Satuan Acara Penyuluhan Ibu Hamil Trimester 3
Satuan Acara Penyuluhan Ibu Hamil Trimester 3
OLEH :
SANTI
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
VII. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
a. Tes awal.
1) Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan kehamilan trimester
3?
2) Apa saja nutrisi yang baik bagi ibu hamil?
3) Apa saja yang ibu perlu siapkan sebelum persalinan?
4) Apakah ibu tahu apa saja tanda dan bahaya dalam kehamilan?
b. Tes akhir
1) Apa yang disebut dengan kehamilan trimester 3?
2) Sebutkan apa saja nutrisi yang diperlukan ibu hamil?
3) apa saja perawatan diri pada ibu hamil?
4) Sebutkan apa saja persiapan persalinan?
5) Sebutkan tanda dan bahaya selama kehamilan?
6) Apa saja tanda-tanda persalinan?
2. Observasi.
a. Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat).
b. Ibu antusias atau tidak.
c. Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
MATERI
KEHAMILAN TRIMESTER 3
A. Kehamilan Trimester 3
Trimester ini adalah trimester terakhir kehamilan, periode pertumbuhan janin
dalam rentang waktu 28-42 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap
penyempurnaan Dan akan semakin bertambah semakin besar dan besar sampai
memenuhi seluruh rongga rahim. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada masa ini
adalah peningkatan berat badan dan tekanan darah, rasa ketidaknyamanan dan
aktifitas seksual.
Pertumbuhan dan Perkembangan Kehamilan Trimester 3
1. Minggu ke-28
Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut
jantungnya pun kian mudah didengar. Kendati dibanding minggu-minggu
sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang
terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu
juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya
pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah
hilang.
2. Minggu-29
Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan
keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu
ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah, bisa menangis, walaupun
masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis
karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan
yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup
bayi prematur pun cukup besar. Beratnya sekitar 1250 gram dengan panjang rata-
rata 37 cm.
3. Minggu ke-30
Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak
nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah
besar kehamilan.Ibu mulai merasakan denyutan halus, sikutan/tendangan sampai
gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini tak
mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul mati
tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti
atau paling tidak terhambat.
4. Minggu ke-31
Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit
kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan
darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab,
pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke
bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang
membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak
beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas. Berat bayi
sekitar 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm.
5. Minggu ke-32
Umumnya pengenceran darah mengalami puncaknya pada minggu ini. Untuk ibu
hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan preeklampsia, mesti ekstra hati-
hati. Sebab dengan jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantung pun
meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah,
tentu makin besar pula peluang terjadi penyempitan di pembuluh-pembuluh darah.
Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat. Gangguan semacam ini tak
hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga biasanya dipertimbangkan
untuk dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, semisal tekanan darah
tak kunjung turun.
6. Minggu ke-33
Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari
dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang berujung dengan
syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah besar maupun kematian bayi.
Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih berkemungkinan mengalami
masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah kantung air ketuban pecah/bocor.
7. Minggu ke-34
Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi
secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini,
terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan
lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik. Dalam profil
biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni
pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan
atau tungkai, denyut jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah,
disarankan persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan
bila diduga bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu
pengidap diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko
tinggi ataupun kehamilan lewat waktu.
9. Minggu ke-36
Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Mulai minggu
ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya tak lain untuk
meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat penyebab terbanyak
kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di Indonesia adalah perdarahan,
infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang
bisa dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal care) yang baik(preeklampsia).
Di antaranya dengan pemantauan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang
tak lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan.
10. Minggu ke-37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau
siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya sudah matang untuk
bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap
lahir. Kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini
biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala
bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
11. Minggu ke-38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya akan
ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia
kehamilan 38 minggu.
12. Minggu ke- 39
Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga agar
kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal
demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai
makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi
postmatur umumnya berkulit kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara
kapan persisnya plasenta mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa
diprediksi.
13. Minggu ke-40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul
cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum,
sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah
berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).
B. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
Makanan yang mengandung Gizi yang baik bagi ibi hamil selalu mengandung zat
tenaga ( karbohidrat, lemak dan protein), zat pembangun ( protein, mineral dan
air) dan zat pengatur ( protein, mineral, air dan vitamin ).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin
yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok dan lain-lain.
Vitamin,
1. Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin), berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel darah),
vitamin B12 merupakan faktor penting pada metabolisme protein. Dalam
bahan makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering,
asparagus, bayam, jus jeruk dan padi-padian.
2. Vitamin B6 (piridoksin), penting untuk pembuatan asam amino dalam
tubuh. Vitamin B6 juga diberikan untuk mengurangi keluhan mual-mual
pada ibu hamil.
3. Vitamin C (asam askorbat), vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya
ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah.
Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi besi non hem, meningkatkan
absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum.
Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.
4. Vitamin A, berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan
gigi dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut dan
mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan vitamin A dapat
mengakibatkan cacat tulang wajah dan kepala, otak, jantung. Sumber
vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan,kuning telur, wortel, sayuran
berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah. Bumil sebaiknya tidak
mengkonsumsi bahan kosmetik yang mengandung vitamin A dosis tinggi.
Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari lebih tinggi daripada ibu
tidak hamil.
5. Vitamin D, Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu
penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi. Sumber
vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, susu, produk susu dan juga
dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat menembus
plasenta sehingga dapat memasuki tubuh bayi.
6. Vitamin E, Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan
jaringan dan integrasi sel darah merah. Dinajurkan dikonsumsi melebihi 2
mg/hari. Pada binatang percobaan defisiensi vitamin E menyebabkan
keguguran.
7. Vitamin K, Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat
mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.
Mineral
1. Kalsium (Ca), Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil
dari gigi dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang kurang
asupan Ca giginya menjadi caries atau pun keropos serta diikuti dengan
nyeri pada tulang dan persendian, metabolisme Ca memerlukan vitamin D
yang cukup. Namun demikian, ibu yang sering hamil cenderung terjadi
defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber
kalsium terdapat pada susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-
kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau.
2. Fosfor, berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan
rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah
didalam tubuh tidak seimbang sering mengakibatkan kram pada tungkai.
3. Zat besi (Fe), sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah
eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan kenaikan kadar Hb)
diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi dan
berlebihan pada Fe juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan konstipasi
(sulit BAB) dan nausea (mual muntah). Zat besi paling baik dikonsumsi
diantara waktu makan bersama jus jeruk. Sedangkan kopi, teh dan susu
dapat mengurangi absorbsi zat besi nonhem, sehingga sebaiknya
menghindari minum kopi, teh ataupun susu jika akan mengkonsumsi FE.
Sumber zat besi banyak terdapat pada daging merah, ikan, unggas, kacang-
kacangan, kerang, sea food dan lain-lain.
4. Seng (Zn), berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang
belakang. Hasil study menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu
ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi lahir rendah
<2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging. Kadar Zn yang
dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg
dari pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari.
5. Fluor, dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor
diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bila kurang dari kebutuhan
gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih warna dan
struktur gigi tidak normal.
6. Yodium, defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan
terjadi kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium
yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari.
7. Natrium, kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya
kerja ginjal. Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan
bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi
keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada ibu hamil
bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil cenderung
menderita edema.
Nutrisi bagi Ibu Hamil
Pada Trisemester III :
1. Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu.
2. Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok
dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan
buah-buahan segar untuk menghindari sembelit.
3. Bila terjadi keracunan kehamilan/uedem (bengkak-bengkak pada kaki)
maka janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.
Contoh Menu
Pagi
– Susu manis, nasi, telur ceplok, kering tempe, tumis kacang panjang
Jam: 10.00
– Bubur kacang ijo
Siang
– Nasi, Ikan goreng, botok tempe, kemangi, melandingan, sayur asam, pepaya
Jam : 16.00
– Kolak labu kuning + pisang
Malam
– Nasi, smoor daging + tahu, orak-arik wortel + kool, pisang.
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin
pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
a. Tambal gigi yang berlubang
b. Mengobati gigi yang terinfeksi
c. Untuk mencegah caries
d. Menyikat gigi dengan teratur, Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis
makan lalu bilas
e. Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
f. Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
g. Menyikat gigi sebelum tidur penting.
h. Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang
tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi
geraham dan gigi geraham bungsu.
i. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi
bawah.
j. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
k. Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk
semula.
l. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
m. Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunakan pasta gigi yang tidak
mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
2. Mandi
Mandi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air
dan dikeringkan.
3. Perawatan rambut
Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas
dengan air bersih.
4. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau
terbasahi oleh colostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu
dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan
pemijatan keluar setiap kali mandi.
Solusio Plasenta
Lepasnya plasenta sebelum bayi lahir.
Tanda-tandanya : perdarahan disertai nyeri tekan uterus,warna darah kehitam-
hitaman