Thailand adalah sebuah negara Monarki Konstitusional yang terletak di Asia Tenggara. Dengan sistem
pemerintahan Monarki Konstitusional tersebut, Kepala negara Thailand adalah seorang Raja dan Kepala
Pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri. Luas wilayah Thailand adalah sebesar 513.120 km2
dengan jumlah penduduknya adalah sebanyak 68.615.858 jiwa (2018). Mayoritas penduduk Thailand
adalah etnis Thai dan beragama Buddha.
Secara astronomis, Thailand terletak di antara 5°-21° LU dan 97°-106° BT. Negara yang nama lokalnya
disebut Mueang Thai ini secara geografis berbatasan dengan Laos dan Kamboja di sebelah Timurnya
sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Myanmar dan Laut Andaman. Di sebelah Selatan,
Thailand berbatasan dengan Malaysia dan Teluk Siam. Sebelumnya, Negara Thailand ini dikenal juga
dengan sebutan Negara Siam.
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Jenderal PRAYUT Chan-ocha (sejak 25 Agustus 2014)
Ibukota : Bangkok
Agama : Buddha 94.6%, Islam 4.3%, Kristen 1%, Lain-lain <0.1% (2015)
Kode Telepon : 66
2.PER-EKONOMIAN THAILAND
Di bidang perekonomian, Thailand memiliki pendapatan domestik bruto atau PDB sebesar USD.
1,235 triliun dengan pendapatan perkapitanya sebesar USD. 17.900,- pada tahun 2017. Infrastruktur
Thailand berkembang dengan sangat baik dengan kebijakan-kebijakan pro-investasi sehingga banyak
perusahaan yang menanamkan modalnya di negeri gajah putih tersebut. Dua pertiga PDB Thailand
adalah berasal dari ekspor komoditas keluar negeri. Produk-produk yang diekspor oleh Thailand
diantaranya seperti produk otomotif, produk elektronik, komoditas agrikultur dan produk-produk
pengolahan bahan makanan. Pertumbuhan ekonomi Thailand adalah sebesar 3,9% di tahun 2017.pada
umumnya,mata pencaharian penduduk thailand bergerak di sektor
pertanian,kehutanan,pertambangan,industri.hasil pertanianya adalah beras.hasil kehutanannya adalah
kayu jati.sektor pertambanganya adalah timah dan mangan.
Berbicara tentang pendidikan di thailand, tak jauh berbeda dengan indonesia. Sama halnya dengan
indonesia, merekapun menganut sistem wajib belajar 9 tahun. Pendidikan dapat ditempuh di sekolah
formal dan non formal. Untuk sekolah formal terdiri atas pendidikan dasar dan pendidikan tinggi.
Sedangkan untuk pendidikan non formal terdiri atas sertifikat kejuruan, program course sekolah
kejuruan dan program kelompok.
Sistem pendidikan di thailand, ditekankan pada bentuk sains dan teknologi. Pencanangan sistem ini
dirancang agar perkembangan produk unggul semakin banyak, seperti ayam bangkok, jambu bangkok,
dll. Thailand lebih menonjolkan industri pariwisata yang harus didukung dengan produk-produk ungulan
hasil dari olahan teknologi, yang memungkinkan dapat menarik banyak turis asing datang ke thailand,
sehingga dapat meningkatkan anggaran negara mereka.
Berbagai ketidakmerataan ekonomi dan politik di Thailand merupakan kondisi-kondisi yang saling
memperkuat satu sama lain yang telah diakibatkan dari cara para elit di dalam menangkap hasil dari
pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pemeliharaan atas hak-hak istimewa ini menghasilkan satu struktur
politik yang bersifat eksklusif dan didominasi oleh para elit yang otoriter. Melalui periode panjang
dengan pertumbuhan ekonomi cepat yang bermula pada tahun 1950-an, rezim otoriter mendominasi,
mempromosikan kapitalisme serta mengembangkan kapitalis dan kelas-kelas menengah, sementara
membatasi hak-hak politik pada saat yang sama. Pertumbuhan ekonomi mengurangi kemiskinan tetapi
tingkat ketidakmerataan tetap tinggi. Oleh karena itu, meskipun pertumbuhan ekonomi secara garis
besar telah membawa keuntungan, kelas kapitalis dan para mitranyalah yang berhasil menangkap
keuntungan dari pertumbuhan ekonomi.
Pola eksploitasi dan ketidaksetaraan ini telah ada untuk waktu yang lama. Pada kenyataannya, para
peneliti telah memperoleh data yang serupa dengan yang dijadikan referensi selama beberapa dekade.
Pada tahun 1960, Bell mengidentifikasi tansfer-transfer berlebih yang besar dari daerah timur laut yang
miskin, membuat daerah tersebut tidak berkembang karena para produsen dieksploitasi dengan gaji
yang rendah dan hasil penjualan produk pertanian yang kecil. 1Tiga dekade kemudian, Teerana
menyimpulkan bahwa meskipun kemiskinan telah berkurang, hal ini tidak membantu mempersempit
kesenjangan pendapatan dan menunjukkan bahwa ketidaksetaraan di Thailand tergolong tinggi ketika
dibandingkan dengan ekonomi-ekonomi Asia lainnya.
Negara yang terkenal akan gajah dan tarian khasnya ini termasuk kedalam negara Asia Tenggara yang
menjadi negara dengan destinasi wisata terbaik. Karena,
Inilah yang menyebabkan Thailand masih sulit jika dikatakan negara maju.