Anda di halaman 1dari 40

Pertemuan ke:

03 Fakultas
BISNIS
Akuntansi Keuangan
Internasional
Rini Novianti

Program Studi
Pembuka
Akuntansi
Daftar Pustaka

Akhir Presentasi
MACAM CARA DAN ALAT PEMBAYARAN
INTERNASIONAL

Masalah pembayaran internasional muncul akibat


adanya perdag antarnegara dimana masing-masing
negara memiliki mata uang sendiri yg berlaku di
daerahnya tetapi blm tentu diterima di negara lain
Krn barang yg impor hrs dibayar, diperlukan alat
pembayaran yg dpt diterima di luar negeri atau dunia
internasional
Muncul masalah bila mata uang asing yg bersangkutan
tidak ada penentuan berapa nilai tukar yg hrs ditentukan
unt mata uang tsb thd mata uang asing yg diterima di
dunia internasional
Untuk itu diperlukan kurs valuta asing, yaitu besarnya
nilai mata uang suatu negara yg hrs dibayarkan unt
mendapatkan satu satuan mata uang asing
KURS TETAP

kurs yang tidak berubah-ubah karena dikaitkan dengan


emas sebagai standar atau patokannya.

• Yang melatarbelakangi:
– Dulu semua pembayaran antar negara dilakukan
dengan emas.
 Berarti setiap negara mempunyai mata uang
standar yang mengandung sejumlah emas
dengan kadar yang ditetapkan undang-
undang.
 semua negara dan bank sentral sewaktu-waktu bersedia menukar mata
uangnya dengan emas dan menjual emas dengan harga yang telah
ditetapkan secara resmi.
 maka kurs valuta asing (perbandingan nilai antara mata uang asing berbagai
negara) menjadi pasti.

PENGARUHNYA:
• Kurs atau perbandingan nilai antara semua
valuta nasional menjadi tetap dan tertentu
KURS BEBAS
Adl kurs yg ditentukan oleh permitaan dan
penawaran valuta asing di pasar bebas

Faktor yg mempengaruhi:
1. Permintaan Valuta Asing
Adl keinginan penduduk suatu
negara unt memperoleh satu jenis
mata uang asing.
Keinginan ini bukan unt tujuan
disimpan ttp unt membeli barang dr
luar negeri
Contoh
US $ 1 = Rp 5.000,00
US $ 1 = Rp 7.500,00 kurs mula-mula
US $ 1 = Rp 4.000,00
kurs melemah
kurs menguat
Harga sebuah laptop US $ 1,200
Bila diuangkan dlm mata uang dlm negeri:
•US $ 1 = Rp 5.000,00 Rp 6 jt
•US $ 1 = Rp 7.500,00 Rp 9 jt
•US $ 1 = Rp 4.000,00 Rp 4,8 jt
Kesimpulan

Permintaan valuta asing akan meningkat bila nilai tukar mata uang
dalam negeri MENGUAT dibanding dengan mata uang luar negeri
2. Penawaran valuta
asing
Menunjukkan keinginan orang asing untuk membeli barang
dari suatu negara.
Tinggi rendahnya penawaran valuta asing tergantung
harga barang suatu negara tersebut bila dinyatakan atau
dinilai dengan mata uang asing.
Contoh
US $ 1 = Rp 5.000,00
US $ 1 = Rp 7.500,00 kurs mula-mula
US $ 1 = Rp 4.000,00
kurs melemah
kurs menguat
Harga seperangkat mebel Rp 15 juta
Bila diuangkan dlm mata uang asing:
•US $ 1 = Rp 5.000,00 US $ 3.000
•US $ 1 = Rp 7.500,00 US $ 2.000
•US $ 1 = Rp 4.000,00 US $ 3.750
Kesimpulan
Penawaran valuta asing akan meningkat bila nilai tukar mata uang dalam negeri MELEMAH dibanding dengan mata uang
luar negeri
4. Perubahan kurs valuta
asing

kurs valuta asing yang sepenuhnya ditentukan oleh


mekanisme pasar maka kurs tersebut akan selalu
mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
3. Nilai valuta asing

Dalam pasar barang, harga


ditentukan oleh permintaan dan
penawaran barang.
Keseimbangan tercapai bila jumlah
barang yang ditawarkan sama
dengan jumlah yang diminta.
Demikian juga dengan pasaran
valuta asing.
Faktor yang
mempengaruhi:
a) Perubahan citarasa (selera) masyarakat)
Bila penduduk suatu negara lebih senang
manggunakan barang-barang produk impor maka
permintaan valuta asing akan meningkat

b) Perubahan harga barang-barang ekspor


Selama harga barang ekspor suatu negara dapat
bersaing dengan harga barang ekspor dari negara-
negara lain maka penawaran valuta asing akan
meningkat
c) Kenaikan harga-harga umum (inflasi)
Inflasi akan menurunkan nilai mata uang negara
tersebut yang menyebabkan penduduk negara itu
makin banyak mengimpor sehingga permintaan
valuta asing bertambah.
Di lain pihak harga barang ekspor menjadi mahal
yang akan berpengaruh terhadap permintaan luar
negeri terhadap barang ekspor sehingga akan
menurunkan penawaran valuta asing.
d) Perubahan tingkat bunga dan tingkat
pengembalian investasi
Berpengaruh terhadap jumlah serta arah aliran modal
jangka pendek dan jangka panjang.
e) Perkembangan ekonomi
 Bentuk pengaruhnya tergantung pada corak
perkembangan ekonomi:
1) Bila yang berkembang ekonomi yang
berorientasi ekspor maka hal tersebut akan
mendorong pertumbuhan ekonomi karena
naiknya ekspor didukung dengan
perkembangan produksi barang.
2) Bila yang berkembang adalah ekonomi diluar
sektor ekspor akan bermasalah karena tidak
didukung oleh kegiatan ekonomi di dalam
negeri
KURS DISTABILKAN
Adalah kurs yang dibuat stabil berdasarkan perjanjian internasional yang ditetapkan oleh pemerintah atau bank sentral
dalam perbandingan tertentu dengan dolar atau valuta lainnya.
Latar belakang:
Karena keberatan-keberatan atas kurs yang tidak
menentu maka pada akhir Perang Dunia II negara-negara
maju bertekat untuk menstabilkan kembali kurs mereka.
Untuk tujuan itu maka pada tahun 1944 di Bretton
Woods (USA) diadakan konferensi internasional yang
bertujuan mengatur kembali tata pembayaran
internassional. Pada konferensi ini dibentuklah
International Monetary Fund (IMF) yang bertujuan
membantu memperlancar kembali lalulintas
perdagangan dan pembayaran internasional.
Hasil keputusannya:

a) Ditetapkan perbandingan nilai tertentu dengan


emas atau dolar Amerika yaitu 1 ons emas murni
= US$ 35,00
b) Untuk valuta lainnya ditetapkan perbandingan
nilai tertentu dengan emas dan atau dengan dolar
sesuai dengan situasi saat itu.
c) Pemerintah negara-negara peserta berkewajiban
mempertahankan kurs yang telah ditetapkan itu
dalam batas-batas 1% s.d. 2% di atas atau di
bawahnya.
Lanjutan

d) Negara-negara anggota membayar suatu jatah dalam


bentuk emas (25%) dan dalam valuta sendiri atau
dolar (75%). Dana yang terkumpul kemudian
digunakan untuk saling membantu mempertahankan
keseimbangan neraca pembayarannya.
e) Jika suatu negara anggota mengalami kesulitan dalam
neraca pembayarannya (defisit) maka negara
tersebut berhak minta bantuan IMF dengan
meminjam emas atau valuta yang dibutuhkan
sehingga kurs tidak perlu merosot.
Lanjutan
f) Pada tahun 1969 ketentuan-ketentuan tsb. masih
dilengkapi dengan mengadakan Special Drawing
Right (SDR) terutama untuk membantu negara
sedang berkembang yang mengalami kesulitan.
Caranya:
Setiap negara diberi jatah SDR. Bila suatu negara
mengalami defisit dalam neraca pembayarannya
maka SDR-nya dapat ditukar dengan valuta yang
dibutuhkan sehingga hutangnya dapat dibayar
dalam valuta yang diperlukan.
Penyesuaian Kurs Valuta
Asing
Atas dasar persetujuan Bretton Woods kurs semua
negara mengupayakan supaya kurs tetap stabil.
Bila neraca pembayaran mengalami devisit terus akan
menyebabkan munculnya perbedaan antara kurs resmi
dan kurs bebas.
Kalaupun suatu negara sudah melakukan stabilisasi,
bahkan dengan bantuan IMF melalui SDR, masih juga
belum berhasil maka kurs resmi harus disesuaikan
kembali. Dasar untuk melakukan penyesuaian adalah
dengan PARITAS DAYA BELI.
Kemungkinan yang terjadi:

Bila suatu negara menilai terlalu tinggi mata uangnya


terhadap mata uang asing (kurs lebih tinggi dari
perbandingan daya beli yang sesungguhnya = over
valued) maka akan mengakibatkan ekspor terhambat
dan impornya meningkat.
Bila suatu negara menilai terlalu rendah mata uangnya
terhadap mata uang asing (kurs lebih rendah dibanding
daya beli sesungguhnya = under valued), akibat yang
ditimbulkan adalah ekspor meningkat sedang impornya
macet.
Pembayaran Antar Negara
Mengingat bila membeli barang luar negeri harus dibayar menggunakan alat
pembayaran yang diterima di luar negeri maka perlu diketahui bagaimana
proses pembayaran antarnegara tersebut dapat dilakukan.

Rp 100 jt ¥ 40 jt

Rp 80 jt ¥ 25 jt
Seorang turis dari Inggris berkunjung ke Indonesia dengan membawa uang US $
8.000,00. Kurs saat itu yang berlaku, kurs beli US$ 1 = Rp 9.450,- dan kurs jual US$ 1 =
Rp 9.600,-. Selama di Indonesia dia menghabiskan uang Rp 68.880.000,00. Itu sudah
termasuk tiket kembali ke Inggris. Banyaknya uang yang masih bisa dibawa pulang
adalah ....
a. US $ 500
b. US $ 550
c. US $ 600
d. US $ 700
e. US $ 940
Jawab:
Karena turis ini memerlukan mata uang rupiah, maka dia perlu menukarkan terlebih
dahulu uangnya ke kedua mata uang asing yang diperlukan.
Yang perlu diketahui bahwa pemegang kendali valuta sing adalah Bank Sentral, yaitu
Bank Indonesia, maka yang perlu dipahami Bank Sentral akan melakukan apa dengan
valuta asing yang dimiliki, membeli atau menjualnya dengan kondisi di atas?
Benar bahwa turis itu akan membeli rupiah TETAPI PEMILIKNYA, BANK SENTRAL, AKAN
APA?
Maka dasar perhitungannya berpijak dari Bank Sentral akan melakukan apa dengan
valuta asing, MEMBELI (=kurs beli) atau MENJUAL (=kurs jual).
Perhitungannya:
Carap-cara pembayaran internasional:

1. Pembayaran Tunai
 pembayaran secara langsung dengan menggunakan
mata uang asing atau mata uang yang sesuai
dengan kesepakatan kedua belah pihak

2. Pembayaran dengan Transfer Telegrafis atau


Cable Order
 pembayaran dengan cek yang diteruskan melalui
telegram atau telepon untuk membayarkan dana
dari rekening yang dimilikinya atas order yang telah
disetujui.
3. Pembayaran dengan Wesel (Bill of Exchange)
 surat perintah kepada bank untuk membayar
sejumlah uang kepada bank rekanan di luar negeri.

4. Pembayaran dengan Letter of Credit


 Cara pembayaran yang diterima eksportir tanpa
menunggu berita dari bank luar negeri setelah
barang dan berkas dokumen dikirim ke luar negeri.

5. Pembayaran dengan Konpensasi pribadi (private


Conpensation)
 Pembayaran dengan cara mengkonpensasikan
antar eksportir dan importir dalam suatu negara
prosedur impor:
Dalam Negeri Luar Negeri

3
Buka L/C di negara eksotir
3
5 Dokumen pengapalan
4

Menarik wesel
Membuka L/C

Melunasi
Aku
2 pesen 4 ya
Ba
ya 7 10 netbook
r be
am 10 ya
as
uk
1
Memberi order
9
Klaim asuransi bila ada Beritahu pelunasan
sem
e n 10
6urus ko no

Me
ng ng
ara
b il b
Am 8
Prosedur Ekspor:
Dalam Negeri Luar Negeri

Bukakan L/C
2
Kirim dokumen
2 10 Aku pesan

BukakanL/C
Kir
4 6

wesel
Tarik
im
Pe alat musik

Bukakan
ba
sa Angklung

L/C
n

ran
Ka 9 ya ya

g
Uru pa
san l
be
5 a cuk 1
a i Memberi order
7
Urus asuransi Kirim dokumen pengapalan

n
10
8 d utaa 3

barang
s Ke

Pesan
Uru
Neraca Pembayaran
adalah ikhtisar sistematik dari semua transaksi ekonomi
dengan luar negeri selama jangka waktu tertentu yang
dinyatakan dalam uang.
Yang dicatat sebelah KREDIT (+) adalah semua transaksi
yang menghasilkan atau memasukkan devisa atau
menimbulkan tagihan terhadap luar negeri.
Yang disisi DEBET (-) dicantumkan segala transaksi yang
mengurangi jumlah devisa karena pembayaran atau yang
menimbulkan utang terhadap luar negeri.
Neraca pembayaran tidaklah menunjukkan besarnya
modal suatu negara melainkan perubahan-perubahan
posisinya.
Komponen Neraca Pembayaran
(Debet) Pengurangan Devisa (Kredit) Penambahan Devisa
1. Neraca Perdagangan 1. Neraca Perdagangan
Impor barang dagangan Ekspor barang dagangan
2. Neraca Jasa 2. Neraca Jasa
Menerima jasa: Memberikan jasa:
 Pengangkutan
 Asuransi
 Perantara dagang
 Perbankan
 pariwisata
3. Neraca Hasil Modal 3. Neraca Hasil Modal
Membayar: Menerima:
 Bunga
 Deviden
 Upah tenaga kerja
 Hadiah/hibah
CURRENT ACCCOUNT/REK. BERJALAN CURRENT ACCCOUNT/REK. BERJALAN
Lanjutan
Pengurangan Devisa Penambahan Devisa
4. Neraca Lalulintas Modal 4. Neraca Lalulintas Modal
Pengeluaran untuk: Penerimaan dari:
 Penanaman Modal Luar Negeri
 Cicilan Utang Luar Negeri
 Pembelian/Penjualan Surat Berharga
 Bantuan Luar Negeri

REKENING TOTAL REKENING TOTAL


5. Neraca Lalulintas Moneter 5. Neraca Lalulintas Moneter
Penambahan cadangan devisa Pengurangan cadangan devisa
DEBET (-) KREDIT (+)
Pengeluaran/Hutang Penerimaan/Piutang SALD
O
1. Impor barang - 800 1. Ekspor barang + 850 + 50
2. Penerimaan jasa - 150 2. Pemberian jasa + 50 - 100
3. Bunga yang dibayar - 100 3. Bunga yang diterima + 10 - 90

REKENING BERJALAN REKENING BERJALAN


(CURRENT ACCOUNT) - 1050 (CURRENT ACCOUNT) + 910 - 140

4. Lalu-lintas modal   4. Lalu-lintas Modal    


Kredit yang diberikan - 500 Kredit yang diterima + 620 + 120

REKENING TOTAL -1550 REKENING TOTAL + 1530 - 20


5. Pertambahan cadangan   5. Pengurangan cadangan    
emas/devisa - 120 emas/devisa + 140 + 20
 

JUMLAH - 1670  JUMLAH + 1670 0

Kesimpulan:
Negara ini mengalami SURPLUS sebesar 20
Keseimbangan Neraca
Pembayaran
Rumah tangga besar bangsa tidak dapat terus-menerus
membelanjakan (=membeli dari luar negeri) lebih banyak
daripada yang diterima sebagai penghasilan (hasil penjualan
dari ekspor).
Maka setiap negera mengusahakan agar Neraca
Pembayarannya sedapat mungkin seimbang.
lanjutan
Keseimbangan yang dimaksud bukan
keseimbangan formal saja (= secara pembukuan),
Yang penting adalah keseimbangan material atau
baysic balance ( rekening total 1 s.d 4)
Rekening berjalan jarang tepat seimbang dan
sewaktu-waktu dapat berubah. Yang penting
bagaimana dengan rekening total.
lanjutan
Jika jumlah penerimaan lebih besar dari pada
jumlah pembayarannya maka neraca pembayaran
disebut aktif karena cadangan devisa bertambah
seperti yang terlihat pada rekening no. 5.
Sebaliknya bila yang yang dibayar lebih besar dari
penerimaannya maka neraca pembayaran
disebur pasif. Defisit ini harus ditutup dengan
pengeluaran devisa sehingga cadangan devisa
akan menipis.
lanjutan
Defisit sementara Neraca Pembayaran dapat ditutup dengan
dan atau pengiriman devisa, atau diselesaikan melalui IMF.
Tetapi keadaan menjadi gawat bila suatu negara mengalami
defisit terus menerus yang menunjukkan suatu kepincangan
yang disebut kepincangan fundamental atau struktural
karena ekspor hanya beberapa macam barang saja sedang
impor terus bertambah. Juga karena biaya produksi yang
terlalu berbeda dengan negara lain (ekonomi biaya tinggi.
Akibatnya Debt Service Ratio = jumlah utang dibanding
dengan total ekspor terlalu tinggi.
Mengatasinya misalnya; devaluasi, pembatasn impor,
menggalakan ekspor.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai