Anda di halaman 1dari 63

PRE PLANNING 1

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA


Pertemuan :1 Tanggal : 1 Mei 2020

A. LATAR BELAKANG
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus pemerintahan, kepentingan masyarakat,
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Republik
Indonesia (Amin, 2015). Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk
mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan. Usaha-
usaha pengorganisasian masyarakat untuk meningkatkan sanitasi lingkungan,
mengendalikan infeksi menular, pendidikan secara individu dalam hal hygiene
peroranga, pelayanan medis, dan perawatan untuk tercapainya diagnosis dan terapi
pencegahan penyakit (Notoatmodjo, 2011).
Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan
keperawatan professional yang merupakan bagian integral dari proses keperawatan
berdasarkan ilmu keperawatan, yang ditujukan langsung kepada masyarakat dengan
menekankan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui upaya peningkatan kesehatan, penyegahan
penyakit,pengobatan, dan rehabilitasi. Proses asuhan keperawatan komunitas ialah
metode asuhan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
bersinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien individu,
keluarga, serta kelompok melalui tahapan pengkajian, penentuan diagnosis,
perencanaan, intervensi,hingga evaluasi keperawatan (Stanhope & Lancaster, 2016)
Setelah menemukan data dari hasil pengkajian masyarakat, selanjutnya adalah
melakukan kegiatan MMD 1 yaitu pertemuan seluruh warga desa / perwakilan
warga untuk membahas hasil survey mawas diri dan merencanakan
penanggulangan masalah kesehatan (Depkes RI, 2017). Tujuan dari MMD 1 dalah
masyarakat dapat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya, sepakat
menganggulangu masalah kesehatan dan menyusun rencana kerja untuk
menanggulangi masalah.
Dari hasil pengkajian terhadap 120 rsponten terkait Covid 19 didapatkan data
sebagai berikut sebagian besar berusia produktif 21-60 tahun (87%), jenis kelamin
laki-laki 80%, pendidikan SMA 40%, pekerjaan wiraswasta 23%, tingkat
kecemasan 49%, ODP 53%, kebersihan rumah 80%, terkena sinar matahari 80%,
penyemprotan desinfektan masih kadang dilakukan 48%, kesadaran masyarakat
periksa kesehatan masih kadang-kadang 58%, pelayanan petugas kurang 37%,
sosialisasi kadang-kadang 56%, pendapatan menurun 73%, bantuan pemerintah
tidak ada dan kadang-kadang 87%, penggunaan masker kadang-kadang dan tidak
19%, berjemur kadang-kadang dan tidak 36%, karantina mandiri kadang dan tidak
pernah 33%, menjaga jarak dan kadang 26%, bertanya tentang ksehatan kadang dan
tidak pernah 50%, perkumpulan kadang dan tidak pernah 89%, pengetahuan
tentang tanda gejala kurang 27%, pengetahuan penerimaan jenazah kurang 47%,
pengetahuan etika batuk kurang 26%, pengetahuan cuci tangan kurang 21%,
pengetahuan penularan covid 19 kurang 31%, bepergian ke luar rumah 82% dan
mengunjungi fasilitas umum 91%.
Diagnose keperawatan yang dapat diambil dari data diatas adalah defisiensi
kesehatan komunitas dan perilaku kesehatan cenderung beresiko. Rencana kegiatan
yang akan dilakukan adalah penyuluhan terkait pengertian, tanda gejala, penyebab
dan pencegahan Covid 19 dan penyuluhan terkait etika batk, penggunaan masker
dan cuci tangan yang tepat kepada masyarakat.

B. RENCANA KEPERAWATAN
a. Diagnosa : defisiensi kesehatan komunitas dan perilaku kesehatan
cenderung beresiko
b. Tujuan umum :
Setelah dilakukan tindakan MMD 1 selama 1 X 60 menit diharapkan masyarakat
dapat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya, sepakat menganggulangi
masalah kesehatan dan menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah.
c. Tujuan khusus :
Masyarakat dapat mengetahui informasi tentang :
1) mengenal masalah kesehatan di wilayahnya
2) menganggulangi masalah kesehatan
3) menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah.
C. RENCANGAN KEGIATAN
a. Metode : Presentasi dan tanyajawab
b. Media dan alat : LCD, Monitor, leptop, sound sistem
c. Waktu dan tempat : Pukul 14.00 di balai desa
D. STARTEGI PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan MMD 1
1 5 menit Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Perkenalan
c. Mengingat kontrak waktu dan tujuan pertemuan
2 15 menit Sambutan-sambutan
a. Kepala desa
b. Ketua kelompok KKN komunitas
3 15 menit Presentasi penyajian data hasil pengkajian
4 20 menit Tanya jawab kesepakatan program yang akan dilakukan
3 5 menit Terminasi
a. Menyampaikan kesimpulan
b. Menyusun kontrak selanjutnya
c. Menjelaskan tujuan kontrak yang akan datang
d. Mengucapkan salam

E. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
2) Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan
3) Kontrak dengan keluarga 1 hari sebelum kegiatan
b. Evaluasi proses
1) Masyarakat dapat menyambut dengan ramah
2) Masyarakat dapat partisipasi aktif selama kegiatan
3) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
c. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan tanya jawab diharapkan masyarakat dapat mengenal masalah
kesehatan di wilayahnya, sepakat menganggulangi masalah kesehatan dan
menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah.
.

MATERI

A. Data Inti
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia
Tabel 3.1 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia (N=120)
Usia Frekuensi (f) Presentasi (%)

21-40 37 30

41-60 68 57

61-80 15 13

Total 120 100

Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan


usia 21-40 sebanyak 37 (30%), berdasarkan usia 41-60 sebanyak 68 (57%),
berdasarkan usia 61-80 sebanyak 15 (13%).
b. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3.2 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (N=120)
Jenis kelamin Frekuensi (f) Presentasi (%)
Laki-laki 96 80
Perempuan 24 20

Total 120 100

Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan


jenis keamin laki-laki sebanyak 96 (80%), perempun sebanyak 24 (20%

c. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan


Tabel 3.3: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan (N=120)
Pendidikan Frekuensi (f) Presentasi (%)
SD 28 23
SMP 21 18
SMA 48 40
PT 18 15
Tidak Sekolah 1 1
Sekolah rakyat 4 3
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan
pendidikan SD sebanyak 28 (23%), pendidikan SMP sebanyak 21 (18%),
pendidikan SMA sebanyak 48 (40%), PT sebanyak 18 (15%), tidak sekolah 1
(1%), sekolah rakyat 4 (3%)
d. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 3.4 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan (N=120)
Pekerjaan Frekuensi (f) Presentasi (%)
Pedagang 7 6
Petani 43 36
Swasta 22 18
Wirausaha 27 23
IRT 9 8
PNS 12 10
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui jumlah responden berdasarkan pekerjaan
pedagang sebanyak 7 (6%) , petani sebanyak 43 (36%), swasta sebanyak 22
(18%), wirausaha sebanyak 27 (23%), IRT sebanyak 9 (8%), PNS sebanyak 12
(10%)

2. Nilai dan kepercayaan anggapan masyarakat tentang wabah covid 19


Tabel 3.5 : Distribusi Frekuensi Responden anggappan masyaratak tentang wabah covid
19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Sangat berbahaya 84 70
Berbahaya 34 28
Kurang berbahaya 2 2
Tidak berbahaya 0 0
Total 120 100

Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bawa jumlah responden yang menjawab
sangat berbahaya terkait angapan masyarakat tentang wabah civid 19 sebanyak 84
(70%), menjawab berbahaya terkait angapan masyarakat tentang wabah civid 19
sebanyak 34 (28%), menjawab kurang berbahaya terkait angapan masyarakat
tentang wabah civid 19 sebanyak 2 (2%),menjawab tidak berbahaya terkait
angapan masyarakat tentang wabah civid 19 sebanyak 0 (0%),
3. Nilai dan kepercayaa masyarakat merasa cemas dengan adanya virus covid 19
Tabel 3.6 : Distribusi Frekuensi RespondenMasyarakat Merasa Cemas Dengan Adanya
Virus Covid 19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 59 49
Sering 30 25
Kadang-kadang 28 23
Tidak pernah 3 3
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bawa jumlah responden yang menjawab
selalu terkait masyarakat merasa cemas dengan adanya covid 19sebanyak 59
(49%), menjawab sering terkait masyarakat merasa cemas dengan adanya covid
19sebanyak sebanyak 30 (25%), menjawab kadang – kadang terkait masyarakat
merasa cemas dengan adanya covid 19sebanyak 28 (23%),menjawab tidak pernah
terkait masyarakat merasa cemas dengan adanya covid 19sebanyak 3 (3%)
4. Sejarah penyakit yang pernah di alami didesa masyarakat seperti penyakit
sekarang
Tabel 3.7: Distribusi Frekuensi RespondenPenyakit Yang Pernah Dialami Di Desa Seperti
Penyakit Sekarang (N=120)
Penyakit Frekuensi (f) Presentasi (%)
Flu burung 12 10
SARS 0 0

MERS 0 0
Tidak ada 108 90

Total 120 100

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab
penyakit Flu burung terkait penyakit yang pernah di alami didesa masyarakat
seperti penyakit sekarang sebanyak 12 (10%), menjawab penyakit SARS yang
pernah di alami didesa masyarakat seperti penyakit sekarang sebanyak 0 (0%),
menjawab penyakit MERS yang pernah di alami didesa masyarakat seperti
penyakit sekarang sebanyak 0 (0%), menjawab penyakit tidak ada yang pernah di
alami didesa masyarakat seperti penyakit sekarang sebanyak 108 (90%),
5. Epidemiologi didesa masayrakat yang sudah terindikasi covid 19
Tabel 3.8: Distribusi Frekuensi Responden Penyakit Yang Pernah Dialami Di Desa Seperti
Penyakit Sekarang (N=120)
Menjawab Frekuensi (f) Presentasi (%)
ODP 64 53
PDP 0 0
Positiv civid 19 1 1
Meninggal 0 0
Sembuh 0 0
Tidak ada 55 46
Total 120 100

Berdasarkan tabel 3.78 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab
ODP terkait didesa masayrakat yang sudah terindikasi covid 19sebanyak 64
(53%), menjawab PDP terkait didesa masayrakat yang sudah terindikasi covid 19
sebanyak 0(0%), menjawab positive covid 19terkait didesa masayrakat yang
sudah terindikasi covid 19 sebanyak 1 (1%), menjawab meninggal terkait didesa
masayrakat yang sudah terindikasi covid 19 sebanyak 0 (0%), menjawab sembuh
terkait didesa masayrakat yang sudah terindikasi covid 19 sebanyak 0 (0%),
menjawab tidak ada terkait didesa masayrakat yang sudah terindikasi covid 19
sebanyak 55 (46%)
B. Sub Sistem
1. Lingkungan Fisik
a. Lingkungan Fisik Terkait Rumah Yang Ditempati Apakah Terpapar
SinarMatahari
Tabel 3.1 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Rumah Yang
Ditempati Apakah Terpapar Sinar Matahari (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 96 80
Sering 20 17
Kadang-kadang 4 3
Tidak Pernah 0 0
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait rumah yang terpapar sinar matahari sebanyak 96
orang (80%), menjawab sering terkait rumah yang terpapar sinar matahari
sebanyak 20 orang (17%), menjawab kadang-kadang terkait rumah yang
terpapar sinar matahari sebanyak 4 orang (3%) dan menjawab tidak pernah
terkait rumah yang terpapar sinar matahari sebanyak 0 orang (0%).
b. Lingkungan Fisik Terkait Selalu Menjaga Kebersihan Lingkungan
Tabel 3.2 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Selalu Menjaga
Kebersihan Rumah (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 96 80
Sering 19 16
Kadang-kadang 5 4
Tidak Pernah 1 1
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait selalu menjaga kebersihan rumah sebanyak 96 orang
(80 %), menjawab sering terkait selalu menjaga kebersihan rumah sebanyak 19
orang (16 %), menjawab kadang-kadang terkait selalu menjaga kebersihan
rumah sebanyak 5 orang (4 %) dan menjawab tidak pernah terkait selalu
menjaga kebersihan rumah 1 (1%)
c. Lingkungan Fisik Terkait Desa Anda Termasuk Padat Penduduk
Tabel 3.3 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Desa Anda Termasuk
Padat Penduduk (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Jarak >10 meter (tidak padat) 68 57
Jarak <10 meter (padat) 52 43
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa jumlah responden terkait desa
yang termasuk padat penduduknya > 10 meter (tidak padat) sebanyak 68 (57
%) dan desa yang termasuk pada penduduknya dengan <10 meter (padat)
sebanyak 52 (43 %)
2. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
1. Pelayanan kesehatan dan sosial terkait di lingkungan masyarakt dilakukan
penyemprotan desinfektan.
Tabel 3.12 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Terkait Di Lingkungan Masyarakt
Dilakukan Penyemprotan Desinfektan (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 29 24
Sering 33 28
Kadang-kadang 58 48
Tidak Pernah 0 0
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait di lingkungan masyarakt dilakukan penyemprotan
desinfektan sebanyak 29 orang (24 %), menjawab sering terkait di lingkungan
masyarakt dilakukan penyemprotan desinfektan sebanyak 33 orang (28%),
menjawab kadang-kadang terkait di lingkungan masyarakt dilakukan
penyemprotan desinfektan sebanyak 58 orang (48 %),menjawab tidak pernah
terkait di lingkungan masyarakt dilakukan penyemprotan desinfektan.sebanyak
0orang (0%)
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial terkait rutinnya masyarakat memeriksakan
kesehatan apabila demam, batuk, flu dan sesak.
Tabel 3.13 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Rutinnya Periksa Kesehatan
Apabila Demam, Batuk, Flu dan Sesak(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 29 24
Sering 15 13
Kadang-kadang 70 58
Tidak Pernah 6 5
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait rutinnya masyarakat memeriksakan kesehatan apabila
demam, batuk, flu dan sesaksebanyak 29 orang (24%), menjawab sering terkait
rutinnya masyarakat memeriksakan kesehatan apabila demam, batuk, flu dan
sesak sebanyak 15 orang (13 %), menjawab kadang-kadang terkait rutinnya
masyarakat memeriksakan kesehatan apabila demam, batuk, flu dan sesak
sebanyak 70 orang (58%) dan menjawab tidak pernah terkait rutinnya
masyarakat memeriksakan kesehatan apabila demam, batuk, flu dan sesak
sebanyak 6 orang (5%).
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial terkait sarana kesehatan terdekat.
Tabel 3.14 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Sarana Kesehatan
Terdekat(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Rumah Sakit 8 7
Puskesmas 55 46
Klinik 7 6
Dokter/perawat/bidan praktek 49 41
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab Rumah Sakit terkait sarana kesehatan terdekat sebanyak 8 orang
(7%), menjawab Puskesmas terkait sarana kesehatan terdekat sebanyak 55
orang (46%), menjawab Klinik terkait sarana kesehatan terdekat sebanyak 7
orang (6%) dan menjawab Dokter/perawat/bidan praktik terkait sarana
kesehatan terdekat sebanyak 49 orang (41%).
4. Pelayanan Kesehatan dan Sosial terkait peran petugas pukesmas dan kader
desadalam memberikanpelayanan kesehatan covid 19.
Tabel 3.15 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Peran Petugas Pukesmas Dan
Kader Desa Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Covid-19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 46 38
Sering 26 22
Kadang-kadang 44 37
Tidak Pernah 3 3
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.15 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait peran petugas pukesmas dan kader desadalam
memberikanpelayanan kesehatan covid -19 sebanyak 46 orang (38%),
menjawab sering terkait peran petugas pukesmas dan kader desadalam
memberikanpelayanan kesehatan covid-19 sebanyak 26 orang (22%),
menjawab kadang-kadang terkait peran petugas pukesmas dan kader desadalam
memberikanpelayanan kesehatan covid-19 sebanyak 44 orang (37%) dan
menjawab tidak pernah terkait peran petugas pukesmas dan kader desadalam
memberikanpelayanan kesehatan covid-19 sebanyak 3 orang (3%).
5. Pelayanan Kesehatan dan Sosial terkait keberadaan poskocovid 19.
Tabel 3.16 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Keberadaan Posko Covid-19
(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Ada 105 88
Tidak 15 13
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.16 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab ada terkait keberadaan poskocovid 19 sebanyak 105 orang (88%)
dan menjawab tidak ada terkait keberadaan poskocovid 19 sebanyak 15 orang
(13%).
6. Pelayanan Kesehatan dan Sosial terkait penyuluhan/sosialisasicovid 19.
Tabel3.17: Distribusi Frekuensi Responden Terkait Penyuluhan/Sosialisasi Covid-19
(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 22 18
Sering 24 20
Kadang-kadang 67 56
Tidak Pernah 7 6
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.17 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait penyuluhan/sosialisasicovid 19 sebanyak 22 orang
(18%), menjawab sering terkait penyuluhan/sosialisasicovid 19sebanyak 24
orang (20 %), menjawab kadang-kadang terkait penyuluhan/sosialisasicovid 19
sebanyak 67 orang (56%) dan menjawab tidak pernah terkait
penyuluhan/sosialisasicovid 19sebanyak 7 orang (6%).
3. Ekonomi
1. Ekonomi terkait pekerjaan yang dilakukan saat terjadi pandemi covid-19
Tabel 3.18 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Pekerjaan yang Dilakukan Saat
Terjadi Pandemi Covid-19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Di Luar rumah 28 23
Di Dalam rumah 92 77
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.18 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab di luar rumah terkait pekerjaan yang dilakukan saat terjadi pandemi
covid-19 sebanyak 28 orang (23%) dan yang menjawab di dalam rumah terkait
pekerjaan yang dilakukan saat terjadi pandemi covid-19sebanyak 92 orang
(77%).

2. Ekonomi terkait pendapatan yang diperoleh saat terjadi pandemi covid-19


Tabel 3.19 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Pendapatan Yang Diperoleh Saat
Terjadi Pandemi Covid-19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Meningkat 4 3
Tetap 28 23
Menurun 88 73
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.19 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab meningkat terkait pendapatan yang diperoleh saat terjadi pandemi
covid-19sebanyak 4 orang (3%), menjawab tetap terkait pendapatan yang
diperoleh saat terjadi pandemi covid-19sebanyak 28 orang (23%) dan
menjawab menurun terkait pendapatan yang diperoleh saat terjadi pandemi
covid-19sebanyak 88 orang (73%).
3. Ekonomi terkait adanya tabungan selama adanya wabah covid-19
Tabel 3.20 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Adanya Tabungan Selama Adanya
Wabah Covid-19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 19 16
Sering 21 18
Kadang-kadang 50 42
Tidak Pernah 30 25
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.20 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait adanya tabungan selama adanya wabah covid 19
sebanyak 19 orang (16%), menjawab sering terkait adanya tabungan selama
adanya wabah covid 19 sebanyak 21 orang (18%), menjawab kadang-kadang
terkait adanya tabungan selama adanya wabah covid 19sebanyak 50 orang
(42%) dan menjawab tidak pernah terkait adanya tabungan selama adanya
wabah covid 19 sebanyak 30 orang (25%).

4. Ekonomi terkait adanya bantuan dari pemerintah akibat covid 19.


Tabel 3.21 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Adanya Bantuan dari Pemerintah
Akibat Wabah Covid-19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 9 8
Sering 6 5
Kadang-kadang 40 33
Tidak Pernah 65 54
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.21 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait adanya bantuan dari pemerintah akibat covid 19
sebanyak 9 orang (8%), menjawab sering terkait adanya bantuan dari
pemerintah akibat covid 19 sebanyak 6 orang (5%), menjawab kadang-kadang
terkait adanya bantuan dari pemerintah akibat covid 19sebanyak 40 orang
(33%) dan menjawab tidak pernah terkait adanya tabungan selama adanya
wabah covid 19sebanyak 65 orang (54%)
4. Keamanan Dan Transportasi
a. Keamanan dan Transportasi terkait penggunaan masker saat keluar rumah.
Tabel 3.22 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Penggunaan Masker
Saat Keluar Rumah (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 82 63
Sering 18 23
Kadang-kadang 20 17
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.22 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait penggunaan masker saat keluar rumah 82 orang (63%),
menjawab sering terkait penggunaan masker saat keluar rumah sebanyak 18
orang (23%), dan menjawab kadang-kadang terkait penggunaan masker saat
keluar rumahsebanyak 20 orang (17%).

b. Keamanan dan Transportasi terkait dengan penggunaan masker saat keluar


rumah.
Tabel 3.23 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Dengan Penggunaan
Masker Saat Keluar Rumah (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 75 63
Sering 27 23
Kadang-kadang 20 17
Tidak Pernah 2 2
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.23 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu tterkait dengan penggunaan masker saat keluar
rumahsebanyak 75 orang (63%), menjawab sering terkait dengan penggunaan
masker saat keluar rumahsebanyak 27 orang (23%), menjawab kadang-kadang
terkait dengan penggunaan masker saat keluar rumah sebanyak 20 orang (17%)
dan menjawab tidak pernah terkait dengan penggunaan masker saat keluar
rumah sebanyak 2 orang (2%).
c. Keamanan dan Transportasi terkait rutinnya masyarakat untuk berjemur setiap
pagi hari saat terjadi covid-19
Tabel 3.24 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Rutinnya
Masyarakat Untuk Berjemur Setiap Pagi Hari Saat Terjadi Covid-19
(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 43 36
Sering 35 29
Kadang-kadang 39 33
Tidak Pernah 3 3
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.24 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalutrutinnya masyarakat untuk berjemur setiap pagi hari saat
terjadi covid-19 sebanyak 43 orang (36%), menjawab sering rutinnya
masyarakat untuk berjemur setiap pagi hari saat terjadi covid-19sebanyak 35
orang (29%), menjawab kadang-kadang rutinnya masyarakat untuk berjemur
setiap pagi hari saat terjadi covid-19 sebanyak 39 orang (33%) dan menjawab
tidak pernah terkait dengan penggunaan masker saat keluar rumah sebanyak 3
orang (3%).
d. Keamanan dan Transportasi Terkait Rutinnya Masyarakat Untuk Slalu
Menjaga Kebersihan Tangan (cuci tangan) Saat Terjadi Covid-19
Tabel 3.25 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Rutinnya
Masyarakat Untuk slalumenjaga kebersihan tangan (cuci tangan)Saat
Terjadi Covid-19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Selalu 102 85
Sering 15 13
Kadang-kadang 3 3
Tidak Pernah 0 0
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.25 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu menjaga kebersihan tangan (cuci tangan) saat terjadi covid-19
sebanyak 102 (85%), menjawab sering menjaga kebersihan tangan (cuci
tangan) saat terjadi covid-19 sebanyak 15 (13%), menjawab kadang-kadang
menjaga kebersihan tangan (cuci tangan) saat terjadi covid-19 sebanyak 3 (3%)
dan menjawab tidak pernah terkait menjaga kebersihan tangan (cuci tangan)
saat terjadi covid-19 sebanyak 0 orang (0%).
e. Keamanan dan Transportasi Terkait Rutinnya Selalu Menjaga Pola Hidup
Bersih dan Sehat
Tabel 3.26 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Selalu Menjaga Pola
Hidup Bersih dan Sehat (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Selalu 97 81
Sering 20 17
Kadang-kadang 3 3
Tidak Pernah 0 0
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.26 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat sebanyak 97 (81%),
menjawab sering menjaga pola hidup bersih dan sehat sebanyak 20 (17%),
menjawab kadang-kadang menjaga pola hidup bersih dan sehat sebanyak 3
(3%) dan menjawab tidak pernah terkait menjaga kebersihan tangan (cuci
tangan) saat terjadi covid-19 0.
f. Keamanan dan Transportasi Terkait Melakukan Karantina Secara Mandiri
Tabel 3.27 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Melakukan
Karantina Secara Mandiri (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Selalu 48 40
Sering 32 27
Kadang-kadang 30 25
Tidak Pernah 10 8
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.27 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu melakukan karantina secara mandiri sebanyak 48 (40%),
menjawab sering melakukan karantina secara mandiri sebanyak 32 (27%),
menjawab kadang-kadang melakukan karantina secara mandiri sebanyak 30
(25%) dan menjawab tidak pernah melakukan karantina secara mandiri 10
(8%)
g. Keamanan dan Transportasi Terkait Selalu Menjaga Jarak Saat Beriteraksi
Dengan Orang Lain
Tabel 3.28 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Selalu Menjaga Jarak
Saat Beriteraksi Dengan Orang Lain(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Selalu 58 48
Sering 30 25
Kadang-kadang 28 23
Tidak Pernah 4 3
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.28 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lainsebanyak 58
(48%), menjawab sering menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang
lainsebanyak 30 (25%), menjawab kadang-kadang menjaga jarak saat
berinteraksi dengan orang lain sebanyak 28 (23%) dan menjawab tidak pernah
menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain 4 (3%).
5. Politik Dan Pemerintahan
a. Politik dan Pemerintahan Terkait Desa AndaMemiliki Aturan/Himbauan
Terkait Pencegahan Covid-19
Tabel 3.29 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Desa AndaMemiliki
Aturan/Himbauan Terkait Pencegahan Covid 19(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Ya 118 98
Tidak 2 2
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.29 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab YaTerkait Desa YangMemiliki Aturan/Himbauan Terkait
Pencegahan Covid 19 sebanyak 118 (98%),dan menjawab Tidak Terkait Desa
YangMemiliki Aturan/Himbauan Terkait Pencegahan Covid 19sebanyak 2
(2%).
b. Politik dan Pemerintah Terkait Taat TerhadapAturan Yang Telah Dibuat Oleh
Pemerintah Desa Terkait Covid-19
Tabel 3.30 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Taat
TerhadapAturan Yang Telah Dibuat Oleh Pemerintah Desa Terkait
Covid-19(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Selalu 83 69
Sering 28 23
Kadang-kadang 9 8
Tidak Pernah 0 0
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.28 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu taat terhadapaturan yang telah dibuat oleh pemerintah desa
terkait covid-19 sebanyak 83 (69%), menjawab sering taat terhadapaturan yang
telah dibuat oleh pemerintah desa terkait covid-19sebanyak 28 (23%),
menjawab kadang-kadang taat terhadapaturan yang telah dibuat oleh
pemerintah desa terkait covid-19sebanyak 9 (8%) dan menjawab tidak pernah
taat terhadapaturan yang telah dibuat oleh pemerintah desa terkait covid-190
(0%).
c. Politik dan Pemerintah Terkait Anda/Keluarga Berpartisipasi (relawan) Dalam
Pencegahan Covid-19
Tabel 3.31 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Anda/Keluarga
Berpartisipasi (relawan) Dalam Pencegahan Covid-19(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Ya 65 54
Tidak 55 46
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.31 diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab Ya
Terkait anda/keluarga berpartisipasi (relawan) dalam pencegahan Covid 19
sebanyak 65 (54%),dan menjawab tidak terkait anda/keluarga berpartisipasi
(relawan) dalam pencegahan Covid-19sebanyak 55 (46%).
d. Politik dan Pemerintah Terkait Perangkat Desa Tempat Tinggal Anda Aktif
Dalam Melakukan Sosialisai Dalam Pencegahan Covid-19
Tabel 3.32 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Perangkat Desa
Tempat Tinggal Anda Aktif Dalam Melakukan Sosialisai Dalam
Pencegahan Covid-19
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Aktif 54 45
Kurang Aktif 48 40
Tidak aktif 18 15
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.32 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab perangkat desa ditempat tinggal anda aktif dalam melakukan
sosialisai pencegahan covid-19 sebanyak 54 (45%), menjawab kurang aktif
dalam melakukan sosialisai pencegahan covid-19 sebanyak 48 (40%), dan
menjawab kurang aktif dalam melakukan sosialisai pencegahan covid-19
sebanyak 18 (15%)

e. Politik dan Pemerintah Terkait Kantor Pemerintahan Melayani Masyarakat


Dengan Adanya Covid 19
Tabel 3.33 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Kantor
Pemerintahan Melayani Masyarakat Dengan Adanya Covid 19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Selalu 47 39
Sering 47 39
Kadang-kadang 24 20
Tidak Pernah 2 9
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.33 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab kantor pemerintahan selalu melayani masyarakat dengan adanya
covid 19 sebanyak 47 (39%), menjawab kantor pemerintahan sering melayani
masyarakat dengan adanya covid 19 sebanyak 47 (39%), menjawab kantor
pemerintahan kadang-kadang melayani masyarakat dengan adanya covid 19
sebanyak 24 (20%) dan kantor pemerintahan tidak pernah melayani masyarakat
dengan adanya covid 19 sebanyak 2 (9%).
f. Politik dan Pemerintah Terkait Di Desa Anda Ada Tempat Pengaduan Masalah
Covid-19
Tabel 3.34 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Di Desa Anda Ada
Tempat Pengaduan Masalah Covid-19 (N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Ya 111 93
Tidak 9 7
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.34 diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab Ya
terkait di desa anda ada tempat pengaduan masalah covid 19 sebanyak 111
(93%),dan menjawab tidak terkaitdi desa anda ada tempat pengaduan masalah
covid 19 sebanyak 9 (7%).

6. Komunikasi
a. Komunikasi Terkait Anda/Keluarga Selalu Bertanya Kepada Petugas
Kesehatan Terkait Dengan Covid 19
Tabel 3.35 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Selalu Bertanya
Kepada Petugas Kesehatan Terkait Dengan Covid 19(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Selalu 31 26
Sering 29 24
Kadang-kadang 48 40
Tidak Pernah 12 10
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.35 diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab
terkait anda/keluarga selalu bertanya kepada petugas kesehatan tentang Covid
19 sebanyak 31 (26%), menjawab sering bertanya kepada petugas kesehatan
tentang covidsebanyak 29 (24%), menjawab kadang-kadang bertanya kepada
petugas kesehatan tentang covid 48 (40%) dan menjawab tidak pernah bertanya
kepada petugas kesehatan tentang covid sebanyak 12 (10%).
b. Komunikasi Terkait Cara Sosialisasi Dilingkungan Tentang Covid 19
Tabel 3.36 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Cara Sosialisasi
Dilingkungan Tentang Covid 19(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi
Media Massa 23 19
Banner 33 28
Speaker Mobil 58 48
Tidak Sosialisasi 6 5
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.36 diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab
cara sosialisasi dilingkungan dengan menggunakan media massa sebanyak 23
(19%), menjawab menggunakan banner untuk sosialisasi sebanyak 33 (28%),
menjawab menggunakan speaker mobil untuk sosialisasi sebanyak 58 (48%)
dan menjawab tidak sosialisasi sebanyak 6 (5%).

c. Komunikasi terkait masyarakat desa masih mengadakan perkumpulan warga


Tabel 3.37 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Masyarakat
DesaMasihMengadakan Perkumpulan Warga ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 3 3
Sering 10 8
Kadang-kadang 64 53
Tidak Pernah 43 36
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.1 dapatdiketahui bahwa jumlah responden yang menjawab
pertanyaan selalu terkait masyarakat desa masih mengadakan perkumpulan
warga sebanyak 3 orang (3%), menjawab sering terkait masyarakat desa
masih mengadakan perkumpulan warga sebanyak 10 orang (8%), menjawab
kadang-kadang terkait masyarakat desa masih mengadakan perkumpulan
warga sebanyak 64 orang (53%), menjawab tidak pernah terkait masyarakat
desa masih mengadakan perkumpulan warga sebanyak 43 orang (36%).
d. Komunikasi terkait masyarakat sering mendengarkan berita penyuluhan
tentang covid 19 melalui media masa TV
Tabel 3.38 : Distribusi Frekuensi Responden Terkait Masyarakat Sering
Mendengarkan Berita Penyuluhan Tentang Covid 19MelaluiMedia Masa
Tv(N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 42 35
Sering 55 46
Kadang-kadang 20 17
Tidak Pernah 3 3
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.2dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab
selalu terkait masyarakat sering mendengarkan berita penyuluhan tentang covid
19 melalui media masa TV sebnayak 42 orang (35%), menjawab sering terkait
masyarakat sering mendengarkan berita penyuluhan tentang covid 19 melalui
media masa TV sebanyak 55 orang (46%), menjawab kadang-kadang terkait
masyarakat sering mendengarkan berita penyuluhan tentang covid 19 melalui
media masa TV sebnyak 20 orang (17%), menjawab tidak pernah terkait
masyarakat sering mendengarkan berita penyuluhan tentang covid 19 melalui
media masa TV sebnyak 3 orang (3%).
7. Pendidikan
1. Pendidikan terkait mengetahui tanda dan gejala pencegahan covid-19
Tabel 3.39 : Distribusi Frekuensi RespondenTerkait Mengetahui Tanda Dan Gejala
Pencegahan Covid 19 ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Mengetahui 87 73
Sedikit mengetahi 32 27
Tidak mengetahui 0 0
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.39 diketahui bahwa responden yang menjawab mengetahui
terkait tanda dan gejala covid-19 sebanyak 87 orang (73%), menjawab sedikit
mengetahui terkait tanda dan gejala pencegahan covid-19 sebanyak 32 orang
(27%), menjawab tidak mengetahui terkaittanda dan gejala covid 19 sebanyak
0 orang (0%).
2. Pendidikan terkait mayarakat mengetahui protokol penerimaan jenazah yang
terkena covid-19
Tabel 3.40 : Distribusi Frekuensi TerkaitPenerimaan Jenazah Yang
Terkena Covid-19 ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Mengetahui 63 53
Sedikit mengetahi 40 33
Tidak mengetahui 17 14
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.40 diketahui responden yang menjawab mengetahui terkait
penerimaan jenazah yang terkena covid-19 sebanyak 63 orang (53%),
menjawab sedikit mengetahui terkait penerimaan jenazah yang terkena covid-
19 sebanyak 40 orang (33%), menjawab tidak mengetahui terkait penerimaan
jenazah yang terkena covid-19 sebanyak 17 orang atau (14%).
3. Pendidikan terkait mengetahui perkembangan berita mengenai covid-19
Tabel 3.41 : Distribusi Frekuensi Terkait Mengetahui Perkembangan
Berita Mengenai Covid-19 ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Mengetahui 84 70
Sedikit mengetahi 35 29
Tidak mengetahui 1 1
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.41 diketahui responden yang menjawab mengetahui terkait
perkembangan berita mengenai covid-19 sebanyak 84 orang (70%), menjawab
sedikit mengetahui terkait perkembangan berita mengenai covid-19 sebanyak
35 orang (29%), menjawab tidak mengetahui terkait perkembangan berita
mengenai covid-19 sebanyak 1 orang (1%).
4. Pendidikan terkait mengetahui etika batuk yang benar
Tabel 3.42 : Distribusi Frekuensi TerkaitMengetahui Etika Batuk Yang
Benar ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Mengetahui 82 68
Sedikit mengetahi 31 26
Tidak mengetahui 7 6
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.42 diketahui responden yang menjawab mengetahui terkait
mengetahui etika batuk yang benar sebanyak 82 orang (68%), menjawab
sedikit mengetahui terkait tetika batuk yang benar sebanyak 31 orang (26%),
menjawab tidak mengetahui terkait etika batuk yang benar sebanyak 7 orang
(6%).
5. Pendidikan terkait mengetahui etika keluar dan masuk rumah dalam
pencegahan Covid-19
Tabel 3.43 : Distribusi Frekuensi TerkaitMengetahuiEtika Keluar Dan
Masuk Rumah Dalam Pencegahan Covid-19 ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Mengetahui 82 68
Sedikit mengetahi 22 18
Tidak mengetahui 6 5
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.43 diketahui responden yang menjawab mengetahui
terkait etika keluar dan masuk rumah dalam pencegahan Covid-19 sebanyak 82
orang (68%), menjawab sedikit mengetahui terkait etika keluar dan masuk
rumah dalam pencegahan Covid-19 sebanyak 22 orang (18%), menjawab tidak
mengetahui terkait etika keluar dan masuk rumah dalam pencegahan Covid-19
sebanyak 6 orang (5%)
6. Pendidikan tentang pentingnya cuci tangan
Tabel 3.44 : Distribusi Frekuensi Tentang PentingnyaCuci Tangan
( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Mengetahui 99 82
Sedikit mengetahi 21 18
Tidak mengetahui 0 0
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.44 diketahui responden yang menjawab mengetahui
tentang pentingnya cuci tangan sebanyak 99 orang (82%), menjawab sedikit
mengetahui tentang pentingnya cuci tangan sebanyak 21 orang (18%),
menjawab tidak mengetahui tentang pentingnya cuci tangan sebanyak 0 orang
(0%).
7. Pendidikan tentang cara penularan covid-19
Tabel 3.45 : Distribusi Frekuensi Tentang TentangCara Penularan Covid-
19 ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Mengetahui 83 67
Sedikit mengetahi 36 30
Tidak mengetahui 1 1
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.45 diketahui responden yang menjawab mengetahui
tentang cara penularan covid-19 sebanyak 83 orang (67%), menjawab sedikit
mengetahui tentang cara penularan covid-19 sebanyak 36 orang (30%),
menjawab tidak mengetahui tentang cara penularan covid-19 sebanyak 1 orang
(1%).

8. Rekreasi
a. Rekreasi terkait sering berpergian keluar rumah
Tabel 3.46 : Distribusi Frekuensi Terkait Sering Berpergian Keluar
Rumah ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 8 7
Sering 13 11
Kadang-kadang 83 69
Tidakpernah 16 13
Total 120 100
Berdasarkan tebel 3.46 diketahui responden menjawab selalu terkait sering
berpergian keluar rumah sebanyak 8 orang (7%), menjawab sering terkait
sering berpergian keluar rumah sebanyak 13 orang (11%), menjawab kadang0-
kadang terkait sering berpergian keluar rumah sebanyak 83 orang (69%),
menjawab tidak pernah terkait sering berpergian keluar rumah sebanyak 16
orang (13%).
b. Rekreasi terkait sering mengunjungi fasilitas umum saat pandemi covid-19
Tabel 3.47 : Distribusi Frekuensi Terkait Sering Mengunjungi Fasilitas
Umum Saat Pandemi Covid-19( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Selalu 5 4
Sering 6 5
Kadang-kadang 65 54
Tidak pernah 44 37
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.47 diketahui responden yang menjawab selalu terkait
mengunjungi fasilitas umum saat pandemi covid-19 sebanyak 5 orang (4%),
menjawab sering terkait mengunjungi fasilitas umum saat pandemi covid-19
sebanyak 6 orang (5%), menjawab kadang-kadang terkait mengunjungi
fasilitas umum saat pandemi covid-19 sebanyak 65 orang (54%), menjawab
tidak pernah terkait mengunjungi fasilitas umum saat pandemi covid-19
sebanyak 44 orang (37%).

c. Rekreasi terkait kegiatan untuk menghilangkan kejenuhan dirumah


Tabel 3.48 : Distribusi Frekuensi Terkait Kegiatan Untuk Menghilangkan
Kejenuhan Dirumah ( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Memasak 37 31
Menonton Tv 47 39
Pergi Ke kebun 13 11
Tidur 21 18
Berkumpul dengan teman 2 2
Total 120 100
Berdasarkan tabel 3.48 diketahui responden yang menjawab memasak terkait
kegiatan untuk menghilangkan kejenuhan dirumah sebanyak 37 orang (31%),
menjawab menonton tv terkait kegiatan untuk menghilangkan kejenuhan
dirumah sebanyak 47 orang (39%), menjawab pergi ke kebun terkait kegiatan
untuk menghilangkan kejenuhan dirumah sebanyak 13 orang (11%), tidur
sebanyak 21 orang (18%), menjawab berkumpul dengan teman terkait
kegiatan untuk menghilangkan kejenuhan dirumah sebanyak 2 orang (2%).
d. Rekreasi terkait keluarga yang telah melakukan perjalanan dari luar
kota/provinsi/negara
Tabel 3.49 : Distribusi Frekuensi Terkait Keluarga Yang Telah
Melakukan Perjalanan Dari Luar Kota/Provinsi/Negara( N=120)
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Ya 10 8
Tidak 110 92
Total 120 100
Berdasarkan Tabel 3.49 diketahui responden yang menjawab ya terkait
keluarga yang telah melakukan perjalanan dari luar kota/provinsi/negara
sebanyak 10 orang (8%), menjawab tidak terkait keluarga yang telah
melakukan perjalanan dari luar kota/provinsi/negara sebanyak 110 orang
(92%).

ANALISA DATA

NO HARI/T DATA FOKUS KODE MASALAH


ANGGA
L
1. Senin, 27 Ds: 00215 Defisien
April - Masyarakat mengatakan sangat berbahaya kesehatan
2020 dengan adanya wabah covid 19 komunitas
- Masyarakat mengatakan kadang –kadang di
lakukan Penyuluhan/Sosialisasi Covid-19
-Masyarkat mengatakan Lingkungan kadang-
kadang Dilakukan Penyemprotan Desinfektan
Do:
- Diketahui bawa jumlah responden yang
menjawab sangat berbahaya terkait angapan
masyarakat tentang wabah civid 19 sebanyak 84
(70%) sedangkan menjawab tidak berbahaya
terkait angapan masyarakat tentang wabah civid
19 sebanyak 0 (0%)
- Diketahui yang menjawab kadang-kadang
terkait penyuluhan/sosialisasi covid 19 sebanyak
67 orang (56%) sedangkan
Yang menjawab selalu terkait
penyuluhan/sosialisasicovid 19 sebanyak 22
orang (18%)
-Diketahui yang menjawab kadang-kadang
terkait di lingkungan masyarakt dilakukan
penyemprotan desinfektan sebanyak 58 orang
(48 %) sedangkan yang menjawab selalu terkait
di lingkungan masyarakt dilakukan
penyemprotan desinfektan sebanyak 29 orang
(24 %)
2 Ds: 00188 Perilaku
-Masyarakat mengatakan merasa cemas dengan kesehatan
adanya virus covid 19. cenderung
-Masyarakat mengatakan kadang-kadang berisiko
memeriksa Kesehatan Apabila Demam, Batuk,
Flu dan Sesak
-Mayarakat mengatakan kadang-kadang bertanya
kepada petugas kesehatan terkait dengan covid
19
Do:
-Diketahui bawa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait masyarakat merasa
cemas dengan adanya covid 19sebanyak 59 %)
sedang yang menjawab tidak pernah terkait
masyarakat merasa cemas dengan adanya covid
19 sebanyak 3 (3%)
- Diketahui bahwa jumlah responden yang
menjawab selalu terkait rutinnya masyarakat
memeriksakan kesehatan apabila demam, batuk,
flu dan sesak sebanyak 29 orang (24%),
Sedangkan yang menjawab kadang-kadang
terkait rutinnya masyarakat memeriksakan
kesehatan apabila demam, batuk, flu dan sesak
sebanyak 70 orang (58%)
- Diketahui yang menjawab kadang-kadang
bertanya kepada petugas kesehatan tentang covid
48 (40%) sedangkan yang menjawab selalu
bertanya kepada petugas kesehatan tentang
Covid 19 sebanyak 31 (26%)
PRIORITAS MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

N Diagnosa Pentingnya Masalah Pengaruh Peningkata Jumla


o Keperawata untuk diselesaikan Positif Bila n kulitas h
n Tidak Hidup Bila
Diselesaika Diselesaika
n n
1 Defisien Ds: 3 3 6
kesehatan - Masyarakat mengatakan
komunitas sangat berbahaya dengan
adanya wabah covid 19
- Masyarakat mengatakan
kadang –kadang di
lakukan
Penyuluhan/Sosialisasi
Covid-19
-Masyarkat mengatakan
Lingkungan kadang-
kadang Dilakukan
Penyemprotan
Desinfektan
Do:
- Diketahui bawa jumlah
responden yang
menjawab sangat
berbahaya terkait angapan
masyarakat tentang wabah
civid 19 sebanyak 84
(70%) sedangkan
menjawab tidak
berbahaya terkait angapan
masyarakat tentang wabah
civid 19 sebanyak 0 (0%)
- Diketahui yang
menjawab kadang-kadang
terkait
penyuluhan/sosialisasi
covid 19 sebanyak 67
orang (56%) sedangkan
Yang menjawab selalu
terkait
penyuluhan/sosialisasicov
id 19 sebanyak 22 orang
(18%)
-Diketahui yang
menjawab kadang-kadang
terkait di lingkungan
masyarakt dilakukan
penyemprotan desinfektan
sebanyak 58 orang (48 %)
sedangkan yang
menjawab selalu terkait di
lingkungan masyarakt
dilakukan penyemprotan
desinfektan sebanyak 29
orang (24 %)

2 Perilaku Ds: 3 2 5
kesehatan -Masyarakat mengatakan
cenderung merasa cemas dengan
resiko adanya virus covid 19.
-Masyarakat mengatakan
kadang-kadang
memeriksa Kesehatan
Apabila Demam, Batuk,
Flu dan Sesak
-Mayarakat mengatakan
kadang-kadang bertanya
kepada petugas kesehatan
terkait dengan covid 19
Do:
-Diketahui bawa jumlah
responden yang
menjawab selalu terkait
masyarakat merasa cemas
dengan adanya covid
19sebanyak 59 (49%)
sedang yang menjawab
tidak pernah terkait
masyarakat merasa cemas
dengan adanya covid 19
sebanyak 3 (3%)
- Diketahui bahwa jumlah
responden yang menjawab
selalu terkait rutinnya
masyarakat memeriksakan
kesehatan apabila demam,
batuk, flu dan sesak
sebanyak 29 orang (24%),
Sedangkan yang
menjawab kadang-kadang
terkait rutinnya
masyarakat memeriksakan
kesehatan apabila demam,
batuk, flu dan sesak
sebanyak 70 orang (58%)
- Diketahui yang
menjawab kadang-kadang
bertanya kepada petugas
kesehatan tentang covid
48 (40%) sedangkan yang
menjawab selalu bertanya
kepada petugas kesehatan
tentang Covid 19
sebanyak 31 (26%)

Keterangan:
1. Pengaruh positif bila tidak diselesaikan
1) Tidak berpengaruh
2) Berpengaruh
3) Sangat berpengaruh
2. Peningkatan kualitas hidup bila diselesaikan
1) Tidak ada peningkatan
2) Ada peningkatan
3) Meningkat
3) Sangat meningkat
Prioritas Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Defisien kesehatan komunitas
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
RENCANA KERJA (POA)

NO MASALAH TUJUAN RENCANA SASARAN WAKTU TEMPAT POTENSI PJ


KEGIATAN DESA
1 Defisiensi Untuk Penyuluhan tentang Masyarakat Musyawarah Rumah Bidan desa, Ketua
kesehatan meningkatkan pengertian Covid-19 Desa desa dengan masyarakat Mahasiswa gugus
komunitas : pengetahuan : Relawan Covid- KLB masing- kesehatan covid-19,
a.Penyuluhan tentang covid- a.Tanda gejala dari 19 (kejadian luar masing perwakilan
tentang 19 Covid-19 biasa) dengan RT dan
pengertian b.Penyebab dari Jam : 9.00 metode perangkat
Covid-19 covid-19 WIB daring/onli desa
b.Tanda gejala dari c.Pencengahan dari ne
Covid-19 Covid-19
c.Penyebab dari
Covid-19
Pencegahan dari
Covid-19
2 Perilaku kesehatan Membudayakan a.Membuat poster Masyarakat Musyawarah Rumah Bidan desa, Ketua RT,
cenderung masyarakat tentang cara etika desa dengan masyarakat Mahasiswa Relawan
beresiko untuk batuk KLB masing- kesehatan Covid-19
a.Mengajarkan melaksanakan b.Membuat poster cara (kejadian luar masing dan
etika batuk yang etika batuk yang penggunaan masker biasa) dengan perwakilan
benar baik dan benar, yang bena Jam 9.00 metode dari ibu
b.Mengajarkan penggunaan c.Membuat poster cara daring/onli PKK
penggunaan masker, mncuci tangan ne
masker
c.Mengajarkan
cara cuci tangan
yang benar
PRE PLANNING 2
PENYULUHAN COVID 19

Pertemuan :2 Tanggal : 4 Mei 2020

F. LATAR BELAKANG
Indonesia mulai bulan Februari akhir telah digegerkan dengan masuknya
virus Covid 19. Kasus pertama Covid 19 ada di wilayah Bogor. Dengan
bertambahnya hari kejadian Covid 19 semakin banyak dan sampai tanggal 25
April kasus covid 19 di Indonesia mencapai 8654 kasus dan yang meninggal
685 kasus. Virus covid 19 merupakan virus menyerang system pernafasan dan
dapat menyebabkan kematian.
Dari hasil pengkajian terhadap 120 responten terkait Covid 19 didapatkan
data sebagai berikut sebagian besar tingkat kecemasan 49%, penyemprotan
desinfektan masih kadang dilakukan 48%, kesadaran masyarakat periksa
kesehatan masih kadang-kadang 58%, pelayanan petugas kurang 37%,
sosialisasi kadang-kadang 56%, bantuan pemerintah tidak ada dan kadang-
kadang 87%, penggunaan masker kadang-kadang dan tidak 19%, berjemur
kadang-kadang dan tidak 36%, karantina mandiri kadang dan tidak pernah
33%, menjaga jarak dan kadang 26%, bertanya tentang ksehatan kadang dan
tidak pernah 50%, perkumpulan kadang dan tidak pernah 89%, pengetahuan
tentang tanda gejala kurang 27%, pengetahuan penerimaan jenazah kurang
47%, pengetahuan etika batuk kurang 26%, pengetahuan cuci tangan kurang
21%, pengetahuan penularan covid 19 kurang 31%, bepergian ke luar rumah
82% dan mengunjungi fasilitas umum 91%. Dari data berikut menunjukan
kesadaran masyarakat masih cukup rendah dan perlu diadakan sosialisasi lebih
lanjut mengenai Covid 19.
G. RENCANA KEPERAWATAN
a. Diagnosa : defisiensi kesehatan komunitas dan perilaku kesehatan
cenderung beresiko
b. Tujuan umum :
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit
menggunakan system daring diharapkan masyarakat dapat mengenal covid
19
c. Tujuan khusus :
Masyarakat dapat mengetahui informasi tentang :
1. Pengertian covid 19
2. Tanda gejala covid 19
3. Penyebab covid 19
4. Pencegahan covid 19
H. RENCANGAN KEGIATAN
d. Metode : Sistem daring
e. Media dan alat : HP
f. Waktu dan tempat : tidak terbatas
I. STARTEGI PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan MMD 1
1 5 menit Orientasi
d. Mengucakan salam
e. Perkenalan
f. Mengingat kontrak waktu dan tujuan pertemuan
g. Menjelaskan petunjuk pembelajaran
2 10 menit Penyajian materi covid 19
3 10 menit Menjawab pertanyaan
4 5 menit Terminasi
e. Menyampaikan kesimpulan
f. Menyusun kontrak selanjutnya
g. Mengucapkan salam

J. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
4) Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
5) Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan
6) Kontrak dengan masyarakat 1 hari sebelum kegiatan
b. Evaluasi proses
4) Masyarakat dapat menerima informasi
5) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
d. Evaluasi hasil
Setelah diberi pertanyaan diharapkan masyarakat dapat menjawab
pertanyaan mengenal pengentian, tanda gejala, penyebab dan pencegahan
covid 19.
.
MATERI

A. Pengertian Vierus Covid 19


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang
lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-
anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019)
dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.
Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua
negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan
lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia
sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
untuk menekan penyebaran virus ini.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-
CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah
virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus
penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh
virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki
beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan
penyebaran dan keparahan gejala.
B. Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai
gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit
kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat.
Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut
muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:
1) Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
2) Batuk
3) Sesak napas
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah penderita terpapar virus Corona.
Kapan harus ke dokter
Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus
Corona (COVID-19) seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika dalam
2 minggu terakhir Anda berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19
atau kontak dengan penderita COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline
COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona tapi tidak mengalami gejala apa
pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di
rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain. Bila muncul
gejala, baru lakukan isolasi mandiri dan tanyakan kepada dokter melalui
telepon atau aplikasi mengenai tindakan apa yang perlu Anda lakukan dan
obat apa yang perlu Anda konsumsi.
Bila Anda memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter, jangan
langsung ke rumah sakit karena itu akan meningkatkan risiko Anda tertular
atau menularkan virus Corona ke orang lain.
C. Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus,
yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian
besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan
sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke
manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari
manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1) Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat
penderita COVID-19 batuk atau bersin
2) Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
3) Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil,
orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan
tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker. Karena mudah menular,
virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang
merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-
orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan
alat pelindung diri (APD).
D. Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian
atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum
gejala muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada kontak
dengan orang yang menderita atau diduga menderita COVID-19. Guna
memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan berikut:
1) Rapid test sebagai penyaring
2) Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi
virus Corona di dalam dahak
3) CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-
paru
E. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan
mencegah penyebaran virus, yaitu:
1) Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan
karatina di rumah sakit rujukan
2) Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
3) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan
istirahat yang cukup
4) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh
F. Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi berikut ini:
1) Pneumonia (infeksi paru-paru)
2) Infeksi sekunder pada organ lain
3) Gagal ginjal
4) Acute cardiac injury
5) Acute respiratory distress syndrome
6) Kematian
G. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus
Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah
dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi
virus ini, yaitu:
1) Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari
orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
2) Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
3) Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
4) Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
5) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
6) Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
7) Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
8) Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
9) Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP
(orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada
beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke
orang lain, yaitu:
10) Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan
kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
11) Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
12) Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi
dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
13) Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
14) Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
15) Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
16) Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
17) Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.
DAFTAR PUSTAKA

Huang, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel
coronavirus in Wuhan, China. The Lancet, 6736(20), pp. 1-10.
Wang, et al. (2020). A Novel Coronavirus Outbreak of Global Health Concern.
The Lancet, 6736(20), pp. 1-4.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). 2019 Novel Coronavirus,
Wuhan, China.
World Health Organization (2020). Coronavirus.
World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Citroner, G. Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues
Warning, Multiple Cases in U.S.
Evans, M. Patient (2020). Wuhan Coronavirus: What You Need to Know.
WebMD (2020). Coronavirus.
PRE PLANNING 3
PENYULUHAN ETIKA BATUK, PENGGUNAAN MASKER DAN CUCI
TANGAN

Pertemuan :3 Tanggal : 6 Mei 2020

K. LATAR BELAKANG
Indonesia mulai bulan Februari akhir telah digegerkan dengan masuknya
virus Covid 19. Kasus pertama Covid 19 ada di wilayah Bogor. Dengan
bertambahnya hari kejadian Covid 19 semakin banyak dan sampai tanggal 25
April kasus covid 19 di Indonesia mencapai 8654 kasus dan yang meninggal
685 kasus. Virus covid 19 merupakan virus menyerang system pernafasan dan
dapat menyebabkan kematian. Pencegahan covid 19 dapat dilakukan dengan
menerapkan jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, gunakan masker
saat beraktivitas, cuci tangan dengan airmengalir sabun atau hand sanitiezer,
jangan menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum cuci tangan, tingkatkan
daya tahan tubuh, hindari kontak dengan penderita covid 19, tutup mulut dan
hidung jika bersin dan jaga kebersihan lingkungan.
Dari hasil pengkajian terhadap 120 responten terkait Covid 19 didapatkan
data sebagai berikut sebagian besar penggunaan masker kadang-kadang dan
tidak 19%, berjemur kadang-kadang dan tidak 36%, karantina mandiri kadang
dan tidak pernah 33%, menjaga jarak dan kadang 26%, bertanya tentang
ksehatan kadang dan tidak pernah 50%, perkumpulan kadang dan tidak pernah
89%, pengetahuan tentang tanda gejala kurang 27%, pengetahuan penerimaan
jenazah kurang 47%, pengetahuan etika batuk kurang 26%, pengetahuan cuci
tangan kurang 21%, pengetahuan penularan covid 19 kurang 31%, bepergian
ke luar rumah 82% dan mengunjungi fasilitas umum 91%. Dari data berikut
menunjukan kesadaran masyarakat masih cukup rendah dan perlu diadakan
sosialisasi lebih lanjut mengenai cara pencegahan covid 19 dengan cara
mengajarkan etika batk, penggunaan masker dan cuci tangan dengan tepat.
L. RENCANA KEPERAWATAN
a. Diagnosa : Perilaku kesehatan cenderung beresiko
b. Tujuan umum :
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit
menggunakan system daring diharapkan masyarakat dapat mengerti cara
pencegahan covid 19
c. Tujuan khusus :
Masyarakat dapat mengetahui informasi tentang :
1. Etika batuk
2. Cuci tangan
3. Penggunaan masker
M. RENCANGAN KEGIATAN
g. Metode : Sistem daring
h. Media dan alat : HP
i. Waktu dan tempat : tidak terbatas
N. STARTEGI PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan MMD 1
1 5 menit Orientasi
a. Mengucakan salam
b. Perkenalan
c. Mengingat kontrak waktu dan tujuan pertemuan
d. Menjelaskan petunjuk pembelajaran
2 10 menit Penyajian materi etika batuk, penggunaan masker dan cuci tangan
dengan tepat
3 10 menit Menjawab pertanyaan
4 5 menit Terminasi
a. Menyampaikan kesimpulan
b. Menyusun kontrak selanjutnya
c. Mengucapkan salam

O. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
7) Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
8) Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan
9) Kontrak dengan masyarakat 1 hari sebelum kegiatan
b. Evaluasi proses
6) Masyarakat dapat menerima informasi
7) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
e. Evaluasi hasil
Setelah diberi pertanyaan diharapkan masyarakat dapat menjawab
pertanyaan mengenai etika batuk, penggunaan masker dan cuci tangan
dengan tepat.
MATERI
A. Etika batuk
1. Pengertian
Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar dengan cara
menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju, sehingga bakteri
tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain (Kemenkes RI,
2013). Etika batuk diperuntukkan bagi Anda yang sedang mengalami batuk
atau bersin. Seperti yang kita ketahui bahwa saat batuk atau bersin maka
kita dapat menyebarkan kuman dalam jumlah ribuan hingga jutaan ke udara
dan disaat yang sama orang yang berada disekitar kita menghirup udara
yang sudah mengandung kuman akibat dari batuk maupun bersin. Oleh
sebab itu untuk menghindari hal ini, etika batuk dan bersin merupakan hal
yang harus diterapkan pada kehidupan sehari-hari (Azwary, 2013).
2. Penyebab terjadinya batuk
Batuk adalah reaksi yang terjadi apabila sel-sel pada saluran udara di
belakang kerongkongan teriritasi. Apabila terdapat iritan pada paru-paru,
reaksi alami tubuh adalah batuk untuk mengeluarkan iritan. Apa saja
penyebab batuk?
a. Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan.
Misalnya : flu, bronchitis dan penyakit yang cukup serius meskipun
jarang, misalnya : pneumoni, TBC, kanker paru.
b. Alergi
• Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan. Misalnya : debu, asap, makanan, cairan.
• Mengalirnya cairan hidung kearah tenggorokan dan masuk ke saluran
pernapasan. Misalnya : rhinitis alergi, batuk pilek.
• Penyempitan pada saluran pernapasan. Misalnya : asma (Azwary,
2013; Kemenkes RI, 2014).
3. Kebiasaan batuk yang salah
Sering kali pada saat batuk kita mengabaikan etika batuk, sehingga
menyebabkan virus yang dikeluarkan saat batuk dapat menyebar dan terhirup
oleh orang lain. Berikut beberapa kebiasaan batuk yang salah dan sering kita
lakukan:
 Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum
 Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau
hidung saat batuk dan bersin

 Membuang ludah atau batuk disembarangan tempat.

 Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarangan


tempat.

 Tidak menggunakan masker saat flu atau bersin.

4. Etika batuk dan bersin


Etika batuk dan kebersihan pernapasan Etika batuk dan kebersihan
pernapasan merupakan dua cara penting yang digunakan untuk
mengendalikan penyebaran infeksi khususnya pada pelayanan kesehatan
(Depkes RI, 2008). Semua orang baik pengunjung maupun petugas
kesehatan dengan tanda atau gejala infeksi saluran pernapasan tanpa
memperhatikan penyebabnya, sebaiknya dianjurkan untuk menerapkan etika
batuk dan kebersihan pernapasan (Depkes RI, 2008; NSW Department of
Health, 2007). Penerapan etika batuk dan kebersihan saluran pernapasan
ketika batuk atau bersin:
a. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan menggunakan
tisu. Apabila tidak memiliki tisu, gunakan lengan baju bagian dalam
untuk menutupi hidung dan mulut. Jangan gunakan telapak tangan!
b. Segera buang tisu yang digunakan untuk menutup mulut dan hidung
tersebut ke tempat sampah. Jangan membuang tisu sembarangan!
c. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau cairan
berbasis alkohol minimal 60%.
d. Gunakan masker apabila anda batuk dan bersin – bersin serta jaga jarak
aman (> 1 meter) dari orang yang menderita batuk atau bersin – bersin.
B. Masker
1. Pengertian
Masker merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang
digunakan untuk melindungi mulut, hidung, dan wajah dari patogen yang
ditularkan melalui udara (airborne), droplet, maupun percikan cairan tubuh
yang terinfeksi (Trossman, 2016). Masker terdiri atas masker kain (cloth
mask), masker bedah (surgical mask), dan respirator N95
(MacIntyre&Chughtai, 2015). Pemilihan masker yang akan digunakan oleh
petugas kesehatan berdasarkan pada penilaian faktor risiko/paparan,
penyebaran infeksi yang mungkin terjadi, penyebaran penyakit yang tidak
terduga, tingkat keparahan penyakit pada pasien yang sedang dilayani, dan
ketersediaan masker pada pelayanan kesehatan (MacIntyre&Chughtai,
2015).
a. Masker kain (cloth mask)
Masker kain merupakan masker yang terbuat dari kain yang dapat
dibersihkan dan digunakan kembali (reuse). Masker ini umumnya
digunakan di negara berkembang namun jarang digunakan pada
pelayanan kesehatan (MacIntyre&Chughtai, 2015).
b. Masker bedah (surgical mask)
Masker bedah merupakan masker yang biasa digunakan oleh
petugas kesehatan di pelayanan kesehatan. Masker bedah terbuat dari
bahan sintetik yang dapat memberikan perlindungan dari tetesan partikel
berukuran besar (>5 μm) yang dapat disebarkan melalui batuk atau bersin
ke orang yang berada di dekat pasien (kurang dari 1 meter) (Depkes RI,
2008). Masker bedah pada awalnya digunakan saat operasi untuk
menjaga ruang operasi agar tetap steril serta mencegah penyebaran
infeksi dari dokter ke pasien dan percikan darah maupun cairan tubuh
pasien ke dokter (MacIntyre&Chughtai, 2015)
c. Respirator N95
Respirator N95 atau biasa dikenal dengan masker effisiensi tinggi
merupakan jenis masker khusus yang digunakan melindungi dari partikel
dengan ukuran < 5 mikron yang dibawa oleh udara (Depkes RI, 2008).
Respirator N95 biasanya
2. Cara Memakai Masker yang Benar
a. Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
(minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih
tangan (minimal alkohol 60%).
b. Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak ada
sela antara wajah dan masker.
c. Hindari menyentuh masker saat digunakan; bila tersentuh, cuci tangan
pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada, cairan
pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
d. Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru. Masker medis
hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat digunakan
berulang kali.
e. Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian
depan masker; Untuk masker 1x pakai, buang segera di tempat sampah
tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan
deterjen. Untuk memasang masker baru, ikuti poin pertama.
C. Cuci-tangan
1. Pengertian
Mencuci tangan adalah tindakan mencuci tangan dengan sabun dan
air, diikuti dengan membilasnya di bawah air yang mengalir selama 15
detik (CDC, 2002). Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun biasa dan air (Depkes 2007).
2. Tujuan
Shinde dan Mohite (2014) menyatakan tujuan cuci tangan adalah
untuk menghilangkan kotoran yang terdapat di tangan dan untuk
mencegah penularan silang antara pasien. Kebijakan pemerintah terkait
kebersihan tangan sesuai dengan WHO (2009) yang menyatakan tujuan
dari mencuci tangan adalah mencegah terjadinya infeksi rumah sakit yang
berasal dari petugas rumah sakit ke pasien maupun sebaliknya dan dari
pasien ke pasien lain melalui tangan petugas. Tujuan lain bisa dikatakan
untuk mencegah transmisi penyakit-penyakit infeksi yang ditularkan
melalui kontak, menurunkan angka kejadian infeksi rumah sakit, dan
meningkatkan kesadaran diri tentang perlunya melakukan kebersihan
tangan.
3. Alasan Mencuci Tangan harus dengan Sabun
Mencuci tangan adalah kegiatan yang umum dilakukan manusia di
dunia. Tapi membasuh tangan dengan air saja tidaklah cukup. Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan upaya yang direkomendasikan
untuk mencegah penyakit, dengan pertimbangan bahwa sabun mudah
diperoleh dan terjangkau. Selain itu, air mengalir dapat diupayakan hampir
di setiap rumah tangga. Supaya efektif, perilaku CTPS juga perlu
dilakukan dengan benar.
CTPS yang benar adalah dengan memakai sabun dan air mengalir.
Alasan dibaliknya adalah bahwa sabun terdiri dari rantai karbon
hidrofobik yang melekat pada kuman di tangan yang disabuni dan
membentuk molekul yang sangat halus. Ketika tangan dibilas air, sabun
menggelontorkan molekul tersebut bersama kuman dan air bilasan.
Dengan mekanisme inilah sabun mampu memutus rantai penyebaran
kuman penyebab penyakit menular.
4. Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun
Banyak penelitian menemukan bahwa CTPS dapat menurunkan
insiden diare sebanyak 42-47%, pneumonia 50% dan Flu burung 50%. Di
samping itu, CTPS juga dapat mencegah infeksi cacing, infeksi mata dan
penyakit kulit. CTPS juga dapat mengurangi kematian bayi baru lahir,
dimana 50% kematian bayi ini terjadi di rumah dimana ibunya kurang atau
tidak mendapatkan informasi yang cukup mengenai perawatan bayi baru
lahir.
5. Waktu Mencuci Tangan Pakai Sabun
Tangan kita merupakan bagian tubuh yang paling aktif
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sering kali tidak disadari
betapa banyak benda yang disentuh selama kurun waktu 1 jam saja.
Terlebih lagi, ukuran kuman-kuman yang mungkin tersentuh oleh tangan
sangat kecil dan tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. Oleh sebab itu,
perilaku CTPS sangat disarankan. Lima waktu terpenting untuk cuci tangan
pakai sabun yaitu:
a. Sesudah ke WC atau Buang Air Besar
b. Sebelum makan, sebelum menyusui bayi atau menyuapi bayi/anak,
sesudah menceboki bayi/anak
c. Sesudah memegang binatang/ternak Tetapi, selain waktu terpenting
diatas, CTPS dapat dianjurkan pada waktu lainnya, misalnya pada
lingkungan sekolah: Sebelum makan/ jajan di kantin, Setelah bermain
di tanah/lumpur, Setelah bersin/batuk, Setelah mengeluarkan ingus,
Setelah menggambar, Setelah menggunakan cat/crayon, Dan waktu
lainnya saat tangan kita kotor dan bau.
6. Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Benar
Terdapat 7 langkah mencuci tangan pakai sabun dengan benar.
Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara lengkap mencuci
membersihkan jari – jari, telapak serta punggung tangan dari semua
kotoran, kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit memakai sabun serta
air mengalir. Berikut 7 langkah mencuci tangan menggunakan sabun
secara baik dan benar.
7. Langkah-cuci-tangan
a. Basahi kedua telapak setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap lalu gosok kedua telapak secara
lembut.
b. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian, jangan
terburu-buru.
c. Jangan lupa jari-jari anda, gosok sela-sela jari hingga bersih.
d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkannya.
e. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
g. Bersihkan kedua pergelangan secara bergantian dengan cara memutar,
kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air
bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
Tujuh langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15 –
20 menit. Pentingnya membersihkan bagian tubuh ini secara baik dan benar
memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga secara keseluruhan serta
mencegah kuman bakteri berpindah dari telapak tangan ke dalam tubuh
anda.
Daftar Pustaka

Sarasdyani W. 2012. Cuci tangan pakai sabun dengan benar dapat mengurangi
prevalensi penyakit menular. [tersedia pada: http://stbm-
indonesia.org/dkconten.php?id=5610]

Widowati U. 2011. Kenapa cuci tangan harus pakai sabun? [tersedia pada:
http://gaya.tempo.co/read/news/2011/10/18/060361900/kenapa-cuci-
tangan-harus-pakai-sabun]

Azwary, 2013. Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Penjamah Makanan Sesudah


Diberikan Penyuluhan Personal Hygiene Di Hotel Patra Jasa
Semarang. Skripsi. Universitas Muhamaddiyah Semarang Available at
http://lib.unimus.ac.id/93/1/SKRIPSI%20FULL%20TEXT.1.pdf

Mustikawati. 2013. Perilaku Personal Hygiene Pada Pemulung di TPA Kedaung


Wetan Tanggerang, Forum Ilmiah Vol 10 No 1, 27

Notoatmodjo. 2009 .Ilmu Kesehatan Masyarakat.P.T. Rineka Cipta. Jakarta

Purnawijayanti, Hiasinta,A. 2010. Sanitasi, Hygiene .Kanisius.Yogyakarta

MacIntyre&Chughtai, 2015. Dasar-Dasar Penggunanaan masker untuk Petugas


Kesehatan. Jakara : Buku Kedokteran
penderita COVID-19 batuk atau 3) Gagal ginjal
bersin 4) Acute cardiac injury
A. Pengertian 2) Memegang mulut atau hidung tanpa 5) Acute respiratory distress
Coronavirus adalah kumpulan mencuci tangan terlebih dulu setelah syndrome
virus yang bisa menginfeksi sistem menyentuh benda yang terkena 6) Kematian
pernapasan. Pada banyak kasus, virus cipratan ludah penderita COVID-19
ini hanya menyebabkan infeksi 3) Kontak jarak dekat dengan F. Penatalaksanaan
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, penderita COVID-19 1) Lakukan Psicyal distancing
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi 2) Menggunakan masker
pernapasan berat, seperti infeksi paru- D. Diagnosis 3) Stay dirumah
paru (pneumonia). 1) Rapid test sebagai penyaring 4) Jaga imun dengan mengkonsumsi
2) Swab test atau tes PCR (polymerase makanan bergizi
B. Tanda Gejala chain reaction) untuk mendeteksi 5) Rajin mencuci tangan dengan sabun dan
1) Demam (suhu tubuh di atas 38 virus Corona di dalam dahak air mengalir
derajat Celsius) 3) CT scan atau Rontgen dada untuk
2) Batuk mendeteksi infiltrat atau cairan di
3) Sesak napas paru-paru

C. Penyebab E. Komplikasi
1) Tidak sengaja menghirup percikan 1) Pneumonia (infeksi paru-paru)
ludah (droplet) yang keluar saat 2) Infeksi sekunder pada organ lain
RENCANA KEGIATAN PRAKTIK KOMUNITAS

N TANGGAL
KEGIATAN
O April Mei Juni
6-12 13-19 20-26 27-3 4-10 11-16 1-6
1 Pembuatan instrument
pengkajian
2 Pengkajian
3 Tabulasi data
4 Makalah laporan pengkajian
komunitas
5 Analisa data, intervensi dan
POA komunitas
6 Pre planning MMD 1 dan
implementasi sesuai POA
7 MMD 1
8 Membuat media
implementasi sesuai POA
9 Implementasi komunitas
10 Evaluasi tindakan
komunitas
11 MMD 2
12 Laporan praktik komunitas

Anda mungkin juga menyukai