id
Laporan Tugas Akhir
Pengambilan Minyak Dari Biji Melinjo
dengan Metode Ekstraksi Padat Cair
Di susun oleh :
commit to user
KATA PENGANTAR
Penyusun
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………… i
Lembar Pengesahan…………………………………………………… ii
Kata Pengantar………………………………………………………… iii
Daftar Isi……………………………………………………………….. iv
Daftar Tabel…………………………………………………………… v
Daftar Gambar………………………………………………………... vi
Intisari………………………………………………………………….. vii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................... 2
D. Manfaat..................................................................................... 2
B. Lokasi........................................................................................ 9
C. Skema Kerja.............................................................................. 9
D. Cara Kerja................................................................................. 12
commit to user
DAFTAR TABEL
commit to user
commit to user
INTISARI
Khoiril ‘Umar dan Sukari, Tahun 2011, Judul Tugas Akhir “Pengambilan
Minyak Dari Biji Melinjo dengan Metode Ekstraksi Padat Cair” Program
Studi DIII Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Melinjo (Gnetum gnemon) termasuk tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dengan cirri-ciri: bijinya tidak terbungkus kulit luar (daging
buah) lain halnya dengan buah-buahan seperti mangga, rambutan, lengkeng,
duku, dan sebagainya, yang bijinya terbungkus daging buah (Angiospermae).
Hampir seluruh tanaman melinjo, mulai dari daun, bunga, buah sampai
batangnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga maupun industri
(Sunanto. Hatta, 1991).
Menurut Becker dan Van de Brink (1963), berdasarkan pengamatan di
lapangan, terdapat variasi bentuk tajuk pohon, bentuk dan ukuran. Melinjo di
Pulau Jawa memiliki beberapa varietas meliputi: varietas kerikil, varietas
ketan, varietas gentong.
Menurut Berry (1980), biji melinjo yang sudah tua mengandung
lemak siklopropena dan dalam tempointeraktif.com biji melinjo mengandung
antioksidan yang setara dengan BHT (butyl hidroksitoluena). Tugas akhir ini
meneliti rendemen minyak dari biji melinjo varietas gentong dengan proses
ekstraksi.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut di atas maka dapat dihasilkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Berapa rendemen minyak dari biji melinjo?
2. Pelarut apa yang sesuai untuk mengekstrak minyak dari biji melinjo yang
efektif dengan proses ekstraksi dan berapakah volumenya?
commit to user
C. TUJUAN
Tujuan tugas akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui rendemen minyak dari biji melinjo.
2. Untuk mengetahui pelarut yang sesuai untuk mengekstrak minyak dari
biji melinjo yang efektif dengan proses ekstraksi.
D. MANFAAT
D.1. Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mengetahui ekstraksi minyak dari biji melinjo dengan menggunakan
pelarut.
2. Menambah pengetahuan mahasiswa.
D.2. Manfaat Bagi Masyarakat
Masyarakat bisa mengetahui tentang minyak melinjo yang banyak
mengandung manfaat seperti sebagai bahan makananan tambahan
antioksidan, kosmetik, farmasi, bahan bakar jet, dan pembalsaman cairan.
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pengertian Melinjo
Melinjo (Gnetum gnemon L.) atau dalam bahasa Sunda disebut
Tangkil adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae)
berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik dan Pasifik Barat. Melinjo
dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa
Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog). Dalam sentra
informasi IPTEK melinjo merupakan tanaman tahunan yang tumbuh dengan
baik di daratan rendah dan tinggi yang tidak lebih dari 1200 m dpl. Tanaman
ini dapat tumbuh pada tanah liat, lempung dan tanah berpasir.
Melinjo juga banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas
pekarangan dan terutama dimanfaatkan "buah" dan daunnya. Buah (biji)
dimanfaatkan sebagai emping atau keripik, daun muda dan bunga
dimanfaatkan sebagai sayuran, sedangkan batangnya dipakai sebagai papan
(www.wikipedia.com/2007).
1.2. Klasifikasi Melinjo
Informasi dari sentra IPTEK, tanaman melinjo terdiri dari beberapa
varietas, yaitu:
1. Varietas kerikil : buah bulat kecil dan lebat
2. Varietas ketan : buah lebih besar dan lebih lonjong.
3. Varietas gentong : buah paling besar di antara varietas yang lain dan
kurang lebat.
Dari ketiga varietas tersebut, varietas gentong memiliki nilai
ekonomis yang paling tinggi dan yang bagus dibuat untuk emping melinjo.
commit to user
Daun melinjo kaya akan protein, mineral, vitamin A dan vitamin C (Verheij
and Coronel, 1997), namun belum ada informasi data kuantitif untuk itu.
Interaksi antara pati dan lemak pada biji melinjo menyebabkan
terjadinya stabilitas protein melinjo terhadap panas dan kandungan phenolic,
serta flavonoid sebagai sumber antioksidan. Dari Osaka Prefecture University
di Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas
antioksidan tinggi. Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah
diekstrak, mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji, Tri Agus Siswoyo
dari Universitas di Jember, Jawa Timur telah menemukan protein paling
potensial dari biji. Riset menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang
setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune). Dalam
riset juga ditemukan fungsi lain melinjo sebagai antimikroba alami. Dengan
demikian protein melinjo berpotensi sebagai pengawet alami makanan
sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. ”Peptida
Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif
menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan
negatif”(tempointeraktif.com).
commit to user
commit to user
1.4. Ekstraksi
Dalam medicafarma.com ekstraksi yaitu untuk menarik komponen
kimia yang terdapat dalam simplisia atau disebut pula dengan leaching
(ekstraksi padat-cair). Leaching menurut Robert E. Treybal,(1981) adalah
suatu perlakuan dari satu atau lebih unsur dalam campuran berupa padatan
yang dikontakkan dengan pelarut cair. Sedangkan menurut Ketaren S. (1986),
Ekstraksi merupakan suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari
bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi
ini bermacam-macam, yaitu rendering (dry rendering dan wet rendering),
mechanical expression dan solvent extraction.
Pada ekstraksi padat-cair dilakukan pra-pengolahan (pengecilan)
bahan ekstraksi. Pada ekstraksi mula-mula hanya terjadi penggumpalan
ekstrak (dalam pelarut) yang kemudian harus dilakukan pemisahan antara
pelarut dengan ekstrak (Bernasconi, 1995).
1.5. Prinsip Ekstraksi
Prinsip ekstraksi yang digunakan yaitu prinsip padat cair. Prinsip ini
merupakan pengambilan komponen kimia yang dilakukan dengan cara bahan
padat yang sudah diiris tipis-tipis atau dilakukan pengecilan bahan kemudian
dibungkus dengan kertas saring dan ditempatkan dalam soxhlet. lalu pelarut
organik dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan
dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cair yang
jatuh ke dalam soxhlet. Pelarut akan melarutkan minyak atau zat aktif di
dalam bahan padat dan pelarut telah mencapai permukaan sifon, seluruh
cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga
terjadi sirkulasi. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan
(Sudjadi, 1986).
Pelarut yang biasa digunakan dalam proses ekstraksi dengan pelarut
menguap adalah petroleum eter, gasoline, N-heksana, karbon disulfide,
karbon tetraklorida, dan benzene. Pelarut pengekstrak pada penelitian ini
commit to user
commit to user
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Bahan Baku:
Biji Melinjo Varietas
Gentong
Ektraksi dengan
Pelarut
Minyak Melinjo
commit to user
BAB III
METODOLOGI
commit to user
B. LOKASI
Karena keterbatasan alat dalam uji bahan sehingga uji bahan ini
dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret.
C. SKEMA KERJA
Biji Melinjo 100 gram
Pendahuluan Pengerjaan :
Pengupasan biji melinjo
Pengirisan biji melinjo
Minyak Melinjo
commit to user
Keterangan :
1. Pendingin
2. Soxhlet
3. Labu bulat
4. Pemanas mantel
5. Statif dan klem
Keterangan :
1. Statif dan klem
2. Pemanas mantel
3. Labu bulat
4. Pipa bengkok
5. Pendingin
6. Erlenmeyer
commit to user
D. CARA KERJA
1. Mengecek dan merangkai peralatan sebelum digunakan.
2. Melakukan perlakuan pendahuluan yaitu pengupasan dan pengirisan biji
melinjo.
commit to user
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Dari penelitian pengambilan minyak dari biji melinjo dengan pelarut organik
yang telah dilakukan maka didapatkan data hasil sebagai berikut:
A.1. Berdasarkan Variasi Waktu
Tabel A.1.1 Hasil Ekstraksi Biji Melinjo dengan Pelarut N-Heksana
Berat Biji Melinjo Volume Pelarut Waktu Hasil Minyak
No
(gram) (ml) (jam) (gram)
1 100 400 1 0.43
2 100 400 2 0.54
3 100 400 3 1.03
4 100 400 4 1.04
5 100 400 5 1.04
6 100 400 6 1.04
commit to user
commit to user
B. PEMBAHASAN
Ekstraksi merupakan suatu cara untuk mendapatkan minyak atau
lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Hasil dari
ekstraksi adalah ekstrak yang merupakan sediaan kental yang diperoleh
dengan mengekstraksi senyawa aktif dan simplisia nabati atau simplisia
hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua pelarut diuapkan
(Ketaren S. 1986).
Pada penelitian ini digunakan tiga pelarut yaitu petroleum eter, n-heksana, dan
alkohol. Dari hasil ekstraksi maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Variasi Waktu
Berdasarkan tabel A.1.1 dan tabel A.1.2 maka diperoleh grafik sebagai
berikut :
1.6
1.4
1.2
Hasil minyak (gram)
0.8
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (jam)
commit to user
1.6
1.4
1.2
Hasil Minyak (gram)
1 Dengan Pelarut N-
N
Heksana
0.8 Dengan Pelarut
Petroleum Eter
0.6
0.4
0.2
0
1 2 3 4 5 6
Waktu (Jam)
Gambar V Pengaruh Waktu Ekstraksi Terhadap Berat Rendemen dengan
Waktu (jam)
commit to user
2. Variasi Volume
Berdasarkan tabel A.1.1 dan tabel A.1.2 maka diperoleh grafik sebagai
berikut :
1.4
1.2
1
Hasil Minyak (gram)
0.8
0.6
Dengan Pelarut
0.4 Petroleum Eter
Dengan Pelarut
0.2 N-Heksana
0
0 100 200 300 400 500
Volume Pelarut (ml)
Grafik 2 Pengaruh Waktu Ekstraksi Terhadap Berat Rendemen dengan
Volume Pelarut (ml)
1.4
1.2
1
Hasil Minyak (gram)
Dengan Pelarut
Petroleum Eter
0.8 Dengan Pelarut N-
N
Heksana
0.6
0.4
0.2
0
100 200 300 400
Volume Pelarut (ml)
Gambar VI Pengaruh Waktu Ekstraksi Terhadap Berat Rendemen dengan
commit
Volume to user
Pelarut (ml)
3. Pelarut Etanol
Ekstraksi biji melinjo dengan menggunakan pelarut Etanol tidak
menghasilkan minyak karena sifat etanol melarutkan senyawa polar yang
terdapat dalam protoplasma seperti senyawa glikosida, vitamin C dan
saponin.
commit to user
commit to user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
1. Rendemen minyak yang dihasilkan antara lain:
• Dengan pelarut n-heksana volume 400 ml dengan variasi waktu
mulai dari waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam diperoleh rendemen
0,43 %, 0,54 %, 1,03 %, dan 1,04 %.
• Dengan pelarut petroleum eter volume 400 ml dengan variasi waktu
mulai dari waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam diperoleh
rendemen 1,12 %, 1,16 %, 1,35 %, 1,37 %, dan 1,38 %.
• Dengan pelarut n-heksana waktu 1 jam dengan variasi volume mulai
dari volume 100 ml, 200 ml, 300 ml, dan 400 ml diperoleh rendemen
0,43 %, 0,47 %, 0,64 %, dan 0,83 %.
• Dengan pelarut petroleum eter waktu 1 jam dengan variasi volume
mulai dari volume 100 ml, 200 ml, 300 ml, dan 400 ml diperoleh
rendemen 0,88 %, 1,12 %, 1,14 %, dan 1,17 %.
2. Berdasarkan dari hasil percobaan maka dapat disimpulkan
disimpulkan pelarut yang
sesuai dan efektif untuk mengekstrak biji melinjo menggunakan proses
ekstraksi adalah pelarut petroleum eter. Dari 100 gr biji melinjo
diekstrak dengan pelarut petroleum eter sebanyak 400 ml, dengan waktu
yang optimal ekstraksi selama
selama 5 jam, dan rendemen minyak yang
diperoleh adalah 1,38 %.
B. Saran
Tugas akhir ini masih belum sempurna, untuk itu perlu dilakukan
pengambilan minyak dari biji melinjo dengan metode lain.
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Bernasconi, G. 1995. Teknologi Kimia. Bagian 1 dan 2. PT. Pradnya Paramita.
Jakarta.
Backer CA, Bakhulzen Van den Brink RC, 1963, Flora Java, NVP Noordhaff
Grohingen-The Netherlanas.
http://www.holocaust-history.org/Petroleum Eter/lifton/1 November 2007
http://www.kompas.com/Butylated_hydroxytoluene
http://www.Medicafarma.com/Ekstraksi
http://www.sentrainformasiIPTEK.htm/2007
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2007/05/09
http://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo/2007
http://en.wikipedia.org/wiki/Butylated_hydroxytoluene/2007
Ketaren S., 1986.Pengantar Teknologi Lemak Dan Minyak Pangan ,Edisi
Pertama. Cetakan I, UI-Press, Jakarta.
Sunanto,B.Sc.MS., Ir. Hatta, 1991.Budidaya
1991.Budidaya Melinjo dan Usaha Produksi
Emping.
Penerbit : Kanisius.
Sudjadi, Drs., (1986),Metode Pemisahan, UGM Press, Yogyakarta
commit to user