Beban External Struktur
Beban External Struktur
Dalam melakukan pemodelan, analisis dan desain suatu struktur, perlu ada gambaran
mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur tersebut.
Gaya statis adalah gaya yang bekerja secara terus-menerus pada struktur dan
mempunyai karakter steady-states.
Gaya dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur, pada umumnya
tidak bersifat steady-states dan mempunyai karakteristik besar dan lokasinya berubah
dengan cepat.
Pemodelan beban pada struktur digunakan untuk menyederhanakan di dalam
perhitungan analisis dan desain struktur.
5.1 Beban
Beban-beban yang bekerja pada suatu struktur dapat diklasifikasikan kedalam beberapa
kategori, yaitu :
5. Lain-lain
Sedangkan untuk bangunan sangat tinggi (sangat langsing) atau bangunan yang
terletak di tempat terbuka, diperhitungkan pula beban angin. Sebagai contoh adalah
gedung sangat tinggi dimana rasio lebar dibandingkan tinggi bangunan sangat kecil,
atau struktur menara/tiang listrik tegangan tinggi.
Struktur statis tertentu adalah struktur yang dapat diselesaikan dengan menggunakan
persamaan keseimbangan. Sedangkan struktur statis tak tentu adalah sebaliknya.
Latihan 5.1
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang L = 6 meter, dibebani oleh
dua buah beban terpusat vertikal, yaitu 10 1 P = N dan 12 2 P = N. Hitung reaksi-reaksi
perletakan di A dan B.
Penyelesaian :
Menghitung reaksi perletakan di titik A (tumpuan sendi), yaitu dan dan
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang L = 10 meter, dibebani oleh
tiga buah beban terpusat vertikal, yaitu 10 1 P = N, 12 2 P = N dan 16 3 P = N. Hitung
reaksi-reaksi perletakan di A dan B.
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L = 10 meter, dibebani
oleh tiga buah beban terpusat vertikal, yaitu 10 1 P = N, 12 2 P = N dan 14 3 P = N.
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L = 10 meter, dibebani
oleh tiga buah beban terpusat vertikal, yaitu 10 1 P = N, 14 2 P = N dan 16 3 P = N.
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L = 8 meter, dengan
pembebanan seperti terlihat pada gambar dibawah ini (P1= 10 N dan q = w1 = 2
N/meter).
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L = 10 meter, dengan
pembebanan seperti terlihat pada gambar berikut (P1= 10 N, P2 = 12 N dan q = w1 = 2
N/meter).
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L = 10 meter, dengan
pembebanan seperti terlihat pada gambar berikut (P1 = 10 N dan q = w1 = 2 N/meter).
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L = 12 meter, dengan
pembebanan seperti terlihat pada gambar berikut (P1 = 10 N, P2 = 12 N dan q = w1 = 2
N/meter).
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L = 10 meter, dengan
pembebanan seperti terlihat pada gambar berikut (P1 = 10 N, P2 = 10 N, dan q = w1 = 2
N/meter).
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L = 12 meter, dengan
pembebanan seperti terlihat pada gambar berikut (P1 = 10 N, P2 = 12 N, P3 = 10 N dan
q = w1 = 2 N/meter).
Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan
tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang L = 6 meter, dibebani oleh
dua buah beban terpusat vertikal, yaitu 10 1 P = N dan 12 2 P = N.