4/Juni/1991 1
LASER
of Radiation, yang artinya perbesaran intensitas cahaya oleh pancaran terangsang. Kata
kuncinya adalah “perbesaran” dan “pancaran terangsang” yang akan menjadi jelas
kemudian. Dewasa ini, 30 tahun setelah ditemukan, kata laser telah menjadi
ditemukan dimana-mana, seperti pembaca kode harga di kasir pasar swalayan, laserprinter, compact -
disk player, pemandu pesawat jet dan pertunjukan laser dalam festival
musik.
Laser merupakan sumber cahaya koheren yang monokromatik dan amat lurus.
Cara kerjanya mencakup optika dan elektronika. Para ilmuwan biasa menggolongkannya
MASER, huruf M disini singkatan dari Microwave, artinya gelombang mikro. Cara kerja
maser dan laser adalah sama, hanya saja mereka bekerja pada panjang gelombang yang
berbeda. Laser bekerja pada spektrum infra merah sampai ultra ungu, sedangkan maser
panjang, sekitar 5 cm, lebih pendek sedikit dibandingkan dengan sinyal TV - UHF. Laser
kuantum. Pada tahun 1917, Albert Einstein mempostulatkan pancaran imbas pada
peristiwa radiasi agar dapat menjelaskan kesetimbangan termal suatu gas yangsedang
menyerap dan memancarkan radiasi. Menurut dia ada 3 proses yang terlibat dalam
kesetimbangan itu, yaitu : serapan, pancarn spontan (disebut fluorensi) dan pancaran
terangsang ( atau lasing dalam bahasa Inggrisnya, artinya memancarkan laser). Proses
yang terakhir biasanya diabaikan terhadap yang lain karena pada keadaan normal serapan
Sebuah atom pada keadaan dasar dapat dieksitasi ke keadaan tingkat energi yang
lebih tinggi dengan cara menumbukinya dengan elektron atau foton. Setelah beberapa saat
berada di tingkat tereksitasi ia secara acak akan segera kembali ke tingkat energi yang
lebih rendah, tidak harus ke keadaan dasar semula. Proses acak ini dikenalsebagai
fluoresensi terjadi dalam selang waktu rerata yang disebut umur rerata, lamanya
Kebalikan dari umur ini dapat dipakai sebagai ukuran kebolehjadian atom tersebut
terdeeksitasi sambil memancarkan foton yang energinya sama dengan selisih tingkat energi
asal dan tujuan. Foton ini dapat saja diserap kembali oleh atom yang lain sehingga
mengalami eksitasi tetapi dapat pula lolos keluar sistem sebagai cahaya. Sebetulnya atomatom yang
tereksitasi tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memancar secara spontan,
asalkan terdapat foton yang merangsangnya. Syaratnya foton itu harus memiliki energi
yang sama dengan selisih tingkat energi asal dan tujuan.Kristal no. 4/Juni/1991 2
Tinjauan dua tingkat energi dalam sebuah atom E1 dan E2, dengan E1 < E2. cacah
atom yang berada di masing-masing tingkat energi adalah N1 dan N2. Untuk
N1 / N2 = exp ( E2 - E1 ) / kT (1)
Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam keadaan stimbang N1 selalu lebih besar daripada
N2, tingkat energi rendah selalu lebih padat populasinya dibandingkan dengan tingkat yang
lebih tinggi. Dalam keadaan tak setmbang terjadilah perpindahan populasi melalui ketiga
transisinya A21 per satuan waktu. Apabila terdapat radiasi dengan frekuensi n dan rapat
energi e ( n ), terjadilah transisi akibat serapan dari E1 ke E2, dengan kebolehjadian sebut
saja B1 2.e ( n ) karena terlihat jelas kebolehjadian ini sebanding pula dengan rapat energi
fotonnya. Pancaran spontan ini dapat pula merangsang transisi dari E2 ke E1 akibat
kebolehjadiannya B21. e ( n ). Sudah tentu semua transisi yang terjadi di sini berbanding
Perubahan populasi ini disebabkan oleh pertambahan akibat serapan dan pengurangan
akibat pancaran. Setelah tercapai kesetimbangan antara atom-atom itu dengan radiasinya,
dilepaskan pada saat deeksitasi) dan manipulasi aljabar biasa didapatlah persamaan :
21 12
21 12
A/B
e()
n-
Jika persamaan (4) ini dibandingkan dengan distribusi statistik Bose Einstein, tampak
bahwa foton adalah boson, dan persamaan radiasi Planck dengan harga-harga :
A21/B12 = 8 p h. n
/ c
(5)
dan
B21/B12 = 1 (6)
transisi serapan adalah sama dengan kebolehjadiannya melakukan transisi akibat pancaran
terangsang. Tetapi pada keadaan normal pengaruh serapanlah yang lebih terasa karena
Dari penjelasan di atas tampaknya ketiga proses : serapan, pancaran spontan dan
terangsang, terjadi melalui suatu persaingan. Laser yang dihasilkan oleh pancaran
terangsang dengan demikian hanya bisa terjadi jika pancaran terangsang dapat dibuat
Nisbah laju pancaran terangsang terhadap serapan dapat dihitung sebagai berikut.
Laju serapan
BeN
BeN
==NN
21 2
12 1
21
. ( ).
. ( ).
(7)
mengungguli serapan pada kesetimbangan termal, karena N1 yang selalu lebih besar
daripada N2. Laser bisa dibuat hanya jika N2 > N1 yang tentu saja tidak alamiah, keadaan
terbalik seperti ini disebut inversi populasi. Inversi populasi ini harus dipertahankan
Cara-cara untuk mencapai keadaan inversi populasi ini antara lain adalah
pemompaan optis dan pemompaan elektris. Pemompaan optis adalah penembakan foton
sedangkan pemompaan elektris adalah penembakan elektron melalui lucutan listrik. Untuk
menuju keadaan inversi populasi pemompaan ini harus melakukan pemindahan atom ke
tingkat eksitasi dengan laju yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pancaran
spontannya. Hal ini dapat dilakukan jika dipergunakan medium laser yang atom-atomnya
memiliki tingkat energi yang metastabil. Sebuah tastabil memerlukan waktu yang relatif
lebih lama sebelum terdeeksitasi dibandingkan dengan umurnya di tingkat eksitasinya yang
lain.
lalu lintas di tingkat metastabil ini, populasinya akan lebih padat dibandingkan dengan
Populasi tingkat energi dasar kini sudah terlampaui populasi tingkat metastabil.
Bila suatu saat secara spontan dipancarkan satu foton saja yang berenergi sama dengan
selisih energi antara tingkat metastabil dengan tingkat dasar, ia akan memicu dan mengajak
atom-atom lain di tingkat metastabil untuk kembali ke tingkat dasar.Kristal no. 4/Juni/1991
4
Akibatnya atom-atom itu melepaskan foton-foton yang energi dan fasenya persis
sama dengan foton yang mengajaknya tadi, terjadilah laser. Proses demikian inilah yang
terjadi pada banyak jenis laser seperti pada laser ruby dan laser-laser gas.
Pada laser uap tembaga yang terjadi adalah efek radiasi resonansi, inversi populasi
dicapai dengan cara memperpanjang umur atom tereksitasi terhadap tingkat energi dasar,
sedangkan umurnya terhadap tingkat metastabil tidak berubah. Dengan demikian inversi
populasi terjadi antara tingkat energi tinggi dengan tingkat metastabil. Setelah laser
Koherensi keluaran laser bersifat spasial maupun temporal, semua foton memiliki
fase yang sama. Mereka saling mendukung satu sama lain, yang secara gelombang
, dengan N adalah cacah foton. Jelaslah intensitasnya ini jauh lebih besar dibandingkan
dengan intensitas radiasi tak - koheren yang hanya sebanding dengan N saja.
Syarat penting lainnya untuk menghasilkan laser adalah meningkatkan nisbah laju
pancaran terangsang terhadap laju pancaran spontannya. Nisbah tersebut mudah sekali
didapat
BeN
AN
c
tan
. ( ).
==()
21 2
21 2
pn
n (8a)
= [ exp ( h n /kT ) - 1 ]
-1
(8b)
Persamaan (8a) menunjukkan bahwa rapat energi e ( n ) harus cukup besar agar
laser dapat dihasilkan. Rapat energi foton ini dapat ditingkatkan dengan cara memberikan
suatu rongga resonansi optik. Di rongga itulah rapat energi foton tumbuh menjadi besar
sekali melalui pantulan yang berulang-ulang pada kedua ujung rongga, dan terjadilah
perbesaran intensitas seperti yang ditunjukkan oleh nama laser. Pembuatan rongga
resonansi ini merupakan masalah yang memerlukan penanganan yang paling teliti pada saat
akan sama pentingnya apabila selisih tingkat energi h. n memiliki orde yang sama malahan
jauh lebih kecil dibandingkan dengan energi termal k.T. misalnya saja pada gelombang
mikro pada suhu kamar. Oleh sebab itulah laser berenergi tinggi dengan frekuensi yang
tinggi pula amat sulit dibuat, karena pancaran spontan akan lebih terbolehjadi.Kristal no. 4/Juni/1991
5
Jenis-jenis laser
Terdapat tiga jenis dasar laser yang paling umum digunakan. Jenis-jenis lainnya
Pada laser jenis inversi populasi diperoleh dengan cara pemompaan optis. Laser
ruby yang diciptakan pada bulan Juli 1960 oleh Theodore H.Maiman di Hughes Research
Laboratories adalah dari jenis ini. Laser ruby baik sekali diambil sebagai contoh untuk
Ruby adalah batu permata buatan, terbuat dari Al2O3 dengan berbagai macam
ketakmurnian. Ruby yang digunakan pada laser yang pertama berwarna merah jambu,
+3
Atom aluminium dan oksigen bersifat inert, sedangkan ion kromnya yang aktif. Kristal
Gambar 3 memperlihatkan diagram tingkat energi yang dimiliki ion Cr dalam kristal ruby.
Laser ini dihasilkan melalui transisi atom dari tingkat metastabil ke tingkat energi
dasar, radiasinya memiliki panjang gelombang 6920 A° dan 6943 A°. Yang paling terang
cahaya ini banyak dipakai sebagai perlengkapan kamera untuk menghasilkan kilatan
cahaya. Foton-foton yang dihasilkan tabung ini akan bertumbukan dengan ion-ion Cr
dalam ruby, mengakibatkan eksitasi besar-besaran ke pita tingkat energi tinggi. Dengan
cepat ion-ion itu meluruh ke tingkat metastabil, di tingkat ini mereka berumur kira-kira
0,005 detik, suatu selang waktu yang relatif cukup panjang sebelum mereka kembali ke
tingkat energi dasar. Tentu saja pemompaan terjadi dengan laju yang lebih cepat dibanding
selang waktu tersebut sehingga terjadi inversi populasi. Setelah terjadi satu saja pancaran
spontan ion Cr, maka beramai-ramailah ion-ion yang lain melakukan hal yang sama, dan
mereka semua memancarkan foton dengan energi dan fase yang sama, yaitu laser.Kristal no.
4/Juni/1991 6
Jika pada laser ini dibuatkan rongga resonansi optis maka cacah foton yang
dipancarkan dapat dibuat banyak sekali. Rongga resonansinya adalah batang ruby itu
sendiri. Batang tersebut harus dipotong dan digosok rata di kedua ujungnya. Kedua ujung
juga harus betul-betul sejajar, yang satu dilapisi tebal dengan perak dan satunya lagi tipistipis saja.
Akibatnya rapat energi foton makin lama makin besar dengan terjadinya
pemantulan berulang-ulang yang dilakukan kedua ujung batang ruby, sampai suatu saat
ujung yang berlapis tipis tidak mampu lagi memantulkan foton yang datang, sehingga
tumpahlah foton-foton dari ujung tersebut sebagai sinar yang kuat, monokromatik dan
Pada saat pancaran terangsang berlangsung, tentu saja tingkat metastabil akan
cepat sekali berkurang populasinya. Akibatnya keluaran laser terdiri dari pulsa-pulsa
milidetik. Setelah letupan laser terjadi, proses inversi populasi dan perbesaran rapat energi
foton dimulai dari awal lagi, demikianlah seterusnya sehingga terjadi retetan letupanletupan berupa
pulsa-pulsa. Keluaran yang kontinu dapat diperoleh yaitu jika sistem
lasernya ditaruh dalam sebuah kriostat agar suhu operasi laser menjadi rendah sekali.
Efisiensi laser ruby ini sangat rendah, karena terlalu banyak energi yang harus
dipakai untuk mencapai inversi populasinya. Sebagian besar cahaya dari tabung cahaya
tidak memiliki panjang gelombang yang diharapkan untuk proses pemimpaan sehingga
merupakan pemborosan energi. Walaupun demikian daya rerata dari tiap pulsa laser dapat
mencapai beberapa kilowatt karena selang waktunya yang sangat pendek. Dengan daya
sebesar ini laser dapat digunakan untuk melubangi, memotong maupun mengelas logam.
Sistem laser jenis ini dipompa dengan lucutan listrik di antara dua buah elektroda.
medium gasnya dapat diganti dengan uap logam, tetapi hal ini akan mengarah pada
perkembangan jenis laser yang lain. Jenis laser uap logam akan dibicarakan secara
tersendiri.
Laser gas mampu memancarkan radiasi dengan panjang gelombang mulai dari spektrum
ultra ungu sampai dengan infra merah. Laser nitrogen yang menggunakan gas N2Kristal no. 4/Juni/1991
7
merupakan salah satu laser terpenting dari jenis ini, panjang gelombnag lasernya berada di
memancarkan laser pada daerah infra merah (10600 A °). Laser gas yang populer tentu
saja laser helium-neon, banyak dipakai sebagai peralatan laboratorium dan pembaca harga
di pasar sawalayan. Laser yang dihasilkan berada di spektrum tampak berwarna merah
(6328 A° ). Laser helium-neon ini merupakan laser gas yang pertama, diciptakan oleh Ali
Javan dkk. dari Bell Laboratories pada tahun 1961. Untuk penjelasan laser gas secara
umum laser helium-neon ini dapat diambil sebagai contoh.
S0, karena
helium itu mendapatkan energi untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi seperti
S0 dan
S1 dari konfigurasi elektron 1s2s. Begitu atom helium tereksitasi ke tingkattingkat itu ia tak dapat lagi
balik ke tingkat dasar, suatu hal yang dilarang oleh aturan
seleksi radiasi.
Suatu hal kebetulan bahwa beberapa tingkat energi yang dimiliki atom neon hampir
sama dengan tingkat energi atom helium. Akibatnya transfer energi antara kedua jenis
atom itu sangat terbolehjadi melalui tumbukan-tumbukan . Pada gambar 5 dapat dilihat
P1,
P0
3
P1 ,
Oleh karena aturan seleksi memperbolehkan transisi dari tingkat-tingkat energi ini
Laser yang dihasilkan akan memiliki intensitas yang paling jelas di panjang
gelombang 6328 A° tadi. Sebetulnya pancaran laser He-Ne yang terkuat berada di 11523
A° (infra merah dekat) yang ditimbulkan oleh transisi dari satu di antara 4 tingkat di 2p
10 tingkat energi di 2p
5
3p.
Sistem laser ini berbentuk tabung gas silindris dengan panjang satu meter dan
diameter 17 mm. Kedua ujung tabung ditutup oleh dua cermin pantul yang sejajar, disebut
cermin Fabry - Perot, sehingga tabung gas ini sekaligus berfungsi sebagai rongga resonansi
optisnya.
sumber tegangan tinggi untuk menimbulkan lucutan dalam tabung. Tekanan He dan Ne
dalam tabung adalah sekitar 1 torr dan 0,1 torr, dengan kata lain atom He kira-kira 10 kali
lebih banyak dibandingkan dengan atom Ne. Cacah He yang lebih banyak ini mampu
mempertahankan inversi populasi secara terus menerus, sehingga laser yang dihasilkan
juga bersifat kontinu, tidak terputus-putus sebagai pulsa seperti pada laser ruby. Sifat
kontinu ini merupakan keunggulan laser gas dibanding laser ruby. Laser yang kontinu amat
televisi.
Efisiensi laser He-Ne ini juga rendah, hanya sekitar 1 persen, keluaran lasernya
hanya berorde miliwatt. Sedangkan laser CO2 dapat menghasilkan laser kontinu berdaya
seperti Laser Science Inc. misalnya, mengembangkan laser cairan yang dipompanya secara
optis oleh sebuah laser nitrogen. Cairan yang dipakai adalah zat warna yang dilarutkan
dalam pelarut semacam metanol, dsb. Konsentrasi larutan kira-kira 0,001 Milar. Contoh
larutan ini adalah LD-690 yang menghasilkan laser merah ( 6960 A° ) dan Coumarin-440
yang menghasilkan laser ungu ( 4450 A° ). Jenis larutan dapat diubah-ubah sesuai dengan
warna yang dikehendaki.
Laser ini juga disebut laser injeksi, karena pemompaannya dilakukan dengan injeksi
arus listrik lewat sambungan PN semikonduktornya. Jadi laser ini tidak lain adalah sebuah
Laser semikonduktor yang pertama diciptakan secara bersamaan oleh tiga kelompok pada
tahun 1962. Mereka adalah R.H. Rediker dkk. (Lincoln Lab, MIT), M.I. Nathan dkk.
(Yorktown Heights, IBM) dan R.N. Hall dkk. (General Electric Research Lab.). Diodediode yang digunakan
adalah galiun arsenida-flosfida GaAsP (sinar-tampak merah).Kristal no. 4/Juni/1991 9
Proses laser jenis ini mirip dengan kerja LED biasa. Pancaran fotonnya disebabkan
oleh bergabungnya kembali elektron dan lubang (hole) di daerah sambungan PN-nya.
Bahan semikonduktor yang dipakai harus memiliki gap energi yang langsung, agar dapat
melakukan radiasi foton tanpa melanggar hukum kekekalan momentum. Oleh sebab itulah
laser semikonduktor tidak pernah menggunakan bahan seperti silikon maupun germanium
yang gap energinya tidak langsung. Dibandingkan dengan LED, laser semikonduktor
Yang pertama, bahannya harus diberi doping banyak sekali sehingga tingkat energi
Fermi-nya melampaui tingkat energi pita konduksi di bagian N dan masuk ke bawah
tingkat energi pita valensi di bagian P. Hal ini perlu agar keadaan inversi populasi di
daerah sambungan PN dapat dicapai. Yang kedua, rapat arus listrik maju yang digunakan
haruslah besar, begitu besar sehingga melampaui harga ambangnya. Besarnya sekitar 50
ribu ampere/cm2 agar laser yang dihasilkan bersifat kontinu. Rapat arus ini luar biasa
besar, sehingga diode laser harus ditaruh di dalam kriostat supaya suhunya tetap rendah (
77 K ), jika tidak arus yang besar ini dapat merusak daerah sambungan PN dan diode
jika sambungan PN diberi tegangan maju, daerah ini disebut lapisan aktif. Daerah deplesi
adalah daerah di sekitar sambungan PN yang tidak memiliki pembawa muatan listrik
bebas. Pada saat dilakukan injeksi arus listrik melalui sambungan, elektron-elektron di pita
konduksi pada lapisan aktif dapat bergabung kembali dengan lubang-lubang di pita valensi.
Untuk arus injeksi yang kecil penggabungan ini terjadi secara acak dan menghasilkan
radiasi, proses ini adalah yang terjadi pada LED. Tetapi apabila arus injeksinya cukup
besar, pancaran terangsang mulai terjadi di daerah lapisan aktif. Lapisan ini berfungsi pula
sebagai rongga resonansi optisnya, sehingga laser akan terjadi sepanjang lapisan ini.
Pelapisan seperti yang dilakukan pada cermin di sini tidak diperlukan lagi karena bahan
diode sendiri sudah mengkilap (metalik), cukup bagian luarnya digosok agar dapat
memantulkan sinar yang dihasilkan dalam lapisa aktif. Kelemahan sistem laser ini adalah
sifatnya yang tidak monokromatik, karena transisi elektron yang terjadi bukanlah antar
tingkat energi tapi antar pita energi, padahal pita energi terdiri dari banyak tingkat energi.Kristal no.
4/Juni/1991 10
dipisahkannya adalah tipe P dan N dari substrat yang sama, ayitu misalnya GaAs tadi. Tipe
P GaAs biasanya diberi doping seng ( Zn ) dan tipe N-nya dengan doping telurium
yang bergabung dengan lubang di lapisan aktif, kebanyakan dari mereka berdifusi jauh
masuk ke dalam daerah P sebelum bergabung kembali dengan lubang-lubang. Efek difusi
inilah yang menyebabkan besarnya rapat arus listrik yang dibutuhkan dalam proses kerja
laser semikonduktor. Tetapi besarny rapat arus listrik ini dapat diturunkan dengan cara
membatasi gerakan elektron yang diinjeksikan itu disuatu daerah yang sempit, agar mereka
tidak berdifusi kemana-mana. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat sambungan
heterojunction. Heterjunction yang apling umum dipakai adalah sambungan antara GaAs
dan AlGaAs. GaAs memiliki gap energi yang lebih sempit, sehingga bila ia dijepit oleh dua
daerah AlGaAs bertipe P dan N, elektron-elektron yang diinjeksikan dari daerah N dan
lubang-lubang dari daerah P akan bergabung di GaAs ini, jadi GaAs berfungsi sebagai
Laser heterojunction GaAs - AlGaAs dapat bekerja secara kontinu pada suhu
kelemahannya. Yang paling nyata adalah dimensi ukurannya, yaitu hanya sekitar 0,1 x 0,1
x 1,25 mm, sehingga amat cocok untuk peralatan yang dapat dibawa-bawa. Keunggulan
lainnya adalah fleksibilitas gap energi bahan-bahan yang dipakai. Lebar gap dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan, yang berarti orang dapat memilih panjang gelombang laser yang
dihasilkannya. Misalnya, substrat indium fosfida ( InP ) yang dipakai pada laser InGaAsP,
laser yangdihasilkan dapat diatur berpanjang gelombang sekitar 1,3 atau 1,55 mikrometer,
panjang gelombang dimana gelombang elektromagnetik paling sedikit diserap oleh bahan
serat optik. Hal ini membuat laser InGaAsp menjadi pilihan yang tepat untuk komunikasi
Ada tiga jenis laser yang layak disebutkan disini. Sekarang ini ketiganya sedang
dikembangkan karena dinilai memiliki potensi untuk memenuhi harapan manusia, yaituKristal no.
4/Juni/1991 11
laser yang kuat dan berefisiensi tinggi. Mereka adalah laser sinar -X, laser elektron bebas
dan laser uap logam. Penulis akan membahasnya satu per satu pada edisi KRISTAL yang
akan datang.
Rujukan :
2. The Story of the LASER, J.M. Carroll, FP Dutton & Co, Inc., 1970
http://tan.awardspace.com/pubi/Laser.PDF
Apakah prosedur ini dapat digabung dengan prose-dur kosmetik medik lainnya?
Prosedur laser rejuvenation non ablative ini bisa diga-bung dengan prosedur kosmetik medik lainnya seperti injeksi toksin botulinum (botox),
chemical peel, percutaneous collagen induction (dermalpunch) dan mikrodermabrasi apabila diperlukan.
Carbondioxide Laser (Laser CO2) Skin Resurfacing (Fractional CO2) Chemical Peels
http://www.surabaya-skincentre.com/index.php?sec=layanan&lyn=10&lang=
Cara kerja
Macam-macam laser
Terdapat beberapa jenis laser yang umum digunakan untuk perawatan kecantikan khususnya di
Indonesia, diantaranya :
1. Fractional CO2
Laser Fractional CO2 adalah laser yang menggunakan teknologi fractional carbon dioxide
(SmartXide DOT) untuk mengatasi masalah jaringan parut (skar) dan kerut-kerut karena penuaan
kulit. Sinar laser yang dihasilkan oleh alat ini secara akurat melakukan pengangkatan kulit lapis
perlapis dan mampu merangsang pembentukan kolagen baru dengan cara memberi panas
hanya pada kedalaman dan area kulit yang tertimpa sinar laser (teknologi SmartXide DOT).
Biasa digunakan untuk peremajaan kulit, mencerahkan kulit serta mengatasi masalah kulit
lainnya seperti keriput, pigmentasi, tumor jinak, jerawat, kutil dan bekas luka.
2. Nd YAG
Teknik laser ini sangat baik digunakan untuk menghilangkan bulu-bulu atau rambut yang yang
tumbuh pada area-area tertentu seperti di ketiak, area bikini, diatas bibir (kumis), di lengan dan
tungkai.
3. Q Switched Nd YAG
Laser pigmen (Q-switch Nd:YAG laser) digunakan untuk mengatasi kelainan pigmentasi pada
kulit karena photoaging seperti lentigo senilis, freckles, tanda lahir berupa bercak hitam
keabuan/kecoklatan dan juga dapat menghilangkan tattoo pada tubuh.
Fungsi
Perlu diperhatikan
Bagi Anda yang ingin melakukan perawatan ini, carilah klinik yang terpercaya dengan dokter
dan staf yang sudah terlatih dan berpengalaman.
Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Tanyakan indikasi dan kontradiksi dari perawatan tersebut serta jenis perawatan yang boleh
atau harus dihindari saat Anda menstruasi.
Hindari melakukan perawatan laser hair removal jika Anda sedang melakukan
perawatan tanning buatan dengan alat spray atau lotion.
Perempuan hamil dan menyusui, memiliki masalah kulit seperti kanker kulit, sensitif dengan
sinar ataupun habis terbakar sinar matahari, tidak dianjurkan untuk melakukan terapi laser.
Setelah melakukan terapi ini, hindari paparan sinar matahari langsung. Selalu
gunakan sunblock minimal SPF 30 atau sesuai dengan yang dianjurkan dokter klinik. Jangan
pula menggunakan riasan apapun setidaknya selama 5 hari setelah perawatan.
http://www.conectique.com/tips_solution/beauty/skin_care/article.php?article_id=8096