Letak, Luas, Batas Wilayah, Keadaan Alam, dan Keadaan Penduduk Timor Leste
Nama Asli : Republik Demokratik Timor Leste
Ibu Kota : Dili
Bentuk Negara : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Sebelum merdeka pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Leste merupakan salah satu
provinsi di Indonesia. Timor Leste disebut juga Timor Lorosae yang artinya tanah
matahari terbit.
Secara geografis, Timor Leste terletak di bagian timur Pulau Timor. Daerah Timor Leste
juga mencakup Pulau Kambing dan Kantong Ambeno dengan luas wilayah 14.874 km2.
b. Keadaan alam
Timor Leste beriklim tropis. Bagian sebelah selatan memiliki curah hujan yang lebih
tinggi daripada daerah lain. Namun demikian, daerah selatan memiliki musim kemarau
yang lebih panjang daripada daerah lain.
c. Keadaan penduduk
Jumlah penduduk Timor Leste sekitar 885.000 jiwa. Mereka terdiri dari berbagai
bangsa. Terdapat sekitar 15 kelompok suku bangsa di negara ini, termasuk Indonesia
dan Cina.
Kegiatan ekonomi utama penduduk Timor Leste adalah pertanian. Hasil utamanya
adalah jagung, beras, singkong, millet, dan ubi. Jagung merupakan hasil pertanian
utama. Penduduk Timor Leste juga melakukan usaha di bidang perkebunan. Hasilnya
antara lain kopi, kelapa, cengkeh, dan kayu cendana.
Penduduk Timor Leste masih mengenal sistem barter. Sistem ini terutama dilakukan
penduduk yang tinggal di daerah pelosok.
Keadaan iklim di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dikenal dengan 2 (dua) musim,
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada Bulan Juni–September arus angin
berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan
musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember-Maret arus angin banyak
mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi
musim hujan.
Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan
pada bulan April – Mei dan Oktober – Nopember walaupun demikian mengingat Nusa
Tenggara Timurdekat dengan Australia, arus angin yang banyak mengandung uap air
dari Asia dan Samudera pasifik sampai di wilayah NTT kandungan uap airnya sudah
berkurang yang mengakibatkan hujan di wilayah ini berkurang. Hal inilah yang
menjadikan Provinsi ini sebagai wilayah yang tergolong kering dimana hanya 4 (empat)
bulan (Desember s/d Maret) yang keadaannya relatif basah dan 8 (delapan) bulan
sisanya relatif kering, dengan suhu udara rata-rata maksimum 30 sampai 36 derajat
celcius dan suhu minimum 21 derajat celcius sampai 24,5 derajat celcius, serta curah
hujan rata-rata 1.164 mm/tahun yang berbeda pada tiap daerah, yaitu: Wilayah Flores
bagian barat, meliputi Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Ngada merupakan
daerah yang cukup basah, karena curah hujan rata–ratanya lebih tinggi dari rata–rata
total yaitu 3. 849 mm/tahun, sehingga sangat cocok untuk pengembangan kawasan
pertanian dan perkebunan yang berumur pendek.
Timor Leste mempunyai Universitas Nasional Timor Leste. Sejak kedatangan Portugis,
jumlah sekolah meningkat dari 50 menjadi lebih dari 800. Di negara ini terdapat pula empat
perguruan tinggi.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dalam pendidikan ini saya akan jelaskan mengenai bagaimana kehidupan pendidikan masyarakat
di Timur Leste terlebih khusus di daerah viqueque, bagaimana respon masyarakat akan
pendidikan,bagaimana pemerintah memotivasi anak-anaknya untuk bersekolah,usaha-usaha
pemerintah dalam meningkatkan pendidikan bagi anak-anak dan respon serta tanggapan dan
motivasi pemerintah setempat untuk mengembangkan pendidikan masyarakat setempat.
Pendidikan yang di terapakan di Timor Leste sangat mengalami masalah yang serius harus di
perhatikan pesan terutama di distrik viqueque,banyak guru-guru yang antusias untuk membina
anak-anak untuk menjadi pribadi dan karakter subjek didik agar mampu menguasai pengetahuan
dan memperoleh wawasan yang belum di dapat di lingkungan sehari-Nya.
Namun banyak masalah yang masih membatasi pendidikan anak di daerah setempat terutama
tentang ekonnomi keluarga,pengetahuan dan pendidikan yang minim kadangkalah membuat
anak mengalami kehilangan pendidikan, wilaya istruktur yang belum baik kadang menghambat
perjalanaan pendidikan anak untuk ke sekolah sehingga banyak anak terkadang berhenti sekolah
dan menjalani hidup dengan cara dan keinginan keluarganya seperti pada salah satu contoh
ilustrasi berikut
Para siswa mengikuti pelajaran di sebuah sekolah yang dikelola oleh Yayasan Christal di
Dili.Almerio Alves baru berusia 15 tahun ketika ia keluar dari sekolah
Dia berasal dari keluarga petani miskin. Banyak waktu luangnya dihabiskan membantu
orangtuanya bekerja di kebun, kumpul kayu bakar, dan mengambil air. Pekerjaan itu membuat
dia tidak bisa belajar.
Tetapi, sejumlah guru di sekolah itu tidak ingin kalau Alves meninggalkan sekolahnya. Suatu
hari, seorang guru matematika memukul kepalanya dengan tongkat karena Alves tidak
mengerjakan PR.
"Akibat kekerasan tersebut membuat kepala saya mengalami bengkak besar selama beberapa
hari," kenang Alves dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Sekarang ia berusia 23 tahun, ia bekerja sebagai sopir taksi di Dili, ibukota Timor Leste. Kini
Alves lebih memilih bekerja daripada bersekolah.
Tidak seperti Alves, Martinha da Costa Pereira Neto berhasil lulus dari sekolah tinggi. Tetapi
sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara, ia harus bekerja dari pada mengejar pendidikan di
universitas karena keluarganya membutuhkan uang tambahan -- penghasilan ayahnya sebagai
guru sekolah dasar tidak mencukupi kebutuhan keluarga.
"Bahkan biaya sekolah saya, orangtua saya harus meminjam uang dari orang lain," katanya
kepada ucanws.com. "Jadi saya memutuskan untuk bekerja, bukan berpikir tentang kuliah."
Dia bergabung dengan sebuah LSM lokal. Tapi setelah ia dipromosikan ke posisi manajemen,
dia menyadari bahwa dia tidak memiliki kemampuan dengan pekerjaannya. Dia berhenti.
Pengalaman Alves dan Martinha ini mewakili sebagian kecil dari masalah dalam sistem
pendidikan di negara mayoritas Katolik itu. Tiga belas tahun setelah merdeka, sistem pendidikan
Timor Leste masih berjuang dengan kebutuhan dasar. Kemiskinan, infrastruktur yang buruk dan
kekurangan guru berkualitas merupakan tantangan utama.
adapun beberapa alasan mengapa pendidikan sangat perluh di tingkatkan di daerah viguegue,dan
mengapa pendidikan itu penting bagi masyarakat setempat agar tidak terjadi seperti pengalaman
di ilustrasi tersebut di atas yang sekarang di terapkan di desa viguegue.
Lewat pendidikan setiap karakter generasi mudah akan dibenahi dan di bentuk menjadi pribadi
yang tau akan tata krama,disiplin hidup cara memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
sehingga mampu membawah perubahan hidup dalam keluarga serta lingkungan.
Pendidikan sebagai sebuah motivasi yang membawah orang pada sebuah perubaha
Dari pendidikan itu kita bisa berubah karakter kita,dan mengubah pola pikiran kita dalam hal
yang positif.