Berdasarkan hasil praktikum lapangan yang telah dilakukan pada ekosistem mangrove di Desa
Kahyapu Pulau Enggano. Biota dari ekosistem mangrove yangkami amati dan yang kami
temukan adalahbiota yang berada dari garis pantai hingga jarak 20 meter kearah belakang atau
kearah darat.Biota dari ekosistem mangrove yang kami temukan di lokasi pengamatan praktikum
berjumlah 5 jenis, yaitukepiting bakau (Scylla serrata) dan ikan gelodok(Periothalamus sp),
kelomang mangrove (Clibanarius erythropus), siput mangrove bercangkang bulat(Nerita
articulata), siput mangrove bercangkang oval yang meruncing (Cerithidea alata).
Dari hasil penelitian dilapangan Fitriana (2016), di Desa Kahyapu Pulau Enggano objek biota
yang ditemukan diantaranya ikan gelodog, jenis crustacea, gastropoda, dan bibalvia. Biota yang
ditemukan oleh Fitriana (2016), sama halnya dengan hasil jenis biota yang kami temukan pada
praktikum lapangan pada bulan April 2018 kemarin.
Berikut ini adalah pembahasan atau penjelasan tentang biota dari ekosisitem mangrove yang
telahditemukan pada lokasi dari garis pantai hingga jarak 20 meter kearah belakang atau kearah
darat, yaitu :
4.2.1 Kepiting Bakau
Kingdom : Animalia
Divisio : Arthropoda
Classis : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Portunidae
Genus : Scylla
Species : Scylla serrate
Kepiting bakau memiliki tubuh ditutupi dengan karapas, yang merupakan kulit keras atau
exoskeleton (kulit luar) dan berfungsi untuk melindungi organ bagian dalam kepiting.Kulit yang
keras tersebut berkaitan dengan fase hidupnya (pertumbuhan) yang selalu terjadi proses
pergantian kuit (moulting). Kepiting bakau genus Scylla ditandai dengan bentuk karapas yang
oval bagian depan pada sisi panjangnya terdapat 9 duri di sisi kiri dan kanan serta 4 yang
lainnya diantara ke dua matanya. Spesies-spesies di bawah genus ini dapat dibedakan dari
penampilan morfologi maupun genetiknya. Seluruh organ tubuh yang penting tersembunyi di
bawah karapas. Anggota badan berpangkal pada bagian cephalus (dada) tampak mencuat keluar
di kiri dan kanan karapas, yaitu 5 (lima) pasang kaki. Pasangan kaki pertama disebut cheliped
(capit) yang berperan sebagai alat memegang dan membawa makanan, menggali, membuka kulit
kerang dan juga sebagai senjata dalam menghadapi musuh, pasangan kaki kelima berbentuk
seperti kipas (pipih) berfungsi sebagai kaki renang yang berpola poligon dan pasangan kaki
selebihnya sebagai kaki jalan Pada dada terdapat organ pencernaan, organ reproduksi (gonad
pada betina dan testis pada jantan). Bagian tubuh (abdomen) melipat rapat dibawah (ventral) dari
dada. Pada ujung abdomen itu bermuara saluran pencernaan (dubur).
Kepiting bakau genus Scylla di Indonesia memiliki dua warna dasar berbeda, yaitu yang
termasuk warna kehijauan atau hijau keabuan (S. oceanica dan S. tranquebarica) serta kelompok
yang berwarna dasar hijau-merah-kecoklatan (S. serrata dan S. serrata var. paramamosain)
(Arief, 2003). Namun kepiting bakau yang kami temui di Pulau Enggano adalah jenis Scylla
serratayang warna dominannya abu abu kehitaman dengan warna dasar kemerah merahan.
Kepiting yang kami temui ini ukurannya msih lumayan kecil atau masih anakan dari kepiting
bakau, ukurannya hanya berkisar 8 cm.
Kepiting bakau hanya tersebar di perairan tropis atau pada perairan berkondisi tropis.
Kepiting bakau ditemukan di perairan payau dan sebagian besar tertangkap di wilayah pesisir
perairan Indonesia (Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Maluku,
dan Irian Jaya). Pemusatan daerah pengusahaan kepiting bakau berkaitan dengan habitat yang
masih baik, antara lain terdapat di selatan Jawa (Cilacap), utara Jawa (Tanjung Pasir,
Pamanukan), barat Sumatera (Bengkulu, Riau), timur Kalimantan (Kota Baru, Pasir,
Balikpapan), Sulawesi (Teluk Bone, Teluk Kolono, Kendari), Nusa Tenggara Barat (Teluk
Waworada, Teluk Bima), dan Irian Jaya.
Kepiting bakau dapat ditemukan di daerah estuari dan daerah pesisir yang tertutup, secara
umum kepiting bakau biasanya berasosiasi kuat dengan hutan mangrove, terutama daerah
estuari. Selanjutnya, terdapat kondisi yang membedakan distribusi lokal dan kelimpahan spesies
kepiting bakau secara kompleks,distribusi dan kelimpahan kepiting bakau bergantung pada
stadia perkembangan kepiting bakau. Kepiting bakau akan beruaya dari perairan pantai ke
perairan laut, kemudian induk dan anak-anaknya akan berusaha kembali ke perairan pantai,
muara sungai atau perairan hutan bakau untuk berlindung, mencari makan, atau membesarkan
diri. Kepiting bakau yang telah siap melakukan perkawinan akan beruaya dari perairan bakau ke
tepi pantai dan selanjutnya ke tengah laut untukmelakukan pemijahan. Kepiting jantan yang telah
melakukan perkawinan akan kembali ke perairan hutan bakau atau paling jauh di sekitar perairan
pantai yaitu pada bagian-bagian yang berlumpur dengan organisme makanan yang berlimpah.
4.2.2 Kelomang Mangrove
Kingdom : Animalia
Divisio : Arthropoda
Classis : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Familia : Diogrnidae
Genus : Clibanarius
Species : Clibanarius erythropus
Clibanarius erythropus adalah salah satu jenis kelomang yang banyak ditemukan di daerah
mangrove termasuk di ekosistem mangrove Desa Kahyapu Pulau Enggano.Clibanarius
erythropusyang di temui saat praktikum mempunyai ciri-ciri fisik yaitu tubuh memiliki ukuran 8
cm, berwarna gelap, dan permukaan cangkangnya tidak merata.Hewan ini banyak terdapat di
batang dan akar pohon mangrove yang tergenang air dan bongkahan kayu yang sudah lapuk.
Kelomang merupakan pemakan bangkai dari hewan lain dan sering dijumpai di pantai-pantai
berpasir. Kelomang mempunyai tubuh yang lunak dan dilindungi oleh cangkang luar, cangkang
tersebut berasal dari cangkang gastropoda yang juga banyak ditemukan di daerah mangrove.
Kelomang akan memilih ukuran cangkangnya sesuai dengan ukuran tubuhnya. Cangkang
tersebut berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus sebagai tempat berlindung. Selain itu juga
untuk melindungi kelomang dari kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh hempasan ombak,
gesekan pasir dan batu karang.
4.2.3 Siput Mangrove Bercangkang Bulat
Kingdom : Animalia
Divisio : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Cycloneritimorpha
Familia : Neritidae
Genus : Nerita
Species : Nerita articulata
Nerita merupakan family Neritidea, bagian dari kelas gastropoda yang terdistribusi secara
luas di wilayah tropis. Di dunia ada lebih dari 100 spesies dari Nerita. Nerita merupakan siput
dengan bentuk primitive. Secara morfologi Gastropoda terdiri dari cangkang sebagai pelindung,
bentuk cangkang yang berbentuk asimetri dan silinder akibat mengalami torsi yaitu peristiwa
memutarnya cangkang beserta mantel, rongga mantel dan massa visceral sampai 180o
berlawanan arah jarum jam terhadap kaki dan kepala. Tubuhnya pada umumnya dibagi menjadi
dua bagian utama yaitu: (1) kepala berfungsi kaki, (2) mantel terdiri termasuk cangkang, rongga
mantel (mantle cavity), dan massa visceral. Kaki muscular sebagai organ digunakan untuk
bergerak Kebanyakan gastropoda, utamanya untuk merayap, melekat, atau meliang. Anatomi
spesies gastropoda terdiri dari atas kepala diamana terdapat organ pengindera (tentakel dan
mata). Di dalam rongga cangkang yang terletak antara antara kepala-kaki dengan mantel adalah
rongga mantel, dimana ctenidium, osphradium, anus, nephridioporedan external genitalia
berada. Massa visceral berada pada bagian posterior yang berisi alat reproduksi (gonat), kelenjar
pencernaan, hati, ginjal, dan bagian system alimentary (Dharma, 2018).
Secara spesifik spesies Nerita terdiri dari sepasang insang bipectinate, cangkang dan
operculum, dan memiliki alat kelamin yang terpisah.proses pembuahan (fertilisasi) Nerita terjadi
secara internal. Mengidentifikasi jenis kelamin Neritadapat dilakukan degan cara melihat
munculnya penis yang berbentuk segi tiga di sebelah kanan tentakelnya.
Pada Nerita articulataadalah siput dengan model cangkang seperti globose bola tertekan
atau oval dengan bagian yang rata, lebar cangkang lebih besar daripada panjang cangkang dan
sangat keras/padat.Corak dan tipe pada cangkang (sculpture) tidak terlalu dalam, berbentuk
element-element spiral.Perwarnaan cangkang Nerita berbeda tiap spesiesnya, hal ini disebabkan
adanya perbedaan kondisi lingkungan. Model dan bagian-bagian organnya terdiri dari Aperture
(bukaan cangkang) bagian dorsal berbentuk seperti huruf D, variasi warna operculum warnanya
berkisar dari hitam sampai kehitam-hitaman juga warna pinggiran kemerahan, bagian ini terdiri
dari bagian posterior dari outer lip (tepi/ujung dari bagian luar aperture) dan parietal(wilayah di
bagian dalam aperture) biasanya bergerigi kuat. Pada bagian inner lip terdapat 1 sampai 4 buah
gigi berwarna putih dengan bentuk seperti proyeksi. Operculum berupacalcareous(bersifat
keras), dengan pasak seperti proyeksi (projecting peg) pada bagian ujung dalam.
4.2.4 Siput Mangrove Ebrcangkang Oval yang Meruncing
Kingdom : Animalia
Divisio : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Sorbeocencha
Familia : Potamididae
Genus : Cerithidea
Species : Cerithidea alata
Cerithudea alata biasa disebut dengan masyarkat sekitar dengan siput bakau adalah jenis siput
yang ditemukan melimpah pada substrat lumpur di area dekat mangrove, dalam 1 meter persegi
kelimpahannya bahkan bisa mencapai 500 individu. Tinggi cangkang maksimum 4.5 cm,
biasanya hanya sekitar 3.5 cm. Secara morfologi Gastropoda terdiri dari cangkang sebagai
pelindung, bentuk cangkang yang berbentuk asimetri dan silinder akibat mengalami torsi yaitu
peristiwa memutarnya cangkang beserta mantel, rongga mantel dan massa visceral sampai 180 o
berlawanan arah jarum jam terhadap kaki dan kepala.Tubuhnya pada umumnya dibagi menjadi
dua bagian utama yaitu: (1) kepala berfungsi kaki, (2) mantel terdiri termasuk cangkang, rongga
mantel (mantle cavity), dan massa visceral. Kaki muscular sebagai organ digunakan untuk
bergerak Kebanyakan gastropoda, utamanya untuk merayap, melekat, atau meliang. Anatomi
spesies gastropoda terdiri dari atas kepala diamana terdapat organ pengindera (tentakel dan
mata). Di dalam rongga cangkang yang terletak antara antara kepala-kaki dengan mantel adalah
rongga mantel, dimana ctenidium, osphradium, anus, nephridioporedan external genitalia
berada. Massa visceral berada pada bagian posterior yang berisi alat reproduksi (gonat), kelenjar
pencernaan, hati, ginjal, dan bagian system alimentary.
4.3 Lamun
Tabel 3. Jenis Mangrove yang ada di Desa Kahyapuh Pulau Enggano.
Jenis Lamun Gambar Klasifikasi
3. Kingdom : Plantae
Cymodocea
Rotundata Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Helobiae
Famili : Cymodoceae
Genus : Cymodocea
Spesies : Cymodocea
Rotundata
4.3.1 Enhalus acoroides
Ekosistem lamun secara fisik memiliki peran untuk mengurangi gelombang, menstabilkan
substrat sehingga mengurangi kekeruhan, menjebak zat hara dan menjadi tempat bertelur,
memijah, serta tempat bermain biota laut seperti ikan. Salah satu jenis la,un yang hidup pada
perairan laut adalah lamun Enhalus acoroides. Jenis tersebut memiliki tingkat kelangsungan
hidup yang tinggi. Tingginya tingkat kelangsungan hidup Enhalus acoroides didukung oleh
struktur akar yang besar dan kuat sehingga memungkinkan Enhalus acoroidesdapat
bertahan hidup saat di transplantasi dan meningkatkan kelangsungan hidupnya.
Akar Enhalus acoroide smemiliki akar mencapai panjang lebih dari 50 cm sehingga dapat
menancap secara kuat pada substrat. Enhalus acoroide merupakan jenis tumbuhan lamun
yang memiliki rimpang tebal, (Enhalus acoroides) juga memiliki tingkat kelangsungan hidup
lebih tinggi (<50%) dibandingkan jenis lamun yang memiliki rimpang yang berukuran kecil
dan sedikit berair.