Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bronchopneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi pernafasan atas yang menjadi
perhatian dunia, baik di Negara maju maupun Negara berkembang, terutama penyakit
brochopneumonia pada anak, karena akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Insiden
penyakit ini pada negara berkembang mencapai 30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun
dengan resiko kematian yang tinggi, sedangkan di Amerika, menunjukkan angka 13% dari
seluruh penyakit infeksi pada anak di bawah umur 2 tahun (Bradley et.al., 2011).
WHO memperkirakan setiap tahunnya penyakit Bronchopneumonia berperan dalam I
juta kasus penyakit pernafasan yang mematikan, kebanyakan terjadi di Negara berkembang
seperti Afrika, Asia, India dan Indonesia. Bronchopneumonia merupakan penyakit infeksi
yang banyak menyerang bayi dan anak balita bahkan orang dewasa sekalipun. Menurut
laporan WHO, sekitar 800.000 hingga 1 juta orang meninggal dunia tiap tahun akibat
pneumonia. Bahkan UNICEF dan WHO menyebutkan pneumonia sebagai penyebab
kematian anak balita tertinggi, melebihi penyakit-penyakit lain seperti campak, malaria, serta
AIDS. Kejadian Bronchopneumonia pada masa balita berdampak jangka panjang yang akan
muncul pada masa dewasa yaitu dengan penurunan fungsi ventilasi paru. Sehingga sampai
sekarang Bronchopneumonia masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Kejadian Bronchopneumonia pada anak di Indonesia berkisar antara 10% – 15% /tahun.
Perkiraan angka kematian Bronchopneumonia secara nasional ialah 6 per 1.000 anak atau
berkisar 150.000 balita per tahun.
Angka prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Indonesia tahun 2013 adalah
4,5% dengan insiden kejadian 1,8% Lima provinsi yang mempunyai insiden dan prevalensi
pneumonia tertinggi untuk semua umur adalah Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan (RISKESDAS, 2014). Angka kejadian
Pneumonia di DKI. Jakarta terdapat 4,24% kasus (KEMENKES,2016)
Bronkopneumonia adalah suatu peradangan pada parengkim paru yang meluas sampai
bronkoli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara
penyebaran langsung melalui hematogen sampai ke bronkus (Smeltzer & Suzanna, 2002)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran nyata aplikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
Bronchopneumonia
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep dasar penyakit Bronchopneumonia
b. Merumuskan dan memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
pasien tentang penyakit Bronchopneumonia
c. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan Bronchopneumonia
d. Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan Bronchopneumonia
e. Mengidentifikasi factor pendukung dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan Bronchopneumonia

Anda mungkin juga menyukai