Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PROGRAM MAGANG DHARMA BANK JATENG


TAHAP DASAR

Disusun guna memenuhi persyaratan menyelesaikan


Program Magang Dharma Bank Jateng Tahap Dasar

Oleh :
Teguh Sutanto
NR.0265

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH


JAWA TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang tinggi. Survey
Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015 berdasarkan hasil proyeksinya penduduk 2015-2045
menyampaikan bahwa penduduk Indonesia akan mencapai angka 269,6 juta penduduk pada
tahun 2020. Jumlah tersebut terdiri dari 135,34 juta jiwa laki laki dan 134,27 juta jiwa
perempuan.
Tingginya jumlah penduduk erat kaitannya dengan kondisi perekonomian di suatu
wilayah, dimana kondisi dan kemajuan penduduk akan berpengaruh terhadap tumbuh dan
berkembangnya usaha ekonomi di suatu wilayah. Jumlah penduduk yang tinggi akan mendorong
berjalannya roda perekonomian dengan ketersediaan banyak tenaga kerja untuk menjalankan
usaha-usaha produktif. Namun pada era globalisasi dan perdagangan bebas seperti saat ini,
banyaknya jumlah penduduk juga bisa menjadi boomerang karena hanya akan menjadi sasaran
pasar global yang berdampak pada meningkatnya budaya kosumerisme. Maka dari itu perlu ada
upaya untuk meningkatkan kompetensi dari sumber daya manusia yang tersedia agar dapat
mendongkrak bergeraknya roda perekomonian.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia. Salah satu cara yang sudah banyak diterapkan baik di lingkungan instansi pendidikan
dan perusahaan adalah dengan membuat program magang. Di lingkungan instansi pendidikan
magang dijadikan sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran dengan tujuan untuk
mengenalkan siswa atau mahasiswa pada lingkungan kerja. Terkadang banyak mahasiswa/siswa
yang mengikuti program ini hanya sekedar untuk memenuhi kurikulum pembelajaran saja, maka
dari situ program magang ini dirasa masi kurang efektif untuk meningkatkan kompetensi. Pada
lingkungan perusahaan, program magang dilakukan dengan memberikan jobdesk tertentu kepada
peserta magang. Peserta magang bertanggungjawab penuh terhadap jobdesk dan resiko yang
timbul dari jobdesk yang dipegangnya. Dengan demikian diharapkan peserta magang benar
benar dapat melatih kompetensi diri dalam lingkungan kerja.
Banyak perusahaan yang membuka program pemagangan, salah satunya adalah Bank
Jateng. Program magang Bank Jateng bernama Magang Dharma Bank Jateng. Magang Dharma
Bank Jateng dibuka sejak tahun 2018. Sejak tahun 2018 Bank Jateng sudah membuka lowongan
Magang Dharma Bank Jateng hingga Batch 6, dan sampai sekarang masih berjalan. Dibukanya
Program Magang Dharma Bank Jateng merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kompetensi kerja angkatan kerja baru lulusan SMA/D3 khususnya diwilayah Jawa Tengah.
Program Magang Dharma Bank Jateng meberikan pengalaman kerja langsung di bidang
perbankkan kepada peserta magang, lebih khusunya pada bagian Pelayanan Teller. Peserta
magang diberikan tanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan jobdesk sebagai Teller Magang
untuk melayani transaksi langsung dengan nasabah berupa penarikan tunai,menerima setoran
tunai dan transfer tunai. Selain melayani transaksi diharapkan peserta magang dapat
mengembangkan kemampuan komunikasi efektif dengan melakukan kegiatan crosselling,
handling complain nasabah dan yang paling penting menjaga hubungan baik dengan nasabah.
BAB II
PEMBAHASAN

Pembekalan Magang Dharma Bank Jateng


Program Magang Dharma Bank Jateng dilaksanakan 2 Tahun. Tahun pertama untuk
tahap dasar dan tahun kedua untuk tahap lanjut.
Sebelum masuk ke unit kerja untuk melaksanankan program magang, peserta magang
terlebih dahulu mendapatkan pembekalan Magang Dharma. Pembekalan dilaksanan selama satu
minggu yang bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jawa Tengah. Selama satu minggu
peserta magang diberikan materi materi penunjang sebagai bekal nantinya ketika ditempatkan di
unit kerja.
Beberapa materi yang disampaikan antara lain Service Excellence Concept, Culture &
Budaya Pelayanan dan Standar penampilan & Tempat Kerja. Di ketiga materi ini peserta magang
diberikan pengetahuan mengenai bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah
tanpa harus membedakan antar nasabah. Penerapan budaya pelayanan khas Bank Jateng yang
menonjolkan kesantunan, agar membuat nyaman nasabah. Dan bagaimana selalu berpenampilan
menarik dan menjaga kerapihan tempat kerja sebagai wujud pemberian pelayanan prima kepada
nasabah.
Peningkatan skill sebagai Teller juga dilatih pada pembekalan melalui Materi Sikap &
Skill Teller, Persiapan & Pengelolaan Uang Tunai dan Produk Dana Bank Jateng. Sebagai
petugas teller kita ditintut memberikan pelayanan yang cepat dan mampu mengelola uang
dengan baik. Selain itu pemahaman mengenai produk juga harus dikuasai.
Selain pemberian layanan prima dan penguasaan skill yang baik, sebagai petugas teller
juga harus paham bahwa ketika bekerja di lembaga perbankan sangat rawan terhadap resiko-
resiko hukum yang mungkin kita dapatkan, maka dari itu perlu kehati hatian juga dalam
menjalankan tugas. Sebagai bekal untuk memitigasi resiko yang mungkin terjadi disampaikan
juga materi mengenai Budaya Kepatuhan & Kode Etik, Aspek Legal Perlindungan Nasabah dan
Aspek Legal KYC.
Melain pemberian materi kelas, pembekalan juga disisipkan praktek kerja langsung
dalam bentuk simulasi. Simulasi yang diajarkan berupa simulasi pelayanan langsung, secara
bergantian dengan peserta lain berperan sebagau petugas teller dan nasabah. Praktek ketrampilan
teller seperti kemampuam menghitung uang dan pengecekan keaslian uang. Dan yang tidak
kalah penting adalah pengenalan sistem yang digunakan untuk trasaksi yaitu Web Branch dan
Green Screen.
Orientasi Awal Di Unit Kerja
Ketika awal masuk ke unit kerja, peserta magang dibimbing terlebih dahulu mengenai
alur kerja Teller mulai pagi ambil modal sampai sore hari tutup modal. Orientasi diawal
dilakukan secara bertahap, dari awal memperhatikan, dilanjutkan dengan pengenalan dan
pengoperasian sistem green screen, dan yang terakhir adalah penerimaan nasabah. Tahapan
tersebt dilakukan selama 3 hari. Dan setelah itu, 3 hari selanjutnya mulai dilepas untuk
pengoerasian mandiri namun masih dalam pengawasan (masih menggunakan user pegawai
lama).
Orientasi awal berjalan selama satu minggu dan setelah itu peserta magang sudah dilepas
dan memperoleh user sendiri. Namun dalam menjalankannya tetap dalam pengawasan
pembimbing magang.

Pelaksanaan Tugas Teller Magang Dharma


Tugas pokok Peserta Magang Dharma Bank Jateng adalah sebagai Teller. Dimana
tugasnya adalah menjalankan trasaksi tunai berupa menerima setoran tunai, penarikan tunai dan
transfer tunai. Ketelitian sangat diperlukan dalam menjalankan tugas sebagai teller. Terutama
ketika penerimaan dan penyerahaan uang, ketelitian dalam menghitung uang harus diperhatikan,
karena dampak keteledoran dalam penghitungan uang akan berakibat langsung kepada petugas
teller.
Selain ketelitian dalam menghitung uang, teller juga harus teliti dalam pengecekan slip
dari nasabah. Isian dari slip harus menggambarkan transaksi apa yang akan dilakukan nasabah.
Hal ini untuk memitigasi terjadinya transaksi – transaksi yang tidak diperkenankan yang
mengarah pada tindakan kejahatan, penampungan dana dana yang tidak tahu asal usulnya dan
mungkin akan berdampak ke kasus hukum. Sebagai contoh adalah ketika ada nasabah akan
melakukan setor tunai, jika memang di dalam slip belum tercantum kerangan setoran untuk apa,
maka teller mencoba menggali informasi dengan mewawancara nasabah, apakah setoran untuk
menabung atau angsuran jika masuk rekening sendiri. Dan jika masuk ke rekening orang lain,
apakah untuk urusan bisnis atau keperluan apa sehingga setor ke rekenening orang lain. Begitu
juga dilakukan pada transaksi penarikan tunai dan transfer tunai.
Sebagai petugas teller, pasti akan berinteraksi dengan banyak nasabah yang mempunyai
latarbelakang berbeda-beda, dan kondisi psikologis yang berbeda juga setiap harinya. Maka dari
itu penting sebagai petugas teller belajar untuk memahami nasabah, dan mencoba untuk
memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi mood nasabah. Apakah nasabah tersebut sedang
terburu buru, apakah nasabah tersebut merasa sedang kebingungan dan butuh mendapatkan
solusi scepatnya. Sebagai petugas pelayanan kita sebisa mungkin harus bisa memahami, dengan
kita bisa memahami kondisi nasabah, kita akan tahu perlakuan seperti apa yang seharusnya kita
berikan kepada nasabah. Sebagai contoh ketika ada nasabah yang terlihat tergesa-gesa, maka kita
harus memahami bahwa beliau sedang terburu buru dan harus sesegeramungkin transaksi
diselesaikan. Ketika ada nasabah yang terlihat kebingungan, kita juga harus tanggap dan
komunikatif untuk menanyakan kepada nasabah apakah ada yang bisa dibantu. Dengan hal hal
seperti itu diharapkan nasabah akan lebih respect ke kita.
Jika dilihat cakupan tanggungjawabnya yang hanya sebaagai teller Magang Dharma
mungkin terasa sempit. Namun jika mau lebih mengeksplor kompetensi diri lagi akan banyak
manfaat yang didapatkan. Sepertihalnya dalam melatih dalam komunikasi efektif. Dalam
berinteraksi dengan nasabah, kemampuan komunikasi itu akan terus terasah. Dan itu bisa
dikembangkan lagi dengan menambah konten yang akan kita sampaikan seperti penawaran
poduk, mencoba untuk memberikan solusi kepada nasabah yang kesulitan terhadap sesuatu,
menjelaskan kepada nasabah mengenai hal hal yang belum nasabah belum pahami betul
mengenai perbankkan.
Selain komunikasi, pola pola kerja yang ada di unit kerja bisa kita pelajari sebagai bekal
ketika nantinya akan naik ke jenjang karir yang lebih tinggi lagi. Bagaimana pola kerja sama da
komunikasi yang dibangun antar karyawan sehingga bisa menciptakan iklim kerja yang efektif,
dan dapat menunjang peningkatan kinerja perusahaan. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari
kita berada pada satu unit kerja. Hanya tinggal pribadi kita apakah mau mengeksplornya atau
hanya menjalankan tugas sekedarnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program Magang Dharma Bank Jateng sangat bermanfaat sebagai bentuk program
pengembangan kompetensi bagi angkatan kerja muda. Mulai dari awal pemberian
pembekalan sampai pada saat menjalankan program magang, banyak hal yang dapat
diambil sebagai pelajaran.

B. Saran
Saran untuk pembekalan mungkin lebih dibanyakan prakteknya. Karena akan lebih nudah
dipahami dengan praktek ketimbang banyak teori. Terutama dalam prantek penerimaan
nasabah.

Anda mungkin juga menyukai