. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Orif Fraktur Femur
Nyeri Pada Pasien Fraktur Di Ruang Bedah Rumah Sakit Umum GMIM
Motors, G., & Europe, W. (2016). Upaya Peningkatan Mobilitas Fisik Pada
(June), 15.
Pada Pasien Fraktur Ekstremitas di Ruang Bedah Trauma Center RSUP DR.
https://doi.org/10.25077/njk.9.2.101-108.2013