Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL

DISUSUN OLEH
NAMA : RISNAWATI
STAMBUK : P 211 19 031
KELAS : GIZI A

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
1. Definisi komunikasi verbal dan non verbal.
a. Komunikasi verbal.
Komunikasi verbal merupakan dunia penuh kata. Kata adalah simbol yang bersifat
dinamis, ambigu, dan merupakan representasi abstrak dari sebuah fenomena. Semua
bahasa adalah simbol. Tetapi tidak semua simbol termasuk dalam kategori bahasa.
Seni, musik, dan perilaku nonverbal adalah simbol representasi dari perasaan, pikiran,
dan pengalaman (Julia T Wood, 2013).

b. Komunikasi non verbal.


Komunikasi nonverbal memainkan peran utama dalam perkembangan hubungan
manusia. Komunikasi nonverbal merupakan saluran utama yang digunakan untuk
mengkomunikasikan perasaan dan sikap. Namun, komunikasi nonverbal adalah
tingkah laku yang tidak disadari karena kita mempunyai keterbatasan dalam
memahaminya. (Rizqie Auliana, 2013)

Komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan memberikan


arti pada komunikasi verbal. Orang yang terampil membaca pesan nonverbal disebut
intuitif, sedang yang terampil mengirimkan disebut ekspresif. Pesan nonverbal bukan
apa yang dikatakan tetapi bagaimana mengatakannya. Mahasiswa yang lebih
ekspresif dalam berkomunikasi cenderung banyak memakai komunikasi nonverbal
dalam berkomunikasi. (Artha Arihta Sinuraya, 2017).

2. Jenis jenis komunikasi verbal dan non verbal.


a. Jenis komunikasi verbal.
Menurut Julia T Wood (2013), Jenis komunikasi verbal ada beberapa macam, yaitu:
1) Berbicara dan menulis.
Berbicara adalah komunikasi verbal vocal, sedangkan menulis adalah komunikasi
verbal non vocal. Presentasi dalam rapat adalah contoh dari komunikasi verbal
vocal. Surat menyurat adalah contoh dari komunikasi verbal non vocal.

2) Mendengarkan dan membaca .


Mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda. Mendengar
mengandung arti hanya mengambil getaran bunyi, sedangkan mendengarkan
adalah mengambil makna dari apa yang didengar. Mendengarkan melibatkan
unsur mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat. Membaca adalah
satu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.

b. Jenis komunikasi non verbal.


Menurut Ani Atih (2015), jenis komunikasi nonverbal ada beberapa macam, yaitu:
1) Sentuhan.
Sentuhan atau tactile message, merupakan pesan nonverbal nonvisual dan
nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan
membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Alma I
Smith, seorang peneliti dari Cutaneous Communication Laboratory
mengemukakan bahwa berbagai perasaan yang dapat disampaikan melalui
sentuhan, salah satunya adalah kasih sayang (mothering) dan sentuhan itu
memiliki khasiat kesehatan.

2) Komunikasi Objek.
Penggunaan komunikasi objek yang paling sering adalah penggunaan pakaian.
Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini termasuk
bentuk penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi.

3) Kronemik.
Kronemik merupakan bagaimana komunikasi nonverbal yang dilakukan ketika
menggunakan waktu, yang berkaitan dengan peranan budaya dalam konteks
tertentu.

4) Gerakan Tubuh (Kinestetik).


Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa.
Beberapa bentuk dari kinestetik yaitu:
a) Emblem, yaitu gerakan tubuh yang secara langsung dapat diterjemahkan
kedalam pesan verbal tertentu. Biasanya berfungsi untuk menggantikan
sesuatu. Misalnya , menggangguk sebagai tanda setuju; telunjuk di depan
mulut tanda jangan berisik.
b) Ilustrator, yaitu gerakan tubuh yang menyertai pesan verbal untuk
menggambarkan pesan sekaligus melengkapi serta memperkuat pesan.
Biasanya dilakukan secara sengaja. Misalnya, memberi tanda dengan tangan
ketika mengatakan seseorang gemuk/kurus.
c) Affect displays, yaitu gerakan tubuh khususnya wajah yang memperlihatkan
perasaan dan emosi. Seperti misalnya sedih dan gembira, lemah dan kuat,
semangat dan kelelahan, marah dan takut. Terkadang diungkapkan dengan
sadar atau tanpa sadar. Dapat mendukung atau berlawanan dengan pesan
verbal.
d) Regulator, yaitu gerakan nonverbal yang digunakan untuk mengatur ,
memantau, memelihara atau mengendalikan pembicaraan orang lain.
Regulator terikat dengan kultur dan tidak bersifat universal. Misalnya, ketika
kita mendengar orang berbicara,kita menganggukkan kepala, mengkerutkan
bibir, dan fokus mata.
e) Adaptor, yaitu gerakan tubuh yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan
fisik dan mengendalikan emosi. Dilakukan bila seseorang sedang sendiria dan
tanpa disengaja. Misalnya, menggigit bibir, memainkan pensil ditangan,
garukgaruk kepala saat sedang cemas dan bingung.

5) Proxemik.
Proxemik adalah bahasa ruang, yaitu jarak yang gunakan ketika berkomunikasi
dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi berada. Pengaturan
jarak menentukan seberapa dekat tingkat keakraban seseorang dengan orang lain.
jarak mampu mengartikan suatu hubungan.

6) Lingkungan.
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.
Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.

7) Vokalik.
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam sebuah ucapan, yaitu
cara berbicara. Misalnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya
suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.

3. Contoh komunikasi verbal dan non verbal.


a. Contoh komunikasi verbal.
1) Seorang ahli gizi berbicara langsung dengan pasien mengenai konsultasi diet yang
sehat.
2) Seorang anak melakukan komunikasi surat-menyurat dengan temannya.
3) Seorang ibu yang sedang mendengarkan berita mengenai covid-19.

b. Contoh komunikasi non verbal.


1) Randi sedang memesan minuman dan ia menyakan kepada temannya “apakah
mau minuman es teh”. Temannya hanya mengangguk yang berarti jawabannya
“iya”.
2) penggunaan seragam oleh pegawai sebuah perusahaan, yang menyatakan identitas
perusahaan tersebut.
3) Mahasiswa menghargai waktu. Ada kalanya kita mampu menilai bagaimana
mahasiswi/mahasiswa yang memanfaatkan dan mengaplikasikan waktunya secara
tepat dan efektif.

4. Kelebihan dan kekurangan komunikasi verbal dan non verbal.


Menurut Marheni Fajar (2009) ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari komunikasi
verbal dan non verbal.

a. Komunikasi verbal
Kelebihannya:
1) Komunikasi dapat disampaikan melalui tulisan maupun lisan.
2) Komunikasi verbal dapat digunakan untuk membahas kejadian masa lalu, ide atau
abstaksi.
3) Komunikasi menggunakan kata-kata akan lebih mudah dikendalikan daripada
dengan menggunakan bahasa isyarat ( gerakan badan/tubuh) atau ekspresi wajah.

Kekurangannya:
1) Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
2) Kata-kata mengandung bias budaya.
3) Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara
verbal. Sehingga dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.
4) Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian
dari pesan.

b. Komunikasi non verbal.


Kelebihannya:
1) Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang
pesan verbal.
2) Pesan non verbal memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud
dan makna pesan.
3) pesan non verbal tidak harus berpikir panjang dan para audiens dapat menangkap
artinya dengan cepat.
4) Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat.

Kekurangannya:
1) Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
2) Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terencana atau terstruktur
sehingga sulit dipelajari.
3) Proses belajar yang dialami seseorang untuk dapat mealkukan perilaku nonverbal
sulit dijelaskan.
Referensinya:

Ani Atih. 2015. Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Hubungan Interpersonal. Universitas
Negeri: Jakarta.

Auliana, Rizqie. Rizqie_auliana@uny.ac.id diakses melalui: https://docplayer.info/271933-


Komunikasi-non-verbal-rizqie-auliana-rizqie_auliana-uny-ac-id.html

Marheni Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi dan praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sinuraya, Artha Arihta. 2017. Fungsi Komunikasi Nonverbal Dalam Instant Messaging. Jurnal
Ilmu Komunikasi FLOW Vol. 3 No. 4, 2017.

Wood, Julia T., 2013. Keterampilan Interpersonal, Interaksi Keseharian Edisi 6. Jakarta:
Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai