MUHAMMAD DAN ISLAM

I. ARABIA DIMASA SILAM

1. Menurut Encyclopedia Britanica dan Encyclopedia Islamia, orang-orang
Arab tidak tahu sejarah negerinya sebelum masa Islam (pre-Islamic era).
Mereka menganggap begitu saja bahwa masa sebelum Islam adalah ma-
sa kegelapan dan kebodohan. Tetapi sesungguhnya jauh sebelum Mu-
hammad muncul sebagai Nabi dan mengajarkan agama Islam, penduduk
Arabia menganut ajaran Veda.
2. Fakta ini diketahui dari satu sisa peninggalan berupa anthologi (kumpu-
lan sajak) Arab berjudul SAYAR-UL-OKUL yang ditemukan di perpusta-
kaan Istambul di Turki. Kolektor nya adalah Abu Amir Abdul Asmai, pe-
nyair di istana khalifah Harus AL Rasyid di Baghdad.
3. Kitab SAYAR-UL-OKUL menguraikan tentang kehidupan ber-agama dan
adat-istiadat masyarakat Arab di masa silam. Dikatakan bahwa Ka’bah ya-
ng ada di Mekah sekarang, adalah dahulu grand temple (kuil agung) di-
mana di puja deva yang paling agung yaitu Mahadeva atau Siva.
4. Dikatakan bahwa batu hitam (black stone, lebar 28 cm, tinggi 38 cm dan
 tinggi 38 cm dan ditaruh pada tumpuan 1,5 m diatas lantai) yang ada da-
lam Ka’bah sekarang adalah wujud (image) Siva. Dahulu ada 360 patung
(arca atau murti) para deva di-stanakan disekeliling Siva (dalam wujud
batu hitam).
5. Setiap tahun, perayaan Siva-Ratri yang disebut OKAZ dimeriahkan deng-
an acara lomba ber-sajak memuji Mahadeva. Pemenang sajak terbaik di-
berikan hadiah dan sajaknya dituliskan pada dinding Ka’bah.
6. Sajak pujian berikut ditulis oleh Umar Bin Assham yang tewas terbunuh
ketika laskar Muslim memasuki Mekah dan menghancurkan Kuil agung
beserta segala patung, gambar dan sajak-sajak pujian yang ada di dalam
nya. Tetapi sajaknya ini berhasil diselamakan oleh Hassan Bin Sabiq, pe-
nyair Muslim dalam masa pemerintahan Nabi Muhammad.
QAFA VINAK ZIQRA MIN ALUMIN TAVASERU
QULABAN AYATUL HAWA VA TAZAKKARU

(Orang yang telah menghabiskan masa hidupnya dengan kegiatan berdosa,

amoral, nafsu dan kemarahan).

VA TAZAKERHA AUDAN ELALVADAE LILVARA

VALUK YANE ZATULLA HE YOM TAB ASERU
(Jika ia pada akhirnya mau bertobat untuk kembali hidup bermoral, apakah
ada cara-cara benebus dosanya?).

VA AHLOLAHA AZAHU ARMIMAN MAHADEVA O

MANAZEL ILAMUDDINE MINHUM VA SAYATTARU

(Bahkan seandainya dia sekali saja memuja Mahadeva, dia dapat mencapai
kedudukan tertinggi dalam jalan kebenaran).
VA SAHABI QAYAM FEEM QAMIL HINDE YOMAN
VA YAQULOON LATAHAZAN

(O Tuhan, cabut saja nyawaku dan sebagai balasannya berikan hamba ka-
runia tinggal sehari saja di Hind (India), sebab seseoang akan menjadi roha
ni-suci begitu sampai di negeri itu).

MAYASSAYARE AKHLAQAN HASANAN KULLAHUM

NAJUMAN AZA’AT SUMMA GABUL HINDU

(Dengan berziarah ke negeri Hind (India) orang memetik phahala perbuatan-

perbuatan bajik dan memperoleh hak istimewa berhubungan baik dengan
para guru Hindu nan mulia).
II. BERDOA KEPADA SIVA DAN MENANG
1. Para pandita Kuil Agung (Ka’bah) Mekah adalah orang-orang Qureshi. Mu-
hammad sendiri adalah orang Qureshi. Akan tetapi, oleh karena beliau ada-
lah penunggang onta yang buta huruf, maka beliau (seperti) disisihkan da-
ri perayaan-perayaan besar dan meriah di Ka’bah. Hal ini mengecewakan
Muhammad.
2. Setelah memperoleh wahyu tentang pemujaan hanya kepada Allah (Tuhan)
dan ber-status Nabi, Muhammad menyatakan diri sebagai “But shikan”,
penghancur berhala.
3. Ketika di Mekah terjadi protes keras besar-besaran me-
nentang penghancuran segala patung (yang dianggap
berhala) yang dilakukan oleh Muhammad dan para pe-
ngikutnya, lalu Muhammad dan pengikutnya mengung-
si ke Madinah.
4. Setelah merasa cukup kuat untuk menyerang Mekah, la-
lu Muhammad berdoa kepada Mahadeva (Siva), “Seandainya hamba mam-
pu menaklukkan Mekah, hamba akan hancurkan ke 360 patung deva-deva
itu, tetapi tidak menghancurkan wujud (image) Mu (berupa batu hitam).
Hamba akan cium Anda, sujud dihadapanmu dan puja Anda dengan daun
dan buah kurma dan air zam-zam”
 5. Setelah menaklukkan Mekah (karena menyerang di malam hari), Muham-
mad beserta laskarnya kemudian menghancurkan semua patung dan gam-
bar yang ada dalam Ka’bah, terus mencium “batu hitam” (image Siva), su-
jud dihadapannya dan memujanya.
Praktek mencium “batu hitam” yang ada dalam Ka’bah dilaksanakan oleh
setiap orang Muslim sampai sekarang. “Ini sunnah Nabi”, kata mereka.

III. VERSI AJARAN VEDA YANG DIUBAH

1. Batu hitam dimaksud adalah sebenarnya Siva-linga, dan disebut “Sange
Asvad” atau “Hajar Asvad”. Kata “Asvad” berasal dari kata Sanskerta “Asi-
ta” yang berarti hitam.
2. Kata “Siva Ratri” berubah menjadi “Shabe-Barat”. Oleh karena kelender
Muslim berdasarkan peredaran Bulan, maka perayaannya sudah jauh ber-
geser dari hari yang sebenarnya. Siva-ratri = malam perkawinan Siva de-
ngan Parvati atau Uma. Orang Arab menyebut ibu dengan nama Umi.
3. Bulan sabit yang menghias “mukut” Siva dijadikan lambang bangsa, dan
semua bendera negeri Muslim berhiaskan gambar bulan sabit.
4. Nama “Mekah” berasal dari kata Sanskerta “Makhaih” yang berarti yajna
(kurban suci), karena dimasa lalu disana (di Kuil agung atau Ka’bah di Me-
kah) sering diselenggarakan yajna besar memuja para deva.
5. Kalimat “Allahu Akbar” pun adalah kata-kata Sanskerta, “Alla dan Akka”,
dua kata panggilan untuk Tuhan.
6. Mencukur (gundul) rambut ketika hendak naik haji, mandi dan mengena-
kan dua lembar kain putih tanpa dijarit adalah serupa dengan praktek
brahmacari ketika menerima upacara pemberian tali-suci oleh guru kero-
hanian.
7. Mengelilingi Ka’bah tujuh kali adalah serupa dengan prak-
tek pradaksina atau parikrama, mengelilingi Kuil yang di-
lakukan oleh para penganut ajaran Veda.
8. Banyak sarjana berpendapat bahwa nama Ka’bah berasal
dari kata Sanskerta “Kavya” yaitu gelar sang Pandita pa-
ra Asura, Kavi Sukracarya.

Dahulu ada 2 (dua) tradisi pemujaan kepada Siva.

a. Bila menginginkan hidup mulia dengan sifat-sifat luhur, orang-orang
Arab memuja Siva pada hari Senen (Monday atau Soma, hari Bulan).
b. Bila menginginkan kekuatan atau kekayaan untuk menaklukkan atau
mengatasi orang/pihak lain, orang-orang Arab memuja Siva pada hari
Jum’at (Sukra-vara, hari mengingat Sukra, sang Pandita para Asura).
9. Apakah sholat Jum’at yang dilakukan oleh kaum Muslim dan dianggap
sholat paling utama, terkait dengan peranan Sukra Usana Kavya dalam
mem- bimbing para Asura atau hanya kebetulan saja begitu? Silahkan
anda merenungi!
IV. DISEBUTKAN DALAM VEDA
1. Kemunculan Muhammad sebagai Nabi agama Islam disebutkan dalam
pustaka suci Veda. Dikatakan, “Kemudian datang bersama para sahabat
nya seorang buta huruf dengan sebutan guru (= rasul, nabi) ber-nama
Mahamada (Bhavisya-Purana Skanda III, Bab 3, sloka 5).
2. Disebutkan pula bahwa Mahamada adalah marusthalnivasinam, pendu-
duk daerah gurun (= Arabia).
3. Muhammad lahir th.570 Masehi di Mekah. Pada usia 40
th. beliau menerima wahyu Tuhan melalui malaekat Ji-
bril di goa Hira, tempatnya merenung (=bermeditasi).
4. Ajaran yang diterima berupa wahyu ini kemudian men-
jadi bahan kitab suci Al Qur’an dan Muhammad menja-
di Nabi agama Islam.
5. Oleh karena wahyu-wahyu berikutnya diterima secara selang waktu
dan terus berlanjut sampai akhir hayatnya, maka tidak ada Qur’an res-
mi yang terbit selama Muhammad hidup.
6. Setelah Muhammad wafat th. 632 Masehi, barulah Khalifah Abu Bakar
membentuk panitia dibawah bimbingan sekretaris Nabi yaitu Zaid Ibnu
Thabit untuk mempersiapkan versi Qur’an resmi berupa buku/kitab.
7. Qur’an yang dikenal sekarang terbagi menjadi 14 Bab (Sura) dan terdi-
ri dari 6.200 ayat.
 8. Disamping kitab suci Al Qur’an, orang Muslim juga berpegang pada:
a. Hadits, kumpulan kata, kalimat ucapan dan pernyataan terkait deng-
an Qur’an yang di-kemukakan oleh Nabi Muhammad (dan tidak ter-
cantum dalam Qur’an).
b. Sunnah, uraian tentang prilaku, perbuatan dan kegiatan Nabi Mu-
hammad (yang dijadikan tauladan oleh para pemeluk Islam).

V. MENGAJARKAN PEMUJAAN HANYA KEPADA TUHAN

1. Kehiduan penduduk Arabia sebelum Nabi Muhammad lahir, secara mo-
ral amat merosot. Orang-orang membuat dan menyembah patung deva-
deva menurut keinginan dan angan-angan nya sendiri.
Mereka punya kebiasaan mengorbankan bayi perempu-
an kepada patung yang di puja, berhubungan badan de-
ngan ibu kandung atau saudara perempuan, bersuka-
ria dengan miras dan judi, dsb.
2. Misi Muhammad adalah menegakkan prinsip pemujaan
hanya kepada Allah (Tuhan). Maka beliau dan pengikut-
nya menumpas habis segala bentuk pemujaan kepada berbagai macam
patung deva-deva. Dan beliau menetapkan aturan-aturan hidup bermo-
ral dengan mempraktekkannya dalam kehidupannya sendiri.
3. Tetapi apakah Nabi Muhammad benar-benar anti pemujaan kepada gam-
 bar, lukisan dan patung yang terkait dengan Tuhan? Ternyata tidak! Hal
ini ditunjukkan oleh fakta-fakta berikut:
a. Ketika menaklukkan Mekah dan memasuki Ka’bah, Muhammad meme-
rintahkan agar segala patung, gambar dan lukisan dihancurkan,kecua-
li gambar Bunda Maria yang sedang memangku bayi Jesus. Nabi me-
naruh tangannya sendiri pada gambar itu dan menyelamatkan dari ke-
hancuran.
b. Pada masa awal pengajarannya tentang Islam, Muhammad mengung-
kapkan (pentingnya) perantaraan devi Al Lat, Al Uzza dan Al Manat ya-
ng sangat dihormati. Satu versi ceritra menuturkan Nabi berkata sbb.
Apakah anda memikirkan (tentang) Al Lat dan AL Uzza
Dan Al Manat yang ketiga selain itu?
Mereka adalah bagaikan angsa-angsa dewani nan mulia
Perantaraan mereka di harapkan
Wujud-wujud mereka tidak boleh dilalaikan.

Lalu Nabi Muhammad sujud telungkup mengakhiri pengajaran (dak-

wah) nya dan para hadirin pun ikut sujud telungkup.
4. Nabi Muhammad sesungguhnya mengakui bahwa menyembah gambar,
lukisan atau arca (patung) Tuhan (Allah) adalah cara bonafid untuk me-
ngingat, menghormati dan melayani Allah.
 5. Namun Muhammad tidak mengungkapkan tentang wujud pribadi Allah,
sebab penduduk berada pada tingkat moral kehidupan yang begitu me-
rosot. Dan mengajarkan pengetahuan tentang Allah pribadi kepada me-
reka akan sangat berbahaya dan merusak.
6. Nabi Muhammad berkata, “Bicaralah kepada rakyat sesuai tingkat ke-
mampuan intelektual mereka. Sebab, jika engkau bicara banyak hal ke-
pada mereka, banyak dari mereka tidak akan bisa mengerti dan dengan
demikian menjadi salah mengerti”.

VI. PENGETAHUAN SPIRITUAL TERBATAS TENTANG TUHAN

1. Tradisi Muslim menyatakan bahwa satu bagian pengetahuan spiritual
“Heavenly Book (Kitab Sorgawi)” yang tersimpan dibawah singgasana
Allah, diajarkan kepada Nabi Muhammad ketika beliau naik ke alam Sur-
gawi dengan menembus langit ke-tujuh (Isra-miraj).
2. Pengetahuan rohani yang diajarkan itu ada 3 (tiga) macam yaitu:
a. Pengetahuan yang Allah minta kepada Nabi untuk tidak diajarkan (di
sembunyikan).
b. Pengetahuan yang Allah persilahkan kepada Nabi untuk diajarkan
atau tidak diajarkan (disembunyikan).
c. Pengetahuan yang Allah minta kepada Nabi untuk diajarkan kepada
seluruh warga masyarakat.
3. Jadi pengetahuan spiritual yang diterima Nabi Muhammad dari Allah
begitu terbatas. Namun demikian, beliau memberikan banyak isyarat
tentang Tuhan pribadi yang duduk diatas singgasanaNya di Sorga ke-
tika Nabi menghadap Beliau.
4. Setelah kembali dari menghadap Allah, orang-orang bertanya kepada
Nabi, “Apakah anda melihat Allah?”. Nabi menjawab, “Saya lihat ha-
nya cahaya, cahaya begitu kemilau sehingga Allah seperti duduk di-
belakang 20.000 tirai. Jikalau semua tirai itu disingkirkan dan andai-
kan seseorang melihat wajah Allah, maka ia akan seketika ter-bakar
menjadi abu”.
5. Dikatakan lebih lanjut bahwa ketika Nabi Muhammad berdi-
ri dihadapan Allah, dia merasa aman. Tetapi Nabi sulit ber-
diri ketika Allah mengulurkan kedua tanganNya dan mena-
ruh satu tanganNya di bahunya dan yang lain di dadanya.
Suhu amat dingin membuat tulang dan darahnya seperti be-
ku. Kemudian suhu dingin itu hilang dan ber-ganti menjadi
suasana suka-cita yang dirasakan seperti membawa Nabi keluar dari
tubuhnya kedalam keadaaan begitu ajaib yang tidak mungkin bisa di-
uraian (dengan kata-kata).
6. Pada suatu pagi hari Nabi Muhammad terlambat kumpul bersama pa-
ra sahabatnya untuk sholat bersama. Kemudian kepada mereka, beli-
 -au berkata, “Saya bangun pagi sekali melakukan wudu. Dan dalam sua-
sana mengantuk saya panjatkan doa-doa sesuai perintah Allah. Terus
saya seperti ter-jaga dan tiba-tiba melihat Penciptaku dalam wujud Nya
yang amat tampan ...........” (Hadits Nabi, Penuturan Muadh Bin Jabal).

VII. ISLAM MENGAJARKAN BHAKTI (CINTA-KASIH) KEPADA ALLAH

1. His Divine Grace AC Bhaktivedanta Svami Prabhupada ber-kata, “Aga-
ma apapun yang menjadikan Tuhan sebagai tujuan, prakteknya adalah
bhakti-yoga. Agama Islam pun adalah bhakti-yoga”.
2. Menurut Veda (Bhag.7.5.23), ada 9 (sembilan ) proses bhakti kepada
Tuhan. Kesembilan proses bhakti ini terdapat pula di dalam Al Qur’an.
a. MENDENGAR TENTANG ALLAH (SRAVANAM)
“BILA PARA HAMBAKU BERTANYA KEPADAMU TENTANG DIRIKU, KATAKAN SAYA DE-
KAT(DENGAN MEREKA). SAYA MEMBALAS DOA SI PEMOHON KETIKA IA MENANGIS DI
HADAPANKU. MAKA BIARLAH MEREKA MENDENGAR PANGGILANKU DAN BIARLAH
MEREKA PERCAYA KEPADAKU AGAR TERBIMBING KE JALAN YANG BENAR” (2.186).

b. MEMUJI/MENG-AGUNGKAN ALLAH (KIRTANAM)

“MAKA KUMANDANGKANLAH NAMA SUCI ALLAH MU YANG HEBAT” (69.52).

c. MENGINGAT ALLAH (SMARANAM)

“MEREKA YANG PERCAYA DAN HATINYA SENANTIASA BERADA DALAM INGATAN KE-
PADA ALLAH, MAKA HATINYA MENJADI DAMAI” (13.28).
 d. MELAYANI ALLAH (PADA-SEVANAM)

“LIHATLAH! ALLAH ADALAH TUHAN SAYA DAN TUHAN ANDA. MAKA LAYANI BELIAU
DAN ITULAH JALAN HIDUP YANG BENAR” (19.36).

e. MEMUJA ALLAH (ARCANAM)

“O UMAT MANUSIA, PUJALAH TUHANMU YANG TELAH MENCIPTAKAN KALIAN DAN

MEREKA SEBELUM KALIAN AGAR KALIAN SEMUA BISA TERHINDAR (DARI KEJAHA-
TAN)” (2.21).

f. BERDOA (VANDANAM)

“MINTALAH BANTUAN DENGAN KESABARAN DAN DOA. SUNGGUH HAL INI SULIT,
TETAPI MUDAH BAGI ORANG YANG RENDAH HATI” (2.45).

g. MENJADI PELAYAN ALLAH YANG PATUH (DASYAM)

“PATUH LAH KEPADA ALLAH DAN RASULNYA AGAR ANDA MENDAPAT BERKAH DA-
RINYA” (3.132).

h. BERTINDAK SEBAGAI SAHABAT ALLAH (SAKHYAM)

“LIHATLAH SIAPAPUN YANG BERPIHAK KEPADA ALLAH DAN RASULNYA DAN MEM-
PERCAYAI SEBAGAI SAHABAT, KELOMPOK ALLAH, MEREKALAH YANG (PADA AK-
HIRNYA) MENANG” (5.56).

g. BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH (ATMA-NIVEDANAM)

“ LIHATLAH, AGAMA DENGAN ALLAH (ADALAH) BERSERAH DIRI (PADA KEHENDAK

DAN BIMBINGANNYA)” (3.19).
3. Ke-9 proses bhakti tersebut tercantum dalam Qur’an secara implisit (ter
sembunyi), tetapi diuraikan secara explisit dan detail dalam pustaka Veda.
VII. TIGA ASPEK ALLAH
1. Disamping proses bhakti, Al Qur’an juga secara implisit dan sederhana
menjelaskann tentang tiga aspek Tuhan (Allah) sebagai berikut:

a. ALLAH TANPA WUJUD, SIFAT, CIRI DAN SERBA MELIPUT (BRAHMAN)

- ALLAH ADALAH CAHAYA SURGA DAN BHUMI (24.35).

- IA (ALLAH) AWAL DAN AKHIR, IA ADA DILUAR DAN DIDALAM SEGALA SESUATU (57.3).
- LIHATLAH, ALLAH AMAT TINGGI DAN BESAR (4.34).
- LIHATLAH, ALLAH MAHA MELIPUT DAN MAHA MENGETAHUI (2.115).
- ALLAH! TIDAK ADA TUHAN SELAIN DIA, YANG HIDUP, TIDAK TIDUR ATAUPUN NGAN-
TUK ..... BELIAU MULIA DAN HEBAT (2.255).

b. ALLAH BERSEMAYAN DI DALAM HATI SETIAP MAKHLUK (PARAMATMA)

- YA, IA (ALLAH) MAHA MENDENGAR DAN DEKAT (34.50).

- ALLAH BERADA LEBIH DEKAT KEPADA DIA DARI PADA URAT LEHERNYA (50.16).
- ALLAH MENGETAHUI SEGALA YANG ADA DI DALAM DADA (57.6).
- ALLAH BERADA LEBIH DEKAT KEPADA DIA DARI PADA ANDA, TETAPI ANDA TIDAK
MELIHATNYA (56.85).
- KETAHUILAH, ALLAH BERADA DIANTARA MANUSIA DAN HATINYA SENDIRI (8.24).

c. ALLAH SEBAGAI SOSOK PRIBADI SPIRITUAL (BHAGAVAN)

- ALLAH ADALAH TEMAN PELINDUNG BAGI MEREKA YANG PERCAYA (2.257).

- ALLAH MEMBIMBING DENGAN CAHAYANYA SISPAPUN YANG DIKEHENDAKI (24.35).
- ALLAH MEMANGGIL SIAPA SAJA YANG DIKEHENDAKI MENUJU TEMPAT DAMAI DAN
MEMBIMBINGNYA KE JALAN BENAR (10.25).
- ALLAH MENCINTAI MEREKA YANG BERPALING KEPADANYA (2.222).
- ALLAH MEMELIHARA SEGALA SESUATU (6.102).
- LIHATLAH, ORANG-ORANG MUNAFIK BERUSAHA MENIPU ALLAH, TETAPI ALLAH LAH
MENIPU MEREKA (4.142).
VIII. ASPEK PRIBADI ALLAH
1. Aspek pribadi Allah lebih lanjut dijelaskan dalam Al Qur’an sbb.:

a. ALLAH MEMILIKI CAHAYA

(DIKATAKAN, “CAHAYANYA DAPAT DIUMPAMAKAN SEPERTI CAHAYA LAMPU YANG BE-

RADA DI SATU CERUK PADA DINDING” - 24.35).

b. ALLAH MEMILIKI HUBUNGAN PRIBADI

(DIKATAKAN, “ALLAH MEMBIMBING DENGAN CAHAYANYA SIAPA SAIA YANG IA KEHEN-

DAKI, DAN ALLAH MEMBERIKAN PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN KEPADA UMAT MANU-
SIA, SEBAB ALLAH MENGETAHUI SEGALA SESUATU “- 24.35).

“ALLAH MENYESATKAN SIAPA SAJA YANG IA KEHENDAKI DAN MEMBIMBING SIAPA SAJA
YANG IA KEHENDAKI” - 7.155).

“MEREKA (YANG BERTINDAK SEBAGAI PENGECUT) MENYEBABKAN ALLAH MURKA”-8.16)

“ALLAH MENGAJAR KALIAN” (2.282).

“MAKA INGATLAH AKU (ALLAH), DAN AKU AKAN MENGINGATMU. UCAPKAN TERIMA KA-
SIH KEPADAKU DAN JANGAN LALAIKAN AKU” (2.152).

c. ALLAH MEMILILI PERASAAN PRIBADI

(DIKATAKAN, “LIHAT, ALLAH MENCINTAI MEREKA YANG PERCAYA KEPADANYA”-3.159).

“PERBUATAN MEREKA HANYALAH MERUSAK ALAM, DAN ALLAH TIDAK MENCINTAI PA-
RA PERUSAK” - 5.67).
 “LIHATLAH, ALLAH PENUH KASIH, SANGAT SAYANG KEPADA MEREKA” (9.117).
“ALLAH SENANG KEPADA PARA PELOPOR (MUSLIM) DAN MEREKA SENANG SEKALI
KEPADANYA” (9.100).
d. ALLAH MEMILIKI KEINGINAN PRIBADI
(DIKATAKAN, “O ANAK-ANAK ISRAEL, INGATLAH ANUGRAH YANG TELAH KU BERIKAN,
DAN PATUHILAH JANJIMU KEPADAKU, AKU AKAN MEMENUHI JANJIKU KEPADAMU, DAN
JANGAN TAKUT KEPADA SIAPAPUN KECUALI KEPADAKU” (2.40)
“JIKA ALLAH MEMBUAT KAMU SAKIT, TAK ADA ORANG BISA MENYEMBUHKAN KECUALI
DIA. DAN JIKA ALLAH MENGINGINKAN KEBAIKAN BAGIMU, TIDAK ADA ORANG YANG BI-
SA MENIADAKAN BERKAHNYA YANG DIA BERIKAN KEPADA HAMBANYA. DIA MAHA PE-
NGAMPUN DAN PENUH KARUNIA” (10.107).
e. ALLAH MEMILIKI INGATAN PRIBADI
(DIKATAKAN, “MAKA INGATLAH AKU (ALLAH) DAN AKU AKAN MENGINGATMU. BERTE-
RIMA-KASIH LAH KEPADAKU DAN JANGAN LALAIKAN AKU” (2.152).
“MUSA BERKATA, ‘PENGETAHUAN YANG ADA PADA ALLAH TELAH TERCATAT DENGAN
BAIK. ALLAH KU TIDAK BERNAH BERBUAT SALAH ATAUPUN LUPA’ (20.52).
f. ALLAH MEMILIKI CIRI-CIRI PRIBADI
(DIKATAKAN BAHWA ALLAH MAHA CEPAT (10.21), MAHA BENAR (10.32), MAHA PEMU-
RAH (10.60), MAHA LEMBUTDAN MAHA BIJAK (12.100), MAHA PENGAMPUN DAN MAHA
BERKARUNIA (12.98), MAHA PERKASA DAN PERDULI (14.47), MAHA DERMAWAN (20.5),
MAHA KUAT(22.40), MAHA HALUS (22.60), MAHA PENGASIH (22.63), MAHA PEDULI (4.
147), MAHA KERAS (40.3), MAHA LUHUR DN MULIA (40.12).
g. ALLAH MELAKSANAKAN KEGIATAN-KEGIATAN PRIBADI
(DIKATAKAN, “ALLAH ADALAH TEMAN PELINDUNG BAGI MEREKA YANG PERCAYA
KEPADANYA” (2.257).
“ALLAH MENYAKSIKAN APA YANG KAMU LAKUKAN” (3.98).
 “ALLAH ADALAH HAKIM TERBAIK (10.109).

“ALLAH ADALAH PENCIPTA SEGALA SESUATU (13.16).

“MAKA TERPUJILAH ALLAH, SANG RAJA SEJATI (20.114).

“LIHATLAH, ALLAHMU ADALAH PELAKU APA SAJA YANG DIKEHENDAKINYA (11.107).

“ALLAH ADALAH PEMBERI TERBAIK (34.39).

“BELIAU ADALAH ALLAH, SANG PENCIPTA, PEMELIHARA DAN PERANCANG (59.24).

h. ALLAH MEMILIKI KEHENDAK PRIBADI

(DIKATAKAN, “ALLAH BERKUASA ATAS BHUMI DAN SORGA DAN SEGALA SESUATU
YANG ADA DIANTARA BHUMI DAN SORGA. IA MENCIPTA SESUAI KEHENDAKNYA, SE-
BAB ALLAH MAMPU BERBUAT APAPUN (5.17).

“SEGALA PUJIAN KEPADANYA. BILAMANA ALLAH BERKEHENDAK MENCIPTAKAN SE-

SUATU, IA HANYA BERKATA, ‘JADILAH’, MAKA JADILAH ITU (19.35).

“KEHENDAKNYA ADALAH PERBUATAN (85.16).

i. ALLAH ADALAH HIDUP

(DIKATAKAN, “ALLAH, TIDAK ADA TUHAN SELAIN DIA, YANG HIDUP DAN ABADI (2.255).

“BELIAU ADALAH HIDUP (40.65).

j. ALLAH MEMILIKI KEKUATAN SENDIRI

 j. ALLAH MEMILIKI KEKUATAN SENDIRI

(DIKATAKAN, “ALLAH MAMPU BERBUAT SEGALA SESUATU (2.20).

“SESUNGGUHNYA ALLAH MAHA KUAT DAN MAHA KUASA (22.40).

k. ALLAH MEMILIKI KEMAMPUAN BICARA

(DIKATAKAN, “ALLAH BERKATA KEPADA MALAIKAT, ‘SAYA AKAN CIPTAKAN KHALI-

FAH DI BHUMI’ (2.30).

“ALLAH BERCERITRA (KEPADA MUHAMMAD) CERITRA-CERITRA TERBAIK (12.3).

l. ALLH MEMILIKI KEMAMPUAN MENDENGAR

(DIKATAKAN, “ALLAH ADALAH DIA YANG MENDENGAR SEGALA SESUATU (2.224).

“ALLAH ADALAH MAHA MENDENGAR DAN MAHA MENGETAHUI (24.21).

m. ALLAH MEMILIKI KEMAMPUAN MELIHAT

(DIKATAKAN, “TAKUTLAH KEPADA ALLAH DAN KETAHUILAH BAHWA ALLAH MELI-

HAT DENGAN JELAS APA YANG KAMU LAKUKAN (2.233).

“ALLAH BERKATA, ‘LIHATLAH, AKU MELIHAT APA YANG KAMU LAKUKAN’ (34.11).

n. ALLAH MEMILIKI IDENTITAS PRIBADI

(DIKATAKAN BAHWA ALLAH BERKATA SBB. “AKU TELAH CIPTAKAN JIN DAN MA-
NUSIA HANYA SUPAYA MEREKA MEMUJAKU. AKU TIDAK MINTA PENCAHARIAN DA-
RI MEREKA, DAN JUGA TIDAK MINTA AGAR MEREKA MEMBERIKU MAKAN” (51.56-57).
 o. ALLAH MEMILIKI PENGETAHUAN

(DIKATAKAN, “ALLAH MENGETAHUI SEGALA SESUATU (24.35).

“PADANYA BERADA KUNCI UNTUK MELIHAT YANG TAK TERLIHAT (MATA). TIDAK ADA
ORANG TAHU SELAIN DIA. DAN DIA TAHU APA YANG TERJADI DI BHUMI DAN DI SAMU-
DRA. TIDAK ADA DAUN JATUH TANPA SEPENGETAHUANNYA ... (6.59).

p. ALLAH ADALAH PRIBADI TERBAIK

(DIKATAKAN, “ALLAH ADALAH PERANCANG TERBAIK (8.30).

“SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH YANG TERBAIK DARI SEMUA YANG MENYEDIA-

KAN KEBUTUHAN HIDUP (22.58).

2. Jadi Allah adalah Pribadi spiritual maha utama dengan segala keheba-
tanNya. Allah bukanlah seperti yang dimengerti oleh kebanyakan orang
bahwa Beliau adalah pribadi abstrak atau kiasan, atau cahaya utama,
energi serba meliput atau zat tanpa wujud pribadi.
3. Menyatakan bahwa Allah bukanlah personal atau ber-pribadi adalah ke-
keliruan. Dan ini sama saja dengan mengatakan bahwa Allah tidak pu-
nya telinga, mulut, mata, tangan, kaki, dsb. Atau dengan kata lain, Allah
itu tuli, bisu, buta, tak berdaya, lumpuh, dsb. Lalu apa artinya Allah ma-
ha-kuasa (omni-potent), Ia yang mampu berbuat apa saja?
IX. DISKUSI TENTANG ALLAH
1. Dahulu di abad ke 15, Sri Caitanya Mahaprabhu berdiskusi tentang Allah
dengan seorang mullah (pandita) Muslim bernama Abdullah Pathan. Keti-
ka ditanya oleh Sri Caitanya Mahaprabhu tentang Allah, sang Mullah men-
jawab, “Menurut ayat-ayat Qur’an, Allah adalah impersonal, tanpa wujud,
bentuk, rupa, sifat dan ciri apapun”.
2. Hampir semua sarjana Muslim berpendapat demikian, Allah adalah imper-
sonal, tidak berwujud pribadi. Sebabnya adalah karena Nabi Muhammad
tidak secara explisit menjelaskan wujud pribadi Allah seperti apa.
3. Terhadap jawaban demikian, Sri Caitanya berkata sebagai berikut.
a. “DALAM QUR’AN TERCANTUM URAIAN TENTANG KEGIATAN PAMERIH, PENGETAHU-
AN SPEKULATIP, KEKUATAN MISTIK DAN KESATUAN DENGAN TUHAN. TETAPI SE-
MUA INI PADA AKHIRNYA DIABAIKAN KETIKA DITUNJUKKAN CIRI-CIRI PRIBADI AL-
LAH DAN PELAYANAN BERDASAR CINTA-KASIH (BHAKTI) KEPADANYA (CC.MADH-
YA-LILA 18.196).

b. “SARJANA-SARJANA MUSLIM TIDAK BEGITU MAJU DALAM PENGETAHUAN PILOSO-

FIS. MESKIPUN DITUNJUKKAN BANYAK CARA UNTUK MENCAPAI KESEMPURNAAN,
TETAPI MEREKA TIDAK TAHU KESIMPULAN AKHIR (QUR’AN) YANG HENDAKNYA DI-
ANGGAP PALING UTAMA ...” (CC MADHYA-LILA 18.197-198).

4. Berikut adalah rincian jawaban Sri Caitanya Mahaprabhu dalam diskusi -

Nya dengan Abdullah Pathan tentang Allah. Beliau menunjukkan bahwa Al
 Qur’an menyimpulkan bahwa Allah adalah pribadi spiritual maha uta-
ma dengan potensi (kekuatan/kemampuan) tak terbatas.

NO. PERNYATAAN SRI AYAT-AYAT QUR’AN YANG MEMBENARKAN

CAITANYA

1. QUR’AN MENGAKUI FAKTA - “KATAKAN (O MUHAMMAD), AKU HANYALAH MA-

BAHWA PADA TINGKAT TER NUSIA SEPERTI KALIAN. ALLAH MENGUNGKAPKAN
TINGGI HANYA ADA SATU KEPADAKU BAHWA ALLAH MU HANYA SATU SAJA
ALLAH (CC MD-LILA 18.190). (18.110) - SURAT AL KAHF.
- “ALLAH BERKATA, ‘JANGAN MENYEMBAH DUA AL-
LAH. HANYA ADA SATU ALLAH. MAKA TAKUTLAH
KEPADAKU SAJA (16.51).

2. ALLAH PENUH DENGAN SE- - “SEGALA YANG ADA DI SURGA DAN BHUMI ADA-
GALA KEKAYAAN (CC MD- LAH MILIK ALLAH, DAN SEGALA SESUATU AKAN
LILA 18.190). KEMBALI KEPADANYA (3.109).

- “ALLAH MAHA KAYA (47.38).

3. ALLAH MEMILIKI WARNA - “(KITA MEMPEROLEH) WARNA BADAN DARI ALLAH.

BADAN GELAP NAN INDAH SIAPAKAH YANG LEBIH BAIK DARI ALLAH DALAM
(CC MD-LILA 18.180). HAL MEWARNAI? (2.138) - AL BAQARAH.

4. MENURUT QUR’AN, ALLAH a. ALLAH MEMILIKI MATA

MEMILIKI WUJUD SPIRITU- -” ALLAH MELIHAT DENGAN BAIK APAPUN YANG
AL PENUH KEBAHAGIAAN KAMU LAKUKAN (2.265).
(CC MD 18.191).
4. MENURUT QUR’AN, ALLAH - “BUATLAH PERAHU DIBAWAH PENGLIHATAN
MEMILIKI WUJUD SPIRITU- DAN DENGAN INSPIRASI KAMI (11.37) .
AL PENUH KEBAHAGIAAN - “LIHATLAH, AKU (ALLAH) MENYAKSIKAN APA
(CC MD-LILA 18.191). YANG KAMU LAKUKAN (34.11).

b. ALLAH MEMILIKI TELINGA

- “DIA (ALLAH) LAH YANG MENDENGAR SEGALA
SESUATU (34.50).
- “ALLAH MAHA MENDENGAR DAN MAHA MENGE-
TAHUI (2.224).

c. ALLAH MEMILIKI MULUT

- “ALLAH BERKATA KEPADA MALAIKAT, ‘AKU
AKAN CIPTAKAN KHALIFAH DI BHUMI’ (2.30).

d. ALLAH MEMILIKI WAJAH

- “SEGALA SESUATU AKAN MUSNAH KECUALI
WAJAH ALLAH (28.88).
- “... KEMANAPUN ENGKAU MENOLEH, DISITU
ADA WAJAH ALLAH (2.115).

e. ALLAH MEMILIKI TANGAN

- “KATAKAN, KEMURAHAN ADA DI TANGAN AL-
LAH (3.73).
- “ALLAH BERKATA, ‘O IBLIS, APA YANG MENYE-
BABKAN KAMU TIDAK MAU SUJUD KEPADA DIA
(ADAM) YANG TELAH KU CIPTAKAN DENGAN
TANGANKU? (38.75).
4. MENURUT QUR’AN, ALLAH f. ALLAH MEMILIKI RUPA (IMAGE)
MEMILIKI WUJUD SPIRITU- - “... ALLAH MEMILIKI KESERUPAAN NAN MULIA
AL PENUH KEBAHAGIAAN DI BHUMI DAN SURGA (30.27).
(CC MD-LILA 18.191). - “DIRI ALLAH ADALAH KESERUPAAN NAN MU-
LIA (16.60).

g. ALLAH BISA DILIHAT

- “PADA HARI ITU, WAJAH-WAJAH AKAN BER-
SERI MEMANDANG KEPADA ALLAH (75.23).

h. ALLAH MEMILIKI TEMPAT TINGGAL

- “ALLAH, BERSAMANYA ADALAH TEMPAT TING-
GAL YANG LEBIH UTAMA (3.14).
- “ALLAH MENYEBUTNYA TEMPAT KEDAMAIAN
DAN MENUNTUN SIAPAPUN YANG DIKEHENDAKI
KE JALAN LURUS (MENUJU KESANA) (10.25).

I. ALLAH DUDUK DIATAS SINGGASANA

- “DIA YANG MAHA DERMAWAN DUDUK DIATAS
SINGGASANA (20.5).
- “DIA (ALAH) LAH YANG MENCIPTAKAN BHUMI
DAN SURGA DALAM MASA ENAM HARI DAN SI-
NGGASANANYA BERADA DIATAS AIR (11.7).

J. ALLAH BERKELILING CIPTAANNYA

- “MEREKA TAK MELIHAT BAGAIMANA KAMI (AL-
LAH) MENGUNJUNGI BHUMI DENGAN MELAM-
PAUI BAGIAN2NYA YANG JAUH ... (21.44).
5. ALLAH ADALAH KEBENARAN
MUTLAK (CC MD-LILA 18.191).
6. ALLAH SERBA MELIPUT (BER-
ADADIMANA-MANA) (CC MD-LI
LA 18.191).
7. ALLAH MAHA MENGETAHUI
(CC MD-LILA 18.191).
8. ALLAH MAKHLUK KEKAL-ABA
DI (CC MD-LILA 18.191*.
- “ALLAH ADALAH MUTLAK DAN PENGASIH
(2.263).
- “SESUNGGUHNYA ALLAH, DIA MUTLAK, PEMI-
LIK SEGALA PUJIAN (22.64).
- “INI DEMIKIAN, SEBAB ALLAH ADALAH KEBE-
NARAN, DIA LAH YANG MENGHIDUPKAN SI MA-
TI. DIA MAMPU BERBUAT APA SAJA (22.6).
- ” IA ADALAH AWAL DAN AKHIR, ADA DI DA-
LAM DAN DILUAR, DAN MENGETAHUI SEGA-
LA SESUATU (57.3).
- “IA ADALAH ALLAH DI SURGA DAN DI BHUMI.
IA TAHU APA YANG KAMU SEMBUNYIKAN DAN
UNGKAPKAN DAN TAHU APA YANG KAMU HA-
SILKAN (6.3).
- “ALLAH TAHU BETUL SIAPA YANG BERBUAT
JAHAT (3.63). ALLAH TAHU BETUL SEGALA RA-
HASIA DI HATI (3.119).
- “KETAHUILAH, ALLAH TAHU APA YANG ADA
DALAM PIKIRANMU. MAKA WASPADALAH KE-
PADANYA (2.235).
- “ALAH, TIDAK ADA TUHAN SELAIN DIA YANG
MAHA HIDUP DAN KEKAL-ABADI (2.255).
- “ALLAH, IA YANG ABADI DAN MUTLAK, TIDAK
DICIPTAKAN ATAU DILAHIRKAN (112-2-3).
9. ALLAH ADALAH ASAL-MULA - “(ALLAH) ADALAH ASAL-MULA SURGA DAN
SEGALA SESUATU (CC MD-LI- BHUMI! BILA IA (ALLAH) MENGHENDAKI SE-
LA 18.191). SUATU TERJADI, IA HANYA BERKATA, ‘JADI-
LAH’, MAKA ITU TERJADI (2.117).
- “KATAKAN, ‘SEGALA SESUATU BERASAL
DARI ALLAH’ (4.78).

10. PENCIPTAAN, PEMELIHARAAN - “BEGITULAH ALLAH ... PENCIPTA SEGALA

DAN PELEBURAN SEGALA-SE- SESUATU. MAKA PUJALAH DIA. DAN DIA ME-
SUATU BERASAL DARI ALLAH MELIHARA SEGALA SESUATU (6.102).
(CC MD-LILA 18.192). - “(ALLAH) YANG MENCIPTA DAN KEMUDIAN
MEMUSNAHKAN (8.72).
- “ALLAH MENCIPTAKAN KAMU, LALU MENYE-
DIAKAN KEBUTUHAN HIDUP, TERUS MENYE-
BABKAN KAMU MATI, DAN SELANJUTNYA IA
MEMBUAT KAMU HIDUP LAGI (30.40).

11. ALLAH ADALAH TEMPAT BER- - “KATAKAN, ‘AKU BERLINDUNG KEPADA AL-
LINDUNG (BERSANDAR) SELU- LAH PENGUASA UMAT MANUSIA (114.1).
RUH PERWUJUDAN COSMIK KA - “O TUHAN KU, HAMBA BERLINDUNG KEPA-
SAR DAN HALUS (CC MD-LILA MU DARI GODAAN SETAN .... (23.97).
18.192). - “JIKA BISIKAN SETAN SAMPAI KEPADAMU,
BERLINDUNGLAH KEPADA ALLAH ... (41.36).

12. ALLAH ADALAH KEBENARAN - “KEPADA ALLAH LAH SEGALA YANG ADA DI
TER-TINGGI YANG DIPUJA SE- BHUMI DAN SURGA SUJUD, APAKAH ITU MA-
MUA ORANG (CC MD-LILA 18. KHLUK HIDUP ATAU MALAIKAT... (16.49).
193).
12. ALLAH ADALAH KEBENARAN - (ALLAH BERKATA), “AKU TELAH CIPTAKAN
TERTINGGI YANG DIPUJA SE- JIN DAN MANUSIA SEMATA-MATA HANYA UN-
MUA ORANG (CC MD-LILA 18. TUK MENYEMBAHKU” (51.56).
193).
- “SIAPAKAH YANG TELAH MEMBUAT BHUMI
13. ALLAH ADALAH SEBAB DARI SEBAGAI TEMPAT TINGGALMU, LANGIT SE-
SEGALA SEBAB (CC MD-LILA BAGAI PAYUNG, HUJAN TURUN DARI LANGIT
18.193). HINGGA MENGHASILKAN BUAH-BUAHAN UN-
TUK KAMU MAKAN? (2.22).
- IBRAHIM BERKATA, “TUHAN KU ADALAH AL-
LAH YANG MEMBERIKAN KEHIDUPAN DAN
KEMATIAN ... LIHATLAH, ALLAH MENYEBAB-
KAN MATAHARI TERBIT DI TIMUR” (2.258).

14. DENGAN MELAKUKAN PELAYA - (ADA 9 PROSES PELAYANAN BHAKTI DI-SE-

NAN BHAKTI KEPADANYA, SA- BUTKAN DALAM VEDA, DAN ITU SEMUA SE-
NG MAKHLUK HIDUP DIBEBAS- CARA SEDERHANA TER-CANTUM DALAM AL
KAN DARI KEHIDUPAN MATE- QUR’AN - LIHAT URAIAN PADA BAGIAN VII DI
RIAL (18.193). DEPAN).

15. TAK ADA MAKHLUK HIDUP BI- - O KALIAN YANG PERCAYA, INGATLAH ALLAH
SA LEPAS DARI IKATAN MATE- SEBANYAK-BANYAKNYA. PUJILAH DIA DI PA-
RIAL TANPA MELAYANI ALLAH GI DAN MALAM HARI. DIA LAH YANG MEMBER
(CC MD-LILA 18.194). KATI KALIAN ... DAN MENUNTUN KALIAN DA-
RI GELAP KE TERANG. DIA BERKARUNIA KE-
PADA MEREKA YANG PERCAYA ... (33.41-44).
16. CINTA KEPADA ALLAH ADA- - “KATAKAN, O MUHAMMAD, ‘JIKA KAMU BENAR
LAH TUJUAN HIDUP TERTING- MENCINTAI ALLAH, IKUTILAH AKU. ALLAH AKAN
GI (CC MD-LILA 18.194). MENCINTAIMU DAN MEMAAFKAN DOSA2MU, SE-
BAB ALLAH MAHA PENGAMPUN DAN MAHA BER
KARUNIA’ (3.31).
- “KEPADA MEREKA YANG PERCAYA DAN BERBU-
AT KEBAJIKAN, ALLAH YANG MAHA DERMAWAN
AKAN MENGANUGRAHKAN CINTANYA (19.96).
- “ALLAHMU ITU ADALAH TUJUAN TERTINGGI (53.
42).

17. KEBAHAGIAAN DARI BERSA- - “MEREKA YANG PERCAYA DAN BERBUAT BAJIK
TU DENGAN TUHAN, TIDAK BI- DIBERIKAN BALASAN OLEH ALLAH YAITU KE-
SA DIBANDINGKAN DENGAN BUN SURGAWI YANG DIBAWAHNYA MENGALIR
SECUIL KEBAHAGIAAN ROHA- SUNGAI-SUNGAI. MEREKA HIDUP KEKAL DI SA-
NI YANG DICAPAI DARI PELA- NA. ALLAH SENANG DENGAN MEREKA DAN ME-
YANAN BHAKTI KEPADANYA REKA PUN SENANG DENGAN NYA. INI ADALAH
(CC MD-LILA 18.195). BALASAN BAGI MEREKA YANG TAKUT KEPADA
ALLAH (98.7-8).
- “SUNGGUH, IA YANG TELAH MENSUCIKAN DIRI,
MENCAPAI KEBAHAGIAAN (87-14).

18. QUR’AN MEMUAT URAIAN TEN a. KEGIATAN PAMERIH

TANG KEGIATAN PAMERIH, PE “MEREKA YANG BERBUAT BAJIK, BAIK LELAKI
NGETAHUAN SPEKULATIP, KE ATAUPUN WANITA, DAN PERCAYA (KEPADA AL-
KUATAN MISTIK DAN KESATU LAH), AKAN MASUK SURGA (4.124).
AN DENGAN ALLAH. TETAPI,
18. QUR’AN MEMUATURAIAN TEN-
TANG KEGIATAN PAMERIH, PE
NGETAHUAN SPEKULATIP, KE
KUATAN MISTIK DAN KESATU-
AN DENGAN ALLAH. TETAPI
SEMUA INI PADA AKHIRNYA DI
ABAIKAN KETIKA DITUNJUK-
KAN CIRI-CIRI PRIBADI ALLAH
DAN PELAYANAN BHAKTI KE-
PADANYA (CC MD-LILA18.196).
b. PENGETAHUAN SPEKULATIP
- “KATAKAN, ‘PENGETAHUAN ROHANI INI HA-
NYA MILIK ALLAH. BELIAU LAH YANG AKAN
MENGUNGKAPKAN PADA WAKTU YANG CO-
COK ... DAN KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK
MENGATHUINYA (7.187).
- (MUHAMMAD BERKATA) “SEANDAINYA AKU
MEMILIKI PENGETAHUAN TENTANG (ALLAH)
YANG TAK TERLIHAT, AKU PASTI AKAN KA-
YA MELIMPAH DAN TIDAK PERNAH SUSAH.
TETAPI AKU HANYALAH SE-ORANG PENGI-
NGAT DAN PEMBAWA BERITA BAIK BAGI ME-
REKA YANG PERCAYA (7.188).

c. KEKUATAN MISTIK
“KETIKA MUSA MINTA AIR UNTUK PARA PENGI
KUTNYA, ALLAH BERKATA, ‘PUKUL KARANG
INI DENGAN TONGKATMU’. LALU DARI KARA-
NG ITU MEMANCAR 12 MATA AIR (2.60).

d. KESATUAN DENGAN TUHAN

PRINSIP INI MENJADI TUJUAN MUSLIM SUFI.
MEREKA MENYATAKAN, “AN AL HAQQ”, AKU
ADALAH KEBENARAN, ATAU “AKU SATU DE-
NGAN ALLAH”, ATAU “AKU ADALAH ALLAH”.

e. PELAYANAN BHAKTI (LIHAT URAIAN BAGIAN

VII DIDEPAN).
 5. Bahwa Allah berwujud spiritual dengan potensi dan sifat-sifat tak ter-
batas, ditunjukkan pula oleh ayat-ayat Hadits berikut.
a. “Mereka yang percaya dan berkedudukan mulia (rohani), melihat wa-
jah Allah di pagi dan sore hari, yang bila dibandingkan dengan-nya,
kebahagiaan sorgawi menjadi tidak berarti dan dilupakan”(142, p.94).
b. “Allah-Taala menciptakan Adam dari sura, wujud (image) diriNya”
(Hadits Bukhari and Muslim, 141, p.45), (100, p. 74).

X. KESIMPULAN
1. Allah yang maha pengasih (al-rahman) dan maha berkarunia (al-rahim)
mengungkapkan pengetahuan tentang diriNya bagi semua orang sesuai
dengan tempat (desa), waktu (kala) dan kehidupan penduduk (patra).
2. Demikianlah, bila se-seorang ingin mengerti bahwa Allah adalah tanpa
wujud, sifat dan ciri apapun, maka Ia mengungkapkan pengetahuan ya-
ng cocok kepadanya yaitu pengetahuan tentang aspek impersonal di-
ri Nya. Bila seseorang ingin mengerti bahwa Allah berwujud spiritual
dengan sifat dan potensi tak terbatas, maka Ia mengungkapkan penge-
tahuan yang cocok kepadanya yakni pengetahuan tentang aspek perso-
nal diriNya.
3. Tetapi bila seseorang cukup cerdas dan beruntung, maka dia akan me-
ngerti bahwa Allah sesungguhnya adalah Kepribadian spiritual maha
 tampan dan maha indah berdasarkan isyarat-isyarat yang diungkap-
kan oleh ayat-ayat Al Qur’an.
4. Qur’an menyatakan, “Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai
Allah (42.9)”, karena Ia (Allah) berhakekat spiritual, mutlak dengan
potensi (kekuatan/kemampuan) dan sifat-sifat tak terbatas.
5. Jika Allah dikatakan tidak berwujud pribadi, lalu bagaimana mungkin
Ia (sebagai asal-mula /sumber segala sesuatu), bisa dikatakan leng-
kap dan sempurna dalam segala hal? Dan bagaimana mungkin anda
mencintai sesuatu yang tak berwujud?

XI. LAIN-LAIN
1. Islam berarti “berserah diri” (kepada Allah). Tidak ada satu ayat pun
di dalam Qur’an yang membenarkan orang membunuh sapi untuk di-
makan.
2. Didalam Qur’an tercantum pula prinsip reinkarnasi. Dikatakan sbb.
a. “Ketahuilah, siapapun diantara kalian yang melanggar sabbath,
Kami (Allah) berkata kepadanya,’Jadilah engkau monyet hina dan
tercampakkan’” (65.2).
b. “Mereka yang menyebabkan Allah murka dan mengutuk, Ia mero-
bahnya menjadi monyet dan babi” (60.5).
3. Nabi Muhammad dikutip mengatakan sbb. “Dalam setiap kalimat Al
 Quran terdapat makna eksternal dan internal. Makna atau arti ekster-
nal bisa dimengerti oleh kebanyakan orang. Tetapi makna atau arti in-
ternalnya tidak bisa dimengerti oleh mereka. Makna internal inilah ya-
ng dikemukakan oleh Sri Caitanya Mahaprabhu kepada sang mullah
Abdullah Pathan.
PENUTUP
Demikianlah saya telah uraikan secara singkat tentang Nabi Muham-
mad dan agama Islam yang diajarkannya. Semoga bermanfaat. Haribol!

Denpasar, 27 Oktober 2008.

SUMBER BACAAN
1. Prophet Muhammad in Hindu Scriptures by Dr Z Haqq (Copyright 1990, 1997) from
Internet.
2. Bhakti-Yoga And Islam by Airavata-dasa, Published by Turkish Society for Philoso-
phy And Social Science, Istambul 1996.
3. Enlightenment Of Chand Kazi by Airavata-dasa, Published by Bhaktivedanta Institu-
te Of Vedic Studies, Mayapur 1997.
4. Bhakti-Yoga And Islam by Airavata-dasa, Published by Turkish Society For Philoso-
phy And Social Science, Istambul 1996.
5. Influence Of Indian Culture On Arabia by DR H.L.Oberoi (An Article).