PSAT No 04 Proyeksi Dan Prakiraan Keuangan SAT Seksi 200
PSAT No 04 Proyeksi Dan Prakiraan Keuangan SAT Seksi 200
Keuangan
PENDAHULUAN
01 Seksi ini menetapkan standar dan memberikan panduan bagi akuntan mengenai
pelaksanaan dan pelaporan untuk perikatan pemeriksaan (paragraf 27 sampai dengan
48), kompilasi (paragraf 10 sampai dengan 26), atau penerapan prosedur yang disepakati
terhadap laporan keuangan prospektif (paragraf 49 sampai dengan 57). Seksi ini tidak
berlaku untuk penyajian yang tidak memenuhi panduan penyajian minimum seperti
yang dicantumkan dalam Lampiran A Seksi ini. Penyajian sebagian unsur yang
dicantumkan dalam Lampiran A tidak dianggap sebagai "laporan keuangan prospektif."
03 Seksi ini tidak menetapkan standar atau prosedur bagi perikatan yang
berkaitan dengan laporan keuangan prospektif untuk digunakan semata-mata bagi
kepentingan perkara pengadilan, meskipun Seksi ini merupakan panduan yang
berguna untuk berbagai aspek dalam perikatan tersebut. Jasa pendukung perkara
pengadilan merupakan perikatan yang menyangkut perkara hukum formal yang
sedang ditunda atau secara potensial akan terjadi
_______________________________________
1
Namun, paragraf 58 mengizinkan pengecualian tentang hal ini untuk tipe tertentu
anggaran.
2000.
Standar Profesional Akuntan
Publik
sebagai upaya penyelesaian persengketaan di antara dua pihak atau lebih, sebagai contoh,
dalam keadaan yang akuntan bertindak sebagai saksi ahli. Pengecualian ini diberikan,
karena antara lain pekerjaan akuntan publik dalam kasus demikian akan menjadi objek
analisis yang terinci dan keberatan masing-masing pihak yang berselisih. Namun,
pengecualian ini tidak berlaku jika laporan keuangan prospektif digunakan oleh pihak
ketiga, yang menurut ketentuan peradilan, tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan analisis dan pengajuan keberatan. Misalnya, kreditur tidak mungkin
mempunyai kesempatan menganalisis dan mengajukan keberatan terhadap laporan
keuangan prospektif untuk mengamankan persetujuan mereka terhadap suatu rencana
reorganisasi.
DEFINISI
2000.2
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
keuangan prospektif dapat mencakup periode yang sebagian telah lewat, laporan untuk
periode yang seluruhnya telah lewat tidak dianggap sebagai laporan keuangan
prospektif. Laporan keuangan proforma 2 dan penyajian sebagian3 tidak dianggap
sebagai laporan keuangan prospektif.
Prakiraan Keuangan
Prakiraan keuangan adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan,
sepanjang pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab, posisi keuangan,
hasil usaha dan arus kas yang diharapkan dari suatu entitas. Prakiraan keuangan
didasarkan atas asumsi pihak yang bertanggung jawab, yang mencerminkan kondisi
yang diharapkan akan terjadi, dan arah tindakan yang diharapkan akan diambil.
Prakiraan keuangan dapat dinyatakan dalam jumlah moneter tertentu sebagai suatu
prakiraan tunggal. Prakiraan juga dapat berbentuk suatu kisaran (range), yang dalam
penentuannya pihak yang bertanggung jawab memilih asumsi pokok untuk
membentuk suatu kisaran, sepanjang pengetahuan dan keyakinannya, hal-hal yang
diharapkan akan terdapat dalam kisaran yang diharapkan tersebut. Apabila suatu
prakiraan merupakan kisaran, maka kisaran tersebut tidak dipilih dengan cara yang
subjektif atau menyesatkan, misalnya, salah sate batas kisaran kurang diharapkan
dibandingkan yang lain. Panduan penyajian minimum untuk laporan keuangan
prospektif disajikan dalam Lampiran A Seksi ini.
Proyeksi Keuangan
Proyeksi keuangan adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan, sepanjang
pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab, atas dasar satu atau lebih
asumsi hipotetis, posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan yang
diharapkan dari suatu entitas. Proyeksi keuangan kadangkala disusun untuk
menyajikan satu atau lebih arah tindakan yang lebih bersifat hipotetis untuk dinilai,
sebagai jawaban atas pertanyaan seperti "Apa yang akan terjadi jika ?" Proyeksi
keuangan didasarkan atas asumsi pihak yang bertanggung jawab, yang mencerminkan
kondisi yang diharapkan akan terjadi dan tindakan yang akan diambil, dengan adanya
satu atau lebih asumsi hipotetis. Suatu proyeksi, seperti halnya prakiraan, dapat berupa
kisaran. Panduan penyajian minimum untuk laporan keuangan prospektif disajikan
dalam Lampiran A Seksi ini.
Entitas
Entitas adalah suatu unit, yang telah ada atau yang akan dibentuk, yang dituju
oleh penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indo-
__________________________________
2 Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak signifikan
transaksi (atau peristiwa) yang diselesaikan atau diusulkan terjadi pada tanggal
sebelumnya terhadap laporan keuangan historis. Meskipun transaksi tersebut dapat berupa
transaksi yang bersifat prospektif, Seksi ini tidak berlaku atas penyajian semacam itu karena
pada dasarnya penyajian tersebut merupakan laporan keuangan historis dan berisi
laporan keuangan prospektif. Lihat SAT Seksi 300 [PSAT No. 03] Pelaporan Informasi
Keuangan Proforma.
3 Penyajian sebagian adalah penyajian yang tidak memenuhi penyajian minimum
sesuai dengan panduan yang dicantumkan dalam paragraf 67 Seksi ini
2000.3
Standar Profesional Akuntan
Publik
nesia atau basis akuntansi komprehensif lainnya. 4 Sebagai contoh, suatu entitas dapat
berupa individu, persekutuan, warisan yang belum terbagi, badan hukum, yayasan,
asosiasi, atau unit pemerintah.
Asumsi Hipotetis
Asumsi hipotetis adalah asumsi yang digunakan dalam suatu proyeksi keuangan
untuk menyajikan suatu kondisi atau arah tindakan yang tidak perlu merupakan
sesuatu yang diharapkan akan terjadi, namun merupakan sesuatu yang konsisten
dengan tujuan proyeksi.
Perakitan
Perakitan adalah pengolahan secara manual atau dengan komputer terhadap fungsi
matematis atau klerikal lainnya, yang berhubungan dengan penyajian laporan
keuangan prospektif. Perakitan tidak hanya semata-mata menyangkut reproduksi dan
penggabungan laporan seperti itu atau tidak hanya menyangkut penggunaan piranti
keras atau piranti lunak komputer milik akuntan publik oleh pihak yang bertanggung
jawab.
Faktor Utama
Faktor utama adalah hal-hal penting yang menjadi dasar penentuan hasil suatu
entitas di masa yang akan datang. Faktor seperti itu merupakan dasar bagi kegiatan
entitas tersebut dan mencakup hal-hal yang mempengaruhi, di antaranya, penjualan,
produksi, jasa, dan aktivitas pembelanjaan satuan usaha. Faktor utama berfungsi sebagai
dasar untuk laporan keuangan prospektif dan merupakan landasan bagi asumsi.
SA Seksi 623 [PSA No. 41] Laporan Khusus membahas basis akuntansi komprihensif
4
2000.4
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
kepada pihak yang bertanggung jawab secara langsung mengenai penyajian, maka
penyajian yang paling bermanfaat bagi mereka adalah yang menggambarkan hasil yang
diharapkan, sepanjang pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab. Oleh
karena itu, hanya prakiraan keuanganlah yang tepat untuk digunakan umum ini.
09 Karena proyeksi keuangan tidak tepat digunakan secara umum, akuntan tidak
boleh mengizinkan namanya dihubungkan dengan proyeksi keuangan yang
menurut keyakinannya akan diserahkan kepada mereka yang tidak melakukan negosiasi
secara langsung dengan pihak yang bertanggung jawab, misalnya dalam pernyataan
penawaran kepentingan utang atau modal entitas, kecuali jika proyeksi tersebut
digunakan untuk melengkapi suatu prakiraan keuangan.
________________________
5 Lihat paragraf 68, paragraf 5 untuk prosedur yang diharuskan tersebut
2000.
Standar Profesional Akuntan
Publik
12 Ikhtisar asumsi pokok sangat penting bagi pembaca untuk memahami laporan
keuangan prospektif. Oleh karena itu, akuntan tidak boleh mengkompilasi laporan
keuangan prospektif tanpa mengungkapkan ikhtisar asumsi pokok. Juga, akuntan
tidak boleh mengkompilasi proyeksi keuangan tanpa (a) identifikasi mengenai asumsi
hipotetis atau (b) uraian mengenai keterbatasan manfaat penyajian tersebut.
13 Standar berikut ini berlaku pada kompilasi suatu laporan keuangan prospektif dan
laporan yang dihasilkannya:
a. Kompilasi harus dilakukan oleh mereka yang mempunyai pendidikan teknis dan
kecakapan cukup dalam mengkompilasi laporan keuangan prospektif.
b. Kemahiran profesional harus dilaksanakan dengan cermat dan seksama dalam
melakukan kompilasi dan penyusunan laporan.
c. Pelaksanaan harus direncanakan secara matang, dan tenaga asisten, jika ada, harus
disupervisi secara memadai.
d. Prosedur kompilasi yang dapat diterapkan harus dilaksanakan sebagai dasar
pelaporan atas laporan keuangan prospektif yang dikompilasi (lihat Lampiran B
untuk prosedur yang harus dilakukan).
e. Laporan yang didasarkan atas kompilasi laporan keuangan prospektif oleh
akuntan harus sesuai dengan panduan yang dicantumkan dalam paragraf 16
sampai dengan 26 Seksi ini.
Kertas Kerja
15 Meskipun tidak mungkin untuk menjelaskan bentuk atau isi kertas kerja yang
harus dibuat oleh akuntan sehubungan dengan kompilasi laporan keuangan prospektif
karena perbedaan dalam setiap perikatan, kertas kerja akuntan biasanya harus
menunjukkan bahwa:
a. Pekerjaan yang dilaksanakan telah direncanakan dan disupervisi secara memadai.
b. Prosedur kompilasi yang diharuskan telah dilaksanakan sebagai dasar
untuk penyusunan laporan kompilasi.
____________________________
6 Akuntan tidak perlu menarik diri dari perikatan jika dampak informasi tersebut terhadap laporan keuangan prospektif
tidak material.
2000.6
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
17 Berikut ini adalah laporan akuntan bentuk baku untuk kompilasi suatu
prakiraan yang tidak mengandung suatu kisaran. 7
_________________________________________
7 Bentuk laporan yang disajikan dalam Seksi ini cocok baik untuk penyajian sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia maupun basis akuntansi komprohensif
yang lain.
8 Jika penyajian diringkas sebagaimana yang dibahas dalam paragraf 67 Seksi ini,
kalimat ini dapat ditulis sebagai berikut: "Kami telah melakukan kompilasi prakiraan
ringkasan PT KXT terlampir tanggal 31 Desember 20X1 dan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia."
9
Jika pihak yang bertanggung jawab adalah bukan manajemen, pengacuan ke
2000.7
Standar Profesional Akuntan
Publik
tersebut. Berikut ini adalah laporan akuntan bentuk baku untuk kompilasi suatu
proyeksi yang tidak mengandung suatu kisaran.
Kami telah melakukan kompilasi neraca prakiraan PT KXT tanggal 31 Desember 20XX
dan laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas prakiraan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, berdasarkan standar yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. 10
Proyeksi terlampir dan laporan ini disusun untuk [sebutkan tujuan khusus,
seperti, "Bank QRS dengan tujuan negosiasi pinjaman untuk ekspansi
PT KXT J dan tidak digunakan untuk tujuan lain.
Suatu kompilasi dibatasi pada penyajian dalam bentuk proyeksi informasi yang
merupakan penyajian manajemen dan tidak mencakup penilaian atas asumsi yang
mendasari proyeksi tersebut. Kami tidak memeriksa proyeksi tersebut dan oleh
karena itu, kami tidak memberikan pendapat atas atau bentuk keyakinan lain apa pun
terhadap laporan terlampir atau asumsinya. Lebih lanjut, walaupun [jelaskan
asumsi
hipotetis, misalnya, pinjaman diberikan dan pabrik diperluas'J,
biasanya akan
terdapat perbedaan antara proyeksi dan hasil sebenarnya, karena peristiwa dan
keadaan sering tidak terjadi sebagaimana yang diharapkan, dan perbedaan tersebut
mungkin material. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan laporan
ini dengan adanya peristiwa dan keadaan yang terjadi setelah tanggal laporan ini.
19 Jika laporan keuangan prospektif memuat suatu kisaran, laporan akuntan bentuk
baku harus berisi suatu paragraf terpisah yang menyatakan bahwa pihak yang
bertanggung jawab telah memilih untuk menggambarkan hasil yang diharapkan
berdasarkan satu atau lebih asumsi dalam bentuk suatu kisaran. Berikut ini adalah
contoh paragraf terpisah yang ditambahkan dalam laporan akuntan jika akuntan
mengkompilasi laporan keuangan prospektif, dalam hal ini suatu prakiraan, yang berisi
suatu kisaran.
2000.8
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
atau lebih asumsi yang diharapkan berada dalam kisaran, misalnya, pada
tingkat hunian seperti itu"]. Namun, tidak ada keyakinan bahwa hasil
sebenarnya akan berada dalam kisaran dari [uraikan satu atau lebih asumsi
yang diharapkan akan berada dalam kisaran tersebut, misalnya "tingkat
hunian ] yang disajikan.
Laporan keuangan historis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
20XX, [yang merupakan sumber asal data historis] dan laporan kami atas
laporan tersebut diuraikan pada halaman xx - xx dokumen ini.
2000.9
Standar Profesional Akuntan
Publik
25 Sekali pun demikian, jika laporan keuangan prospektif yang dikompilasi tersebut
disajikan berlandaskan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia dan tidak memauukkan pengungkapan mengenai basis
akuntansi yang digunakan tersebut, laporan akuntan harus mengungkapkan dasar
tersebut.
26 Berikut ini adalah contoh paragraf yang harus ditambahkan pada laporan
akuntan atas laporan keuangan prospektif yang dikompilasi, dalam hal ini suatu
prakiraan keuangan, yang ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan tidak dimasukkan.
2000.1
Proyeksi dan Prakiraan Keuangan
Kertas Kerja
30 Kertas kerja akuntan sehubungan dengan pemeriksaan atas laporan keuangan
prospektif harus sesuai dengan keadaan dan kebutuhan akuntan dalam perikatan
yang bersangkutan. Meskipun jumlah, jenis dan isi kertas kerja bervariasi tergantung atas
keadaan, biasanya kertas kerja harus menunjukkan bahwa:
a. Pekerjaan telah direncanakan dan disupervisi secara memadai.
b. Proses entitas tersebut dalam mengembangkan laporan keuangan
prospektifnya dipertimbangkan dalam menentukan lingkup pemeriksaan.
c. Bukti cukup telah diperoleh sebagai dasar yang memadai bagi laporan akuntan.
:2000.
32 Berikut ini adalah contoh laporan akuntan bentuk baku untuk pemeriksaan suatu
prakiraan yang tidak berupa suatu kisaran.
Kami telah memeriksa neraca prakiraan PT KXT tanggal 31 Desember 20XX dan laporan
laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas terlampir untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut. 14 Pemeriksaan kami lakukan berdasarkan
standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan oleh karena itu, meliputi
prosedur yang kami pandang perlu untuk menilai baik asumsi yang digunakan
oleh manajemen, dan penyusunan maupun penyajian prakiraan tersebut.
Kami telah memeriksa neraca proyeksian PT KXT terlampir tanggal 31 Desember 20XX
dan laporan laba-rugi dan laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas
proyeksian terlampir untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. 15
Pemeriksaan kami lakukan berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia dan oleh karena itu, meliputi prosedur yang kami pandang perlu untuk
menilai, baik asumsi yang digunakan oleh manajemen, dan penyusunan, maupun
penyajian proyeksi tersebut.
Proyeksi terlampir dan laporan ini disusun untuk [sebutkan tujuan khusus,
seperti,
"Bank QRS dengan tujuan negosiasi pinjaman untuk ekspansi PT KXT,'7
dan
tidak digunakan untuk tujuan lain.
__________________________________________
14 Jika penyajian tersebut diringkas sebagaimana dibahas dalam Lampiran A (paragraf 67)
Seksi ini, kalimat ini dapat dibaca sebagai berikut: "Kami telah memerika prakiraan ringkasan
perusahaan KXT tanggal 31 Desember 20X1, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut."
15 Jika penyajian diringkas sebagaimana dibahas dalam paragraf 67 Seksi ini, kalimat ini
menjadi sebagai berikut: " Kami telah memeriksa proyeksi ringkasan PT KXT terlampir
tanggal 31 Desember 20XX dan ………..
2000.12
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
2000.13
Standar Profesional Akuntan
Publik
Kami telah memeriksa neraca prakiraan PT XYZ tanggal 31 Desember 20XX dan laporan
laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas prakiraan terlampir
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Pemeriksaan kami lakukan sesuai
dengan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan, oleh karena itu,
meliputi prosedur yang kami pandang perlu untuk menilai, baik asumsi yang
digunakan oleh manajemen dan penyusunan maupun penyajian prakiraan
tersebut.
2000.14
Proyeksi dan Prakiraan Keuangan
Kami telah memeriksa neraca prakiraan PT XYZ tanggal 31 Desember 20XX dan laporan
laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas prakiraan terlampir untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Pemeriksaan kami lakukan sesuai dengan
standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan, oleh karena itu, meliputi prosedur
yang kami pandang perlu untuk menilai, baik asumsi yang digunakan oleh manajemen
dan penyusunan maupun penyajian prakiraan.
_________________________________________
Suatu contoh penyimpangan pengukuran adalah kegagalan untuk mengkapitalisasi
16
capital lease dalam prakiraan yang dalam laporan keuangan historis untuk periode
prospektif diharapkan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
2000.15
Standar Profesional Akuntan
Publik
rasional bagi manajemen untuk melakukan prakiraan. Kami tidak bertanggung jawab
untuk memutakhirkan laporan ini dengan adanya peristiwa atau keadaan yang terjadi
setelah tanggal laporan ini.
Oleh karena, sebagaimana diuraikan dalam paragraf terdahulu, kami tidak dapat
menilai asumsi manajemen mengenai pendapatan dari penyertaan dan asumsi
lainnya yang tergantung padanya, maka kami tidak memberikan pendapat
sehubungan dengan penyajian tersebut atau asumsi yang mendasari prakiraan
terlampir. Kami tidak
2000.16
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
bertanggung jawab untuk memutakhirkan laporan ini dengan adanya peristiwa
dan keadaan yang terjadi setelah tanggal laporan ini.
42 Jika terdapat pembatasan lingkup dan akuntan juga yakin bahwa terdapat
penyimpangan material dari panduan penyajian, penyimpangan tersebut harus diuraikan
dalam laporan akuntan.
44 Penekanan atas suatu hal. Dalam keadaan tertentu, akuntan mungkin ingin
menekankan suatu hal mengenai laporan keuangan prospektif, meskipun tetap
memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Akuntan mungkin ingin
menyajikan informasi dan komentar lainnya, seperti penjelasan atau informasi lain
dalam paragraf terpisah dalam laporannya.
45 Penilaian yang didasarkan sebagian atas laporan akuntan lain. Apabila lebih
dari satu akuntan terlibat dalam pemeriksaan, panduan yang diberikan untuk situasi
seperti ini yang diterapkan dalam pemeriksaan atas laporan keuangan historis umumnya
berlaku. Jika akuntan utama memutuskan untuk mengacu ke laporan akuntan lain
sebagai dasar, sebagian, untuk pendapatnya, is harus mengungkapkan fakta
tersebut dalam menyatakan lingkup pemeriksaannya dan harus menunjuk ke laporan
akuntan lain dalam menyatakan pendapatnya. Pengacuan seperti itu
menggambarkan pembagian tanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan.
____________________________________
1
7 Tanggung jawab akuntan atas laporan keuangan historis yang menurut perikatan tidak
menjadi tanggung jawab akuntan, untuk entitas publik dijelaskan dalam SA Seksi 504 (PSA
No. 52) Pengaitan Nama Auditor dengan Laporan Keuangan, sedangkan untuk entitas nonpublik
dijelaskan
dalam SAR Seksi 100 (PSAR No. 01) Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan, paragraf 5 s.d. 7.
18
SA Seksi 552 (PSA No. 53) Pelaporan Auditor atas Laporan Keuangan Ringkasan dan
Data Keuangan Pilihan membahas laporan akuntan atas laporan keuangan ringkasan yang
berasal dari laporan keuangan auditan yang tidak dimasukkan dalam dokumen yang sama.
2000.17
47 Laporan jika pemeriksaan merupakan bagian perikatan yang lebih
besar. Jika pemeriksaan akuntan atas laporan keuangan prospektif merupakan bagian
dari perikatan yang lebih besar, misalnya, studi kelayakan keuangan atau studi
pembelian bisnis, akuntan perlu untuk memperluas laporan pemeriksaan atas
laporan keuangan prospektif untuk menggambarkan seluruh perikatan.
48 Berikut ini adalah laporan yang dapat diterbitkan apabila akuntan memilih
untuk memperluas laporannya atas suatu studi kelayakan keuangan. 19
a. Direksi
Rumah Sakit X Jakarta
b. Kami telah melakukan studi kelayakan keuangan untuk perluasan dan renovasi
fasilitas Rumah Sakit Sehat. Studi tersebut dilakukan untuk menilai kemampuan
Rumah Sakit Sehat dalam memenuhi biaya usaha, kebutuhan modal kerja, dan
kebutuhan keuangan lainnya, termasuk pemenuhan utang obligasi sebesar
Rp250.000.000 yang akan diterbitkan dengan tingkat bunga tahunan yang diasumsikan
rata-rata 15% untuk periode lima tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
20X6.
c. Program investasi yang diusulkan (Program) terdiri dari penambahan dua tingkat
yang baru, untuk menampung tambahan 50 tempat tidur untuk pembedahan,
sehingga meningkatkan kapasitas menjadi 275 tempat tidur. Di samping itu, berbagai
fasilitas dalam bidang administrasi dan jasa pembantu akan diperbaharui modelnya.
Pengurus rumah sakit memperkirakan pembangunan akan dimulai 30 Juni 20X2 dan
akan selesai pada tanggal 31 Desember 20X3.
_____________________________
19 Meskipun entitas yang disebut dalam contoh laporan ini adalah sebuah rumah sakit,
bentuk laporan tersebut dapat diterapkan untuk entitas lain seperti hotel atau stadion. Di
samping itu, meskipun format dan bahasa dalam contoh laporan tersebut tidak boleh
disimpangi secara signifikan, bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan
yang unik untuk perikatan tertentu (sebagai contoh, penjelasan tentang program perbaikan
modal yang diusulkan, paragraf c; pembiayaan program yang diusulkan, paragraf b dan d;
prosedur khusus yang dilaksanakan oleh akuntan, paragraf e; dan komentar
penjelasan yang dimasukkan dalam paragraf penekanan atas suatu hal, paragraf i, yang
2000.18
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
h. Neraca Laporan pendapatan dan biaya Laporan arus kas Laporan perubahan saldo
dana h. Kami telah memeriksa prakiraan keuangan tersebut. Pemeriksaan kami
lakukan sesuai dengan standar mengenai prakiraan keuangan yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Indone-sia, dan oleh karena itu, termasuk prosedur yang kami
pandang perlu untuk menilai asumsi yang digunakan oleh manajemen, dan
penyusunan, serta penyajian prakiraan tersebut.
2000.1
Standar Profesional Akuntan
Publik
l. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan laporan ini dengan adanya
peristiwa dan keadaan yang terjadi sesudah tanggal laporan ini.
2000.20
Proyeksi dan Prakiraan Keuangan
c. Pemakai tertentu memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur yang disepakati
untuk memenuhi tujuan mereka.
d. Laporan keuangan prospektif mencakup ringkasan asumsi signifikan.
e. Laporan keuangan prospektif yang diterapi prosedur yang disepakati dapat
diestimasi atau diukur secara masuk akal dan konsisten.
f. Kriteria yang harus dipakai dalam penentuan temuan disepakati antara akuntan
dengan pemakai tertentu.
g. Prosedur yang harus diterapkan terhadap laporan keuangan prospektif
diharapkan menghasilkan temuan yang secara masuk akal konsisten dengan
menggunakan kriteria tersebut.
h. Bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan prospektif yang diterapi
prosedur yang disepakati diharapkan ada untuk menyediakan dasar yang
memadai untuk menyatakan temuan dalam laporan akuntan.
i. Jika berlaku, suatu penjelasan batas materialitas yang disepakati untuk tujuan
pelaporan (lihat SAT Seksi 600 [PSAT No. 09] Perikatan Prosedur yang
Disepakati,
paragraf 27.) j. Penggunaan laporan harus dibatasi hanya bagi pemakai tertentu. 21
_______________________________
21 Akuntan dapat melaksanakan suatu perikatan yang laporannya akan menjadi
catatan publik (lihat SAT Seksi 600 [PSAT No. 09] Perikatan ProseduryangDisepakati.
2000.21
Standar Profesional Akuntan
Publik
suatu copy surat perikatan bagi pemakai tertentu serta memperoleh persetujuan mereka.
Jika akuntan tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan semua pemakai tertentu,
akuntan dapat memenuhi persyaratan tersebut dengan menerapkan satu atau lebih
prosedur berikut ini atau yang serupa:
a. Membandingkan prosedur yang harus diterapkan dengan persyaratan tertulis dari
pemakai tertentu.
b. Membahas prosedur yang harus diterapkan dengan wakil semestinya dari pemakai
tertentu yang terlibat.
c. Me-review kontrak yang relevan dengan atau korespondensi dari pemakai tertentu.
Akuntan tidak harus melaporkan suatu perikatan bila pemakai tertentu tidak sepakat
tentang prosedur yang dilaksanakan atau harus dilaksanakan serta tidak memikul
tanggung atas kecukupan prosedur untuk tujuan mereka. (Lihat SAT Seksi 600 [PSAT
No. 09] Perikatan ProseduryangDisepakati, paragraf 38 untuk panduan
tentang pemenuhan persyaratan inijika akuntan diminta untuk menambah pihak sebagai
pemakai tertentu setelah tanggal selesainya prosedur yang disepakati.)
2000.2
Proyeksi dan Prakiraan Keuangan
2000.23
Standar Profesional Akuntan
Publik
INFORMASI LAIN
2000.24
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
ini adalah paragraf bentuk baku yang akan ditambahkan pada laporan akuntan, jika
ikhtisar asumsi dan kebijakan akuntansi signifikan tidak dimasukkan.
Neraca PT KXT yang dianggarkan tanggal 31 Desember 20XX dan, laporan laba-
rugi, dan laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas yang dianggarkan
terlampir untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut belum dikompilasikan
atau diperiksa oleh kami, dan oleh karena itu, kami tidak memberikan pendapat
atau bentuk keyakinan apa pun terhadapnya.
59 Jika laporan kompilasi, review atau pemeriksaan akuntan atas laporan keuangan
historis dimasukkan dalam suatu dokumen yang dibuat oleh klien yang berisi laporan
keuangan prospektif, akuntan tidak boleh mengizinkan namanya dihubungkan
dengan dokumen tersebut, kecuali jika (a) is telah memeriksa, melakukan kompilasi,
atau menerapkan prosedur yang telah disepakati terhadap laporan keuangan prospektif
dan laporannya disertakan pada laporan tersebut, (b) laporan keuangan prospektif
disertai dengan suatu petunjuk oleh pihak yang bertanggung jawab atau akuntan bahwa
akuntan belum melakukan jasa itu atas laporan keuangan prospektif dan bahwa
akuntan tidak memikul tanggung jawab terhadapnya atau (c) akuntan lain telah
memeriksa, melakukan kompilasi, atau menerapkan prosedur yang telah disepakati
terhadap laporan keuangan prospektif dan laporannya dimasukkan dalam dokumen
tersebut. Jika akuntan telah memeriksa laporan keuangan historis dan laporan
tersebut dilampirkan pada laporan keuangan prospektif dalam dokumen tertentu yang
dibuat klien, sedangkan akuntan tidak melakukan pemeriksaan, melakukan
kompilasi atau menerapkan suatu prosedur yang telah disepakati terhadap laporan
keuangan prospektif tersebut, is harus mengacu SA Seksi 550 [PSA No. 44] Informasi
Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan.
2000.2
Standar Profesional Akuntan Publik
64 Jika pada waktu membaca informasi lainnya yang disajikan dalam dokumen
yang berisi laporan keuangan prospektif yang diperiksa atau dikompilasi, sebagaimana
diuraikan dalam paragraf terdahulu, akuntan menemukan informasi yang menurut
keyakinannya merupakan salah saji material dan bukan merupakan laporan yang tidak
konsisten, ia harus membicarakan masalah tersebut dengan pihak yang bertanggung
jawab. Sehubungan dengan pembicaraan ini, akuntan harus ingat bahwa ia mungkin
tidak mempunyai keahlian untuk menilai kebenaran pernyataan yang dibuat, bahwa
tidak terdapat standar untuk menilai penyajiannya, dan bahwa mungkin terdapat
perbedaan pertimbangan atau pendapat. Apabila akuntan menyimpulkan bahwa ia
mempunyai dasar yang kuat untuk khawatir, ia harus mengusulkan bahwa pihak yang
bertanggung jawab berkonsultasi dengan pihak lainnya, yang nasihatnya mungkin
bermanfaat, seperti penasihat hukum perusahaan tersebut.
2000.26
Proyeksi dan Prakiraan Keuangan
66 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001. Penerapan lebih awal dari
tanggal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan. Masa transisi ditetapkan
mulai dari 1 Agustus 2001 sampai dengan 31 Desember 2001. Dalam masa transisi
tersebut berlaku standar yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik per 1
Agustus 1994 dan Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Setelah tanggal
31 Desember 2001, hanya ketentuan dalam Seksi ini yang berlaku.
2000.27
Standar Profesional Akuntan
Publik
LAMPIRAN A
02 Suatu penyajian yang menghilangkan satu atau lebih pos minimum dari a
sampai dengan i tersebut di atas disebut sebagai penyajian sebagian, yang dianggap tidak
cukup untuk digunakan secara umum. Jika pos minimum yang dihilangkan diperoleh
dari informasi yang disajikan, penyajian tersebut tidak akan dipandang sebagai penyajian
sebagian. Suatu penyajian yang berisi semua pos minimum dari a sampai dengan i tersebut
di atas, namun menghilangkan pos minimum a sampai dengan i tersebut di atas
dipandang bukan merupakan penyajian sebagian, dan perikatan yang menyangkut
penyajian tersebut terkena aturan dalam Seksi ini.
2000.28
Proyeksi dan Prakiraan Keuangan
LAMPIRAN B
Prosedur Kompilasi
2000.29
w
• Untuk entitas yang akan dibentuk atau entitas yang telah dibentuk namun
belum mulai beroperasi, bandingkan prinsip akuntansi industri khusus yang
digunakan, jika ada, dengan yang digunakan secara umum dalam industri.
Ajukan pertanyaan tentang apakah prinsip akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan prospektif adalah yang diharapkan akan digunakan
bilamana, atau jika, entitas memulai operasinya.
c. Menanyakan bagaimana pihak yang bertanggung jawab mengidentifikasi faktor-
faktor kunci dan pengembangan asumsinya.
d. Membuat dafrar, atau meminta daftar, asumsi signifikan pihak yang bertanggung
jawab yang menjadi dasar bagi laporan keuangan prospektif dan
mempertimbangkan apakah terdapat penghilangan yang nyata faktor-faktor kunci
yang dipakai sebagai dasar penentuan basil prospektif.
e. Mempertimbangkan apakah terdapat ketidakkonsistenan internal yang nyata dalam
asumsi yang dibuat oleh pihak yang bertanggung jawab.
f. Melaksanakan, atau menguji kecermatan matematis perhitungan yang
menerjemahkan asumsi ke dalam laporan keuangan prospektif.
g. Membaca laporan keuangan prospektif, termasuk ringkasan asumsi signifikan,
dan mempertimbangkan apakah:
• Laporan, termasuk pengungkapan asumsi dan kebijakan akuntansi, tidak
disajikan sesuai dengan panduan penyajian laporan keuangan prospektif yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
• Laporan, termasuk ringkasan asumsi signifikan, nyata tidak semestinya
dalam hubungannya dengan pengetahuan akuntan tentang entitas tersebut dan
industrinya dan, untuk:
- Prakiraan keuangan, kondisi yang diharapkan dan rangkaian tindakan dalam
periode prospektif.
- Proyeksi keuangan, tujuan penyajian.
h. Jika bagian signifikan periode prospektif telah berlalu, akuntan harus mendapatkan
hasil operasi atau bagian signifikan operasi entitas (seperti volume penjualan),
dan perubahan signifikan dalam posisi keuangan, dan perlu mempertimbangkan
dampaknya terhadap laporan keuangan prospektif. Jika laporan keuangan historis
telah disusun untuk periode yang telah berlalu tersebut, akuntan harus
membaca laporan tersebut dan mempertimbangkan hasilnya dalam
hubungannya dengan laporan keuangan prospektif.
i. Mengkonfirmasi pemahaman akuntan terhadap laporan (termasuk asumsi)
dengan mendapatkan representasi tertulis dari pihak yang bertanggung jawab. Karena
jumlah yang dicerminkan dalam laporan tidak didukung dengan buku dan catatan
historis, tetapi hanya berupa asumsi, akuntan harus mendapatkan representasi yang
di dalamnya pihak yang bertanggung jawab menunjukkan tanggung jawabnya
atas asumsi yang dibuatnya. Representasi ini harus ditandatangani oleh pihak yang
bertanggung jawab yang berada di tingkat wewenang tertinggi yang akuntan
meyakininya bahwa orang tersebut bertanggung jawab terhadap, langsung atau
melalui orang lain, masalah-masalah yang dicakup dalam representasi.
2000.30
Proyeksi dan Prakiraan Keuangan
_____________________________________
22 Akuntan tidak perlu menarik diri dari perikatan jika dampak informasi tersebut atas
laporan keuangan prospektif tidak material.
2000.
Standar Profesional Akuntan
Publik
LAMPIRAN C
________________________________
23 Risiko atestasi adalah risiko bahwa akuntan dengan sepengetahuannya gagal
secara semestinya memodifikasi laporan pemeriksaannya atas laporan keuangan prospektif
yang secara material salah saji, yaitu tidak disajikan sesuai dengan panduan penyajian yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, atau dengan asumsi yang tidak memberikan dasar
yang masuk akal bagi prakiraan manajemen, atau proyeksi manajemen berdasarkan asumsi
hipotetis. Risiko atestasi terdiri dari (a) risiko (terdiri dari risiko bawaan dan risiko
pengendalian) bahwa laporan keuangan prospektif berisi kekeliruan yang dapat material,
2000.32
Proyeksi dan Prakiraan
Keuangan
05 Akuntan harus mendapatkan pengetahuan bisnis entitas, prinsip akuntansi,
dan faktor kunci yang menjadi dasar hasil keuangan di masa yang akan datang.
Akuntan harus memusatkan pada bidang-bidang berikut ini:
a. Tersedianya dan biaya sumber daya yang diperlukan untuk beroperasi. Pos pokok
biasanya meliputi bahan baku, tenaga kerja, pembelanjaan jangka pendek dan
jangka panjang, mesin dan ekuipmen pabrik.
b. Sifat dan kondisi pasar yang menjadi tempat entitas dalam menjual produk atau
jasanya, termasuk pasar konsumen akhir, jika entitas menjual produknya ke pasar
antara.
c. Faktor-faktor yang khusus bagi industri, termasuk kondisi persaingan, sensitivitas
terhadap keadaan ekonomi, kebijakan akuntansi, persyaratan peraturan khusus,
dan teknologi.
d. Pola kinerja entitas atau entitas yang sebanding di masa lalu, termasuk trend
pendapatan dan biaya, perputaran aktiva, penggunaan dan kapasitas fasilitas
fisik, dan kebijakan manajemen.
Prosedur Pemeriksaan
06 Akuntan dan pihak yang bertanggung jawab harus mencapai suatu
pengertian bersama tentang jasa yang diberikan oleh akuntan. Biasanya pengertian ini
ditegaskan dalam surat perjanjian.
2000.33
v
___________________________________
24 Jika prakiraan berupa suatu kisar (range), representasi harus juga mencakup pernyataan
bahwa, sepanjang pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab, unsur atau
unsur-unsur yang diprakirakan berdasarkan asumsi tersebut diharapkan akan berada dalam
kisar tersebut dan bahwa kisar tersebut tidak dipilih secara subyektif atau dengan cara yang
menyesatkan.
25 Tidak mungkin untuk mendaftar semua asumsi. Seringkali, asumsi dasar yang
mempunyai dampak potensial luar biasa dianggap sudah implisit, seperti keadaan damai
2000.34
Proyeksi dan Prakiraan Keuangan
asumsi hipotetis yang telah ditetapkan. Akuntan tidak perlu memperoleh dukungan
atas asumsi hipotetis, meskipun demikian is harus mempertimbangkan apakah asumsi
tersebut konsisten dengan tujuan penyajian.
__________________________________
26
Jika entitas berupa perusahaan publik, akuntan harus melaksanakan prosedur dalam SA
722 [PSA No. 731 Informasi Keuangan Interim, paragraf 13 sampai dengan 19. Jika entitas berupa
perusahaan nonpublik, akuntan harus melaksanakan prosedur "Kompilasi dan Review atas
Laporan Keuangan," paragraf 24 sampai dengan 31.
2000.35
Standar Profesional Akuntan
Publik
_________________________________________
2
7 Prinsip akuntansi yang digunakan dalam proyeksi keuangan tidak perlu sama dengan
yang diharapkan akan digunakan dalam laporan keuangan historis untuk periode prospektif
jika penggunaan prinsip yang berbeda konsisten dengan tujuan penyajian.
28
Panduan penyajian bagi entitas yang menerbitkan laporan keuangan prospektif
ditetapkan dalam "Panduan untuk Laporan Keuangan Prospektif "
2000.36