Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INTERPRETASI

EKG PADA PASIEN ARITMIA DI RUANG ICCU RSUD DR PIRNGADI


MEDAN

Marlisa1, Dian Nur Pratiwi 2


Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan

Abstrak

Perubahan pola hidup masyarakat dan gaya hidup yang kurang sehat pada penyakit kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah) adalah penyebab kematian yang utama di seluruh dunia. Kematian akibat peyakit
jantung mengalami angka kejadian yang semakin tinggi. Kelainan pada jantung dapat dideteksi dengan alat
elektrokardiogram (EKG) yang memerlukan pengetahuan dalam perekaman dan interpretasinya.
Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang interpretasi
EKG. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yang melibatkan 13
perawat yang bekerja di ruang ICCU RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan metode totalsampling. Alat
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi 20 item pertanyaan dan lembar observasi berisi 8
item pernyataan. Analisis data adalah analisis univariat yang menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan
perawat dari hasil kuesioner adalah cukup (46,2%) sedangkan dari hasil observasi adalah kurang (46,2%).
Dari hasil penelitian ini, maka perawat perlu dibekali ilmu pengetahuan tentang EKG dan interpretasinya
melalui pelatihan

Kata Kunci : EKG, Perawat, Pengetahuan

PENDAHULUAN jantung, gangguan irama jantung yang berat, gagal


jantung. Perawat pada ruang intensif harus mampu
Penyakit jantung merupakan penyebab melakukan interpretasi hasil perekaman
kematian terbesar di dunia, diperkirakan 17,7 juta orang di Elektrokardiogram (EKG) meliputi gangguan konduksi,
dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% gangguan irama jantung dan gangguan miokardial. (Tya,
dari semua kematian di seluruh dunia. (WHO, 2017) 2013)
Gangguan irama jantung (aritmia) merupakan RSUD Dr. Pirngadi Medan merupakan salah
kelainan elektrofisiologis jantung yang disebabkan oleh satu rumah sakit milik pemerintah di kota Medan yang
gangguan konduksi jantung, gangguan pembentukan atau memiliki ruang rawat intensif khusus penyakit jantung
penghantaran impuls. Kematian mendadak berasal dari yaitu Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) .
gangguan irama diperkirakan 50% dari seluruh kematian Berdasarkan hasil survey pendahuluan di RSUD
karena penyakit jantung. (Twistiandayani, 2012). Dr. Pirngadi Medan diperoleh data penderita penyakit
Penderita Aritmia sebanyak 12% diketahui saat jantung yang dirawat di ruang Intensive Cardiac Care Unit
melakukan cek kesehatan rutin dengan pemeriksaan (ICCU) pada tahun 2016 sebanyak 341 orang dan pada
Elektrokardiogram (EKG). Aritmia yang berbahaya jenis tahun 2017 sebanyak 281 orang. Jumlah perawat yang
Ventrikel Takikardi dan Ventrikel Fibrilasi menyebabkan bekerja di ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU)
300.000 kematian pertahun di Amerika Serikat. tersebut sebanyak 13 orang perawat.
(Twistiandayani, 2012)
Angka kejadian aritmia akan meningkat dengan
bertambahnya usia. Makin bertambah usia, persentase METODE PENELITIAN
kejadian aritmia di Indonesia makin meningkat, yaitu 70% Penelitian ini menggunakan desain penelitian
pada usia 65-85 tahun dan 84% diatas 85 tahun.(Kalangi, deskriptif dengan teknik cross-sectional. Penelitian ini
2016) melibatkan responden perawat sebanyak 13 orang dengan
Prevalensi penyakit gagal jantung di Sumatera pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini
Utara sebanyak 0,13% atau sekitar 11.662 orang, dilakukan di ruang ICCU RSUD Dr.Pirngadi Medan pada
sedangkan berdasarkan gejala gagal jantung sebesar 0,3% bulan Mei 2018. Pengumpulan data menggunakan
atau diperkirakan sekitar 26.819 orang. (Pusat Data dan kuesioner sebanyak 20 item pertanyaan dan lembar
Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2013) observasi sebanyak 8 item pernyataan. Analisis penelitian
ICCU ( Intensive Cardiac Care Unit ) ini adalah analisis univariat.
merupakan unit perawatan intensif untuk penyakit
jantung, terutama penyakit jantung koroner, serangan HASIL PENELITIAN

195
Jurnal Ilmiah PANNMED Vol. 13 No. 3 Januari - April 2019

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di ruang Responden dari Hasil Observasi Berdasarkan Pendidikan
ICCU RSUD. Dr Pirngadi Medan tentang gambaran di Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD. Dr.
pengetahuan perawat tentang interpretasi EKG, diperoleh Pirngadi Medan
hasil sebagai berikut:
Tabel 1 Pengetahuan
Distribusi Frekuensi Pengetahuan dari Hasil Baik Cukup Kurang Total
Kuesioner Berdasarkan Umur di Intensive Cardiac Care F % F % F % F %
Unit (ICCU) RSUD. Dr. Pirngadi Medan Pendidikan
Pengetahuan DIII 0 0 2 15,3 2 15,3 4 31
Baik Cukup Kurang Total S1 3 23 2 15,3 4 30,7 9 69
F % F % F % F % Jumlah 3 23 4 31 6 46 13 100
Umur
25-36thn 0 0 3 23 3 23 6 46 37- Berdasarkan tabel 4 diatas distribusi frekuensi
55thn 4 31 3 23 0 0 7 54 responden di Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD
Jumlah 4 31 6 46 3 23 13 100 Dr.Pirngadi Medan dari hasil observasi memiliki
pengetahuan kurang berdasarkan pendidikan terakhir (S1)
Berdasarkan tabel 1 diatas, distribusi frekuensi sebanyak 4 responden (30,7%).
responden dari hasil kuesioner di Intensive Cardiac Care
Unit (ICCU) RSUD Dr.Pirngadi Medan adalah mayoritas Tabel 5 Distribusi frekuensi pengetahuan responden
perawat memiliki pengetahuan baik berdasarkan umur 37- dari hasil kuesioner berdasarkan masa kerja di Intensive
55 tahun sebanyak 4 responden (31%). Care Unit (ICCU) RSUD. Dr. Pirngadi Medan

Tabel 2 Pengetahuan
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden dari Baik Cukup Kurang Total
Hasil Observasi Berdasarkan Umur di Intensive Cardiac F % F % F % F %
Care Unit (ICCU) RSUD. Dr. Pirngadi Medan Masa Kerja
<5 tahun 0 0 0 0 2 15 2 15
Pengetahuan 5-10 Tahun 0 0 3 23 1 8 4 31 >10
Baik Cukup Kurang Total Tahun 4 31 3 23 0 0 7 54
F % F % F % F % Jumlah 4 31 6 46 3 23 13 100
Umur
25-36thn 0 0 1 8 5 38 6 46 Berdasarkan tabel 5 diatas, distribusi frekuensi
37-55thn 3 23 3 23 1 8 7 54 responden dari hasil kuesioner di Intensive Cardiac Care
Jumlah 3 23 4 31 6 46 13 100 Unit (ICCU) RSUD Dr.Pirngadi Medan adalah mayoritas
perawat memiliki pengetahuan baik berdasarkan masa
Berdasarkan tabel 2 diatas distribusi frekuensi kerja >10 tahun sebanyak 4 responden (31%)
responden di Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD
Dr.Pirngadi Medan dari hasil observasi memiliki Tabel 6Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
pengetahuan kurang berdasarkan umur 25-36 tahun dari Hasil Observasi Berdasarkan Masa Kerja di Intensive
sebanyak 5 responden (38%) Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD. Dr. Pirngadi Medan

Tabel 3 Pengetahuan
Distribusi Frekuensi Pengetahuan dari Hasil Baik Cukup Kurang Total
Kuesioner Berdasarkan Pendidikan di Intensive Cardiac
F % F % F % F %
Care Unit (ICCU) RSUD. Dr. PirngadiMedan
Masa Kerja
Pengetahuan <5 tahun 0 0 0 0 2 15 2 15
Baik Cukup Kurang Total 5-10Tahun 0 0 1 8 3 23 4 31
F % F % F % F % >10 Tahun 3 23 3 23 1 8 7 54
Pendidikan Jumlah 3 23 4 316 46 13 100
DIII 1 8 1 8 2 15 4 31
S1 3 23 5 38 1 8 9 69 Berdasarkan tabel 6 diatas distribusi frekuensi
Jumlah 4 31 6 46 3 23 13 100 responden di Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD
Dr.Pirngadi Medan dari hasil observasi memiliki
pengetahuan kurang berdasarkan masa kerja 5-10 tahun
Berdasarkan tabel 3 diatas, distribusi frekuensi
responden dari hasil kuesioner di Intensive Cardiac Care sebanyak 3 responden (23%)
Unit (ICCU) RSUD Dr.Pirngadi Medan adalah mayoritas
perawat memilikipengetahuan cukup berdasarkan Tabel 7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan dari Hasil
pendidikan terakhir (S1) sebanyak 5 responden (38%). Kuesioner Berdasarkan Pelatihan di Intensive Cardiac
Care Unit (ICCU) RSUD. Dr. Pirngadi Medan

196
Marlisa, Dian Nur Pratiwi Gambaran Pengetahuan...

Rumah Sakit Dr Suryoto memiliki responden dengan


Pengetahuan mayoritas usia tahap dewasa menengah hingga dewasa
Baik Cukup Kurang Total atas sebanyak 84,5%. Semakin bertambahnya usia
F % F % F % F % seseorang maka akan semakin bertambah pengetahuan
Pelatihan juga seiring dengan bertambahnya pengalaman hidup.
Ya 3 23 0 0 0 0 3 23 Responden dengan usia ini diharapkan telah mampu
Tidak 1 8 6 46 3 23 10 77 berfikir secara kritis tentang makna penting untuk
Jumlah 4 31 6 46 3 23 13 100 menambah ilmu pengetahuan dan memperkaya diri
dengan ilmu pengetahuan, khususnya tentang EKG dan
Berdasarkan tabel 7 diatas, distribusi frekuensi interpretasinya.
responden dari hasil kuesioner di Intensive Cardiac Care
Unit (ICCU) RSUD Dr.Pirngadi Medan adalah mayoritas 2. Tingkat Pengetahuan Perawat Berdasarkan
perawat memiliki pengetahuan cukup berdasarkan tidak Pendidikan
mengikuti pelatihan sebanyak 6 responden (46%) Berdasarkan hasil penelitian di Intensive Cardiac
Care Unit (ICCU) RSUD Dr.Pirngadi Medan didapatkan
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan dari Hasil bahwa pengetahuan perawat dalam menginterpretasi
Observasi Berdasarkan Pelatihan di Intensive Cardiac EKG pada pasien aritmia berdasarkan hasil pengisian
Care Unit (ICCU) RSUD. Dr. Pirngadi Medan kuesioner secara keseluruhan dalam kategori cukup yaitu
sebesar 38% dengan latar pendidikan S1. Sedangkan dari
hasil observasi, 4 orang responden (31%) dengan latar
Pengetahuan
pendidikan S1 memiliki pengetahuan kurang.
Baik Cukup Kurang Total Perawat yang memiliki pengetahuan baik dari hasil
F % F % F % F % kuesioner sebanyak 4 orang responden (31%), 3 orang
Pelatihan responden (23%) dengan latar pendidikan S1 dan 1 orang
Ya 3 23 0 0 0 0 3 23 responden (8%) dengan latar pendidikan DIII. Sedangkan
Tidak 0 0 4 31 6 46 10 77 pada hasil observasi, perawat yang memiliki pengetahuan
Jumlah 3 23 4 31 6 46 13 100 baik hanya 3 orang (23%) dengan latar pendidikan
seluruhnya S1.
Berdasarkan tabel 8 diatas, distribusi frekuensi Dari hasil penelitian diatas, terlihat bahwa responden
responden dari hasil kuesioner di Intensive Cardiac Care dengan latar pendidikan S1 lebih baik pengetahuannya
Unit (ICCU) RSUD Dr.Pirngadi Medan adalah mayoritas daripada responden dengan latar pendidikan diploma.
perawat memiliki pengetahuan kurang berdasarkan tidak Asumsi peneliti pada penelitian ini adalah semakin tinggi
mengikuti pelatihan sebanyak 6 responden (646%) tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi
tingkat pengetahuannya, semakin baik kualitas kerjanya,
dan semakin luas wawasannya.
PEMBAHASAN PENELITIAN Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rosmalinda (2012) di RS Arifin Achmad Pekanbaru yang
1. Tingkat Pengetahuan Perawat Berdasarkan menyebutkan bahwa perawat yang memiliki pendidikan
Umur Sarjana (S1) memiliki pengetahuan lebih baik
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan perawat dibandingkan yang memiliki pendidikan dijenjang
tentang interpretasi EKG pada pasien aritmia, perawat diploma (D3) yaitu sebesar 21,7%.
yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik berdasarkan
pengisian kuesioner adalah pada rentang umur 37-55 3. Tingkat Pengetahuan Perawat Berdasarkan
tahun yaitu 31% sedangkan pada hasil observasi memiliki Masa Kerja
pengetahuan kurang berdasarkan umur 25-36 tahun Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan perawat
sebanyak 5 responden (38%). tentang interpretasi EKG pada pasien aritmia berdasarkan
Asumsi peneliti pada penelitian ini adalah semakin masa kerja perawat yang pengetahuannya baik dari hasil
dewasa usia seseorang maka akan semakin baik kuesioner yaitu perawat dengan masa kerja >10 tahun
pengetahuannya karena cara berpikir yang lebih matang sebesar 31% dan pada hasil observasi sebesar 23%.
dan lebih kritis dan lebih bertanggung jawab dengan Asumsi peneliti pada penelitian ini adalah semakin
pekerjaan yang diberikan kepadanya lama perawat bekerja maka akan semakin baik
Usia responden menunjukkan bahwa responden telah pengetahuannya karena banyaknya pengalaman akan
berada ditahap dewasa menengah hingga dewasa atas. meningkatkan keterampilan dalam menghadapi kasus-
Tahap dewasa ini merupakan tahap kognitif yang sudah kasus baru dan semakin baik dalam memberikan asuhan
baik dan telah mampu berpikir secara kritis serta lebih keperawatan
kreatif. Pada tahap usia dewasa seseorang lebih mampu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dilakukan oleh Rosmalinda (2012), sebagian besar
kepadanya. (Jonhardivivera, 2013) pengalaman bekerja perawat di RSUD Arifin Achmad
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Jonhardivivera Pekanbaru lebih dari 5 tahun. Pengalaman bekerja ini jelas
(2013), dimana dalam penelitian yang berjudul Tingkat mempengaruhi keahlian dan keterampilan perawat dalam
Pengetahuan Perawat Tentang Interpretasi EKG di menginterpretasikan hasil EKG. Hal ini dibuktikan pada

197
Jurnal Ilmiah PANNMED Vol. 13 No. 3 Januari - April 2019

hasil kuesioner interpretasi EKG yang telah disebarkan matang dan lebih kritis serta lebih bertanggung
oleh peneliti, diamana responden yang berpengalaman jawab dengan pekerjaan yang diberikan kepadanya
kerja di ruang jantung (Ruang Nuri 1), memiliki 3. Mayoritas pendidikan responden adalah S1.
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
menginterpretasikan hasil EKG karena seringnya terpapar akan semakin baik pula tingkat pengetahuannya
akan informasi EKG tersebut. 4. Mayoritas perawat mengerti tentang EKG bukan
Semakin lama perawat bekerja maka akan semakin karena pendidikan formal ataupun informal
baik kualitas atau kinerjanya dalam asuhan keperawatan. melainkan melalui pengalaman kerja yang lebih dari
Pengalaman bekerja akan meningkatkan keahlian dan 10 tahun. Semakin lama seseorang bekerja maka
keterampilan seseorang dalam bekerja, dengan waktu akan semakin baik pengetahuannya karena
selama itu, pengetahuan perawat dan keterampilannya seringnya terpapar akan EKG
terus diasah dengan bervariasinya kasus yang ditangani. 5. Pengetahuan responden yang mengikuti pelatihan
(Rosmalinda, 2012) lebih baik dari pada yang belum mengikuti
pelatihan. Karena pelatihan akan memberikan
4. Pengetahuan Perawat Berdasarkan Pelatihan keterampilan yang lebih baik dalam melakukan
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan perawat interpretasi EKG
tentang interpretasi EKG pada pasien aritmia, perawat
yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik melalui SARAN
hasil kuesioner maupun observasi adalah perawat yang
telah mengikuti pelatihan khusus EKGsebanyak 3 orang Berdasarkan kesimpulan dan penelitian yang
perawat (23%), dan 1 orang memiliki pengetahuan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka saran yang dapat
baik melalui kuesioner saja tanpa mengikuti pelatihan. diberikan peneliti demi meningkatkan pengetahuan
Asumsi peneliti bahwa dengan mengikuti pelatihan, perawat tentang interpretasi EKG adalah :
perawat akan lebih luas wawasannya dan lebih mampu 1. Bagi Rumah Sakit
melakukan sesuatu tindakan keperawatan dan akan Kepada RSUD Dr. Pirngadi Medan agar
mampu memenuhi kebutuhan pasiennya dalam memberikan pelatihan EKG dan interpretasi EKG
melakukan interpretasi secara cepat dan memiliki yang berkesinambungan kepada perawat di rumah
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan yang tidak sakit.
mengikuti pelatihan. 2. Bagi Perawat
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagi perawat ICCU RSUD Dr. Pirngadi Medan
Jonhardivivera (2013) di Rumah Sakit Dr Suyoto yaitu diharapkan untuk lebih menguasai ilmu tentang
hanya 31% perawat yang mengikuti pelatihan EKG EKG dengan mengikuti pelatihan agar dapat
sehingga didapatkan hasil penelitiannya tingkat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
pengetahuan perawat dalam kategori baik hanya 39,5% 3. Bagi Peneliti Lain
saja. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar
menyebutkan bahwa pelatihan memiliki tujuan penting dapat melakukan penelitian pada variabel yang lain
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang belum diteliti oleh peneliti dan dengan
sebagai kriteria keberhasilan program secara keseluruhan responden yang lebih luas untuk lebih
(Notoadmojo, 2012) menyempurnakan penelitian ini sehingga hasil yang
Tujuan pelatihan EKG adalah agar para peserta diperoleh lebih mendalam dan maksimal
kursus dapat menginterpretasikan EKG dengan baik,
terutama dalam menangani dan mengenali kondisi pasien DAFTAR PUSTAKA
dengan kegawatdaruratan yang sering ditemui dalam
praktik sehari-hari sehingga dapat memutuskan Dharma S,. 2015. Cara Mudah Membaca EKG, Jakarta:
tatalaksana yang tepat pada pasiennya (Rosmalinda, 2012) EGC
Jonhardivivera S., 2013. Tingkat Pengetahuan Perawat
KESIMPULAN Tentang Interpretasi EKG. Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia
Setelah dilakukan penelitian terhadap 13 responden Kabid Keperawatan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2018
tentang Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Kalangi CS., Edmond LJ., Victor FF., 2016. Gambaran
Interpretasi EKG pada Pasien Aritmia di Ruang ICCU Aritmia pada Pasien Penyakit Jantung Koroner
RSUD Dr. Pirngadi Medan maka dapat disimpulkan: di RSUP Prof. Dr. R. D. Kondou Manado. Jurnal
1. Berdasarkan hasil Kuesioner, mayoritas e-Clinic, Volume 4, Nomor 2
pengetahuan responden adalah cukup dan Nindya,A., 2016. Pengertian Perawat dan Keperawatan.
berdasarkan observasi mayoritas pengetahuan http://id.scribd.com/doc/ pengertian-
responden adalah kurang. Hal ini dikarenakan masih pengertian-perawat-dan-keperawatan, 29
banyak perawat yang belum pernah mendapatkan Desember 2017
pelatihan khusus EKG. Notoatmodjo S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan,
2. Mayoritas usia responden adalah 37-55 tahun. Jakarta: Rineka Cipta
Semakin dewasa usia seseorang maka akan semakin Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, 2015. Panduan
baik pengetahuannya karena cara berfikir yang lebih Penyusunan KaryaTulis Ilmiah, Medan:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

198
Marlisa, Dian Nur Pratiwi Gambaran Pengetahuan...

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, Supriadi, 2017. Pelatihan BTCLS 2017 Poltekkes Medan.
2013. Situasi Kesehatan Jantung. Gadar Medik Indonesia
http://infodatin-jantung.pdf, 26 Desember 2017 Terry,C.L, Aurora W., 2013. Keperawatan Kritis,
Rekam Medik RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2016 dan Yogyakarta: Rapha Publishing
2017 Thaler, M.S., 2013. Satu-satunya Buku EKG yang Anda
Rifai A., Dwi S., 2016. Peningkatan Kemampuan Perlukan. Jakarta: EGC
Interpretasi Electrokardiogram (ECG) Perawat Twistiandayani R., Niluh K., 2012. Hubungan Perilaku
Dengan Pembelajaran Pelatihan dan Perawat Dalam Menginterpretasi EKG Dengan
Multimedia di RSUD Dr. Soeratno Penanganan Aritmia. Journals Of
Sragen.Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan,Vol. 6, NersCommunity, Volume 3, No 2.
No. 1 Tya, 2013. Intensive Cardiac Care
Rosmalinda, Darwin K., Ari P., 2012. Gambaran Tingkat Unit.http://id.scribd.com/doc/pengertian-ICCU,
Pengetahuan Perawat Irna Medikal Dalam 19 November 2017
Menginterpretasikan Hasil EKG. Artikel Wawan & Dewi M., 2016. Teori dan Pengukuran
Sartono, Masudik, Suhaeni, 2016. Basic Trauma Cardiac Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia,
Life Support, Bekasi: Gadar Medik Indonesia Yogyakarta: Nuha Medika.
Saryono & Iwan P., 2014.Cara Praktis Baca World Health Organization, 2017. Cardiovascular
Elektrokardiografi, Yogyakarta: Nuha Medika. Diseases. http://who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/

199
Jurnal Ilmiah PANNMED Vol. 13 No. 3 Januari - April 2019

200

Anda mungkin juga menyukai