Anda di halaman 1dari 22

KEANEKARAGAMAN FLORA DI UNIVERSITAS LAMPUNG

(Fakultas MIPA)

Biodiversitas
Kelompok 5 B

Anisa Khusnul Hotimah (2053024004)


Wulan Rahma Prastiwi (2013024034)
Nurul Afifah LuthfianiReporting
(2013024028)
Anisa Febrianti (2013024036)
Redhita Maharani A.Kodir (2013024012)
KERAI PAYUNG
(Filicium decipiens)
Gambar Klasifikasi
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Filicium
Spesies: Filicium decipiens (Wight &
Arn.) Thwaites

Gambar : Pohon Kerai Payung ( Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Filicium decipiens (Wight & Arn.) Thwaites (1864) adalah pohon cemara
dengan mahkota tebal dan bundar, biasanya setinggi 5-10 m, bahkan jika
spesimen tua di alam dapat melebihi 25 m, dengan batang tegak dan abu-abu
hingga coklat kemerahan kulit kayu, halus pada spesimen muda, kasar dan
bersisik pada spesimen dewasa. Daunnya, pada tangkai daun bersayap
sepanjang 3-10 cm, berselang-seling, tidak beraturan, panjang 15-30 cm dan
lebar 12-15 cm, dengan rachis bersayap dan 6-12 pasangan.

Perbungaan, pada tangkai panjang sekitar 7 cm, panjang malai 15-30 cm


membawa banyak bunga kecil berkelamin tunggal dan hermafrodit. Buahnya
berdaging bulat telur berbiji, berdiameter sekitar 1 cm, berwarna kemerahan
cenderung biru tua saat matang, berisi 1-2 biji. Spesies ini memiliki
pemanfaatan sederhana dalam pengobatan tradisional, khususnya di India yang
kulit kayunya digunakan untuk mengobati patah tulang. Terakhir, daun potong
sering digunakan dalam komposisi bunga. Selain itu, dalam status
perlindungan tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) No.7/1999.
Glodokan Tiang
(Polyalthia longifolia)
Gambar Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Magnoliidae
Ordo: Magnoliales
Famili: Annonaceae
Genus: Polyalthia
Spesies: Polyalthia longifolia Sonn

Gambar : Pohon Glodokan Tiang (Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Polyalthia longifolia (keluarga Annonaceae) berasal dari daerah yang lebih
kering di India dan secara lokal disebut "Ashoka". Itu juga dibudidayakan di
Asia Tenggara, Afrika, Australia dan Selandia Baru. Polyalthia longifolia juga
dikenal sebagai pohon Buddha, pohon tiang, pohon kuburan, Ashoka palsu
atau Champa hijau. Varietas P. longifolia ada dua , yaitu “var. pendula” yang
memiliki batang lurus dan cabang pendek serta “var. angustifolia ” yang
memiliki cabang menyebar luas membentuk mahkota piramidal dengan warna
abu-abu dan kulit kayu halus.

P. longifolia terutama digunakan untuk mengobati ulkus duodenum sementara


rebusan tanaman telah digunakan dalam pengobatan demam, diabetes dan
penyakit kulit dalam berbagai sistem pengobatan tradisional. Selanjutnya,
kulit kayu dan daun P. longifolia telah digunakan untuk mengobati infeksi
mikroba , peradangan, diabetes dan berbagai penyakit pada sistem
pencernaan. Selain itu sama halnya dengan tumbuhan Kerai payung , dalam
status perlindungan tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) No.7/1999.
NUSA INDAH
(Mussaenda philippica)
Gambar Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae
Genus: Mussaenda
Spesies: Mussaenda philippica A. Rich.

Gambar : Tanaman Nusa Indah


(Sumber : Dokumentasi Pribadi,
2023)
Tanaman nusa indah berasal dari Filipina, awalnya merupakan tanaman liar yang tumbuh
disemak-semak di lereng perbukitan. Tanaman ini umumnya ditanam sebagai tanaman
hias. Habitus adalah semak atau perdu tahunan bercabang banyak, tinggi sekitar 2-5 m.
Bunga nusa indah tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi atau pada
ketinggian 1-1.700 m dpl. Tanaman ini dapat berbunga pada musim panas dan
pemanenan dapat dilakukan sepanjang tahun.

Perbungaan terminal dan kadang-kadang juga di axils daun paling atas, cymose,
paniculate, atau thyrsiform. Biji banyak, coklat pucat sampai kehitaman, kecil, biasanya
± pipih, permukaan retikulat. Daun petiolate, bilah biasanya elips dengan puncak akut
atau meruncing, puber atau lebih jarang gundul. Bunga biasanya berwarna kuning
sampai merah atau kadang-kadang putih, kadang-kadang beraroma manis, isostylous
atau heterostylous, tumbuh di malai terminal. Buah berdaging, tidak pecah, bulat, elipsoid
atau lonjong, kadang-kadang dimahkotai oleh lobus kelopak yang persisten, seringkali
berbentuk lentisel.
Selain itu sama halnya dengan tumbuhan Kerai payung dan Glodokan tiang , dalam
status perlindungan tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) No.7/1999.
Pinus Cook
(Araucaria columnaris)
Gambar Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Coniferophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili: Araucariaceae
Genus: Araucaria
Spesies: Araucaria columnaris (G. Forst.)
Hook

Gambar : Pohon Pinus Cook (Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Araucaria columnaris adalah pohon berbentuk kerucut sempit yang tumbuh hingga 60 m (200
kaki) di kebiasaan aslinya. Pohon-pohon itu memiliki mahkota yang ramping seperti puncak
menara. Bentuk pohon muda sangat mirip dengan A. heterophylla. Kulit kayu pinus Cook
terkelupas dalam lembaran atau strip tipis seperti kertas dan kasar, abu-abu, dan resin. Cabang-
cabangnya dilapisi dengan cabang-cabang horizontal seperti kabel. Cabang-cabangnya ditutupi
dengan daun-daun kecil, hijau, melengkung, berujung runcing, tersusun spiral, dan tumpang
tindih. Daun muda berbentuk seperti jarum, sedangkan daun dewasa yang lebih lebar
berbentuk segitiga dan bersisik

Spesies ini bersifat litoral, dan populasi yang terbentuk secara alami tidak terdapat secara
alami lebih dari 100 m dari pantai (Farjon et al. 2017). IUCN melaporkan bahwa status
populasinya stabil. Menurut IUCN Red List. Keterangan: CR: Critically Endangered (Kritis),
EN: Endangered (Genting), VU: Vulnerable (Rawan). Sumber literatur: Mogea et al. 2001,
iucnredlist.org (2018). Araucaria columnaris status perlindungan IUCN rawan (VU D2).
Spesies ini unik di antara semua pohon di dunia karena condong ke arah khatulistiwa. Seluruh
pohon miring, dari pangkal hingga tajuk, dan kemiringan semakin besar dengan bertambahnya
garis lintang (Johns et al. 2017).
PALEM MERAH
(Cyrtostachys renda)
Gambar Klasifikasi

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Cyrtostachys
Spesies: Cyrtostachys renda

Gambar : Palem Merah (Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Palem Merah atau Pinang Merah (Cyrtostachys renda) yang kemudian ditetapkan menjadi
flora maskot provinsi Jambi adalah tanaman hias. Dinamakan Palem Merah lantaran
pelepah pinang ini berwarna merah menyala. Palem merah sekarang menjadi salah satu
tumbuhan langka karena eksploitasi besar-besaran di hutan Sumatra dan Malaya, tempat
asalnya.Palem ini membutuhkan sinar matahari penuh dan suhu diantara 25-33°C.
Palem Merah tumbuh berumpun dengan tinggi berkisar antara 6-14 meter. Diameter
batangnya ramping dan tidak terlalu besar. Daunnya berwarna hijau cemerlang, bersirip
agak melengkung dengan anak-anak daun agak kaku. Ciri khas jenis palem ini adalah
pelepah daunnya berwarna merah. Lantaran pelepahnya inilah palem ini dinamai.

Keberadaan Palem Merah di habitat aslinya makin terancam lantaran eksploitasi besar-
besaran untuk diperdagangkan sebagai tanaman hias. Palem ini pun termasuk salah satu
dari 14 jenis palem yang dilindungi di Indonesia. Cyrtostachys renda terdaftar sebagai
"Rentan/VU (Vulnerable)" pada Daftar Merah IUCN pada tahun 1995. Pada tahun 1999,
pemerintah Indonesia melindunginya dari pemanenan melalui penerapan undang-undang.
Pada tahun 2000, IUCN menghapus Cyrtostachys renda dari daftar spesies yang
dilindungi.
Cemara Kipas
(Platycladus orientalis)
Gambar Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Filum: Tracheophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili: Cupressaceae
Genus: Platycladus
Species: Platycladus orientalis

Gambar : Cemara Kipas (Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Platycladus orientalis disebut juga dengan cemara kipas. Berdasarkan hasil pengamatan Kami
di FMIPA Universitas Lampung, pada 29 April 2023, tanaman ini ditemukan dengan jumlah 3
pohon. Tumbuhan ini memiliki habitus berupa perdu yang tingginya + 3-5 m dan memiliki
batang yang tegak, bulat, bercabang banyak, permukaan kasar, berwarna coklat. Daun pada
tumbuhan ini berupa daun majemuk, pipih, berseting, hijau tua. Memiliki akat berbentuk akar
tunggang dan biasanya berwarna putih kekuningan. Memiliki bunga tunggal yang biasanya
terdapat di ketiak daun, berumah satu, bunga betinanya bentuk lonceng, di dasar cabang,
sedangkan bunga jantan bentuk cawan bercangap dua, di ujung cabang, berwarna hijau. Buah
pada tumbuhan ini berbentuk kotak, bulat, keras, memiliki garis tengah 5-8 mm, dan berwarna
coklat. Dan biji pada buahnya berbentuk bulat, pipih, berwarna coklat (IPBiotics).

Spesies mendekati terancam atau hampir terancam (IUCN: NT; Near Threatened) adalah status
konservasi yang dikategorikan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) kepada
spesies yang mungkin rentan terhadap bahasa dalam waktu dekat, meski saat ini tidak
memenuhi syarat untuk masuk status terancam.
Terminalia catappa (Ketapang)
Gambar Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Filum: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Combretaceae
Genus: Terminalia
Species: Terminalia catappa

Gambar : Ketapang (Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Terminalia catappa juga merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara maupun Polinesia hingga
Australia bagian utara. Selain itu pohon ini juga bisa ditemui di Amerika Tengah, Amerika
Selatan, Afrika Timur, Afrika Barat, Pakistan, India, juga Madagaskar. Terminalia catappa
L. dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi, di hutan primer maupun
sekunder, hutan campuran, hutan rawa, hutan pantai, hutan jati atau sepanjang sungai (Faizal
et al., 2009). Pohon ketapang ini sering dijumpai tumbuh rindang pada daerah tepi pantai,
juga digunakan masyarakat sebagai pohon peneduh untuk ditanam di area rumah, taman
maupun di pinggir jalan (Ningrum, 2021).

Adapun pertumbuhan batang pohon ketapang lurus ke atas (vertikal) sedangkan cabangnya
tumbuh horisontal bertingkat-tingkat, pada pohon dewasa yang berdaun banyak akan
menyerupai payung raksasa, oleh karena itu di Indonesia pohon ketapang banyak
difungsikan sebagai pohon peneduh. Bentuk daun ketapang melebar di ujungnya dan lancip
pada pangkalnya. Bunga ketapang berukuran kecil, biasanya terletak pada ujung ranting
(Marjenah & Putri, 2017). Status Perlindungan IUCN : - PP No 7/1999 : - CITES : - dengan
status Konservasi Resiko rendah (IUCN).
Dracaena fragrans (Bambu Rezeki/Sri
Gading)
Gambar Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Filum: Tracheophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Asparagaceae
Genus: Dracaena
Species: Dracaena fragrans

Gambar : Bambu Rezeki (Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Dracaena fragrans disebut juga dengan Bambu rezeki (nama lokal) (Priosambodo, 2018).
Pada observasi yang kami lakukan di FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam) Universitas Lampung pada tanggal 29 April 2023, terdapat 24 tanaman Dracaena
fragrens.

Karakteristik tanaman ini yaitu tanaman Perdu dengan tinggi mencapai 4 m dan tidak banyak
cabang. Batang bulat, tegak, dan keras, pada ujung memunculkan tombak berbentuk daun;
warna hijau mengilap sampai merah marun (tergantung varietas); pada ranting terdapat bekas
daun rontok yang berbentuk cincin. Daun tunggal, bentuk lanset, ukuran 30–50 x 5–10 cm,
ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata, letak daun di ujung batang terlihat berjejal dengan
susunan seperti spiral; panjang pelepah daun 5–10 cm. Perbungaan malai, muncul di ujung
batang, panjang 60 cm. Bunga berdiameter sekitar 12 mm, berwarna kekuningan sampai
merah, berbau wangi. Buah buni, bulat, berwarna ungu-merah, diameter sekitar 8 mm. Biji
hitam mengilap. Perakaran serabut berwarna putih kekuningan.
Sebaran Dracaena ini merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara, Papua Nugini, kawasan
Melanesia lainnya, timur laut Australia, dan Polinesia. Habitat, yaitu tumbuh di hutan pamah
hingga pegunungan pada ketinggian mencapai 1.900 mdpl.
Pohon Kimeng (Ficus microcarpa)

Gambar Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Filum : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus microcarpa

Gambar : Pohon Kimeng (Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Ficus microcarpa adalah salah satu keluarga Ficus dan masih dalam keluarga ara Moraceae.
Dalam sebutan bahasa indonesia, beringin ini disebut juga dengan beringin kimeng. Pohon
kimeng membutuhkan iklim tropis yang hangat dan suasana tanah yang lembab.

Daun beringin kimeng memiliki bentuk yang lebih elegan, berwarna hijau cerah pada daun
yang muda dan hijau gelap pada daun yang lebih tua. Daun beringin kimeng ini mengkilap
dan jauh lebih kecil dibandingkan dengan daun beringin pada umumnya. Buahnya berbentuk
seperti kebanyakan pohon Ficus, itu nampak seperti berry kecil yang muncul pada setiap
ujung ranting. Berwarna hijau saat muda dan kuning, oranye hingga kemerahan saat matang.

Pada hasil observasi kami di fakultas MIPA Universitas Lampung pada sabtu 29 April 2023,
kami menemukan spesies ini di sekitaran lingkungan fakultas MIPA dan hanya berjumlah 1
spesies. Spesies ini merupakan tanaman yang memiliki status perlindungan tidak terancam.
Spesies ini masih banyak ditemukan diberbagai wilayah dan sering dijadikan sebagai
tanaman hias. Menurut situs IUCN Redlist, spesies ini dinilai untuk daftar merah IUCN
tentang spesies terancam punah pada tahun 2018. Ficus Microcarpa terdaftar sebagai Least
concern
Sirih Gading (Philodendron
bipinnatifidum)
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Philodendron
Spesies : Philodendron bipinnatifidum

Gambar : Sirih Gading (Sumber :


Dokumentasi Pribadi, 2023)
Tanaman philodendron atau philo termasuk tanaman hias rumah yang sangat populer, tahan
lama dan cukup toleran terhadap kondisi yang tidak kondusif untuk tumbuh. Sebagian besar
philodendron memiliki habitat asli di lantai hutan tropis, diantara naungan pepohonan dengan
intensitas cahaya sedang. Philodendron menyukai kelembapan 50 – 70% pada kisaran suhu 24
– 29o C.

Tanaman hias ini memiliki tipe perakaran serabut, bewarna kecokelatan dan agak gemuk yang
berguna sebagai penyokong tanaman dan pencari makanan di tanah atau media tanam. Batang
philodendron beruas ruas dan tidak berkayu. Bentuk daun philo sangat variatif, seperti oval,
bulat, hati, hingga menjari. Philo memiliki beragam warna daun, dari hijau muda, hijau tua,
kuning, merah, ungu sampai kehitaman. Bentuk bunga philodendron menyerupai kerabat
dekatnya tersebut, terdiri dari tongkol (spadix) dan seludang (spatha) sebagai penutup tongkol.
Philo termasuk tanaman berumah satu, serbuk sari terletak di bagian atas tongkol dan putik di
bagian bawa. Seludang tanaman ini akan membuka saat bunga betina matang dan sekitar 2
hari kemudian bunga jantan juga menyusul matang. Seludang philo bertekstur kaku dengan
beragam warna seperti putih, kuning dan hijau.
Thanks for your attention
Have a nice day!
Reporting

Anda mungkin juga menyukai