Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PENETAPAN KURS VALAS DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Macam-macam sistem penetapan kurs valas

 Sistem kurs tetap ( fixed exchange rate system )


 Sistem kurs mengambang ( floating exchange rate system )
 Sistem kurs terkait ( pegged exchange rate system )

A. Sistem kurs tetap ( 1944 )

1. Berdasarkan perjanjian Bretton Wood  IMF


2. Tujuannya untuk memperlancar dan meningkatkan arus perdagangan
dan investasi internasional  perlu kurs yang stabil
3. Ketentuan pokoknya :
 Sistem moneter internasionaal didasarkan pada standar emas
 Sistem kurs antar anggota IMF harus tetap dan stabil
 Kurs hanya boleh berfluktuasi 1 % s/d 2,5 % dari kurss resmi
 Kebijakan devaluasi pada prinsipnya dilarang
 Negara anggota yang mengalami kesulitas BOP dapat dibantu
dengan special drawing right ( SDR )  uang kertas emas IMF
B. Ssitem kurs mengambang ( 1971 )  Dekrit Presiden Nixon

1. Timbul karena krisis kepercayaan terhadap USD  terlalu banyak beredar di


luar USA, yang disebabkan :

 Arus modal yang besar dari USA ke Eropa ( Marshall Plan )


 Kebijakan polisi dunia USA
 Meningkatnya impor USA dari Jepang dan Eropa
 Pertumbuhan Petro Dollars

2. Kekurangan jaminan emas


3. Kurs ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran pada bursa valas
 Clean float = tanpa campur tangan pemerintah
 Dirty float = ada campur tangan pemerintah melalui kebijakan moneter
& fiskalnya

C. Sistem Kurs Tambatan

Sistem kurs yang dilakukan dengan mengaaitkan nilai mata uaang suaatu
negara dengan nilai mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.
Perkembangan Kurs Rp terhadap Beberapa Mata
Uang Asing 1990 - 2005

16000
14000
12000 Rp/$
10000
Rp/Y
8000
Rp/Sgd
6000
4000 Rp/Euro
2000
0

127
141
155
169
183
113
29
15

43
57
71
85
99
1
Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Valas

1. Permintaan dan Penawaran Valas


2. Posisi Neraca Pembayaran Internasional
3. Tinkat Inflasi
4. Tingkat Pendapatan
5. Tingkat Bunga
6. Kebijakan dan Pengawasan Pemerintah
7. Ekspektasi/Spekulasi Masyarakat – Country Risk
Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs valas
1. Perbedaan permintaan dan penawaran mata uang asing / valas

Sumber permintaan valas ( Dfc ) : demand foreign current


 Impor barang dan atau jasa dari LN
 Expor modal atau transfer valas lainnya dari DN ke LN

Sumber Penawaran valas ( Sfc ) :supply foreigen current


 Ekspor barang dan atau jasa
 Impor modal atau transfer valas lainnya dari LN ke DN

Rp
Sfc

10.000

Dfc

$ / satuan waktu
$
Bila impor produk dan ekspor modal naik, sementara
penawaran valas tetap maka mata uang domestik
akan melemah.

Rp
Sfc

12.000

10.000

Dfc’

Dfc

$ / satuan waktu
$
Sebaliknya jika ekspor produk dan impor modal naik,
sementara permintaan valas tetap maka mata uang
domestik akan menguat

Rp
Sfc

Sfc’

10.000

8.000
Dfc

$ / satuan waktu
$
2. Posisi BOP ( Balance of Payment ) / Neracaa Pembayaran
Internasional

 Bila posisi saldo cadangan devisa positif, berarti penawaran valas >
permintaannya, sehingga mata uang domestik akan menguat
 Bila posisi saldo cadangan devisa negatif, berarti sebaliknya

3. Tingkat Inflasi
Misalnya Kurs Rp 10.000,- / Dollar terjadi saat inflasi di Indonesia 10 % dan di
USA 5 %. Dengan kondisi tersebut produk di USA akan lebih murah, sehinggaa
permintaan impor dari Indonesia akan meningkat  permintaan Dollar
meningkat pula  kurva permintaan bergeser ke kanan sehingga kurs menjadi
Rp 10.500,- / Dollar.
4. Tingkat bungga

Karena misalnya kebutuhan dana yang besar untuk pembangunan,


pemerintah Indonesia manikkan suku bunga untuk merangsang
masuknya modal asing ( Dollar ). Hal ini menyebabkan penawaran
Dollar meningkat sehingga kurva penawarannya bergeser kekanan
dan kurs menjadi Rp 8.000,- / Dollar.
4. Tingkat Pendapatan

Peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia yang tidak diimbangi


dengan tersedianya barang atau jasa akan mendorong meningkatnya
impor dari produk dari luar negeri ( USA ), sehingga permintaan akan
Dollar meningkat  menggeser kurva permintaan valas ke kanan, dan
kurs menjadi Rrp 12.000,- / Dollar seperti gambar berikut ini :
5. Kebijakan dan Pengawasan Pemerintah

•Kebijakan lalu lintas devisa


•Peningkatan hambatan perdagangan
•Kebijkan suku bunga, dll.

6. Ekspektasi dan Spekulasi / Kondisi kestabilan politik / Isu /


Rumor  Country Risk

•Adanya spekulasi terjadinya devaluasi


•Pemerintahan yang selalu berganti / tidak stabil
•Isu pergantian kepemimpinan nasional
•Isu sakitnya pimpinan nasional
•Isu dijualnya aset penting nasional

Anda mungkin juga menyukai