Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di

Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang pada tanggal 28

Mei- 08 sJuni 2018 dengan responden 24 orang. Hasil penelitian disajikan

dalam dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum dimuat

karakteristik umur, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, informasi, sumber

informasi, merokok dan minum alkohol. Sedangkan data khusus terdiri dari

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum olahraga jalan

kaki dan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah

olahraga jalan kaki dalam serta tabel silang yang menggambarkan pengaruh

olahraga jalan kaki terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita

hipertensi di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran umum tempat penelitian

Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang terletak pada

dataran rendah, sebagian besar wilayah desa merupakan dataran. Desa

Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang sebagian besar

adalah tanah pertanian dan pemukiman.

Jarak desa dengan pusat pemerintahan kabupaten : ± 8 km

Jarak desa dengan ibu kota propinsi Jawa Timur : ± 75 km

Wilayah Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang

54
55

2. Batas wilayah

Sebelah Utara : Desa Peterongan

Sebelah Selatan : Desa Mojowarno

Sebelah Timur : Desa Mojoagung

Sebelah Barat : Desa Diwek

4.1.2 Data Umum

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 28 Mei-08 Juni

2018 di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang

diperoleh data sebagai berikut:

1. Karakteristik responden berdasarkan umur .

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan umur di Desa


Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang pada
tanggal21-24 Mei 2018
No Umur Frekuensi Persentase (%)
1 45-60 tahun 1 4.2
2 60-74 tahun 23 95.8
Total 24 100.0
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 24 responden

hampir seluruh berumur 45-60 tahun yaitu sejumlah 23 responden

(95,8%).

2. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tingkat


pendidikan di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang pada tanggal21-24 Mei 2018
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 SD 24 100.0
2 SMP 0 0
3 SMA 0 0
4 PT 0 0
Total 24 100
Sumber : Data primer 2017

.
56

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 24 responden

seluruhnya berpendidikan SD sejumlah 24 responden (100%).

3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pekerjaan di


Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang
pada tanggal21-24 Mei 2018
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 bekerja 14 58.3
2 tidak bekerja 10 41.7
Total 24 100.0
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 24 responden

sebagian besar bekerja sejumlah 14 responden (58,3%) dan tidak

bekerja sejumlah 10 orang (41,7%).

4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan jenis kelamin


di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang pada tanggal21-24 Mei 2018
No Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 laki-laki 14 58.3
2 perempuan 10 41.7
Total 24 100.0
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 24 responden

sebagian besar terjadi pada laki-laki sejumlah 14 responden (58,3%).

.
57

5. Karakteristik responden berdasarkan pernah mendapatkan informasi

tentang olahraga jalan kaki

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pernah


mendapatkan informasi di Desa Mayangan Kecamatan
Jogoroto Kabupaten Jombang pada tanggal 21-24 Mei 2018
No Informasi Frekuensi Persentase (%)
1 Pernah 24 100
2 Tidak pernah 0 0
Total 24 100
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 24 responden

seluruhnya pernah mendapatkan informasi sejumlah 24 responden

(100%).

6. Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan sumber


informasi di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto
Kabupaten Jombang pada tanggal 21-24 Mei 2018
No Sumber informasi Frekuensi Persentase (%)
1 Petugas kesehatan 24 100
2 Majalah 0 0
3 Radio/TV 0 0
4 Internet 0 0
Total 24 100
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 24 responden

seluruhnya mendapatkan sumber informasi dari petugas kesehatan

sejumlah 24 responden (100%).

.
58

7. Karakteristik responden berdasarkan merokok

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan merokok di


Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang
pada tanggal 21-24 Mei 2018
No Merokok Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 9 37.5
2 Tidak 15 62.5
Total 24 100.0
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 24 responden

sebagian besar tidak merokok sejumlah 15 responden (62,5%).

8. Karakteristik responden berdasarkan minum alkohol

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan minum


alkohol di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang pada tanggal 21-24 Mei 2018
No Minum alkohol Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 24 100
Total 24 100.0
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 24 responden

seluruhnya tidak minum alkohol sejumlah 24 responden (100%).

4.1.3 Data khusus

1. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum olahraga jalan kaki

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tekanan darah pada


penderita hipertensi sebelum olahraga jalan kaki di Desa
Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang pada tanggal
21-24 Mei 2018
No Post test Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Berat 0 0
2 Berat 0 0
3 Sedang 6 25.0
4 Ringan 18 75.0
5 Normal tinggi 0 0
6 Normal 0 0
Total 24 100.0
Sumber : Data primer 2017

.
59

Berdasarkan tabel 4.9 sebagian menunjukkan sebagian besar

sebelum olahraga jalan kaki tekanan darah pada penderita hipertensi

adalah ringan sejumlah 18 responden (75%).

2. Tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah olahraga jalan kaki

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tekanan darah


pada pada penderita hipertensi sesudah olahraga jalan kaki
di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang
pada tanggal 21-24 Mei 2018
No Post test Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Berat 0 0
2 Berat 0 0
3 Sedang 6 25.0
4 Ringan 4 16.7
5 Normal tinggi 17 70.8
6 Normal 3 12.5
Total 24 100.0
Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 4.10 sebagian menunjukkan sebagian besar

sesudah olahraga jalan kaki tekanan darah pada penderita hipertensi

adalah normal tinggi sejumlah 17 responden (70,8%).

.
60

3. Pengaruh olahraga jalan kaki terhadap penurunan tekanan darah pada

penderita hipertensi di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto

Kabupaten Jombang

Tabel 4.11 Tabulasi silang pengaruh olahraga jalan kaki terhadap


penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa
Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang pada
tanggal 28 Mei – 08 juni 2018

Olah raga jalan kaki


Tekanan darah pada Pre test Post test %
penderita hipertensi
å % å %
Sangat Berat 0 0 0 0
Berat 0 0 0 0
Sedang 6 25.0 6 25.0
Ringan 18 75.0 4 16.7
Normal tinggi 0 0 17 70.8
Normal 0 0 3 12.5
Total 24 100.0 24 100.0
Uji wilcoxon = (0,000)

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa sebagian besar

sesudah olahraga jalan kaki tekanan darah pada penderita hipertensi

adalah normal tinggi sejumlah 17 responden (70,8%), sebagian besar

sebelum olahraga jalan kaki tekanan darah pada penderita hipertensi

adalah ringan sejumlah 18 responden (75%).

Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh angka signifikan atau

nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan 0,05 atau

(r < a), dikarenakan r < a, yang berarti ada pengaruh olahraga jalan

kaki terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi

di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.

.
61

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum olahraga jalan kaki

Berdasarkan tabel 4.6 sebagian menunjukkan sebagian besar

sebelum olahraga jalan kaki tekanan darah pada penderita hipertensi

adalah ringan sejumlah 18 responden (75%).

Faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada lansia adalah

faktor usia dan pekerjaan. Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari

24 responden hampir seluruh berumur 60-65 tahun yaitu sejumlah 23

responden (95,8%).

Penyebaran hipertensi menurut golongan umur agaknya terdapat

kesepakatan dari para peneliti di Indonesia. Disimpulkan bahwa prevalensi

hipertensi akan meningkat dengan bertambahnya umur. (Muhammadun,

2010).

Menurut peneliti responden yang mengalami kejadian hipertensi

ringan dikarenakan responden sudah memasuki masa lansia, yang

mengalami penurunan saraf fisik dan pada lansia adanya riwayat

hipertensi dalam keluarga, kelebihan berat badan yang diikuti dengan

kurangnya kepatuhan dalam diet, dikarenakan perubahan secara global

dengan mudahnya mendapatkan makanan siap saji membuat konsumsi

sayuran segar dan serat berkurang, kemudian konsumsi garam, lemak, gula

dan kalori yang terus menerus meningkat.

Olahraga secara teratur dapat menyerap atau menghilangkan endapan

kolesterol pada pembuluh nadi. Olahraga yang dimaksud adalah latihan

menggerakkan semua sendi dan otot tubuh (latihan isotonik atau dinamik),

.
62

seperti gerak jalan, berenang, naik sepeda. Tidak dianjurkan melakukan

olahraga yang menegangkan seperti tinju, gulat atau angkat besi, karena

latihan yang berat bahkan dapat menimbulkan hipertensi

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 24 responden

sebagian besar bekerja sejumlah 14 responden (58,3%) dan tidak bekerja

sejumlah 10 orang (41,7%).

Menurut teori lansia yang tidak bekerja juga mengurangi aktivitas

dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sesuai dengan teori yang juga

menyatakan bahwa kurang olah raga dan bergerak bisa menyebabkan

tekanan darah dalam tubuh meningkat. Aktifitas fisik sangat penting

untuk mengendalikan tekanan darah (Sheps, 2009). Aktifitas fisik dapat

membuat jantung lebih kuat. Jantung mampu memompa lebih banyak

darah dengan hanya sedikit usaha (Sheps, 2009). Makin ringan kerja

jantung untuk memompa darah maka makin sedikit pula beban tekanan

pada arteri.

Menurut peneliti lansia yang tidak bekerja akan berkurang aktifitas

fisiknya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sehingga menyebabkan

tekanan darah dalam tubuh menjadi meningkat.

4.2.2 Tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah olahraga jalan kaki

Berdasarkan tabel 4.7 sebagian menunjukkan sebagian besar sesudah

olahraga jalan kaki tekanan darah pada penderita hipertensi adalah normal

tinggi sejumlah 17 responden (70,8%).

Latihan berjalan kaki bersifat dinamis dan berulang-ulang dari

beberapa grup otot, menstimulasi system kardiovaskuler dan pulmonal

.
63

untuk mengirim oksigen ke otot yang sedang bekerja. Berjalan kaki

termasuk jenis latihan aerobic yang bersifat kontinyu dan menyebabkan

perubahan pada otot rangka dan kardiorespirasi. Latihan ini meningkatkan

kemampuan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen. Selain itu juga terdapat

beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh setelah melakukan latihan

dengan berjalan kaki secara kontinyu antara lain pembesaran ukuran

jantung, peningkatan isi sekuncup dan peningkatan kapasitas paru serta

peningkatan VO2 maks (Sudrajat, 2012)

Menurut peneliti terjadinya penurunan tekanan darah pada lansia

dikarenakan lansia sudah melakukan olahraga jalan kaki. Latihan jalan

kaki memang sangat ringan dan sederhana, tetapi jika dilakukan dengan

terprogram, sistematis dan terstruktur akan mendapat hasil positif terhadap

tingkat kebugaran dan kesehatan.

Latihan jalan kaki memang sangat ringan dan sederhana, tetapi jika

dilakukan dengan terprogram, sistematis dan terstruktur akan mendapat

hasil positif terhadap tingkat kebugaran dan kesehatan. Artinya tidak jauh

berbeda pengaruhnya dengan olahraga aerobik lainnya. Dalam

pelaksanaan penelitian ini, latihan jalan kaki yang ditujukan untuk

membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita

hipertensi adalah dengan intensitas latihan 30 menit

.
64

4.2.3 Pengaruh olahraga jalan kaki terhadap perubahan tekanan darah pada

lansia yang mengalami hipertensi

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa sebagian besar sesudah

olahraga jalan kaki tekanan darah pada penderita hipertensi adalah normal

tinggi sejumlah 17 responden (70,8%), sebagian besar sebelum olahraga

jalan kaki tekanan darah pada penderita hipertensi adalah ringan sejumlah

18 responden (75%).

Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh angka signifikan atau nilai

probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan 0,05 atau (r < a),

dikarenakan r < a, yang berarti ada pengaruh olahraga jalan kaki terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa

Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.

Penurunan tekanan darah, disebabkan karena responden dalam

penelitian dapat mengikuti instruksi peneliti dengan baik. Sehingga,

manfaat pada latihan yoga selama 6 hari berturut-turut dapat menunjukkan

hasil yang optimal. Latihan yoga secara teratur dapat menyeimbangkan

system saraf otonom, sehingga tubuh menjadi lebih relaks dan pengeluaran

hormone-hormon yang berperan dalam peningkatan tekanan darah seperti

hormon adrenalin lebih terkontrol. Salah satu cara untuk menurunkan

tekanan darah adalah dengan melakukan aktifitas fisik dapat meningkatkan

tekanan darah. Naiknya tekanan darah tersebut merupakan bagian dari

proses untuk mempersiapkan dan mempertahankan tubuh, karena selama

beraktifitas terjadi peningkatan aliran darah ke otot-otot besar tubuh, tetapi

kenaikan tersebut hanya sebentar dan bersifat sementara.

.
65

Latihan jalan kaki memang sangat ringan dan sederhana, tetapi jika

dilakukan dengan terprogram, sistematis dan terstruktur akan mendapat hasil

positif terhadap tingkat kebugaran dan kesehatan. Artinya tidak jauh berbeda

pengaruhnya dengan olahraga aerobik lainnya. Dalam pelaksanaan

penelitian ini, latihan jalan kaki yang ditujukan untuk membantu

menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi

adalah dengan intensitas latihan 30 menit. Sadoso (2010) mengatakan

bahwa,”takaran lamanya latihan untuk olahraga kesehatan antara 20-30

menit dalam training zone.

.
66

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum olahraga jalan kaki di

Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang adalah ringan

(75%).

2. Tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah olahraga jalan kaki di

Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang adalah ringan

(70,8%).

3. Ada pengaruh olahraga jalan kaki terhadap penurunan tekanan darah

pada penderita hipertensi di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto

Kabupaten Jombang.

5.2. Saran

Berdasarkan data lampiran maka penulis ajukan saran sebagai

berikut :

5.2.1 Teoritis

Sebagai pengalaman dalam melakukan penelitian dan dapat

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan

keadaan yang ada di masyarakat dan dapat menambah ilmu

pengetahuan kesehatan khususnya ilmu keperawatan.

66
.
67

5.2.2 Praktis

a. Bagi Peneliti

Peneliti bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman

serta ketrampilan lapangan dalam penelitian khususnya pen-

garuh olahraga jalan kaki terhadap penurunan tekanan darah

pada penderita hipertensi

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data

awal penelitian berikutnya mengenai pengaruh olahraga jalan

kaki terhadap penurunan tekanan darah pada penderita

hipertensi.

c. Bagi Tempat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

evaluasi bagi tempat penelitian tentang pengaruh olahraga jalan

kaki terhadap penurunan tekanan darah pada penderita

hipertensi.

d. Bagi responden

Sebagai bahan masukan bagi responden agar bisa mere-

spon dan bertindak yang positif dalam penurunan penurunan

hipertensi pada penderita

Anda mungkin juga menyukai