1) Neuro sensori
2) Kardiovaskuler
3) Pernafasan
Takipnoe pada keadaan istirahat/dengan aktifitas, sesak nafas, batuk dengan tanpa
pernafasan (jika kadar kalium menurun tajam), RR > 24 x/menit, nafas berbau
aseton.
4) Gastro intestinal
Muntah, penurunan BB, kekakuan/distensi abdomen, aseitas, wajah meringis pada
5) Eliminasi
Urine encer, pucat, kuning, poliuria, urine berkabut, bau busuk, diare (bising usus
6) Reproduksi/sexualitas
Rabbas vagina (jika terjadi infeksi), keputihan, impotensi pada pria, dan sulit
7) Muskulo skeletal
Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek tendon
8) Integumen
Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek, pembesaran
tiroid, demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/ulserasi/ulkus.
e. Aspek psikososial
2) Peka rangsangan
f. Pemeriksaan diagnostik
5) Alkalosis respiratorik
9) Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I), normal sampai
11) Urine : gula dan aseton positif, BJ dan osmolaritas mungkin meningkat.
12) Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi
pada luka.
2. Diagnosa keperawatan
c. Resti infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit
buruk.
Tanda vital stabil, turgor kulit baik, haluaran urin normal, kadar elektrolit dalam
batas normal.
intervensi Rasional
Mandiri
1) Pantau tanda vital Hipovolemia dapat ditandai dengan hipotensi dan
takikardi.
2) Kaij suhu, warna kulit dan kelembaban. Demam, kulit kemerahan, kering
4) Ukur BB setiap hari Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dan status
pengganti.
7) Catat hal-hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah, distensi
8) Kolaborasi
10) Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan dan respons
Kriteria Hasil : Mencerna jumlah nutrien yang tepat, menunjukkan tingkat energi
Intervensi Rasional
Mandiri
(termasuk absorpsi).
2) Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan
setelah pulang.
5) Libatkan keluarga pada perencanaan makan sesuai indikasi. Memberikan
c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi
lekosit/perubahan sirkulasi.
Data : –
Intervensi Rasional
Mandiri