Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. DASAR TEORI
Statika atau Mekanika Teknik atau dikenal sebagai Mekanika Rekayasa
merupakan bidang ilmu utama sebagai dasar keilmuan yang dipelajari di ilmu
teknik sipil.Pokok materi utama yang menjadi pembahasan dalam Statika adalah
mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku
struktur tersebut pada umumnya mencakup keseimbangan gaya, uraian gaya,
gaya reaksi dan gaya internal yang ada pada struktur.

1.1 Komponen Gaya dan Konsep Gaya


1.1.1 Pengertian Gaya
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang menyebabkan suatu benda
mengalami gerak atau berubah bentuk. Gaya diberi notasi F dan satuan gaya
adalah Newton (N). Gaya merupakan besaran vektor yaitu besaran yang memiliki
besar dan arah.

1.1.2 Macam-macam gaya


1. Gaya Terpusat (point load)
Titik tangkap beban berupa titik/garis atau merupakan suatu bidang yang cukup
kecil sehingga dapat dianggap titik. Contoh beban terpusat antara lain :
• Akibat berat orang.
• Roda kendaraan
• Berat kolom

Gambar 1.1 Beban Titik


MUHAMMAD RAYYAN ALFIRDAUS
I0120115
TUGAS STATIKA 2021
2. Gaya Terbagi Rata
Titik tangkap beban merupakan suatu bidang, dengan besaran beban setiap titik
sama besar. Contoh beban terbagi rata antara lain :
• Akibat berat lantai, balok pada bangunan.
• Angin pada dinding rumah.

Gambar 1.2 Beban Merata


3. Gaya Momen
Contoh gaya momen antara lain :
• Momen lentur
• Momen torsi (puntir)
• (Momen = gaya x lengan gaya)

1.1.3 Komponen Gaya

P2 = P 2 + P 2
x y

Py

Px X

Gambar 1.3 Komponen Gaya

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
1.1.4 Hukum Newton
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika
klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada
suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan
pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad, dan dapat dirangkum
sebagai berikut:

a. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman)


Hukum ini menyatakan bahwa suatu benda akan cenderung mempertahankan
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan jika tidak ada gaya yang bekerja pada
benda tersebut atau gaya total yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
Atau dikatakan bahwa benda yang diam akan tetap diam dan benda yang
bergerak lurus dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak lurus dengan
kecepatan tetap. Pernyataan Hukum I Newton ini secara matematis dapat
dituliskan sebagai
∑ 𝐹 = 0 (Jumlah dari semua gaya yang bekerja sama dengan nol).

Aksi = P Aksi = P

REAKSI : R= P-P
Gambar 1.4 Hukum I Newton
b. Hukum II Newton
Hukum Newton ini menyatakan bahwa resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda akan menghasilkan percepatan yang arahnya sama dengan arah resultan
gaya tersebut dan berbanding lurus dengan besar gaya dan berbanding terbalik
dengan massa benda. Atau dapat dikatakan bahwa percepatan suatu benda dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massanya. Jika F diterapkan pada
massa m, maka berlaku :

∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
F

Gambar 1.5 Hukum II Newton

c. Hukum III Newton


Hukum III Newton disebut juga sebagai hukum aksi-reaksi. Besarnya gaya reaksi
sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif menyatakan bahwa arah gaya
reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi. Secara matematis dituliskan sebagai:
F aksi = -F reaksi

Aksi

Reaksi

Gambar 1.6 Hukum III Newton

1.2 Teori Pemodelan Struktur


Teori pemodelan struktur meliputi struktur simple beam, konsol, balok gerber,
portal sederhana, portal tiga sendi, pelengkung tiga sendi, dan rangka batang.
a. Struktur Simple Beam (balok sederhana)
Simple Beam adalah konstruksi yang ditumpu pada dua titik tumpu, yang masing-
masing berupa sendi dan rol. Jenis konstruksi ini adalah statis tertentu, yang
dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan.
Struktur Simple Beam seperti jembatan bentang pendek, baliho cantilever, casing
mobil.
b. Konsol
Konsol ialah balok yang salah satu ujungnya terdapat tumpuan jepit dan ujung
lain menggantung (bebas). Balok konsol yang menahan beban gavitasi menerima
momen negatif pada keseluruhan panjang balok tersebut.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
Gambar 1.7 Struktur Konsol
c. Balok gerber
Balok Gerber ialah konstruksi balok di atas beberapa tumpuan, yang merupakan
gabungan konstruksi balok gantung yang disambung dengan balok lain oleh
sendi. Untuk menghindari timbulnya momen lentur yang besar pada konstruksi
yang mempunyai bentang yang lebar, seringkali digunakan penunjang diantara
dua perletakan, sehingga konstruksi tersebut terletak diatas tiga
perletakan.Dengan adanya perletakan ketiga itu konstruksi menjadi statis tak
tentu.Untuk mengembalikan sifat konstruksi itu menjadi konstruksi statis tertentu
digunakan sambungan sendi.
Struktur balok gerber terdapat pada jembatan agar menjadi statis tertentu.

Gambar 1.8 Struktur Balok Gerber


d. Portal Sederhana
Portal sederhana merupakan Portal bagian struktur yang berupa elemen balok dan
kolom baik miring atau tegak. Strukturnya terdiri dari balok dan tiang dan apabila
diberi beban akan timbul lendutan atau lenturan pada balok saja dan
meneruskannya ke tiang. Pada portal statis tertentu perubahan bangunan maka
perubahan itu dianggap kecil terhadap dimensi portal, dan menyebabkan ukuran
portal menjadi besar.Artinya struktur tidak efisien.
Struktur portal sederhana pada bangunan gedung, jembatan, menara air dan lain-
lain.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
Gambar 1.9 Struktur Portal Sederhana

e. Portal Tiga Sendi


Merupakan struktur portal statis tak tentu, yaitu jumlah komponen reaksi lebih
dari 3. Dapat menahan gaya geser axial dan momen. Untuk memperoleh jumlah
persamaannya sama dengan jumlah reaksi, maka ditambah 3 buah sendi pada
portal diantara 2 tumpuan. Syarat utama, sendi yang ditambahkan tidak terjadi
momen (ΣM = 0). Dengan demikian diperoleh 1 persamaan ton bahan untuk
menyelesaikannya.

Gambar 1.10 Portal Tiga Sendi

f. Pelengkung Tiga Sendi


Struktur yang berbentuk melengkung akibat adanya dua atau lebih perletakan
balok (beban terpusat, ataupun beban terbagi rata penuh), dan diberikan sendi
pada dua perletakannya. Reaksi perletakan ini berusaha menghalang – halangi
beralihnya ujung pelengkung baik mendatar maupun vertikal. Momen yang
terjadi menjadi kecil. Struktur Pelengkung Tiga Sendi banyak diterapkan pada
bangunan atau gedung olahraga.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
Gambar 1.11 Pelengkung Tiga Sendi

g. Rangka Batang
Yaitu struktur yang terdiri dari sejumlah batang yang dihubungkan ujung-
ujungnya oleh titik hubung. Konstruksi rangka batang bermacam-macam namun
lebih baik bentuk segitiga karena merupakan bentuk yang paling stabil
dibandingkan bentuk yang lain. Hal tersebut dikarenakan perubahan tempat
akibat adanya gaya luar jauh lebih kecil dibandingkan bentuk yang lain. Strukrur
rangka batang terdapat pada jembatan.

Gambar 1.12 Struktur Rangka Batang

1.3Teori Jenis Tumpuan


a. Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi sering disebut juga sebagai tumpuan engsel, karena cara kerjanya
mirip dengan engsel. Tumpuan mampu memberikan reaksi gaya horizontal dan
vertikal, artinya tumpuan sendi dapat menahan gaya vertikal maupun gaya
horizontal dan tidak dapat menahan momen.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
Gambar 1.13 Tumpuan Sendi

b. Tumpuan Rol
Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat bergeser kea rah horizontal sehingga
tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal. Pada tumpuan rol terdapat
roda yang dapat bergeser yang gunanya untuk mengakomodir pemuaian pada
konstruksi sehingga konstruksi tidak rusak. Tumpuan rol hanya mampu
memberikan reaksi arah vertikal saja, artinya tumpuan rol hanya bias menahan
gaya secara vertikal saja dan tidak bias menahan gaya horizontal dan momen.

Gambar 1.14 Tumpuan Rol

c. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit ialah merupakan tumpuan berupa balok yang terjepit pada tiang
atau kolom. Pada tumpuan ini mampu memberikan reaksi terhadap gaya vertikal,
horizontal bahkan mampu memberikan reaksi terhadap putaran momen.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
Gambar 1.15 Tumpuan Jepit

1.4 Prinsip – Prinsip Statis Tertentu dan Statis Tak Tentu


1.4.1 Sifat Struktur
Pada dasarnya suatu struktur dapat bersifat statis tertentu dan statis tak tentu.
Struktur yang dapat dianalisa dengan menggunakan persamaan statika (∑ 𝐹𝐻 =
0, ∑ 𝐹𝑉 = 0, ∑ 𝑀 = 0) disebut struktur statis tertentu.
Sedangkan struktur yang tidak dapat dianalisa dengan hanya menggunakan
persamaan statika saja disebut struktur statis tak tentu, untuk menganalisa
struktur tersebut digunakan persamaan-persamaan bantuan lainnya berupa
persamaan sudut penurunan dan persamaan penurunan (deflection).
Untuk membuktikan apakah suatu struktur bersifat statis tertentu atau statis tak
tentu, pada balok dan kerangka kaku ditentukan berdasarkan jumlah bilangan
reaksi yang ada, sedangkan pada rangka batang ditentukan berdasarkan hubungan
antara jumlah batang (m), jumlah titik/joint(j), dan jumlah bilangan reaksi (r).

1.4.2 Prinsip Analisis Struktur


a. Prinsip keseimbangan berhubungan dengan gaya yang bekerja pada struktur.
b. Kondisi keselarasan (Compatibility conditions) berhubungan dengan
lendutan atau perpindahan struktur.
c. Hubungan gaya perpindahan yaitu karakteristik penampang (E, I, A) yang
menghubungkan perilaku gaya dan perpindahan struktur.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
Pada struktur tertentu, persamaan keseimbangan digunakan untuk mencari gaya
reaksi tumpuan dan gaya dalam, kemudian hubungan gaya – perpindahan dan
kondisi kompatibilitas digunakan untuk menentukan perpindahan struktur.
Pada struktur tak tentu, persamaan keseimbangan saja tidak dapat digunakan
untuk menentukan gaya reaksi dan gaya dalam. Ketiga prinsip dasar diatas harus
digunakan bersama – sama untuk dapat menentukan gaya reaksi dan gaya dalam
terjadi.
Suatu rangka batang bersifat statis tertentu apabila jumlah gaya yang tak
diketahui sekurang – kurangnya ada tiga dan jumlah batang di dalam rangka
batang tersebut adalah 2j – r, dimana j adalah banyaknya titik hubungnya dan r
merupakan jumlah reaksinya. Jika m adalah jumlah batangannya, maka kondisi
statis tertentu ditentukan dengan persamaan :

m = 2j – r

Kesetimbangan Gaya pada struktur sederhana

∑ KV = 0, Jumlah Gaya Vertikal

∑ KH = 0, Jumlah Gaya Horizontal

∑M = 0, Jumlah Momen

a. Simple Beam
Balok dimana memilik syarat tumpuan berupa sendi dan rol.

Gambar 1.16 Simple Beam

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
b. Balok Gerber
Jumlah pelekat lebih dari tiga, sendi – sendinya berupa sendi rol.
S

Gambar 1.17 Struktur Gerber (Banyak Tumpuan)

c. Rangka Batang
Terdiri dari elemen – elemen linier yang membentuk segitiga.

Gambar 1.18 Rangka Batang

1.5 Persamaan Kesetimbangan Dalam Statis Tertentu


Persamaan Keseimbangan Statis tertentu adalah 3 syarat, yaitu :
a. Σ V = 0 (Jumlah komponen vertikal gaya sama dengan nol)
b. Σ H = 0 (Jumlah komponen horisontal gaya sama dengan nol)
c. Σ M= 0 (Jumlah momen disekitar suatu titik tertentu sama dengan nol)
Jumlah Persamaan yang dapat diperoleh dari persamaan keseimbangan statis ada
tiga persamaan, sehingga jika konstruksi tersebut dapat diselesaikan dengan
hanya menggunakan ke tiga persamaan keseimbangan statis tersebut, maka
konstruksi tersebut disebut konstruksi statis tertentu.

1.6 Contoh Statis Tentu


Contoh statis tentu antara lain:
a. Simple Beam
Simple Beam biasanya ditemukan pada konstruksi jembatan jembatan besar,
dimana terdapat sendi dan rol.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
Gambar 1.19 Jembatan Simple Beam

b. Konsol
Contoh Statis Tertentu pada Konsol

P W N/m

Gambar 1.20 Konsul


c. Balok Gerber
Contoh Statis Tertentu pada Balok Gerber terdapat pada jembatan yang sering
kita lalui.Dimana, ketika bentang jembatan terlalu panjang kita membutuhkan
kombinasi balok yang lebih pendek untuk memenuhi kesetimbangan.

Gambar 1. 21 Balok Gerber

d. Portal Sederhana
Contoh Statis Tertentu pada Portal Sederhana terdapat pada Crane dan Struktur
Bangunan.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
Gambar 1.22 Portal Sederhana

e. Portal Tiga Sendi


Contoh portal tiga sendi statis tertentu

Gambar 1.23 Portal Tiga Sendi


Aplikasi portal tiga sendi dalam teknik sipil, antara lain :
• Jembatan penyeberangan.
• Gapura.
• Balkon rumah sederhana.

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021
f. Pelengkung Tiga Sendi
Contoh Pelengkung Tiga Sendi terdapat pada jembatan yang memiliki sisi
lingkung pada salah satu bagiannya.

Gambar 1.24 Pelengkung Tiga Sendi

g. Rangka Batang
Contoh statis tentu pada rangka batang terdapat pada kuda – kuda bangunan
besar.

Gambar 1.25 Rangka Batang

MUHAMMAD LUTHFI ADNAN AL-FAUZI


I0120111
TUGAS STATIKA 2021

Anda mungkin juga menyukai