Jurnal Pendidikan Nonformal BPPAUD Dan DIKMAS Jawa Timur Volume 2 Tahun 2018
Jurnal Pendidikan Nonformal BPPAUD Dan DIKMAS Jawa Timur Volume 2 Tahun 2018
Penasehat
Kepala Seksi Informasi dan Kemitraan
Redaktur
Eko Yunianto
Editor
Widya Ayu Puspita
Putu Ashintya Widhiartha
Sekretariat
M. Subchan Sholeh
Abdul Hafidz Amrullah
Ferdiana Rosyidah
Alamat Redaksi
Kantor BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur
Jl. Gebang Putih No. 10 Sukolilo Surabaya 60117
Telp. 031 5945101 – 5925972
Fax. 031 5953787
email. jurnal_bppaudnisby@yahoo.co,id
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena ber-
kat rahmat dan hidayah-Nya, Redaksi Jurnal Pendidikan Non Formal (JPNF)
BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur telah berhasil menyelesaikan penyusunan
JPNF Edisi 2 Volume 19 Tahun 2018.
Dalam edisi ini, JPNF menyajikan tema di bidang pendidikan masyarakat
(Dikmas) khususnya pendidikan keluarga dan kursus serta bahasan tentang
tenaga kependidikan di satuan pendidikan non formal (PNF). Pada tema pen-
didikan keluarga, tersaji riset cross sectional study tentang pengasuhan hidup
sehat pada anak usia dini. Riset dilakukan terhadap 20 orangtua murid dari
empat Kelompok Bermain (KB) di Surabaya. Hasil riset memotret tentang pen-
gasuhan orangtua terhadap anak usia dini di rumah dan di lembaga PAUD yang
berdampak pada tumbuh kembang anak. Ada pula bahasan tentang pembelaja-
ran transformatif dalam pengasuhan kepada anak sesuai konsep Ki Hajar De-
wantara. Tulisan ini membahas tentang penerapan pendekatan transformatif
untuk pelatihan pengasuhan yang merujuk pada konsep Ki Hajar Dewantara.
Wacana memasukkan wirausaha sosial sebagai salah satu materi kegiatan
pendidikan wirausaha menjadi topik bahasan pada tema kursus. Tujuannya,
agar pendidikan nonformal dapat berperan dalam lahirnya wirausaha sosial
baru di masyarakat.
Di bagian lain, sorotan tertuju pada kinerja pengelola satuan PNF khusus-
nya ketua PKBM dan Kepala SKB. Hasil penelitian di Provinsi Gorontalo men-
gungkap hubugan gaya kepemimpinan dengan kinerja kepala PKBM di bumi
Maleo tersebut. Sementara itu, riset lainnya memaparkan penerapan fungsi
manajemen oleh kepala SKB dalam menghadirkan kepemimpinan pendidikan
pasca alih fungsi SKB dari unit pelaksana teknis daerah (UPTD) menjadi sat-
uan PNF.
Ulasan para penulis dari berbagai lembaga dalam edisi ini diharapkan
mampu menginspirasi untuk menciptakan gagasan-gagasan segar dalam pen-
ingkatan mutu serta kualitas program PAUD dan Dikmas di masyarakat.
Abdul Rahmat
Novianty Djafri
Halim K. Malik
Abstrak
Abstract
tang, dan pemimpin mengatur tu- yang tinggi untuk selalu memikir-
juan yang menantang bawahan untuk kan orang-orang yang bekerja dalam
menunjukkan kepercayaan diri mer- organisasinya. 4) Pada grid 9.1, ka-
eka bahwa mereka akan mencapai tu- dang-kadang manajer disebut seba-
juan dan memiliki kinerja yang lebih gai manajer yang menjalankan tugas
baik. secara otokratis. Manajer semacam
Berikut ini menurut, Miftah Toha ini hanya mau memikirkan tentang
(2001:55), ada empat gaya kepemimpi- usaha peningkatan efesiensi pelak-
nan yang dikelompokkan sebagai gaya sanaan kerja, tidak mempunyai atau
ekstrem, sedangkan lainnya hanya satu hanya sedikit rasa tanggung jawabnya
gaya yang dikatakan di tengah-ten- pada orang-orang yang bekerja da-
gah gaya ekstrem. Gaya kepemimpi- lam organisasinya. (5) Pada grid 5.5.
nan dalam managerial grid itu antara manajer mempunyai pemikiran yang
lain sebagai berikut: 1) Pada grid 1.1 medium baik pada produksi mau-
manajer sedikit sekali usahanya untuk pun pada orang-orang. Dia berusaha
memikirkan orang-orang yang bekerja mencoba menciptakan dan membina
dengannya. Dalam menjalankan tugas moral orang-orang yang bekerja da-
manajer hanya grid ini menganggap lam organisasi yang dipimpinnya, dan
dirinya sebagai perantara yang hanya dalam tingkat yang memadai, tidak
mengkomunikasikan informasi dari terlampau mencolok.
atasan kepada bawahan. 2) Pada grid Kelima grid tersebut amat berman-
9.9 manajer mempunyai rasa tanggung faat untuk mengetahui dan mengenal
jawab yang tinggi untuk memikirkan macam-macam gaya kepemimpinan
baik produksi maupun orang-orang manajer. Kelima gaya tersebut dit-
yang bekerja dengannya. 3) Pada grid erangkan secara jelas dalam gambar
1.9 gaya kepemimpinan dari manajer 1:
ini ialah mempunyai tanggung jawab
6
5 5.5. Pelaksanaan kerja manajemen secara
4 memadai lewat keseimbangan kerja yang
diharuskan tercapai dan peningkatan
semangat kerja orang-orang yang
memuas kan
3
2 1.1. Usaha manajemen yang paling 9.1. Efesiensi hasil dari manajemen
1 rendah (minim) terhadap pekerjaan ini dicapai usaha menata kerja
yang harus dikerjakan dan semangat dalam cara tertentu dengan sedikit
kerja orang-orang yang bekerja perhatiannya pada unsur manu-
sianya.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 2.2: Managerial Grid
Sumber: Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta, RajaGrafindo Persada, 2001, p. 55
Tabel 2.2
Distribusi Frekuensi Skor Efektivitas Pen-
gelolaan
No Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)
1 93-103 4 7,27
2 104-112 7 12,73
3 113-121 11 20,00
4 122-130 13 23,64
5 131-139 9 16,36
6 140-148 9 10,91
7 149-157 2 9,09
Jumlah 55 100
Skor Kinerja Kepala PKBM di- sis berupa : Uji Linieritas Regresi dan
visualisasikan dalam histogram beri- Uji Normalitas Galat Taksiran.
kut. Uji linieritas dimaksudkan untuk
melihat apakah hubungan Y dengan
Xi yang ditujukan oleh persamaan re-
gresi sederhana Y = a + bXi, i = 1, 2,
3bersifat linier atau non linier. Pen-
gujian linieritas regresi diawali den-
gan perhitungan persamaan regeresi, kan nilai Ftabel pada tingkat kesalah-
yang dilanjutkan dengan perhitungan an α = 0,05 adalah 4,02. Karena nilai
signifikasi persamaan regresi dan pe Fhitung>Ftabelmakapersamaan regresi
ngujian linieritas regresi. Kriteri pen- tersebut sangat signifikan. Hasil uji
gujian untuk siginfikansi persamaan linieritas regresi menunjukkan bah-
regresi adalah jika Fhitung> Ftabelpada wanilai Fhitungsebesar 1,08, sedangkan
taraf signifikansi α = 0,05 maka per- nilai Ftabelpada tingkat kesalahan α
samaan regresi signifikan. Kriteria = 0,05 dan dk=33;20 adalah sebesar
pengujian model regresi linier jika F 2,04. Hal ini menunjukkan bahwa
hitung < F (1-α) (k-2, n–k) dengan taraf sig- persamaan regresi variabel efektifitas
nifikansi (1-α) = 0,95, dk pembilang = pengelolaan atas gaya kepemimpinan
k-2 dan dk penyebut = n-k, maka din- bersifat linear. Berdasarkan hasil per-
yatakan bahwa persamaan regresinya hitungan di atas, dapat disimpulkan
bersifat linier. bahwa persamaan regresi Yˆ = 18,85+
Merujuk pada hasil perhitungan 18,85X1 adalah linier dan sangat sig-
regresi sederhana pengaruh gaya nifikan. Liniernya persamaan ini da-
kepemimpinan terhadap kinerja pat dilihat dari grafik kelinieran beri-
kepala PKBM diperolah konstanta (a)
kut.
sebesar 18,85 dan koefisien regresi (b) Y = 18,85+ 18,85X1
Koefisien
thitung ttabel Keberartian Kesimpulan
jalur
berkemampuan lebih baik dan lebih luas tentang kinerja kepala PKBM
bertanggungjawab bersama-sama un- dengan mendalami variabel lainnya
tuk efektif dan efisien dalam mening- yang dihubungkan dengan variabel
katkan kinerja. gaya kepemimpinan maupun variabel
Penelitian ini dapat menjadi dasar lainnya di samping variabel kinerja
untuk kerangka teoritik untuk pene- kepala PKBM.
litian berikutnya yang bersifat lebih
DAFTAR PUSTAKA
Anggreani, Erin dan Eddy M. Sutanto. 2013. “Pengaruh Leader Member Exchange
Terhadap Kepuasan Kerja, Motivasi dan Komitmen Organisasional
Karyawan Departemen Penjualan PT. Matahari Departement Store”.
Journal Manajemen Bisnis. Volume 1. Nomor 1. April 2018.
As’ad, M. Kepemimpinan Efektif dalam Perusahaan. Edisi 2. Liberty. Yogyakarta.
2010.
Asep Supena. Prediktor Terjadinya Putus PKBM Dini di PKBM Dasar. Jurnal
Perspektif Ilmu Pendidikan. Volume 18 Tahun IX Oktober. 2018.
Bernardin H John. Human Resourses Management: An Experiential Aproach.
Thrid Editin. New York; McGrow-Hill Higher Education. 2003.
Citra Leoni Tumbol. Bernhard Tewal. Jantje L Sepang. “Gaya Kepemimpinan
Otokratis, Demokratik dan Laissez Faire Terhadap Peningkatan Prestasi
Kerja Karyawan Pada KPP Pratama Manado”. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi. Manajemen Bisnis dan Akuntasi 2 (1). Tahun 2014. Ejournal.
Unsrat. ac,id
Cohen-Carash, Y. And P.E. Spector. 2001. “The Role Of Justice in Organisations.
A Meta Analiysis”. Journal of Organizational Behavior and Human
Decision Processes”. Volume 86. Nomor 2.
Depdiknas. Panduan Penilaian Kinerja PKBM Dasar. Jakarta: Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat
Pembinaan Taman Kanak-kanak dan PKBM Dasar. Jakarta. 2006
Depdiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Nomor
13. Tahun. 2007. Tentang Standar Kepala PKBM/ Madrasah. Jakarta.
2007.
Eddy, M dan Budhi. S. 2000. “Peranan Gaya Kepemimpinan Yang Efektif
dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan
di Toserba Sinar Mas Sidoarjo”. Journal Manajemn Kewirausahaan. Vol 2.
No.2. September 2000.
Lau Sue and Glover Derek, Educational Leadership and Learning. practice,
policy and research), (Buckingham-Philadelphia: Open University Press.
2000.
Luthans Fred. Organizational Behavior. Eleventh Edition. Boston: McGrow-
Hill International Edition. 2008.
Mataheru, Kepemimpinan dalam Pendidikan Jakarta: Pustaka Jaya, 2000.
Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta, RajaGrafindo
Persada. 2001.
Prim Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu PKBM. Jogjakarta: Arr-Ruzz.
2013.
Robbins, S.P. Organizational Behavior, Tenth Edition, Singapore: Prentice Hall.
2003.
Kasmuji Raharja
Abstrak
Abstract
Family is the first and the primary education environment for children.
The family has an obligation to run an education process instead of formal
institutions. According to Ki Hajar Dewantara the family is the very best
place to conduct an education and socialisation to shape the children’s
character.
Children is a unique creature so that they ought to have a uninique
treatment, too. Consequenty, a classical teaching is not appropriate
for them. The best teaching of children is ‘nurturing’. In order to equip
parents to be able to nutrure their children properly, parents should have
a parenting education. Meanwhile, according to Ki Hajar `Dewantara,
parenting education is an integral part of the early childhood educational
process – three-certre of education: at home/family, at school, and in
community.
Parenting is a process of simultaneous interaction between institutions,
parents and their children that includes the following activities: nourishing,
Bagan 1. Prototipe
model pelatihan
parenting dengan
menggunakan
pendekatan
pembelajaran
transformatif untuk
keluarga (Sumber:
Rasyad, 2015: 52)
Transformative Results
Perception
Thinking pattern
Assumption
CHANGE
Attitude
Belief
Wants
Opinion
Willingness
(Sumber: Rasyad, 2015: 56)
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Konsep pendidikan keluarga men-
Dari Dari
uraian
uraiantentang konsep
tentang konsep pen- keluarga
pendidikan
syaratkan peran aktif orangtua
menurut Ki Hajar Dewantara, definisi
didikan keluarga menurut Ki Hajar dan orang dewasa
parenting education dan pendekatan transformatif yang yang diimplementasikandi alam keluarga
dalam
Dewantara, definisi parenting educa- berperan
pelatihan parenting, dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain: sebagai penuntun, pen-
tion dan pendekatan
1. Konsep pendidikan transformatif gajar,
keluarga mensyaratkan peran aktifdan pendamping
orangtua (ing ngarsa
dan orang dewasa di
yang yang diimplementasikan dalam sungtuladha, ing madya
alam keluarga berperan sebagai penuntun, pengajar, dan pendamping (ing ngarsa mangun
parenting,
pelatihansungtuladha, ing dapat karsa, tutwuri karsa,
disimpul-
madya mangun tutwuri handayani).
handayani).
kan beberapa
2. Dalam hal, antara
Parenting 2. DalamempatParenting
lain: orangtua mempunyai
Education Education
peran yaitu memberikan
lingkungan yang protektif, memberikan pengalaman-pengalaman baru, menjadi
penasehat, pemenuhan kasih sayang.
3. Pendekatan transformatif dalam pelatihan parenting memerlukan patisipasi aktif
orangtua dalam proses parenting.
Dari ketiga pernyataan tersebut maka dapat ditarikJPNF
kesimpulan bahwa
Vol. 19, model 2018
No.2 pendekatan21
transformatif dalam pelatihan parenting sangat sesuai dengan konsep pendidikan keluarga
menurut Ki Hajar Dewantara dan konsep parenting education.
Raharja, Pembelajaran Transformatif dalam Parenting Education
DAFTAR PUSTAKA
Abstrak
Abstract
area perkembangan dan perilaku anak, vokasi), bina suasana (social support)
termasuk hidup sehat, sehingga akan dan pemberdayaan masyarakat (em-
sangat berpengaruh terhadap pertum- powerman) sebagai suatu upaya un-
buhan dan perkembangan anak se- tuk membantu masyarakat mengenali
lama masa kehidupannya. Demikian dan mengatasi masalahnya sendiri,
pula dengan pengasuhan hidup sehat, dalam tatanan masing-masing, agar
akan sangat berpengaruh pada status dapat menerapkan cara-cara hidup
kesehatan anak pada saat ini maupun sehat, dalam rangka menjaga, meme-
di masa mendatang. lihara dan meningkatkan kesehatan
Hidup sehat merupakan salah (Maryunani A, 2013). Paparan ini me-
satu bentuk perilaku yang hendaknya nyatakan bahwa perilaku hidup sehat
ditanamkan sejak usia dini, karena pada anak merupakan upaya untuk
menentukan status kesehatan anak memberikan pengalaman belajar agar
di masa depan. Perilaku hidup sehat mengenali dan mengatasi masalahnya
diawali dengan perilaku sehat. Pe- sendiri, agar dapat menerapkan cara-
rilaku sehat adalah adalah pengeta- cara hidup sehat, dalam rangka men-
huan, sikap dan tindakan proaktif un- jaga, memelihara dan meningkatkan
tuk memelihara dan mencegah risiko kesehatan.
terjadinya penyakit, melindungi diri Penanaman perilaku tersebut
dari ancaman penyakit, serta ber- salah satunya dilakukan di keluarga
peran aktif dalam gerakan Keseha- dalam bentuk pola pengasuhan. Pola
tan Masyarakat (Maryunani A, 2013). pengasuhan hidup sehat menjadi
Hidup sehat dapat dicapai melalui penting dalam upaya pembentukan
pembiasaan perilaku sehat dan pe- tumbuh kembang anak, karena sta-
rubahan dari perilaku tidak sehat tus kesehatan dan gizi yang dicapai
menjadi perilaku sehat, dapat pula se- oleh anak akan menentukan kualitas
bagai suatu pola hidup yang didalam- perkembangan pada saat ini dan se-
nya terdapat berbagai upaya untuk lanjutnya.
meningkatkan status kesehatan secara Pengasuhan hidup sehat seba-
sadar dan mandiri. Hidup sehat dapat gaimana lima pesan dalam perilaku
membangun karakter positif, yang di- hidup bersih dan sehat, diantaranya
harapkan dapat mempengaruhi orang mencakup (1) pola makan, (2) me
lain untuk hidup sehat pula. njaga kebersihan diri dalam bentuk
Perilaku hidup sehat adalah se- mencuci tangan dan menggosok gigi
mua perilaku yang dilakukan atas dengan langkah-langkah yang benar,
kesadaran sehingga anggota kelu- buang air kecil dan air besar di tem-
arga atau keluarga dapat menolong patnya, membuang sampah pada tem-
dirinya sendiri di bidang kesehatan patnya, mandi secara teratur, (3) men-
dan berperan aktif dalam berbagai jaga kebersihan lingkungan, (4) olah
kegiatan kesehatan di masyarakat. raga yang benar dan (5) istirahat yang
Perilaku hidup sehat juga merupa- teratur.
kan upaya untuk memberikan pen- Pengasuhan hidup sehat salah sa-
galaman belajar atau menciptakan tunya dimaksudkan agar anak men-
suatu kondisi bagi perorangan, ke- capai kompetensi fisik dan non fisik.
luarga, kelompok dan masyarakat, Kompetensi fisik antara lain bebas
dengan membuka jalan komunikasi, dari penyakit ataupun infeksi yang
memberikan informasi dan melaku- mengganggu tubuh. Ini dapat dilihat
kan edukasi, untuk meningkatkan dari penampilan dan aktivitas fisik
pengetahuan, sikap dan perilaku, yang lincah dan banyak bergerak, se-
melalui pendekatan pimpinan (ad- hingga keberhasilan dari pengasuhan
hidup sehat dapat dilihat dari status positif. Ketika anak masih berada da-
gizi, angka morbiditas (kesakitan), lam kandungan, pengasuhan hidup
dan angka kematian bayi dan balita. sehat yang dapat dilakukan antara
Sementara itu, kompetensi non fisik lain :
yang hendak dicapai antara lain in- 1. Dukungan ayah terhadap keseha-
telektual, emosi, sosial, moral serta tan fisik dan psikis ibu, yang akan
kepercayaan. berpengaruh terhadap kesehatan
Dari uraian di atas, maka secara janin yang berada dalam kand-
umum tulisan ini akan mendeskripsi- ungan. Dukungan ayah dapat be
kan gambaran pengasuhan anak dan rupa:
secara khusus pengasuhan hidup sehat a. Memastikan ketersediaan sum-
pada anak usia dini. Deskripsi terse- ber daya yang memadai bagi
but menguaraikan tentang pengasu- ibu hamil
han hidup sehat, peran orangtua, fak- b. Memastikan bahwa selama ke-
tor yang mempengaruhi pengasuhan hamilan, ibu hamil memerik-
hidup sehat dan dampak pengasuhan sakan diri ke fasilitas keseha-
hidup sehat bagi tumbuh kembang tan minimal 4 kali
anak. c. Menghindarkan ibu hamil dari
segala bentuk tekanan/stres
Kajian Pustaka yang berat
Pentingnya Pengasuhan Hidup Sehat d. Membantu dalam pelaksanaan
Pengasuhan hidup sehat meme- tugas-tugas kerumahtanggaan
gang peranan yang sangat penting e. Berpikiran terbuka
bagi kehidupan anak pada saat ini dan f. Berkomunikasi dengan ibu se-
masa mendatang. Kita dihadapkan cara baik dan positif
pada banyak sekali permasalahan ke g. Memberikan perhatian dan
sehatan yang mengancam kehidupan. kasih sayang yang memadai
Antara lain, penyakit degeneratif yang h. Selalu siap membantu, dan se-
makin tinggi prevalensinya, ancaman bagainya
perusakan lingkungan sehingga mem- 2. Ibu mengkonsumsi makanan sehat
bahayakan kesehatan, berbagai infek- yang seimbang
si virus dan bakteri, penurunan sistem 3. Mengajak janin berbicara
kekebalan tubuh manusia, semakin 4. Menghindari rokok dan obat-obat
sulitnya mendapatkan makanan yang an yang berbahaya
aman, sehat dan bergizi, maraknya 5. Menghindari stres
penggunaan alkohol, tingginya kon- 6. Istirahat teratur
sumsi rokok, praktek penggunaan 7. Olahraga ringan
obat-obatan yang tidak rasional dan 8. Mencegah timbulnya trauma, baik
ilegal, serta berbagai permasalahan secara fisik maupun psikologis,
lainnya yang semakin kompleks. Atas dan lain-lain
dasar ini, penting sekali setiap upaya Ketika bayi sudah dilahirkan, pe
untuk membekali anak sejak dini, se- ngasuhan hidup sehat yang dapat di-
hingga memiliki sikap, pengetahuan lakukan antara lain :
dan keterampilan yang benar tentang 1. Memberikan ASI sesuai dengan
kesehatan. kebutuhan bayi
Pengasuhan hidup sehat dimu- 2. Sering memeluk dan menimang
lai sejak dalam keluarga, ketika anak bayi dengan lembut dan penuh
masih berada dalam kandungan, di- kasih sayang
hayati dan dipraktikkan oleh orang- 3. Menatap mata bayi, tersenyum,
tua dalam keseharian sebagai perilaku mengajak berbicara dan menyanyi
nik Mandar, ditemukan bahwa terda- mereka, dan kurang peduli tentang
pat perbedaan mendasar dalam hidup mereka daripada ibu dari anak laki-
sehat, yaitu pengasuhan makan, laki Tipe B. Selanjutnya, ibu dari anak
antara lain : gadis tipe A kurang cemas dengan
1. Etnik Mandar : ibu menyiapkan anak perempuan mereka daripada ibu
ASI secara sederhana, menyusui gadis tipe B. Akhirnya, sebuah studi
pada tempat tertentu dan secara pada tahun 1998 memberikan bukti
terbatas, memberi makan pada tambahan untuk hubungan antara
anak dengan cara anak menyuap praktik mengasuh anak orangtua dan
dirinya sendiri, dan melepaskan anak.
anak bebas bermain tanpa kontrol Teori belajar sosial berfokus pada
yang ketat dari orangtua. peran pembelajaran observasional dan
2. Etnik Jawa Migran : orang- penguatan dalam sosialisasi masa ka-
tua melakukan tindakan persia- nak-kanak. Perolehan nilai kesehatan
pan ASI yang lebih kompleks, internal dan perilaku kesehatan yang
menyusui kapan saja dan dimana jelas ditentukan oleh model peran
saja, pemberian makanan dengan orangtua. Perilaku orangtua menjadi
jalan disuapi, dan anak bermain model untuk meningkatkan keseha-
di bawah pengawasan ketat. Ibu tan atau merusak kesehatan, demiki-
Jawa migran juga mempersiap- an pula cara mencontohkan perilaku
kan ASI dengan minum jamu, pilis ini kepada anak-anak mereka. Anak-
susu, dan wowong, yang dianjur- anak dapat belajar dan menerapkan
kan oleh orangtuanya, sedangkan strategi perilaku serupa dengan me-
pada ibu Mandar tidak ditemukan niru hubungan yang berkaitan dengan
hal sedemikian. kesehatan dari perilaku pengasuh
Validasi lebih lanjut dari karya ini mereka (Garralda, 2000). Penelitian
ditemukan secara lintas etnis (Hark- menunjukkan bahwa pemodelan pe-
ness & Keefer, 2000). Serangkaian rilaku kesehatan adalah yang paling
penelitian tentang motivasi terkait efektif dalam teknik untuk mensosia
strategi pemenuhan kebutuhan gizi, lisasikan perilaku kesehatan anak.
pada ibu Amerika Meksiko dari anak-
anak berusia 4 sampai 8 tahun menun- Faktor-faktor yang Mempengaruhi
jukkan bahwa yang melayani dan Pengasuhan Hidup Sehat
membantu anak-anak dengan maka- Studi klasik yang berkaitan de
nan mereka dikaitkan dengan kepatu- ngan perilaku orangtua terhadap
han konsumsi makanan, dan anca- perilaku kesehatan anak dilakukan
man. Dalam sebuah penelitian pada sejak tahun 1973 oleh Pratt.. Peneli-
tahun 1990, tentang sikap mengasuh tian dilakukan dengan wawancara
anak orangtua yang terkait dengan terhadap 273 keluarga (ibu, ayah, dan
perilaku tipeA (dicirikan dengan skor anak usia 9 sampai 13 tahun), untuk
tinggi pada waktu urgensi, prestasi menilai hubungan antara gaya me
kompetitif-berjuang, dan agresivitas- ngasuh anak dan perilaku kesehatan
permusuhan, serta diidentifikasi se- anak (misalnya, menyikat gigi, olah-
bagai salah satu faktor yang menonjol raga, praktik nutrisi).
untuk penyakit jantung koroner) pada Pratt mengidentifikasi sebuah
anak prasekolah Jepang. gaya mengasuh yang disebut keluarga
Ibu dari anak laki-laki tipe A berenergi (energized family), yang ber-
kurang cemas tentang mereka, kurang hubungan dengan yang tertinggi ting-
sayang terhadap mereka, menuntut kat praktik kesehatan anak. Orang-
lebih banyak kepatuhan terhadap tua di keluarga berenergi ini memberi
anak mereka tingkat otonomi yang konsumsi air minum yang relatif
tinggi dan menggunakan penalaran kurang higienis, yaitu yang ber-
bukan hukuman sebagai strategi di- sumber dari sumur dan mata air
siplin. Meski sebagian besar kore- tak terlindungi. Status demografis,
lasi rendah, Pratt melaporkan bahwa khususnya status sosial ekonomi,
praktik mengasuh anak memiliki ber- secara tradisional menjadi fokus
pengaruh signifikan terhadap perilaku usaha untuk menggambarkan
kesehatan anak bahkan ketika peri- dan memprediksi kesehatan anak.
laku kesehatan sendiri dikendalikan. Kelas sosial bukanlah variabel
Sikap yang muncul pada anak antara utama, dan paling banyak kasus
lain tanggung jawab, yang dikait- itu hanya menggambarkan orang-
kan dengan perilaku kesehatan yang tua dan anak-anak yang berbeda
positif pada anak-anak (menyikat gigi, dalam sikap kesehatan, perilaku,
kebiasaan tidur yang baik, olahraga, dan kesehatan sebenarnya. Kelas
praktik nutrisi yang baik, dan mena- sosial dikonseptualisasikan seba-
han diri dari merokok). Sebaliknya, gai seperangkat lingkungan yang
anak-anak dibesarkan dalam keluar- luas karakteristik yang mungkin
ga dengan gaya pengasuhan autokra- terkait dengan sosialisasi keseha-
tik cenderung tidak mempraktikkan tan anak dalam kondisi kesehatan
perilaku semacam itu. atau kondisi yang menghambat
Dalam sebuah studi tentang orien- kesehatan.
tasi penyakit pada anak usia 6 - 12 ta- 2. Hambatan (kecatatan, gangguan
hun, untuk meneliti praktik pengasu- kesehatan, dan sebagainya)
han orang tua, menemukan hubungan Hambatan yang diderita oleh anak
antara pola asuh dengan status kese dapat membuat orangtua menga
hatan anak. Orangtua yang banyak lami tekanan emosi dan stress
memberikan hukuman dan kontrol yang berat, sehingga mempe
(yaitu, frekuensi pukulan, frekuensi ngaruhi cara orangtua mengasuh
isolasi, ketekunan orang tua, dan anak, dan secara tidak langsung
pentingnya disiplin terhadap orang- juga akan mempengaruhi perilaku
tua) ditemukan sangat mempengaruhi anak, sehingga menjadi cenderung
harga diri anak-anak, yang pada gili lebih gelisah, tidak tenang, rasa
rannya, harga diri anak-anak meru- takut, gentar menghadapi orang
pakan prediktor yang signifikan bagi asing, dan sebagainya.
orientasi penyakit pada anak. 3. Kehidupan keluarga yang berisiko
Pengasuhan hidup sehat sangat terhadap anak, termasuk adalah
dipengaruhi oleh berbagai kondisi status sosial ekonomi yang rendah,
yang ada di sekitar anak dan keluar- konflik keluarga, kelainan mental
ganya, antara lain : salah satu anggota keluarga, kelu-
1. Kondisi ekologis di sekitar anak arga yang besar, lemahnya ikatan
Profil Kesejahteraan dan Perlin emosi kepada orangtua, disorga
dungan Anak Indonesia tahun 2000 nisasi atau perpecahan keluarga
melaporkan bahwa anak usia 10 dan kelemahan komunikasi antar
– 21 tahun yang tinggal di rumah keluarga.
tangga yang mengkonsumsi air 4. Teman sebaya
minum yang bersih dan higienis, Tidak banyak studi yang terkait
yaitu yang bersumber dari ledeng, dengan pengaruh teman sebaya
pompa sumur dan mata air ter- pada perilaku hidup sehat, karena
lindung, hanya mencakup sekitar berbagai studi banyak yang ber-
73,85 persen, sisanya masih meng- fokus pada pengaruhnya terha
dap perkembangan kognitif, pe- sehat pada anak, akan tetapi, apa-
nyesuaian sosial ataupun prestasi. bila yang terjadi sebaliknya, maka
Namun demikian, dalam banyak perilaku hidup sehat juga tidak akan
kasus, misalnya peningkatan tumbuh dengan baik. Hal ini sejalan
prevalensi penyakit menular, pola dengan teori Lawrence Green se-
makan, juga banyak dipengaruhi bagaimana tertuang dalam Notoat-
oleh teman sebaya. modjo (2007), ada 3 faktor penyebab
5. Paparan media televisi seseorang melakukan perilaku hidup
Salah satu bahaya kesehatan uta- bersih dan sehat yaitu faktor pemu-
ma bagi anak-anak adalah kon- dah (predisposing factor), faktor pe-
sumsi mereka kebanyakan maka- mungkin (enabling factor) dan faktor
nan bergizi rendah, yang terkait penguat (reinforcing factor). Hal-hal
dengan obesitas, gigi bermasalah, yang mempengaruhi perilaku hidup
dan konsumsi makanan bergizi sehat sebagian terletak di dalam diri
lebih rendah. Paparan jangka pan- individu itu sendiri, yang disebut se-
jang terhadap iklan untuk maka- bagai faktor intern, tetapi ini pun
nan bergizi rendah, yaitu, maka- dipengaruhi oleh berbagai faktor luar,
nan tinggi gula, seperti soda, dan termasuk pengasuhan.
atau tinggi lemak, seperti kentang
goreng, memiliki pengaruh yang Pendekatan dalam Pengasuhan
signifikan terhadap perilaku ma- Hidup Sehat
kan anak-anak. Berbagai pendekatan dalam pen-
6. Keterlambatan perkembangan gasuhan hidup sehat sangatlah ber-
berhubungan dengan ketidak- beda-beda, tergantung pada kondisi
mampuan fisik, psikis dan mental, setiap keluarga. Berbagai pendeka-
yaitu kemampuan intelektual yang tan tersebut terutama terlihat dari
rendah, kemampuan sosialisasi kecenderungan penyampaian komu-
yang rendah, kurangnya perha- nikasi. Kecenderungan tersebut dapat
tian, dan sebagainya. Anak-anak dikelompokkan atas lima tipe, yaitu
seperti ini memiliki risiko menga penghukum atau punisher, pemberi
lami masalah kepercayaan diri, rasa bersalah atau guilter, pertema
otonomi, keberanian dan kreativi- nan atau buddy, pengawas atau moni-
tas. tor dan pengelola atau manajer.
7. Kesulitan pengelolaan emosi, Orangtua yang bersikap sebagai
misalnya penyiksaan terhadap penghukum akan cenderung mengk-
anak, tidak peduli, ketidakmatan- tirik, memiliki rasa amarah, bersikap
gan emosi, kejadian yang penuh memalukan, memberikan hukuman
stres, rendah diri, kontrol emosi fisik atau badan, dan biasanya dilaku-
rendah, permasalahan hubungan kan dengan berbagai bentuk ucapan
interpersonal, penolakan teman, yang memberikan ancaman. Contoh :
keterasingan dan isolasi. “Kamu lekas gosok gigi atau ibu akan
8. Permasalahan di luar keluarga, menghukummu”. Orangtua yang cen
seperti sekolah atau lingkungan di derung bersikap seperti ini tidak mem-
luar keluarga. berikan kesempatan yang memadai
Berbagai faktor di atas sangat me- bagi anak untuk mandiri dan mam-
nentukan pola pengasuhan, sehingga pu bertanggung jawab pada dirinya
ketika faktor-faktor di atas dominan sendiri. Hukuman yang terlalu sering
dan memiliki pengaruh positif, maka dikatakan atau dilakukan hanya akan
akan cenderung memberikan dukun- memiliki efek jangka pendek, yang
gan pada tumbuhnya perilaku hidup tidak akan bertahan lama, sehingga
suatu ketika tidak akan efektif lagi, Untuk memperkuat perilaku hidup
dan bahkan anak akan melakukan pe- sehat, terdapat beberapa cara yang dapat
langgaran dengan sengaja, terutama dilakukan, antara lain :
apabila merasa tidak diawasi. 1. Menghargai perbuatan baik dan
Orangtua yang bersikap sebagai usaha anak dengan cara mem-
pemberi rasa salah biasanya mudah perhatikan, melihat, memberikan
menciptakan rasa bersalah pada anak, senyuman atau sentuhan. Peng-
cenderung mendiamkan atau menarik hargaan tidak selalu diungkap-
diri. Contoh : “Kalau kamu tidak man- kan dengan kata-kata, tetapi juga
di, ya, sudah, kalau gatal-gatal, kamu dapat disampaikan dengan mimik
tanggung sendiri”. Orangtua seperti muka seperti tersenyum danmen-
ini cukup efektif untuk membangun gacungkan jempol
perilaku anak yang cenderung menya 2. Dengan menggunakan kalimat ke-
lahkan diri sendiri atau oranglain, su- bajikan untuk memperbaiki per-
lit untuk menimbang dan mengambil buatan yang salah
keputusan, cenderung menarik diri, 3. Memberikan nama pada perbua-
dan tidak berkembang secara opti- tan anak, bukan pelakunya
mal. 4. Tidak mempermalukan anak atau
Orangtua yang bersikap seba- membuat rasa bersalah yang ber-
gai teman umumnya memperlakukan lebihan pada anak
anak sebagai teman, menggunakan 5. Orangtua bersikap sebagai pen-
humor kepada anak, misalnya : “Co- didik bukan penasehat.
balah kamu cuci tangan, kan nanti Oleh karena itu, ketika menum-
bersih”. Orangtua seperti ini cend- buhkan perilaku hidup sehat, anak
erung lebih dekat dengan anak, ber- akan menjadi pribadi yang mampu
sikap responsif, terbuka, apa adanya, menyadari kondisi kesehatannya, dan
dan menganggap anak adalah patner tumbuh menjadi individu yang men-
yang setara dan menyenangkan. erapkan hidup sehat dengan keya-
Orangtua yang bersikap menga- kinan, yaitu yakin bahwa kesehatan
wasi pada umumnya akan memakai akan menjadi prioritas, sehingga tidak
stimulus dan respon dalam setiap per- dengan mudah mengabaikannya, mo-
buatan yang dilakukan. Perkataan tivasi, selalu berusaha untuk menjaga
yang sering diucapkan contohnya : kesehatan, tanggung jawab atas kese-
“Kalau kamu tidur jam 9 malam, maka hatan diri dan lingkungan serta orang
besok pagi akan mama buatkan sara- sekitar, memiliki inisiatif untuk selalu
pan yang enak”. Orangtua cenderung menjaga kesehatan agar lebih baik,
melakukan pengawasan terhadap se- tuntas dalam setiap upaya menjaga
luruh perilaku anak. kesehatan, peduli terhadap kesehatan
Orangtua yang bersikap sebagai lingkungan dan orang lain, bekerjasa-
manajer akan memakai kombinasi ma untuk mewujudkan masyarakat
monitor atau teman, misalnya dengan yang sehat, penuh pertimbangan serta
mengatakan : “Bagaimana kamu bisa mampu menyelesaikan masalah se-
menggosok gigi dengan benar, ya?”. cara baik.
Dari kelima pendekatan tersebut, Untuk mengetahui pola asuh
pendekatan sebagai manajer diang- hidup sehat dalam keluarga, dapat
gap cukup tepat, nanmun demikian dilihat dari keberadaan berbagai in-
tidak tertutup kemungkinan untuk dikator, antara lain :
melakukan komunikasi sebagai te- 1. Keaktifan orangtua membawa
man atau pengawas, tergantung pada anak ke Posyandu
situasi dan kondisi yang terjadi. Orangtua yang aktif dan melak-
Dari tabel di atas tampak bahwa 2. Menjadi model perilaku hidup se-
belum semua perilaku hidup selalu hat
dilakukan oleh anak, sehingga perlu 3. Membiasakan anak mengkonsum-
terus didampingi dan dimotivasi oleh si makanan sehat seimbang
orangtua. 4. Menyediakan air putih yang me-
madai di rumah
Peran orangtua dalam pengasuhan 5. Menyediakan sarana menggosok
hidup sehat gigi
Peran orangtua dalam pengasuhan 6. Menyediakan sarana membuang
hidup sehat sangatlah penting karena sampah
pembiasaan hidup sehat akan lebih 7. Mendampingi anak dalam pembi-
baik apabila dimulai dari tingkat ke- asaan pola hidup sehat
luarga. Peran orangtua dalam pembi-
asaan hidup sehat antara lain : Kegiatan pembiasaan pola hidup
1. Menyediakan sarana mencuci ta sehat yang ditemui di lapangan disa-
ngan jikan berikut ini.
Tabel 3
Kegiatan Pembiasaan Hidup Sehat pada Anak Usia Dini
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo, Anwar Hassan, Ella Nurlaela Hadi, Tria Krianto. 2012.
Promosi Kesehatan di Sekolah. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak usia Dini
Proverawati, Atikah, Eni Rahmawati. 2012. PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Nuha Medika. Yogyakarta
Sukarso, Ekodjatmiko. 1999. Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta
Moh. Muzaqi
Abstrak
Abstract
aan tugas dan fungsi SKB sebagai hubungan antara kinerja dan po-
satuan PNF adalah dengan cara: a) tensi yang dimiliki masing-masing
melakukan identifikasi kebutuhan orang. Tujuannya, untuk menca-
belajar masyarakat dan peruba- pai tujuan yang diharapkan. Pen-
han peraturan kebijakan di pusat gorganisasian dilakukan agar se-
maupun daerah berkaitan den- tiap orang dalam organisasi bisa
gan program PAUD dan Dikmas; saling bekerjasama secara efektif
b) mengevaluasi penyelenggaraan dan efisien.
program dan kegiatan tahun sebe- Pengorganisasian untuk melak-
lumnya sehingga bisa diketahui sanakan tugas dan fungsi dituang-
apa kekurangan dan kelemahan kan dalam bentuk struktur organ-
maupun kelebihan dan keunggu- isasi. Kepala SKB menetapkan
lannya untuk diambilkesimpulan langsung struktur kepanitian atau
apakah program bisa dilanjut atau musyawarah terlebih dahulu den-
dihentikan; dan c) berdasarkan gan karyawan. Pengorganisasian
persetujuan dan penetapan pro- dalam rangka pelaksanaan tugas
gram dari dinas pendidikan. dengan menyusun struktur organ-
Bentuk perencanaan pelaksan- isasi. Selanjutnya struktur organ-
aan tugas dan fungsi SKB dituang- isasi tersebut ditetapkan secara
kan secara tertulis dalam bentuk formal dengan surat keputusan
dokumen usulan maupun rancan- kepala SKB.
gan program. Rancangan kegiatan 4. Tahap pelaksanaan
dan program yang mendapatkan SKB sebagai satuan PNF sesuai
dana dari APBN dan APBD dis- dengan Peraturan Menteri Pen-
usun dalam bentuk proposal men- didikan dan Kebudayaan Nomor
gacu pada Juknis satuan PNF SKB 81 tahun 2013 tentang Pendirian
berdasarkan Peraturan Ditjen Satuan PNF mempunyai tugas un-
PAUD dan Dikmas No.1453 tahun tuk melaksnakan kegiatan pem-
2016 maupun peraturan dari pe- belajaran yang sesuai dengan ke-
merintah kabupaten/ kota. butuhan belajar masyarakat. Oleh
3. Tahap pengorganisasian karena itu, pelaksanaan tugas dan
Tahap pengorganisasian tugas fungsi sebagai satuan PNF dalam
dan fungsi SKB sebagai satuan kegiatan belajar mengajar terbagi
PNF yang sudah dilakukan ada- ke dalam kegiatan pembelajaran,
lah dengan: a) inventarisir po- pelatihan, dan pembimbingan
tensi dan kompetensi karyawan; teknis.
b) pendelegasian kewenangan Hal ini sesuai dengan temuan
kepada karyawan sesuai dengan penelitian bahwa SKB melaksan-
posisi dan tanggung jawabnya; c) akan tugas dan fungsinya pada:
menetapkan panitia atau penang- a) kegiatan belajar mengajar yang
gungjawab yang akan melaksana- dikelola dan dilaksanakan oleh
kan kegiatan; dan d) menyusun tenaga fungsioanl pamong belajar;
deskripsi tugas masing-masing dan b) peran tenaga fungsional
personalia kepanitiaan dan men- pamong belajar pada satu sisi se-
ciptakan sistem kerja yang har- bagai pendidik yang terlibat lang-
monis. sung dalam proses belajar menga-
Berkaitan dengan itu, penda- jar dengan menjadi tutor program
pat yang disampaikan oleh Terry kesetaraan, juga sebagai tenaga
(2012), pengorganisasian meru- kependidikan dengan menjadi
pakan upaya untuk membangun pengelola program PAUD.
Oleh karena itu, kondisi ideal toring yang dilakukan oleh tenaga
yang harus ada dalam pelaksan- fungsional pamong belajar untuk
aan tugas dan fungsi adalah: a) mengetahui kondisi awal/persia-
kepala sebagai pimpinan senan- pan pelaksanaan, proses kegiatan
tiasa memberikan motivasi dan sedang berlangsung, dan bagaima-
dukungan serta aktif berinter- na hasil dari pelaksanaan kegiatan
aksi dengan pendidik dan tenaga pembelajaran.
kependidikan; b) tenaga fungsion- Pengawasan menurut definisi
al pamong belajar melaksanakan Robbin (2012) adalah proses untuk
kegiatan belajar mengajar sesuai memantau, membandingkan, serta
tugasnya dengan menyusun desain memberikan koreksi terhadap
pembelajaran, silabus rencana pelaksanaan dan hasil pekerjaan.
pelaksanaan pembelajaran, dan Pengawasan terhadap pelaksan-
laporan pelaksanaan pembelaja- aan tugas dan fungsi SKB adalah
ran; c) keterlibatkan masyarakat melihat proses pengelolaan pro-
dalam pelaksanaan kegiatan, baik gram, membandingkan antara
sebagai pengelola maupun sebagai proses dengan standar pencapaian
peserta didik; dan d) adanya moti- yang direncanakan, dan mengko-
vasi yang tinggi dari peserta didik reksi penampilan hasil penyeleng-
atau warga belajar untuk mengi- garaan. Oleh karena itu, idealnya
kuti proses pembelajaran. pengawasan dilaksanakan den-
5. Tahap pengawasan gan melakukan tiga hal berikut:
Tahap pengawasan yang di- a) melakukan pengukuran capa-
lakukan lebih pada upaya pengen- ian kinerja yang sedang dilakukan
dalian penyelenggaraan program. dengan melihat hasil capaian se-
Pengawasan secara simultan ber- mentara; b) membandingkan kin-
samaan dengan fungsi pelaksan- erja yang sedang dicapai sekarang
aan yang tujuannya adalah untuk dengan indikator standar yang su-
mengetahui kendala dan kesulitan dah ditetapkan; dan c) melakukan
yang dihadapi, bagaiman proses tindak lanjut dengan kebijakan
pembelajaran berlangsung, dan manajerial untuk memperbaiki
apa solusi yang diberikan untuk kekurangan dan kelemahan.
mengatasi kesulitan-kesulitan
tersebut. Implementasi Fungsi Manajemen
Tahap pengawasan dilakukan Pada Program Pemberdayaan di SKB
oleh kepala SKB melalui kegiatan Proses pemberdayaan masyarakat
supervisi pada pertengahan waktu melalui program PNF sebagai upaya
pelaksanaan kegiatan, dan kegia- untuk memungkinkan masyarakat
tan monitoring yang dilaksanakan terlibat dalam kegiatan sesuai den-
oleh tenaga fungsional pamong gan potensinya. Pemberdayaan da-
belajar pada masa awal, perten- lam konteks PNF sebagaimana yang
gahan, maupun akhir kegiatan. disampaikan oleh Kindervetter (da-
Supervisi yang dilaksanakan oleh lam Widodo, 2015) adalah upaya un-
kepala bertujuan untuk melihat tuk memberikan kekuatan kepada
kesesuaian penyelenggaraan pro- masyarakat agar mempunyai daya ta-
gram dengan perencanaanya, kes- war yang bagus, mampu mengendali-
esuaian kinerja panitia dengan job kan sosial ekonominya, ikut berparti-
description yang disusun, serta sipasi dalam kegiatan di masyarakat,
untuk mengetahui permasalahan dan kemampuan mengambil kepu-
yang muncul. Sedangkan moni- tusan dalam rangka pengembangan
DAFTAR PUSTAKA
Yukl, Gary. 2000. Kepemimpinan dalam Organisasi (Terj. Yusuf Udaya). New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
Widodo. 2015. Kontruksi Kepemimpinan PNF Pada PKBM Yalatif Kabupaten
Jombang. Universitas Negeri Malang.
Wirawan. 2013. Kepemimpinan (teori, psikologi, perilaku organisasi, aplikasi dan
penelitian). Depok: Radja Grafindo Persada.
Witasah. 2011. Pengaruh kinerja kepemimpinan pendidikan berbasis nilai terhadap
pengembangan budaya sekolah di wilayah perbatasan Indonesia Malaysia. Jurnal
Penelitian Pendidikan, 12(1), 97-109.
Abstrak
Abstract
Gambar I. Grafik peringkat budaya wirausaha negara G20 (sumber Ernst and Young 2014)
Kewirausahaan sosial atau so- sebagai negara yang membutuhkan
cial entrepreneurship merupakan berbagai alternatif solusi dan peran
Kewirausahaan sosial atau social entrepreneurship merupakan bagian dari
bagian dari kewirausahaan
kewirausahaan umunya meskipunumunya
memiliki besar anggota
ciri khas yangmasyarakat sendiri
membedakannya atas
dengan
meskipun memiliki ciri khas yang berbagai permasalahan yang ada.
kewirausahaan konvensional. Kewirausahaan sosial menekankan pada tujuan yang lebih
mulia, salah satunya adalah menanggulangi kemiskinan yang masih merupakan permasalahan
dan kendala bagi kemajuan Indonesia. Konsep wirausaha sosial atau social entrepreneur
berbeda dengan konsep business entrepreneur. Pada business entrepreneur meskipun bisa
menciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi baru tetapi tujuan utamanya tetap pada bagaimana
74 JPNF keuntungan
mendapatkan Vol. 19, No.2 2018
sebesar-besarnya. Sebaliknya wirausaha sosial adalah melakukan
kegiatan ekonomi yang memberikan keuntungan bagi masyarakat walaupun kadangkala
keuntungan ini bukan berupa keuntungan finansial.
Widhiartha, Menumbuhkan Minat Wirausaha Sosial
Gambar 2.
Memulai wirausaha sosial
KESIMPULAN
1. Wirausaha sosial memiliki karak-
teristik utama adanya misi sosial
untuk menyelesaikan permasalah-
an di masyarakat tanpa mengabai-
kan keberlanjutan usaha. Dengan
demikian perlu adanya keseim-
bangan antara misi bisnis dan misi
sosial yang dijalankan. Wirausaha
sosial sangat sesuai untuk diterap-
kan di Indonesia mengingat saat
ini jumlah wirausaha di Indonesia
masih rendah dan berbagai per-
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, D., Hijrah Hati, S.R., Wirastuti, A., Kumala, S. (2015). “Berani Jadi
Wirausaha Sosial? Membangun Solusi atas Permasalahan Sosial secara
Mandiri dan Berkelanjutan”. DBS Foundation, Jakarta
Muniri, A. S.,(2016). “Pengembangan Kewirausahaan Sosial bagi Pemuda
Muslim Pengangguran dari Ruang Kelas”. Proceedings of the International
Conference on University Community Engagement, Surabaya
Utomo, H. (2014). “Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial” Jurnal Among
Makarti Vol 7, No.14 . STIE AMA, Salatiga
Wibowo, H., Nulhaqim, S. A. (2015). “Kewirausahaan Sosial, Merevolusi Pola
Pikir Menginisiasi Mitra Pembangunan”. UNPAD PRESS, Lembang
www. depkop.go.id diakses 20 November 2018
www.dbs.com/indonesia-bh/blog/live-kind/ingin-mengembangkan-
wirausaha-sosial-ketahui-5-strategi-ini diakses 21 November2018
A
lijaga Yogyakarta (2002). Gelar Magister Pendidikan diraih
-rem aratna nagnubuh ap
di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 2004 dan pada
-nep nagned gnitnab noc
2012 merengkuh predikat sebagai doktor dari Universitas
-ni nad lamrofnon nakidid
Negeri Jakarta (UNJ). Sejak 2008, mengajar di Jurusan Pen-
akij ,ipaT .ada kadit saleJ ?lamrof
didikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Negeri Gorontalo
adapek nakuja adna ini naaynatrep
(UNG) sambil menulis sejumlah buku. Dua bukunya ber-
-apubaK ,oduG BKS DTPU alapeK
judul Super Teacher and Kearifan Cinta Sang Guru menjadi
ajrahaR ijumsaK ,gnabmoJ net
,ogorP nbest
oluKseller.
ilsa aiPendiri
rp akamdan
,)64Direktur
( Eksekutif Institute Devel-
opment for Empowerment
-naksalejnem naka ini atrakaygoY (Independent) and Ideas Commu-
nity ini juga aktif
gnay nocreM .rabel gnajnap ayndi BKKBN Provinsi Gorontalo dalam isu
kesehatan reproduksi
-em ini gnitnabid nagned ajrekeb remaja.
igab gnitnep isaripsni nakkadel
Novianty Djafri, .lahir ijumsadi K Gorontalo, 23 November 1974. Ge-
lar Sarjana
id gnitnabid ini nocrem ualaK“ Kependidikan Islam diraih pada tahun 2004 di
kubub nSekolah
agned taTinggi pet gnaAgama y tapmeIslam t Negeri (STAIN) Sultan Amai
Gorontalo.
-nakadel kefe ,tauk gnay nasatep Pada 2008, merengkuh gelar Magister pada Ju-
rusan Pendidikan
.ijumsaK raju ”,tayshad naka ayn dan Keguruan Islam di Universitas Islam
-aggnemNegeri satnal (UIN) aid iniAlauddin
s iraD Makassar. Pada tahun 2012, gelar
nocrem“Doktor naartiManajemen
mek igetartsPendidikan sag diraih di Universitas Negeri
,ijumsaK Jakarta
igolana(UNJ). malaD Sejak .”gnitn 2005,
ab mengajar pada Jurusan Manaje-
margorpmen halaPendidikan
da ”gnitnab di nocFakultas
rem“ Ilmu Pendidikan (FIP) Univer-
adap ”rsitasapmeNegeri lid“ gnaGorontalo
y naartime(UNG) k dan telah menulis lima buku
saniD ubertema
tiay ,tapemanajemen t gnay narapendidikan sas yang menjadi bahan ajar
,liceK ,odalam
rkiM aperkuliahan
hasU nad isarepoK
-ubaK )MKMU pokniD( hagneneM
Halim K. Malik, .gnabmlahir oJ netdi apGorontalo, 23 Desember 1971. Pen-
nuhat adidikan
dap alum reb aumpada
sarjana eS jurusan Pendidikan Luar Sekolah
-nareb (PLS)
ijumsaK t a a s m a l i s 2 1 0 2
diselesaikan pada tahun 2000 di Universitas Negeri
-naujuTGorontalo.
.pokniD adaPada pek an asgnaj2006, meraih gelar magister pada
tahun
-alagnepProgramgnatnetStudi isasilPLSaisosdi,aUniversitas
yn Negeri Yogyakarta (UNY).
malad BSejakKS na2005, upmam ek nad pengajar
menjadi nam di Jurusan PLS Fakultas Ilmu
nahitalePendidikan
p iagabreb(FIP) raleUniversitas
ggnem Negeri Gorontalo (UNG). Te-
-ipmarelah tek menulisnahitalepsembilan aynsusubuku hk bertema pendidikan non formal
ijumsaK gnabmoJ ,oduG BKS alapeK gnayneKdan .namenjadi
ahasuariweditor ek naddalam nal penyusunan dua buku bergenre
etak audek arauj iagabes naagrahgnep
anoisaN takgniT 3102 nuhaT INDUAP ,nahitalfiksi
ep aidan nud non id m a r
fiksi. a g m a sa
BKS anaras napakgnelek habmatid
askalep malad gnitnep iradKasmuji
sinket rebRaharja, musaran lahir tukiredi b Kulon Progo, Yogyakarta, 11 Feb-
eb gnay nahitalep hKasmuji
-ruari
adum1967. em ,Raharja,jaleb gnolahir
raKepala m a p di Kulon Progo, Yogyakarta, 11 Februari
Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF)
nakukalid hanrep 1967.
-iapmayKepala nKegiatan
em ijum Satuan K nakPendidikan
saBelajar Nonformal (SPNF) Sanggar
Sanggar Gudo, Kab. Jombang ini menye-
,aynhotnoC .pok Kegiatan .Belajar
aynnaraGudo,
,lisahlApendidikan naKab.
pap sarjana k Jombang ini menyelesaikan pendidikan
lesaikan pada Jurusan Pendidikan Ba-
nap nanusuyn sarjana
. t u b m pada
a s r e b Jurusan
n u p g
hasa Inggris di IKIP PGRI Kediri (1992). n Pendidikan
u y a g Bahasa InggrisGelar
di IKIPMagister
PGRI Kediri
lave ,lanoisarepo (1992). Gelar
- r
Pendidikane k e b u j u t
padaMagister
e s p o k n
ProgramiPendidikan
D
Studi pada Program Bahasa
Pendidikan Studi Pendidikan
dan
irad nahitalep -nu BKdan
Bahasa S naSastra
gned am asaj di Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
diraih
Sastra diraih di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada
,rihka iapmas -aigetahun
pada k nakanaskalPada em kut
tahun 2006. 2006.Pada tahuntahun 2008,2008, berhasil
berhasil menjadi
menjadi juara
juara pertama
perta-
p nagnipmadnep .nahitalep nat
mapada pada Jambore
Jambore PTKPTK PNF Kategori PamongPamong
PNF Kategori Belajar yang dihelat
Belajar yangDinas
.nahitalep igabreb imak ,idaJ“
ud nahutajek kaB
Pendidikan
-gnisam nataukek iauses sagut
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dan juara pertama
bmem kat nup BKS ,hutnur ,edotem Pamong ikilimemBelajar BKS Berprestasi
.gnisam di wilayah kerja BP-PNFI Regional IV
huruleS .ini same natapmesek -gnades rebmusaran nad ,anaBP-PAUD
Surabaya (nama lama ras dan Dikmas Jatim). Di tahun yang
arekid BKS ikilimid gnay isnet nad margsama, orp ikijuga limemmenjadi pokniD finalis nak Jambore PTK PNF Kategori Pamong
nahitalep naklisahgnem kutnu gnomap Belajarnatnam Tingkat salej ”,nNasional.
araggna Pada JPNFtahun
Vol. 2013, terpilih
19, No.2 menjadi
2018 83 juara
kiab aman anerak anrupmes satu dalam Apresiasi .ini rajaPTK leb PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi
gnirieS .inisid nakhuratrepid aguj BKSJawa ,aid Timur
tujnalpada ,nakkategori
haB Kepala SKB dan juara dua dalam Apresiasi
dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Timur dan juara pertama Pamong Belajar Berprestasi di
wilayah kerja BP-PNFI Regional IV Surabaya (nama lama
BP-PAUD dan Dikmas Jatim). Di tahun yang sama, juga
menjadi finalis Jambore PTK PNF Kategori Pamong Belajar
Tingkat Nasional. Pada tahun 2013, terpilih menjadi juara
satu dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat
Provinsi Jawa Timur pada kategori Kepala SKB dan juara
dua dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Na-
sional pada kategori Kepala SKB.
Putu
Putu Ashintya
Ashintya Widhiartha,
Widhiartha, lahir dilahir di Surabaya
Surabaya, Jawa tanggal
Timur, 22 Juli 1977.
Pamong
tanggal Belajar
22 Juli 1977. Madya
PamongBP PAUD
Belajar dan pada
Madya Dikmas Jawa Timur ini
Pokja
Kursus di BP PAUD dan Dikmas Jawa Timur ini menyele-
menyelesaikan gelar sarjana di Institut Teknologi 10 November (ITS)
saikan gelar sarjana di Institut Teknologi 10 November (ITS)
Surabaya
Surabaya tahun
tahun 2000.
2000. PadaPada
tahuntahun
20042004 melanjutkan
melanjutkan studistudi master di
jurusan
master Teknologi
di jurusan Informasi
Teknologi Universitas
Informasi Ritsumeikan,
Universitas Ritsumei- Jepang hingga
lulus tahun 2006. Karyanya pernah menjadi nominator
kan, Jepang hingga lulus tahun 2006. Karyanya pernah men- Indonesia
jadi nominator Indonesia ICT Awards tahun 2008 kategori
ICT Awards tahun 2008 kategori e-education. Keikutsertaannya
e-education. Keikutsertaannya dalam “JICA Training for
dalam “JICA
Promoting Training
Nonformal for Promoting
Education” di HiroshimaNonformal
University,Education” di
Hiroshima
Jepang University,
dan UNESCO Jepang
Bangkok, dan UNESCO
Thailand pada tahunBangkok,
2010 Thailand
mengantarkannya menjadi peserta terbaik.
pada tahun 2010 mengantarkannya menjadi peserta terbaik.
gnay )IPE( xednI ycneiciforP naujuT .iregen raul id ajrekeb kutnu nagned ajrek aganet arap isnetepmok
,ulal 3102 nuhat FE helo nakukalid -aragen halada akerem amatu malad isakifitres margorp iagabreb
nad 47,25 roks hiarem aisenodnI aisA nad hagneT rumiT aragen ajreK isnetepmoK radnatS akgnarek
.hagnenem irogetak itapmenem aragen aud nagned araggneT/rumiT ayapU .)INKKS( aisenodnI lanoisaN
23 takgnirep id adareb aisenodnI barA nad aisyalaM halada rasebret natubmas tapadnem halet aguj ini
takgnirep id adareb aguj nad ainud nakkujnunem IKT2PNB ataD .iduaS ayniggnit nagned ajrek ainud irad
aragen-aragen aratna id agitek gnaro atuj 3,4 irad gnaruk kadit irad ajrekeb amiretid esatnesrep
nad arupagniS haletes NAESA raul id ajrekeb imser gnay aisenodnI .iseforp takifitres gnagemep arap
hisam aisenodnI takgnireP .aisyalaM imser kadit gnay nakgnades ,iregen satitnauk araces naikimed nupualaW
gnay nad ,manteiV ,dnaliahT sata id .ayntapil ilak tapme iapacnem asib aratna gnabmireb kadit tagnas
sata id aguj naktujegnem pukuc halmuj irad naikimed nupikseM iseforp takifitres gnagemep halmuj
sirggnI asahab napacugneP .anipilihP ajrekeb akerem irad %57 tubesret 000.01 ratikes habmatreb aynah gnay
hisam paggnaid nup aisenodnI gnaro netsisa /kitsemod ajrekep iagabes nakgnidnabid nuhat rep gnaro
gnadak nupualaw imahapid hadum .aggnat hamur gnay ajrek natakgna halmuj nagned
irad latnek gnay neska nagned 5102 nuhat ieM nalub adaP .gnaro naatuj iapacnem
uti nialeS .gnisam-gnisam haread dammahuM ajreK aganeT iretneM nial kitsiretkarak utas halaS
ajrek aganet retkarak aparebeb ada nakraulegnem irikahD finaH ajrekeb gnay aisenodnI ajrek aganet
igab amaturet ,iakusid gnay aisenodnI naka aisenodnI nakajibek ,aynnamalah gnupmak raul id
.iregen raul id ajrekeb gnay akerem gnay IKT mirignem nakitnehgnem halada ,iregen raul id kusamret
lanekid aisenodnI ajrek aganeT kitsemod ajrekep iagabes iseforpreb akerem nanamayneK .isnedneped
:nial aratna fitisop ukalirep ikilimem nakukalid ini laH .aragen 12 ek tagnas aynmumu ajrek tapmet id
ulalret kadit nad ,hutap ,ajrekeb nijar aud padahret itam isukeske haletes gnaro satinumok irad gnutnagreb
.satilisaf tutnunem kaynab .iduaS barA id aisenodnI ajrekep .aynratikes id ada gnay aisenodnI
nad nahamelek iagabreb nagneD :halada tubesret aragen-arageN aisenodnI gnaro nupualaW
aisenodnI ajrek aganet nahibelek ,rataQ ,barA tarimE inU ,iduaS barA ajrenik ipatet isatpadareb hadum
hisam ,sata id nakrapapid itrepes ,narI ,qarI ,riazajlA ,riseM ,niarhaB helo huragnepret gnires akerem
gnay hamur naajrekep kaynab ,okoraM ,aybiL ,nonabeL ,tiawuK kutnu nagnuredneceK .aynsatinumok
ukgnamep arap nakukalid surah ,natsikaP ,namO ,ainatiruaM ajrek tapmet hadnipreb hadum
akgnar malad nagnitnepek ,airyS ,nataleS naduS ,anitselaP gnires tagnas namet nakaja anerak
aganet satilauk naktakgninem .ainadroJ nad ,namaY ,aisinuT adap amaturet idajret ini laH .idajret
.ini AEM are id aisenodnI ajrek nakanacnerem aguj nairetnemeK .adum aisureb ajrek aganet
aparebeb irad laggnitret hisam atiK adap tatek hibel gnay nataraysrep nahalasamrep iagabreb nagneD
lah malad nial gnay NAESA aragen id kitsemod ajrekep natapmenep ajrek aganet hakapa tubesret
helo nakhutubid gnay nalipmaretek nad rumiT aisA aragen-aragen nasala ikilimem kadit aisenodnI
nupualaW .NAES86 A id aJPNF
jrek aiVol.
nud 16, No.1 2017
k u t n e b u t a s h a l a S . a r a g g n eT a i s A u t n eT ?ini AEM are id simitpo kutnu
patet aguj emsimitpo naikimed huruleynem tidua halada natategnep natiakreb gnay lah aumes kadit ajas
ayapu alages tagnignem nakhubmutid .ini taas isareporeb gnay IKTJP adap ajrek aganet isnetepmok nagned
araces ini amales nakukalid gnay naktakgninem nagned nakparahiD asar nagned amiretid surah aisenodnI
gnay hara adap adareb hadus mumu nalipmaretek ini IKTJP satilibiderk gnay nahibelek aparebeb adA .simisep
.raneb gnay rotkes nupuam ajrek aganet igab emsimitpo nakhubmunem asib
.satilaukreb hibel naka kidiJPNF b akerVol.
em 19, No.2 agane2018
t halada85aynutas halas ,atik
rajaleB gnomaP halada siluneP )* halada nial fitisop laH pais tagnas hadus aisenodnI ajrek
rumiT awaJ samkiD nad DUAP-PB gnaro sirggnI asahab naupmamek paiT .aynaragen raul id ajrekeb kutnu
PETUNJUK PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL PNF
BP-PAUD DAN DIKMAS JAWA TIMUR
1. Artikel yang ditulis meliputi hasil pemikiran dan hasil penelitian di bidang
kependidikan dan pembelajaran, utamanya Pendidikan Nonformal dan In-
formal. Naskah dibuat dalam program MS Word dengan huruf Times New
Roman, ukuran 12 pts, dengan spasi 1.0, dengan ukuran kertas A4, dan pan-
jang naskah maksimum 15 halaman. Pengiriman naskah dalam bentuk at-
tachment e-mail ditujukan ke alamat: jurnal_bppaudnisby@yahoo.co.id
2. Nama penulis artikel dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan
di bawah judul artikel. Jika penulis terdiri dari 4 orang atau lebih, yang
dicantumkan di bawah judul artikel adalah nama penulis utama; nama
penulis-penulis lainnya dicantumkan pada catatan kaki halaman pertama
naskah. Dalam hal naskah ditulis oleh tim, penyunting hanya berhubungan
dengan penulis utama atau penulis yang namanya tercantum pada urutan
pertama. Penulis dianjurkan mencantumkan alamat e-mail untuk memu-
dahkan komunikasi.
3. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris dengan format esai, di-
sertai judul pada masing-masing bagian artikel, kecuali bagian pendahu-
luan yang disajikan tanpa judul bagian. Judul artikel dicetak dengan huruf
besar-kecil di tengah-tengah, dengan huruf sebesar 16 poin. Peringkat judul
bagian dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda (semua judul bagian
dan sub-bagian dicetak tebal atau tebal dan miring ), dan tidak mengguna-
kan angka/nomor pada judul bagian:
PERINGKAT 1 (HURUF BESAR SEMUA, TEBAL, RATA TEPI KIRI)
Peringkat 2 (Huruf Besar Kecil, Tebal, Rata Tepi Kiri)
Peringkat 3 (Huruf Besar Kecil, Tebal-Miring, Rata Tepi Kiri)
4. Sistematika artikel hasil pemikiran adalah: judul; nama penulis (tanpa gelar
akademik); abstrak (maksimum 150 kata); kata kunci; pendahuluan (tanpa
judul) yang berisi latar belakang dan tujuan atau ruang lingkup tulisan;
bahasan utama (dapat dibagi ke dalam beberapa sub-bagian); penutup atau
kesimpulan; daftar rujukan.
5. Sistematika artikel hasil penelitian adalah: judul; nama penulis (tanpa ge-
lar akademik); abstrak (maksimum 150 kata) yang berisi tujuan, metode,
dan hasil penelitian; kata kunci; pendahuluan (tanpa judul) yang berisi la-
tar belakang, sedikit tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian; metode; hasil;
pembahasan; kesimpulan dan saran; daftar rujukan.
6. Sumber rujukan sedapat mungkin merupakan pustaka-pustaka terbitan 10
tahun terakhir. Rujukan yang diutamakan adalah sumber-sumber primer
berupa laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis, disertasi) atau artikel-
artikel penelitian dalam jurnal dan/atau majalah ilmiah.
7. Perujukan dan pengutipan menggunakan teknik rujukan berkurung (nama,
tahun). Pencantuman sumber pada kutipan langsung hendaknya disertai
keterangan tentang nomor halaman tempat asal kutipan. Contoh: ( Davis ,
2002: 47).
8. Daftar Rujukan disusun dengan tata cara seperti contoh berikut ini dan
diurutkan secara alfabetis dan kronologis.
Buku:
Anderson , D.W., Vault, V.D. & Dickson, C.E. 1999. Problems and Prospects
9. Tata cara penyajian kutipan, rujukan, tabel, dan gambar mengikuti keten-
tuan dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Universitas Negeri Malang,
2000) atau mencontoh langsung tata cara yang digunakan dalam artikel
yang telah dimuat. Artikel berbahasa Indonesia menggunakan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Depdikbud, 1987).
Artikel berbahasa Inggris menggunakan ragam baku.
10. Semua naskah ditelaah secara anonim oleh mitra bestari (reviewers) yang
ditunjuk oleh penyunting menurut bidang kepakarannya. Penulis artikel
diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan (revisi) naskah atas dasar
rekomendasi/saran dari mitra bestari atau penyunting.
11. Pemeriksaan dan penyuntingan cetak-coba dikerjakan oleh penyunting dan/
atau dengan melibatkan penulis. Artikel yang sudah dalam bentuk cetak-
coba dapat dibatalkan pemuatannya oleh penyunting jika diketahui ber-
masalah. Penyunting tidak berkewajiban mengembalikan artikel yang tidak
dimuat.
12. Segala sesuatu yang menyangkut perijinan pengutipan atau penggunaan
software komputer untuk pembuatan naskah atau ihwal lain yang terkait
dengan HAKI yang dilakukan oleh penulis artikel, berikut konsekuensi
hukum yang mungkin timbul karenanya, menjadi tanggung jawab penuh
penulis artikel tersebut.