Anda di halaman 1dari 4

Biografi Dr.

Benjamin Carson (Dokter Bedah Otak


Terbaik di Dunia)

Ceritanya dimulai saat Dr. Benjamin Carson (Benny) duduk di bangku SD. Saat SD dia
"sangat bodoh". Setiap ulangan matematika dia selalu mendapat nilai "F". Well, Nilai F ini
setara dengan nilai 0 di Indonesia. Teman-teman sekelas Benny selalu mengejek Benny.
Bahkan ada seorang teman Benny yang dengan terang-terangan mengejek Benny dengan
mengatakan "You're the dumbest kid in the world, Benny!". Tentu saja Beny yang waktu itu
masih kecil tidak bisa menahan emosi akhirnya Benny memukul anak yang mengejeknya
tadi. Kebetulan anak yang dipukul Benny adalah anak berkulit putih. Otomatis tanpa
menelusuri akar permasalahannya, kepala sekolah langsung menyalahkan Benny dan
memanggil ibunya kesekolah. Mengetahui nilai Benny yang jelek dan ulah Benny ini,
akhirnya ibunya menasehatinya begini :

Ibu : Apa yang terjadi Benny? nilaimu tidak sejelek ini ketika di Boston.
Benny : Di Boston sangat mudah, sedangkan disini aku disuruh melakukan banyak hal.
Ibu : Kamu tidak ditakdirkan untuk gagal, kamu harus bisa mengendalikan emosimu.
Benny : Mereka mengejekku bodoh, ibu.
Ibu : Kamu harus bisa meningkatkan prestasimu, ibu yakin kamu pasti bisa.
Benny : Tapi aku sangat bodoh, ibu.
Ibu : Tidak, kamu tidak bodoh! kamu anak yang pandai. Dengarkan aku, kamu hanya belum
menggunakan kepandaianmu. Jika kamu terus-terusan seperti ini, kamu akan menghabiskan
seluruh hidupmu mengepel di lantai pabrik. Itu pasti bukan kehidupan yang kamu inginkan.
Dan itu juga bukan kehidupan yang diinginkan Tuhan untukmu, Benny.

Saat itu Benny mulai belajar dirumah, tapi saat belajar dia menemukan kata-kata sulit yang
tidak bisa dibacanya. Akhirnya dia bertanya pada ibunya. Padahal ibunya sebenarnya adalah
wanita buta huruf yang tidak bisa membaca dan menulis. Kita tahu bahwa di detroit tingkat
pendidikan bagi orang kulit hitam keturunan African-American sangat rendah. Akan tetapi
ibu Benny tidak ingin mengecilkan hati Benny. Alhasil ibunya pun selalu berpura-pura
matanya rabun sudah tua sehingga tidak bisa membaca tulisan kecil-kecil di buku saat Benny
bertanya pada ibunya. Sebenarnya ibu Benny sangat-sangat khawatir kalau Benny dan Curtis
(kakak Benny) akan bernasib sama seperti ibunya menjadi pembantu yang hanya bisa
mengepel di lantai. 
Sampai pada suatu hari, Ibu Benny bekerja sebagai pembantu rumah tangga dirumah seorang
Profesor bernama Prof. Burkett. Saat membersihkan rumah Prof. Burkett, ibu Benny melihat
banyak sekali buku di perpustakaan pribadi milik Prof. Burkett. Saking penasarannya,
akhirnya ibu Benny bertanya begini "Maaf Prof. Burkett, apakah anda membaca semua buku
yang ada di perpustakaan ini?". Dan [rof. Burkett pun menjawab "Ya tentu saja saya hampir
membaca semua buku koleksi saya ini".Mendengar jawaban tersebut, akhirnya ibu Benny
pun menemukan ide untuk mendidik anak-anaknya agar bisa sepintar Prof. Burkett. Caranya
yaitu dengan menyuruh kedua anaknya membaca banyak buku.

Sampai dirumah, ibu Benny mulai mneceramahi Benny dan Curtis tentang dua peraturan baru
yang harus mereka taati selama dirumah. Peraturan pertama, setiap satu minggu mereka
minimal harus membaca minimal dua buku, dan mereka harus membuat laporan tertulis
tentang buku yang mereka baca serta harus mempresentasikan laporan tersebut secara lisan
kepada ibunya setiap akhir pekan. Peraturan kedua, Benny dan Curtis dilarang terlalu banyak
menonton TV. Mereka hanya boleh menonton dua program TV yaitu program kuis yang bisa
menambah wawasan mereka. Tentu saja pada awalnya Benny dan Curtis menolak karena TV
adalah hiburan bagi mereka berdua, akan tetapi ibunya langsung mengomel sambil membawa
sandal dengan berkata begini : 

"Kenapa kalian menghabiskan waktu kalian untuk menonton TV? Jika kalian
menggunakan waktu kalian untuk mengembangkan talenta yang diberikan Tuhan pada
kalian, maka suatu hari nanti orang-orang akan melihat kalian berdua masuk TV!"

Sejak saat itu, Benny dan Curtis mulai rajin mengunjungi perpustakaan umum dan meminjam
dua buah buku setiap minggu. Awalnya Benny merasa terpaksa membaca buku-buku
tersebut, tapi akhirnya dia menjadi terbiasa bahkan menjadi ketagihan membaca buku.
Dengan membaca banyak buku, Benny bisa mengembangkan daya imajinasinya serta
menambah daftar vocabulary sulit dalam buku-buku yang dia baca. Bahkan berkat hobinya
membaca buku itulah, dia menjadi mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Salah satu
contoh adalah ketika Benny menemukan sebuah batu aneh di jalanan. Dia penasaran batu apa
itu. Akhirnya dia pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku tentang batu-batuan. Dan
ternyata batu itu adalah batu obsidian. Saat pelajaran Geografi, kebetulan guru Benny
bertanya bagaimana batu obsidian terbentuk. Semua murid dikelas tidak bisa menjawab,
akhirnya Benny mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan guru geografinya dengan
benar. Semua teman dan gurunya terkejut karena Benny si "Bodoh" bisa menjawab
pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh murid-murid lainnya.

Peningkatan prestasi Benny juga terjadi di kelas bahasa inggris. Guru bahasa inggris
disekolah Benny selalu mengadakan Spelling Bee dan menyuruh semua murid untuk mengeja
kata-kata sulit seperti kata-kata "Saunter", "Lacquer", "Perpetuate", "Magtitude", dsb. Kata-
kata tersebut sangat sulit bagi anak-anak level SD dan SMP, akan tetapi kata-kata tersebut
tidak sulit bagi Benny karena dia sering menjumpai kata-kata tersebut di buku-buku yang dia
baca. Tak heran jika di akhir semester dia memenangkan lomba Spelling Bee dan menjadi
salah satu murid terbaik dan berprestasi di sekolahnya. Akan tetapi saat menerima
penghargaan sebagai murid berprestasi, dia mendapat perlakuan rasis dari kepala sekolahnya.
Kepala sekolah menghina Benny di depan umum sambil berkata seperti ini :

"Sebelum Benjamin duduku, saya punya beberapa patah kata untuk disampaikan.
Benjamin adalah anak dari keluarga African-American. Dia bahkan tidak punya ayah
dalam hidupnya. Dia datang kesekolah ini dengan banyak ketidakberuntungan. Tidak ada
alasan bagi kalian semua untuk tidak bisa melakukan yang lebih baik darinya.
Seharusnya kalian malu!"

Mendengar pidato yang rasis tersebut tentu saja ibu Benny tidak terima. Akhirnya ibu Benny
memindahkan Benny kesekolah khusus orang kulit hitam yang bisa menghargai prestasi
Benny secara sportif tanpa rasisme.
Setelah lulus dari SMA pada tahun 1969, Benny berhasil masuk falkutas kedokteran disalah
satu kampus top dunia yaitu Yale University. Benny harus berusaha dan belajar keras untuk
lulus dari falkutas kedokteran karena kuliah di Yale University sangat kompetitif dan sulit.
Saat dia merasa kesulitan belajar, dia menumbuhkan semangat belajarnya dengan selalu
mengingat ibunya yang berjuang dan bekerja keras agar bisa sekolah waktu kecil dulu.
Akhirnya Benny berhasil lulus dengan cumlaude.

Pada tahun 1979, dia melamar menjadi dokter magang di rumah sakit paling terkenal di
Amerika yaitu John Hopskin Hospital yang terletak di kota Maryland. Tentu saja tidak mudah
untuk lolos seleksi agar bisa magang di rumah sakit terkenal itu. Ada sekitar 125 pelamar
yang ingin magang di rumah sakit tersebut, akan tetapi hanya 2 orang yang akan terpilih.
Semua pelamar akan di wawancarai apakah mereka layak untuk magang di RS tersebut. Ada
suatu hal yang membuat pewawancara takjub ketika mendengar jawaban Benny.
Wawancaranya seperti ini :

Dokter Senior : Kenapa anda memutuskan untuk menjadi dokter otak?


Benny : Karena otak adalah sebuah keajaiban. Apakah anda percaya pada sebuah
keajaiban? Tidak banyak dokter percaya pada keajaiban. Tidak ada banyak keyakinan
(agama) di kalangan para ilmuan (maksutnya banyak kalangan ilmuan barat yang atheist).
Kebanyakan dari kamu hanya mempelajari laporan, dan memeriksa tubuh manusia. Itu
semua sangat nyata dan solid. Tapi faktanya adalah masih ada banyak hal yang tidak bisa
kami jelaskan. Saya yakin kita semua mampu melakukan sebuah keajaiban melalui otak. Dan
saya juga percaya kita semua diberi bakat dan keahlian yang luar biasa oleh
Tuhan.Contohnya lihat saja Handel, bagaimana Handel bisa menciptakan musik klasik
seperti "Messiah" hanya dalam waktu 3 minggu? itu semua berasal dari otak. Otak adalah
sumber inspurasi untuk mencapai sesuatu yang luar biasa!
Dokter Senior : Apakah anda suka musik klasik?
Benny : Ya, sangat suka sekali
Dokter Senior : Saya juga sangat menyukainya, saya pikir kita akan cocok.

Akhirnya Benny lolos seleksi dan mulai magang di rumah sakit John Hopskin. Dia
merupakan satu-satunya dokter berkulit hitam yang berhasil magang di salah satu rumah sakit
bergengsi di dunia. Akan tetapi (lagi-lagi) ada orang bodoh yang melakukan tindakan
rasisme. Ada seorang dokter senior yang meremehkan bahkan menghina Benny hanya karena
Benny orang negro, namun Benny tidak marah dengan ejekan itu karena dia sudah belajar
mengendalikan emosinya.

Saat magang, ada pasien yang mengalami pendarahan otak gara-gara terkena pukulan tongkat
baseball. Waktu itu tidak ada dokter senior yang jaga malam hari, sedangkan Benny tidak
boleh mengoperasi pasien itu tanpa ada pengawasan dan ijin dari dokter senior. Pasien itu
akan meninggal jika tidak segera ditolong. Akhirnya Benny nekat mengoperasi pasien
tersebut tanpa pengawasan dokter senior. Untungnya operasi yang dilakukan Benny berhasil,
akan tetapi dia tetap dipanggil ke kantor dokter senior karena melakukan operasi tanpa
pengawasan. Awalnya Benny yakin dia akan dipecat, tapi ternyata dokter senior itu menilai
tindakan Benny adalah tindakan yang sangat tepat.

Berkat kinerja yang sangat baik sewaktu magang, akhirnya Benny diangkat sebagai dokter
tetap di rumah sakit John Hopskin. Benny mulai mengoperasi pasien-pasien dengan penyakit
serius seperti epilepsi yang mengharuskan Benny melakukan operasi hemispherectomy pada
gadis kecil bernama Cyntia.Operasi besar pertama yang dilakukan oleh Benny ini sukses
sehingga dia diliput oleh media nasional Amerika.

Berita tentang kehebatan Benny sebagai dokter bedah otak terdengar sampai seluruh dunia,
hingga suatu hari Benny didatangi oleh pasangan suami istri dari jerman yang mempunyai
anak kembar siam. Mereka meminta tolong pada Benny untuk memisahkan bayi kembar siam
mereka dengan selamat. Di era itu tidak ada dokter yang bisa memisahkan bayi kembar siam
dengan selamat, Benny menerima tawaran tersebut. Meskipun Benny sangat jenius, tentu saja
tetap tidak mudah untuk mengoperasi bayi kembar siam.

Jadi sebelum operasi yang sangat besar ini dimulai, Benny belajar dan mencari solusi dari
buku, bahkan dengan imajinasinya Benny bisa menemukan solusi dari permainan bilyar dan
keran air. Dari proses researchnya itulah, akhirnya Benny memutuskan menggunakan metode
operasi dengan mengehentikan jantung bayi untuk sementara waktu. Satu hari sebelum
operasi dimulai, 30 orang dokter melakukan gladi bersih dan latihan. Benny yang memimpin
30 orang dokter tersebut. 

Pada tanggal 5 september 1987, operasi yang sangat besar ini dilakukan. Banyak media TV
dan surat kabar dari seluruh dunia datang untuk meliputi operasi yang sangat fenomenal di
tahun itu. Operasi yang memakan waktu yang sangat lama itu akhirnya berhasil. Bayi kembar
siam asal jerman itu berhasil dipisahkan dengan selamat. Keberhasilan dokter Benny dalam
operasi besar ini membuat dia terkenal sebagai dokter terbaik di dunia tahun 80-an. Semua
TV di dunia meliputinya. Akhirnya Cita-cita ibu Benny untuk melihat anaknya masuk TV
kesampaian juga. Siapa sangka Benny yang dulu selalu di ejek teman-temannya sebagai "The
dumbest kid in the world" sekarang justru menjadi "The smartest doctor in the world".

Anda mungkin juga menyukai