Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HARMENI ULFAH LUBIS

NIM : 1743000005

STUDI : KONSEP DAN TRANSAKSI VALUTA ASING

DOSEN : IRINA IKA WARDHANI S.E, M.AK

A. Pengertian Akuntansi Transaksi Dalam Valuta Asing


Valuta asing adalah mata uang asing yang difungsikan sebagai alat
pembayaran untuk membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan juga
mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral (Hady, Hamdy,2007).
Transaksi valuta asing adalah transaksi yang didenominasikan atau
memerlukan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi-transaksi
yang timbul ketika suatu entitas:
1. Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan dalam
suatu mata uang asing.
2. Meminjam atau meminjamkan dana dengan utang atau tagihan didenominasikan
dalam suatu mata uang asing.
3. Memperoleh atau melepas asset, atau mengadakan atau menyelesaikan kewajiban
yang didenominasikan dalam mata uang asing.

B. Nilai Tukar Mata Uang Asing


Hubungan antara kesatuan mata uang asing dan kesatuan mata uang dalam
negeri disebut kurs. Kurs yang menyatakan nilai tukar mata uang asing dan mata uang
dalam negeri dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu:
1. Secara langsung (direct quotations)
Direct quotations adalah menyatakan nilai 1 unit mata uang asing dalam
persamaannya dengan nilai mata uang dalam negeri.
Contoh: $13.600/1= Rp. 13.600. dari contoh tersebut berarti $1 (US) sama dengan
Rp. 13.600
2. Secara tidak langsung (indirect quotations)
Indirect quotations adalah menyatakan nilai 1 unit mata uang dalam negeri
dalam persamaannya dengan nilai mata uang luar negeri.
Contoh: 1/ Rp. 13.600 = $0,000077353. Dari contoh tersebut berarti Rp.1 sama
dengan $0,000077353.

C. Jenis Perubahan Nilai Kurs Valuta Asing


Dalam melakukan transaksi valuta asing, nilai kurs mengalami perubahan
setiap saat. Perubahan nilai kurs berupa:
1. Apresiasi atau depresiasi
Naik atau turunnya nilai mata uang suatu Negara terhadap mata uang asing
yang sepenuhnya tergantung pada kekuatan pasar (permintaan dan penawaran
valuta asing) baik dalam negeri maupun luar negeri).
2. Devaluasi atau revaluasi
Naik atau turunnya nilai mata uang suatu Negara terhadap mata uang asing
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.

D. Transaksi Valuta Asing


1. Jual beli dengan pihak luar negeri
Dalam transaksi jual beli dengan luar negeri harga beli atau harga jual bisa
dinyatakan dalam mata uang dalam negeri atau mata uang luar negeri. Tetapi
dalam catatan atau aporan keuangan harus dinyatakan dalam mata uang dalam
negeri. Sehingga teransaksi yang dinyatakan harus dijabarkan kedalam mata uang
dalam negeri. Transaksi yang menimbulkan utang atau piutang dalam mata uang
asing dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu:
a. Pada tanggal transaksi
b. Pada tanggal neraca
c. Pada tanggal jatuh tempo/pelunasan

Contoh 1:
Suatu perusahaan di Indonesia menjual barang dagangan secara kredit ke
Amerika Serikat dengan harga Rp136.000.000,00 atau $10.000. Pada saat itu $1
= Rp10.000,00. Pada saat menerima pelunasan piutang dengan $ 1 =
Rp13.600,00. Jika mata uang yang tertera pada faktur adalah rupiah (Indonesia),
transaksi-transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
 Pada saat penjualan
Piutang dagang Rp. 136.000.000
Penjualan 136.000.000
Untuk mencatat penjualan ke Amerika Serikat, harga faktur
Rp136.000.000.00.
 Pada saat pelunasan piutang
Kas Rp. 136.000.000
Piutang dagang 136.000.000
Untuk mencatat pelunasan piutang Jika mata uang yang tertera pada faktur
adalah $ (US Dollar), maka transaksi-transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
 Pada saat penjualan
Piutang dagang Rp. 136.000.000
Penjualan 136.000.000
Untuk mecatat penjualan ke Amerika Serikat, harga faktur $ 10.000 ($10.000
x Rp13.600,00 = Rp136.000.000,00).
 Pada saat pelunasan piutang dagang
Kas Rp. 135.000.000
Rugi selisih kurs 1.000.000
Piutang dagang 136.000.000
Untuk mencatat pelunasan piutang dagang dari Amerika Serikat ($10.000 x
Rp13.600,00 – Rp135.000.000,00).
Contoh 2:
Importir Indonesia membeli barang dagangan dari Amerika Serikjat secara
kredit dengan harga Rp136.000.000,00 atau $10.000 ketika itu $1 =
Rp13.600,00. Pada saat pelunasan utang dagang $1 = Rp14.500,00. Jika mata
uang yang tertera pada faktur adalah rupiah (Indonesia), maka
transaksitransaksi tersebut dicatat sebagai berikut:

 Pada saat pembelian

Persediaan barang dagangan Rp. 136.000.000

Utang dagang 136.000.000

Untuk mencatat pembelian dari Amerika Serikat dengan harga Rp.


136.000.000,00

 Pada saat pelunasan utang dagang


Utang dagang Rp. 136.000.000

kas 136.000.000

Jika harga yang tertera pada faktur adalah $ (US Dollar), maka transaksi-
transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:

 Pada saat pembelian


Persediaan barang dagangan Rp. 136.000.000
Utang dagang 136.000.000

Untuk mencatat pembelian dari Amerika Serikat $10.000 ($10.000 x


Rp13.600,00=Rp136.000.000,00)

 Pada saat pelunasan utang dagang


utang dagang Rp. 136.000.000
Rugi selisih kurs 9.000.000
Kas 145.000.000

Untuk mencatat pelunasan utang dagang ke Amerika Serikat ($10.000 x


Rp14.500,00 = Rp145.000.000,00)
DAFTAR PUSTAKA

Mubarok, Abdullah. (ED). (2017). Akuntansi Keuangan Lanjutan. UNPAMPRESS:


Tangerang Selatan

Anda mungkin juga menyukai